BAB I BAB I
KONSEP TEORI KONSEP TEORI
A.
A. Konsep Anak Usia SekolahKonsep Anak Usia Sekolah 1.
1. Pengertian Anak Usia SekolahPengertian Anak Usia Sekolah
Menurut UU No. 4 tahun tentang kesejahteraan anak dikutip dari Menurut UU No. 4 tahun tentang kesejahteraan anak dikutip dari Suprajitno (2004), anak sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai Suprajitno (2004), anak sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 6 dan perkembangan 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak usia sekolah adalah anak dengan usia 7 sampai 15 sesuai usianya. Anak usia sekolah adalah anak dengan usia 7 sampai 15 tahun ( termasuk anak cepat) yang menjadi sasaran program wajib belajar tahun ( termasuk anak cepat) yang menjadi sasaran program wajib belajar pendidikan 9
pendidikan 9 tahun. Anak tahun. Anak usia sekolah usia sekolah merupakan anak merupakan anak yang berumur 6-yang berumur 6-1818 tahun (Soetjiningsih, 1995). Anak usia sekolah dengan cirinya masa tahun (Soetjiningsih, 1995). Anak usia sekolah dengan cirinya masa pertumbuhan masih sangat cepat dan akti
pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar, sehingga kerja f belajar, sehingga kerja otak harusotak harus mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat. mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat. Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu : Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu : keturunan, lingkungan, hormon, nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi keturunan, lingkungan, hormon, nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi antar individu.
antar individu.
2.
2. Ciri-Ciri Anak Usia DasarCiri-Ciri Anak Usia Dasar
Menurut Suprajitno (2004) akhir masa kanak-kanak memiliki Menurut Suprajitno (2004) akhir masa kanak-kanak memiliki beberapa ciri antara lain:
beberapa ciri antara lain: a.
a. Label yang di gunakan oleh orang tuaLabel yang di gunakan oleh orang tua 1)
1) Usia yang menyulitkan dimana suatu masa ketika anak tidakUsia yang menyulitkan dimana suatu masa ketika anak tidak mau lagi menuruti perintah dan ketika anak lebih dipengaruhi mau lagi menuruti perintah dan ketika anak lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada oleh orang tua dan anggota oleh teman sebaya dari pada oleh orang tua dan anggota keluarga lain.
keluarga lain. 2)
2) Usia tidak rapi, suatu masa ketika anak cenderung tidakUsia tidak rapi, suatu masa ketika anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan
memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan 3)
3) Usia bertengkar, suatu masa ketika banyak terjadi pertengkaranUsia bertengkar, suatu masa ketika banyak terjadi pertengkaran antara keluarga dan suasana rumah yang tidak menyenangkan antara keluarga dan suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
b.
b. Label yang digunakan pendidik/guruLabel yang digunakan pendidik/guru 1)
1) Usia sekolah dasar adalah suatu masa ketika anak diharapkanUsia sekolah dasar adalah suatu masa ketika anak diharapkan memperoleh dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk memperoleh dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri.
keberhasilan penyesuaian diri. 2)
2) Periode kritis dalam berprestasi merupakan suatu masa ketikaPeriode kritis dalam berprestasi merupakan suatu masa ketika anak mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses.
anak mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. 3)
3) Label yang digunakan oleh ahli psikologiLabel yang digunakan oleh ahli psikologi 4)
4) Usia berkelompok merupakan suatu masa ketika perhatianUsia berkelompok merupakan suatu masa ketika perhatian utama tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebaya utama tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebaya sebagai anggota kelompok.
sebagai anggota kelompok. 5)
5) Usia penyesuaian diri adalah suatu masa ketika anak inginUsia penyesuaian diri adalah suatu masa ketika anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara dan perilaku.
dalam penampilan, berbicara dan perilaku. 6)
6) Usia kreatif merupakan suatu masa ketika akan ditentukanUsia kreatif merupakan suatu masa ketika akan ditentukan apakah anak akan menjadi konfimis.
apakah anak akan menjadi konfimis. 7)
7) Usia bermain merupakan suatu masa ketika besarnya keinginanUsia bermain merupakan suatu masa ketika besarnya keinginan bermain karena luasnya minat dan kegiatan untuk bermain. bermain karena luasnya minat dan kegiatan untuk bermain.
3.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia SekolahPertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah a.
a. PerkembangPerkembangan anak an anak usia sekolahusia sekolah
Perkembangan anak usia sekolah digolongkan menjadi beberapa Perkembangan anak usia sekolah digolongkan menjadi beberapa perkembangan yaitu :
perkembangan yaitu : 1)
1) Perkembangan biologisPerkembangan biologis
Saat usia dasar pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun Saat usia dasar pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk tinggi badan dan meningkat 2 sampai 3 kg per tahun untuk untuk tinggi badan dan meningkat 2 sampai 3 kg per tahun untuk berat
berat badan. badan. Pada Pada usia usia ini ini pembentukan pembentukan jaringan jaringan lemak lemak lebihlebih cepat
cepat perkembangannya perkembangannya dari dari pada pada otot. otot. Pada Pada usia usia sekolahsekolah pertumbuhan
pertumbuhan pada pada anak anak laki-laki laki-laki dan dan perempuan perempuan memilikimemiliki perbedaan, pada
perbedaan, pada anak laki-laanak laki-laki lebuh ki lebuh tinggi dan tinggi dan kurus, pada kurus, pada anakanak perempuan le
perempuan lebih bih pendek pendek dan dan gemuk. Pada gemuk. Pada usia usia ini ini pembentukanpembentukan lemak lebih cepat daripada otot.
2) Perkembangan psikososial
Pada masa ini anak-anak selalu melakukan aktivitas bersama atau kelompok. Menurut Freud perkembangan psikososial pada anak usia sekolah digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada dalam fase oidipus. Menurut Ericson perkembangan psikososialnya berada dalam tahap industri
inferior. Dalam tahap ini anak mampu melakukan dam menguasai ketrampilan yang bersifat teknologi dan sosial. Tahap ini sangat dipegang faktor instrinsik (motivasi, kemampuan, tanggung jawab untuk memiliki, interaksi dengan lingkungan dan teman sebaya) dan faktor ekstrinsik (penghargaan yang didapat, stimulus dan keterlibatan orang lain).
3) Temperamen
Sifat temperamen yang dialami sebelumnya merupakan faktor terpenting dalam perilaku pada masa ini. Pada usia ini temperamen sering muncul sehingga peran orang tua dan guru sangat besar untuk mengendalikannya, yang perlu diperhatikan orang tua adalah menjadi figur dalam sehari. Temperamen anak mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan motivasi dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran orang tua dan guru untuk membentuk temperamen anak yang positif.
4) Perkembangan kognitif
Menurut Pieget anak berada dalam tahap opersional konkret, yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan symbol kemampuan anak yang dimiliki pada tahap operasional konkret, yaitu :
- Konservasi ; menyukai sesuatu yang dapat dipelajari secara konkret bukan magis.
- Klasifikasi : mulai belajar mengelompokkan, menyusun, dan mengerutkan
- Kombinasi : mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai dengan keinginan yang dihubungkan dengan pengalaman yang sebelumnya.
5) Perkembangan moral
Pada masa akhir kanak-kanak perkembangan moralnya dikategorikan oleh Kohlberg berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini anak mulai belajar tentang peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan.
6) Perkembangan spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatu adalah konkret atau nyata dari pada belajar tentang agama. Mereka lebih tertarik terhadap surga dan mereka sehingga cenderung akan melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk neraka.
7) Perkembangan bahasa
Kosa kata anak bertambah, kealahan pengucapan mulai berkurang karena bertambahnya pengalaman dan telah mendengarkan penguapan yang benar. Pembicaraan yang dilakukan dalam tahap ini lebih terkendali dan terseleksi karena anak menggunakan pembicaraan sebagai alat komunikasi.
8) Perkembangan sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9) Perkembangan seksual
Pada masa ini anak mulai meyusuaikan penampilan, pakaian, dan gerak-geriknya sesuai dengan peran seksnya.
10) Perkembangan konsep diri
Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh orang tua, saudara lainnya. Dan anak membentuk konsep diri sehingga
membentuk ego ideal yang berfungsi sebagai standar perilaku umum yang di internalisasi.
11) Perkembangan Motorik Kasar
Pada usia 7-10 tahun aktifitas motorik kasar berada dibawah kendali keterampilan kognitif dan kesadaran secara bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan keanggunan gerakan otot, mengalami minat dalam penyempurnaan fisik. Kekuatan daya ingat meningkat. Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningkatan arah, dan kendali dalam
kemampuan fisik.
12) Perkembangan motorik halus
Terjadi peningkatan motorik halus karena meningkatnya melinisasi sistem saraf. Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan. Dapat menulis daripada mengucapkan kata-kata saat usia 8 tahun. Menunjukkan peningkatan kemampuan motorik halus seperti usia dewasa saat
usia 12 tahun menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu dan keterampilan khusus seperti menjahit, membuat model dan bermain alat musik.
b. Pertumbuhan anak usia sekolah Pertumbuhan fisik atau jasmani :
1) Pertumbuhan fisik
Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relative sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relative sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hipu dan lain-lain.
2) Proporsi dan bentuk tubuh
Anak usia sekolah kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon 9Hurlock, 1980) ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak usia sekolah yaitu :
a. Endomorphi yakni yang tampak dari laur berbentuk gemuk dan berbadan besar.
b. Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar. c. Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan
seperti tan berotot. 3) Nutrisi
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaiknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
4) Olahraga
Juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak.
5) Otak
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak yang dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak.
4. Tugas orang tua dalam perkembangan Anak Usia Sekolah
Orang tua memainkan peranan yang formatif dalam sosialisai anak. Peranan tersebut sudah dimulai sejak awal masa bayi, diaman orang tua dan anak sudah saling memberikan perhatian dan mulai berkomunikasi. Anak merespon komunikasi orang tuanya melalui senyuman, kerutan kening, celotehan dan sentuhan. Ketika mobilitas dan bahasa anak sudah memungkinkannya untuk mengeksplorasikan lingkungannya secara aktif, orang tua mulai memberikan berbagai pelajaran kepada anak mengenai cara dunia sosial beroperasi dan perilaku yang diharapkan oleh dunia sosial itu dari anak. Pelajaran tersebut diarahkan untuk membantu anak belajar memiliki kompetensi sosial, yaitu : perseptif terhadap orang lain, kooperatif, asertif, ramah kepada teman sebaya, dan santun kepada orang dewasa. Saat ini salah satu tugas yang dihadapi orang tua adalah memperkenalkan anak kepada kelompok teman sebayannya. Orang tua mengiginkan anaknya berinteraksi sedini mungkin dengan teman-teman sebayanya agar memperoleh kemampuan untuk dapat bergaul dengan mereka. Pergaulan yang baik bagi satu orang tua mungkin berbeda maknanya bagi orang tua lain, tetapi pada umumnya orang tua mengiginkan anaknya senang bersama anak-anak lain, disukai oleh mereka, berkelakuan baik dalam kehadiran mereka (misalnya bersedia berbagi dan bekerjasama dengan mereka), dan bertahan terhadap pengaruh teman-temannya yang cenderung mendominasi, yang agresif atau menentang otoritas orang dewasa.
Tugas perkembangan anak usia sekolah menurut Duval dam Miller Carter dan MC Goldrik dalam Friedman (1980) :
a. Mengsosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. c. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga.
5. Masalah Anak Usia Sekolah Dasar
Menurut Suprajitno (2004) masalah
–
masalah yang sering terjadi pada anak usia ini meliputi bahaya fisik dan psikologi antara lain:a. Bahaya fisik
1) PenyakitPenyakit infeksi pada usia ini jarang sekali terjadi, penyakit yang sering ditemui adalah penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri anak.
2) Kegemukan
Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar tapi akibat banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi sehingga anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain, sehingga kehilangan kesempatan untuk mencapai ketrampilan yang penting untuk keberhasilan sosial.
3) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu.
4) Kecanggungan
Pada masa ini anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman sebaya bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri.
5) Kesederhanaan
Kesederhanaan sering dilakukan oleh anak-anak pada masa apapun. Orang yang lebih dewasa memandangnya sebagai perilaku yang kurang menarik, sehingga anak menafsirkan sebagai penolakan yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri pada anak.
b. Bahaya Psikologi
1) Bahaya dalam berbicara
Kesalahan dalam berbicara seperti salah ucap dan kesalahan bahasa, cacat dalam bicara seperti gagap atau pelat, akan membuat anak menjadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu saja.
2) Bahaya emosi
Anak masih menunjukkan pola-pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan seperti marah yang meledak-ledak, cemburu sehingga kurang disenangi orang lain.
3) Bahaya konsep diri
Anak mempunyai konsep diri yang ideal, biasanya merasa tidak puas pada diri sendiri dan pada perlakuan orang lain. Anak
cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain.
4) Bahaya yang menyangkut minat
Tidak minat pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman sebaya dan mengembangkan.
6. Kebutuhan Anak Usia Dasar
a. Menurut Soetjiningsih (1998), anak tidak bisa memperjuangkan nasibnya sendiri, mereka sangat lemah, mereka menderita akibat distribusi sumber daya yang tidak merata sehingga mereka sangat tergantung bagaimana kita memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan mereka, salah satu kebutuhan dasar anak antara lain pendidikan dasar, meliputi meningkatkan kesempatan belajar untuk anak, pendidikan dimulai sejak dini dilanjutkan dengan pendidikan dasar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
b. Menurut Nelson (1999), kebutuhan anak antara lain:
Keberhasilan atau hygiene dan sanitasi lingkungan. Hygiene merupakan kebutuhan anak karena bila kebersihan anak kurang, maka akan mempengaruhi tumbuh kembangnya dan rentan terhadap penyakit.
7. Konsep Perilaku Anak Usia Sekolah
Menurut Soekidjo Notoatmojo (2003), Usia 6-12 tahun anak sudah memiliki dunia sekolah yang lebih serius walaupun ia tetap seorang anak dengan dunia yang khas, masa ini ditandai dengan perubahan dalam
kemampuan dan perilaku. Pertumbuhan dan perkembangan anak membuatnya lebih siap untuk belajar dibanding sebelumnya, anak jiga mengembangkan keinginan untuk melakukan berbagai hal dengan baik bahkan bila mungkin enggan sempurna. Karakteristik anak usia sekolah jelas berbeda dengan anak prasekolah sehingga orang tua perlu melakukan pendekatan yang berbeda disbanding sebelumnya ketika anak masih duduk di Taman Kanak-Kanak. Karena waktu anak sekarang lebih banyak dilewatkan diluar rumah sehingga orang tua khwatir anak tercemar pengaruh yang tidak diinginkan. Perkembangan anak sekolah meliputi perkembangan kognitif dan sosial emosi sebagai berikut :
a. Perkembangan Kognitif
Anak usia 10-12 tahun atau praremaja sudah mulai menggunakan logikanya Karen amereka sudah mahir berhitung dan kemampuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan setiap hari. Mereka juga mulai bisa diberi pengertian untuk menghemat dengan memberitahukan secara garis besar pemasukan dan pengeluaran keluarga setiap bulan anak juga semakin mamapu merencanakan perilaku yang terorganisir, temasuk menerima rencana atau tujuan beraktivitas dan menghubungkan pengetahuan serta tindakan dalam rencana tesebut. Perkembangan kognitif pada akhir usia sekolah adalah pencapaian prestasi dan sebagian anak juga memiliki motivasi yang amat tinggi untuk mencapai sukses dan berusaha keras untuk mencapainya.
b. Perkembangan Sosial E mosi
Akhir usia sekolah anak sudah memiliki kemampuan untuk mengontrol dirinya dalam berempati dan merefleksi dirinya terhadap perilaku dan interaksinya. Menurut piaget anak usia praremaja mulai belajar melihat dunia luar dari kacamata mereka sendiri karena masalah yang dihadapi saat anak duduk dikelas 4,5, dan 6 Sekolah Dasar pada umumnya adalah kesulitan berhubungan dengan orang dewasa selain anggota keluarganya. Persaingan dapat memberi pengaruh positif bagi perkembangan sosial ekonomi anak
karena saat anak duduk dikelas 4-6 SD anak telah memandang kegagalan atau keberhasilannya dengan penuh percaya diri.
c. Keperawatan Kesehatan Sekolah
Keperawatn kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upaya preventif dan kuratif. Perspektif keperawatan sekolah adalah bagaiman mengintegrasikan konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan dan lingkungan sekolah. Perawatan kesehatan sekolah berperan dalam pelaksanaan EPSDT yaitu Early And Periodic Screening, Diagnosis And Treatment Health Problem.
Program kesehatan sekolah sangat penting untuk diaplikasikan karena siswa sekolah sebagai kelompok khusus membutuhkan perlindungan dari berbagai efek buruk linkungan sekitar mereka. Siswa sekolah juga membutuhkan kesehatan agar dapat belajar secara efektif, sehingga menjadi sumber daya yang bermutu. Tujuan kesehatan sekolah difokuskan pada :
1) Upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 2) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan mencari upaya
pemecahan masalah kesehatan.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang pola hidup yang lebih sehat kepada siswa dan keluarga.
Untuk mencapai upaya tersebut diperlukan program kesehatan sekolah yang komprehensif, meliputi :
a) Pelayanan kesehatan b) Pendidikan kesehatan
c) Peningkatan kesehatan lingkungan d) Aktifitas latihan fisik
f) Pelayanan makanan yang sehat untuk civitas sekolah g) Pelayanan pekerja sosial
h) Tenaga promosi kesehatan
i) Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam peningkatan kesehatan sekolah.
8. Cara mencapai tugas perkembangan anak usia sekolah
Periode usia antara 6-12 tahun merupakan sama peralihan dari pra sekolah ke masa sekolah. Pada umumnya setelah mencapai usia 6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna.
Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi kesehatannya pun semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan terhadap berbagai situasi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka. Dengan mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya maka sebagai orangtua dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap perkembangannya agar tidak terjadi penyimpangan perilaku.
Menurut Havighurst tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah (umur 6-12 tahun) yaitu :
- Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan - Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan diri)
- Belajar bergaul dengan teman sebayanya
- Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
- Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung - Belajar mengembangkan konsep ( agama, ilmu pengetahuan, adat
istiadat) sehari-hari
- Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah, baik-buruk)
- Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap mandiri)
- Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari
Sedangkan menurut kajian psikologis tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi :
a. Perkembangan kognitif
1) Pengerutan, mampu untuk mengerutan objek menurut ukuran, bentuk, atau cirri lainnya.
2) Klasifikasi, mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda
3) Decentering, mempertimbangkan beberapa spek untuk memecahkan masalah
4) Reversibility, memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal
5) Konservasi, memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau
tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
6) Penghilangan sifar egosentrisme kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
b. Perkembangan moral
1) Usia 6-9 tahun menempati posisi perilaku yang benar didefenisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri. Semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja.
2) Usia 9-12 tahun seseorang memasuki masyarakat yang memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atat ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seseorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena telah mengerahui ada
gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan megevaluasi konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai meyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimaksih dan golden rule.
c. Perkembangan mental emosional dan sosial
1) Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka. 2) Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru
mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan keterampilan mereka. Mereka yang menerima sedikit atau tidak ada dorongan dari orangtua, guru, akan meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses.
3) Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan yang kuat tentang diri dan rasa kemerdekaan dan control. Mereka yang tetap yakin dengan keyakinan dan keinginan mereka akan tidak aman dan binggung tentang diri mereka sendiri dan masa depan.
d. Perkembangan psikomotor
1) Mampu melompat dan menari
2) Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan 3) Dapat menghitung jari-jarinya.
4) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita 5) Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
6) Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya 7) Mampu menbedakan besar dan kecil
8) Ketangkasan meningkat 9) Melompat tali
11) Mengetahui kanan dan kiri
12) Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan 13) Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan melahirkan perilaku yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang terjadi pada
anak yang berusia sekolah dasar anatar lain : 1) Suka membolos dari sekolah 2) Malas belajar
3) Keras kepala.
B. Standar Asuhan Keperawatan Pada Klien Sehat Pertumbuhan Dan Perkembangan Usia Sekolah (Usia 6-12 Th)
a. Pengertian
Tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar memiliki kemampuan bekerja dan mendapat ketrampilan dewasa, belajar menguasai dan menyelesaikan tugasnya, produktif belajar, kenikmatan dalam berkompetisi kerja dan merasakan bangga dalam keberhasilan melakukan sesuatu yang baik. Bisa membedakan sesuatu yang baik/tidak dan dampak melakukan hal yang baik/tidak.
b. Batasan Karakteristik
1. Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah
2. Mempunyai rasa bersaing misalnya ingin lebih pandai dari teman, meraih juara pertama
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal merapikan tempat tidur,menyapu dll
6. Memiliki hobby tertentu, misalnya naik sepeda, membaca buku cerita, menggambar
8. Tidak ada tanda bekas luka penganiayaan
c.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat dapat merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
d. Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan (NOC)1) Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal 2) Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus 3) Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial 4) Mengembangkan kecerdasan
5) Mengembangkan nilai-nilai moral
6) Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Tindakan keperawatan (NIC)
1) Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang c. Kolaborasi pemberihan vitamin dan vaksinasi ulang (booster) d. Ajarkan kebersihan diri
2) Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus a. Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola, lompat tali)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar menggambar / melukis, menulis, mewarnai,
Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia sekolah
membuat kerajinan tangan seperti vas, kotak pensil, lampion, dsb)
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
3) Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama teman kelompoknya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan d. Berikan hadiah atas prestasi yang diraih
e. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa 4) Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya
c. Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang baik bagi anak d. Memberikan bahan bacaan dan pemainan yang meningkatkan
kreatifitas
e. Bimbing anak belajar ketrampilan baru
f. Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana misalnya masak, membersihkan mobil, menyirami tanaman, menyapu g. Latih membaca, menggambar dan berhitung
h. Asah dan kembangkan hobby yang dimiliki anak 5) Mengembangkan nilai-nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
c. Ajarkan hubungan sebab akibat suatu tindakan
d. Bimbing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita e. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak f. Latih kedisiplinan
6) Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak c. Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan
keluarga
d. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal pada usia sekolah
f. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
Dermawan, Deden. (2012). Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Effendy, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas-Teori dan Praktek dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta : EGC
Johnson,M. dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis : Mosby Year-Book
ASUHAN KEPERAWATAN KONDISI SEHAT JIWA
PADA KLIEN An. A DENGAN TAHAP PERKEMBANGANUSIA SEKOLAH
OLEH :
DELSHIANNE F.N NIM : 010215A014
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
JL.GEDONG SONGO, CANDI REJO - UNGARAN TAHUN AJARAN 2015/2016