• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII SEMESTER I SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII SEMESTER I SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN KOO PERATI F T I PE GROUP INVESTIGATION (GI)TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KEL AS XII SEMESTE R I

SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017

Oleh :

Rio Chapwell Sinaga Nim 4123121060

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEGROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII SEMESTER I SMAN 9

MEDAN T.P 2016/2017 Rio Chapwell Sinaga (4123121060)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipegroup investigationlebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah kelas XII semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi seluruh

siswa kelas XII SMA Negeri 9 Medan yang berjumlah 4 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas XII-IPA2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII-IPA3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan 20 lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Pengujian data pretest dari kedua kelas menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas

eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan

kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini dilakukan observasi aktivitas siswa, dimana tiap pertemuan ada peningkatan nilai aktivitas dan diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan I hingga Pertemuan III dengan kategori aktif.

Dari hasil pengujian t terhadap nilai postest dari kedua kelas terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah kelas XII semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala kemurahan dan kasih-Nya yang memberikan hikmat, pengertian dan

kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi sesuai waktu-Nya yang

tepat.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Rangkaian Arus

Searah Di Kelas XII Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017”, disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ridwan A.Sani, M,Si selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan motivasi dan saran-saran terkait penulisan

skripsi ini.

2. Ibu Dr. Derlina, M.Si , Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd , dan Bapak

Dr. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji yang turut serta

memberikan kritikan dan perbaikan berkenaan penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti

perkuliahan.

4. Bapak Dr. Asrin Lubis, M,Si selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak

Alkafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, serta Ibu Dr.

Rita Juliani, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Seluruh Bapak dan

Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed yang

sudah membantu penulis.

5. Bapak Riko Marbun, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 9

Medan dan kepada Bapak Sarohatua Sarumpaet, M.Pd sebagai guru

(5)

v

6. Ayahanda Mangedar Sinaga dan Ibunda Endoria Sitinjak tercinta yang

dengan kasih tulus senantiasa mendoakan, menyemangati dan

memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.

7. Kakak ku Restu Seyna Watri Sinaga dan Adik-adik ku Rasmitra

Sinaga, Roni Aldesman Sinaga, Rindu Tobasa sinaga yang dengan

kasih memberikan motivasi dan dukungan materil kepada penulis,

yang tetap menyertai penulis dalam doa dan semangat.

8. Robinsar Sinaga, Wilvan Manalu, Walvenmars Sinambela, dan

Michael Sarumpaet, Winro Samosir, dan kak Nia Simanjuntak yang

banyak berbagi cerita tentang seluk-beluk kehidupan dan selalu

memberikan kehangatan serta kenangan dalam pelukan dan senyuman

yang tak terlupakan.

9. Abangda David Wijaya dan Teman-teman satu kos yang mau

membantu dan mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2012 yang tetap semangat

mencapai cita-cita dan menyelesaikan studi di Unimed.

11. Rekan kerja beserta pegawai di BIMBEL OKTA SAINS dan juga

kepada BT/BS Medica yang mendukung dan memberikan doa beserta

motivasi kepada penulis.

12. Ucapan terima kasih kepada teman-teman PPL serta adik-adik SMA

Setia Budi Perbaungan yang tetap mendokan penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

dunia pendidikan.

Medan, 2017

Rio Chapwell Sinaga

(6)

vi

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Definisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Aktivitas Belajar 9

2.1.3 Hasil Belajar 11

2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 12

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.6 Model PembelajaranGroup Investigation (GI) 14

2.1.6.1 Pengertian Model PembelajaranGroup Investigation (GI) 14

2.1.6.2 Orientasi Model Pengajaran 15

2.1.6.3 Model Pengajaran 16

(7)

vii

2.1.6.5 Kelebihan Dan Kelemahan PembelajaranGroup Investigation 21

2.1.7 Pembelajaran Konvensional 22

2.1.8 Materi Pembelajaran 23

2.1.8.1 Pengertian Arus Listrik 23

2.1.8.2 Kuat Arus Listrik 23

2.1.8.3 Beda Potensial Listrik 24

2.1.8.4 Hukum Ohm 25

2.1.8.5 Resistor Seri dan Paralel 27

2.1.8.5.1 Rangkaian Seri 27

2.1.8.5.2 Rangkaian Paralel 28

2.1.8.5.2 Rangkaian Campuran Seri dan Paralel 30

2.1.8.6 Hukum Kirchoff 30

2.1.8.7 Energi Listrik 31

2.1.8.8 Daya Listrik 32

2.2 Kerangka Konseptual 32

2.3 Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan 34

4.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 34

4.3 Variabel Penelitian 34

4.4 Jenis Dan Desain Penelitian 34

3.4.1 Jenis Penelitian 34

3.4.2 Desain Penelitian 35

4.5 Prosedur Penelitian 35

4.6 Instrumen Penelitian 38

3.6.1 Instrumen Hasil Belajar 38

3.6.1.1 Validitas Tes dan Validitas Isi 39

3.6.1.2 Reliabilitas Tes 39

3.6.2 Lembar Observasi 40

4.7 Teknik Analisis Data 42

3.7.1 Menghitung Nilai Rata-rata, Simpangan Baku 42

(8)

viii

3.7.3 Uji Homogenitas 44

3.7.4 Uji Hipotesis 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 47

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 47

4.1.2 Pelaksanaan Pretest 47

4.1.3 Analisis Data Pretest 48

4.1.3.1 Nilai Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretest 48

4.1.3.2 Uji Normalitas Data Pretest 48

4.1.3.3 Uji Homogenitas data Pretest 49

4.1.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata Pretest (Uji t Dua Pihak) 50

4.1.4 Perlakuan 50

4.1.4.1 Lembar Kerja Siswa 51

4.1.4.2 Observasi Aktivitas Siswa 52

4.1.5 Pelaksanaan postest 52

4.1.6 Analisis Data Postes 54

4.1.6.1 Nilai Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes 54

4.1.6.2 Uji Normalitas Data Postest 54

4.1.6.3 Uji Homogenitas data Postest 55

4.1.6.4 Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/ postes (Uji t Satu Pihak) 55

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 64

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring dalam GI 20

Gambar 2.2 Dua Buah Logam dengan Muatan Sama Besar 24

Gambar 2.3 Grafik Arus dan Tegangan 26

Gambar 2.4 Aliran Arus pada Rangkaian Seri 27

Gambar 2.5 Hambatan Pengganti dalam Rangkaian Seri 27

Gambar 2.6 Rangkainn Paralel 28

Gambar 2.7 Aliran Arus Pada Rangkaian Paralel 29

Gambar 2.8 Hambatan Pengganti dalam Rangkaian Paralel 30

Gambar 2.9 Hukum Kiirchoff I 31

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 37

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes 48

Gambar 4.2 Diagram Penilaian LKS 51

Gambar 4.3 Diagram Batang Pencapaian Aktivitas Siswa 52

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Struktur Model Pengajaran dan Pembelajaran GI 16

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe GI 17

Tabel 3.1 Group pre test-post test desaign 36

Tabel 3.2 Spesifikasi Materi Listrik Dinamis 38

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa 40

Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 49

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretes (Uji t Dua Pihak) 50

Tabel 4.6 Penilaian LKS Kelas Eksperimen 51

Tabel 4.7 Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 52

Tabel 4.8 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 53

Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Postes 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Postes 55

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 71

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 80

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 88

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 92

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 96

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 98

Lampiran 8 Instrumen Tes Hasil Belajar 111

Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 117

Lampiran 10 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 120

Lampiran 11 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 121

Lampiran 12 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 123

Lampiran 13 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 125

Lampiran 14 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 127

Lampiran 15 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 129

Lampiran 16 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 130

Lampiran 17 Perhitungan Statistik Dasar 131

Lampiran 18 Uji Normalitas Data 134

Lampiran 19 Uji Homogenitas Data 141

Lampiran 20 Pengujian Hipotesis 143

Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 147

Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 148

Lampiran 23 Daftar Nilal Persentil untuk Distribusi F 149

Lampiran 24 Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t 151

Lampiran 25 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen 152

Lampiran 26 Tabel Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 153

Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian 155

Surat Validator 160

Surat Persetujuan Dosen PS 164

Surat Izin Penelitian 165

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan

proses pendidikan di sekolah. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak

bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Lemahnya proses

pembelajaran merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Siswa

kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam proses

pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan

siswa untuk menghafal, mengingat dan menimbun berbagai informasi yang

diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Proses Pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses

Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru

dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik

dalam peristiwa pembelajaran tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,

tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.

Berbagai macam disiplin ilmu yang diajarkan di sekolah, diharapkan dapat

memberikan nilai tambah terhadap pengembangan kualitas siswa tersebut. Salah satu

ilmu yang diajarkan di sekolah adalah fisika. Fisika merupakan salah satu cabang

ilmu pengetahuan yang mempelajari, menguraikan dan menganalisis gejala-gejala

alam secara ilmiah. Fisika sebagai ilmu dasar mempunyai andil yang besar dalam

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini ditandai berkembangnya teknologi

(13)

2

dilakukan dengan pengamatan langsung melalui indera manusia dan pengamatan

tidak langsung melalui media atau alat bantu yang tepat. Pembelajaran Fisika harus

ditampilkan dalam bentuk produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap

ilmiah.Berdasarkan hal tersebut maka dalam mempelajari fisika, siswa hendaknya

diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dari teori yang ada dan diberi

kesempatan untuk menemukan sesuatu yang baru. Sehingga dapat menumbuhkan

sikap ilmiah pada siswa, seperti berfikir kritis, kreatif, kerjasama, dan kemampuan

pemahaman konsep.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan

teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk

membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan

siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun menjadi

membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai

oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep

fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Hal lain yang dilakukan Peneliti adalah melakukan wawancara dengan guru

bidang studi Fisika di SMA Negeri 9 Medan yang mengatakan hasil belajar siswa

masih rendah. Serta kurangnya interaksi antar siswa, dan siswa kurang tertarik pada

proses pencarian informasi pada materi yang diajarkan, sehingga mengakibatkan

minat belajar menjadi kurang. Selain itu model pembelajaran yang sering digunakan

adalah konvensional seperti ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal, dan

pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang aktif

dalam belajar. Guru tidak mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Kalaupun

(14)

3

beliau juga menyatakan bahwa hasil belajar siswa masih rendah yaitu rata-rata 60,0

sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.

Salah satu materi fisika yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari namun

sulit dipahami oleh siswa adalah Rangkaian Arus Searah. Konsep kelistrikan ini

merupakan konsep yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran fisika. Namun

kenyatannya, tidak sedikit siswa mengalami kesulitan terutama dalam

mengaplikasikan listrik dinamis dalam berbagai permasalahan. Hal ini dikarenakan

dalam pengajarannya di sekolah, siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam

menemukan konsep yang tepat, sehingga begitu siswa dihadapkan pada permasalahan

yang membutuhkan analisis, siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan dan

mencari solusi mengapa sesuatu itu bisa terjadi.

Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika perlu

diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan tindakan yang dapat

mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif. Upaya

yang dilakukan untuk meningkat hasil belajar siswa dalam bidang studi fisika harus

mengarah pada bagaimana cara yang tepat untuk memotivasi siswa dan

mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar siswa mau

belajar dan membuat siswa aktif dalam proses belajar. Salah satu model yang

diterapkan dalam belajar fisika adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group

investigation (GI).

Model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigation (GI) merupakan salah

satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sejak perencanaan

pembelajaran, baik dalam menentukan topik yang akan dibahas maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi kelompok sehingga dapat digunakan untuk

mengatasi masalah pembelajaran fisika. Harapannya agar terjadinya pembelajaran

(15)

4

kegiatan aktif dan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung

jawab atas hasil pembelajarannya.

Selain itu, berdasarkan penelitian sebelumnya, yakni : Fitria Sakinah dan

Purwanto (2014) memperoleh adanya pengaruh yang signifikan dengan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa

pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan.

Berdasarkan data yang didapat, hasil nilai pretes kelas eksperimen diperoleh 35,46

dan postest 70,15. Selain itu, penelitian terdahulu oleh (Akcay, 2012) yang berjudul

The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in

Teaching Force and Motion Subjects on Students’ Academic Achievements”, yang

mengatakan bahwa ada pengaruh group investigation terhadap prestasi

akademik.Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaanpenelitian.

Dari uraian alasan dalam latar belakang di atas, maka peneliti menggagas suatu

penelitan yang terangkum dalam susunan rencana penelitian yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Rangkaian Arus Searah Di Kelas XII Semester I SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka dapat

diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi pelajaran fisika

sehingga siswa sulit mempelajarinya.

(16)

5

3. Model pembelajaran yang digunakan guru di dalam pembelajaran fisika

kurang bervariasi.

4. Salah satu materi fisika yang sulit dipahami oleh siswa adalah Rangkaian

Arus Searah.

5. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru ( teacher centered ).

6. Hasil belajar siswa yang masih rendah.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, materi dan waktu

yang tersedia maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini.

Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini yakni:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe group investigation (GI) pada kelas eksperimen

2. Materi yang akan diajarakan adalah materi pokok Rangkaian Arus Searah.

3. Hasil belajar yang akan diteliti pada aspek kognitif, serta aktivitas siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

(GI) pada materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII Semester I

SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional pada materi pokok Rangkaian Arus

(17)

6

3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Rangkaian

Arus Searah dikelas XII Semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P

2016/2017?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar

siswa pada materi pokok Rangkaian Arus Searah dikelas XII Semester I di

SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa (aspek kognitif) dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester

I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P

2016/2017.

3. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester I di SMA Negeri 9

Medan T.P 2016/2017.

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group

(18)

7

pada materi pokok Rangkaian Arus Searah dikelas XII Semester I di SMA

Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

a. Secara teoritis

1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam

melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk nantinya diterapkan di

lapangan.

2. Memotivasi guru untuk memperluas penggunaan model pembelajaran

Kooperatif TipeGroup Investigation (GI) pada materi lain secara mandiri

dan berkelanjutan.

3. Siswa lebih termotivasi dan berminat dalam mengikuti proses

pembelajaran.

b. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model

pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran siswa.

2. Sebagai bahan informasi guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar

dan pemahaman konsep dalam materi pokok listrik dinamis.

1.7 Definisi Operasional

Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

(19)

8

meningkatkan partisipasi siswa, memfalisitasi siswa dengan pengalaman sikap

kepemimpinan dan membuat dalam kelompok, serta memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan siswa yang

berbeda latar belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa

berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru.

2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses

(20)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian

hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigationadalah 76,81.

Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena nilai tersebut diatas

nilai KKM.

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan

pembelajaran konvensional adalah 69,44. Nilai rata-rata tersebut termasuk

kategori cukup tetapi tidak mencapai nilai KKM.

3. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 78,09 pada pertemuan

II menjadi 79,94 pada pertemuan III menjadi 82,87. Aktivitas siswa

dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu

rata-rata 80,30. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa

yang diamati pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigationmengalami peningkatan.

4. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah. Dimana

hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatife tipe Group

Investigation (GI) lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

konvesional sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan pada

model kooperatife tipeGroup Investigation (GI) pada materi rangkaian arus

(21)

64

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka

untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran , yaitu:

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation, sebaiknya memperhatikan

ketersedian waktu dalam melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan

pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat

berlangsung dengan efektif.

2. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan, diharapkan

sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang sejelas-jelasnya

kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini sehingga tercipta

suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun dapat berjalan lebih

efektif dan efisien.

3. Apabila ingin melakukan penelitian tentang pembelajaran yang menerapkan

model kooperatif tipeGroup Investigation(GI) dengan cara melibatkan siswa

untuk lebih aktif dalam bereksperimen dari materi yang diajarkan dan

memberikan bimbingan lebih kepada siswa dengan cara memotivasi dan

mengarahkan agar siswa aktif berdiskusi sehingga lebih percaya diri dengan

hasil yang ditemukan oleh siswa, jadi dalam hal ini bukan hanya guru saja

(22)

65

DAFTAR PUSTAKA

Akcay, N. 2012. The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s

Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey

Vol.2 No.1, June 2012.

Arends, R. 2008.Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid II. Pustaka Pelajar. Yogyakarta..

Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi

Aksara.Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Jakarta.

Aunurahman. 2011.Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Dahar, W. 2006.Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Djamarah. 2013.Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik, O, 2011, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.

Harahap, R. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.

Hasbullah. 2009.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Istarani. 2012.58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada, Medan.

Jacobsen, D. 2009.Methods for Teaching Edisi 8. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Joyce,B. Weil,M. & Calhoun, E. 2011. Model –Model Pembelajaran, Edisi

Kedelapan.Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Kanginan, M, 2013,Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Lie, A. 2010.Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Priastuti, 2015, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

(23)

66

Satuannya Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Batubara,

Skripsi, UNIMED, Medan.

Purba, E. 2014.Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.

Rusman. 2014.Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.

Sadiman, A. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sakinah, F., dan Purwanto, 2014, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu

Dan Kalor Kelas X Sma Negeri I Perbaungan, Jurnal INPAFI Vol. 2, No. 3,

Agustus 2014.

Sanjaya, W., 2008,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, A. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Simanjuntak, S. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal, UNIMED, Medan.

Slavin, R., E., 2008, Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media, Bandung.

Soritua. 2013.Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

(GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan

T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara.

Jakarta.

Sundayana, R. 2015.Statistika Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Supiyanto. 2007.Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Secara makro ekonomi meningkatnya jumlah pengangguran atau menu- funoya kesempatan kerja akan mempengaruhi tingkat output dan pada akhirnya mempengaruhi

Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Yuyun Khanifah (2006) yang menyatakan bahwa ada pengaruh kemandirian siswa terhadap hasil belajar matematika siswa di

Key factor that foms TNGR participative planning is decentrdizsttion aspect, an exact work program, local economic increased, access raising on society activity,

Berdasarkan dari deskripsi data, analisis hipotesis dan pembahasan, maka simpulan penelitian adalah: Pertama , uji kecenderungan data variabel supervisi akademik

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih

The high number of macrophages will produce a lot of growth factors which will stimulate the growth of new cells (cell proliferation) and faster formation of granulation