• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENETAPAN Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN

Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan pengesahan nikah yang diajukan okeh :

PEMOHON I, Umur 55 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, Pekerjaan Pedagang, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON I; PEMOHON II, Umur 55 tahun, Agama Islam, Pendidikan terakhir SD, Pekerjaan Ibu

Rumah Tangga, Tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON II ; Pengadilan Agama Tersebut;

Telah mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II, dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan ;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 03 Desember 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm, tanggal 03 Desember 2012 telah mengajukan permohonan pengesahan nikah dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 13 Juni 1976, Pemohon I dan Pemohon II melangsungkan

pernikahan menurut agama Islam di rumah orang tua Pemohon I di Negeri Agung Kotabumi Lampung Utara di hadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu. Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu pada saat itu tidak hadir,

(2)

sedangkan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah yang hadir bernama PAKSIRATU;

2. Bahwa, pada saat pernikahan tersebut wali nikahnya adalah Hi. NURDIN. Saksi nikahnya masing-masing bernama : MUHTAR, umur 80 tahun, agama Islam dan GUSTAM EFENDI, agama Islam. Mas kawinnya berupa emas seberat 5 (lima) gram dibayar tunai. Perjanjian perkawinan tidak ada. Akad nikahnya dilangsungkan antara Pemohon I dengan wali nikah tersebut yang pengucapan ijabnya dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu yang hadir tersebut setelah wali nikah menyerahkannya (pasrah wali). Sesudah akad nikah Pemohon I membaca dan menandatangani ta'lik talak;

3. Bahwa, Pada saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus jejaka dalam usia 19 tahun.

Orangtua kandung Pemohon I :

Ayah : Hi. M. AKIP bin LINGGANG , warga negara Indonesia, agama Islam, tempat kediaman di Negeri Agung Kotabumi Lampung Utara (telah meninggal dunia pada tahun1965);

Ibu : Hj. JAMILAH binti SYARIPUDIN , warga negara Indonesia, agama Islam, tempat kediaman di Negeri Agung Kotabumi Lampung Utara (telah meninggal dunia pada tahun1997);

pada saat pernikahan tersebut, Pemohon II berstatus perawan dalam usia19 tahun.

Orangtua kandung Pemohon II :

Ayah : Hi. NURDIN bin SRIBU, warga negara Indonesia, agama Islam, tempat kediaman di Negeri Agung Kotabumi Lampung Utara (telah meninggal dunia pada tahun 2002);

(3)

Ibu : Hj. RUKINAH binti DAHULU RATU,umur 80 tahun, warga negara Indonesia, agama Islam, tempat kediaman di Negeri Agung Kotabumi Lampung Utara;

4. Bahwa, antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan darah, semenda dan tidak sesusuan, serta memenuhi syarat dan /atau tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Pemohon I dan Pemohon II bertempat tinggal semula di rumah orangtua Pemohon I di Negeri Agung Kotabumi Lampung Utara selama 12 tahun dan terakhir bertempat tinggal dirumah bersama di Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 24 tahun sampai dengan saat ini. dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 5 orang anak bernama :

1. ANAK 1 umur 35 tahun, 2. ANAK 2 umur 34 tahun, 3.ANAK 3 umur 32 tahun, 4. ANAK 4 umur 29 tahun, 5. ANAK 5 umur 22 tahun.;

6. Bahwa, selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan para Pemohon tersebut dan selama itu pula Pemohon I dan Pemohon II tetap beragama Islam;

7. Bahwa, Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah menerima Kutipan Akta Nikah dari Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Blambangan Umpu. Oleh karenanya Pemohon I dan Pemohon II membutuhkan Penetapan Nikah dari Pengadilan Agama Kotabumi, guna dijadikan sebagai persyaratan administrasi naik Haji;

(4)

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Kotabumi segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Menetapkan sah pernikahan antara Pemohon I dengan suami Pemohon II yang peristiwa hukumnya terjadi pada tanggal 13 Juni 1976;

3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon I dan Pemohon II telah dipanggil ke tempat kediamannya masing-masing, terhadap panggilan mana Pemohon I dan Pemohon II datang menghadap sendiri di persidangan;

Menimbang, bahwa dalam sidang terbuka untuk umum dibacakan permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II dengan penambahan secara lisan dalam persidangan yaitu : ”bahwa Pemohon I dan Pemohon II menikah di Desa Negeri Agung, dahulu Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Lampung Utara, sekarang Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan”;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti tertulis berupa:

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk an. Pemohon I No.1803070108570008 tanggal 13 April 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Disuk Capil Kabupaten Lampung Utara dan Fotokopi Kartu Tanda Penduduk an. Pemohon II No.1803076510570001 tanggal 13 April 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Disuk Capil Kabupaten Lampung Utara (P.1);

(5)

b. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an. Pemohon I Nomor 474.1/26275. Dispensasi/LU/2011 tanggal 6 September 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten lampung Utara (P.2); c. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an. Pemohon II Nomor.474.1/26276.

Dispensasi/LU/2011 tanggal 6 September 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten lampung Utara (P.3); d. Fotokopi Kartu Keluarga an. Pemohon I Nomor 1803071304120006 tanggal 16

Juli 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara (P.4);

Menimbang, bahwa disamping alat bukti P.1, P.2, P.3 dan P.4 tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II juga mengajukan 2 (dua) orang saksi masing-masing bernama:

1. SAKSI 1, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan Supir, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara; di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II;

- Bahwa, hubungan saksi dengan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagai tetangga;

- Bahwa, sejak saksi kenal, Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagai pasangan suami isteri, sampai sekarang telah dikaruniai 5 orang anak dan bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara;

- Bahwa, saksi mengetahui antara Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri berdasarkan pendengaran saksi dari orang banyak penduduk setempat, Pemohon I dan Pemohon II menikah sesuai menurut tatacara agama Islam pada tahun 1976 di rumah orang tua Pemohon II di Desa Negeri Agung, sedangkan saksi sendiri tidak menyaksikan akad nikah mereka, dan pada saat

(6)

dilaksanakan akad nikah, Pemohon I berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus perawan;

- Bahwa, antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan nasab, hubungan kerabat semenda atau pertalian sesusuan;

- Bahwa, sebagian besar masyarakat di Desa tempat tinggal Pemohon I dan Pemohon II adalah beragama Islam;

- Bahwa, hubungan perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II telah dimaklumi oleh masyarakat penduduk setempat dan tidak pernah ada yang protes atas pernikahan mereka;

- Bahwa, sampai saat ini Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah bercerai dan kedua-duanya masih tetap beragama Islam;

- Bahwa, Pemohon I tidak mempunyai isteri lain selain Pemohon II, begitu juga sebaliknya;

- Bahwa, pernikahan Pemohon I dan Pemohon II sampai sekarang tidak tercatat di Kantor Urusan Agama;

2. SAKSI 2, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara; di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa, saksi kenal baik dengan Pemohon I dan Pemohon II sejak tahun 2006 karena saksi baru pindah dari Pandeglang Banten;

- Bahwa, saksi adalah tetangga Pemohon I dan Pemohon II;

- Bahwa, sejak saksi kenal, Pemohon I dan Pemohon II adalah sudah berstatus sebagai pasangan suami isteri dan tinggal di Desa Kalibening Raya Kecamatan Abung Selatan, sedangkan pernikahan mereka saksi mengetahui berdasarkan pendengaran saksi dari orang banyak penduduk setempat yang pernikahannya dilaksanakan sesuai menurut tatacara agama Islam, saksi tidak hadir dalam

(7)

acara akad nikah tersebut, dan pernikahan tersebut telah diketahui juga oleh masyarakat umum dari penduduk setempat yang sebagian besar beragama Islam dan pada saat dilaksanakan akad nikah, Pemohon I berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus perawan;

- Bahwa, antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan nasab, hubungan kerabat semenda atau pertalian sesusuan;

- Bahwa, dalam perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 4 orang anak;

- Bahwa, sampai saat ini Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah bercerai dan kedua-duanya masih tetap beragama Islam;

- Bahwa, Pemohon I tidak ada mempunyai isteri lain selain Pemohon II, begitu juga sebaliknya;

- Bahwa, pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dimaklumi dan diakui oleh penduduk setempat namun sampai sekarang tidak tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan;

- Bahwa, saksi mengetahui, selama ini tidak ada pihak mana pun yang menyatakan keberatannya atas pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi-saksi tersebut Pemohon I dan Pemohon II menyatakan menerima dan membenarkannya;

Menimbang bahwa Pemohon I dan Pemohon II menyatakan telah mencukupkan dengan bukti-bukti tersebut di persidangan serta berkesimpulan tetap dengan dalil permohonannya, kemudian mohon penetapan atas permohonan ini;

Menimbang, bahwa tentang jalannya sidang pemeriksaan perkara ini, selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan, sehingga untuk mempersingkat uraian penetapan ini cukup dengan menunjuk kepada berita acara persidangan tersebut;

(8)

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa pokok perkara ini adalah permohonan itsbat nikah antara Pemohon I dan Pemohon II dengan mendalilkan bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan secara syariat Islam pada tanggal 13 Juni 1976 di Desa Negeri Agung, dahulu Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Lampung Utara, sekarang Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan dengan wali nasab bernama Hi. NURDIN, dan disaksikan dua orang saksi yaitu : MUHTAR dan GUSTAM EFENDI dengan mas kawin berupa emas seberat 5 (lima) gram dibayar tunai, akan tetapi pernikahan tersebut tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama setempat, permohonan mana diajukan ke pengadilan untuk memperoleh pengesahan nikah secara hukum negara berdasarkan penetapan pengadilan;

Menimbang, bahwa meskipun perkara ini bersifat voluntair dimana tidak ada pihak lawan yang membantahnya, namun oleh karena menyangkut permohonan itsbat nikah, maka untuk menentukan apakah permohonan Pemohon I dan Pemohon II mempunyai alasan hukum, harus dilihat dari fakta yang terjadi dalam pelaksanaan akad nikah Pemohon I dan Pemohon II tersebut apakah sudah memenuhi syarat dan rukun nikah secara syari’at Islam dan tidak melanggar larangan perkawinan, maka kepada Pemohon I dan Pemohon II dibebani wajib pembuktian;

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat-alat bukti tertulis P.1, P.2, P.3 dan P.4 serta 2 (dua) orang saksi, bukti-bukti mana telah diajukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat diterima sebagai alat bukti dan dapat dipertimbangkan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa bukti tertulis P.1, P.2, P.3 dan P.4, menunjukan bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan saudara kadung, telah hidup bersama dan menggambarkan satu unit rumah tangga yang terdiri dari seorang

(9)

suami, seorang isteri dan anak-anak mereka, namun demikian bukti-bukti tersebut belum dapat membuktikan sahnya pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dan hanya bernilai sebagai bukti permulaan. Oleh karena itu Majelis Hakim masih perlu mempertimbangkan bukti-bukti lain;

Menimbang, bahwa bukti lain adalah berupa dua orang saksi, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya sendiri yang diperoleh dari orang banyak tentang hubungan pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II; keterangan kedua orang saksi tersebut saling bersesuaian antara yang satu dengan lainnya, saksi-saksi tersebut meskipun tidak melihat secara langsung pelaksanaan akad nikah Pemohon I dan Pemohon II, namun Saksi-saksi patut mengetahuinya karena saksi pertama, dan saksi kedua, adalah tetangga Pemohon I dan Pemohon II mengetahuinya berdasarkan pendengaran saksi-saksi sendiri dari masyarakat Desa setempat; dengan demikian keterangan saksi-saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti yang mendukung dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang, bahwa meskipun kesaksian para saksi tersebut merupakan saksi

de auditu, namun oleh karena dalam hal ini mengenai perkara permohonan

pengesahan nikah, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa saksi-saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti sesuai dengan dalil atau pendapat dalam Kitab I’anatut thalibin juz IV halaman 301 yang berbunyi:

ﻢﮭﺗﺮﺜﻜﻟ ﻢﮭﺑ ﺬﻛ ﻦﻣﺆﯾ ﻊﻤﺟ ﻦﻣ ﺔﺿﺎﻔﺘﺳا ىا ﻊﻣﺎﺴﺘﺑ حﺎﻜﻧ ﻰﻠﻋ ةدﺎﮭﺷ ضرﺎﻌﻣ ﻼﺑ ﺺﺤﺸﻠﻟ ىا ﮫﻟو Artinya: Jika tak ada bantahan, seseorang boleh menjadi saksi atas pernikahan

berdasarkan pendengaran dari orang banyak, karena banyaknya orang

akan aman dari kedustaan.

Menimbang, bahwa dari keterangan Pemohon I dan Pemohon II dihubungkan dengan pembuktian terhadap perkara a quo, maka dapat ditemukan fakta bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagai suami isteri yang telah melaksanakan

(10)

akad nikah secara syari’at Islam pada tanggal 13 Juni 1976 di Desa Negeri Agung, dahulu Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Lampung Utara, sekarang Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan. Fakta bahwa mayoritas penduduk Desa setempat beragama Islam dan fakta bahwa Pemohon I dan Pemohon II sudah tinggal serumah sejak menikah sampai sekarang tanpa ada pihak yang berkeberatan manjadi petunjuk yang kuat akan kebenaran dalil permohonan Pemohon I dan Pemohom II, dengan demikian Majelis Hakim berkeyakinan bahwa benar akad nikah Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan secara syari’at Islam;

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II dalam permohonannya telah dapat menyebutkan terpenuhinya rukun dan syarat sahnya pernikahan mereka sebagai dasar pengakuannya, sesuai dengan mafhum ibarat pada Kitab I’anatut Thalibin Juz IV halaman 254 yang berbunyi:

َو ِﻓ ﱠﺪﻟا ﻰ ْﻋ َﻮ ِﺑ ى ِﻨ َﻜ ٍحﺎ َﻋ َﻠ ْﻣا ﻰ َﺮ َأ ٍة ِذ ْﻛ ُﺮ ِﺻ ﱠﺤ ِﺘ ِﮫ َو ُﺷ ُﺮ ْو ِﻃ ِﮫ ِﻣ ْﻦ َﻧ ْﺤ ِﻮ َو ِﻟ ﱟﻲ َو َﺷ ِھﺎ َﺪ ْﯾ ِﻦ ُﻋ ُﺪ ْو ٍل

Artinya: Dan dalam pengakuan tentang pernikahan dengan seorang wanita, harus

dapat menyebutkan tentang sahnya pernikahan dahulu dan

syarat-syaratnya seperti wali dan dua orang saksi;

Menimbang, bahwa Pemohon II sebagai seorang wanita senyatanya mengakui bahwa dirinya telah terikat hubungan perkawinan yang sah dengan Pemohon I sebagai suaminya, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa pengakuan Pemohon II tersebut dapat terima sebagai bukti sesuai dengan dalil hukum sebagaimana mafhum ibarat pada kitab Mughnil Muhtaj, juz 12 halaman 125 yang berbunyi: ِﺔَﻐِﻟﺎَﺒْﻟا ُراَﺮْﻗِا ُﻞَﺒْﻘُﯾَو ْﻟا َﻌ ِﻗﺎ َﻠ ِﺔ ِﺑ ﱢﻨﻟﺎ َﻜ ِحﺎ َﻋ َﻠ ْﻟا ﻰ َﺠ ِﺪ ْﯾ ِﺪ

Artinya: Dan diterima pengakuan perempuan yang sudah baligh dan berakal

(11)

Menimbang, bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II ternyata tidak melanggar larangan perkawinan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 s.d. Pasal 10 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. Pasal 39 s.d. Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah cukup alasan dan telah diajukan sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2), (3) huruf e dan ayat (4) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Majelis Hakim berkesimpulan dapat mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II dengan menetapkan sah perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang, bahwa dalam hukum Islam pernikahan adalah akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidzan), bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sehingga keberadaannya perlu dilindungi oleh hukum negara; dan agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam, setiap perkawinan di samping harus dilaksanakan secara sah menurut hukum Islam, juga harus dicatat oleh pejabat yang berwenang sebagimana ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Jo. Pasal 5 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 8 Jo. Pasal 35 huruf a Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;

Menimbang, bahwa pada azaznya perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan Akta Nikah yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Nikah; namun demikian dalam hal suatu perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah dapat diajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama yang sifatnya hanya terbatas mengenai hal-hal sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 7 ayat (3) huruf a,b,c,d dan e Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa perkawinan Pemohon I dan Pemohon II senyatanya belum dicatatkan di Kantor Urusan Agama sebagaimana seharusnya menurut

(12)

peraturan perundang-undangan yang berlaku, kondisi mana disadari sepenuhnya oleh Pemohon I dan Pemohon II dengan beritikad baik mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama guna memperoleh pengesahan nikah agar hubungan perkawinannya itu mempunyai kekuatan hukum; oleh karenanya berdasarkan penetapan ini Pemohon I dan Pemohon II dapat mencatatkan perkawinannya ke Kantor Urusan Agama setempat;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka kepada Pemohon I dan Pemohom II dibebankan untuk membayar biaya perkara;

Mengingat bunyi pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil hukum yang berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I dengan Pemohon II yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 1976 di Desa Negeri Agung dahulu Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Lampung Utara, sekarang Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan;

3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 311.000,- (tiga ratus sebelas ribu rupiah);

Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012 M. bertepatan dengan tanggal 5 Safar 1434 H. oleh kami SHOLIHIN, S.Ag., M.H. sebagai Ketua Majelis, ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. dan NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka

(13)

untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan ROSITA, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti yang dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Ketua Majelis

SHOLIHIN, S.Ag., M.H.

Hakim Anggota

ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI.

Panitera Pengganti

ROSITA, S.Ag. Perincian Biaya Perkara:

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,-

2. Biaya Proses Rp. 100.000,-

3. Biaya Panggilan Rp. 170.000,-

4. Biaya Redaksi Rp. 5.000,-

5. Meterai Rp. 6.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Survei yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan survei geomagnetik yang merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menyelidiki kondisi struktur

Yang mana tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang pada hakikatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk menanggulani masalah yang dihadapai sepanjang hayat

Algoritme Genetika dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi daftar bahan makanan sehat untuk pasien rawat jalan dan keluarga dengan memberikan

Dalam musyawarah yang dihadiri oleh Kepala Desa Wates, Kepala Desa Undaan Lor, serta beberapa warga yang tergabung dalam kelompok tani tersebut salah satunya menghadirkan

Pemerintah Provinsi dapat dibentuk atau menunjuk organisasi yang bertanggung jawab terhadap dalkarhutla pada tingkat provinsi, terdiri dari:. Organisasi Dalkarhutla yang

membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pengkajian bangunan, tata bangunan dan keandalan bangunan, penyelenggaraan bangunan serta melaksanakan tugas lain

Menurut Kasmir “Standart rata-rata industri untuk NPM ini adalah 20%”. Peningkatan tersebut disebabkan oleh hasil penjualan bersih dan laba usaha atau dengan kata lain

Sermentara itu, menurut Nata (2003: 43) bahwa guru profesional, termasuk guru PAI, harus memiliki kemampuan penguasaan bidang ilmu pengetahuan (agama Islam) sesuai