• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH "ICON IMPREGNATED CLOTH" TERHADAP POPULASI AEDES AEGYPTI DI DAERAH PERKOTAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH "ICON IMPREGNATED CLOTH" TERHADAP POPULASI AEDES AEGYPTI DI DAERAH PERKOTAAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH "ICON IMPREGNATED

CLOTH"

TERHADAP POPULASI

AEDES AEGYPTI

DI DAERAH PERKOTAAN

Widiarti*, Hadi Suwasono*, BaroGi* dan Umi Widyastuti* A B S T R A C T

EFFECTS OF 'YCON IMPREGNATED CLOTH' T O POPULA TION OF AEDES AEGYPTI IN U R B A N A R E A S

A n investigdion to study the effect of ICON Impregnated Cloth on Aedes aegypty population in a semi u-ban area was conducted at Mapagan housing estate, Ungaran subdistrict, Semarang regency.

Each house was provided with a cloth made from 65% polyester fibre and 35% combed cotton, 115 x 200 cm2 in size. Tllis cloth was impregnated with Icon at a dosage of 0,04 g a.i./m2 and installed on the wall of dark, undistu&ed area of bedroom, closest to mosquito breeding place.

m e entomological evaluation of indoor resting mosquitoes showed a significant reduction in the treated area during 2-3 months follow up whereas other parameters showed only a slight reduction, and was not significant compared to the control area.

PENDAHULUAN

Penyakit d e m a m b e r d a r a h d e n g u e ( D B D I D H F ) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah perkotaan. Akhir-akhir ini penyakit tersebut juga telah dilaporkan ditemukan di beberapa daerah pedesaan di lndonesial.

Vaksin dan obat untuk membunuh virus dengue belum ditemukan dan pemberantasan vektor yaitu nyamuk masih rnerupakan cara utama guna memutus tali rantai penularan. Salah satu cara pemberantasan nyamuk vektor

yang masih dalam penjajakan adalah pemakaian kain atau kelambu yang dicelup insektisida. Hal tersebut

di

atas telah diteliti oleh beberapa ahli27314y5 yang ternyata dapat mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, menghambat kontak dan mencegah menggigit manusia s e r t a menghalau ke luar rumah setelah menempel pada kain yang mengandung insektisida bahkan dapat membunuh nyamuk.

Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa 62% Ae. aegypti yang tertangkap

di

d a l a m r u m a h t e r n y a t a h i n g g a p p a d a

* Stasiun Penelitian Vektor Penyakit, Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

JI. Hasanudin 123 Salatiga.

(2)

Pengrub 'icon impregnated cloth' ... Widiatti eta1

kain/pakaian tergantung dan 92% di antaranya hinggap pada kain yang berwarna gelap6.

Lambdacyhalothrin (OMS-3021) atau

ICON^

adalah insektisida yang mempunyai umur residu efektif membunuh selama 40 minggu pada d o ~ i s 5 mg/m2 terhadap Ae.

7

aegypti

.

Dengan diketahuinya sifatAe. aegypti dan umur residu efektif membunuh dari

ICON^,

maka perlu dilakukan suatu penelitian (uji coba) efektivitas pemasangan kelambu yang dicelup dengan ICON terhadap populasi Ae. aegypti.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk menentukan apakah pemasangan kain yang dicelup ICON dapat dipakai sebagai alternatif pengendalian Ae. aegypti.

BAHAN DAN CARA KERJA 1. Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Semarang, Kecamatan Ungaran dari bulan September 1987 s a m p a i d e n g a n b u l a n M e i 1988. U n t u k menentukan daerah penelitian perlu dibuat kriteria terlebih dahulu, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

~ e n ~ a n ' m e l i h a t kriteria tersebut di atas telah dipenuhi oleh daerah-daerah :

a. Perumnas Mapagan, Kelurahan Nglerep, K e c a m a t a n U n g a r a n , K a b u p a t e n Semarang.

Perumnas Mapagan terdiri dari 451 rumah dan dari rumah tersebut dipilih 75 rumah yang dipakai sebagai tempat perlakuan. Digunakan hanya 75 rumah berdasarkan jumlah rumah yang telah dihuni secara permanen pada waktu penelitian. Untuk mengisolasi 75 rumah (perlakuan), rumah-rumah di luar perlakuan yang berdekatan diberi larvasida ABATE pada tempat-tempat penampungan air dengan tujuan untuk menghindari introduksi nyamuk dari daerah di luar perlakuan. Air untuk keperluan sehari-hari diperoleh dari sumur. Tempat penampungan air berupa tempayan, ember plastik dan bak mandi.

b. Kampung Jambon, Kelurahan Ungaran, K e c a m a t a n U n g a r a n , K a b u p a t e n Semarang.

Kampung Jambon terdiri dari lebih kurang 200 rumah. Dari rumah tersebut dipilih 2 RT (Rukun Tetangga) yang terdiri dari 75 rumah, letaknya saling berdekatan satu sama lain yang - Tidak terdapat kasus DHF atau setahun dipakai sebagai daerah kontrol. Kedua RT

sebelurnnya kasus D H F sangat rendah

tersebut dengan RT-RT lain dipisahkan oleh b e r d a s a r k a n informasi d a r i Dinas

Kesehatan Dati I1 K a b u ~ a t e n Semarang u jalan besar dan jalan kampung. Kampung pada bulan Desember 1986. Jambon ini terpisah lebih kurang 1 km dari - ~ i d ~ k a d a p e m b e r a n t a s a n d e n g a n daerah perlakuan. Air keperluan sehari-hari

larvasida. diperoleh dari sumur dan PAM. Tempat

- Tidak dilakukan pemberantasan sarang penampungan air berupa tempayan, ember

nyamuk (PSN). plastik dan bak mandi.

(3)

Pengaruh 'iwn impregnated dotb' ... Widiarti eta1

2. Pencelupan dan Pemasangan Kain

Insektisida

ICON^

25% EC (cair) diperoleh dari ICI dan dosis yang digunakan adalah 0,04 g a.i./m2. Kain yang dipakai terbuat dari "polyester fibre" 65% dan "combed cotton" 35% berwarna coklat gelap, dipotong seluas 115 x 200 cm2. Pencelupan kain dilakukan menurut petunjuk Schreck dan ~elf6. Penggunaan kain yang dicelup insektisida (Permethrin 200 mg/m2) tidak berbahaya untuk perlindungan p e r o r a n g a n ( p e r s o n a l p r o t e c t i o n ) d a r i beberapa penyakit yang ditularkan vektor dan tidak dilaporkan adanya efek samping8. Dalam setiap rumah dipasang kain yang telah d i c e l u p i n s e k t i s i d a ( I c o n I m p r e g n a t e d ClothfIIC) pada dinding ruang tidur di tempat gelap d a n remang-remang, terhindar dari gangguan penghuni dan dekat dengan kamar mandi. Pada setiap rumah di daerah perlakuan dipasang satu potong kain tersebut. Sedangkan di daerah kontrol dipasang kain yang tidak dicelup karena banyak ditemui kain atau baju penduduk yang h k y a diletakkan atau digantung di setiap kamar.

3. Penilaian Entomologi a. Penangkapan Nyamuk

Penangkapan nyamuk dilakukan setiap 2 minggu sekali baik di daerah perlakuan maupun di daerah kontrol terhadap :

- Nyamuk yang hinggap atau menggigit orang di luar dan di dalam rumah selama 15 menit per rumah dari pukul 06.30

-

11.30. Penangkapan dilakukan di 20 rumah yang telah ditentukan.

-

Nyamuk yang istirahat di luar dan di

dalam rumah selama 15 menit per rumah dari pukul 06.30

-

11.30. Penangkapan dilakukan di 20 rumah yang telah ditentukan.

b. Pemasangan Perangkap Telur

Perangkap telur dipasang di daerah perlakukan dan di daerah kontrol. Dipilih 10 rumah dan pada tiap rumah dipasang 1 perangkap telur di luar d a n 1 perangkap telur di dalam. Perangkap telur di dalam rumah dipasang di

dekat kamar mandi. Sedangkan perangkap telur di luar dipasang di tempat yang teduh atau di antara tanaman. Telur yang diperoleh dari perangkap telur dihitung dan ditetaskan untuk diidentifikasi jenisnya. Pemasangan d a n pengambilan perangkap telur dilakukan sekali seminggu.

c. Sumei Jentik

Survei jentik dilakukan di daerah perlakuan maupun di daerah kontrol masing-masing sebanyak 50 rumah setiap 2 minggu sekali. d. Analisis Data

Persen penurunan populasi nyamuk dihitung dengan formulasi ~ o l l i n e a u x ~ k e m u d i a n dilanjutkan dengan uji t.

Persen penurunan = ( 1

-

4

) x 100%. c x b

a = P a d a t p o p u l a s i di d a e r a h k o n t r o l sebelum pemasangan IIC.

b = P a d a t p o p u l a s i d i d a e r a h k o n t r o l setelah pemasangan IIC.

c = Padat populasi di daerah perlakuan sebelum pemasangan IIC.

d = Padat populasi di daerah perlakuan setelah pemasangan IIC.

(4)

Pengrub 'imn impregnated dotb'

-.-

Widisrticral

4. Uji "Contact Bioassay"

U n t u k mengetahui efektivitas IIC, maka dilakukan uji "contact bioassay" sebagai pen- dahuluan di laboratorium dengan metoda sesuai dengan standar WHO''.

HASIL DAN PEMBAHASAN

D a r i hasil penangkapan nyamuk Ae. aegypti yang hinggaplmenggigit orang di dalam

rumah sebelum pemasangan Icon Impregnated Cloth (IIC) di daerah perlakuan dan kontrol diketahui padat populasinya berturut-turut berkisar antara 1,2

-

5 nyamuk/orang/jam dan 0,3

-

0,4 nyamuk/orang/jam. Sesudah pema- sangan IIC padat populasinya di daerah perlakuan turun menjadi 0,3 nyamuk/orang/jam

berlangsung selama lebih kurang 4 bulan, sedangkan di daerih kontrol naik menjadi 1,3 nyamuklorangljam yang kemudian turun menjadi 0 nyamuk/orang/jam (grafik 1). Hasil perhitungan dengan formula Mollineaux kemudian diuji dengan uji t, terlihat bahwa penurunan padat populasi Ae. aegypti di daerah

perlakuan dibandingkan dengan daerah kontrol tidak menunjukkan perbedaw yang bermakna P > 0,05 (tabel 1). Walaupun penurunan padat populasi hasil penangkapan nyamuk yang hinggap dan menggigit orang di dalam rumah

di daerah perlakuan tidak berbeda nyata dengan di daerah kontrol, akan tetapi ada indikasi penurunan sehingga kontak antara manusia dengan nyamuk vektor berkurang.

Table 1. Persentase penurunan padat populasi Aedes aegypti hasil penangkapan

nyamuk yang hinggaplmenggigit orang di dalam rumah di daerah perlakuan (Perumnas Mapagan) dan kontrol (Kampung Jambon) dari bulan November

1987

-

Mei 1988.

* Dihitung berdasarkan formula Mollineaux.

28

Bulan dari saat pemasangan IIC -9 sampai -1 1 2 3 4 5 6 7

Bul. Penelil Kesehal 22 (I) 1994

Padat populasi/orang/jam Kontrol 1,26 2,8 3,9 2,7 2,s 1,4 1,2 0,4 Perlakuan 453 3,8 1 3 272 0,8 196 1,4 1 2 Yo Penurunan*

-

+

62

+

87

+

77

+

91

+

68

+

67

+

17

(5)

Pengaruh 'iwn impregnated clotb' ... Widiarti eta1

IIC

Dncrah Perlakuan (Perumnas Mapagan)

- - - Dacrah Kontrol (Dcsa Janibon)

Bulan

S O N D J F M A M J

1987 1988

Grafik 1. Kepadatan A e d e s aegypti betina (Iorangljam) yang tertangkap hinggaplrnenggigit orang di dalam rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa Jambon.

(6)

Pengaruh "iwn impregnated clot h'... Widiarti eLal

Hasil penangkapan nyamuk Ae. aegypti

yang hinggaptmenggigit orang di luar rumah sebelum pemasangan IIC di daerah perlakuan dan kontrol padat populasinya sama yaitu 0 n yamuk/orang/jam. Sesudah pemasangan IIC padat populasi Ae. utgpti di daerah perlakuan yang semula naik 0,2 nyamuldorangljam turun menjadi 0 nyamuk/orang/jam, sedangkan di

daerah kontrol yang semula naik 0,l nyamuW orangljam turun menjadi 0 nyamuk/orang/jam (grafik 2).

Hal ini dapat terjadi demikian karena d i k e t a h u i A e . aegypti l e b i h menyukai

hiiggap/menggigit di dalam rumah daripada di

luar rumah karena ternyata populasinya 0 nyamuktorangljam.

'TIC Daerah Pcrlakuan (Perumnas blapagan) Daerah Kontrol (Dcsa Jambon)

S O N D J F M A M J

1987 1988

Grafik 2. Kepadatan A e d e s aegypti betina ( t o r a n g t j a m ) yang t e r t a n g k a p hinggaptmenggigit orang di luar rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa Jambon.

(7)

Pengaruh 'icon impregnated clotb' ... Widiarti eta1

Hasil penangkapan nyamuk Ae. aegypti S e ~ u d a h Pemasangan IIC padat populasi di y a n g i s t i r a h a t d i d a l a m r u m a h s e b e l u m daerah~erlakuanturunmenjadi0,6n~amuk/

pemasangan IIC di daerah perlakuan dan ' ormg/jam, sedangkan di daerah kontrol 2,6

kontrol menunjukkan padat populasinya n~amuk/orang/jam berlangsung selama lebih berturut-turut berkisar antara 2,2

-

5,7 nyamukl kurang 3 bulan (grafk 3). l+nurunan padat orangljam dan 1,4

-

4,3 nyamuk/orang/jam. populasi di daerah perlakuan dibandingkan

S

O

N

D J F M A M J

1987 19%

Bulan

Grafik 3. Kepadatan Aedes aempti betina (/orang/jarn) yang tertangkap istirahat di dalam rurnah di Perunlnas Mapagan dan di Desa Jarnbon.

(8)

Pmgamh'icon impregnated 40th' ... Widiarti eta1

dengan daerah kontrol yang dihitung berda- sarkan formula Mollineaux dan diuji dengan uji t ternyata menunjukkan perbedaan yang bermakna p <0,05 (tabel 2). Hal ini me- nunjukkan bahwa dengan pemasangan IIC mempengaruhi populasi Ae. aegypti, yang ada d i dalam rumah karena Icon mempunyai "repelen effek" sehingga kepadatan nyamuk di

dalam rumah menurun. Pada grafik 4 menun- jukkan bahwa hasil penangkapan nyamuk Ae.

aegypti yang istirahat di luar rumah baik di

daerah perlakuan maupun kontrol sebelum dan sesudah pemasangan IIC padat populasinya 0 nyamuk/orang/jam.

Rata-rata jurnlah telur Ae. aegvpti yang diperoleh dari perangkap telur di dalam rumah sebelum pemasangan IIC di daerah perlakuan antara 19-23 telurlperangkap positif, sedang di daerah kontrol antara 3-19 telurlperangkap p o s i t i f . S e t e l a h l e b i h k u r a n g 2 b u l a n p e m a s a n g a n I I C r a t a - r a t a jumlah telurl perangkap positip di daerah perlakuan turun

menjadi 14 telurlperangkap positif. Sedangkan

di

daerah kontrol mengalami kenaikan menjadi 23 telurlperangkap positif. Pada bulan-bulan berikutnya jumlah telurlperangkap positif di dua daerah serupa (grafik 5). Sejak sebelum pemasangan IIC sampai 4 bulan sesudah pemasangan I I C r a t a - r a t a jumlah telurl perangkap positif dari perangkap telur di luar rumah di daerah perlakuan menurun dari 32 telurlperangkap positif menjadi 12 telurl perangkap positif, sedangkan di daerah kontrol terjadi kenaikan dari 10 telurlperangkap positif menjadi 35 telurlperangkap positif (grafik 6).

Semua telur yang dikumpulkan dari perangkap telur yang dipasang di luar rumah setelah ditetaskan kemudian diidentifikasi ternyata telur Ae. aegypti. Dari pengamatan lapangan perangkap telur yang dipasang di luar rumah terletak di dekat tanaman berarti nyamuk tersebut masih bisa bertelur di luar rumah apabila lingkungan teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Tabel 2. Persentase penurunan padat populasi Aedes aegypti hasil penangkapan nyamuk yang istirahat di dalam rumah di daerah perlakuan (Perumnas Mapagan) dan kontrol (Kampung Jambon) dari bulan November 1987

-

Mei 1988.

Dihitung berdasarkan formula Mollineaux. Bulan dari saat

pemasangan IIC -9 sampai -1 1 2 3 4 5 6 7

Bul. PeneliL KesehaL 22 (1) 1994

Padat populasi/orang/jam Kon trol 0,33 0,40 0,60 1,30 0,90 0,Q 0 2 0,6 Perlakuan 1,47 590 1,6 1,6 0 4 0,3 0,6 0,4 % Penurunan* -

-

81

+

40

+

n

+

90

+

0

+

32

+

85

(9)

P a g r u b .icon impregnated docb'

...,

W d i cral

I I C

Daerah Perlakuan (Perumnas Mapagan)

- - -

Daerah Kontrol (Desa Jambon)

Bulan

S O N D J F M A M J

1987 1985

Grafik 4. Kepadatan Aedes aegypti (Iorangljam) yang tertangkap istirahat di luar rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa Jambon.

(10)

Pengaruh 'icon impregnated cloth' ... Widiarti eLal LOO 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

I I C Dacrah Pcrlakuarl ( P c r u n ~ n ; ~ ~ Mapagari)

- - - Dacrah Kontrol (Dcsa . l a m h o ~ i )

t

d

I Bulan

S O N D J F M A M J

1987 1988

Grafik 5. Kepadatan Aedes aegypti (Iovitrap positif) pada pemasangan ovitrap di dalarn rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa Jambon.

(11)

P e n g m h 'icon impregnated cloth' ... Widiarti eta1

Dacrali Pcrlakuan (Pcrurnnas Mapagan)

- - - Daerah Kontrol (Desa Janibon)

Bulan S O N D J F M A M J

1987 19%

Grafik 6. Kepadatan Aedes aegypti (Iovitrap positif) pada pemasangan ovitrap di luar rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa Jambon.

(12)

Pengarub 'icon impregnated cloth' ... Widiarti era1

Rata-rata Breteau Index (BI) di daerah sebelum pemasangan IIC BI 37 lebih rendah perlakuan sebelum pemasangan IIC sampai daripada di daerah perlakuan, namun sesudah sesudah pemasangan IIC terus turun dari 70 3 bulan pemasangan IIC menjadi lebih tinggi menjadi 9. Sedangkan di daerah kontrol yaitu 12 (grafik 7).

IIC

Dacrah Pcrlakuan (Perumnas Mapagan)

- - -

Dacrah Kontrol (Dcsa Jarnbon)

loo 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

--

1 S O N D J F M A M J 1987 1988

Grafik 7. Kepadatan Aedes aegypti (Iovitrap positif) pada pemasangan luar rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa Jambon.

Bulan

ovitrap di

(13)

Pengarub 'icon impregnated clotb' ... Wtdiiai u a l

Hasil uji "contact bioassay" di laborato- rium menunjukkan bahwa setelah 118 hari (4 bulan) dari saat pencelupan kain dengan insek- tisida Icon masih dapat membunuh 553% nyamuk Ae. aegypti yang kontak langsung (tabel 3). Dari hasil tersebut diketahui bahwa uji pendahuluan di laboratorium efektivitas IIC berlangsung selama 3-4 bulan. Akan tetapi hasil "contact bioassay" pada permukaan kayu dengan dosis dan jenis insektisida yang sama efektivitas mernbunuh Icon terhadap nyamuk

Anopheles aconitus sebesar 70% berlangsung

sampai 19 rninggu atau lebih dari 4 bulanl1. Hal ini kemungkinan daya serap kain yang dipakai pada penelitian ini lebih rendah dari permukaan kayu, sehingga efektivitas mem- bunuh lebih pendek.

Penurunan padat populasi A e . aegypti setelah pemasangan IIC tampak jelas dari hasil penangkapan nyamuk yang istirahat di dalam rumah dengan penurunan di daerah perlakuan berbeda nyata dibandingkan dengan daerah kontrol dan berlangsung dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Kemungkinan efektivitas mem- bunuh IIC yang berlangsung hanya 3 bulan atau lebih pendek apabila dibandingkan dengan hasil "contact bioassay" di laboratorium disebabkan adanya degradasi kirnia karena sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, debu dan asap hasil aktivitas rumah tangga5.

Walaupun penurunan padat populasi Ae.

aegypti terlihat nyata hanya pada nyamuk yang

istirahat di dalam rumah namun cara ini dapat diterima atau mudah dilakukan oleh masya- rakat. Sehingga pemasangan kain yang dicelup

Tabel 3. Persentase Kematian Aedes aegypti pada uji "contact bioassay" dengan Icon Impregnated Cloth dosis 0,04 gr a.i/m2 bulan November 1987

-

April

1988.

*

Jumlah nyamuk yang diuji.

BuL Penelil Kesehal22 (1) 1994

Hari sesudah pencelupan

20 34 48 62 76 90 104 118 132 % Kematian 90.0 (20)* 67.7 (29) 100.0 (30) 70.9 (31) 42.9

(30)

20.0 (30) 44.4 (29) 55.5 (27) 45.0 (20)

(14)

Pengalub 'imn impregnated cloth' ...-... Widiirti eLal

insektisida dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian Ae. aegypti.

KESIMPULAN

Kain yang dicelup Icon dosis 0,04 gram

2

a.i./m y a n g d i p a s a n g d i d a l a m r u m a h mempengaruhi aktivitas A e . aegypti dengan menurunkan padat populasi istirahat di dalam rumah selama 2-3 bulan.

UCAPKAN TERIMA KASIH

Atas selesainya penelitian ini kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala B a d a n P e n e l i t i a n d a n P e n g e m b a n g a n Kesehatan, Kepala Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Pjh. Kepala Stasiun Penelitian Vektor Penyakit, P.T. ICI-England dan P.T. ICI

Pestisida Indonesia yang telah memberi dana bagi penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN

1. Gubler, D.J; Suharyono, W; Sumamo; Wulur, tl; Jahja, E and J. Sulianti Saroso (1979). Virological surveillance for dengue haemorrhagic fever in Indonesia using the mosquito inoculation technique. Bull. Wld. Hlth. erg. 57 (6) : 931-936.

2. Pant, C.P. and L.S. Self (1966). Field trial of bromophos and schering 34615 residual sprays and of cheese cloth impreggated with Bayer 39007 for control of Anopheles gambiae and Anopheles h n e s t u s in Nigeria. Bul. Wld. Hlth. org. 35 : 709

-

719.

Lines, J.D.; Curtis C.F; Myamba, J and R Nyan (1985). Test of repellent of insecticide impregnated curtains, bedneds and anklests against malaria vector in T a n z a n i a . U m p u b l i s h e d - d o c u m e n t WHOIVBCR.S.920.

Darriet, F; V. Robert, N. Tho Vien and P. Camevale (1984). Evaluation of the efficacy of permethrin impregnated intact and perforated mosquito nets against vectors of malaria. Unpublished document WHO/VBC/84.999.

Majori, G ; Sabatinelli, G. and- M. Coluizi (1987). Efficacy of permethrin impregnated curtains for malaria vector control. Med. Vet. Entomol. 1 : 185

-

192.

Schreck, C.E. and L.S. Self (1985). Treating mosquito nets for better protection from bites and mosquito-borne disease. Umpublished document WHO/VBC/85.914.

WHO (1989). The use of impregnated bednets and other materials for vector-bone disease control. A report of the WHOIVBC infonnal consultation held in Geneva, World Health Organization, Division of Vector Biology and Control. p.20

Anonymous (1986). "ICON" the New Public Health Insecticide 1C1 Plant Prtection Division. RHWJLBH. Flemming, G.A; Barodji; R.F. Shaw; G.D. Pradhan and X.H. Rang (1983). A village-scale trial of bendiocarb (OMS-1394), for control of the malaria v e c t o r Anopheles aconitus in C e n t r a l J a v a , I n d o n e s i a U n p u h l i c h e d d o c u m e n t W H O / VBCl83.875.

WHO (1975). Manual on practical entomology in malaria part 11. WHO Geneva. p. 152-156. Barodji; Sustriayu, N; Damar, T.R; Hadi, S and S u m a r d i . ( 1 9 8 9 ) . V i l l a g e s c a l e t r i a l of lambdacyhalothrin (ICON, OMS 3021) for control of the malaria vector Anopheles aeonitus in Central Java 9-20. Bull. Penelit. Kesehat. 17 (4) : 9-20.

(15)

Pengatub 'iwn impregnated cloth' ... Widiatti eLal

A

PETA DAERAH PERUMNAS hlAPAGAN

KEL NGLEREP UNGARAN

D A E R A H P E R L A K U A N

JAW* TENGAH

(16)

Gambar

Table  1.  Persentase  penurunan  padat  populasi  Aedes  aegypti  hasil  penangkapan  nyamuk yang hinggaplmenggigit orang di dalam rumah di daerah perlakuan  (Perumnas Mapagan) dan kontrol (Kampung Jambon) dari bulan November  1987  -  Mei  1988
Grafik  1.  Kepadatan  A e d e s   aegypti  betina  (Iorangljam)  yang  tertangkap  hinggaplrnenggigit  orang  di  dalam  rumah  di  Perumnas  Mapagan  dan  di  Desa  Jambon
Grafik  2.  Kepadatan  A e d e s   aegypti  betina  ( t o r a n g t j a m )   yang  t e r t a n g k a p   hinggaptmenggigit  orang di  luar rumah di Perumnas Mapagan dan di Desa  Jambon
Grafik  3.  Kepadatan Aedes  aempti  betina  (/orang/jarn) yang tertangkap  istirahat  di  dalam  rurnah  di  Perunlnas  Mapagan  dan  di  Desa  Jarnbon
+7

Referensi

Dokumen terkait

1.. Hasil perhitungan jumlah sampel yang optimum untuk interpretasi citra dan survey lapangan dengan data dari BKPH Dagangan diperoleh jumlah plot optimum yang harus diamati

Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara tax amnesty , pengetahuan perpajakan, pelayanan

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan merupakan indikator yang berasal dari aktifitas perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar

Adanya metode analisis sensitivitas terhadap nilai NPV ( Net Present Value) berdasarkan perbandingan parameter ekonominyadapat memberikan informasi kepada perusahaan

Ogan Komering

Kelompok lain diminta membuat studi kasus terkait dengan fungsi formula statistika yang terdapat dialam program pengolah angka dan memberi analisis dalam pemecahan fungsi

Hipotesis keempat yang diajukan adalah untuk siswa yang tidak diberi peringatan (CS), nilai maksimum fungsi informasi butir jawaban siswa yang diberi bentuk soal pilihan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Musi Banyuasin