• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KELURAHAN AMPARITA KECAMATAN TELLU LIMPOE KABUPATEN SIDRAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KELURAHAN AMPARITA KECAMATAN TELLU LIMPOE KABUPATEN SIDRAP"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI

KELURAHAN AMPARITA KECAMATAN TELLU LIMPOE

KABUPATEN SIDRAP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Peternakan (S. Pt) Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh : SULFITRIANI

60700116065

JURUSAN ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2020

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

1. Mahasiswa yang bertanda tangan di bawahini: Nama : Sulfitriani

NIM : 60700116065 Menyatakan dengan sebenarnya bahwa: a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi ini, terutama dalam Bab Hasil dan Pembahasan, tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Samata, 6 Mei 2020

Penyusun

Sulfitriani 60700116065

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan Skipsi saudari Sulfitriani, NIM, 60700116065, mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan pada Fakultas Sain dan Teknologi, Setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi Skripsi yang bersangkutan dengan judul, “Analisis Margin Pemasaran Telur itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap” memandang bahwa Skripsi tersebut telah memenuhi syarat ilmiah dan dapatdisetujui untuk ujian munaqasyah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk Proses lebih lanjut.

Gowa, 3 Juli, 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Muh. Basir Paly, M.Si. Mursidin, S.Pt.,M.Si.

(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR 



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dibuat berdasarkan hasil dari Penelitian yang berjudul “Analisis Margin Pemasaran Telur Itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap” dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Ucapan syukur dan terima kasih kepada kedua orang tua saya Ayahanda tercinta Basri dan Ibunda tercinta Marhuma yang senantiasa mendoakan, membimbing dan merawat dengan sepenuh hati saya sejak kecil hingga dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu persyaratan agar mendapatkan gelar sarjana S.Pt. Tak henti-hentinya ucapan terima kasih kepada kedua orang tua atas semua dukungan yang diberikan baik dukungan materil maupun non materil.

Terima kasih tak terhingga kepada sebagai pembimbing I Dr. Ir. Muh. Basir Paly, M.Si. dan Mursidin, S.Pt., M.Si. sebagai pembimbing II saya yang telah mendidik dan membimbing serta meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk,

(6)

vi

arahan dan ilmu mulai dari pengajuan judul, melakukan Penelitian sehingga bisa sampai ditahap penyelesaian skripsi.

Terima kasih tak terhingga kepada Penguji I Dr. Ir. Andi Suarda, M.Si dan Prof. Dr. Arifuddin, M.Ag sebagai penguji II yang telah banyak memberikan arahan, masukan, kritik dan saran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

Terima kasih tak terhingga pula kepada Ibu Rasyidah Mappanganro, S.Pt., M.Si. selaku Penasehat Akademik saya yang telah mendidik dan memberikan nasehat dari awal masuk kuliah hingga sekarang ini.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya haturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis:

1. Bapak Prof. Dr. Hamdan Juhannis M.A., Ph.D. selaku rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Bapak Prof. Dr. Mardan., M.Ag. Selaku wakil rektor 1 bidang Akademik Pengembangan Lembaga Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Bapak Dr. Wahyudin, M.Hum. selaku Wakil rektor 2 bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof. Dr. Darussalam, M.Ag. selaku wakil rektor 3 bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2. Bapak Prof. Dr. H. Muh Khalifah Mustami. S.Ag., M.Pd. selaku Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Ibu Syamsiah, S.Si., M.S., Ph.D. selaku wakil dekan 1 bidang Akademik Fakultas Sains dan Teknologi, Ibu Dr. Fatmawati Nur, S.Si., M.Si. selaku wakil dekan 2 bidang Administrasi Fakultas Sains dan Teknologi serta Bapak Dr. Muh Anshar

(7)

vii

Abu bakar, S.Pt., M.Si. selaku wakil dekan 3 bidang Kemahasiswaan Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Bapak Dr. Muh. Nur Hidayat., M.P sebagai Ketua Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan Ibu Dr. Hj. Jumriah Syam, S.Pt., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Peternakan.

4. Ibu Rusni S.P.t., M.Si selaku dosen yang telah memberikan rekomendasi lokasi tempat yang dijadikan sebagai penelitian serta atas bimbingan dalam kegiatan perkuliahan, baik dalam tatap muka maupun arahan-arahan diluar perkuliahan. 5. Ibu Andi Afriana, S.E selaku Staff Jurusan Ilmu Peternakan yang telah

membantu segala persuratan dari awal hingga sekarang ini.

6. Terima kasih kepada Civitas Akademik yang telah membantu dalam proses pengurusan berkas.

7. Terima kasih kepada saudara kandung Basman, Nur Baya, Jusmiati yang selalu memberikan semangat dan dorongan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada Teman-teman seperjuangan yang sudah membantu dan memberikan dorongan dan semangat sehingga saya bisa menyelesaikan Skripsi ini.

9. Terima kasih kepada Masyarakat yang ada di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap, serta Kak Doni, yang telah membantu dalam kelancaran di lokasi selama dilakukanya penelitian.

(8)

viii

10. Terima kasih kepada kak jaro yang sudah banyak membantu dalam penyusunan dan memberikan semangat kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan sampai saat ini.

11. Terima kasih kepada Nila Ayu Ningsih dan Nur Azmi yang sudah membantu dan memberikan semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan sampai saat ini.

12. Terima kasih kepada saudari seperjuangan penelitian Musliha sekaligus sahabat dan saudara yang banyak-banyak membantu dalam penulisan skripsi saya yang selalu memberikan semangat dan dorongan sehingga saya bisa menyelesaikan. 13. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga segala bantuan dan bimbingan semua pihak dalam penyusunan skipsi ini mendapatb imbalan dari Allah swt.

WassalamuAlaikumWr. Wb

Samata, Mei 2020 Penulis

Sulfitriani 60700116065

(9)

ix DAFTAR ISI

SAMPUL………...i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACK ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.I Latar Belakang ... 1

I.II Rumusan Masalah ... 6

I.III Tujuan Penelitian ... 6

I.IV Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

II.I Tinjauan Al-Qur’an Tentang Pemasaran ... 8

II.II Penetapan Harga Menurut Para Ulama ... 17

II.III Itik ... 22

II.IV Pemasaran ... 28

II.V Saluran dan Lembaga Pemasaran ... 32

II.VI Biaya Pemasaran... 36

II.VII Margin Pemasaran ... 37

II.VIII Keuntungan dan Pemasaran ... 43

II.IX Harga ... 44

II.X Pemasaran Telur Itik ... 46

II.XI Penelitian Terdahulu ... 49

II.XII Kerangka Pikir... 51

BAB III. METODE PENELITIAN... 53

III.I Waktu dan Tempat ... 53

III.II Jenis Penelitian ... 53

III.III Populasi dan Sampel... 53

(10)

x

III.V Teknik Pengumpulan Data ... 55

III.VI Analisis Data ... 55

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

IV.I Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57

1. Letak Geografis Kecamatan Tellu Limpoe ... 57

2. Kependudukan ... 60

3. Kondisi Peternakan ... 61

IV.II. Karakteristik Responden... 62

1. Tingkat Pendidikan ... 62

2. Umur Responden ... 64

3. Pengalaman Usaha... 66

4. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 67

5. Pekerjaan ... 69

6. Jumlah Ternak yang di Pelihara ... 70

IV.III Saluran Pemasaran Telur Itik ... 71

1. Saluran Pemasaran 1... 75

2. Saluran Pemasaran 2... 76

IV.IV Margin Pemasaran... 78

BAB V. PENUTUP ... 88 V. I Kesimpulan ... 88 V. II Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(11)

xi

DAFTAR TABEL

No Teks Hal Tabel 1. Luas Daerah, Jarak dari Ibu Kota dan Ketinggian dari Permukaan air

laut Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Tellu Limpoe ... 58

Tabel 2. Luas Wilayah dan Persentase Luas Desa/Kelurahan Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap ... 59

Tabel 3. Jumlah Penduduk ... ..60

Tabel 4. Populasi Itik Berdasarkan Data Dinas, Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan ... 61

Tabel 5. Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap ... 63

Tabel 6. Responden Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap... 65

Tabel 7. Responden Menurut Pengalam Usaha Beternak di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap ... 66

Tabel 8. Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap ... 68

Tabel 9. Responden Menurut Pekerjaan di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap... 69

Tabel 10. Responden Menurut Jumlah Ternak yang di Pelihara di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap ... 70

Tabel 11. Saluran Pemasaran Telur Itik ... 74

Tabel 12. Margin Saluran Pemasaran ... 79

Tabel 13. Analisis Farmer’s Share pada Saluran Pemasaran ... 81

(12)

xii

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Hal

Gambar 1. Kerangka Pikir... 52

Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Tellu Limpoe... 57

Gambar 3. Saluran Pemasaran ... 77

(14)

xiv ABSTRAK

Nama : Sulfitriani

Nim : 60700116065

Jurusan : Ilmu Peternakan

Judul Skripsi :Analisis Margin Pemasaran Telur Itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran telur itik dan margin pemasaran telur itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap selama 1 bulan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling atau pengambilan sampel dengan sengaja hal ini dilakukan Karena peternak dan pemasok dilokasi penelitian terdiri dari 10 orang peternak, 2 orang pedagang pengumpul, 3 orang pedagang pengecer dan 15 orang konsumen. Total keseluruhan yaitu 30 orang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang menjelaskan mengenai margin pemasaran di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap.

Hasil penelitian menunjukan ada 2 saluran pemasaran telur itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap yaitu saluran pemasaran I: Peternak – Pedagang Pengecer – Konsumen, Saluran Pemasaran II: Peternak – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen. Margin Pemasaran telur itik saluran pemasaran I Rp. 18.000, Biaya pemasaran Rp. 12.250, Keuntungan Rp 5.750, Farmer’s share 74,28%, Rasio keuntungan terhadap biaya yaitu 0,46%. Margin pemasaran saluran II Rp. 24.000, Biaya pemasaran Rp. 18.000, Keuntungan Rp. 6.000, Farmer’s share 68%, Rasio keuntungan terhadap biaya yaitu 0,66%. Dapat disimpulkan bahwa nilai margin yang tertinggi dari II saluran pemasaran terdapat pada saluran pemasaran yang ke II yaitu nilai margin sebesar Rp. 24.000, farmer’s share yaitu 68% dan Rasio keuntungan terhadap biaya sebesar Rp. 0,66%.

(15)

xv ABSTRACT

Name : Sulfitriani

Nim : 60700116065

Department : Livestock science

Title of Thesis :Analisis Margin Pemasaran Telur Itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap

This study aims to determine the marketing channels of duck and marketing margins of duck eggs in Amparita Village, Tellu Limpoe District, Sidrap Regency. This research was conducted in Amparita Village, Tellu Limpoe District, Sidrap Regency for 1 month. The sampling method in this study used a purposive sampling method or this was done deliberately because the farmers and suppliers in the study area consisted of 10 farmers, 2 traders, 3 retailers and 15 consumers in total, namely 30 people.

This type of research is desquantitative descriptive, which is a type of research that explains the marketing margins in Amparita Village Tellu Limpoe District Sidrap Regency.

The results showed that there were 2 duck egg marketing channels in Amparita Village, Tellu Limpoe District, Sidrap Regency, namely marketing channel I: Breeder – Retailer – Consumer Merchant, Marketing Channel II: Breeder – Collector Trader – Retailer Trader – Consumer. Marketing Margin of duck eggs marketing channel I Rp. 18,000, marketing costs Rp. 12,250, Profit of Rp 5,750, Farmer’s share 74.28%, Profit-to-cost ratio is 0.46%. Channel II marketing margin Rp. 24,000, marketing costs Rp. 18,000, a profit of Rp. 6,000, Farmer’s share 68%, profit to cost ratio is 0.66%. It can be concluded that the highest margin value of the marketing channel II is found in the second marketing channel, namely the margin value of Rp. 24,000, farmer’s share of 68% and profit to cost ratio of Rp. 0.66%.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

I. I. Latar Belakang

Indonesia merupakan sasaran pembangunan sub okum peternakan yang melibatkan peran serta pemerintah terhadap program dan berbagai kegiatan peternakan. Kebijakan pemerintah terhadap sub okum peternakan dengan tujuan agar peningkatan populasi dan produksi ternak baik berupa daging maupun telur serta pendistribusian kebutuhan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan peternak dan pedagang yang terlibat didalamnya.

Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan permintaan masyarakat terhadap kebutuhan telur sebagai sumber protein hewani nampaknya cenderung mengalami peningkatan dari setiap tahun. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penyediaan gizi bagi terciptanya kesehatan manusia dan membaiknya kondisi ekonomi masyarakat.

Usaha peternakan itik semakin banyak diminati sebagai salah satu alternative usaha peternakan okum yang menguntungkan. Banyaknya dikalangan masyarakat yang memilih beternak itik baik itu kalangan pedesaan maupun daerah perkotaan. Besarnya peluang beternak itik tentu menjadi okum utama baik beternak itik petelur, pedaging, pembibitan (penetasan). Kelebihan dari beternak itik yaitu tahan terhadap penyakit dan okum pemeliharaanya yang mudah sehingga banyak yang

(17)

2

lebih memilih beternak itik dibandingkan dengan beternak okum lainnya seperti ayam (Kurnianingrum, 2008).

Didalam ajaran islam okum perdagangan atau pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada Allah SWT, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri. Islam adalah agama yang lengkap, yang berarti mengurusi semua hal dalam hidup manusia. Ajaran islam lengkap karena islam agama terakhir sehingga harus mampu memecahkan berbagai masalah besar manusia. Islam menghalalkan ummatnya berniaga. Rasulullah SAW telah mengajarkan umatnya untuk berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Islam tidak melarang apabila seorang hamba mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya, namun dengan syarat rencana itu tidak bertentangan dengan ajaran (syariat) islam. Konsep manajemen islam menjelaskan bahwa setiap manusia hendaknya memperhatikan apa yang telah diperbuat pada masa yang telah lalu untuk merencanakan hari esok.Hal tersebut di landaskan dalam QS. Al-Hasyr/59: 18.





Terjemahnya:

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Hasyr/59: 18).

(18)

3

Konsep ini menjelaskan bahwa perencanaan yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi pada masa lampau saat ini, serta prediksi masa yang akan okum . Perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan.Setiap menjalankan sebuah usaha perlunya menjunjung sikap kejujuran, tanpa kejujuran dunia tidak akan mengenyam kedamaian dan agama tidak akan berdiri tegak. Sikap jujur seharusnya diterapkan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari, termasuk didalam urusan perdagangan. Nabi Muhammad SAW didalam berdagang sangat jujur, sehingga beliau dijuluki gelar al amin/orang yang jujur. Atas kejujuranya tersebut Nabi selalu laris dalam menjalankan usahanya. Beliau bahkan terkenal sebagai pedagang yang oku menembus pasar internasional. Dalam sebuah riwayat hadis yang berbunyi.

َلاَق َمَّلَس َو ِهِلا َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِ يِبَّنلا ِنَع ُهْنَع ُهللا َي ِض َر ٍ ي ِرَدَخلا ٍدْيِعَس ْيِبا ْنَع

:

ُق ْوُدَّصلا ر ِجاَّتلا

ْيِ دَّصلا َو َنْيِ يِبَّنلا َعَم ُنْيِمَ ْلْا

ِءاَدَهُّشلا َو َنْيِق

Artinya:

Sahabat Abi Sa’id Al-khudri ra berkata, bahwa Nabi SAW telah bersabda: Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya, kelak pada hari kiamat dan mendapat kedudukan bersama para Nabi, para shiddiqin, dan para syuhada (HR. Timidzin dan berkata hadis hasan).

Hadis tersebut menerangkan bahwa seorang pedagang yang jujur dan terpercaya, kelak pada hari kiamat akan berkedudukan bersama para Nabi, para shiddiqin, dan para syuhada. Sudah menjadi semestinya apabila para pedagang mengetahui hadits tersebut, tentunya akan melakukan kegiatan transaksi dengan jujur dan terpercaya. Dengan begitu para pedagang akan mendapatkan posisi mulia dihadapan Allah kelak di akhirat nanti. Hadits tersebut juga mengingatkan bahwa

(19)

4

konteks kejujuran tidak hanya diterapkan pada pergaulan sehari-hari akan tetapi juga oku lebih disfesifikkan didalam kegiatan berdagang.

Aktifitas pemasaran merupakan salah salah satu kegiatan yang paling penting dimana pada kegiatan ini yang bertujuan untuk menyalurkan produk brupa telur itik dari peternak sampai ketangan konsumen akhir yang melibatkan beberapa lembaga pemasaran untuk memudahkan produsen dalam menyalurkan telur. Semakin panjang saluran pemasaran maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan (Sukirno, 2005).

Biaya pemasaran ini sering kali diukur dengan margin pemasaran yaitu bagian yang dibayarkan konsumen ketika membeli produk atau barang yang diperlukan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan dalam proses tahap pemasaran. Dalam tahap pemasaran memerlukan saluran pemasaran yaitu saluran yang paling penting dalam pemasaran baik barang atau produk yang diperjual belikan yang secara langsung kekonsumen. Semakin banyak saluran pemasaran yang terlibat maka biaya yang akan dikeluarkan semakin meningkat sehingga harga yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang diberikan secara langsung oleh peternak ke pedagang besar (Kotler, 2005).

Margin pemasaran merupakan selisih harga dari setiap saluran pemasaran seperti perbedaan harga yang diberikan secara langsung antara produsen kepedagang besar harga yang diberikan jauh lebih murah dibandingkan ketika konsumen membeli suatu produk ke pedagang besar hal ini disebabkan karena adanya biaya yang dipertimbangkan oleh pedagang besar seperti biaya transportasi dan tenaga kerja

(20)

5

sehingga pedagang besar mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan ke konsumen akhir (Sudiyono, 2002).

Populasi itik dikabupaten sidrap berdasarkan data okum a peternakan dan kesehatan hewan (Statistik PKH) tahun 2015 yang dipublikasi oleh ditjen peternakan bahwa populasi itik di kabupaten sidrap sebanyak 45.268 ekor dan di kecamatan tellu limpoe sebanyak 17.069 ekor pada tahun 2015. Menurut badan pusat okum a produksi telur itik dikabupaten sidrap mencapai 2.412.524 ton. Produsen dalam memasarkan telur itik menggunakan berbagai cara agar produk telur itik sampai ketangan konsumen. Pemasaran ini membutuhkan proses yang panjang dan biaya yang tinggi. Salah satu bentuk usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran dibidang pemasaran adalah dengan kegiatan pemilihan saluran pemasaran.

Saluran pemasaran pada peternakan itik petelur di Kelurahan Amparita Kecamatan tellu limpoe Kabupaten sidrap pada okum 1 atas nama sandrang yang memiliki populasi itik berjumlah 1.200 ekor dan menghasilkan telur dalam sehari 50 rak. Saluran pemasaran pada okum 1 yaitu produsen – Pedagang pengecer – konsumen. Harga yang diberikan yaitu Rp 52.000/ Rak. Jika konsumen akhir langsung membeli kepada peternak maka harga yang diberikan lebih murah okum a g membeli langsung kepada pedagang pengencer. Sedangkan untuk okum 2 atas nama Hj. Bahar yang memiliki populasi itik berjumlah 2.217 ekor dan menghasilkan telur dalam sehari berjumlah 34 rak. Dipeternakan ini itik mereka hanya difokuskan sebagai penghasil telur dan dipasarkan. Saluran pemasaran okum 2 yaitu peternak – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen

(21)

6

dengan harga yang diberikan Rp. 51.000/Rak. Dimana peternak menjual telur dalam jumlah yang besar kepada pedagang pengumpul kemudian pedagang pengecer membeli kepada pedagang pengumpul dan menjualnya kepada konsumen.

Dengan okum pemeliharaan yang baik maka akan mendapatkan hasil yang baik pula tidak dipungkiri banyak yang ingin membuka usaha peternakan itik karena peluang untuk investasi di bidang usaha peternakan itik terbilang cukup baik. Dengan membuka usaha peternakan itik para peternak mengharapkan agar usahanya dapat memberikan hasil yang sangat memuaskan sehingga dapat memberikan pendapatan yang besar dan kebutuhan ekonomi yang tercapai.

Berdasarkan uraian tersebut maka di lakukan penelitian ini untuk mengetahui margin pemasaran telur itik yang ada di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu limpoe Kabupaten Sidrap.

I. II. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana saluran pemasaran telur itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap?

2. Bagaimana margin pemasaran telur itik di Kelurahaan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap?

I. III. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui saluran pemasaran itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap?

(22)

7

2. Mengetahui margin pemasaran telur itik di Kelurahan Amparita Kecamatan TelluLimpoe Kabupaten Sidrap?

I. IV. Kegunaan Penelitian

1. Menambah pengetahuan bagi peneliti mengenai margin pemasaran dan saluran pemasaran telur itik di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu limpoe Kabupaten sidrap.

2. Bagi khalayak umum, Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan acuan bagi peneliti dibidang yang sama.

3. Sebagai bahan informasi bagi yang ingin membuka usaha peternakan itik petelur dalam hal pemasaran telur itik.

(23)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. I. Tinjauan Al-Qur’an Tentang Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok atau individu dengan proses pertukaran barang atau produk antara produsen dan konsumen baik melalui perantara maupun secara langsung. Dalam saluran pemasaran kita dapat menentukan harga dan mendistribusikan barang yang ingin dipasarkan.

Islam memberikan jalan yang sangat luas bagi manusia dalam mencari kehidupan didunia agar oku tetap hidup dan kebutuhan ekonomi oku tetap ada dengan cara proses perdagangan dari hasil perkebunan dan beternak. Berdagang merupakan sebuah proses yang dilakukan dalam okum pertukaran barang dan uang antara produsen dan konsumen yang saling membutuhkan satu sama lain. Jual beli merupakan hal yang sering dilakukan oleh para pedagang untuk menjual hasil yang sudah diperoleh kepada konsumen. Didalam syariat islam tidak melarang dalam proses jual beli karena ada manfaat dan tujuan okum yang ingin diraih dimana manusia membutuhkan aspek ekonomi dan saling melengkapi kebutuhan hidupnya baik itu pedagang maupun konsumen. Didalam al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw yang menjelaskan tentang jual beli yang halal dijelaskan Sebagaimana firman Allah swt (QS Al-Baqarah/2: 275).

(24)

9









Terjemahnya:

Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan)dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (QS Al-Baqarah/2: 275).

Menurut tafsir Quraish shibab yang menyatakan bahwa (orang-orang yang memakan riba) artinya mengambilnya. Riba itu ialah tambahan dalam muamalah dengan uang dan bahan makanan baik mengenai banyaknya maupun mengenai waktunya tidaklah bangkit dari kubur mereka seperti bangkitnya orang yang kemasukan setan disebabkan penyakit gila yang menyerang mereka. Demikian itu hal yang menimpa mereka disebabkan karena mereka mengatakan bahwa jual beli sama dengan riba dalam hal diperbolehkanya. Berikut ini kebalikan dari persamaan yang mereka okum a secara tolak belakang maka firman Allah menolaknya padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba maka barang siyapa yang okum kepadanya untuk memberikan pelajaran atau nasehat dari tuhannya lalu ia menghentikanya artinya tidak memakan riba lagi dan bertaubat kepada Allah dari

(25)

10

perbuatan itu maka ia boleh memiliki harta riba yang telah diambilnya di masa lalu tanpa dosa dan urusan dimasa depannya sesudah itu diserahkan kepada Allah. Barang siapa kembali mengulangi riba atau memakanya setelah ia mendengar adanya larangan dari Allah maka ia adalah penghuni neraka yang kekal didalamnya (Quraish shibab).

Ayat ini menunjukan bahwa kehalalan jual beli dan keharaman riba menolak argument kaum musyrikin yang menentang disyariatkannya jual beli dalam al-Qur’an.Kaum musyrikin tidak mengakui konsep mengenai jual beli yang telah disyariatkan oleh al-Qur’an dan identikdengan sistem ribawi untuk itu dalam ayat ini Allah mempertegas legalitas dan kebahan jual beli secara umum serta menolak dan melarang konsep ribawi. Serta mendorong kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha dalam rangka mendapatkan anugerah Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Perdagangan dilakukan dengan tujuan agar kebutuhan manusia dapat tercapai dengan melakukan interaksi antra produsen dengan konsumen yang ingin bertukar barang dagaganya dengan uang.

Dalam Islam berdagang atau pemasaran dianggap sebagai salah-satu pekerjaan yang mulai bahkan memudahkan datanya rezeki dari Allah swt, bahkan Rasul kita, Nabi Muhammad saw juga seorang pedagang sukses yang bersifat jujur dan amanah. Hal ini sesuai dengan QSAsy-Syu’ara/26:181-183.

(26)

11





Terjemahnya:

Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang merugikan. Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan (Kementrian Agama RI, 2012).

Maksud dari surah Asy-Syu’ara adalah Allah memerintahkan kepada mereka untuk menyempurnakantakaran dan timbangan melarang mereka berbuat curang dalam perniagaan, masalah tersebut merupakan serta hal yang membuat manusia merugi hingga berada di antara golongan kaum yang lalai sehingga dapat membuat kerugian untuk dirinya sendiri dan menimbulkan kerusakan-kerusakan di muka bumi.

Sistem perdagangan merupakan salah satu pekerjaan yang sangat mulia dan utama selagi dijalankan dengan jujur dan sesuai dengan aturan syariat-syariat islam dan tidak melanggar apa yang sudah Allah tetapkan. Keutamaan sebelum menjadi seorang pedagang adalah harus menanamkan sikap kejujuran dan tidak melakukan kecurangan dalam proses perdagangan. Selain sikap jujur yang harus ditanamkan seorang pedagang, namun juga harus mengetahu bagaimana beretika ketika melakukan proses perdagangan. Etika berdagang merupakan akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai islami sehingga dalam pelaksanaan bisnis tidak terjadi kekhawatiran karena sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan

(27)

12

benar. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh HR.Bukhari tentang bagaimana etika dalam okum perdagangan.

َص ِهللا ِل ْوُس َر ْنَع اَمُهْنَع ُهلل ا َي ِض َر َرَمُع ِنْب ِا ْنَع ٍعِف اَن ْنَع ُثْيَّللا اَنَث َّدَحُةَبْيَتُق اَنَث َّدَح

ُهللا ىَّل

َفَتَي ْمَل اَم ِراَي ِحْل اِب اَمُهْنِم ٍد ِحا َو ُّلُكَف ِن َلَُج َّرلا َعَي اَبَت اَذِا َلاَق ُهَّنَا َمَّلَس َو ِهْيَلَع

ُرِ يَخُي ْوَا اًعْيِمَج اَناَك َو اَق َّر

ُرْتَي ْمَل َو اَعَي اَبَتَي ْنَا َدْمَب اَق َّرَفَت ْنِا َو ُعْيَبْلا َبَج َو ْدَقَف َكِلَذ ىَلَعاَمَياَبَتَف َرَحلآااَمُهُدَحَا

َعْيَبْلا اَمُهْنِم ٌد ِحا َو ْك

ُعْيَبْلا َبَج َو ْدَقَف

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Nafi’ dari Ibnu Umar radiallahu ‘anhuma dari Rasullulah shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: ‘’Apabila dua orang melakukan jual beli maka masing-masingnya dari keduanya berhak memilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah dan keduanya masih berkumpul. Atau salah satu dari keduanya menawarkan pilihan kepada yang lain, lalu keduanya melakukan jual beli atas dasar itu, maka jual beli tidak dapat dibatalkan lagi (mengikat). Apabila keduanya berpisah setelah terjadi jual beli dan tidak satupun diantara keduanya yang meninggalkan (tempat) jual beli, maka jual beli tidak dapat dibatalkan lagi (mengikat) (HR. Bukhari).

Dari penjelasan hadis diatas menengaskan bahwa apabila keduanya telah berpisah, maka hilanglah kesempatan untukmemilih dan apabila terjadi demikian maka hilanglah untuk memilih (khiyar). Dalam proses jual beli dapat dikatakan batal apabila dari pihak salah satu dari mereka membatalkan dan tidak tejadi ikatan sebelumnya.

Al-Khaththabi berkata, hadis ini merupakan riwayat yang paling jelas dalam menetapkan adanya khiyar majilis, sehingga membatalkan seluruh penakwilan terhadap makna zhahir hadis tentang khiyar majilis. Demikian pula lafazh hadis ‘’apabila keduanya berpisah setelah melakukan jual beli’’ menerangkan bahwa meninggalkan tempat akad (transaksi) merupakan penyebab tidak adanya khiyar.

(28)

13

Apabila yang dimaksd adalah selesainya pembicaraan kedua pihak, niscaya hadist tersebut akan kehilangan faidah.

Sistem perdagangan pasti akan menentukan yang namanya penetapan harga baik dari pihak peternak dan pedagang. Dalam penetapan harga pasti kita ingin meraih yang namanya keuntungan yang didapat. Prinsip saling menguntungkan secara positif akan menuntut hal yang sama yaitu agar semua pihak baik itu pihak inti maupun pihak perusahaan untuk saling menguntungkan satu sama lain. Sikap jujur sangat berperan penting dalam suatu usaha yang dijalankan. Muamalah dalam okum islam pada dasarnya berdasarkan asas antarodin atau saling rela karena dalam prinsip jual beli yang lebih diutamakan berdasarkan syariat islam. Hal ini didasarkan pada firman Allah (QS. An-Nisa/4: 29).





Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan (QS. An-Nisa/4: 29).

Berdasarkan firman diatas, larangan tegas mengenai memakan harta orang lain atau hartanya sendiri dengan jalan bathil. Memakan harta sendiri dengan jalan bathil adalah membelanjakan hartanya pada jalan yang maksiat. Memakan harta

(29)

14

orang lain dengan cara bathil ada berbagai caranya memakanya dengan jalan riba, judi, menipu dan menganiaya. Termasuk juga dalam jalan yang batal ini segala jual beli yang dilarang syara.

Selain dari surah diatas yang menjelaskan tentang penetapan harga, alangkah lebih baiknya jika dalam penetapan harga ada hadis yang menguatkan. Anas bin malik menuturkan bahwa pada masa Rasulullah SAW pernah terjadi harga-harga membubung tinggi. Para sahabat berkata pada Rasul, “Ya Rasullulah SAW tetapkan harga demi kami.’’ Rasullulah SAW menjawab:

ٌد َحَأ َسْيَل َو َهللا ىَقْلَأ ْنَأ ْوُج ْرَلأَ ي ِنِإ َو ُقا َّز َّرلا ُطِساَبْلا ُضِباَقْلا ُر ِعَسُمْلا َوُه َهللا َّنِإ

لاَم َلْ َو ٍمَد يِف ٍةَمِلْظَمِب يِنُبُلْطَي

Artinya:

Sesungguhnya Allahlah zat yang menetapkan harga, yang menahan, yang mengulurkan, dan yang maha pemberi rezeki. Sungguh, aku berharap dapat menjupai Allah tanpa ada seorangpun yang menuntuku atas kezaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta (HR. Abu Dawud, Ibn Majah dan At-Tirmidzi).

Para ulama menyimpulkan dari hadits tersebut bahwa haram bagi penguasa untuk menentukan harga barang-barang karena hal itu adalah sumber kedzaliman. Masyarakat bebas untuk melakukan transaksi dan pembatasan terhadap mereka bertentangan dengan kebebasan ini. Pemeliharaan maslahah pembeli tidak lebih utama dari pada pemeliharaaan maslahah penjual. Apabila keduanya saling berhadapan, maka kedua belah pihak harus diberi kesempatan untuk melakukan ijtihad tentang masalah keduanya. Kewajiban pemilik barang untuk menjual dengan harga yang tidak diridhahinya bertentangan dengan ketetapan Allah SWT.

(30)

15

Penetapan margin atau keuntungan didalam syariat islam merupakan suatu perkara yang jaiz (boleh) dan dibenarkan syara, bahkan secara khusus diperitahkan Allah kepada orang-orang yang mendapatkan amanah harta milik orang-orang yang tidak bisa bisnis seperti anak yatim. Dalam sistem jual beli diperbolehkan asalkan tidak merugikan satu sama lain, diantaranya membeli barang dengan jumlah yang murah lalu kemudian menjual kembali dengan harga yang terlalu tinggi sehingga dapat meresahkan konsumen hal tersebut tidak disyariatkan dalam islam atau biasa disebut dengan memanipulasi harga sehingga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Jual beli yang mengandung unsur memanipulasi barang apabila disahkan tanpa ada khiyar (hak pilih) untuk membatalkan atau melanjutkan transaksi merupakan madharat (merugikan) orang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam QS. Al-taghabun/64: 9.





Terjemahnya:

(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, Itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. dan Barang siapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar (QS. Al-taghabun/64: 9).

Makna dari ayat diatas menjelaskan bahwa dimana Allah akan mengumpulkan kalian kalian pada hari kiamat guna member balasan kepada kalian atas perbuatan kalian. Hari itu adalah benar-benar hari yang menampakkan kerugian

(31)

16

dan kekurangan orang-orang kafir dimana orang-orang beriman menggantikan kapling penghuni neraka menggantikan kapling penghuni neraka di syurga. Barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh maka Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan darinya dan memasukkanya kedalam surga-surga yang dibawah istana dan pepohonanya mengalir sungai mereka menetap kekal didalamnya, tidak keluar darinya selamanya dan tidak pernah terputus kenikmatanya dari mereka.

Selain dari surah diatas yang menjelaskan tentang penetapan margin atau keuntugan adapun hadis yang menjelaskan mengenai urwah al bagi tentang laba perdagangan adalah urwah yang dihadiskan dalam Sahih Al-Bukhari.

دقرغ نب بيبش نع نايفس انثدح ددسم انثدح

أ نبا ىنعي ةو رع نع ىحلا ينثدح ة

ىب

دعجلا

نيتاش يرتشلاف ةاش وأ ةيحضأ هب يرتشي ارانيد ملسو هيلع هللا ىىلص يبنلا هاطعأ لاق ىقرابلا

ف ةكربلاب هل اعدف رانيد و ةاشب هاتأف رانيدب امهادحإ عابف

ى

هيف حبرل بارتلا ىرتشا ول ناك هعيب ى

.

ا وبا انثدح حابصلا نبا نسحلا انثدح

ريبزلا انثدح ديز نبا دامح وخأ وه ديز نب ديعس انثدح رذنمل

فلتخم هظفلو ربخلا اذهب ىقرابلا ةروع ينثدح ديبل يبإ نع تيرخلا نب

Artinya:

Telah menceritakan masaddad kepada kami, telah menceritakan sufyan kepada kami dari syabib bin garqadah, segolongan manusia menceritakan kepada saya dari urwah bahwasanya Ibn Abi al-Ja’ad al-Bariqi berkata: ‘’Bahwasanya Nabi saw. memberinya uang satu dinar untuk dibelikan kambing. Maka dibelikanya dua ekor kambing dengan uang satu dinar dan menjual kembali seekor kambing seharga satu dinar. Setelah itu ia datang kepada Nabi saw. dengan membawa satu dinar dan seekor kambing. Kemudian beliau mendoakan semonga perdaganganya mendapat berkah. Dan seandainya uang itu dibelikan tanah, niscaya mendapat laba pula.’’ telah menceritakan al-Hasan Ibn al-Sabah kepada kami, telah menceritakan Abu al-Munzir kepada kami, telah menceritakan Sai’id bin Zaid saudara Hammad Ibn Zaid, Zubair bin al-Khirit kepada kami dari Abi Labid, Urwah al-Bariqi menceritakan kepada saya dengan hadis ini dan lafaznya dipertentangkan.

(32)

17

Hadis urwah diatas merupakan salah satu hadis yang dijadikan pedoman dalam menetapkan besaran profit. Dalam hadist tersebut dijelaskan, bahwa urwah diberi uang satu dinar oleh Rasullulah SAW untuk membeli seekor kambing. Kemudian ia membeli dua ekor kambing itu, tiba-tiba seorang lelaki menghampirinya dan menawar kambing tersebut. Maka ia menjual seekor dengan harga satu dinar. Kemudian ia menghadap Rasullulah saw dengan membawa uang satu dinar dan seekor kambing. Beliau lalu meminta penjelasan dan ia ceritakan kejadianya. Maka beliaupun berdoa: ‘’Ya Allah berkatilah Urwah dalam bisnisnya.’’

II. II. Penetapan Harga Menurut Para Ulama. a. Penetapan Harga Menurut Abu Yusuf

Penetapan harga menurut abu yusuf dimana beliau mengatakan bahwa tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada batasan dalam mengaturnya. Murah bukan karena melimpahnya suatu bahan makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan karena langkah suatu bahan makanan tersebut. Abu yusuf berpendapat harga tidak bergantung pada penawaran saja, tetapi bergantung pada suatu permintaan. Karena itu peningkatan atau penurunan harga tidak selalu berhubungan penurunan atau peningkatan produksi. Abu yusuf menegaskan bahwa ada beberapa variable yang dapat mempengaruhi bisa jadi variable tersebut adalah pergeseran dalam permintaan atau jumlah uang yang beredar disuatu Negara atau terjadi penimbungan atau penahanan barang. Setiap benda yang ditahan atau ditimbun menyebabkan gangguan bagi manusia adalah monopoli. Semakin meningkat kebutuhan orang terhadap barang tersebut semakin

(33)

18

besar pula dosa orang yang menopolinya terutama adalah bahan makanan, terutama bahan makanan yang mendesak. Sebagaimana yang ditulis dalam kitabnya beliau berargumen bahwa, kadang kala makanan berlimpah tetapi tetap mahal dan kadang kala makanan sedikit tetapi murah.

وه فيك ىردي لْ ءامسلا نم رمأ وه امنإ هيلع ماقي لْو فرعي دح ءلَغلاو صخرلل سيلو

.

سيلو

هتلق نم هؤلَغ لْو ماعطلا ةرثك نم صخرلا

,

هؤاضقو هللا رمأ كلذ امنإ

,

ماعطلا نوكي دقو

اريثك

ايلاغ

,

اصيح ر لَيلق نوكي دقو

Artinya:

Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan karena sesungguhnya hal tersebut merupakan perkara langit (urusan Allah) yang tidak bisa diketahui bagaimana caranya. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah. Kadangkala makanan banyak mahal, dan kadang kala pula makanan sedikit murah.

Dari hadis diatas sudah dijelaskan bahwa ketetapan harga hanya bisa ditentukan oleh yang maha penguasa yang tidak biasa diketahui bagaimana caranya. Karena murahnya suatu harga bukan berarti karena melimpahnya suatu komuditas barang, demikian juga mahalnya harga bukan berarti disebabkan oleh kelangkaan suatu komuditas karena murah dan mahalnya merupakan ketetntuan Allah swt.

Menurut abu yusuf harga merupakan Ketentuan Allah. Harga akan terbentuk sesuai dengan hokum alam yang berlaku disuatu tempat dan waktu tertentu sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga itu sendiri. Pendapat Abu yusuf ini relevan pada pasar persaingan sempurna dimana banyak penjual dan banyak pembeli sehingga harga ditentukan oleh pasar.

(34)

19 b. Penetapan Harga Menurut Ibnu Taimiyah

Konsep penetapan harga menurut ibnu taimiyah yang mengatakan bahwa jika harga bisa ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan satu orang saja, pastilah akan logis kalau hal ini ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan public atas produk makanan, pakaian dan perumahan, karena kebutuhan publik itu jauh lebih penting dari pada kebutuhan seorang individu. Ibnu talmiyah mengatakan jika penduduk menjual barangnya dengan cara yang normal tanpa harus menggunakan cara-cara yang tidak adil, kemudian harga itu meningkat karena pengaruh kekurangan persediaan barang atau meningkatnya jumlah permintaan. Dalam kasus seperti itu memaksa penjual untuk menjual barangnya dengan harga yang khusus merupakan suatu tindakan yang salah karena dapat merugikan salah satu belah pihak. Dalam Ibnu taimiyah dalam kitabnya Al Hisbah fi al islam sebagai berikut:

هنم نكمملا عفدي نأ ملظلا عيمج عفد نكي مل اذإ بجاوْلا َو

,

بجاو اذه لثم ىف ريعستلاف

عازن لَب

,

هتقيقحو

:

لثملا نمثب لْإ اورتشي لْ وأ اوعيبي لْ نأ مهمازلإ

Artinya:

Dan wajib apabila tidak mungkin untuk menghilangkan semua kezaliman maka menghilangkan yang mungkin saja, maka menetapkan harga yang setara ini adalah suatu kewajiban artinya memberikan konsekuensi mereka untuk menjual dan membeli hanya dengan harga yang setara.

Ibnu taimiyah menjelaskan bahwasanya kezoliman yang disengaja dilakukan akan mengakibatkan distorsi pasar. Yang pada akhirnya juga akan mengakibatkan perubahan harga, ketika perubahan tersebut terjadi karena kesengajaan atau tidak terjadi secara alami maka hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Beliau secara rinci menjelaskan hal-hal yang dianggap sebagai bentuk distorsi.

(35)

20 c. Penetapan Harga Menurut Ibnu Khaldun

Ibnu khaldun membagi jenis barang menjadi dua jenis yaitu barang kebutuhan pokok dan barang pelengkap. Menurutnya bila suatu kota berkembang dan selanjutnya dan pertambahan populasi meningkat maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok akan mendapat prioritas pengadaan, akibatnya penawaran menjadi meningkat dan harga menjadi menurun. Ibnu khaldun juga menjelaskan tentang mekanisme penawaran dan permintaan dalam menentukan harga keseimbangan. Menurut ibnu khaldun dari setiap kebutuhan pokok dan pelengkap memiliki perbedaan harga dari setiap benda yang dipasarkan tergantung keadaan pasar disuatu tempat hal ini di paparkan dalam sebuah hadis sebagaimana ungkapanya:

ر ةنكاس رثكو رصملا رجعتسا اذإف

تلغو هانعم ىف امو توقللا نم يررضلا راعسإ تصح

رملأا ناك هن ارمع فعضو رصملا نكاس لق اذإو اهعبتي امو هكاوفلاو ميدلأا نم يلامكلا راعسإ

كلذ نم سكعلاب

.

Artinya:

Bila kota luas dan banyak penduduknya, harga kebutuhan pokok murah sedangkan harga barang mewah akan mahal. Sebaliknya akan terjadi bila orang-orang tinggal dikota yang kecil dan peradabanya lemah.

Dari penjelasan hadis diatas menjelaskan bahwa apabila suatu tempat atau kota yang memiliki penduduk yang lebih banyak maka kebutuhan akan lebih banyak dan harga barang mewah akan tinggi dan kebutuhan pokok akan rendah. Sebaliknya jika suatu tempat yangberada dalam kota yang kecil maka kebutuhan akan tinggi karena faktor ekonomi. Suatu harga akan berbeda tergantung keadaan pasarnya dan tempat.

(36)

21

Dari Penjelasan Ibnu Khaldun bahwa harga barang mewah dan cenderung mahal dipasar-pasar dalam kota yang besar dan maju dikarenakan penduduknya mengalami kemakmuran sehingga kebutuhan terhada barang mewah meningkat. Permintaan yang meningkat terhadap barang mewah ini tidak diikuti dengan pertambahan penawaran atau suplai barang mewah tersebut, disebabkan karena proses produksi barang mewah dikota-kota besar membutuhkan biaya yang tinggi pada saat ingin mendatangkan bahan baku dari tempat-tempat yang jauh. Penjabaran pemikiran Khaldun dapat dikatakan bahwa suatu tingkat harga yang wajar menurut Khaldun ialah suatu tingkat harga yang benar-benar ditentukan oleh variabel-variabel yang merupakan faktor-faktor alamiah dari sebuah sistem pasar bebas meliputi faktor penawaran dan permintaan, faktor daya beli dan faktor produksi, dan kebijakan makro pemerintah. Disamping itu, keseimbangan harga dapat ditentukan dengan membentuk keseimbangan antara faktor-faktor tersebut, seperti yang terjadi pada harga kebutuhan pokok dikota-kota besar.

d. Penetapan Harga Menurut Al Gazali

Al Gazalipernah berbicara mengenai harga yang berlaku seperti yang ditentukan oleh praktik-praktik pasar, sebuah konsep yang dikenal dikemudian hari yang disebut at- tsaman al adil (harga yang adil) dikalangan ilmuan muslim atau harga keseimbangan dikalangan ilmuan kontenporer. Al Gazali juga memperkenalkan teori permintaan dan penawaran berbentuk kurva. Untuk kurva penawaran yaitu ‘’yag naik dari kiri bawah ke kanan atas’’, dinyatakan oleh al-Gazali dalam ihlya Ulumuddin juz II dalam kalimat,

(37)

22

ميقب لْإ اهيف اوبغري ملو اهنع سانلا ىنغتساو ترثكو ةمعطلأا تعستا اذإ

ةليلق ة

Artinya:

Apabila makanan-makanan itu luas dan banyak sedangkan orang-orang tidak membutuhkanya dan mereka tidak senang terhadapnya kecuali dengan harga yang murah.

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa jika petani tidak mendapatkan pembeli, ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah dan harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan.

II. III. Itik(Anas domesticus)

Itik dikenal dengan istilah bebek dalam bahasa jawa nenek moyangnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar (Anas moscha) atau mallard yang terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga itik yang dipelihara sekarang yang disebut Anas domesticus(ternak itik). Itik memiliki produktivitas telur yang lebih tinggi dan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan telur ayam sehingga dikalangan masyarakat sudah mulai banyak yang membuka usaha peternakan itik walaupun dalam jumlah populasi yang masih sedikit. Beternak itik bagi sebagian orang terasa lebih menjanjikan dari pada beternak unggas jenis lainnya yaitu pertama produk yang dihasilkan yaitu telur terasa lebih dihargai sebab penjualannya dihitung perbiji bukan perkiloan, kedua cara pemeliharaan dan perawatan yang relatif mudah serta lebih tahan terhadap penyakit, ketiga jumlah permintaan telur yang terus naik dari tahun ketahun dan keempat permintaan akan daging konsumsi juga tinggi (Astawan, 2007).

Itik merupakan salahsatu ternak yang cukup terkenal dikalangan masyarakat, terutama produksi telurnya.Selain produksi telur dagingnya yang mudah diperoleh

(38)

23

dengan harga yang terjangkau dibandingkan dengan ayam.Ternak itik merupakan salah satu perunggasan yang cukup berkembang diindonesia meskipun tidak sepopuler dengan ayamakan tetapi kelebihan dari ternak itik mampu menarik perhatian bagi masyarakat untuk membuka usaha peternakan itik(Nugraha,2013).

Ternak itik merupakan jenis unggas yang hidup didarat maupun di air dan penghasil telur maupun daging sehingga menjadi salah satu alternative ternak unggas yang dapat memenuhi kebutuhan protein asal hewani. Banyaknya peminat untuk membuka usaha ternak itik dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dan membantu nilai perekonomian supaya menjadi lebih baik lagi serta populasi itik yang tinggi dan perananya yang penting bagi kehidupan peternak (Srigandono, 1997).

Secara zoology taksonomi itik sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Anseriformis Family : Anatidae Genus : Anas

Spesies : Anas Planthyrynchos

Sistem pemeliharaan dilakukan dengan cara semi intensif dimana ternak itik dikandangkan dan sesekali digembalakan disawah pada waktu musim panen padi guna mencukupi kebutuhan ternak itik petelur. Pemeliharaan itik petelur lebih

(39)

24

gampang dibandingkan dengan unggas yang lain dimana ternak itik dapat digembalakan sekaligus memanfaatkan alam sekitar dimana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan protein dari sisa-sisa panen padi disawah selain itu itik juga memiliki instin berkelompok yang amat kuat sehingga sangat mudah dalam membantu pengendalian pada saat digembalakan. Kelebihan dari beternak itik yaitu itik tidak mudah terserang agen penyakit, pertumbuhan itik lebih cepat sehingga banyak yang beralih untuk mulai membuka usaha peternakan itik, selain itu banyaknya permintaan telur itik dipasaran dan harga yang mahal dibandingkan dengan telur ayam ras. Keuntungan pemeliharaan secara semi intensif adalah produktifitas telur lebih tinggi, kesehatan dan keselamatan itik lebih terjamin serta biaya pemeliharaan lebih efesien. Produksi telur itik yang dipelihara dengan cara digembalakan rata-rata 124 butir per ekor pertahun, sedangkan sistem pemeliharaan secara semi intensif telurnya dapat mencapai lebih dari 200 butir per ekor pertahun produksi lebih banyak dan mutunya lebih baik dari pada digembalakan (Bpt, 1990).

Iklim sangat berpengaruh terhadap hewan ternak baik dari segi kesehatan maupun produksi ternak. Itik sangat rentang terhadap iklmi atau cuaca dimana ternak itu sendiri mudah mengalami yang namanya stres dapat dilihat dari tingkah laku dari ternak itu sendiri sehingga sangat berpengaruh terhadap produksi itik.Produksi telur itik bisa secara tiba-tiba mengalami penurunan derastis jika ternak mengalami stres yang berlebihan itu disebabkan karena pengaruh cuaca yang bisa berubah-ubah (Bpt, 1990).

(40)

25

Pertimbangan ekonomis ketika sistem pemeliharaan itik secara semi intensif adalah dapat menghemat tenaga. Seorang peternak dalam sistem pengembalaan hanya mampu memelihara atau merawat paling banyak 100 ekor itik, sedangkan dengan cara dikandangkan mampu merawat 600-1.000 ekor itik sekaligus dengan demikian biaya tenaga kerja lebih sedikit tapi mampu menghasilkan produksi telur yang tinggi. Pemeliharaanitik secara semi intensif harus memperhatikan kebutuhan gizi yang diperlukan itik agar pertumbuhan dan perkembangan itik dapat tercapai sesuai dengan umur sehingga biaya untuk pemberian pakan tidak sedikit oleh karena itu pemberian pakan yang murah namun kebutuhan gizinya dapat terpenuhi agar usaha peternakan itik dapat berhasil dan sukses. Zat gizi yang dibutuhkan itik untuk dapat hidup tumbuh dan bertelur adalah air, protein, sumber energy (lemak dan karbohidrat), vitamin dan mineral (Rasyaf, 1984).

1. Air

Air merupakan zat gizi yang penting untuk proses metabolisme yang ada didalam tubuh itik (memecah atau pembentuka zat gizi dalam tubuh), pengangkutan zat gizi dan zat khusus didalam darah serta pengeluaran panas tubuh. Penyediaan air secara terus menerus sangat diperlukan ternak itik untuk kebutuhan agar dapat membantu proses metabolisme jika itik kekurangan air maka akan menyebabkan itik menjadi kerdil bahkan bisa menyebabkan tingkat kematian.

(41)

26 2. Protein dan energi

Protein adalah zat gizi yang diperlukan untuk tubuh itik seperti pertumbuhan, menggantikan jaringan tubuh yang sudah tua dan untuk pembentukan antibodi yang berguna untuk melawan penyakit yang ada dalam tubuh itik sehingga dapat meminimalisir tingkat serangan penyakit pada itik. Penentuan kebutuhan protein selalu dihubungkan dengan tingkat energi dalam pakan karena protein dapat dijadikan sebagai sumber energi yang dibutuhkan ketika pada saat pembentukan protein. Untuk itik pada periode bertelur pemberian pakan pada kadar protein sebanyak 18% dapat memproduksi telur lebih baik dibandingkan pakan dengan kadar protein lebih rendah 16%. Pemberian kadar protein rendah dapat menyebabkan telur menjadi kecil dan apabila pemberian kadar energi rendah dapat menyebabkan penurunan produksi telur akan tetepi tidak berpengaruh terhadap berat telur.

3. Vitamin dan Mineral

Vitamin adalah zat gizi yang dibutuhkan ternak itik untuk proses pembantu katalis dalam proses pembentukan dan pemecahan zat gizi lainya yang ada dalam tubuh itik akan tetapi pemberian hanya sedikit. Mineral dibutuhkan untuk membentuk sebuah kerangka (tulang) tubuh, membantu pencernaan dan metabolisme yang ada dalam tubuh itik serta proses pembentukan kerabang (kulit) telur.

(42)

27

Itik membutuhkan zat gizi dalam tubuhnya agar tetap hidup dan berproduksi selain itu itik juga membutuhkan ransum yang cukup baik agar dapat menghasilkan produksi yang baik. Pemberian ransum yang tidak sesuai dengan kebutuhan baik dari jumlah maupun mutunya akan menyebabkan penampilan produksi yang tidak sesuai dengan genetiknya (Haroen, 1994).

Ransum merupakan pakan yang diberikan pada ternak itik selama 24 jam pemberian pakan dapat dilakukan secara berulang kali dan tidak menentukan waktu. Ransum yang sempurna merupakan gabungan dari beberapa bahan pakan yang sudah dikombinasikan agar dapat mensuplei zat-zat pakan ternak dan dikonsumsi dengan baik dalam tubuh ternak.Ransum mempunyai peranan penting dalam tubuh ternak yaitu dapat mempertahankan hidup dan pertumbuhan serta produksi (Parakassi, 1983).

Bahan-bahan ransum pada itik diantaranya jagung kuning, dedak halus, bungkil kacang kedele, bungkil kelapa, tepung ikan dan baha-bahan lainnya yang menjadi sumber enargi dan protein. Ransum itik dapat diberikan dalam bentuk pellet ataupun halus. Pellet harus diberikan secara kering sedangkan yang bentukhalus dapat dibatahkan air kedalamnya agar bahan ransum dapat saling melekat akan tetapi ransumtidak boleh begitu basah sehingga menjadi becek karena itik menyukai ransum yang lengket (Wahyu, 1992).

Usaha peternakan itik mempuyai beberapa prospek peluang usaha yang cukup menjanjikan yaitu produksi telur itik 200-240 butir telur per ekor pertahun. Telur itik sangat berpotensi untuk menghasilkan pendapatan karena harganya yang

(43)

28

mahal dan banyaknya permintaan dipasaran. Telur itik juga bisa dijadikan sebagai telur asin yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat dan harganya juga terbilang mahal. Telur itik cukup disukai oleh pembeli baik untuk dimakan sehari-hari maupun sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan seperti pembuatan kue. Semakin naiknya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan akan kaya protein hewani maka pendapatan yang dicapai akan tinggi selagi permintaan telur itik dipasaran meningkat (Sentra bisnis UKM, 2009).

Telur merupakan bahan pangan yang sempurna yang memiliki nilai gizi yang tinggi yang dibutuhkan oleh manusia guna untuk melengkapi kebutuhan gizi yang diperlukan selain itu kandungan protein yang terkandung didalam telur memiliki susunan asam amino yang lengkap, sehingga dijadikan standar untuk menentukan mutu protein pada bahan lain. Telur itik memiliki kelebihan dibandingkan dengan telur ayam yaitu memiliki kandungan gizi yang tinggi, kuning telur yang lebih besar serta telur itik lebih besar dibanding dengan telur ayam. Selain itu jika dilihat dari harga pasar permintaan telur itik lebih banyak dibandingkan dengan telur ayam karena telur itik bisa digunakan atau diolah menjadi telur asin sehingga telur itik lebih mahal dibandingkan dengan telur ayam (Budiman, 2007).

II. IV. Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok ataupun individu guna untuk memasarkan hasil produnya kepada konsumen atau biasa dikatakan perpindahan hak milik. Proses pemasaran meliputi aspek fisik dan non fisik. Dimana aspek fisik meliputi perpindahan barang-barang ketempat dimana

(44)

29

mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek non fisik dalam artian yaitu harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan yang diinginkan oleh pihak konsumen sehingga barang atau produk yang diperjual belikan dapat terjual dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi (Didik, 2008).

Menurut Kotler (2008), yang menyatakan bahwa pemasaran merupakan salah satu tolak ukur dalam usaha-usaha pemasaran dalam menghadapi pasar dan persaingan antar pedagang. pemasaran merupakan suatu proses yang dilakukan baik itu berbentuk kelompok atau individu yang bertemu secara langsung antara produsen dan konsumen guna untuk memenuhi masing-masing kebutuhan, oleh karena itu dalam sistem saluran pemasaran ada peran dalam lembaga pemasaran yang terlibat guna untuk mempermudah dalam penyampaian suatu produk kekonsumen akhir.

Menurut Yusrina (2017), pemasaran merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan karena tanpa adanya sistem pemasaran maka produn dan konsumen tidak akan bertemu guna untuk memasarkan hasil sebuah produk yang dihasilkan. Sistem pemasaran tidak hanya dilakukan dalam pasar tetapi bisa juga melalui sebuah iklan atau promosi yang melalui media agar konsumen dapat melihat sebuah produk yang dihasilkan disebuah perusahaan.

Strategi pemasaran pada dasarnya rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduang tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran. Setiap pemasaran produk yang dihasilkan berkaitan dengan strategi pemasaran sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang

(45)

30

mengarahkan kegiatan pemasaran suatu perusahaan dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang berubah-ubah (Sukirno, 2005).

Aktifitas pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang paling pentingdimana pada kegiatan ini yang bertujuan menyalurkan produk dari produsen hingga sampai kekonsumen akhir yang melibatkan beberapa lembaga pemasaran untuk memudahkan produsen dalam menyalurkan sebuah produk. Aktifitas pemasaran dapat dilakukan di berbagai tempat seperti pasar. Pasar merupakan tempat bertemunya antara produsen dan konsumen untuk melakukan jual beli atau pertukaran barang dan jasa. Pasar sebagai pusat perekonomian masyarakat baik didesa maupun dikota yang mencakup informasi tentang barang atau jasa yang ingin diperjual belikan kepada konsumen yang membutuhkan. Permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen sesuai keinginanan dan kebutuhan pada waktu tertentu. Hal tersebut menuntut pemasaran agar produk dari pedagang kekonsumen dan elastisitas permintaan terhadap penawaran. Dalam pemasaran telur itik penetapan harga juga menjadi hal yang perlu diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap konsumen akhir dalam memenuhi kebutuhanya. Penetapan harga telur itik merupakan faktor yang penting dalam menentukan elastisitas suatu pemasaran (Arsyad, 2000).

Menurut Sihombi (2011), yang menyatakan bahwa pemasaran dapat dikatakan efesien apabila sudah memenuhi syarat yang sudah ditentukan yaitu mampu menyampaikan hasil produk kepada pihak konsumen dengan harga yang

(46)

31

tidak terlalu mahal. Jika dalam sistem pemasaran tidak banyak melibatkanlembaga didalamnya maka harga yang sampai ketangan konsumen tidak terbilang mahal.

Menurut Sudiyono (2002), pada prinsipnya fungsi pemasaran terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Fungsi pertukaran (exchange function)

Fungsi pertukaran merupakan proses perpindahan kepemilikan dari tangan yang satu ke tangan yang lain dalam sistem saluran pemasaran. Fungsi pertukaran terdiri penjualan dan pembeli. Fungsi penjualan, para produsen harus memperhatikan beberapa hal yang seperti kualitas dan kuantitas suatu produk. Penentuan harga pasar merupakan salah satu penentu dari pertukaran. Sedangkan fungsi pembelian itu sendiri untuk mencari produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Fungsi fisik (physical function)

Fungsi fisik merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara langsung guna untuk pengangkutan dan penyimpanan suatu barang dalam proses saluran pemasaran. Fungsi penyimpanan dimana aktifitas yang bertujuan agar produk selalu tersedia pada waktu yang diinginkan.Sedangkan fungsi pengangkutan yaitu penyimpanan barang yang sesuai. Fungsi ini dapat berjalan dengan baik apabila dengan melakukan alternatif dan jenis transportasi yang digunakan.

(47)

32

3. Fungsi penyediaan fasilitas (facilitating function)

Fungsi penyediaan fasilitas pada hakikatnya merupakan proses memperlancar dari kedua fungsi yaitu fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi penyediaan fasilitas merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pemasaran guna untuk mengefisiensi penetapa suatu harga.

II. V. Saluran dan Lembaga Pemasaran

Saluran pemasaran merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menyalurkan suatu barang dari tangan produsen hingga kekonsumen akhir. penyaluran ini secara aktif akan melakukan perpindahan bukan hanya secara fisik namun barang-barang tersebut dapat laku dibeli oleh konsumen. saluran pemasaran merupakan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam suatu sistem pemasaran. Dengan adanya lembaga-lembaga pemasaran maka dapat memudahkan suatu barang buat sampai ketangan konsumen (Stanton, 1993).

Saluran pemasaran merupakan suatu jalur yang dilewati barang-barang dari tangan produsen melalui perantara-perantara hingga sampai ketangan konsumen. Saluran pemasaran merupakan suatu struktur yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar, pedagang pengecer dan sebuah produk yang dipasarkan (Swastha, 1997).

Menurut Erwin (2010), proses saluran pemasaran dapat melibatkan beberapa lembaga pemasaran semakin banyak lembaga yang berperan dalam saluran pemasaran maka biaya yang akan dikeluarkan semakin meningkat karena mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dalam lembaga pemasaranbegitupun dengan sebalinya. Dalam saluran pemasaran yang terjadi diantaranya.

Gambar

Tabel 15.   Analisis Efesiensi Saluran Pemasaran Telur itik ..................................
Tabel  1.  Luas  daerah,  jarak  dari  ibu  kota  dan  Ketinggian  dari  permukaan  air  laut   menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tellu Limpoe
Tabel  2.  Luas  wilayah  dan  persentase  luas  desa/kelurahan  terhadap  luas  Kecamatan  Tellu Limpoe
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Tellu limpoe.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Promosi Sms Broadcast adalah suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk dari perusahaannya terhadap konsumen dengan

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu faktor internal dan eksternal dalam penyelesaian skripsi yang terdiri atas 8 faktor yaitu motivasi lulus tepat waktu,

Analisis dilakukan dari hasil perbandingan antara perhitungan ketersediaan kanal berdasarkan kemampuan pantul oleh lapisan ionosfer dan hasil penerapan waveform

Dengan penggunaan metode analisis-deskriptif terhadap teks-teks seperti: Matius 5:32; 19:9; Markus 10:11-12; Lukas 16:18 dan 1 Korintus 7:10-11, maka diperoleh hasil:

Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa variabel modal, umur, usia usaha dan pendidikan memiliki berpengaruh yang signifikan terhadap kinerja

Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH EKUITAS MEREK, PELAYANAN PURNA JUAL, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT PEMBELIAN LAPTOP ASUS (Studi Kasus

Jadi dapat disimpulkan bahwa kreatifitas desain busana adalah kemampuan siswa untuk menciptakan suatu rancangan busana yang berupa gambar sketsa busana dengan menerapkan

Dari hasil pengamatan diketahui penambahan zat pengikat dengan berbagai jenis dan konsentrasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sudut diam, indeks