• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU CARING DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARTINI JEPARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU CARING DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARTINI JEPARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU

CARING DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARTINI JEPARA

Aditya Bastiansyah*) Niken Sukesi**), Wulandari M***)

*)

Alumni Program Studi SI Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang

**)

Staf Pengajar Akper Widya Husada Semarang

***)

Staf Pengajar Universitas Muhamdiyah Semarang

ABSTRAK

Caring merupakan suatu tindakan yang bertujuan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan penuh kasih sayang dan peduli. Caring harus ditanamkan di dalam diri perawat sejak dini dikarenakan dapat membuat dampak baik bagi instasi rumah sakit dan perawat itu sendiri, dengan perilaku caring perawat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Perilaku caring disini diartikan perawat harus benar-benar peduli kepada setiap kebutuhan pasien atau keluarga secara menyeluruh/holistik. Perilaku caring sangat dibutuhkan akan tetapi masih banyak perawat yang kurang menanamkan sifat caring pada dirinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepuasan perawat terhadap perilaku caring perawat diruang rawat inap RSUD Kartini Jepara dan untuk mengetahui gambaran karakteristik individu (umur, jenis kelamin, lama kerja dan tingkat pendidikan) . Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, sampel yang digunakan sebanyak 63 responden dengan tehnik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh kepuasan perawat terhadap perilaku caring (p=0.043 α=0.05) didapatkan OR 2.420. Gambaran karakteristik perawat dengan umur dewasa (21-40 tahun) 57 perawat (90.5%), jenis kelamin perempuan 48 (76.2%), lama kerja ≥ 8 tahun dan tingkat pendidikan D3 40 perawat (63.5%). Gambaran kepuasan perawat puas 41 perawat (65.7%) dan perilaku caring perawat caring baik 36 (57.1%). Hasil analisa menunjukan tidak ada hubungan antara karaktersitik responden dengan perilaku caring. Hasil penelitian ini menyarankan untuk pentingnya berperilaku

caring.

Kata Kunci : Kepuasan Perawat, Perilaku Caring Perawat

ABSTRACT

Caring is an act that aims to provide nursing care to patients with compassion and care. Caring should be implanted inside early because nurses can make a good impact for hospitals and nursing instasi itself, the nurse caring behavior can do their job properly. Here interpreted nurse caring behavior should really matter to each patient's needs or the family as a whole / holistic. Caring behavior is needed but still much less nurses caring nature instilled in him. The purpose of this study was to determine the effect of nurse satisfaction nurse caring behavior towards inpatient hospital diruang Jepara Kartini and to reveal the individual characteristics (age, gender, length of employment and level of education). The design uses a cross-sectional study, the samples used were 63 respondents with a total sampling technique.

(2)

Data collection using questionnaires and observation. The results showed there are significant satisfaction to the nurse caring behavior (p = 0.043 α = 0.05), obtained OR 2,420. The characteristic feature of nurses with adult age (21-40 years) 57 nurses (90.5%), female gender 48 (76.2%), ≥ 8 years old work and education level D3 40 nurses (63.5%). Preview satisfaction satisfied nurses 41 nurses (65.7%) and caring nurse caring behavior either 36 (57.1%). The analysis shows there is no relationship between the characteristics of respondents with caring behavior. The results of this study suggest the importance of caring behavior.

Keywords: Satisfaction Nurse, Nurse Caring Behaviors PENDAHULUAN

Rumah Sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai macam tingkatan pendidikan dan saling berkaitan satu sama lain. Sistem dan program-program rumah sakit perlu penataan manajemen untuk memberikan suatu pelayanan yang memuaskan. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap rawat jalan dan gawat darurat (UU RI No.44 tahun 2009). Menurut Ismani (2001 dalam Asmadi, 2005, hlm.101) bagi perawat pedoman/prinsip sangat penting dalam berinteraksi dengan pasien agar perilaku perawat tetap berada dalam koridor kebenaran, dikarenakan

akan berdampak pada pelayanan

kesehatan terutama pada pelayanan

kesehatan di rawat inap. Pelayanan rawat inap yang memuaskan dan berkualitas harus didukung dengan perilaku caring

perawat yang profesional dikarenakan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan.

Caring terhadap pasien perlu karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, pelayanan yang baik dan komunikasi yang menyenangkan akan menimbulkan tingkat kepuasan pasien dan sehingga dapat menciptakan kepuasan kerja bagi perawat. Tindakan caring merupakan salah satu

bentuk aplikasi dalam asuhan

keperawatan.

Kepuasan kerja dapat terwujud bila

dilakukan dengan kerja keras dan

sungguh-sungguh dalam bekerja terutama dalam melakukan asuhan keperawatan. Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas

yang bertujuan untuk mendapatkan

kepuasan (As'ad, 2001, dalam Nursalam, 2011, hlm.88). Gilmer (1971, dalam Nursalam, 2011, hlm.88) berpendapat bahwa bekerja itu merupakan proses fisik dan mental manusia dalam mencapai tujuannya.

Hasil wawancara dengan perawat

pelaksana yang peneliti temui secara acak

mengenai kepuasan kerja perawat

didapatkan beberapa keluhan mengenai manajer keperawatan dalam lingkungan pekerjaan : ruangan belum tertata dengan baik dan belum tersedianya ruangan penyimpanan, promosi jabatan : belum ada sosialisasi tentang pelatihan, beban kerja : hak untuk perlindungan kesehatan perawat di rumah sakit kurang, struktur organisasi : kurang puas dengan visi dan misi. Penelitian mengenai Pengaruh Tingkat kepuasan Perawat Terhadap Perilaku Caring Perawat ruang rawat inap belum pernah dilakukan di Kartini Jepara.

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui

pengaruh tingkat kepuasan perawat

(3)

inap di RSUD Kartini Jepara METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah dengan desain

cross sectional dalam hubungannya

dengan pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat ruang rawat inap di ruang Melati, Dahlia, Teratai, dan Kemuning yang berjumlah 63 perawat yang berada RSUD

Kartini Jepara tahun 2014. Cara

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan

observasi secara langsung untuk

mendapatkan data perilaku caring

perawat.

HASIL PENELITIAN

Gambaran karakteristik responden

penelitian, kepuasan perawat, dan

perilaku caing perawat

1. Umur

Tabel 1

Distribusi frekuensi menurut umur perawat di ruang rawat inap

RSUD Kartini Jepara, Mei 2014 (n=63) Umur N % Dewasa 57 90.5 Paruh baya 6 9.5 Total 63 100.0

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui umur responden minimum 25 tahun, maksimum 55 tahun, rata-rata umur

33.65 tahun. Sebagian besar

responden dalam kategorik umur dewasa (21-40 th) sebanyak 57 perawat (90.5%)

2. Jenis kelamin

Tabel 2

Distribusi frekuensi jenis kelamin perawat di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara, Mei 2014

(n=63) Jenis kelamin N % Laki-laki 15 23.8 Perempuan 48 76.2 Total 63 100.0

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui sebagian besar responden berjenis

kelamin perempuan 48 perawat

(76.2%) 3. Lama kerja

Tabel 3

Distribusi frekuensi lama kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara, Mei 2014

(n=63) Lama kerja N % < 8 tahun 27 42.9 > 8 tahun 36 57.1 Total 63 100.0

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui lama kerja responden minimum 3 tahun, maksimum 30 tahun, rata-rata lama kerja 9.78 ± std deviasi 5.540 dan didapatkan lama kerja responden sebagian besar > 8 tahun 36 perawat (90.5%).

4. Pendidikan

Tabel 4

Distribusi frekuensi tingkat pendidikan perawat di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara,

Mei 2014 (n=63) Tingkat pendidikan N % D3 40 63.5 SI 23 36.5 Total 63 100.0

(4)

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar 63.5% tingkat pendidikan responden adalah D3. 5. Kepuasan perawat

Tabel 5

Distribusi frekuensi tingkat kepuasan perawat di ruang rawat

inap RSUD Kartini Jepara, Mei 2014 (n=63) Tingkat puas N % Tidak puas 22 34.3 Puas 41 65.7 Total 63 100.0

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa responden yang merasa puas sebanyak 41 perawat (65.7%).

6. Perilaku caring perawat Tabel 6

Distribusi frekuensi perilaku

caring perawat di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara, Mei

2014 (n=63) Perilaku caring N % Kurang baik 27 42.9 Baik 36 57.1 Total 63 100.0

Berdasarkan Tabel 6 diketahui

perawat yang melakukan perilaku

caring dengan baik sebanyak 36 perawat (57.1%)

Pengaruh karakteristik perawat terhadap perilaku caring perawat di ruang rawat inap RSUD Kartini

1. Umur

Tabel 7

Distribusi silang usia perawat terhadap perilaku caring perawat di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara Mei 2014 (n=63)

Usia

Perilaku caring perawat Total % p OR

Baik Kurang baik

n % N %

Dewasa 26 45.6 31 54.4 57 100.0 0.226 4.194

Tengah baya 1 16.7 5 83.3 6 100.0

Total 27 42.9 36 57.1 63 100.0

Berdasarkan Tabel 7 didapatkan dari 63 rsponden dengan umur dewasa dengan perilaku caring baik sebanyak 31 responden (54.4%) dan dengan perilaku caring kurang baik 26 responden (45.6%). Sedangkan 63 responden dengan umur tengah baya dengan perilaku baik sebanyak 5

responden (83.3%) dan dengan

perilaku caring kurang baik sebanyak 1 responden (16.7%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square

didapatkan p value = 0.173 (p > 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara usia dengan perilaku caring perawat.

(5)

2. Jenis kelamin

Tabel 8

Distribusi silang jenis kelamin perawat terhadap perilaku caring di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara Mei 2014 (n=63)

Jenis kelamin

Perilaku caring perawat Total % p OR

Kurang baik Baik

n % n %

Laki-laki 7 46.7 8 53.3 15 100.0 0.733 1.225

Perempuan 20 41.7 28 58.3 48 100.0

Total 27 42.9 36 57.1 63 100.0

Hasil selengkapnya disajjikan pada tabel 8 dengan menggunaka uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p value = 0.733 (p

> 0.05) sehingga dapat disimpulkan tidak ada pegaruh antara jenis kelamin dengan perilaku caring

perawat. 3. Lama kerja

Tabel 5.9

Distribusi silang lama kerja perawat terhadap perilaku caring di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara Mei 2014 (n=63)

Lama kerja

Perilaku Caring Perawat Total % p OR

Kurang baik Baik

n % N %

< 8 th 12 44.4 15 55.6 27 100.0 0.825 1.120

>8 th 15 41.7 21 58.3 36 100.0

Total 27 42.9 36 57.1 63 100.0

Hasil selengkapnya disajikan pada tabel 9 dengan menggunakan uji statistik menggunakan Chi Square

didapatkan p value = 0.825 (p > 0.05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara lama kerja dengan perilaku caring perawat.

4. Pendidikan

Tabel 10

Distribusi silang tingkat pendidikan perawat terhadap perilaku caring di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara Mei 2014 (n=63)

Tingkat pendidikan

Prilaku Caring Perawat Total % p OR

Kurang baik Baik

n % N %

(6)

SI 7 30.4 16 69.6 36 100.0

Total 27 42.9 36 57.1 63 100.0

Hasil selengkapnya disajikan ada tabel 10 dengan menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p value = 0.131 (p

> 0.05) sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh antara tingkat pendidikan dengan perilaku caring perawat.

5. Pengaruh kepuasan perawat terhadap perilaku caring perawat Tabel 11

Distribusi silang kepuasan perawat terhadap perilaku caring di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara Mei 2014 (n=63)

Data puas Perilaku Caring Perawat Total % p OR

Kurang baik Baik

N % N %

Tidak puas 17 53.1 15 46.9 32 100.0 0.043 2.420

Puas 10 32.3 21 67.7 31 100.0

Total 27 42.9 36 57.1 63 100.0

Hasil selengkapnya disajikan pada tabel 11 dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p value = 0.043 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan

ada pengaruh antara kepuasan

perawat terhadap perilaku caring

perawat. Penelitian didapatkan OR

2.420 yang bermakna pengaruh

kepuasan perawat yang tidak puas beresiko memberikan perilaku caring

sebesar 2.420 kalidari pada kepuasan perawat yang puas.

PEMBAHASAN

1. Karakteristik responden

Sebagian besar responden berusia dewasa yaitu sebanyak 57 responden (90.5%). Berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 48 perawat (76.2%) dan laki-laki sebanyak 15 perawat

(23.8%), dengan lama kerja

responden >8 tahun yaitu sebanyak 36 perawat (57.1%). sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah D3 sebanyak 40 (63.5%).

2. Gambaran kepuasan perawat

Berdasarkan hasil yang didapat

sebagian besar responden yang

merasa puas sebanyak 41 perawat (65.7%). Kepuasan perawat didapat dari lingkungan dan fasilitas yang ada sudah memadai dari setiap ruangan yang ada ruang inap RSUD Kartini Jepara.

3. Gambaran perilaku caring perawat Berdasarkan 63 responden dengan data puas dengan perilaku caring

perawat kurang baik 10 responden (32.3%) dan dengan perilaku caring baik 21 responden (67.7%). Rata-rata observasi kinerja perawat di RSUD Kartini sudah baik saat melakukan tindakan keperawatan, ini karena di RSUD Kartini di prioritaskan dari pihak rumah sakit untuk lebih mementingkan kepuasan pasien. Pengaruh karakteristik perawat terhadap perilaku caring perawat

1. Umur

Analisis data didapatkan dari 63

(7)

dengan perilaku caring baik sebanyak 31 responden (54.4%) dan dengan perilaku caring kurang baik 26 responden (45.6%). Sedangkan 63 responden dengan umur tengah baya dengan perilaku baik sebanyak 5

responden (83.3%) dan dengan

perilaku caring kurang baik sebanyak 1 responden (16.7%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square

didapatkan p value = 0.173 (p > 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara umur dengan perilaku caring perawat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam kategori umur dewasa perilaku

caring lebih baik ketimbang umur

tengah baya dikarenakan umur

dewasa masih mempunyai motivasi dan semangat kerja yang baik berbeda dengan umur tengah baya yang sudah mengalami tingkat sensitivitas kepada pasien dikarenakan sudah mengalami kejenuhan dan kurang motivasi dalam bekerja sebagai perawat. Sesuai dengan teori menurut Desler (1997) umur produktif yaitu umur 25 tahun merupakan awal individu berkarir dan umur 25-30 tahun merupakan tahap penentu seseorang untuk memilih bidang pekerjaan yang sesuai bagi karir individu tersebut. Umur 30-40 tahun merupakan penetapan pilihan

karir untuk mencapai tujuan

sedangkan puncak karir terjadi pada umur 40 tahun dan pada umur lebih dari 40 tahun sudah terjadi penurunan karir.

2. Jenis kelamin

Hasil analisis didapatkan dari 63 responden dengan jenis kelamin laki-laki dengan perilaku caring kurang baik 7 responden (46.7%) dan dengan perilaku caring baik 8 responden (53.3%). Sedangkan 63 responden dengan jenis kelamin perempuan dengan perilaku caring kurang baik

20 responden (41.7%) dan dengan perilaku caring baik 28 responden (58.3%). Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji Chi Square

didapatkan p value = 0.733 (p > 0.05) sehingga dapat disimpulkan tidak ada pegaruh antara jenis kelamin dengan

perilaku caring perawat. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa jenis kelamin perempuan lebih baik dalam hal perilaku caring ketimbang laki-laki dikarenakan perempuan mempunyai sifat peduli yang lebih baik selain itu wanita mempunyai sifat keibu-ibuan. Sesuai dengan teori Gibson, Ivancevish & Domrlly (1996) menyatakan bahwa pria dan wanita adalah sama dalam hal kemampuan belajar, daya ingat, kemampuan penalaran, kreatifitas dan kecerdasan. 3. Lama Kerja

Hasil analisis didapatkan bahwa dari 63 responden dengan lama kerja <8 tahun dengan perilaku caring perawat kurang baik sebanyak 12 responden (44.4%) dan dengan perilaku caring

perawat baik sebanyak 15 responden (55.6%). Sedangkan 63 responden dengan lama kerja >8 th dengan perilaku caring kurang baik sebanyak 15 responden (41.7%) dan dengan perilaku caring baik sebanyak 21 responden (58.3). Hasil uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value = 0.825 (p > 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara lama kerja dengan perilaku caring perawat. Responden yang mempunyai lama kerja >8 tahun mempunyai pengalaman kerja yang lebih baik dan kontribusi yang lebih besar sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, akan tetapi semua itu tidak pengaruhnya jika

semua kebutuhan perawat tidak

terpenuhi. Menurut Robin (2005) pengalaman kerja bukan merupakan

(8)

suatu jaminan perawat akan melakukann caring dengan pasien. Seorang perawat yang memiliki pengalaman kerja yang lama dan

ketrampilan yang cukup untuk

melaksanakan tugasnya jika tidak didukung oleh fasilitas, suasana kerja, motivasi maka potensi yang dimiliki perawat tidak akan berpengaruh positif pada pekerjaanya.

4. Tingkat Pendidikan

Hasil analisis didapatkan dari 63 responden dengan tingkat pendidikan D3 dengan perilaku caring perawat kurang baik 20 responden (50%) dan dengan perilaku caring baik sebanyak 20 (50%). Sedangkan dengan tingkat pedidikan SI dengan perilaku caring

kurang baik 7 responden (30.4%) dan dengan perilaku caring baik sebanyak 16 responden (69.9%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p value = 0.131 (p > 0.05) sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh antara tingkat pendidikan dengan perilaku caring perawat. Perawat dengan tingkat

pendidikan yang tinggi akan

memberikan kontribusi yang lebih baik dikarenakan pendidikan dapat memberikan kinerja yang optimal dengan semakin tingginya status pendidikanya, dikarenakan berbeda kepuasan antara status pendidikan. Menurut Puspitawati (2008) tidak ada hubungan anatara tingkat pendidikan

dengan perilaku caring perawat

dikarenakan belum adanya uraian tugas yang jelas antara perawat

pendidikan D3 dan perawat

peendidikan SI.

5. Pengaruh kepuasan perawat terhadap perilaku caring perawat

Dari hasil yang didapatkan sebagian besar responden yang merasa puas sebanyak 41 responden (65.7%).

Hasil tersebut sudah dapat mewakili hasil penelitian didapatkan dari 63 responden dengan data tidak puas dengan perilaku caring kurang baik 17 responden (53.1%) dan dengan perilaku caring baik sebanyak 15 responden (46.9%). Sedangkan data dari 63 responden dengan data puas

dengan perilaku caring perawat

kurang baik 10 responden (32.3%) dan dengan perilaku caring baik 21 responden (67.7%). Hasil uji statistik menunjukan menggunakan uji Chi Square didapatkan p value = 0.043 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan

ada pengaruh antara kepuasan

perawat terhadap perilaku caring

perawat. Dari hasil penelitian didapatkan OR 2.420 yang bermakna pengaruh kepuasan perawat yang tidak puas beresiko memberikan perilaku caring sebesar 2.420 kalidari pada kepuasan perawat yang puas. Menurut Zhang & Zheng (2009) diketahui bahwa kepuasan kerja dapat memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan dan dapat memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan dengan melalui

komitmen organisasional. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan

bahwa komitmen organisasional

merupakan variabel intervening yang signifikan dalam hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja perawat.

Komitmen organisasional dapat

menjadi mediator antara kepuasan kerja dan kinerja, karena tingkat kepuasan kerja mempengaruhi tingkat komitmen anggota organisasi pada

organisasinya dan sebagai

konsekuensinya, komitmen membawa kepada usaha anggota organisasi pada pekerjaannya dan pada tingkat kinerja mereka. Secara konsep kepuasan kerja memiliki hubungan dengan tingkat kinerja pekerja.

(9)

SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian

“Pengaruh Tingkat Kpeuasan Perawat Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kartini Jepara” yang dilaksanakan pada bulan Mei 2014, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Gambaran Karakteristik

Perawat (umur, jenis

kelamin, lama bekerja dan tingkat pendidikan) di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara, didapatkan bahwa sebagian besar responden

berumur dewasa 21-40

tahun, jenis kelamin

perempuan, lama kerja

responden > 8 tahun, dan

tingkat pendidikan

responden D3 keperawatan. b. Gambaran kepuasan perawat

di ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara didapatkan sebagian besar responnden merasa puas (65.7%)

c. Gambaran perilaku caring

perawat di ruang rawat inap

RSUD Kartini Jepara

didapatkan dari hasil

observasi perilaku caring perawat sebagian besar baik (57.1%)

d. Ada pengaruh antara

kepuasan perawat terhadap perilaku caring perawat ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara.

e. Tidak ada pengaruh antara

karakteristik reponden

dengan perilaku caring

perawat ruang rawat inap RSUD Kartini Jepara. f. pengaruh kepuasan perawat

yang tidak puas beresiko memberikan perilaku caring

sebesar 2.420 kali dari pada kepuasan perawat yang puas 2. Saran

a. Bagi Instasi Rumah Sakit

Penting adanya upaya

meningkatkan pendidikan

perawat dengan studi lebih lanjut. Karena hal ini sudah

terbukti bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikan

perawat maka perilaku

caring perawat terhadap

pasien akan semakin

meningkat pula, sehingga akan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien

dengan meningkatnya

pelayanan terhadap pasien

diharapkan juga dapat

meningkatkan citra rumah sakit. Perawat hendaknya terus meningkatkan perilaku

caring dengan studi lanjut maupun dengan mengikuti pendidikan informal seperti pelatihan, seminar, workshop dan lain-lain. Selain itu

perawat juga harus

meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kepada pasien. b. Bagi pendidikan keperawatan Mengembangkan perilaku

caring yang sudah

diterapkan mahasiswa

mendapatkan pendidikan

tentang perilaku caring

dengan cara memberikan pelajaran dengan kompetensi yang lebih banyak mengenai

caring perawat.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau dasar untuk

(10)

dengan memperbanyak jumlah responden dan waktu yang lebih lama. Sebaiknya

penelitian selanjutnya

dilakukan dirumah sakit dengan tipe yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, G. (1997). Manajemen sumber

daya manusia. (B. molan

penerjemah). Jakarta: PT

Prentallindo

Dwidayanti. Meidiana. (2007). Caring

Kunci Sukses Perawat/Ners

Megamalkan Ilmu. Semarang : Penerbit Hasani

Asmadi. (2005, 2008). Konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC

Nursalam. 2011. Manajemen

keperawatan. Jakarta .: salemba medika

Nursalam. (2009). Manajemen

keperawatan : aplikasi dalam praktek keperawatan. Jakarta : Salemmba Medika

Gibson, J. L., Ivancevish, J.M, Donnelly, J. H. (1996). Organisasi perilaku, struktur, proses. (N. Ardiani, penerjemah). Jakarta: Binarupa Aksara

Robin, S. P. (2005). Perilaku Organisasi.

(Tim Indeks, Penerjemah).

Jakarta Gramedia.

Puspitawati. Sri Komang. (2008).

Hubungan karakteristik dan

pengetahhuan perawat denga

perilaku penerapan standart

operating prosedur (SOP) dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit kepolisia pusat

raden said sukanto kramat

jatiJakarta.http://www.library.up nvj.ac.id/pdf/s1keperawatan08/20 4312040/bab6.pdfJakarta : EGC Diperoleh tanggal 5 juni 2014 Zhang, J and W. Zheng. (2009). “How

Does Satisfaction Translate into Performance? An Examination of

Commitment and Cultural

Values”, Human Resource

Development Quarterly, Vol. 20, No. 3, Fall 2009.

Gambar

tabel  8  dengan  menggunaka  uji  statistik dengan menggunakan uji Chi
tabel  10  dengan  menggunakan  uji  statistik dengan menggunakan uji Chi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) perilaku caring perawat di PKU Muhammadiyah Surakarta adalah cukup, (2) tngkat kecemasan pasien rawat inap di PKU

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara etika pelayanan perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD dr. Jenis penelitian ini adalah deskriptif

Sampel penelitian terdiri dari pasien dan perawat pelaksana rawat inap, masing-masing berjumlah 44 orang.Perilaku caring perawat pre aplikasi protokol caring pada

Sampel penelitian terdiri dari pasien dan perawat pelaksana rawat inap, masing-masing berjumlah 44 orang.Perilaku caring perawat pre aplikasi protokol caring pada

caring perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Private CareCentre RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap melati RSUD Subang..

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Bangsal rawat inap Wardah RS PKU Muhammadiyah Gamping bahwa penilaian perilaku caring perawat dalam kategori

Behavioral Science Journal Januari 2023 |Vol 1 Nomor 1 8 PERILAKU CARING PETUGAS PENDAFTARAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP CARING BEHAVIOR AND LEVEL OF PATIENT