• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SIPIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SIPIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI SIPIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN

PRINGSEWU

EFEECT OF WORK CULTURE AND WORK MOTIVATION ON THE

PERFORMANCE OF CIVIL STATE EMPLOYEES MINISTRY OF

RELIGION, PRINGSEWU DISTRICT

1R Bambang SM, 2Aprianis Universitas Saburai Bandar Lampung

bsutrisno786@gmail.com

Jalan Imam Bonjol No. 486, Langkapura, Kota Bandar Lampung, Lampung - 35118

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh budaya kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu

secara simultan dan parsial yang berpengaruh signifikan untuk meningkatkan kinerja

pegawai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

menyebarkan instrumen kepada 80 orang Pegawai Kementerian Agama Kabupaten

Pringsewu sebagai sampel penelitian yang diolah melalui program aplikasi komputer

SPSS 21 dengan alat analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya kerja terhadap kinerja

pegawai dengan tingkat pengaruh sebesar 63,2%. Terdapat pengaruh positif dan

signifikan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan tingkat pengaruh sebesar

67,6%. Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan budaya kerja dan

motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai dengan tingkat

pengaruh sebesar 63,2%.

Kata Kunci : Nilai Budaya Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja

ABSTRACT

This research was conducted to analyze the effect of work culture and work

motivation of performance of the Civil Servants of the MInistry og Religious

Affairs in Pringsewu Regency Simultaneusly and partially which have a

significant effect on improving employee performance. This reseacrh uses

quantitative reseacrg methods by distributing instruments to 80 employees of

the Ministry of Religion of Pringsewu Regency as research samples processed

through the SPSS 21 computer application program with multiple linear

regression analysis tools. The results showed that 1) there was a positive and

significant influence of work culture on employee performance with a level of

influence of 63.2%, 2) there was a positive and significant influence of work

motivation on employee performance with a level of influence of 67.6%, and 3)

there was a The simultaneous positive and significant influence of work culture

and work motivation on employee performance with an influence level of 63.2%.

(2)

Keywords : Work Culture Values, work Motivation and Performance

PENDAHULUAN

Kementerian Agama Republik

Indo-nesia adalah Kementerian dalam

Pe-merintahan Indonesia yang

membi-dangi urusan agama yang dibentuk

untuk memenuhi tuntutan sebagian

besar rakyat beragama di tanah air

dan secara kelembagaan pemerintah

berada di tangan seorang Menteri.

Dalam mewujudkan tujuan birokrasi

maka sumber daya manusia yang

di-miliki Kementerian Agama

Kabupa-ten Pringsewu merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja

birokrasi dalam memberikan

pelaya-nan kepada public sebagai pelaksana

tujuan birokrasi.

Sebagai pelayan masyarakat maka

seluruh jajaran birokrasi di

Kemen-terian Agama khususnya KemenKemen-terian

Agama Kabupaten Pringsewu

ditun-tut harus memegang teguh motto

“ikhlas beramal”. Kata “Ikhlas”

se-cara terminologis berarti tulus, bersih

suci tak membekas, “Bera-mal” asal

kata amal yang bermakna berbuat

atau bekerja. Makna filosofisnya

berarti bekerja dengan tulus dimana

etos kerja seluruh jajaran birokrasi di

Kementerian Agama harus diniatkan

dengan lurus.

Sebuah birokrasi yang baik akan

se-lalu memperhatikan keinginan,

kebutu-han dan harapan pegawainya. Karena

setiap individu memiliki harapan yang

unik dalam cara bekerja, yang

membe-dakan antara individu yang satu

de-ngan yang lain. Pencapaian tujuan

bi-rokrasi yang sesuai dengan moral dan

etika dalam menjalankan fungsi atau

tugas pemerintahan diharapkan hasil

kerja yang sesuai dengan tanggung

jawab dan wewenang masing-masing

sumber daya manusia atau

pegawai-nya.

Untuk menghasilkan kinerja yang baik

maka tidak bisa terlepas dari peran

pegawainya. Apabila pegawainya

ma-mpu bekerja dengan baik dan mema-mpu-

mempu-nyai semangat kerja yang tinggi, maka

dapat meningkatkan prestasi kerja

serta mentaati peraturan yang ada di

organisasi atau lembaganya.

Suatu keberhasilan kinerja berakar dari

nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang

menjadi kebiasaan. Nilai-nilai tersebut

bermula dari adat kebiasaan, agama,

motivasi, norma dan kaidah yang

menjadi keyakinannya menjadi

kebia-saan dalam perilaku kerja di suatu

(3)

organisasi maupun di lembaga

pemeri-ntahan yang dinamakan budaya.

Bu-daya yang dikaitkan dengan mutu atau

kualitas kerja maka dinamakan

“buda-ya kerja”. Menurut Hasibuan (2000:

47) budaya kerja adalah pengorbanan

jasa, jasmani, dan pikiran untuk

meng-hasilkan barang-barang atau jasa-jasa

dengan memperoleh imbalan prestasi

tertentu.

Budaya kerja pada prinsipnya

ber-tujuan untuk membangun keyakinan

sumber daya manusia, menanamkan

nilai-nilai tertentu yang mempengaruhi

sikap dan perilaku yang konsisten serta

komitmen membiasakan suatu cara

kerja di lingkungan kerja

masing-masing, sehingga sumber daya manusia

itu berkualitas dan bekerja sesuai

pera-turan untuk melayani masyarakat

dengan efektif dan efisien.

Motivasi kerja merupakan keseluruhan

proses pemberian motif atau dorongan

bekerja kepada bawahan sedemikian

rupa sehingga mereka mau bekerja

dengan ikhlas untuk mencapai tujuan

Siagian (1997:7). Timbulnya motivasi

pada diri seseorang ditentukan oleh

adanya kebutuhan hidup baik

kebutu-han primer maupun kehidupan

sekun-dernya. Jika kebutuhan tersebut dapat

terpenuhi, maka seseorang akan giat

bekerja dan dap at meningkatkan

kinerjanya.

Kementerian Agama Kabupaten

Pri-ngsewu merupakan lembaga

pemerin-tah yang memberikan pelayanan

pem-bangunan agama, pendidikan agama

dan keagamaan terhadap masyarakat

Kabupaten Pringsewu. Melalui

Kepu-tusan Menteri Agama (KMA) Nomor

582 Tahun 2017 tentang 5 (lima) nilai

budaya kerja maka Pegawai Negeri

Sipil di lingkungan kerja Kementerian

Agama Kabupaten Pringsewu

diharap-kan memiliki integritas, profesionalitas,

inovasi, tanggung jawab dan

ketelada-nan demi tercapainya motivasi kerja,

kreativitas, kemampuan dan komitmen

kerja yang tinggi serta tercapainya

pelayanan publik yang prima yang

berbasis akuntabilitas dan transparansi.

Kementerian Agama Kabupaten

Pri-ngsewu telah berupaya melaksanakan

reformasi pola pikir dan budaya kerja

yang meliputi: Perubahan paradigma

dari dilayani menja di melayani.

Peningkatan disiplin pegawai melalui

fingerprint dan melalui reward and

pun-ishment, berdasarkan Peraturan

Men-teri Agama (PMA) Nomor 28 Tahun

2013 tentang Disiplin Kehadiran

(4)

Pegawai di lingkungan Kementerian

Agama Kabupaten Pringsewu.

Mene-tapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang berlaku sampai pada level

terkecil (KUA dan Madrasah) dengan

melakukan pengembangan

e-govern-ment sebagai percepatan pelaksanaan

budaya kerja menuju good governance.

Perbaikan manajemen sumber daya

manusia melalui penerimaan Pegawai

baru dengan sistem CAT (Computer

Assisted Test) telah menerapkan

pro-mosi terbuka dan membangun sistem

kepegawaian. Melakukan usaha

pen-cegahan korupsi dengan menetapkan

kebijakan penanganan gratifikasi,

implementasi sistem internal

pemerin-tah, penanganan pengaduan

masyara-kat, kebijakan Whistle Blowing

Sys-tem dan penetapan unit kerja layanan

sebagai Zona Integritas menuju

yah Bebas Korupsi (WBK) dan

Wila-yah Birokrasi Bersih Melayani (WBB

M). Pengembangan sistem sebagai

usaha peningkatan kualitas layanan

yaitu pendaftaran haji dengan Sistem

Komputerisasi Haji Terpadu (SISKO

HAT) dan pengembangan pendaftaran

nikah menggunakan Sistem Informasi

Manajemen Nikah (SIMKAH) yang

memungkinan seluruh database akte

nikah terintegrasi secara nasional.

Akan tetapi pada kenyataannya kinerja

dan kualitas pelayanan Pegawai

Ke-menterian Agama Kabupaten

Pring-sewu masih rendah dan belum

maksi-mal, hal ini dikarenakan pegawai yang

tidak disiplin, sering menunda

peker-jaan, lebih mengutamakan pekerjaan

diluar kantor, jual beli jabatan dan

ma-sih melakukan praktek korupsi, kolusi

dan nepotisme.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

lapangan (Field Research), yaitu

penelitian yang bertujuan untuk

mem-pelajari secara intensif tentang

hubu-ngan motivasi dan budaya kerja

ter-hadap kinerja, baik pengaruh secara

sendiri-sendiri ataupun secara

bersa-maan. Selain itu, penelitian

kepusta-kaan (Library Research) juga

digu-nakan dalam penelitian ini di mana

peneliti menggunakan literatur

(kepu-stakaan) baik berupa buku, catatan

maup un lapor an hasil penelitian

terdahulu.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini berjumlah 277

Pegawai Negeri Sipil Kementerian

Agama Kabupaten Pringsewu.

Sam-pel penelitian ini berjumlah 80 orang

(5)

Pegawai Negeri Sipil Kementerian

Agama Kabupaten Pringsewu.

Uji Instrumen Penelitian

Uji instrument kuisioner dilakukan

dengan cara menguji validitas dan

rea-bilitasnya. Pada penelitian ini uji

validi-tas yang digunakan adalah korelasi

pearson yang dilakukan untuk

mengu-kur pernyataan-pernyataan yang ada

dalam kuesioner dengan

mengkorela-sikan masing-masing skor pernyataan

untuk masing-masing variabel dengan

skor total variabel.

Setelah uji validitas, uji reliabilitas

dilakukan untuk mengetahui bahwa

instrumen yang digunakan sudah dapat

dipercaya da n relia bel sehingga

menghasilkan data yang dapat

dipe-rcaya. Dalam penelitian ini digunakan

rumus Spearman Brown untuk

mem-buat label analisis butir pernyataan.

Dari analisis ini skor-skor

dikelom-pokkan menjadi dua berdasarkan

belahan bagian soal.

Metode Analisis Data

Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan

menganalisis tabel tunggal atau secara

paersial yang menggambarkan kriteria

masing-masing variabel independen,

dalam penelitian ini yaitu variabel

budaya kerja (X

1

), variabel motivasi

kerja (X

2

) dan variabel dependen yaitu

kinerja pegawai (Y). Termasuk

keda-lam kriteria mana masing-masing

variabel penelitian tersebut sesuai

den-gan jawaban yang ada pada

penguku-ran variabel diatas. Variabel budaya

kerja, motivasi kerja dan kinerja

pega-wai diukur dengan menggunakan Skala

Likert yakni dengan cara memberi

skor setiap jawaban responden pada

kuesioner yang diberikan yang terdapat

5 (lima) alternatif jawaban.

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan salah

satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana dan

terst-ruktur dengan jelas sejak awal hingga

pembuatan desain penelitiannya. Untuk

membuktikan pengaruh secara

sendiri-sendiri maka digunakan Analisis

Reg-resi Sederhana yakni Y = a + bX + et,

sedangkan untuk membuktikan

penga-ruh secara bersama-sama maka

digu-nakan Analisis Regresi Linear

Berga-nda yakni Y = a + b

1

X

1

+ b2X2 + et,

(Arikunto, 2002:296). Untuk menguji

hipotesis penelitian, peneliti menguji

apakah dugaan sementara terbukti atau

(6)

tidak berdasarkan data. Menurut

Sugi-yono (2008:230) untuk menguji

signifi-kansi digunakan Uji hipotesis “t”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Analisis Uji Validitas

Pengukuran validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus produk moment

pearson dan taraf signifikasi 0,05.

Selain itu, jumlah instrumen yang

digunakan sama, baik instrument

budaya kerja, motivasi kerja dan kinerja

dengan jumlah responden yang sama

maka diperoleh r

table

sama yaitu sebesar

0,220. Masing-masing skor item

dikorelasikan dengan skor totalnya.

Adapun hasil uji validitas instrument

budaya kerja, motivasi kerja dan kinerja

yang dilakukan dengan bantuan SPSS

21 dapat dilihat pada Tabel 1.

Pada penelitian ini, Uji validitas

meng-gunakan sampel 80 responden dan

taraf signifikan 0,05, sehingga didapat

r

hitung

yang didapat semuanya diatas

r

tabel

. Hal ini menunjukkan bahwa uji

validitas pada penelitian ini dinyatakan

valid karena r

hitung

>r

tabel

dan taraf

signifikasi < 0,05.

Tabel 1. Uji Validitas Instrumen

Variabel Nomor Item r

hitung

r

tabel

Kondisi Sig Kesimpulan

X1 1 0,609 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

2 0,628 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,002<0.05 Valid

3 0,349 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,002<0.05 Valid

4 0,674 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

5 0,637 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

6 0,295 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,008<0.05 Valid

7 0,628 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

8 0,620 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

9 0,362 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

10 0,671 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

11 0,400 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

(7)

12 0,628 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

13 0,481 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

14 0,517 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

15 0,637 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

X2 1 0,600 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

2 0,611 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

3 0,564 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

5 0,384 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

4 0,412 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

6 0,413 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

8 0,357 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

7 0,512 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

9 0,229 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,041<0.05 Valid

10 0,445 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

11 0,36 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,035<0.05 Valid

12 0,662 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

13 0,328 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,003<0.05 Valid

14 0,368 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

15 0,448 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

Y 1 0,379 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

2 0,518 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

3 0,604 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

4 0,662 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

5 0,690 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

6 0,373 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

7 0,355 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

8 0,516 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

9 0,615 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

10 0,570 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

(8)

11 0,504 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

12 0,562 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

13 0,430 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

14 0,439 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,000<0.05 Valid

15 0,351 0,220 r

hitung

> r

tabel

0,001<0.05 Valid

Sumber: Data diolah dari kuesioner tahun 2020

Analisis Uji Reabilitas

Pada penelitian ini uji reliabilitas

meng-gunakan rumus Cronbach’s Alpha

dengan bantuan SPSS 21, kemudian

hasil alpha hitung diinterprestasikan.

Jika tingkat alpha hitung >0,60 maka

alat ukur tersebut memiliki tingkat

reliabilitas yang tinggi. Adapun hasil

dari output SPSS sebagai berikut :

Tabel 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel

Cronbach’s Alpha Jumlah Item

Budaya Kerja

0,821

15

Motivasi Kerja

0,676

15

Kinerja

0,779

15

Sumber: Data diolah dari kuesioner tahun 2020

Pada kolom Crombach’s Alpha

ter-dapat angka 0,821 budaya kerja, angka

0,676 motivasi kerja dan angka 0,779

kinerja, artinya hasil perhitungan

reli-abilitas lebih besar dari 0,6. Hal ini

menunjukkan bahwa alat ukur tersebut

memiliki tingkat reliabilitas yang baik

Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa alat ukur tersebut memiliki

tingkat reliabilitas yang baik.

2. Pengaruh Budaya K erja

Terhadap Kinerja

Berdasarkan perhitungan uji regresi

linear sederhana antara Budaya Kerja

terhadap Kinerja yang di bantu

progran SPSS 21 dalam proses

perhi-tungannya diperoleh hasil yang tertera

pada tabel 3. Hasil Uji Koefesien

Regresi Pengaruh Budaya Kerja

Ter-hadap Kinerja dan dapat dilakukan

pengambilan keputusan uji Liniear

Sederhana.

(9)

Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Regresi Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 30.769 3.746 8.213 .000

Budaya Kerja .586 .051 .795 11.573 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel 3. dapat dilakukan

pengambilan keputusan dalam uji

lin-ear sederhana tentang pengaruh

Buda-ya Kerja terhadap Kinerja sebagai

be-rikut:

1. Berdasarkan nilai signifikansi

di-peroleh nilai 0,000<0,005.

2. Berdasarkan nilai t : diketahui

bah-wa t

hitung

sebesar 11,573 > t

tabel

sebesar

1,99085.

Pada uji regresi linear sederhana

dipe-roleh besaran nilai koefisien

determi-nasi seperti tertera pada tabel 4.

Tabel 4. Koefisien Korelasi dan Determinasi Pengaruh Budaya Kerja Terhadap

Kineja

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .795

a

.632 .627 .789

a. Predictors: (Constant), Budaya Kerja

Pada tabel 4. memperlihatkan nilai R

atau koefisien korelasi 0,795. Nilai ini

dapat diinterprestasikan bahwa

vari-abel Budaya Kerja berkorelasi sebesar

0,795. Melalui Tabel 4 diperoleh nilai R

Square atau koefisien determinasi

sebesar 0,632 yang dapat ditafsirkan

bahwa variabel bebas Budaya Kerja

memberikan kontribusi terhadap

Kinerja sebesar 63,2%.

3. Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja

Berdasarkan perhitungan uji regresi

linear sederhana antara Motivasi kerja

terhadap Kinerja yang dibantu

program SPSS 21 dalam proses

perhi-tungannya diperoleh hasil seperti yang

Model Summary

(10)

tertera pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Regresi Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

a. Dependent Variable: Kinerja

Tabel 6. Koefisien Korelasi dan Determinasi Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.859 4.885 2.428 .018

Motivasi Kerja .841 .066 .822 12.746 .000

berdasarkan tabel 5. dapat dilakukan

pengambilan keputusan dalam uji

lin-ear sederhana tentang pengaruh

Moti-vasi Kerja terhadap Kinerja sebagai

berikut :

1. Berdasarkan nilai signifikansi

dipe-roleh nilai 0,000<0,005.

2. Berdasarkan nilai t : diketahui

bah-wa t

hitung

sebesar 12,746 > t

tabel

sebesar

1,99085.

Pada uji regresi linear sederhana ini

juga diperoleh besar nilai koefisien

determinasi seperti pada tabel 6.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .822

a

.676 .671 .741

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja

Pada tabel 6. memperlihatkan nilai R

atau koefisie korelasi 0,822. Nilai ini

dapat diinterprestasikan bahwa

varia-bel Budaya Kerja berkorelasi sebesar

0,822. Melalui Tabel 16 ini juga

dipe-roleh nilai R Square atau koefisien

determinasi sebesar 0,676 yang dapat

ditafsirkan bahwa variabel bebas

Budaya Kerja memberikan kontribusi

terhadap Kinerja sebesar 67,6%.

4. Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Uji ini digunakan untuk mengetahui

pers entase sumbangan variabel

pengaruh budaya kerja dan motivasi

kerja terhadap kinerja pegawai. Uji ini

(11)

yang hasilnya seperti tertera pada

ta-bel 7.

Tabel 7. Uji Koefisien Determinasi

.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .843

a

.711 .703 .704

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Budaya Kerja

Bersadarkan pada tabel 7. diperoleh

nilai koefisien determinasi (R

2

) sebesar

0,711 yang artinya variabel bebas yaitu

variabel budaya kerja (X

1

) dan

motivasi kerja (X

2

) secara simultan

dapat meningkatkan variabel terikat

yaitu variabel kinerja (Y) sebesar

71,1% dan sisanya 28,9% dijelaskan

oleh variabel yang tidak diteliti dalam

penelitian ini seperti kepemimpinan,

lingkungan kerja, imbalan dan

kepu-asan kerja.

5. Uji Parsial (Uji t)

Berdasarkan hasil uji parsial (Uji t)

pengaruh budaya kerja (X

1

) dan

moti-vasi kerja (X

2

) terhadap kinerja

karyawan (Y) dengan hasil analisis

SPSS 21, maka dapat diperoleh t

hitung

variabel budaya kerja 3,046 > t

tabel

1,99125 dengan signifikasi 0,003< 0,05.

Selan-jutnya, hasil perhitungan

koe-fisien regresi dengan uji t

hitung

variabel

motivasi kerja 4,570 > t

tabel

1,99125

dengan signifikasi 0,000 < 0,05.

6. Uji Simultan (Uji f)

Hasil uji simultan (uji f) digunakan

untuk mengetahui adanya pengaruh

bersamaan antara pengaruh budaya

kerja (X

1

) dan motivasi kerja (X

2

)

terhadap kinerja pegawai (Y). Hasil uji

simultan (uji f) menggunakan SPSS 21

yang seperti tertera pada Tabel 8.

ANOVA

a

Tabel 8. Hasil Uji Simultan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 93.779 2 46.889 94.493 .000

b

Residual 38.209 77 .496

Total 131.988 79

a. Dependent Variable: Pengaruh bersama

(12)

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Budaya Kerja

Berdasarkan hasil uji simultan (uji f)

maka diperoleh F

hitung

dari hasil regresi

sebesar 94,493 > F

tabel

3,11 dengan

signifikasi 0,000 < 0,05.

7. Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Uji ini digunakan untuk mengetahui

persentase sumbangan variabel

pengaruh budaya kerja dan motivasi

kerja terhadap kinerja pegawai. Uji ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 21

yang hasilnya seperti tertera pada

Tabel 9.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .843

a

.711 .703 .704

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Budaya Kerja

Tabel 9 . Uji koefisien Determinasi

Tabel 9 memberikan informasi bahwa

bahwa nilai koefisien determinasi (R

2

)

sebesar 0,711 yang artinya variabel

bebas yaitu variabel budaya kerja (X

1

)

dan motivasi kerja (X

2

) secara

simul-tan dapat meningkatkan variabel

teri-kat yaitu variabel kinerja (Y) sebesar

71,1% dan sisanya 28,9% dijelaskan

oleh variabel yang tidak diteliti dalam

penelitian ini seperti kepemimpinan,

lingkungan kerja, imbalan dan

kepuasan kerja.

Pembahasan

a. Pengaruh Budaya Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Negeri

Sipil

Kementerian

Agama

Kabupaten Pringsewu

Berdasarkan Tabel 3 memperlihatkan

t

hitung

variabel budaya kerja 11,573>

t

tabel

sebesar 1,99085 dengan nilai sig

sebesar 0,000<0,005.

Sesuai dengan teori pengambilan

keputusan jika nilai sig < 0,005 dan

t

hitung

> t

tabel

maka H

o

ditolak atau H

1

diterima. Sedangkan koefisien

determinasi sebesar 0,632 dapat

ditafsirkan bahwa variabel bebas

Budaya Kerja memberikan kontribusi

terhadap Kinerja sebesar 63,2%.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,

diketahui bahwa variabel budaya kerja

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai.

(13)

Kementeria n Agama Kabupaten

Pringsewu, maka akan semakin tinggi

pula kinerja Pegawai di lingkungan

tersebut.

c. Pengaruh Budaya Kerja dan

Motivasi Kerja Secara Simultan

Terhadap Kinerja Pegawai Negeri

Sipil

Kementerian

Agama

Kabupaten Pringsewu

Seperti yang telah dijelaskan pada

hasil uji parsial (Uji t), pengaruh

budaya kerja (X

1

) dan motivasi kerja

(X

2

) terhadap kinerja karyawan (Y)

diperoleh t

hitung

variabel budaya kerja

3,046 > t

tabel

1,99125 dengan signifikasi

0,003< 0,05. Selanjutnya, hasil

perhitungan koefisien regresi dengan

uji t

hitung

variabel motivasi kerja 4,570

> t

tabel

1,99125 dengan signifikasi 0,000

< 0,05. Sedangkan hasil uji hasil uji

simultan (uji f) diperoleh F

hitung

dari

hasil regresi sebesar 94,493 > T

tabel

3,11 dengan signifikasi 0,000 < 0,05.

Sesuai dengan teori pengambilan

keputusan jika nilai sig < 0,005 dan

t

hitung

> t

tabel

maka H

o

ditolak atau H

1

diterima.

Nilai koefisien determinasi (R

2

)

sebe-sar 0,711 berarti bahwa variabel bebas

yaitu variabel budaya kerja (X

1

) dan

motivasi kerja (X

2

) secara simultan

Temuan penelitian ini bermakna

bah-wa jika semakin baik budaya kerja di

lingkungan Kementerian Agama

Ka-bupaten Pringsewu, maka akan

sema-kin tinggi sema-kinerja pegawai di lingkungan

tersebut.

b. Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Negeri

Sipil

Kementerian

Agama

Kabupaten Pringsewu

Hasil perhitungan koefisien regresi

de-ngan uji t

hitung

variabel motivasi kerja

12,746 > t

tabel

sebesar 1,99085 dengan

nilai sig sebesar 0,000<0,005. Sesuai

dengan teori pengambilan keputusan

jika nilai sig < 0,005 dan t

hitung

> t

tabel

maka H

o

ditolak atau H

1

diterima.

Sedangkan koefisien determinasi

sebesar 0,676 dapat ditafsirkan bahwa

variabel b ebas Bu daya Kerja

memberikan kontribu si terhadap

Kinerja sebesar 67,6%. Sesuai dengan

teori pengambilan keputusan jika nilai

sig < 0,005 dan t

hitung

> t

tabel

maka H

o

ditolak ata u H

2

dit erima . Ha sil

penelitian ini menunjukkan bahwa

motivasi berpengaruh positif dan

signifikan kinerja Pegawai.

Temuan penelitian ini bermakna

bahwa jika semakin tinggi motivasi

kerja Pegawai Negeri Sipil

(14)

dapat meningkatkan variabel terikat

yaitu variabel kinerja (Y) sebesar

71,1% dan sisanya 28,9% dijelaskan

oleh variabel yang tidak diteliti dalam

penelitian ini seperti kepemimpinan,

lingkungan kerja, imbalan dan

kepuasan kerja. Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis, diketahui bahwa

variabel budaya kerja dan motivasi

kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

Temu an penelitian ini bermakna

bahwa jika semakin tinggi budaya

kerja dan motivasi kerja Pegawai

Negeri Sipil Kementerian Agama

Kabupaten Pringsewu, maka akan

semakin tinggi pula kinerja Pegawai di

lingkungan tersebut.

KESIMPULAN

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil

dan pembahasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut : Variabel

budaya kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai,

perhitungan koefisien regresi dengan

uji t

hitung

variabel budaya kerja 11,573>

t

tabel

sebesar 1,99085 dengan nilai sig

sebesar 0,000<0,005. Sedangkan

koefisien determinasi sebesar 0,632

dapat ditafsirkan bahwa variabel

be-bas Budaya Kerja memberikan

kontribusi terhadap Kinerja sebesar

63,2%. Variabel budaya kerja

berpe-ngaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai, perhitungan koefisien

regresi dengan uji t

hitung

variabel

bu-daya kerja 12,746 > t

tab el

sebesar

1,99085 dengan nilai sig sebesar 0,000

<0,005. Sedangkan koefisien

determi-nasi sebesar 0,676 dapat ditafsirkan

bahwa variabel bebas Budaya Kerja

memberikan kontribusi terhadap

Kine-rja sebesar 67,6%. Variabel bebas yaitu

variabel budaya kerja (X

1

) dan motivasi

kerja (X

2

) secara simultan dapat

meni-ngkatkan variabel terikat yaitu variabel

kinerja (Y) sebesar 71,1% dan sisanya

28,9%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Metodologi

Penelitian Suatu

Pendekatan Proposal.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Bumi Aksara.

Siagian, Sondang P. 2009.

Pengembangan Sumber

Daya Manusia. Jakarta: PT

Gunung Agung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Gambar

Tabel 1. Uji Validitas Instrumen
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Regresi Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Tabel 7. Uji Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dikarenakan perusahaan berukuran besar lebih memungkinkan memiliki masalah keagenan yang lebih banyak

Pasal 12 ayat (1) setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dngan bakat, minat dan kemampuannya (1b) Setiap peserta

Sehingga dari latar belakang di atas maka penulis mengambil tema penelitian dengan judul “ Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan calon jemaah haji Kantor

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Sehubungan dengan itu, pendapat tersebut kiranya perlu ditinjau ulang karena kalau dikaitkan dengan statistik Pulau Jawa tahun 1820, Distrik Tasikmalaya menunjukkan kecen- derungan

Alasan tersebut pula yang menjadi dasar pemilihan aktivator ZnCl 2 digunakan dalam penelitian ini sehingga seharusnya karbon aktif yang dihasilkan dengan menggunakan aktivator ZnCl

Dalam kajian ini penulis akan membandingkan antara metode fuzzy time series yang dikemukakan oleh Ruey Chyn Tsaur dengan Algoritma Novel yang dikemukakan oleh Jasim, Salim

Dalam tugas jaga labuh jangkar, semua pihak yang bersangkutan dengan keamanan dan keselamatan labuh jangkar mengharapkan agar dalam pelaksanaan labuh jangkar dapat