Redaksi
Graha Pos Indonesia Lt. 7A Jl. Banda No. 30 Bandung 40115 Telp. (022) 4213640, Fax. (022) 4224542 www.facebook.com/majalahsahabatpena
Penerbit :
Redaksi menerima sumbangan tulisan dan foto untuk majalah Sahabat Pena.
Tulisan dan gambar/foto yang dimuat akan diberi imbalan sepantasnya yang dikirim melalui weselpos. Redaksi berhak mengubah atau menambah dengan tidak mengurangi isi naskah tersebut.
ISSN 0216 - 3373 STT : No. 025/SK/DitjenPPGI/STT/176 SIT : No. 44-6/KAMDA/JB/’74
Daftar Isi
Editorial
CTK. 1.93/MMM-MR/2016Edisi 453
|
2016
3
SAHABAT PENA
Edisi 453 | 2016 Sampul : Prilly Latuconsina04 PErtEmuan
the OvertunesSejak Kecil akrab dengan musik
06 IPtEK
7 turbine terbesar
08 PrOfESI
menjadi Komposer dan Penata musik
10 aLBum SaHaBat
Sahabat Peserta
Letter Writing Competition 2015
14 Surat SaHaBat
Pemenang
Letter Writing Competition 2015
18 SaHaBat KIta
Prilly Latuconsina Banyak Yang Sayang aku
20 WISata
mengunjungi
franKfurt BOOK faIr 2015, Pameran Buku tingkat Dunia
23 maILBOx
adu Ide di Creative Writing Challenge
24
trIBun
anggar, Gabungan Seni, Bela Diri dan Kekuatan fisik
26 ICt
Balon Internet
28 PuISI
30 CErPEn
Kado untuk mama
33 rESEnSI
Dilan
34 ZODIaK
Hai Sobat, apa kabar semua?Waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin kita mengucapkan selamat datang 2015, dan kini kita ucapkan selamat tinggal 2015. Setahun berjalan tak terasa, selama setahun itu apa saja yang sudah kita kerjakan ya? Sudahkah kita mengisi 2015 dengan aktivitas yang positif? Sudah ada peningkatankah kualitas hidup kita menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya? Misalkan nilai raport kita menjadi lebih baikkah dari sebelumnya ataukah IPK kita lebih tinggi dari semester lalu? Atau ibadah kita kepada Yang Maha Kuasa semakin meningkat?
Selamat kita ucapkan bagi Sobat yang sudah berkarya di tahun 2015, misalkan kamu sudah menyelesaikan novel kamu, atau sudah menulis sekian cerpen di tahun 2015 atau mungkin sudah mengukir sejumlah prestasi. Pertahankanlah prestasimu dan lebih ditingkatkan di tahun 2016 yang sedang kita songsong ini.
Sobat, berbagai peristiwa di tanah air pada tahun 2015 telah mewarnai negeri tercinta ini. Ada yang memilukan dan ada pula yang membahagiakan. Namun sayang ya, lebih banyak cerita dukanya daripada kegembiraannya. Nilai tukar rupiah yang makin melemah, harga barang-barang yang semakin tinggi, bencana asap, banjir, longsor, kebakaran, kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, kereta api maupun pertikaian para elit politik ..membuat bertambahnya lembaran duka di tahun 2015. Namun janganlah hal itu membuat kita menjadi pesimis. Justru sebaliknya memacu kita untuk lebih giat berprestasi sehingga kelak ada hal yang berguna yang akan kita berikan kepada negeri tercita ini. Tentu saja kita semua berharap di tahun 2016, tidak ada lagi cerita duka di negeri ini. Semoga Indonesia semakin maju, semakin banyak insan-insan kreatif yang akan membawa negeri ini ke arah yang lebih baik dan lebih mensejahterakan seluruh rakyatnya. Aamiin.
Oke Sobat, Sahabat Pena pun berusaha untuk selalu meng-up grade diri demi menyajikan yang terbaik untuk para pembaca setia. Pada edisi ini banyak info dan pengetahuan yang mudah-mudahan berguna bagi kalian semua… Oke Sob, selamat membaca dan tetaplah semangat dan percaya diri mengisi tahun 2016 ini…
Salam Persahabatan
PERTEMUAN
T
he Overtunes merupakan grup band yang tergabung dalam Sony
Music Entertaintment Indonesia sejak Tahun 2013. The Overtunes
terdiri dari tiga bersaudara, yaitu Mada Emmanuelle Brahmantyo,
Reuben Nathaniel Brahmantyo, dan Mikha Angelo Brahmantyo. The
Overtunes mulai terkenal ketika Mikha Angelo mengikuti ajang pencarian
bakat di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Band ini memang
mendapat lampu sorot dengan adanya Mikha, namun Mada dan Reuben
pun menunjukkan aksi permainan dengan musikalitas tinggi.
Sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan alat musik oleh kedua orang
tuanya, Lans Brahmantyo dan Yvonne Hubner Imelda. Karena itu, mereka
sangat pintar dalam hal bermusik. Mereka menganggap musik itu adalah
tentang “Passion”. Musik itu adalah segala-galanya bagi mereka, sejak
dulu mereka sering “ngejam” bareng, mengisi acara pensi di sekolah,
bahkan diacara-acara gereja. Nama The Overtunes sendiri ditemukan
ketika mereka memainkan lagu ColdPlay yang berjudul “Fix You”, mereka
Selama beberapa tahun terakhir,
blantika musik Indonesia seakan
dikuasai dengan genre musik
pop melayu dari band-band
papan atas. Kali ini, dunia musik
Indonesia kedatangan band
anak muda dengan jenis musik
yang unik dan berbeda.
CTK. 1.92/MMM-MR/2015
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
5
memainkan dan menaikkan
nada dasarnya, sehingga mereka
mempunyai ide untuk menamakan
band mereka “The Overtunes”,
karena bagi mereka nama The
Overtunes tidak terkesan norak
dan sangat berhubungan dengan
musik, juga dapat diartikan kalau
mereka ingin band mereka selalu
progress ke atas.
Sekarang mereka sudah memiliki
Single Album sendiri yaitu “Sayap
Pelindungmu” yang dirilis pada
tanggal 4 Desember 2013 lalu.
Mereka menyebutnya Extended
Play, yang dijual secara online dan hanya terdapat 777 copies. Sayap
Pelindungmu adalah lagu yang diadaptasi dari lagu “Centre of
Gravity-Boyzone”. Mungkin beberapa orang menganggap bahwa The
Overtunes adalah plagiat, namun sebenarnya tidak. Mereka hanya
memiliki satu pencipta lagu yang sama dengan Boyzone di Sweden,
dan kebetulan pencipta lagu itu memberikan lagu itu bersamaan
kepada The Overtunes dan Boyzone, lalu Boyzone merilis lagu itu 4
hari lebih awal dari The Overtunes.
Judul Sayap Pelindungmu sendiri diberikan oleh mama mereka, yang
artinya begitu dalam dan bersifat universal, lalu mereka menyetujui
judul lagu yang diberikan mama mereka. Dan begitulah The Overtunes,
sebuah band asal Indonesia yang begitu digemari oleh kaum muda,
karena musik mereka yang anti mainstream, bakat mereka yang ajaib,
dan semangat mereka terhadap kemajuan musik Indonesia.***
SEJAK
KECIL
IP T E K
Angin merupakan karunia
Tuhan pencipta jagat raya
ini. Telah banyak manfaat
angin yang Sobat ketahui,
salah satunya sebagai
pembangkit energi. Dulu
orang membuat Kincir Angin
(
Windmollen
) untuk memutar
penggilingan gandum
atau mengalirkan air, kini
orang membuat turbin
angin (
windturbin
) untuk
menghasilkan listrik.
B
ahkan, di negara-negara maju di benua Amerika dan Eropa, turbin angin dibangun ratusan hingga ribuan unit tersebar di seluruh pelosok negeri. Pada saat harga bahan bakar minyak atau gas melonjak pesat, berganti dengan menggunakan turbin angin sungguh pilihan bijaksana. Tak heran bila di banyak negara turbin angin dibangun dalam ukuran yang semakin besar.Nah, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh ETH Zurich’s Institute of Environmental Engineering, semakin besar turbin semakin besar pula menghasilkan listrik ramah lingkungan. Dari pendataan yang mereka lakukan, diketahui ada 7 turbin angin yang memiliki ukuran paling besar di dunia. Yang mana saja kah?
1. Vestas V164 8MW
Vestas merupakan perusahaan spesialis pembuat perangkat listrik, khususnya turbin angin,
yang berkedudukan di Aarhaust Denmark. Pada bulan Januari 2014. Vestas berhasil memasang
turbin angin berkode V164 yang mampu membangkitkan energi
sebesar 8 Megawatt (MW). Turbin yang dipasang di London
ini menjadi yang terbesar di dunia saat ini, dengan
panjang lengan kincir
2. Enercon E126 7.5MW
Lain lagi dengan Enercon, perusahaan asal Jerman ini termasuk yang paling intensif mengembangkan teknologi turbin angin. Tak kurang dari 22.000 turbin angin di seluruh dunia, dan menghasilkan energi lebih dari 32,9 Giga Watt (GW). Salah satu turbinnya ialah Enercon E126 yang mampu menghasilkan energi sebesar 7,5 MW. Hebatnya, turbin angin ini juga dapat dipasang di lepas pantai yang memang banyak menghasilkan angin kencang. Saat ini, Enercon E126 menjadi turbin angin kedua terbesar di dunia dan beberapa
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
7
6. Siemens SWT-6.0 150
Tak mau ketinggalan dengan raksasa bisnis lain, Siemens juga memasuki industri yang memproduksi turbin angin raksasa. Perusahaan asal Jerman ini telah mengembangkan turbin angin seri SWT 6.0 150 yang mampu menghasilkan energi hingga 6 MW. Turbin angin jenis ini juga dipasang di lepas pantai. Turbin seri ini kini dimanfaatkan oleh DONG Energy, perusahaan energi terkemuka dari Denmark dalam aktivitas offshore mereka di sejumlah wilayah.
7. Alstom Haliade
Alstom merupakan perusahaan pembangkit listrik dan industri berat dari Prancis. Mereka juga sukses mengembangkan turbin angin berskala raksasa, yakni Alstom Hallade. Turbin angin ini mampu menghasilkan energi 6 MW dan memiliki lengan
sepanjang 73 meter. Beberapa turbin angin ini telah beroperasi di Belgia dan Prancis sendiri.
Hmmm… Sebenarnya Indonesia juga memiliki banyak angin dengan kekuatan yang luar biasa. Angin yang kuat ini bisa diubah menjadi energi yang ramah lingkungan. Masalahnya, siapa ya yang mau mengembangkan turbin angin seperti bangsa-bangsa lain. Sobat mau? (MhP)
3. Samsung S7.0 171 7MW
Samsung bukan saja penghasil telepon seluler paling laku di dunia tapi ternyata juga memproduksi turbin angin yang hebat. Perusahaan asal Korea itu berhasil mengembangkan turbin angin seri Samsung S7.0 171 yang membangkitkan energi sebesar 7 MW. Turbin angin seri S7.0 171 ini banyak dipasang di lepas pantai memanfaatkan angin laut yang memang berkekuatan sangat besar. Salah satu yang sudah terpasang ada di Energy Park Heavy-Skotlandia dan tercatat sebagai nomor tiga terbesar di dunia.
4. MHI SeaAngel 7MW
MHI SeaAngel juga merupakan turbin angin yang dapat dipasang di lepas pantai. Kemampuannya tak kalah hebat, membangkitkan energi hingga 7 MW. SeaAngel diproduksi oleh perusahaan asal Jepang, Mitshubishi Heavy Industry (MHI). Seri SeaAngel ini telah dipasang di Skotlandia dan menjadi yang terbesar ke-4 di dunia.
5. Repower 6M Series
Repower merupakan perusahaan pembuat turbin angin yang cukup ternama dari negeri Swiss. Saat ini mereka telah mengembangkan turbin angin seri Repower 6M yang mampu menghasilkan energi hingga 6,2 MW. Turbin seri ini cukup banyak dimanfaatkan di kawasan Laut Utara yang terkenal dengan kekuatan anginnya yang luar biasa kencang.
Seringkali kita melihat penampilan artis
yang menyanyi secara live ataupun rekaman
di TV dengan penampilan yang sempurna.
B
aik saat artis itu menyanyi dalam kompetisi maupun tampil sebagai bintang utama. Penonton hanya terpukau oleh gemerlapnya penampilan busana sang artis ataupun pesona suaranya yang merdu. Kadang kita sering lupa bahwa yang turut membuat sang artis begitu memukau adalah musik pengiring yang mengiringi sang artis bernyanyi. Apa jadinya bila saat si artis menyanyi dengan merdu namun pengiringnya menata music dengan acak acakan alias asal asalan? Tentu gagal sebuah pertunjukan menjadi tontonan yang tidak mengasyikkan. Beberapa nama yang sering kita dengar sebagai penata musik seperti: Andi Riyanto, Dwiki Dharmawan, Purwa Caraka, Astrid Lea dan banyakmusisi lebih dari 10 orang tentunya memerlukan management yang sempurna dan sungguh-sungguh. Dwiki Dharmawan seorang penata musik di Indonesia yang sangat ahli di bidangnya, harus mengkoordinasikan beberapa pemain musik yang terdiri dari pemain drum, gitar melody, piano, gitar bass, perkusi dan lain lain sesuai tuntutan programmer acara. Bila memerlukan pemain orchestra tentu membutuhkan lebih banyak lagi pemain musiknya.
Selanjutnya setelah di briefing atau di beri arahan dari pemilik acara, sang penata musik diberi susunan lagu atau repertoar. Setelah itu sang penata musik mulai bekerja mengaransemen lagu lagu tersebut. lagi, telah menjadi penata musik
yang terkenal walaupun seringkali tidak dikenal oleh masyarakat. Namun profesi ini bukan profesi yang tidak menjanjikan masa depan. Selain merupakan profesi yang menyenangkan karena seringkali profesi ini berangkat dari hobby sebagai musisi yang berkembang menjadi seorang penata musik. Penghasilan seorang penata musik pun sangat menggiurkan.
Penata Musik Pertunjukan
Untuk mengiringi sebuah pertunjukan
launching sebuah produk dalam
acara off air atau bukan acara TV bisa menganggarkan sampai ratusan juta hanya untuk beberapa lagu saja. Memang bukan tanpa kerepotan untuk memberi pertunjukan dengan
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
9
Foto: www.pixabay.com/en/ensemble-music-played-saxophone-619255Aransemen ini kadang dibuat sangat lama namun bisa dibuat sangat cepat. Contohnya sebuah pertunjukan yang dibuat untuk acara kenegaraan yang kolosal akan membutuhkan waktu lama, karena proses latihan penyanyi dan penari yang detail dan sempurna. Namun adakalanya sebuah pertunjukan dadakan yang dipesan sangat singkat waktunya, hanya untuk mengiringi seorang bintang menyanyi misalnya. Aransemennya dibuat dengan sangat cepat, bahkan kadang dibuat di atas pesawat terbang yang mengantar ke tempat acara seperti yang pernah di lakukan oleh Elfa Secoria.
Penata Musik Film dan Sinetron
Sebuah adegan dalam film yang sedih, akan lebih “gereget” lagi bila diiringi oleh musik yang mendayu-dayu, menusuk hati dan menghanyutkan. Menambah suasana kesedihan lebih mendalam. Namun bila adegan yang romantis diiringi oleh musik yang menggebu-gebu dalam musik jenis rock misalnya, akan terasa janggal dan tidak mengesankan. Seharusnya musiknya pun berjenis romantis seperti musik klasik nan lembut. Itulah tugas seorang penata musik film dan sinetron. Menyesuaikan musik latar dengan adegan yang ada dalam gambar. Untuk sebuah film yang diberi waktu lama dalam pembuatannya, musik pengiringnya ditata dengan waktu yang cukup bahkan si penata musik dapat melakukan riset terlebih
dahulu untuk membuat musik latarnya. Namun bila si penata musik diberi tugas untuk mengiringi musik sinetron kejar tayang yang harus tayang setiap hari, maka penata musik akan bekerja sangat cepat dan praktis. Karena tidak jarang, penata musik yang sedang bekerja harus ditunggu oleh team editor untuk segera dimasukkan ke dalam sinetronnya.
Penata Musik Rekaman
Seringkali seorang penyanyi seperti Ariel Noah Band menyanyi diiringi penata musik yang sesuai karakter vokalisnya yang sederhana dan hanya diiringi oleh 4 jenis alat musik saja. Itu sudah cukup dan membawa suasana yang dikehendaki. Namun seorang penyanyi seperti Aning Katamsi yang menyanyi jenis soprano atau seriosa memerlukan musik orchestra yang didalamnya ada jenis alat musik biola, harpa, timpani, piano, sampai suara terompet dan flute. Semuanya tergantung kebutuhan. Bahkan bisa hanya diringi sebuah piano pun seorang penata musik yang menentukan.
Penata Musik Acara TV
Seorang teman penulis bernama Indra diberi tugas untuk menata musik dalam sebuah acara dangdut yang tayang setiap hari live di sebuah stasiun TV swasta nasional. Tugasnya begitu berat. Setiap hari
Indra harus membuat aransemen lagu dangdut yang bermacam-macam dan melatihnya sebelum pertunjukan live-nya berlangsung.
Berbagai kendala harus Indra hadapi seperti pemain yang mendadak sakit, tentunya harus segera mencari pemain musik pengganti, atau lagu yang diganti secara mendadak karena dirasa lagunya tidak akan hits di masyarakat penonton, lalu bisa juga penggantian penyanyi membuat lagunya pun akan diganti mendadak. Nah, bila teman-teman senang sekali bermain musik, usahakan untuk menguasai berbagai alat musik agar bisa paham fungsi dari alat musik itu secara mendalam. Juga cobalah belajar not balok dan pandai membaca not balok. Karena modal seorang penata musik adalah kemampuan mebaca not balok dan menulisnya.
Berikutnya pahami cara membuat studio musik yang senantiasa teknologinya berkembang terus. Oke, selamat merenung dan mencoba. (Teddy)
ALBUM SAHABAT
Nama
: Nurul Aulia Annisa
TTL
: 04 April 1998
Asal Sekolah : MAN 2 Model Mataram
Alamat e-mail : yhusnia@yahoo.com
Nama
: Kirana Mahdiah Sulaeman
TTL
: Bandung, 15 November 2000
Asal Sekolah :
Homeschooling Rancaekek, BandungAlamat e-mail : kiranasulaeman@yahoo.com/
bundakirana@yahoo.com
Nama
: Monica Julia
TTL
: Jakarta, 6 Juli 1999
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Sukodadi
Alamat e-mail : monicajulia226@gmail.com
S
obat, Pos Indonesia menyelenggarakan
event “Pos Indonesia Letter Writing
Competition 2015” bekerja sama dengan
harian Republika. Acara ini diselenggarakan
pada tanggal 1 Mei 2015. Tercatat sebanyak
992 surat yang masuk dari berbagai daerah
di seluruh Indonesia. Setelah melalui seleksi
yang ketat, akhirnya terpilihlah 30 finalis. Ke-30
finalis ini berhak mengikuti Winner Camp Letter
Writing Competition yang dilaksanakan di Pulau
Lombok tanggal 6 – 10 Agustus 2015. Nah
Sobat, berikut ini biodata ke-30 finalis, beserta
hasil karya penulisan surat dari Juara 1 dan
Runner-up 1 kompetisi tersebut.
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
11
Nama
: Narid Sulthan Maulana
TTL
: 11 Mei 2001
Asal Sekolah :
MTs Negeri Rukoh, Banda AcehAlamat e-mail : bebymaulana@gmail.com
serau_maulana@yahoo.com
Nama
: Tsabita Fidinillah
TTL
: 22 oktober 1999
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Sumatera Barat
Alamat e-mail : tsabita.fidinillah@ymail.com
Nama
: Mazroatul Khusni
TTL
: Lamongan, 12 November 1998
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Sukodadi
Alamat e-mail : mazro97@gmail.com
Nama
: Kheista Mardhatillah Firsa
TTL
: Jakarta, 12 Juli 2002
Asal Sekolah : SMP Negeri 1 Jakarta
Alamat e-mail : elok_firsa@yahoo.com
Nama
: Deva Fransiska
TTL
: 1 Desember 1999
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Kota Solok
Alamat e-mail : karyadeva@gmail.com
Nama
: Intania Lathifah Kirana
TTL
: Jakarta, 28 Mei 2000
Asal Sekolah : Fikar Homeschooling Jakarta
Alamat e-mail : intaniakirana@gmail.com
POS INDONESIA
Letter Writing Competition 2015
Nama
: Rahmahani Audah
TTL
: Jakarta, 10 Desember 2000
Asal Sekolah : Boarding School Darul
Marhamah Cileungsi , Bogor
Alamat e-mail :
himekarinritsukirahma@gmail.comNama
: Alya Thallafadhila Listyarini
TTL
: Surabaya, 8 Mei 1998
Asal Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya
Alamat e-mail : alyalari@gmail.com
Nama
: Nisaul Fadilah
TTL
: Barru, 18 Agustus 2000
Asal Sekolah : SMP Negeri 3 Bontang Selatan
Alamat e-mail :
kartinihilmatunnida@yahoo.comNama
: Anzi Paulina W
TTL
:
Tasikmalaya, 20 September 1998Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Cineam, Tasik
Alamat e-mail : anzipaulina@yahoo.com
Nama
: Amaliatus Solikhah
TTL
:
Bojonegoro, 22 Desember 1988Asal Sekolah : SMA Negeri 21 Surabaya
Alamat e-mail :
amaliatustus123@yahoo.comNama
: Hasna Rafida Sari
TTL
: Surabaya 8 September 1998
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Pacitan
Alamat e-mail : rafidasarihasna@gmail.com
Nama
: Alifia Almaida Gisananda
TTL
: Binuang, 24 Desember 2001
Asal Sekolah : SMA Negeri 10 Samarinda
Alamat e-mail :
alifiaalmaidagisananda@gmail.comNama
: Mella Anggina Riskyani
TTL
: Jambi, 02 Desember 1998
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Sungai Penuh,
Jambi
Alamat e-mail : anggina.riskya@yahoo.com
Nama
: Elif Alifah
TTL
: Tasikmalaya, 27 Februari 1998
Asal Sekolah : SMA Terpadu Riyadlul Ulum,
Tasikmalaya
Alamat e-mail : lenacinta@ymail.com
Nama
: Fitriani Syawwalia
TTL
: Tanggerang, 17 Januari 2001
Asal Sekolah :
MTS Negeri Pagedangan, TangerangAlamat e-mail : fsyawwalia@gmail.com
Nama
: Della Irfana
TTL
: Pasar Lama, 5 Juli 1999
Asal Sekolah :
SMA Negeri Unggul DarussalamLabuhan Haji, Aceh
Alamat e-mail : Avin_ola@yahoo.com
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
13
Nama
: Annida Thifal Qatrunnada
TTL
: Depok, 8 Februari 2002
Asal Sekolah : SMPIT Al Haraki, Depok
Alamat e-mail : mastoks@yahoo.com
Nama
: Rodhiyatul Mardhiyyah
TTL
: Duri, 29 Oktober 1998
Asal Sekolah : SMAS IT Mutiara Duri, Riau
Alamat e-mail : kakak.fathiya@gmail.com
Nama
: Masagus Haidir Tamimi
TTL
: Palembang, 1 Mei 1998
Asal Sekolah : SMA Negeri 3 Palembang
Alamat e-mail : masagushaidir@gmail.com
Nama
: Thriyani Rahmania
TTL
: Sungailiat, 3 Januari 2000
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Sungailiat,
Bangka
Alamat e-mail : tyani688@gmail.com
Nama
: Endah Rohmawati
TTL
: Rembang, 27 Agustus 2000
Asal Sekolah : SMP Negeri 1 Sedan, Rembang
Alamat e-mail :
endahrohmawati27@gmail.comNama
: Cindy Amelia
TTL
: 12 Oktober 1998
Asal Sekolah : SMA 2 Ngaglik, Yogyakarta
Alamat e-mail : cindyamelia1210@gmail.com
Nama
: Shofia Nur Rahma
TTL
: Depok, 10 Februari 1999
Asal Sekolah : SMA Negeri 38 Jakarta
Alamat e-mail : shofiaarahma10@gmail.com
Nama
: Rizki Mulia
TTL
: Aceh, 28 April 1999
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Bambel, Aceh
Alamat e-mail : rizkyrq@yahoo.co.id
Nama
: Lale Dini Ardiantari
TTL
: Batujai, 26 April 1998
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Praya, Lombok
Alamat e-mail : dinnybisma@rocketmail.com
Nama
: Moch Riyadi Maskur A
TTL
: Cianjur, 24 Oktober 1997
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Cianjur
Alamat e-mail : mochriyadi97@gmail.com
SURAT SAHABAT
Lombok, 9 Agustus 2015
Kepada Mamaku Tercinta
Gina Sulistyawati
Di tempat
Assalamualaikum wr.wb
Mama sayang, apa kabarnya di rumah? Semoga baik-baik saja. Akhirnya anakmu ini bisa menjejakkan kaki
ke Lombok, Pulau 1000 Masjid, dengan titel Finalis Lomba Menulis se-Nasional. Mama pasti bangga, kan?
Seperti yang kuterka, cuaca Lombok sungguh panas. Angin yang berhembus rasanya
menerbangkan aroma lautan. Keringatku lekas menetes karenanya. Belum lagi ketika aku mencicipi
Plecing Kangkung dan Ayam Taliwang, makanan khas Lombok yang pedasnya luar biasa. Tak heran
orang-orang sering mengartikan Kata Lombok dengan cabai. Padahal Lombok itu yang berasal dari kata
“Lombog” berarti lurus dan jujur. Tapi aku menikmati makanannya, dan Mama juga pasti begitu kalau bisa
mencicipinya sekarang.
Satu hal yang ku tunggu-tunggu di Lombok, yaitu ketika aku menjelajah pantai-pantainya
yang memesona. Pantai A’an, Kuta, dan Trawangan. Aku sapu semuanya satu-persatu. Nikmat sekali
memandangi warna laut yang memekat semakin jauh, pun pasirnya yang seputih susu. Awan yang
menggumpal menyelendangi bahar luas meniupkan angin sejuk di kerudungku. Ah, di sana aku malah merasa
rindu tak menentu, karena kalau Mama menemaniku pasti terasa lebih seru. Di sana pun aku menemui
bule-bule yang berjemur berentetan seperti ikan tuna, membuatku merasa asing di negeri sendiri.
Aku sungguh menyukai saat-saat meniti jalan sepanjang Desa Sade, desa yang masih diisi
masyarakat Sasak tulen. Ada bangunan yang menjadi kekhasan daerah ini, yaitu lumbung padi yang
kadangkala beralih fungsi menjadi balai desa. Atapnya yang ditutupi ijuk ilalang melengkung seperti
rambut Mama kala terurai ke bahu. Jelepreng, tiang-tiang penopang lumbung dibuat sedemikian rupa
sehingga mencegah tikus pengerat naik ke atas.
Ada hal lucu di desa ini, yaitu kebiasaan mengepel
lantai dengan tai kerbau. Ya, menurut
pemandu di sana, tai kerbau bisa
mencegah pecahnya laintai-lantai rumah
di musim kemarau. Juga katanya, rumah
itu akan terhindar dari nyamuk dan nasib
buruk. Unik sekali ya, Ma? Dan jangan
kaget lagi, ada satu lagi adat mereka yang
membuatku mengernyitkan dahi, yaitu
menikahi gadis dengan cara ‘menculiknya’
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
15
dari rumah. Namanya itu Merari. Masyarakat Sasak
itu seringkali merasa martabatnya direndahkan
kalau ada pria yang tiba-tiba meminang gadisnya.
Jadi, daripada bicara baik-baik, si pria lebih baik
menculik si gadis pujaannya ke rumahnya. Untuk
itulah, di rumah-rumah orang Sasak terdapat
pangan yang terletak paling belakang -yang di sebut ‘dalam bale’- yang
menjadi kamar tidur gadis-gadis, sehingga akan menyulitkan pria-pria Sasak untuk menculik anak
mereka. Walaupun begitu, adat aneh ini memiliki filosofi sangat dalam, bahwa gadis-gadis lajang harus
mengeluarkan diri dari kuasa orang tua untuk melakukan perkawainan. Dan juga, adat itu adalah
bentuk ikrar orang Sasak bahwa mereka takkan memaksakan kehendak kepada anak-anak mereka di
lajur perkawinan.
Ah, indah sekali kearifan sosial di Lombok ini ya, Ma?
Di desa Sade ini, aku dimanjakan dengan tarian tradisional Sasak. Ada tarian Gendang Beleg,
yang dimainkan dua lelaki dengan tabuhan gendang berlapis kulit kambing. Tarian ini yang dahulu adalah
tarian perang, menyimbolkan kebijakan dan kepahlawanan di diri lelaki Sasak. Ada juga tari Presean,
yang membentuk pertarungan dua lelaki dengan rotan dan perisai kulit. Rupanya lelaki Sasak memang
sangat mengistimewakan sifat kepahlawanan dalam tubuh mereka.
Ah ya, di desa ini para wanita menjual tenun karya mereka. Mereka itu sejak kecil memang sudah
diajari seni menenun, sehingga hasil karya mereka itu terlihat cantik dan sempurna. Aku membeli dua syal
tenun dari nenek tua renta untuk Mama.
“Tampiasih.” Begitu kataku, artinya terima kasih.
Mama sayang di tengah segala keeksotikan Lombok ini, hatiku terus bersenandika. Lombok
ini adalah daerah yang kaya dalam hal alam dan budayanya. Tapi kenapa masih banyak orang miskin
di tempat ini, yang katanya bahkan mencari nafkah sebagai TKI di luar negeri. Bukankah ketika
daerahnya dilimpahi kekayaan oleh Tuhan, maka masyarakatnya juga harus makmur dan berharta?
Ah, pokoknya aku sangat senang bisa menengok Lombok dengan segala kecantikannya. Budaya
dan adat istiadatnya yang membalut masyarakatnya terlihat begitu sejuk, membuatku ingin terus
tinggal di sini. Eh, tapi, aku tidak suka dengan kebiasaan mereka mengepel lantai dengan tai kerbau. Aku
pasti pingsan kalau tinggal di rumah mereka, hehehe.
Sekian ya, Ma. Semoga berkenan membalas surat ini.
Wassalamualaikum wr.rb
Kirana M.S
Mataram, 10 Agustus 2015
Kepada
Sahabatku, Widia Ananda
di Sleman, Yogyakarta
Assalamualaikum wr.rb
Tiada ungkapan yang lebih indah dan mulia selain ungkapan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita begitu banyak nikmat.
Alhamdulillahirobil alamin.
Widia Sahabatku tercinta.
Kamu apa kabar? Semoga kamu sekeluarga di sana baik-baik saja. Aku di sini sekeluarga Alhamdulillah
dalam keadaan sehat walafiat.
Alhamdulillahirobil alamin.
Oh ya, Widia. Kemarin aku sudah
kirim surat buat Lisa. Nah,
sekarang giliran kamu yang aku
kirimi surat. Biasalah tentang
budaya dan suasana di Lombok.
Aku ingin bercerita sedikit
tentang pengalamanku selama +
satu tahun menetap di Lombok.
Awalnya sih aku “ga” betah di
Lombok. Tapi, lambat laun aku
mulai kerasan sih. Semua itu
tak terlepas dari orang-orangnya yang begitu ramah tamah.
Keindahan alamnya yang begitu memesona, dan yang ga kalah pentingnya lagi budaya-budayanya yang
unik, Wid. Kamu mau gak aku cerita sedikit tentang budaya-budaya yang ada di Lombok? Hitung-hitung
buat nambah ilmu dikit, hehehe.
Budaya-budaya di Lombok gak jauh beda sih Wid sama yang di Yogyakarta. Di Lombok juga budayanya
beragam dan unik-unik. Satu tahun lamanya di Lombok masih belum cukup untuk mempelajari
budaya-budaya yang ada di Lombok. Itu karena budaya-budayanya beragam dan banyak Wid.
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
17
Aku cerita sedikit ya tentang budaya-budaya di Lombok. Aku mulai dari tradisi “Nyongkolan”.
Nyongkolan adalah salah satu rangkaian dari acara pernikahan. Dimana nyongkolan ini berupa
arak-arakan rombongan pengantin dari rumah mempelai pria menuju rumah mempelai wanita yang diiringi
dengan tabuhan musik tradisional yang disebut “gendang beleg”. Filosofi dari nyongkolan ini adalah,
pasangan yang baru menikah ini ingin mengumumkan kepada khalayak masyarakat bahwa mereka telah
menikah.
Menurut kamu unik gak? Kalau aku sih unik banget. Oh ya, Wid, ada lagi nih budaya Lombok yang unik
banget, namanya “Perang Topat”. Perang topat ini adalah simbol kerukunan antar umat beragama
di pulau Lombok. Arti sebenarnya dari perang topat ini adalah perang menggunakan topat atau
ketupat. Perang di sini bukan berarti permusuhan, akan tetapi
simbol perdamaian antara umat
muslim dan umat hindu dengan
cara saling melempar ketupat.
Nah, hal ini perlu kita tiru. Kita
mungkin berbeda dalam hal
keyakinan. Akan tetapi, kita
masih dalam satu naungan Negara
Indonesia. Dalam Islam, kita juga
sudah dianjurkan untuk selalu saling
menghormati dalam hal perbedaan.
Selain itu, kita sebagai generasi
muda penerus bangsa harus tetap
mempertahankan budaya-budaya
yang ada, agar tidak punah hingga
akhir zaman.
Sampai di sini dulu ya Wid, walaupun sedikit yang paling penting ada ilmu yang bisa dipetik hehehe.
Balasan surat darimu sangat aku nantikan.
Wassalamualaikum wr.wb
Salam manis dariku,
Nurul Aulia Annisa
SAHABAT KITA
R
asanya tak ada yang tak kenal dengan si cantik imut Prilly Latuconsina. Apalagi, di tahun ini, bintang sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” (GGS) dan “GGS Returns” itu meraih sejumlah penghargaan bergengsi di dunia hiburan,termasuk sebagai penyanyi. Yuk, kita kenalan dengan cewek yang juga digosipkan pacaran dengan Aliando
Syarief ini.
Prilly Latuconsina tak dapat menutupi kebahagiaanya saat berhadapan dengan
sejumlah wartawan selepas meraih “Aktris Paling Ngetop” dalam SCTV Awards 2015 di Studio Emtek City, di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Minggu (29/11).
“Nggak nyangka. Sumpah nggak nyangka banget. Alhamdulillah. Ini adalah rejeki. Ini adalah kehendak dari Allah SWT,” kata Prilly yang mempersembahkan piala yang sudah diperolehnya untuk kedua kalinya itu kepada para “Prillvers” (sebutan untuk penggemar setia Prilly).
Tahun 2015 ini, Prilly berhasil meraih 8 penghargaan, termasuk “Pendatang Baru Paling Ngetop” versi SCTV Music Awards, “Aktris Terfavorit” dalam Panasonic Gobel Awards, dan “Penyanyi Wanita Paling Inbox” di Inbox Awards. Soal ini, kepada “Sahabat Pena”, Prilly mengaku juga tidak mempercayainya.
“Jujur, aku juga nggak percaya. Tapi sejak awal aku bilang, ini berkat dukungan semua penggemarku. Semua komunitas, termasuk penggemar aku dan Ali (Aliando Syarief, Red). Mereka ikut ngevote aku,” ungkapnya jujur.
Nama Prilly memang tak dapat dilepaskan dari kesuksesan sinetron “GGS” dan sekuelnya “GGS Returns” yang tayang di salah satu TV
Banyak
yang
Sayang Aku
Nama Prilly Latuconsina tidak asing lagi
di kalangan anak muda.
19
Edisi 453
|
2016
ini sudah memperlihatkan bakatnya yang besar di dunia seni.Dukungan kedua orang tuanya, Rizal Latuconsina dan Ully Djulita mengantar Prilly meraih impiannya di usia belia.
“Sejak umur 5 tahun, saya sudah melihat kalau difoto, dia anaknya centil. Saat SD, saya arahkan ikut model. Dia suka sekali. Saya juga memasukkan dia ke Sanggar Ananda,” kata sang bunda, Ully Julita.
Di Sanggar Ananda, Prilly yang saat itu berusia 12 tahun, mengaku mendapat banyak gemblengan seni peran. Uniknya, Prilly tidak pernah lolos casting untuk acara-acara televisi yang coba diikutinya. Namun gadis yang memiliki seorang adik lelaki itu tak pernah putus asa. Hingga akhirnya kesempatan baik itu datang. Prilly ditawari menjadi host satu episode program anak “Si Bolang, Bocah Petualangan” di stasiun TV swasta.
“Hanya satu episode, dan harus liputan ke sebuah desa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tapi Alhamdulillah, dari situ pintunya terbuka,” kenang Prilly.
Masih di televisi yang sama, Prilly selanjutnya dipercaya menjadi host program acara masak anak-anak, “Koki Cilik”. Dari sini karier Prilly berkembang dan mulai merambah dunia akting. Ia dipercaya bermain dalam sinteron “Get Married The Series”, sinteron “Hanya Kamu” dan “Monyet Cantik 2”. Kesibukan yang makin bertambah, mau tak mau membuat Prilly harus meninggalkan bangku kelas 1 SLTA dan mengambil “homeschooling”.
“Itu pilihan, tapi aku juga nggak mau ketinggalan pelajaran di sekolah,” katanya memberi alasan.
Selain akting, Prilly juga tak meninggalkan bakat nyanyinya. Tahun 2013, ia membentuk grup “Duo Jelly” bersama sahabatnya Hanggini Purinda Retto. Nyatanya masih sulit bagi gadis berdarah Ambon itu untuk membagi konsentrasinya antara akting, sekolah dan nyanyi. Untuk sementara, ia harus melupakan soal nyanyi. Apalagi ketika Prilly mulai menjalani syuting sinetron “GGS”. Perannya sebagai Sisi dan gosip kedekatannya dengan Aliando Syarief, lawan mainnya dalam sinetron tersebut, membuat nama Prilly melambung dan dikenal seperti sekarang. “Dulu ‘GGS’ syutingnya hampir sehari semalam.
Kadang pulang jam setengah tujuh pagi, istirahat sebentar, harus balik lagi ke lokasi syuting jam 10. Tapi nyanyi dan bikin lagu tetap jalan sebisanya,” kata Prilly yang berduet dengan Pasto di lagu “Itu Aku Dulu”.
Prilly mengaku, jalan yang dilaluinya tidak mudah. Di awal-awal kariernya, ia banyak mendapat
cemoohan dari orang-orang yang meremehkan kehadiran dia di industri hiburan. Tapi ia menganggap hal tersebut sebagai lecutan untuk memacu semangatnya. Ia juga bersyukur, langkahnya tidak pernah sendiri karena selalu ditemani sang bunda.
“Orang tuaku bisa dibilang overprotective. Tapi itu memberi dampak positif. Aku tidak masalah dianggap kuper karena tidak pernah keluar malam. Aku bisa belajar,” katanya.
Selain dukungan orang tua, Prilly tak memungkiri peran para penggemarnya. Ia bahkan tak menyadari memiliki penggemar fanatik yang tidak sedikit jumlahnya. Dalam beberapa kesempatan, Prillvers bahkan membelanya dari para haters di media sosial. Kenyataan ini pula yang membuat Prilly tidak menganggap fansnya sebagai orang lain melainkan saudara sendiri.
“Haters nggak sebanding sama orang yang sayang sama aku. Makanya aku juga sangat sayang sama fans aku,” kata Prilly.
Ini Cerita Prilly soal Aliando Syarief
Sejak pertama kali ditayangkan pada April 2014, “GGS” langsung jadi primadona penonton televisi. Selain jalan ceritanya yang tak biasa, sinteron ini juga menghadirkan bintang-bintang muda yang tampan dan cantik. Dua bintang utamanya adalah Prilly Latuconsina (memerankan tokoh bernama Sisi) dan Aliando Syarief (memerankan tokoh bernama Digo). Dalam sinteron yang menggambarkan pertempuran antara bangsa Vampir dan Serigala itu, Sisi dan Digo saling jatuh cinta.
Sama dengan peran mereka sebagai kekasih dalam sinetron “GGS”, Prilly dan Aliando dianggap serasi sebagai pasangan kekasih dalam kehidupan nyata. Memang, waktu syuting yang padat dan panjang, mau tak mau membuat Prilly dan Aliando secara intens bertemu dan berinteraksi. Namun benarkah itu membuat keduanya saking jatuh cinta dan berpacaran?
“Mungkin karena kita berdua sama-sama terus di lokasi syuting. Tuntutan kerjaannya memang begitu. Suka share foto lagi berdua. Kita juga kalau berantem katanya kaya orang pacaran. Kita hanya temanan,” jelas Prilly.
Prilly lebih memilih menyebut Aliando sebagai seorang sahabat. Namun gerak tubuh atau gaya bicara
Prilly maupun Aliando yang lepas tanpa beban saat diwawancara media, membuat publik memberi
penafsiran lebih bahwa keduanya berpacaran. Yang pasti, hal ini menjadi teka-teki yang terus mengiringi langkah Prilly dan Aliando.(fif)
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
“Aku tidak masalah dianggap kuper karena tidak pernah
keluar malam. Aku bisa belajar.”
W ISATA
S
elain mengunjungi pameran buku tersebut, kedua reporterSahabat Pena juga berkesempatan mengunjungi Cordoba (Spanyol), Paris (Perancis), danAmsterdam (Belanda). Berikut adalah catatan perjalanan keduanya yang dituliskan untuk Sahabat Pena.
Frankfurt I am Coming…
Setelah terbang selama hampir 16 jam dari Bandara Soekarna Hatta Jakarta, akhirnya pesawat KLM jenis boeing ini mendarat juga di Bandara Frankfurt am Main Jerman, setelah sebelumnya sempat transit di Bandara Schipol Amsterdam selama 2 jam.
Keluar dari pesawat, udara dingin langsung menyergap, untunglah
lapis sudah dipakai sebelum turun dari pesawat. Tidak tanggung-tanggung dinginnya hingga 40 C, mungkin sama
dengan dinginnya kulkas di rumah. Saat mendarat waktu di Frankurt menunjukkan pukul 17.00. Tak percaya rasanya saat kaki ini menginjak tanah Frankfurt, tak terfikir sebelumnya bahwa saya akan berkesempatan mengunjungi Negara Jerman. Sungguh suatu keberuntungan diberi kesempatan oleh sebuah penerbit untuk membantu penyelenggaraan diskusi buku di acara Frankfurt Book Fair 2015.
Dari Indonesia kami berangkat dengan 40 orang lainnya. Kebanyakan mereka adalah penerbit buku yang
MENGUNJUNGI
FRANKFURT
BOOK FAIR 2015
PAMERAN BUKU TINGKAT DUNIA
Bulan Oktober lalu, dua reporter
Sahabat Pena berkesempatan
untuk menghadiri acara
Frankfurt Book Fair 2015 di Kota
Frankfurt Jerman, sebuah event
pameran buku dari seluruh
dunia.
Penerbit Buku Indonesia (IKAPI) Jawa Barat. Mereka akan ikut serta dalam pameran buku se- dunia di Kota Frankfurt Jerman ini. Dari bandara rombongan dibawa menuju Hotel Holliday Inn yang letaknya tidak terlalu jauh dari kawasan bandara. Kami beristirahat sejenak di kamar hotel menghilangkan kepenatan selama 16 jam duduk di pesawat. Tepat pukul 19.00 waktu Frankfurt kami diajak makan malam di sebuah restoran di Kota Frankfurt.
Hem... bukan main indah dan
bersihnya Frankfurt... gedung-gedung yang tertata rapi, pusat perbelanjaan yang mewah dan jalanan yang lengang tanpa kemacetan. Kami berjalan penuh suka cita meski dengan
21
Edisi 453
|
2016
tangan dan penutup kepala, namunrasanya langkah ini ringan sekali… Ya secara gitu Sob, ini Frankfurt lho hehee... Jerman bro… kapan lagi bisa menginjakkan kaki di tanah air Hitler ini.
Kami makan malam di sebuah restoran yang cukup asyik. Meski bangunannya sederhana tapi di dalamnya sungguh nyaman, penataannya apik, cuma sayang nama restorannya susah banget diejanya jadi maaf ya Sob aku gak tulis namanya hehehe… Hidangan yang disajikan adalah makanan khas Jerman terbuat dari kentang yang ditumbuk dan dicampur keju, susu dan rempah-rempah hem… rasanya nikmat bukan main... ditambah
steak daging sapi lengkap dengan
sausnya…. wah maknyuuus deh...
untuk menggelar berbagai acara pagelaran budaya Indonesia lengkap dengan berbagai buku-buku pilihan hasil karya bangsa kita yang akan dipamerkan di acara Frankfurt Book Fair.
Pembukaan secara resmi pameran buku kelas dunia ini diselenggarakan pada sore harinya tanggal
13 Oktober 2015. Namun meski sore baru dibuka secara resmi semua stand dari setiap negara peserta pameran sudah tertata rapi dan sudah banyak yang melakukan aktivitasnya. Saya berkeliling dari stand ke stand sambil melihat-lihat buku-buku yang diterbitkan oleh negara-negara lain. Hem... seandainya saja cukup waktu ingin rasanya semua stand dan semua
hall pameran terjelajahi, namun
karena jadwal rombongan sangat ini, bukan sembarangan pawmeran
lho… Jangan kamu mengira pameran buku ini seperti pameran-pameran buku di kota kita. Ini lain Bro… Pameran buku ini tidak menjual bukunya secara fisik, yang dijual adalah hak cipta dari buku tersebut. So... dalam FBF ini transaksi yang terjadi adalah transaksi hak cipta… Keren gak Sob?
Pesertanya adalah negara-negara dari seluruh penjuru dunia. Pada FBF tahun 2015 ini tercatat sebanyak 114 negara ambil bagian dalam pameran ini. Tahukah kalian Sobat, bahwa tahun ini ada yang sangat istimewa bagi Indonesia, karena pada tahun 2015 ini Indonesia mendapat giliran untuk menjadi tamu kehormatan dalam ajang internasional bergengsi ini. Untuk itu Indonesia diberi
Setelah selesai makan malam, kami berkeliling di seputar Kota Frankfurt menikmati dinginnya udara Frankfurt, sambil melihat pemandangan
Frankfurt di waktu malam. Setelah hampir dua jam kita menikmati suasana Frankfurt di malam hari, akhirnya rombongan kembali ke hotel, karena kami harus cukup istirahat mengingat besok rombongan akan mengunjungi acara inti yaitu, menghadiri acara Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 atau yang dalam Bahasa Jerman disebut Frankfurter Buchmesse.
Frankfurt Buchmesse 2015
Esok harinya jam 09.00 pagi waktu Frankfurt kami sudah berada di bis yang siap membawa kami ke tempat pameran buku terbesar di dunia. Asal kamu tahu aja Sob, pameran buku FBFkesempatan mempresentasikan dan memperkenalkan budayanya. Sebagai tamu kehormatan Indonesia mempunyai banyak fasilitas istimewa, seperti disediakannya satu paviliun khusus berukuran 2500 meter persegi
ketatditambah pula arena pameran ini woow luas, total luasnya 578.000 meterpersegi dan terdiri dari 8 hall. Jadi kalau kita ingin mengeksplor semua stand di 8 hall mungkin perlu waktu 2 atau 3 hari untuk berkeliling.
Kalau hanya satu hari saja dijamin tidak akan bisa Sob. Demikian pula jarak dari satu hall ke hall lainnya akan memerlukan waktu sekitar 15 menit berjalan kaki. Bisa kalian bayangkan bukan luasnya seperti apa pameran ini?
Pada jam 18.00 waktu setempat Acara FBF 2015 secara resmi dibuka. Menteri Kebudayaan dan Media Republik Federal Jerman Monika Grutters membuka secara resmi pameran ini. Dalam sambutannya Gutters mengatakan bahwa kita perlu belajar dari Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dan demokrasi yang masih muda, namun bisa menempatkan Islam dan demokrasi secara berdampingan. Demikian Sob pernyataan yang diungkapkan Menteri Jerman ini. Sementara dari Indonesia sendiri yang memberikan sambutan dalam pembukaan pameran adalah Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anis Baswedan.
Selesai acara pembukaan, para undangan yang jumlahnya hampir 1000 orang dari seluruh dunia ini, dipersilakan untuk mengunjungi paviliun Indonesia yang luasnya mencapai 2500 meter persegi. Yup…sebagai tamu kehormatan dalam ajang pameran dunia ini, Indonesia mendapatkan paviliun seluas itu yang dipergunakan untuk menggelar berbagai atraksi budaya dan kreatifitas seni lainnya untuk mengenalkan Indonesia kepada
konsep “17.000 Islands of Imagination”.
Kota Tua
Roomerberg dan Primark
Setelah lumayan lama berkeliling di arena pameran, lalu saya dan beberapa teman diajak melihat Kota Tua Roomerberg yang sangat terkenal di Frankfurt ini. Römerberg merupakan alan-alun kota tua (Altstadt) Frankfurt, Jerman. Biasanya tempat ini merupakan objek pertama yang didatangi para turis yang mengunjungi Frankfurt. Di sini kita bisa melihat bangunan balai kota yang diberi nama Romer, yang dibangun antara abad 15 dan 18 dengan gaya arsitektur Gothic. Bangunan utamanya dikenal sebagai Zum Römer, yang berarti penghormatan kepada Romawi.
Di kawasan alun-alun ini berdiri pusat informasi wisata. Juga tempat pemberangkatan bis wisata, sehingga sangat membantu para turis yang berkunjung ke kawasan ini. Objek yang juga sangat menarik di kota tua ini adalah sederetan bangunan rumah kayu atau Ostzeile, yang merupakan rekonstruksi bangunan rumah-rumah khas Jerman abad ke 15-16, yang pernah luluh lantak oleh pemboman Inggris saat Perang Dunia II. Bangunan yang berdiri sekarang selesai didirikan pada tahun 1983. Masing-masing rumah tersebut memilik nama. Dari kiri ke kanan adalah Zum Engel, Goldener Greif, Wilder Mann, Kleiner
dan Kleiner Laubenberg. Selain bangunan tua, kita juga bisa menikmati pertunjukkan pantomim di arena itu, dan bila Sobat ingin berselfie dengan artis pantomim itu, siapkanlah uang receh.
Puas berkeliling di Kota Tua Roomerberg, lalu kami diajak pula mengunjungi pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di Kota Frankfurt yakni Zeil Zeil. Letaknya tidak jauh dari kawasan Roomer, cukup berjalan kaki. Menurut pemandu rombongan di pusat perbelanjaan Zeil ini ada sebuah toko besar namanya Primark yang katanya lowprice supermarket. Barang-barang seperti baju, sepatu, tas, perhiasan, cinderamata dan lain-lain harganya sangat murah. Hem… beneran lho Sob, ketika kita datang ke sana, banyak baju dan sepatu yang murah. Wah kebetulan dari Indonesia saya tidak sempat beli sepatu boot untuk musim dingin, dan melihat di Primark ini harganya cukup murah hanya sekitar 12 euro maka saya langsung beli dan tidak tanggung-tanggung belinya 2 pasang hehehe…
Setelah puas berburu barang murah di Primark, lalu kami makan malam di restorant masakan Asia, masih di kawasan Zeil. Hem… mantap banget masakannya ayam goreng dengan saus mentega dan sayuran semacam capcay dengan kuahnya yang kental, gurih sekali rasanya, dan menurut guide kami masakan ini dijamin halal untuk kita yang muslim. Seharian berkeliling di arena pameran buku dan pusat perbelanjaan Fankfurt benar-benar menguras tenaga, semua badan cape rasanya karena lebih banyak berjalan kaki. Lalu kami segera kembali ke hotel untuk istirahat dan mempersiapkan tenaga untuk perjalanan dan petualangan kami keesokan harinya. Hem… tak sabar juga menunggu esok, hal menakjubkan apalagi yang akan saya temui di sini. (Bersambung)/ (Nie)
23
Edisi 453
|
2016
MAILBOX
D
engan memperlombakan tiga kategori yakni Puisi, Artikel dan Cerita Pendek (Cerpen), kegiatan tersebut diselenggarakan se-Jawa Barat dengan melalui tiga tahap. Untuk tahap satu, para peserta dibagi kepada 3 zona dengan mengusung tema yang berbeda-beda. Untuk zona 1 (satu) yang melingkupi Bogor, Cianjur dan Sukabumi, tema yang diangkat adalah tentang ‘Pemuda’. Selanjutnya pada zona 2 (dua) yakni daerah-daerah di Cirebon, Sumedang, Tasik, Garut, tema yang diangkat mengenai ‘Jawa Barat’. Untuk zona 3 (tiga) di Subang, Bandung dan Purwakarta, para peserta mengirimkan tulisan mereka dengan tema ‘Kasih Ibu’.Adu Ide
di
Creative
Writing
Challenge
Setelah menggelar kegiatan
Creative Writing sejak 2007
lalu, PT Pos Indonesia (Persero)
berinisiatif mengumpulkan para
alumninya dalam sebuah kegiatan
lomba penulisan. Menggandeng
Harian Umum Bandung Ekspres,
terbentuklah kegiatan bertajuk
‘Pos Indonesia Creative Writing
Challenge: Create Your Wor(L)d’.
Pengumuman peserta yang lolos ke tahap selanjutnya, dilakukan dengan menampilkan tulisan para peserta yang telah dimuat di halaman khusus di jaringan Jawa Pos Grup di Jawa Barat, yakni di Harian Umum Bandung Ekspres, Cianjur Ekspres, Sukabumi Ekspres, Radar Bogor,Karawang Ekspres, Radar Cirebon, Radar Tasikmalaya, Radar Garut dan Sumedang Ekspres. Saat ini, para peserta yang lolos ke tahap dua tengah menggodog tulisan terbaru mereka dengan tema ‘Rindu’, untuk dapat lolos ke tahap ketiga yang diumumkan bulan Januari tahun 2016. Untuk tahap tiga, akan dilakukan penjurian langsung oleh para juri di Graha Pos Indonesia, Jalan Banda No. 30
Bandung. Para juri yang terpilih memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya masing-masing, dan juga memang ikut andil pada setiap kegiatan Creative Writing karena menjadi bagian dari tim instruktur. Untuk kategori Puisi, jurinya adalah Dian Sukmawan, untuk kategori Artikel, Teddy Tardiana, dan untuk kategori cerpen adalah Irfan Hidayatullah.
Hadiah yang diperebutkan juga menarik. Untuk juara pertama di setiap kategori, mereka akan jalan-jalan ke Universal Studio Singapura. Untuk juara kedua akan diajak berwisata ke Malang dan Bromo. Untuk pemenang ketiga akan dapat hadiah laptop dan alat sekolah. (*)
T RI B UN
ANGGAR
Gabungan
SENI, BELADIRI
dan
KEKUATAN FISIK
Sobat, bila kita membahas
olahraga Anggar pasti yang
terbayang adalah pahlawan
bertopeng “Zorro” yang
dalam menumpas kejahatan
selalu menunggang kuda
dan menggunakan anggar
sebagai senjatanya, dan
bila selesai menumpas
kejahatan meningalkan
tanda huruf “Z”, di lokasi atau
tubuh korban.
T
etapi Sob, yang akan kita bahas bukan Zorro atau anggar yang dipegangnya tetapi anggar, sebagai satu cabang olahraga. Anggar merupakan salah satu cabang olahraga yang menggabungkan seni, keterampilan bela diri, dan juga olah fisik yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan.Istilah “anggar” berasal dari Bahasa Perancis “en garde”, artinya dalam Bahasa Indonesia berarti “bersiap”. Kata “en garde” digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah “bersiap” kepada pemain. Dalam bahasa Perancis sendiri anggar disebut sebagai escrime. (ingat bukan ice cream). Sementara dalam bahasa Inggris disebut Fenching.
Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh Baron Pierre de Coubertin (Presiden kedua dari International Olympic
25
Edisi 453
|
2016
Degen : Bentuknya segitiga berparit yang digunakan untuk memasang kabel, pada pangkal tebal sampai ke ujung makinkecil, namun kuat agak kaku. Ujungnya datar bersih serta berpegas yang berfungsi sebagai tombol pada waktu menusuk. Pelindung tangannya besar. Bidang sasaran yang diserang: seluruh tubuh dari ujung kaki sampai kepala dan seluruh tangan. Floret : Bentuknya langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat tumpul dan berpegas, bila ditusukan dapat naik/ turun, berfungsi
seperti sakelar/tombol, hal ini terutama digunakan untuk floret listrik. Bidang sasaran yang harus diserang adalah bagian togok yaitu : dari pangkal paha ke atas sampai pangkal lengan dan leher. Sabel : Bentuknya segitiga dengan sudut tidak tajam, seperti parang kecil/ tipis, makin ke atas makin pipih dengan ujung ditekuk,
supaya tidak runcing. Bidang sasaran yang diserang mulai dari panggul ke atas sampai kepala dan seluruh lengan. Di Indonesia sendiri olahraga anggar
masuk pada masa penjajahan Belanda. Para tentara Kerajaan Belanda membawa serta olahraga anggar masuk ke
Indonesia. Pada saat itu terdapat dua macam tujuan permainan anggar, yaitu untuk berkelahi dan olahraga. Setelah Indonesia merdeka, olahraga anggar mulai tersebar ke seluruh tanah air. Berdirilah perkumpulan-perkumpulan anggar di beberapa daerah, seperti di Sumatera Utara, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi Selatan.
Saat ini olahraga anggar terus berkembang, dalam Pekan Olahraga Nasional pertama tahun 1948 di Solo, Jawa Tengah mulai dipertandingkan dan berbarengan dengan terbentuknya induk Organisasi IPASI (Ikatan Pendekar Anggar Seluruh Indonesia) dan kemudian berubah menjadi IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia). Anggar terus dipertandingkan di ajang PON termasuk PON 2016 di Jawa Barat.
Peraturan Alat dan Fasilitas Permainan Anggar
Menurut Christine Timisela, atlet anggar PON Jawa Barat 2016 nanti, dalam olahraga anggar, ada tiga macam jenis senjata yang dipertandingkan, yaitu Floret (untuk putra dan putri), Sabel (khusus untuk putra), dan Degen (khusus untuk putra). Penggunaan ketiga jenis senjata tersebut berbeda, di samping bentuk serta bidang sasaran yang harus diserang.
Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eliminasi langsung. Sebuah tim terdiri dari 3 pemain dan masing-masing akan bertanding dengan anggota tim lawan.
Cara menentukan pemenang pada permainan anggar adalah pemain yang mendapat point/angka 5 terlebih dahulu atau pemain yang telah leading angkanya dan waktu yang ditentukan telah habis. Permainan anggar ini dilaksanakan dengan waktu 5 menit dan angka yang harus dicapai 5. Maka bagi pemain seperti pada butir 2 tersebut dinyatakan menang. Angka yang didapat oleh pemain-pemain ditambah sampai yang menang mendapat angka 5.
Contoh : A lawan B skor : 2 - 3 untuk B dan waktu habis, maka angka B : 5 dan A : 4 berarti B menang. Bilamana angka sama dan waktunya habis, maka dipertandingkan dengan waktu tidak terbatas sampai salah satu mendapatkan angka tambahan.
Sobat tertarik untuk berlatih olahraga anggar? datang saja ke GOR Sasakawa Jl. Padjadjaran No.37 disana ada Club anggar
“Trusch” yang dilatih salah satu atlet
anggar terkenal Christine Timisela, sudah lama terjun di olaharga sejak PON IX dan Sea Games tahun 1987 , dan sudah merebut puluhan medali emas.(wan)
Y
a, balon sangat akrab dalam
kehidupan kita. Bukan saja
menjadi barang kesukaan masa
kecil, balon juga menjadi benda yang
memeriahkan pesta ulang tahun atau
acara perpisahan sekolah.
Dalam dunia orang dewasa, balon
dikembangkan sebagai sarana
transportasi. Balon berukuran besar,
diisi dengan gas hidrogen atau
helium bisa mengangkut beberapa
orang untuk menjelajahi udara suatu
kawasan atau melakukan perjalanan
dari satu tempat ke tempat lain.
Masih ingat kan dengan kapal
terbang Zepellin buatan Jerman
yang merupakan bentuk canggih
dari penerapan teknologi balon.
BALON
JUGA
BISA
BUAT
INTERNETAN
Sayangnya, kapal udara Zepellin bernama Hindenburg bernasib
nahas, ketika tahun 1937 dalam perjalanannya meledak di New
Jersey, Amerika Serikat dan menewaskan 35 penumpang serta
puluhan lainnya terluka.
Balon juga digunakan untuk kegiatan promosi suatu produk.
Kita sering melihat balon yang diapungkan di sebuah lapang,
plaza, atau bahkan di atas bangunan mall pertokoan,
pada balon dipasangi berbagai gambar atau pesan yang
mempromosikan suatu produk atau perusahaan.
Oh ya, ada pula balon yang dimanfaatkan untuk keperluan
ilmiah. Para ahli cuaca menggunakan balon yang lebih dikenal
sebagai High Altitude Balloon (HAB) untuk memonitor cuaca
atau membawa perangkat penelitian atmosfer dan sejenisnya.
Selain itu, HAB juga telah dimanfaatkan untuk membawa
pemancar radio, perangkat GPS, dan sistem navigasi
satelit.
Waktu kita kecil tentu suka
menyanyikan lagu Balonku
buah karya AT Mahmud.
Lagu ceria berkisah
tentang lima balon
warna-warni, ditiup dan bisa
diterbangkan ke udara,
satu balon meledak, hingga
akhirnya tinggal empat
yang tersisa.
Dari kiri : VP Project Loon Google, Michael Cassidy, Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli, Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, dan Pendiri Google, Sergey Brin, dalam acara penandatanganan kesepakatan uji coba Project Loon, di
kantor pusat Google di Mountain View, California, AS. Rabu, 28 Oktober 2015. (Dok. XL Axiata)
CTK. 1.92/MMM-MR/2015
Nah, masih dalam rangkaian
penggunaan HAB inilah, kini para
ahli mulai menimbang penggunaan
balon untuk keperluan internet.
Adalah perusahaan Google yang
mengumumkan dikembangkannya
proyek pemanfaatan balon untuk
keperluan internet dengan nama Proyek
Loon. Proyek dimulai pada tahun 2011
oleh perusahaan Google X di Amerika
Serikat, oleh tim yang dipimpin Michael
Cassidy. Proyek ini menggunakan
HAB yang ditempatkan di lapisan
stratosfer pada ketinggian 20 km untuk
memungkinkan membuat jaringan
internet tanpa kabel dengan kecepatan
hingga 4G-LTE (Long term Evolution).
Balon yang dipasangi perangkat
teknologi telekomunikasi diyakini bisa
menjadi pemancar yang sangat murah
dan berjangkauan luas. Bisa mencapai
radius 40 km. Jika Proyek Loon sukses
dijalankan, maka daerah yang terpencil
dan sulit dijangkau di muka bumi ini
bisa mendapat akses internet dengan
sangat mudah dan murah.
Sobat, Proyek Loon ternyata sangat
ideal bagi kebutuhan komunikasi di
wilayah Indonesia. Negeri kepulauan
yang luas ini memiliki banyak lokasi
yang sulit dijangkau lagi terpencil.
Sehingga, menempatkan balon-balon
di sejumlah titik langit Indonesia bakal
membuat semua penduduk negeri ini
dimanapun berada bisa berinternetan
dengan mudah dan murah.
Kabar baiknya, Google pada tanggal
29 Oktober 2015 menandatangani
kesepakatan dengan tiga operator
telekomunikasi di Indonesia serta
didukung Pemerintah untuk menguji
coba Proyek Loon di Indonesia. Jadi,
mulai 2016 Google akan melepaskan
balon-balon uji coba di langit kita
dan ketiga operator bisa memberikan
layanan akses internet berkecepatan
tinggi ke pelosok negeri dengan
menggunakan balon tersebut. Konon,
Indonesia merupakan negara keempat
setelah Brazil, Selandia Baru dan
Australia yang akan menggunakan
balon udara dari Proyek Loon ini.
Jadi, Sobat-sobat yang tinggal di
daerah-daerah terpelosok sekalipun
bersiaplah untuk internetan dengan
memanfaatkan balon super canggih
ini.(MhP)
P UISI
HUJAN
Langit biru tlah kelabu
Awan berarak sendu
Bumi bertasbih senandung lirih
Gerimis pun membasahi
Sudut-sudut hati
Tumpahkan semua puisi rasa
Dalam nyata
“sejuta kata tak akan pernah mampu
mengungkapkan segala..”
Kubiarkan hujan mengawal rinduku
padaMu yang indah di sana
Ku hanyutkan hati menebus cintaMu
Dan akupun mengecap bahagia
(medio 2004)
KACAMATA
Dari kacamata
Aku melihatmu bagai ratu
Dari kacamata
Aku melihatmu penuh rindu
Dari kacamata
Aku melihatmu ada untukku
Dari kacamata
Aku melihat diriku
(2015)
JAM TANGAN
Jam tangan itu berhenti tiba-tiba
Degup detiknya seolah lelah berputar-putar
Lalu terkulai dan terdiam di angka enam
Jam dan menit tak bisa apa-apa
Hanya menunggu saja
Denyut-denyut waktu perlahan keluar
Dari celah-celah baut yang melingkar
Mencari tempat baru
Agar waktu tak berhenti dan terus memburu
(Demi Masa; 2015)
PAWANG HUJAN
Seorang pawang hujan
terpaku
Di bawah hujan deras
sore itu
Dan dia tersadar sesuatu..
“hujan itu, dari Tuhan..
Aku juga dari Tuhan..”
(hujan Jakarta; 2015)
Puisi-puisi karya :
CTK. 1.91/MMM-MR/2015
CTK. 1.92/MMM-MR/2015
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
29
CINTA SEGITIGA
Dan aku malu...
Ketika setengah memaksa
Aku masuk dalam cinta sepasang sepatu
Sesaat setelah kardus terbuka
Dan mereka tak pernah lagi bersama
Setelah itu...
(dari TULUS; 2015)
JEJAK 2
Ada yang terlalu indah untuk menjadi kenangan
Dan terhempas pada helai daun yang telah kita injak
Yang mungkin sudah kau lupakan dengan cepat
Tapi masih tersimpan dalam kebeningan bola mata
Dan telah menjadi jejak.
(sekuel; 2015)
JEJAK
Di antara aku dan kamu
ada jejak-jejak nakal kita
saat sering bertanya kepada dunia
“Apa yang kau mau dari aku dan dia?”
Dan bumi tak pernah menjawabnya
hanya sering menegur
dengan rambut putih
dan keriput di kulit kita
Hingga jejak di tiap inchi tubuh kita
melukiskan tapak-tapak masa
yang mungkin
belum sampai ke ujungnya
C E RPE N
H
ilyah menempelkan telunjuknya di kening. “Apa kamu punya cerita yang istimewa tentang Mamamu?” katanya. Kedua sahabat itu sedang duduk berhadapan di warung bakso pinggir jalan.Isti sekarang yang berpikir. “Ada, dengarkan ya….” **
Setiap Mama ulang tahun, ada ritual yang tidak pernah terlewat. Setidaknya dalam lima tahun terakhir ini. Karena dalam lima tahun terakhir itu saya selalu terlibat. Ritual itu bisa jadi dilaksanakan sehari setelah hari ulang tahun, atau seminggu kemudian,
Kado
Buat
Mama
“Seminggu lagi
Mamaku ulang tahun.
Hadiah apa yang
akan membuatnya
terkesan?” tanya
Isti.
Mama menghentikan
langkahnya ketika
melihat empat anak kecil
sedang bermain di kebun
dekat rumah mereka.
CTK. 1.93/MMM-MR/2016
Edisi 453
|
2016
31
Pokoknya, setelah hari ulang tahun itu, Mama akan mengajak sahabatnya belanja ke Pasar Baru. Oh iya, sahabatnya itu adalah saya, putri tunggalnya yang suka dipanggilnya si Cantik. Mama membeli sekitar dua puluh sampai tiga puluh potong baju.
Waktu itu saya baru kelas lima SD. Awalnya saya tidak tahu, buat apa baju sebanyak itu? Saya tidak berhasil menebaknya. Setiap ditanya, Mama selalu bilang, “Lihat saja nanti. Makanya Isti Cantik harus ikut ke mana Mama pergi.”
Saya tentu saja senang ikut dengan Mama. Hari Sabtu ketika pulang sekolah, Mama sudah menunggu saya di gerbang sekolah. Tentu saja saya heran, karena tidak biasanya Mama menjemput. Sejak saya naik ke kelas empat setahun lalu, Mama tidak lagi menjemput. Katanya, saya harus sudah berani pulang sendiri.
Mengenai pulang sendiri ini sebenarnya ada catatannya. Mama pernah berdebat ramai dengan Papa. Papa khawatir saya pulang sendiri. Mama juga khawatir, tapi Mama ingin saya mandiri. Akhirnya saya ikut jemputan sekolah. Saya sendiri lebih senang pergi bersama teman-teman.
“Kita ke mana, Ma?” tanya saya setelah berada di dalam mobil.
“Kita ke rumah Nenek.” “Papa tidak ikut?”
“Kali ini tidak. Mama hanya ingin pergi berdua.”
Saya tersenyum.
Nenek tinggal di kampung Ciherang, sebuah kampung di tepi hutan, di Kabupaten Sumedang, perjalanan sekitar dua jam dari Bandung. Seperempat jam setelah keluar pintu tol Cileunyi, begitu berbelok ke jalan kampung, pepohonan berjajar sepanjang jalan. Rumpun-rumpun bambu, kayu sengon, suren, mangga, rambutan, dan entah apa lagi namanya, meneduhi sepanjang jalan. Perkebunan menghijau berundak-undak. Daun jagung berkilat hijau tertimpa sinat matahari. Bunga ubi bermunculan ungu menjadi hiasan tersendiri.
Di rumah Nenek selalu menyenangkan. Tentu karena saya merasa menjadi seorang puteri. Bik Minah dan Mang Asip, pembantu di rumah Nenek, akan menyediakan apapun yang saya mau. Waktu saya ingin menangkap ikan di kolam, Mang Asip mencari pancing dan menangkap cacing untuk umpannya. Ih, geli banget melihat cacing menggeliat-geliat. Tapi kasihan juga ketika tubuhnya dijadikan umpan. Waktu seekor ikan besar terkait mata kail, saya berteriak-teriak gembira. Seisi rumah menjadi heboh. Dan akhirnya Mang Asip mengambil ikan yang sudah kelelahan.
Begitu juga waktu saya mau ikut menangkap ayam di kebun. Saya berteriak-teriak membuat ayam itu stress. Dan ketika ayam itu tertangkap tangan saya, mungkin dia
stress, dia langsung berak. Wow, baunya membuat saya muntah-muntah. Heboh seisi
rumah sampai tetangga-tetangga Nenek berdatangan.
Tapi malamnya saya makan ikan dan ayam bakar masakan Bik Minah yang rasanya lebih enak dibanding warung ayam bakar manapun.
“Kamu boleh bermanja-manja di sini, tapi hari ini saja,” kata Mama. Saya langsung menghormat. Mama tahu, kalau Nenek, Mang Asip dan Bik Minah, selalu memanjakan saya.
Hari Minggu pagi Mama sudah siap dengan ransel gendong saat membangunkan saya.
“Ke mana, Ma?” tanya saya dengan mata masih terpejam. “Kita jalan-jalan.”
Ada dua ransel gendong yang disiapkan Mama. Satu dibawa saya, satunya lagi dibawa Mama. Kami menyusuri jalan desa, menanjak lebih ke dalam hutan lagi. Dedaunan masih berselimut embun. Matahari baru terlihat semburat jingganya.
“Apa tidak akan takut kita pergi berdua, Ma?” tanya saya.
“Dulu Mama malah pergi sendiri. Semakin siang kita akan bertemu banyak orang, yang berjalan-jalan ke tepi hutan juga
banyak.”
“Apa ada tempat wisata di atas?” “Tidak ada sih, tapi pemandangan dari atas sungguh menakjubkan.”
Pikiran saya tentu saja diisi oleh orang-orang yang berjalan-jalan, makan-makan, sambil melihat pemandangan indah. Tapi Mama membawa saya ke perkampungan-perkampungan kecil di tepi hutan. Kampung Nangtawing hanya terdiri dari sembilan rumah. Rumah-rumah kecil, panggung, yang bangunannya terbuat dari kayu dan bambu. Mama menghentikan langkahnya ketika melihat empat anak kecil sedang bermain di
kebun dekat rumah mereka. Mama menghampiri mereka sambil tersenyum. Mereka menatap kami heran, malu-malu untuk membalas senyum Mama.