• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERAKSIONALISME SIMBOLIK LESBIAN DI KENAGARIA TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL NURLAILA NPM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERAKSIONALISME SIMBOLIK LESBIAN DI KENAGARIA TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL NURLAILA NPM:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSIONALISME SIMBOLIK LESBIAN DI KENAGARIA

TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

ARTIKEL

NURLAILA

NPM: 12070178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)
(3)

Nurlaila (NPM: 12070178) Interaksionalisme Simbolik Leabian In-Combat Kenagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.Thesis, Department of Educational Sociology, STKIP PGRI West Sumatra, Padang.2017.

Nurlaila1, Rinel Fitlayeni, MA2 Surya Prahara, MH3 Sociology Of Education Studies Program

STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

Kit of background can be seen already by nature human beings are created in pairs between men and women and then a relationship to build a harmonious family. But in human life in truth emerged a different matter and is not reasonably foreseeable, due to a kind of two people in a relationship romance or known as lesbian.Lesbian is considered a deviant behavior in the life of the research masyarakat.Tujuan here to describe forms of interaction lesbian in a relationship.Analysts in this study using the theory of symbolic interactionism Herbert Mead. The approach used is qualitative and descriptive. Informants in this study is a lesbian by using individual analysis unit. Data collection techniques are in-depth interviews with four people, participant observation and document research. Analysis of the data used in this study is an analysis of the data by Miles and Huberman is the data reduction, data presentation and verification (draw conclusions).From the research results can be concluded, that the causes of these lesbians in society Kenagarian Tarung-Tarung Pasaman is due to the result of interactions among friends and can also be influenced by a less harmonious family. Lesbian interacts fellow lesbians and lesbians have the same gesture in a relationship partner. Lesbians also have the appearance and use of aksesoris.Buchy dressed like a real man. While fheme look like ordinary women, lesbians also have their respective roles between buchy and fheme, buchy act like men like a normal man. Fheme role as a woman who will give you love in a relationship.

(4)

Nurlaila (12070178), Interaksionalisme Simbolik Lesbian di Kenagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2017.

Nurlaila1, Rinel Fitlayeni, MA2Surya Prahara, MH 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Dari latar belakang dapat kit lihat sudah kodratnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan dan kemudian menjalin hubungan untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis. Namun dalam kehidupan manusia yang sebenar-benarnya muncul suatu hal yang berbeda serta dianggap tidak wajar, dikarenakan dua insan yang sejenis menjalin hubungan percintaan atau dikenal dengan istilah lesbian.Lesbian ini dianggap sebagai perilaku menyimpang di dalam kehidupan masyarakat.Tujuan penelitian disini untuk mendeskripsikan bentuk interaksi lesbian dalam menjalin hubungan.Analis pada penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik Herbert Mead. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah lesbian dengan menggunakan unit analisis individu. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam dengan empat orang, observasi partisipan dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data menurut Miles dan Huberman yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi (mengambil kesimpulan). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwasanya penyebab munculnya lesbian ini dalam masyarakat Kenagarian Tarung-Tarung Kabupaten Pasaman dikarenakan oleh akibat pergaulan antara sesama teman serta dapat juga dipengaruhi oleh keluarga yang kurang harmonis. Lesbian ini berinteraksi sesama lesbian dan lesbian memiliki gesture dalam menjalin hubungan sama pasangannya. Lesbian juga memiliki penampilan dan pemakaian aksesoris.Buchy berpenampilan layaknya seorang laki-laki sejati. Sedangkan fheme berpenampilan seperti perempuan biasa, lesbian juga memiliki peran masing-masing antara buchy dan fheme, buchy berperan seperti laki-laki layaknya laki-laki-laki-laki normal. Fheme berperan sebagai perempuan yang akan memberikan kasih sayang dalam hubungan.

(5)

1

PENDAHULUAN

Diferensiasi sosial masyarakat Indonesia masa kini membuka peluang untuk munculnya berbagai macam pola perilaku yang baru. Selain itu, transportasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya mobilitas yang semakin intensif dengan gerakan orang dan imaginasi yang meninggalkan batas-batas geografis dan kultural (Irwan, 2010:20). Dimana, mobilitas yang terjadi telah mempengaruhi identitas kelompok melalui penggunaan simbol-simbol. Hal ini berdampak pada kemungkinan kelompok masyarakat tertentu memanifestasikan idealisme mereka kedalam kelompok sosial yang dianggap mampu untuk menerima dan mendukung ideologi tersebut.

Kehidupan masyarakat yang dipenuhi bermacam idealisme yang dituangkan dalam

kehidupan sosial akan menimbulkan

permasalahan-permasalahan yang kompleks. Seperti lahirnya berbagai macam proses gaya hidup yang ditempuh oleh setiap individu dalam masyarakat. Salah satunya adalah proses berinteraksi. Sudah menjadi kodratnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan dan kemudian menjalin hubungan untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis. Namun, dalam kehidupan manusia yang sebenar-benarnya muncul suatu hal berbeda serta dianggap tidak wajar, dikarenakan dua insan yang sejenis menjalin hubungan percintaan atau dikenal dengan istilah homoseksual.

Percintaan sesama jenis atau

homoseksual ini terjadi pada kaum laki-laki maupun perempuan (LGBT). Fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) selalu menjadi persoalan isu yang tidak pernah usai dibicarakan dan belum mendapat tempat sebagaimana kelompok heteroseksual. Bahkan sampai saat ini mereka masih dianggap menyimpang karena tidak

mengikuti norma-norma lurus dalam

masyarakat. Akibatnya, banyak individu LGBT yang harus menutupi identitas mereka dalam dunia nyata. Sehingga, sebagian besar berkumpul secara rutin di ruang publik dan meski masih banyak yang tidak visible di

permukaan namun beberapa diantaranya masih terbuka (Nusantara, 2012 : 06).

Dalam prosesnya, lesbianisme biasanya diperankan oleh pasangan perempuan dengan penampilan tomboy (butchy) dan perempuan dengan sisi feminimnya (fheme). Tomboy akan tampak pada diri seorang perempuan yang lebih maskulin atau mempunyai ciri-ciri kelaki-lakian baik secara biologis maupun psikologinya. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua perempuan yang berpenampilan tomboy menjalin hubungan dengan sesama jenis. Lesbian tidak hanya tampak pada perempuan yang berpenampilan tomboy, tetapi juga dapat tampak dalam rupa seorang perempuan semodis model iklan ditelevisi, dengan pakaian serba minim dan modis serta gerak-gerik serba feminim (Kusumaningrum, 2012: 2).

Kaum Lesbian telah menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan eksistensi dan sebagai media komunikasi didalamnya. Ada beberapa terminologi yang sering dihubungkan dengan menjadi lesbian, antara

lain “Butch, Fheme dan Andro”

(Kusumaningrum, 2012: 4). Simbol ini digunakan sebagai perwujudan akan eksistensi dan cara komunikiasi diantara para lesbian. Pada saat observasi di lapangan, fenomena komunikasi atau simbol lesbian juga ditemui di Kenagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Kaum lesbian di daerah

ini mempunyai cara tersendiri untuk

menunjukkan simbol-simbol kemasyarakat yang menunjukkan bahwa mereka merupakan seorang lesbi. Simbol-simbol yang diguakan para lesbi dimana mereka menunjukkan interaksi bahwa mereka adalah seorang lesbi tentunya dengan cara yang berbeda-beda, dimana simbol yang diberikan lesbi tersebut belum tentu sama terhadap simbol apa yang dipahami oleh masyarakat atau perempuan normal. Cara berbicara, tindakan, atau sesuatu yang dinilai berbeda dari lesbi tersebutlah yang dikategorikan sebagai simbol. Dimana simbol-simbol tersebut mempunyai makna yang berbeda sehingga dapat memunculkan pemahaman bahwa mereka berbeda dari perempuan atau menyukai sesama jenis yaitu lesbian.

(6)

2

Hal ini didasarkan pada informasi warga disekitar Pasar Rao sebut saja Ibu A (Inisial Nama) bahwa di kosnya ditemui 4 pasang lesbian yang berinisial yaitu DW, NN, EF, NR, MN, PP, DN, MR yang aktivitasnya mengganggu kenyamanan masyarakat, tempat perkumpulan para lesbian ini di rumah kos yang ditempati seorang ibu janda yang mempunyai seorang anak perempuan, yang mana anak tersebut merupakan golongan dari

lesbian. Para lesbian tersebut sangat

mengganggu kenyamanan kos-kosan tersebut, dimana mereka melakukan hal-hal yang tidak wajar untuk dilihat oleh masyarakat sekitar tempat tinggal anak kost.

Kehidupan lesbian di daerah Kenagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao mendapat

kecaman dari masyarakat Rao dan

menganggap bahwa lesbian merupakan suatu penyimpangan atau pelanggaran terhadap nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat. Baik itu nilai moral, sosial maupun nilai agama di masyarakat Rao, lesbian dianggap sebagai momok dan harus dijauhi. Dimana penduduk Kenagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao menerapkan nilai-nilai yang didasarkan pada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Hal ini menyebabkan kelompok

lesbian di Kenagarian Tarung-Tarung

Kecamatan Rao kerap dikucilkan oleh warga Rao.

Perilaku lesbian yang terlihat dilapangan diantaranya, apabila pasangan mereka dekat dengan laki-laki yang normal mereka akan merasa cemburu berlebihan dan takut kehilangan pasangannya. Pasangan lesbian yang berjarak jauh akan lebih sering komunikasi intens sebagaimana layaknya orang berpasangan. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara dengan tetangga kos salah seorang lesbian berinisial Ibu B mengatakan bahwa ketika perempuan yang divonis lesbian tersebut didatangi pacar perempuannya, mereka sering terdengar bersenda gurau yang tidak semestinya dan mereka sering terlihat bermesraan dan pesan-pesan di Hp milik lesbian tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka

tujuan dari penelitian ini adalah

mendeskripsikan bentuk interaksi lesbian dan

mendeskripsikan simbol-simbol yang

digunakan lesbian. Teori yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teori

Interaksionalisme Simbolik menurut George Herbert Mead. Interaksionalisme simbolik

mempelajari tindakan sosial dengan

menggunakan teknik intropeksi untuk dapat mengetahui sesuatu yang melatarbelakangi tindakan sosial itu dari actor. (Wirawan, 2012:120-121).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kenagarian Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara snowball sampling. Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar pendidikan memberikan

infromasi tentang situasi dan kondisi latar pendidikan (Moleong 2010:90). Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah snowball sampling, yaitu dimulai dengan kelompok. Sehingga, dengan teknik tersebut informan yang dipilih akan tepat sasaran dan informasi yang diperoleh akan lebih jelas dan akurat. (Lufri, 2007: 86).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi partisipan dan wawancara mendalam, sedangkan analisis data yang digunakan yaitu model analisis data interaktif (Miles dan Huberman, 1992:15-19) yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi

data. penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka bentuk interaksi lesbian dan simbol-simbol lesbian yang digunakan, diantaranya yaitu:

1. Gestur Dalam Berhubungan

Penyimpangan adalah salah satu

(7)

3

norma yang berlaku dalam masyarakat, salah satunya adalah lesbian. Seperti yang kita ketahui bahwa lesbian ini merupakan suatu hubungan seks yang di lakukan oleh dua orang perempuan yang sama jenis kelaminnya.

Salah satu faktor pendorong yang menyebabkan seseorang menjadi lesbian adalah kurangnya perhatian dari orang tua, yang mana keluarga seharusnya memberikan kasih sayang kepada anak yang masih berada pada usia labil atau pada masa penjatian diri. Lesbian juga merupakan mahluk sosial yang memeiliki kekurangan yang mana lesbian ini melakukan penyimpangan dari segi sifat, pakaian dan perilakunya sampai menjalin suatu hubungan antara sesama lesbian tersebut yang tidak sesuai dengan penampilan yang akan ditampilkannya.

Lesbian ini juga memiliki gestur dalam menjalin hubungan yang mana gestur ini merupakan suatu gerak-gerik yang dilakukan yaitu gerakan tangan, kaki, kepala dan tubuh, yang telah digunakan oleh para lesbian tersebut. Buchy memeliki gesture laki-laki misalnya cara bicaranya keras, gaya duduknya, dan apabila dia lagi duduk-duduk sama pasangannya dia selalu mengangkat kakinya keatas. Sedangkan gesture pada fheme agak halus dan lemah lembut.

2. Menggunakan Bahasa Gaul (Isyarat) Lesbian yang menjalin hubungan sesama pasangannya lebih identik memakai bahasa-bahasa gaul atau isyarat dalam keseharian mereka yang hanya bisa dipahami sesama lesbian saja bahasa isyarat ini merupakan alat komunikasi yang digunakan para lesbian yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan mereka dan ketika sedang menjalin hubungan

ataupun melakukan hubungan sama

pasangannya akan membuat panggilan-panggilan romantis seperti panggilan-panggilan sayang, saat PP melakukan panggilan sayang kepada DN ketika mereka mengungkapkan isi hati atau perasaan yang berisi hasrat-hasrata dalam melakukan hubungan.

Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa yang digunakan para lesbian ini sudah jelas berbeda dengan manusia normal lainnya. Komunikasi antara sesama mereka dalam

penyampaian pesan lebih menggunkan bahasa-bahasa gaul atau bisa dikatakan dengan bahasa-bahasa isyarat yang dipahami oleh sesama mereka saja.

Bahasa-bahasa yang digunakan dalam lesbian adalah bahasa isyarat yang bisa dipahami oleh sesama lesbian saja misalnya ketika bilang ciuman bisa menjadi CIMUT, dan apabila memanggil sayang dijadikan menjadi SANG, panggialan abang sama pasangannya biasanya ANCI dan bahasa-bahasa lainnya.

3. Pemakaian Aksesoris

Kehidupan lesbian yang terdapat di daerah Nagari Tarung-Tarung ini merupakan salah satu kehidupan yang dianggap menyimpang dari kehidupan yang normalnya karena mereka secara fisik terlahir sebagai perempuan. Tetapi mereka mengubah penampilannya, seperti penampilan dari PP berpenampilan seperti laki-laki dia menganggap bahwa dirinya sebagai laki-laki normal. Sedangkan DN berpenampilan seperti perempuan biasa yang mana DN ini bersikap manja dan suka berdandan namun dilihat dari segi fisiknya atau pemakaiannya dia juga bersikap kecentilan.

Penampilan ini merupakan suatu tindakan yang ditampilkan oleh seseorang seperti sikap, tindakan, gaya dan lainnya. Yang mana dari hasil penelitian yang peneliti temukan bahwa para lesbian ini yang sebagai PPdan yang sebagai DN akan menampilkan suatu penampilan yang berbeda.

PP berpenampilan laki-laki perannya sebagai laki-laki misalnya dia selalu suka memakai pakaian laki-laki yang mana segi pakaiannya adalah seperti baju, celana, sandal serta pakaian-pakaian yang lainnya, dan PP juga meniru gaya rambut laki-laki serta memakai aksesoris laki-laki seperti anting yang dipakai di telinga sebelah kanan, kalung yang dipakai di leher, gelang, cincin yang di pakai dijari tangan atau jari kaki dan lainnya, ciri khas yang ditampilkan PP memakai anting warna hitam yang dipakai disebelah kana. Dia akan selalu memberikan kasih sayang yang

tulus serta memperhatikan keadaan

pasangannya yang mana pasangannya yang ingin selalu diperhatikan dan selalu

(8)

dimanja-4

manja oleh pacar laki-lakinya. Sedangkan DN berpenampilan seperti perempuan biasa, memakai gaya pakaian perempuan seperti baju, celana, aksesoris, dan pakaian yang lainnya. DN juga memeliki gaya rambutnya memakai warna rambut pirang, hitam dan yang lain. berperan akan memberikan kasih sayang dalam menjalin hubungan.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang ditemukan dapat disimpulkan bahwasanya penyebab munculnya lesbian ini dalam masyarakat Kenagarian

Tarung-Tarung Kabupaten Pasaman

dikarenakan oleh akibat pergaulan antara sesama teman serta dapat juga dipengaruhi oleh keluarga yang kurang harmonis. Lebian ini berinteraksi sesama lesbian dan memiliki gesture dalam menjalin hubungan sama pasangannya, yang mana gesture merupakan suatu gerak-gerik yang dilakukan dalam

hubungan, lesbian ini juga memiliki

penampilan dalam pemakaian aksesoris yang mana buchy berpenampilan laki-laki yang diantaranya pakaian, gaya bahasa,tindakan dan memakai pakaian laki-laki seperti baju, celana, aksesoris untuk laki-laki dan yang lainnya. Sedangkan fheme berpenampilan seperti perempuan biasa yang mana penampilan fheme, suka berdandan, berhias, dan bersifat kemanja-manjaan dan kecentilan, dan lesbian ini memiliki peran masing-masing, buchy berperan seperti laki-laki layaknya sebagai laki-laki normal dan fheme berperan sebagai perempuan yang akan memberikan kasih sayang dalam menjalin hubungan. Lesbian telah menerima keadaan dirinya tersebut berpenampilan seperti laki-laki ini yang mana mereka lebih merasa nyaman dengan penampilannya tersebut, dari pada mereka berpakaian seperti perempuan.

2. Saran

Untuk penelitian lebih lanjut yang ingin membahas lebih dalam mengenai kehidupan lesbian ini masih banyak lagi yang belum peneliti muatkan atau yang belum terbahas dalam penelitian ini seperti perilku

seksual kehidupan lesbian, bagaiman lesbian tersebut memandang agama yang mereka anut

dengan penampilannya yang berbeda,

bagaimana cara hidup lesbian tersebut. Untuk itu maka akan lebih menambah pengetahuan kita tentang bagaimana kehidupan lesbian, maka untuk itu saya sarankan pneliti selanjutnya untuk mendalami hal tersebut. Dan bagi lesbian sebaiknya agar dapat menyadari bahwa yang menjalin hubungan sesama jenis dapat berdampak buruk dan juga sesama jenis lesbian merupakan suatu penyimpangan yang bisa mempengaruhi orang-orang yang ada dilingkungan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Bungin, Burhan. 2011. Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press. Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan

Penelitian. Padang: UNP Press.

Wirawan, 2012. Teori-Teori Sosial Dalam

Tiga Paradigma. Jakarta:

Prenadamedia group.

Referensi

Dokumen terkait

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

Batik selain menjadi budaya juga merupakan identitas yang menerangkan keagungan luhur masyarakatnya, dalam motif, warna dan nilai estetikanya sangat erat dengan

Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita juga harus mengetahui pengertian, dan dampak globalisasi itu sendiri, baik terhadap masyarakat luas

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA... ADLN – PERPUSTAKAAN

Perencanaan tingkat puskesmas adalah proses perencanaan kegiatan puskesmas untuk tahun selanjutnya yang dilakukan ole puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di

Inisiasi Menyusu Dini pada ibu bersalin dapat mengaktifkan hormon oksitosin yang dapat mempercepat lama kala III dan mencegah perdarahan pada kala IV.. Tujuan: Untuk

Optimasi yang akan dilakukan adalah optimasi jenis dan komposisi fase gerak yang akan digunakan dalam sistem KLT- densitometri supaya dapat dihasilkan pemisahan yang baik

conducing a research with the title The Correlation between Students ’ Mastery of Past Tense and Writing Past Recount Text at SMA N 1 Kotawaringin Lama.. The