• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK PADA 4 SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 17 SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK PADA 4 SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 17 SURAKARTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PENELITIAN

PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK PADA 4 SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 17 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

LINTINSAH

NIM : 11500089

Pembimbing : Dr. Sayekti .M.Pd Prodi BK FKIP UNSIRI

ABSTRAK

Lintinsah, 11500089. PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK PADA 4 SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi. Februari 2015.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Konseling Kelompok untuk Mengatasi Kebiasaan Merokok Pada 4 Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan paradigma penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, observasi non partisipan dan dokumentasi. Teknik observasi bertujuan untuk mengetahui secara langsung efektivitas konseling kelompok untuk mengatasi kebiasaan merokok ; wawancara untuk mengetahui latar belakang penyebab dan seberapa jauh hasil pemberian layanan konseling kelompok yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah peserta didik kelas VIII G SMP Negeri 17 Surakarta yang berjumlah 4 siswa. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik, sedang untuk menganalisis datanya digunakan diskriptif kualitatif dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

(2)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa peserta didik setelah pemberian layanan konseling kelompok selama satu bulan, ada perubahan kearah yang lebih baik, terbukti dengan berkurangnya jumlah konsumsi rokok per hari dan ada sebagian anak yang sudah bisa menghentikan perilaku merokok tersebut, sehingga peserta didik dapat lebih berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran di dalam kelas, saat pulang sekolah mereka langsung pulang dan tidak nongkrong di tempat parkiran seperti biasanya.

(3)

PENDAHULUAN

Merokok adalah perilaku manusia yang sudah ada sejak dahulu kala, perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan para kaum laki-laki bahkan perempuan sejak usia ratusan tahun bahkan ribuan tahun yang lalu. Perilaku merokok adalah perilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang yang ada di sekitarnya.

Peraturan Daerah DKI tentang Pengendalian Pencemaran Udara telah disahkan oleh DPRD pada tanggal 5 Februari 2005, Peraturan Daerah tersebut ada kemungkinan segera diikuti oleh Propinsi/ Kabupaten/ kota di Jawa maupun di daerah yang lain. Mengingat bahaya merokok dan besarnya risiko yang harus ditanggung terhadap pelanggaran terhadap Perda tersebut, maka peraturan tersebut diduga dapat meningkatkan nilai bagi para perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Setara dengan penelitian “Perilaku Merokok” yang telah dilakukan oleh Soewarta Kosen pada jurnal Dampak Kesehatan Dan Ekonomi Perilaku Merokok Di Indonesia, yang menunjukkan hasil penelitian sebagai berikut :

Hasil penelitian menunjukkan pada tahun 2005, diperkirakan 399.800 orang meninggal karena penyakit yang terkait dengan tembakau atau 26% dari total kematian pada tahun 2005 (1.539.288). Total tahun produktif yang hilang karena kematian prematur terkait dengan tembakau di Indonesia pada tahun 2005 adalah 3.846.373 DALYs (Disability Adjusted Life Years/Tahun Hidup Produktif). Total tahun produktif yang hilang karena sakit atau cacat terkait dengan tembakau di Indonesia pada tahun 2005 adalah 1.502.900 DALYs.

Perilaku merokok pada umumnya dilakukan remaja agar tampak dewasa dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena takut dimarahi orang tua maupun gurunya. Meskipun pada awalnya remaja yang mencoba merokok kurang dapat menikmati rokok, karena pertamanya membuat si perokok merasa pahit di mulut, mual dan pusing, namun karena dorongan sosial (dorongan teman-teman), perilaku pertama tersebut menjadi menetap. Perasaan mual dan pusing disebabkan karena tubuh memerlukan penyesuaian terhadap zat-zat yang terkandung di dalam rokok yang tidak dapat diterima oleh tubuh, namun lama kelamaan menjadi terbiasa setelah mengalami beberapa kali percobaan merokok. Unsur-unsur yang terdapat di dalam rokok seperti nikotin dan karbon monoksida dapat membuat orang menjadi ketagihan dan ingin merokok lebih banyak lagi.

Berdasarkan hasil pengamatan ada sebagian dari siswa kelas VIII G , yang pada setiap jam pulang sekolah menghabiskan waktu untuk merokok di tempat-tempat yang biasa dipakai mereka buat nongkrong.

(4)

Melihat kenyataan tersebut maka perlu segera ada upaya berupa pelaksanaan konseling untuk mengatasi kebiasaan merokok siswa kelas VIII G SMP Negeri 17 Surakarta agar siswa tidak kehilangan masa depan mereka karena kurang peduli dengan kesehatannya karena begitu besar bahaya merokok bagi tubuh.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Konseling Kelompok untuk Mengatasi Kebiasaan Merokok Pada 4 Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Kerangka Berpikir

Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gangguan pada kesehatan baik perokok aktif maupun perokok pasif. Selain itu, siswa yang mempunyai kebiasaan merokok juga mengalami berbagai macam perubahan tingkah laku baik pada diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sosialnya.

Dengan demikian untuk mengatasi kebiasaan merokok siswa kelas VIII akan diterapkan dengan konseling kelompok yang sebelumnya peneliti mengumpulkan data dari wawancara, observasi non partisipan serta studi dokumentasi. Semua ini sebagai upaya untuk mengentaskan peserta didik dari permasalahan sehingga siswa dapat kembali dalam lingkungan sosialnya sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian di SMP Negeri 17 Surakarta kecamatan, penelitian ini di laksanakan pada bulan Januari 2015sampai bulan Februari 2015.

Bentuk dan Strategi Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan strategi berupa data deskriptif kualitatif. Data kualitatif berbentuk deskriptif berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang diamati dikemukakan oleh Sugiyono (2005) dalam Skripsi Dampak Penerapan Metode Kontekstual Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Kelas V SD N Karang Malang II. Data kualitatif dapat dipilih menjadi tiga jenis :

1. Hasil pengamatan : uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi dan tingkah laku manusia yang diamati di lapangan.

(5)

2. Hasil pembicaraan : kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap keyakinan dan pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara. 3. Bahan tertulis : petikan atau keseluruhan dokumen, rekaman dan surat menyurat.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pekerjaan yang penting dalam penelitian kualitatif, karena semakin banyak data yang kita peroleh, semakin akurat juga hasil yang akan diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Teknik Wawancara

Slamet Widodo ( 2004 : 67 ) wawancara adalah tanya jawab atau lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

b. Observasi

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2013 : 64) mengklasifikasikan observsi menjadi observasi partisipatif dan observasi non partisipan. Dalam teknik ini peneliti menggunakan teknik observasi non partisipan yaitu peneliti mengamati secara langsung ke lokasi penelitian, melihat dan mencacat fenomena-fenomena yang timbul dalam obyek penelitian. Dan dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

c. Dokumentasi

Arikunto dalam Zuldafrial dan Muhammad Lahir (2012 : 160) mengemukakan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan catatan harian.

Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model triangulasi sumber dan triangulasi teknik, karena data yang berupa informasi dari tempat, peristiwa dan dokumen serta arsip

(6)

yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan. Di samping itu digunakan informan review untuk menguji keabsahan data dengan cara memberikan daftar laporan kepada informan untuk dilakukan pengecekan.William Wiersma dalam Sugiyono (2013 : 125) : “Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan bebagai cara dan berbagai waktu.”

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk menguji keabsahan data tentang perilaku murid,maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke teman satu kelas, wali kelas dan guru BK.Data dari ke-3 (tiga) sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. 2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Data yang diperoleh dengan wawancara, kemudian dicek dengan observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik pengujian kredibilitas tersebut, akan menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti perlu melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

Teknik Analisis Data

Nasution dalam Sugiyono (2005 : 336) dalam skripsi Sunarti Konseling Kelompok Untuk Mengatasi Kecanduan Game Siswa Kelas V di SD Islam Terpadu Az Zahra Sragen tahun Pelajaran 2011/2012 menyatakan : “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin,teori yang grounded”.Menurut Milles dan Huberman dalam Hamid Patilima ( 2013 : 102) teknik analisis data dengan model interaksi sebagai berikut : (1) Reduksi Data; (2) Penyajian Data; (3) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi.

(7)

Berdasarkan hasil dokumentasi dari guru bimbingan konseling dan laporan wali kelas tentang siswa yang kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran dan sering merokok waktu pulang sekolah, digunakan oleh peneliti sebagai dasar mengambil siswa-siswa tersebut dalam penelitian.

Prosedur penelitian dengan konseling kelompok yang dilakukan meliputi : (1) konseling pertama, (2) konseling kedua, (3) konseling ketiga, (4) evaluasi. Jika ternyata permasalahan belum teratasi, maka perlu dilakukan konseling lebih lanjut oleh guru bimbingan konseling dengan metode yang berbeda.

a. Tabel 1. Hasil konseling Kelompok Pertama

No Uraian Nama Siswa

Febri Ahmad Faisal Muchlis 1 Berapa batang

rokok yang dihabiskan per hari

8 batang 2 batang 1 batang 2 batang

2 Jenis rokok

yang dihisap Malboro LA LA LA 3 Tempat merokok Parkiran Parkiran Dirumah Parkiran Parkiran 4 Awal mengenal rokok

Penasaran Dari teman Dari teman Dari teman

5 Merokok sejak 4 SD VII SMP VII SMP 5 SD 6 Mengetahui

dampak dari merokok

Mengetahui Mengetahui Mengetahui Mengetahui

7 Yang dirasakan waktu merokok

Melayang Enak Enak Melayang

(8)

i.Febrianto Sulastono

Dalam satu hari merokok sebanyak 4 batang rokok, setelah dilakukan terapi tadi siswa sudah merasakan sendiri dampak dari merokok.

ii. Ahmad Lukman Izar

Dalam satu hari masih merokok sebanyak 2 batang rokok, setelah dilakukan terapi tadi siswa cukup menyadari dampak negatif dari rokok.

iii. Al Faisal Ammarulloh F

Sudah tidak merokok tiap hari, karena sadar betul akan bahaya dari rokok. iv. Muchlisin Lahuddin

Dalam konseling kedua ini Muchlisin masih merokok 1 batang per harinya.

c. Hasil Konseling Kelompok Ketiga i. Febrianto Sulastono

Merasa sadar akan bahaya rokok yang ditimbulkan begitu menyeramkan. ii. Ahmad Lukman Izar

Akan mengurangi rokok yang dia konsumsi, bahkan ingin menghentikannya. iii. Al Faisal Ammarulloh F

Bersuka ria karena sudah bisa berhenti merokok dan kemungkinan besar tidak akan mengalami penderitaan yang ada di film tadi.

iv. Muchlisin Lahuddin

Sebisa mungkin akan berhenti merokok dan takut akan penyakit yang diderita karena rokok tersebut.

d. Evaluasi

No Uraian Nama Siswa

Febri Ahmad Faisal Mukhlis 1 Berapa batang

rokok yang dihabiskan per hari

2 batang 1 batang - 1 batang

(9)

yang dihisap 3 Tempat merokok Rumah teman Dirumah - Rumah teman 4 Alasan berhenti merokok Takut akan dampaknya Takut akan dampaknya Sudah tahu benar dampaknya Takut akan penyakitnya 5 Mengetahui dampak dari merokok

Menakutkan Mengetahui Mengetahui Mengetahui

6 Yang dirasakan sekarang

Senang

Ngirit Ngirit Ngirit Senang

Kajian Teori Yang Dihubungkan Dengan Studi Di Luar Sekolah

Dari hasil pengamatan terhadap data peserta didik yang mempunyai kebiasaan merokok ditemukan beberapa kondisi yang perlu ditindaklanjuti demi penuntasan permasalahan siswa terkait dengan perilaku merokok, antara lain :

1) Meningkatkan komunikasi antar siswa dan orang tua, supaya siswa bisa mendapatkan perlakuan yang sama di sekolah maupun dirumah.

2) Mengadakan pantauan lebih lanjut supaya mengetahui bahwa siswa tersebut masih merokok apa tidak.

3) Adanya keterbukaan dengan guru BK, agar dapat mencegah terjadinya suatu permasalahan baru.

Kesimpulan

Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi non partisipan, wawancara bebas terpimpin maupun dokumentasi yang kemudian hasil penelitian tersebut dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa : sebelum diberikan layanan konseling kelompok siswa mempunyai kebiasaan merokok setiap hari, sering tidak memperhatikan pelajaran, kalau pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong diparkiran dulu sambil

(10)

merokok. Setelah diberikan layanan konseling kelompok selama satu bulan, maka ada perubahan kearah yang lebih baik atau siswa sudah bisa meninggalkan dan ada beberapa siswa yang sudah mengurangi kebiasaan merokok.

Saran

Berdasarkan temuan penelitian kualitatif ini, maka saran-saran penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Lebih berhati-hati kalau memilih teman, karena dengan memilih teman yang baik kita juga akan menjadi lebih baik.

b. Jangan mudah terpengaruh oleh yang dilakukan teman-teman kita.

c. Cintailah diri kamu sendiri dengan cara berhenti merokok, karena sesungguhnya rokok itu membuat kita tidak bisa hidup sehat.

Daftar Pustaka

Amen Budiman, Onghokham. 1987. Rokok Kretek (Lintasan Sejarah dan Artinya Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara). Kudus : Djarum Kudus.

Bagus Wismanto, Budi Sarwo. 2007. Strategi Penghentian Perilaku Merokok. Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata.

Febrina Ikasari. 2011. Dampak Penerapan Metode Kontekstual Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas V SD Negeri Karang Malang II Masaran Sragen Tahun Ajaran 2010/ 2011. (Skripsi S-1 Progdi PGSD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hamid Pratilima. 2013. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung : Alfabeta. Hartono, Boy Soedarmadji. 2012. Psikologi Konseling (Edisi Revisi). Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Nyoman Kutha Ratna. 2010. Metodologi Penelitian ( Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Petrus Karle. 2010. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Surakarta: FKIP Slamet Riyadi Surakarta.

(11)

Sayekti, Sri Hartini. 2012. Bimbingan dan Konseling Kelompok Jilid 1. surakarta FKIP UNISRI.

Slamet Widodo. 2004. Metodologi Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Sofyan S. Willis. 2010. Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta

Soewarta Kosen. 2006. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan (Jurnal Penelitian Dampak Kesehatan dan Ekonomi Perilaku Merokok Di Indonesia). Surabaya : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Sugiyono,2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. .

Sunarti. 2012. Konseling Kelompok Untuk Mengatasi Kecanduan Game Siswa Kelas V di SD Islam Terpadu Az Zahra Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 (Skripsi S-1 Progdi BK). Surakarta: FKIP Slamet Riyadi Surakarta.

Tina Alfiatin. 2008. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (Dengan Program Aji). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Zuldafrial, Muhammad Lahir. 2012. Penelitian Kualitatif. Surakarta : Yuma Pustaka. Zulfan Saam. 2013. Psikologi Konseling. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Naime sudionice navode kako je većina radionica edukativnog tipa, te da je sve usmjereno na to da nešto nauče, da nauče kako da pomognu svojoj djeci s učenjem i sl, te da su

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengaruh kualitas jasa pelayanan pendidikan dan persepsi resiko terhadap kepuasan mahasiswa serta

Soal ini diselesaikan dengan hukum Faraday II karena dua sel elektrolisis menggunakan arus yang sama, dengan rumusan:. diketahui : w Ag =

mediasi pengaruh produk terhadap keputusan pembelian pada Warung Makan Yati Solo.” Dalam penelitian ini, pengaruh kualitas (pro- duk) terhadap keputusan (pembelian)

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam implementasi Restorative Justice pada penegakan hukum tindak pidana pencabulan oleh anak di Direktorat Reserse

23. Suatu proses yang cenderung untuk meningkatkan solidaritas disebut... Tindakan yang dilakukan berdasarkan kebiasaan yang berlaku di masyarakat dan kadang-kadang

Jika pengering rambut tidak dapat menghembuskan secara total, atau jika ia tidak dapat menghasilkan udara panas dalam jumlah yang cukup, kipas mungkin terikat sebab

merupakan salah satu cabang olahraga permainan dan sebagai kegiatan yang diajarkan di sekolah dasar. Dengan melihat tujuan ekstrakurikuler, khususnya bulutangkis yaitu untuk