• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum sedimentologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Praktikum sedimentologi"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LaLatar betar belaklakangang

Sed

Sedimeimentntoloologi gi memeruprupakaakan n ilmilmu u yayang ng memempmpelaelajarjarii  proses

 proses pembentukpembentukan an batuan batuan sedimen, sedimen, mulai mulai dari dari pelapukapelapukann  batuan

 batuan induk induk – – transportasi transportasi - - pengendapengendapan pan material material ( ( secarasecara fisik

fisik, , kimkimiawi iawi maumaupun pun biolbiologis) ogis) yanyang g terkterkumpuumpulkan lkan sebasebagaigai enda

endapan pan di di linglingkungkungan an pengpengendaendapan pan daradarat, t, trantransisi sisi dan dan lautlaut yang kemudian membentuk batuan sedimen.

yang kemudian membentuk batuan sedimen.

Sedimentology merupakan mata kuliah di semester 3 Sedimentology merupakan mata kuliah di semester 3 y

yanang g mmanana a teterdrdapapat at 3 3 sksks, s, dedengngan an   sksks s ( ( sasatutuan an krkrededitit semester)

semester) untuk tuntuk teoritikal eoritikal dan ! dan ! sks untusks untuk praktikk praktikum. "ntum. "ntuk uk  menambah pemahaman mahasiswa mengenai teori menambah pemahaman mahasiswa mengenai teori sedimentology yang erat hubungannya dengan geologi karena sedimentology yang erat hubungannya dengan geologi karena  pelampara

 pelamparan n batuan batuan sedimen sedimen paling paling banyak banyak atau atau sekitar sekitar #$%#$% dari jumlah batuan yang ada di bumi ini.

dari jumlah batuan yang ada di bumi ini. !..

!.. Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan

!..! &aksud !..! &aksud

'raktikum ini dimaksudkan untuk menambah 'raktikum ini dimaksudkan untuk menambah  pengetahu

 pengetahuan an mahasiswa mahasiswa dan dan kemampkemampuan uan untuk untuk  mengidentifikasi.

(2)

• &eka&ekanismnisme e   proproses ses pempembentbentukan dan ukan dan   ataatauu

 pengendap

 pengendapannya.annya.

• *ingkungan pengendapan*ingkungan pengendapan •

• +sal sumber batuan (proena nce)+sal sumber batuan (proena nce) •

• klim pada saat klim pada saat sedimen tersebut terbentuk sedimen tersebut terbentuk 

sseellaaiin n iittu u jjuugga a aaggaar r mmaahhaassiisswwa a mmaammppuu men

mengimpgimplemlementaentasikan sikan sedsedimenimentologtologi i dengdengan an berbberbagaagaii cabang ilmu geologi yang erat kaitannya dalam tujuan cabang ilmu geologi yang erat kaitannya dalam tujuan ek

eksplsploraorasi si SumSumber ber ayaya a ++lam lam (S(S+) +) mamaupupun un tujtujuauann  penelitia

 penelitian.n. !.. /ujuan !.. /ujuan

• "nt"ntuk uk menmeningkingkatkaatkan n kemakemampumpuan an mahmahasiswasiswa a dalamdalam

deskripsi batuan

deskripsi batuan sedimen.sedimen.

• memempmpelelajajarari i prprososes es sesedidimementntolologogi i babatutuan an sesecacarara

umum dari penggolongan batuan sedimen. umum dari penggolongan batuan sedimen.

• &emahami struktur primer dan sekunder dari batuan&emahami struktur primer dan sekunder dari batuan

sedimen dan mengkorelasikan dengan proses geologi sedimen dan mengkorelasikan dengan proses geologi maupun sejarah terbentuknya batuan tersebut.

maupun sejarah terbentuknya batuan tersebut.

• mmaammppu u mmeemmbbuuaat t aannaalliisa sa ststrraattiiggrraafi fi ( ( uurruuttaan n ))

 pembentu

 pembentukan batuan dengan kan batuan dengan berbagai hukum seperti 0berbagai hukum seperti 0 superposisi, cross cutting dan

(3)

• &eka&ekanismnisme e   proproses ses pempembentbentukan dan ukan dan   ataatauu

 pengendap

 pengendapannya.annya.

• *ingkungan pengendapan*ingkungan pengendapan •

• +sal sumber batuan (proena nce)+sal sumber batuan (proena nce) •

• klim pada saat klim pada saat sedimen tersebut terbentuk sedimen tersebut terbentuk 

sseellaaiin n iittu u jjuugga a aaggaar r mmaahhaassiisswwa a mmaammppuu men

mengimpgimplemlementaentasikan sikan sedsedimenimentologtologi i dengdengan an berbberbagaagaii cabang ilmu geologi yang erat kaitannya dalam tujuan cabang ilmu geologi yang erat kaitannya dalam tujuan ek

eksplsploraorasi si SumSumber ber ayaya a ++lam lam (S(S+) +) mamaupupun un tujtujuauann  penelitia

 penelitian.n. !.. /ujuan !.. /ujuan

• "nt"ntuk uk menmeningkingkatkaatkan n kemakemampumpuan an mahmahasiswasiswa a dalamdalam

deskripsi batuan

deskripsi batuan sedimen.sedimen.

• memempmpelelajajarari i prprososes es sesedidimementntolologogi i babatutuan an sesecacarara

umum dari penggolongan batuan sedimen. umum dari penggolongan batuan sedimen.

• &emahami struktur primer dan sekunder dari batuan&emahami struktur primer dan sekunder dari batuan

sedimen dan mengkorelasikan dengan proses geologi sedimen dan mengkorelasikan dengan proses geologi maupun sejarah terbentuknya batuan tersebut.

maupun sejarah terbentuknya batuan tersebut.

• mmaammppu u mmeemmbbuuaat t aannaalliisa sa ststrraattiiggrraafi fi ( ( uurruuttaan n ))

 pembentu

 pembentukan batuan dengan kan batuan dengan berbagai hukum seperti 0berbagai hukum seperti 0 superposisi, cross cutting dan

(4)

BAB II BAB II

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN 2

2..11 aarra a PPeennggaa!!aattaann

'e

'engngamamatatan an didilalakukukakan n di di lalapapangngan an (f(fieield ld trtripip) ) ununtutuk k  me

mengngetetahahui ui sesecacara ra luluas as pepengngenendadapapan n sesedidimemen n dadan n prprososeses geologi yang

geologi yang mempengamempengaruhinya. pengamatan ruhinya. pengamatan dilakukadilakukan n secarasecara ha

hand nd spespecimcimen en untuntuk uk memengngetaetahuhui i nanama ma babatuatuan, n, sedsedanangkagkann struktur dan stratirafinya diamati secara singkapan. /ahap awal struktur dan stratirafinya diamati secara singkapan. /ahap awal setelah sampai lokasi pengamatan adalah menentukan posisi setelah sampai lokasi pengamatan adalah menentukan posisi koo

koordirdinat nat kitkita a beberadrada a dedengangan n memenngnnggungunakaakan n 1'1'S S ( ( glglobaoball  positioning

 positioning system), system), setelah setelah itu itu mengeplot mengeplot nya nya kedalam kedalam petapeta to

topopogrgrafafi i yyanang g kikita ta babawawa, , sksketetsa sa lolokakasi si pepengngamamatatan an babaik ik  mo

morforfologlogi i dan dan eegegetastasi i yayang ng beberkerkembmbang ang di di seksekitaitar r loklokasiasi,, deskripsi singkapan, pengukuran strike dan dip bila di jumpai deskripsi singkapan, pengukuran strike dan dip bila di jumpai  perlapisan

 perlapisan batuan batuan kemudian kemudian yang yang tidak tidak kalh kalh penting penting adalahadalah  pengambi

 pengambilan sampel batlan sampel batuan.uan. Se

Setetelalah h ititu u prprakaktitikukum m didilalanjnjututkakan n di di lalaboboraratotoririumum ge

geolologogi i fifisisik k didinanamimik k ununtutuk k memendndeseskrkripipsi si dadan n memengngamamatatii  batuan seca

 batuan secara lebih detara lebih detail secara megail secara megaskopis.skopis.

2

2..22 ""aakkttu u PPeennggaa!!aattaann

'engamatan di lapangan ( field trip) dilaksanakan pada 'engamatan di lapangan ( field trip) dilaksanakan pada ha

(5)

 berangkat dari

 berangkat dari kampus nstitute kampus nstitute //ekeknologi +dhi /anologi +dhi /ama Surabayama Surabaya dan sampai kembali di kampus pukul $.3$ wib.

dan sampai kembali di kampus pukul $.3$ wib. Se

Setetelalah h ititu u prprakaktitikukum m didilalanjnjututkakan n di di lalaboboraratotoririumum geologi fisik dinamik pada hari jum at 2 januari $!2 pada geologi fisik dinamik pada hari jum at 2 januari $!2 pada  pukul

 pukul !$.$$ !$.$$ – – !.$$ !.$$ wib wib untuk untuk mengamamengamati ti dan dan mendeskripsimendeskripsi sa

sammpepel l babatutuan an yyanang g didiamambibil l dadari ri lalapapangngan an papada da fifieleld d trtripip sebelumnya.

sebelumnya.

/ahap selanjutnya adalah pembuatan laporan praktikum. /ahap selanjutnya adalah pembuatan laporan praktikum.

2

2..## LL$$kkaass% % PPeennggaa!!aattaann

*o

*okakasi si fifieleld d trtrip ip sesedidimementntolologogy y papada da hahari ri kakamimis s 33  januari $!2 di desa 'elabuhan kecamata

 januari $!2 di desa 'elabuhan kecamatan 'landaan , kabupatenn 'landaan , kabupaten 4ombang.

4ombang. a

an n loklokasi asi pepengangamamatatan n selselananjutjutnya nya di di *a*aborboratatorioriumum geologi fisik dinamik nstitut /eknologi +dhi /ama Surabaya, jl. geologi fisik dinamik nstitut /eknologi +dhi /ama Surabaya, jl. +rief 5ahman hakim !$$ Surabaya

+rief 5ahman hakim !$$ Surabaya

2

2..&& AAllaat t ddaan n BBaa''aann

 alatalat !.

!. 1'1'S (1S (1lolobabal 'l 'ososititioionining Sng Sysystetem)m) 

.. 66oommppaas s 11eeoollooggii 3

3.. ''aallu 1u 1eeoollooggii 2

2.. &&eetteerraann 7

(6)

#. Spidol 'ermanent 8. 9uku *apangan :. +lat /ulis !$. 'enggaris  9ahan !. ;<* BAB III DA(A) TEO)I

(7)

#.1 Pengert%an Batuan (ed%!en

9atuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari  batuan sebelumnya (beku, metamorf, ataupun batuan sedimen itu sendiri) yang mengalami proses pelapukan, transportasi, sedimentasi dan diagenesa.

#.2 Pengg$l$ngan Batuan (ed%!en

&enurut /ucker (!::!) menyatakan bahwa sedimenbatuan sedimen dapat dibagi 2 kelompok berdasarkan  proses pembentukannya. 6elompok pertama adalah sedimen siliklastik (disebut juga terrigenous atau epklastik) yaitu sedimen yang terdiri dari fragmen-fragmen yang sudah ada sebelumnya yang tertransportasi dan terdeposisi melalui proses fisik. <ontoh batuannya adalah konglomerat, breksi, batupasir  dan mudrocks. 6elompok kedua adalah sedimen hasil kegiatan  biogenic, biokimia dan organic. <ontoh batuannya adalah  batugamping, deposite fosfat, batubara dan chert. 6elompok 

ketiga adalah sedimen hasil proses kimiawi, contohnya deposite eaporit. 6elompok keempat adalah sedimen olkaniklastik, yaitu sedimen yang terbentuk oleh fragmen batuan hasil kegiatan olkanik. &asing-masing jenis batuan sedimen tersebut diatas memiliki komposisi partikel sedimen yang berbeda-beda.

(8)

komposisi partikel sedimen yang dideskripsi pada acara ini adalah untuk melakukan indentifikasi partikel penyusun sedimen (terutama sedimen siliklastik berukuran butir pasir), sedangkan tujuannya untuk mengetahui proses-proses geologi yang berperan terhadap pembentukan dan deposisi sedimen tersebut berdasarkan penyusunnya.

+. 9atuan Sedimen 6lastik 

9atuan sedimen klastik  detritalsiliklastik merupakan  batuan yang terbenruk dari rombakan batuan sebelumnya yang

mengalami deposisi.

9atuan detrital disebut juga batuan sedimen fragmental atau  batuan sedimen klastik. =alaupun batuan ini mempunyai ariasi mineral atau fragmen yang sangat besar, komposisi utama dari batuan ini adalah kuarsa dan mineral lempung. *empung merupakan produk dari pelapukan utama mineral silikat sedangkan kuarsa merupakan mineral pada batuan beku yang resiten terhadap pelapukan kimia.

 Ta!".3.1 K"a#$%&a#$ '&'(a) '*$( a*'a) #!+$,!) +!*($*a".- #&a"a !)*/(*

(9)

U&'(a)

'*$( a*'a)

#!+$,!) +aa*

 'a +$'')&a)

+!)a) !)!($ +a($ ,!+$a *(a)#(*a#$)7a. K!!a*a) a"$(a) a$( a*a' a)$) a&a) ,!)7!"!&#$ '&'(a) '*$( a(*$&!" 7a) +$a)&'*. Aa$"a !)!($)7a !(&'(a) ,a&a ,a*!($a" 7a) +$a)&'* #!,a&$) &!$". S!!(*$ ,$#a")7a a+a a"$(a) #')a$ +$ '"' #')a$ 7a)

!)!($)7a !#a( +$!)+a&a) ,a*!($a" 7a) !('&'(a) &a#a( #!+a) #!,a&$) &! a(a $"$( ,a*!($a" 7a) +$!)+a&a) !('&'(a) a#$(. Ma*!($a" 7a) !('&'(a) "!,') +a) "a)a' a&a) +$!)+a&a) +!)a) !)!($

(10)

7a) #a)a* (!)+a #!$)a a&','"a#$ ,a*!($a" $)$ $a#a)7a *!(+aa* +$ +a)a' (a/a a*a' +$ "a'* 7a) *!)a).

B. Ba*'a) S!+$,!) K$,$a

Ba*'a) #!+$,!) &$,$a +$!)*'& +a($ ,a*!($a" 7a) +$a)&'* +!)a) !"a('*a). La('*a) 7a) ,!)a)+') ,a*!($a" a#$" (#!# !"a'&a) &$,$a $)$ $"a ,!)a"a,$ (!#$$*a#$ a&a) ,!,!)*'& a*'a) #!+$,!) &$,$a. P(#!# (!#$$*a#$ $)$ $#a !("a)#') "! (#!# a)(a)$& a*a'') "! (a)$& 7a) $+' +$ a$(. B$"a (#!# (!#$$*a#$ +$"a&'&a) "! (a)$#,! ,a&a a*'a))7a +$#!'* a*'a) #!+$,!) $&$,$a. :)* +a($ a*'a) #!+$,!) &$,$a "! (#!# a)(a)$& a+a"a *!(!)*'&)7a a*'a(a, "! !;a(a#$ a$( a#$). S!a"$&)7a *','a) +a) $)a*a) ,!)7!(a ,a*!($a" 7a) *!("a('* +a"a, a$( ')*'& ,!,!)*'& (a)&a a*a' (',a)7a. S!*!"a (a)$#,! $)$ ,a*$ (a)&a a*a' a)&a))7a a&a) *!(a&','"a#$ +$ +a#a( "a'* a*a' +a)a' *!,a* $+' (a)$#,! *!(#!'*. D$ a/a $)$ a+a"a )* a*'a) #!+$,!) &$,$a

(11)

1. Dolomit.

M!('a&a) a*'a) 7a) #a)a* ,$($ +!)a) a*'a,$) +a) +$#'#') "! ,$)!(a" <a"$',= ,a)!#$', a()a*!> 7a) +$#!'* 'a ,$)!(a" +",$*. Rijang -chert.

Na,a $)$ +$')a&a) ')*'& a*'a) 7a) &!(a# +a) &,a& 7a) +$#'#') "! ,$&(&($#*a"$) #$"$&a -S$O2..

2. Batu garam dan batu gipsum.

S!($)&a"$ (#!# !;a(a#$ ,!('a&a) ,!&a)$#,! *!(!)*'&)7a a*'a) #!+$,!) &$,$a !)$# $)$. M$)!(a" 7a) ',', *!(a+$ ,!"a"'$ (#!# $)$ a+a"a a"$* -#+$', &"($+a 7a) ,!)7'#') a*'a(a, +a) $#', -$+( a"$', #'"%+a 7a) ,!)7'#') a*'$#',.

3. Batubara -coal.

. Ba*'a) $)$ +$#'#') "! ,a*!($a" (a)$& *!('*a,a "! #$#a=#$#a *','a) 7a) #'+a ,!)a"a,$ 'aa) *!*a$ #*('&*'( a#a" ,a#$ *!("$a*. T$!

(12)

a*'a(a ,!,')7a$ !!(aa *$)&a*a) #!,a&$) *$)$ *!,!(a*'( +a) *!&a)a))7a #!,a&$) &!$" !)*(a) +a) &a)+')a) ;"a*$")7a #!!(*$ +$a(a,..

C. Batuan Sedimen Karbonat

Ba*'a) &a()a* ,!('a&a) a*'a) 7a) *!(!)*'& &a(!)a (#!# &$,$a ,a'') +a($ (#!# #!&(!#$ (a)$&. B!!(aa a" 7a) ,!,!)a('$ *!(!)*'&)7a a*'a) &a()a* !($&'*?

a. Pr%ns%* (ed%!entas% Batuan +arb$nat b. Bers%,at Intrabas%nal

Sedimen karbonat terbentuk oleh proses presipitasi fisikokimia dan sekresi organik, bukan berasal dari erosi  batuan yang ada sebelumnya, seperti halnya pada sedimen

silisiklastik.

-. Pengaru' Organ%s!e *ada *r$ses Pengenda*an

6omposisi sedimen karbonat dipengaruhi oleh  beberapa faktor, yaitu0

(13)

. /ingkat produksi <a<>3.

3. /ingkat relatif penghancur sedimen.

2. 'engaruh-pengaruh fisika, kimia ataupun biologi pada  proses sortasi sedimen (Scoffin, !:8#)

d. Perusakan Breakd$/n0 but%ran karb$nat e. (%,ats%,at '%draul%k But%ran

,. (tab%l%tas Mekan%k But%ran.

g. B%$turbas%

9ioturbasi atau percampuran sedimen oleh organisme dapat terjadi pada bagian permukaan endapan maupun bagian dalam tubuh endapan. >rganisme secara tidak langsung menyebabkan terjadinya percampuran butiran karena aktiitas mereka dalam mencari makanan ataupun tempat tinggal..

(14)

BAB I

ANALI(A (AMPEL BATUAN &.1 Tekstur Batuan (ed%!en

K,)!) *!&#*'(?

a. U&'(a) '*$(

. M(@"$ '*$(

. K!,a# a)*a( '*$( a+a a*'a)

+. H'')a) a)*a( '*$( -F(a,!)=,a*($&

a. Ukuran Butir

E,a* &a*!($ '*a,a '&'(a) '*$(a) #!+$,!) -#&a"a U++!)  !)*/(*?

• G(a;!" ?  2 ,,

• Pa#$( -Sa)+ ? 1C16  2 ,,

• La)a' -S$"* ? 1C256  1C16 ,,

(15)

1. Analisa Ukuran butir

• A)a"$#a '&'(a) '*$( $#a +$#!'* +!)a)

(a)'",!*($

Sorting! ,!)'('* P!**$) +&&. -192 ?

a. T!($"a #a)a* a$& -;!(7 /!"" #(*!+

. T!($"a a$& -/!"" #(*!+

a. T!($"a #!+a) -,+!(a*!"7 #(*!+

(16)

• Ske"ness ? N$"a$ &!#$,!*($a) &'(;a @(!&'!)#$

a. P#$*$@ $"a +$+,$)a#$ "! a(*$&!" a"'#

. N!a*$;! $"a +$+,$)a#$ "! '&'(a) '*$( &a#a(

#nterpretasi data ukuran butir

a. M!)!*a'$ &a(a&*!($#*$& #!+$,!) *!('*a,a ')*'& ,!)!*a'$ *!&#*'( #!+$,!)

. M!)!*a'$ &!*!(#!+$aa) a(*$&!" +!)a) '&'(a) '*$( *!(*!)*' +a($ ,a*!($a" a#a")7a.

. M!"a&'&a) &(!"a#$ #a,!" 7a) !(a#a" +a($ "$)&')a) !)!)+aa) a*a' ')$* #*(a*$(a% 7a) #a,a.

+. M!)!)*'&a) a!) *(a)#(*a#$ +a) +!#$#$

!. M!)!)*'&a) (#!# +!#$#$ a&$( -#'#!)#! *(a&#$ #a"*a#$ +"".

(17)

. M$r,$l$g% Ukuran But%r Gra%n M$r*'$l$g30

a. B!)*'& '*$( -#a!C @(,

K"a#$%&a#$ !)*'& ,!)'('* T. $) -1935.

P!(a)+$)a) a)*a(a Ca +a) C?

$o . Ke las a%b c%b Bentu k  I 2C 3  2C3 O"a*! -D$#$ +a" II 2C 3  2C 3 E'a) * - S! ($a" III  2C3  2C3 B"a+!

(18)

-T($a$ a" I  2C3 2C 3 P("a* ! -R+= #a! + a. S!($$*7 -+!(aa* &!"aa)

S!($$*7 a+a"a +!(aa* #'a*' '*$(a) ')*'& ,!)+!&a*$ !)*'& "a. N$"a$ #!($$*7 ,!)')'&&a) !(!+aa) "'a# !(,'&aa) !& +!)a) "'a# !(,'&aa) "a 7a) ;"',!)7a #a,a +!)a) ;"',! !&.

P!(a)+$)a) ;$#'a" ')*'& )$"a$ #!($$*7 '*$(a) -$a#a)7a +$*!(a&a) ')*'& '*$(a) !('&'(a) a#$(.

. R')+)!## -D!(aa* &!')+a(a).

R')+)!## a+a"a ,(@"$ '*$( 7a) !('')a) +!)a) &!*aa,a) a*a'

(19)

&!"!)&')a) $)$( +a) #'+'* #'a*' a(*$&!" #!+$,!) &"a#*$&.

c. Kemas

K!,a# a*'a) #!+$,!) ,!('a&a) #'a*' @')#$ +a($ ($!)*a#$ '*$(a) -(a$) ($!)*a*$) +a) a&$).

- O($!)*a#$ '*$(a) ',',)7a ,!('a&a) #'a*' @')#$ +a($ (#!# %#$&a +a) &)+$#$ &!*$&a !)!)+aa).

(20)

- Pa&$) '*$(a) a+a"a #'a*' @')#$ +a($ '&'(a) +a) !)*'& '*$(a) a+a a#a !)!)+aa) a&$a* (#!# %#$&a +a) &$,$a 7a) ,!)7!a&a) '*$(a) ,!)a+$ &,a&.

d. &ubungan antar butir

B!!(aa "$*!(a*'( ,!,a#'&&a) a#!& '')a) a)*a( '*$( +a"a, !,aa#a) &!,a#.

 T$)$ (!)+a)7a &!"$,aa) ,a*($&# #!a(a "a)#') !(!)a(' *!(a+a *$)&a* &!(aa*a) !(#$)')a) a)*a( '*$(.

'erbandingan (ragmen%matrik

Ma*($& a+a"a '*$(a) #!+$,!) a"'# 7a) !(a+a +$a)*a(a a(*$&!" #!+$,!) 7a) "!$ &a#a(.

- G(a$) #'(*!+? '*$(a)= '*$(a) #a"$) !(#$)')a) +!)a) &!"$,aa) +,$)a) ,a*($&.

- Ma*($=#'(*!+? @(a,!) ,!)a,a) +a"a, ,a*($&.

(21)

.

#nterpretasi data

K!"$,aa) ,a#$)=,a#$) !)$# a(*$&!" #!+$,!) *!(a)*') a+a?

• K!*!(#!+$aa) !)$# a(*$&!" *!(#!'* a+a

a*'a)C+a!(a a#a")7a.

• D'(a$"$*a# ,!&a)$& a(*$&!" -&!*aa)a) *!(a+a

a(a#$ +$!)a('$ "! !"aa) ,$)!(a" +a) &!&!(a#a) ,$)!(a"Ca(*$&!".

• S*a$"$*a# &$,$a/$ a(*$&!" -&!*aa)a) *!(a+a

!"a('*a) a$& #!"a,a !"a'&a) *(a)#(*a#$ +!#$#$ ,a'') #!"a,a +$a!)!#$#C$)*(a#*(a*a".

(22)

4.2 Struktur Sedimen

S!a$a) !#a( #*('&*'( #!+$,!) *!(!)*'& &a(!)a (#!# %#$&a a$& #!!"', #!"a,a ,a'') #!#'+a !)!)+aa). P(#!# %#$&a ,!"$'*$ !(!(a&a) a('# '$+a a"$(a) ,a#a +a) *(a)#(*a#$ #!+$,!) "! a)$) +a) #a"'. P(#!# $!)$ a+a"a a&*$%*a# *','a) +a) $)a*a) +$*!,a* +$,a)a #!+$,!) *!(#!'* +$!)+a&a). P(#!# &$,$a ,!('a&a) (#!# 7a) ,')'" a&$a* !"a('*a)=!"a('*a) +a) (!a&#$ a)*a( &,)!) a*'a) #!+$,!)

Klasi)kasi Struktur Sedimen

M!)'('* T'&!( -1991 #!a' $)$ !"', a+a &"a#$%&a#$ #*('&*'( #!+$,!) 7a) $#a +$a)a ,!/a&$"$ )a,') +!,$&$a) +$a ,!)'#'"&a) &"a#$%&a#$ #*('&*'( #!+$,!) ,!)a+$ 4 -!,a* &!",& 7a$*' -a #*('&*'( !(#$ - #*('&*'( !)!)+aa) - #*('&*'( a#a !)!)+aa) +a) #*('&*'( $!)$&.

a. Struktur *rosi

K!a)7a&a) #*('&*'( #!+$,!) *!(,a#'& +a"a, &"a#$%&a#$ $)$ *!(!)*'& &a(!)a (#!# !(#$ "! a"$(a)

(23)

'$+a +a) a"$(a) #!+$,!) #!!"', !)!)+aa) +$ a*a# $+a) !("a$#a) +a) "! a(*$&!" 7a) ,!)!('# !(,'&aa) #!+$,!).

a. Struktur pengendapan

S*('&*'( #!+$,!) $)$ *!(!)*'& &a(!)a (#!# !)!)+aa) #!+$,!) #!$)a ,!('a&a) #7)+!#$*$)a" #!+$,!)*a(7 #*('*'(!. S*('&*'( 7a) ',', +$',a$ a+a"a !("a$#a) +a) "a,$)a#$ !("a$#a) #$"a) #$'( -(##= #*(a*$%a*$) !"!,'( !",a) -'((!)* ($"!# "a$#a) !((a+a#$ -(a+!+ !++$) "a$#a) ,a##$@ -,a##$;! !++$) +')! a)*$+')! +a) !("a$#a) a)*$+')! ',,&7 (## #*(a*$%a*$) +a) "a$)="a$). 'erlapisan dan laminasi ,!('a&a) &a(a&*!($#*$& 7a) #a)a*  !"a# +a) a"$) #!($) +$',a$ a+a a*'a) #!+$,!) a&a) &!+'a)7a ,!)a+$ !)$($ +a#a( a*'a) #!+$,!) +$a)+$)&a) a*'a) 7a) "a$))7a. K!+'a #*('&*'( $)$ *!(!)*'& &!a)7a&a) &a(!)a a+a)7a !('aa) a+a "a #!+$,!)*a#$ ,!"$'*$ !('aa) &,#$#$ '&'(a) '*$( !)*'& ($!)*a#$ +a) &!,a# #!+$,!).

(24)

+., BA-UA$ A$/ D#0U'A# D# A'A$/A$

1. Batugamping 3imestone4.

M!)7'#') 10J +a($ **a" ;"',! a*'a) #!+$,!) a*'a,$) ,!('a&a) a*'a) #!+$,!) &$,$a 7a) *!(a)7a&. Ba*'a) $)$ +$#'#') *!('*a,a "! ,$)!(a" &a"#$* -:a:O3 +a) +aa* +$!)*'& a$& "! (#!# a)(a)$& ,a'') $&$,$a. Ba*'a,$) 7a) +$!)*'& "! (#!# $&$,$a "!$ ',', +$',a$. S!&$*a( 90J a*'a,$) +$ +')$a ,!('a&a) a#$" a&','"a#$ #!+$,!) $&$,$a.

M!#&$') &!a)7a&a) a*'a,$) +$!)*'& "! (#!# $&$,$a (#!# $)$ *$+a& #!"'(')7a *!(a+$ &a(!)a (a)&a a*a' a)&a) $)a*a) +aa* ,!)a"a,$ !('aa) #!!"', ,!)a"a,$ !,a*'a).

2. Batupasir.

M!('a&a) a*'a) #!+$,!) 7a) !('&'(a) a#$( +a) 7a) a"$) a)7a& +$',a$ #!*!"a #a"!. Ba*'a) $)$ ,!)7'#') 20J +a($ a*'a) #!+$,!)

(25)

a+a &!(a& ',$. K'a(#a ,!('a&a) ,$)!(a" 7a) ',', +a"a, a*'a#$(. Ba*'a) #!+$,!) 7a) +$#'#') "! ,$)!(a" &'a(#a +a) @!"+#a( +$#!'* (a7/a&!. a()a !"a a+a a*'a) $)$ +$#!a&a) "! &a)+')a) 7a) a)7a& +a($ @(a,!) 7a) ,!)7'+'* +a) "!,'). Ka(!)a a*'a) $)$ ,!,$"$&$ !,$"aa) 7a) '('& ,a&a #!($) +$#!'* +$(*7 #a)+#*)!.

,. Breksi

Ba*'a) $)$ +$#'#') "! a(*$&!"=a(*$&!" 7a) !('&'(a) &a#a( -(a;!". Pa(*$&!" 7a) !#a( ',',)7a ,!('a&a) @(a,!) a*'a). D$a)*a(a @(a,!) 7a) &a#a( *!(+aa* ,a*!($a" 7a) !('&'(a) "!$ a"'# 7a) +$#!'* ,a#a +a#a( -,a*($&# 7a) *!(+$($ +a($ ,'+ +a) a#$(. Ba*'a) $)$ #!($) ,!)a"a,$ #!,!)*a#$ 7a) a$& #!$)a ,!,!)*'& a*'a) 7a) #a)a* &,a&.

(26)
(27)

BAB 5

&AS# '*$/AA-A$ A'A$/A$

1. L&a#$ !)!"$*$a) 1a

• Na,a Ba*'a) ? Ba*'a,$)

•  ? 062816

•  Y ? 915659

• E"!;a#$ ? 66 ,

(28)

o a()a ? P'*$

o S*('&*'( ? Ma#$@ 

o !!*a#$ ? Ta)a,a) a') +a) a*$

o P!,a)@aa*a) Laa) ? P!*!()a&a) +a) a"a)

o S!,!) ? Ka()a*

• Ba(a* ? S$)&aa)

•  T$,'( ? a"a)

• U*a(a ? T!$)

(29)

2. L&a#$ P!)!"$*$a) 1

• Na,a Ba*'a) ? Ba*'a#$(

•  ? 062816 •  Y ? 915659 • E"!;a#$ ? 66 , • M(@"$ o a()a ? A'=a' o S*('&*'( ? La,$)a#$ o S!,!) ? S$"$a

o !!*a#$ ? Ta)a,a) a') +a) a*$

o P!,a)@aa*a) "aa) ? a"a)

(30)

•  T$,'( ? P!(,'&$,a)

• U*a(a ? S$)&aa)

• S!"a*a) ? a"a)

3. L&a#$ P!)!"$*$a) 2

• Na,a Ba*'a) ? B(!&#$

•  ? 0628698

(31)

• E"!;a#$ ? 6 ,

• M(@"$

o a()a ? :&"a*

o S*('&*'( ? Ma#$@ 

o !!*a#$ ?a*$ +a) *!'

o P!,a)@aa*a) Laa) ? P!(&!')a) +a) a"a)

• U*a(a ? S$)&aa)

•  T$,'( ? a"a)

• S!"a*a) ? K!')

(32)

4. L&a#$ P!)!"$*$a) 3

• Na,a Ba*'a) ?B(!&#$ a*'a#$( +a)

a*' a#$(*'a). •  ? 0628659 •  Y ? 915869 • E"!;a#$ ? 80 , N 255o 19o E

(33)

• M(@"$ ? P!('&$*a)

• !!*a#$ ? P$#a) +a) a*$

5. L&a#$ P!)!"$*$a) 4

• Na,a Ba*'a) ? Naa"*

•  ?

•  Y ?

• M(@"$

(34)

o S*('&*'(

? Ma#$@  

o !!*a#$

? P) $#a)

+a) $"a"a)

o P!,a)@aa*a) Laa) ? !,a*a). &!') +a)

 a"a)

&AS# '*$/AA-A$

(35)

$AA BA-UA$  BA-U /A'#$/

A. -ekstur

- U&'(a) '*$(

U&'(a) '*$( ? a#$( #!+a) - 1C4 =  

S(*$) ? T!($"a a$&

S&!/)!# ? #$*$@

- M(@"$ '*$(

5oundness 0 sub rounded

- 6emas butir 0 grain supported fabric +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 berasal dari terumbu karang di laut

. 6omposisi butiran 0

- ?ragmen 0 terumbu

- &atriks 0 pasir sedang - Semen 0 karbonat 3. "kuran butir 0 @ - A 2. 'roses transportasi 0 -7. 4arak transportasi 0 -. klim 0 tropis

(36)

#. Struktur 0 massif  

' 1

$AA BA-UA$  BA-U 'AS#R

B. -ekstur

- U&'(a) '*$(

U&'(a) '*$( ?a#$( &a#a( -  = 1  S(*$) ? T!($"a a$&

S&!/)!# ? #$*$@ 

- M(@"$ '*$(

(37)

- 6emas butir 0 point contact +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 hasil rombakan dari batuan  beku karena banyak dijumpai mineral kuarsa

. 6omposisi butiran 0 - ?ragmen 0

-- &atriks 0 kuarsa, basalt - Semen 0 silica

3. "kuran butir 0 A - !

2. 'roses transportasi 0 media transportasi berupa air,  proses pelapuukan secara mekanik 

7. 4arak transportasi 0 diendapkan relatie jauh dari  batuan asalnya, hipotesa sementara diendapkan pada

daerah sungai.

. klim 0 tropis #. Struktur 0 laminasi

(38)

' 2

$AA BA-UA$  BR*KS#

-ekstur

- U&'(a) '*$(

U&'(a) '*$( ? a#$( a"'# - 1C8    &!(a&a" -4= 64

S(*$) ? '('&

S&!/)!# ? )!a*$@ 

- M(@"$ '*$(

5oundness 0 sub angular  

- 6emas butir 0 &atriB supported fabrik  +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 fragmen terbentuk lebih dulu daripada matriks fragmen berupa andesit hasil erupsi ulkanik, kemudian matriks terbentuk dari pelapukan  batuan tersebut.

(39)

- ?ragmen 0 andesit

- &atriks 0 pasir halus ( !8 – @) - Semen 0 silika

3. "kuran butir 0 pasir halus ( !8 – @) – kerakal (2-2) 2. 'roses transportasi 0 media transportasi yang dominan

adalah air, kemungkinan diendapkan di sungai

7. 4arak transportasi 0 diendapkan dekat engan batuan asal sehingga proses transpotasi mekanik belum  berpengaruh besar dalam fragmentasi butiran

. klim 0 tropis

#. Struktur 0 - (massif)

' ,

A. $AA BA-UA$  BR*KS#

(40)

- U&'(a) '*$(

U&'(a) '*$( ? a#$( a"'# - 1C8    &!(a&a" -4= 64

S(*$) ? '('&

S&!/)!# ? )!a*$@ 

- M(@"$ '*$(

5oundness 0 sub angular  

- 6emas butir 0 &atriB supported fabrik  +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 fragmen terbentuk lebih dulu daripada matriks fragmen berupa andesit hasil erupsi ulkanik, kemudian matriks terbentuk dari pelapukan  batuan tersebut.

. 6omposisi butiran 0 - ?ragmen 0 andesit

- &atriks 0 pasir halus ( !8 – @) - Semen 0 silika

3. "kuran butir 0 pasir halus ( !8 – @) – kerakal (2-2) 2. 'roses transportasi 0 media transportasi yang dominan

(41)

7. 4arak transportasi 0 diendapkan dekat engan batuan asal sehingga proses transportasi mekanik belum  berpengaruh besar dalam fragmentasi butiran

. klim 0 tropis

#. Struktur 0 - (massif)

9. $AA BA-UA$  BA-U 'AS#R

-ekstur

- U&'(a) '*$(

U&'(a) '*$( ?a#$( &a#a( -  = 1 

S(*$) ? T!($"a a$&

(42)

- M(@"$ '*$(

5oundness 0 sub rounded - 6emas butir 0 point contact +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 hasil rombakan dari batuan  beku karena banyak dijumpai mineral kuarsa

. 6omposisi butiran 0 - ?ragmen 0

-- &atriks 0 kuarsa, basalt - Semen 0 silica

3. "kuran butir 0 A - !

2. 'roses transportasi 0 media transportasi berupa air,  proses pelapuukan secara mekanik 

7. 4arak transportasi 0 diendapkan relatie jauh dari  batuan asalnya, hipotesa sementara diendapkan pada

aderah sungai.

. klim 0 tropis #. Struktur 0 laminasi

(43)

. NAMA BATUAN 4 PA(I) TU55AN

-ekstur

- U&'(a) '*$(

U&'(a) '*$( ? a#$( a"'# - 1C8   = "!,') -1C256

S(*$) ? T!($"a a$& S&!/)!# ? #$*$@ 

- M(@"$ '*$(

5oundness 0 rounded

- 6emas butir 0 point contact +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 endapan pasir yang belum mengalami litifikasi kemudian bercampur dengan abu ulkanik hasil erupsi

. 6omposisi butiran 0 - ?ragmen 0

-- &atriks 0 tuff   - Semen 0 silica

(44)

3. "kuran butir 0 pasir halus ( !8 – @) - lempung (C!7)

2. 'roses transportasi 0 media transportnya berupa air  saat pengendapan pasir, setelah itu mulai angina membawa abu ulkanik 

7. 4arak transportasi 0 diendapkan relatie jauh . klim 0 tropis

(45)

LP&

NAMA BATUAN 4 NAPAL

-ekstur - U&'(a) '*$( U&'(a) '*$( "!,') -1C256 S(*$) ? T!($"a a$& S&!/)!# ? #$*$@  - M(@"$ '*$(

5oundness 0well rounded - 6emas butir 0 cubic packing +nalisa tekstur sedimen

!. 9entuk asal batuan sedimen 0 hasil rombakan batuan sebelumnya, diendapkan dilaut dalam tetapi tidak  melewati Dona <<

. 6omposisi butiran 0 - ?ragmen 0

(46)

3. "kuran butir 0 pasir halus ( !8 – @) - lempung (C!7)

2. 'roses transportasi 0 pelaukan didominasi pelapukan mekanik sedangkan media transportnya berupa air 

7. 4arak transportasi 0 diendapkan jauh dari batuan asal. . klim 0 tropis

#. Struktur 0 massif( milonitik)

BAB I PENUTUP 6.1 +es%!*ulan

(47)

Setelah mempelajari dan melakukan praktikum sedimentology kami dapat mengerti tentang proses sedimentology dan korelasi antara satuan batuan, selain itu kita  juga bias menggambarkan mengenai proses yang berlangsung  bersamaan dengan terbentuknya sedimen tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Kaynak bağlantılannm kaynak ağzı açılmadan ve kaynak öncesi ve sonrası işi ve mekanik işlemlere tabi tutulmadan kabul edilebilir kalitede bağlantıların elde edilmesi

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, gender terinternalisasi dalam masyarakat secara turun temurun. Gender disosialisasikan dari generasi ke generasi melalui sistem sosial yang

Reformasi pendidikan melalui islamisasi pengetahuan modern Reformasi pendidikan melalui Islamisasi ilmu pengetahuan modern yang telah disinggung diatas adalah memadukan

Some item responses in the perceived barriers scale showed that more women in the Regular CCS group did not believe the barriers to CCS compared with women in the

Maklumat Menyampaikan tujuan serta matlamat sesuatu perundingan diadakan Masa Memastikan masa yg sesuai &amp; mencukupi bagi sesuatu perundingan Kuasa Keupayaan utk

Tiap perbuatan yang dilakukan oleh siapapun dalam hal ini menambah atau memindahkan Merek Negara yang asli atau tanda pembuat yang dikehendaki oleh, di dalam, pada atau

Autonomous Maintenance dan Seiso dimana kedua aktivitas ini menjadi unsur yang paling sering muncul dalam audit bulanan 5S dan TPM dan mengurangi skor paling banyak

(pada digit pertama, semua angka punya kemungkinan yang sama untuk ditempatkan, karena ada empat angka, maka ada 4 kemungkinan, selanjutnya pada digit kedua ada 3 kemungkinan