• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

SMK PGRI 2 Salatiga terletak di Jalan Nakula Sadewa I Kembang Arum kecamatan Sidomukti kota Salatiga, suasana SMK PGRI 2 Salatiga cukup asri dengan berbagai tanaman hijau. Jarak dari SMK PGRI 2 Salatiga ke Dinas Pendidikan kota Salatiga juga tidak begitu jauh, dengan jarak yang mudah dicapai, dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai serta didukung para guru dan staf yang mayoritas sudah berpengalaman di bidangnya dan bergelar S1.

Subyek penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 2 Salatiga kelas XI-A sebanyak 37 siswa. Adapun jam efektif sekolah diawali dengan kegiatan pembiasaan yang dimulai pada pukul 07.00 sampai pukul 07.45 dan dilanjutkan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dimulai pada pukul 07.45 sampai pukul 13.45, kecuali pada hari Jum’at pembelajaran berakhir pada pukul 11.00.

Tingkat Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat heterogen, antara lain swasta, pegawai negeri sipil, buruh dan karyawan. Mayoritas tingkat pendidikan wali siswa masih rendah, dari SD hingga SMA.

B. Karakteristik Responden

Karakteristik siswa-siswi kelas XI-A SMK PGRI 2 Salatiga adalah sebagai berikut: suka ramai sendiri, suka terhadap hal-hal yang baru, karena masih dalam lingkup dekat perkotaan peserta didik cenderung kurang hormat pada guru, ekonomi orang tua beragam, pendidikan dan pekerjaan orang tua beragam mulai dari, swasta, PNS, buruh, karyawan sehingga perhatian orang tua ke anak juga berbeda beda namun mayoritas masih sangat rendah.

C. Kondisi awal

Berdasarkan data dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil rekapitulasi hasil ulangan I siswa yaitu 75,67% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 24,33% dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 58,74 dan untuk hasil rekapitulasi hasil ulangan II siswa yaitu 78,38% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 21,62% dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 55,77. Selain nilai

(2)

yang masih di bawah KKM keaktifan dalam kelaspun belum tampak. Hal tersebut ditandai dengan masih adanya siswa yang diam saat ditanya oleh guru. Dari hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar dan keaktifan dalam proses belajar siswa masih rendah sesuai dengan KKM yang ditentukan yaitu 70 untuk hasil belajar.

Berdasarkan hasil belajar yang rendah dari siswa kelas XI-A SMK PGRI 2 Salatiga tersebut, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menerapkan metode Pembelajaran Matematika Realistik, yang akan diterapkan melalui tiga siklus yaitu pada materi barisan dan deret.

D. Analisa Tahapan Siklus

Setiap siklus akan selalu terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan atau Tindakan, (3) Observasi atau Evaluasi, dan (4) Refleksi (Santyasa, 2007). Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11 Agustus 2011 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 13 Agustus 2011, siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 20 Agustus 2011 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25 Agustus 2011, dan siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 1 September 2011 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 3 September 2011. Satu kali pertemuan selama 2 x 45 menit (90 menit). Tabel di bawah ini merupakan pelaksanaaan RPP yang terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Untuk setiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Tabel 2. Analisis tahapan dalam siklus I Tahapan

Siklus

Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Perencanaan o Menyiapkan RPP pada materi pola dan barisan. o Alat peraga (gambar

barisan siswa pada saat upacara bendera yang sudah diketahui tinggi badannya).

o Materi 1.

o Soal tes individu 1.

o Mereview hasil tes individu 1 apabila ada yang belum jelas.

o Menyiapkan RPP pada materi deret dan notasi sigma.

o Alat peraga (gambar pola susunan buah).

o Materi 2.

(3)

Tindakan o Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik. o Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik.

o Menanyakan materi yang belum jelas untuk persiapan sebelum tes siklus I.

Observasi o Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran yang dilaksanakan saat tindakan pembelajaran berlangsung.

Refleksi o Peneliti masih grogi atau kurang percaya diri. o Siswa masih kurang

bekerjasama dengan teman sekelompoknya karena mereka belum terbiasa dan siswa menginginkan anggota kelompok itu dari teman sebangkunya. o Siswa masih merasa bosan

dengan pembelajaran guru o Siswa masih belum bisa

tenang dalam

pembelajaran (masih gaduh).

o Siswa dalam berdiskusi sudah tidak mengalami kesulitan.

o Siswa sudah bisa berkolaborasi dengan kelompoknya.

o Setelah selesai pertemuan 1 dan 2, maka diadakan evaluasi siklus I.

o Dari hasil refleksi yang dilakukan antara lain:

 Hasil tes siklus I nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 64 dengan rata-rata 82,22.

 Ada 35 siswa (94,60%) tuntas belajar sesuai dengan KKM dan 2 siswa (5,40%) belum tuntas belajar yang sesuai dengan KKM.

Tabel 3. Analisis tahapan dalam siklus II Tahapan

Siklus

Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Perencanaan o Menyiapkan RPP pada materi barisan aritmatika.

o Mereview hasil tes individu 3 apabila ada

(4)

o Alat peraga (gambar susuna bola biliyard).

o Materi 3.

o Soal tes individu 3.

yang belum jelas.

o Menyiapkan RPP pada materi deret aritmatika. o Alat peraga (gambar

susuna bola biliyard). o Materi 4.

o Soal tes individu 4. Tindakan o Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik. o Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik.

o Menanyakan materi yang belum jelas untuk persiapan sebelum tes siklus II.

Observasi o Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam

pembelajaran yang dilaksanakan saat tindakan pembelajaran berlangsung.

Refleksi o Peneliti saat menulis di papan tulis, kurang memperhatikan siswa sehingga siswa agak gaduh, namun begitu peneliti ingat peneliti saat menulis untuk selanjutnya peneliti sambil memperhatikan siswa dan siswa diberi pertanyaan. o Masih ada siswa yang

menumpang nama pada kelompoknya.

o Pembelajaran sudah berlangsung dengan baik.

o Setelah selesai pertemuan 1 dan 2, maka diadakan evaluasi siklus II.

o Dari hasil refleksi yang dilakukan antara lain:

 Hasil tes siklus II nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 53 dengan rata-rata 92,65.

 Ada 36 siswa (97,30%) tuntas belajar sesuai dengan KKM dan 1 siswa (2,70%) belum tuntas belajar yang sesuai dengan KKM.

Tabel 4. Analisis tahapan dalam siklus III

(5)

Siklus Pertemuan 1 Pertemuan 2 Perencanaan o Menyiapkan RPP pada

materi barisan geometri. o Alat peraga (kertas lipat). o Materi 5.

o Soal tes individu 5.

o Mereview hasil tes individu 5 apabila ada yang belum jelas.

o Menyiapkan RPP pada materi deret geometri. o Alat peraga (kertas lipat). o Materi 6.

o Soal tes individu 6. Tindakan o Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik. o Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode pembelajaran matematika realistik.

o Menanyakan materi yang belum jelas untuk persiapan sebelum tes siklus III.

Observasi o Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam

pembelajaran yang dilaksanakan saat tindakan pembelajaran berlangsung.

Refleksi o Peneliti sudah dapat melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran dengan baik.

o Siswa sudah tertarik dan terbiasa dengan metode PMR.

o Siswa dalam kerja kelompok sudah kompak atau berjaan dengan baik, karena sudah terbiasa. o Suasana pembelajaran

sudah kondusif.

o Setelah selesai pertemuan 1 dan 2, maka diadakan evaluasi siklus III.

o Dari hasil refleksi yang dilakukan antara lain:

 Hasil tes siklus III nilai tertinggi adalah 92 dan nilai terendah adalah 74 dengan rata-rata 81,32.

 Semua siswa tuntas sesuai dengan KKM (100%). Dari tabel Siklus di atas dapat diketahui bahwa dalam:

1. Perencanaan.

Peningkatan selanjutnya selalu mengalami perbaikan dari hasil refleksipertemuan sebelumnya, pada pertemuan 1 siswa masih kurang bekerjasama dengan teman sekelompoknya karena mereka belum terbiasa dan siswa menginginkan anggota kelompok itu dari teman sebangkunya, maka pada pertemuan selanjutnya peneliti

(6)

berusaha memperbaiki dalam pemilihan anggota kelompok supaya siswa bisa berkolaborasi dengan kelompoknya. Pada pertemuan 1 masih ada siswa yang hanya numpang nama saja, hal ini dikarenakan pengawasan peneliti dalam membimbing siswa kurang maksimal, maka pada pertemuan selanjutnya peneliti berusaha semaksimal mungkin dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam berdiskusi. 2. Tindakan.

Pertemuan ke-1 silkus I dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2011. Materi yang disampaikan adalah pola dan barisan. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebelum pembelajaran dimulai. LKS berisikan perintah untuk siswa melakukan diskusi dan latihan soal. Guru memotivasi siwa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi pola dan barisan. Pertemuan ke-2 siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2011. Materi yang disampaikan adalah deret dan notasi sigma. Pada pertemuan ke-2 ini guru mengawalinya dengan mereview materi pada pertemuan ke-1 dilanjutkan dengan membagikan lembar diskusi dan soal latihan kepada siswa.

Pertemuan ke-1 siklus II dilaksankan pada tanggal 20 Agustus 2011. Materi yang disampaikan adalah barisan aritmatika. Pada pertemuan ke-1 ini guru mengawalinya dengan mereview materi pada pertemuan sebelumnya dan membagikan LKS yang berisikan lembar diskusi dan latihan soal. Pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2011. Materi yang disampaikan adalah deret aritmatika. Pada pertemuan ke-2 ini guru mengawalinya dengan mereview materi pertemuan sebelumnya dan membagikan LKS yang berisikan lemar diskusi dan soal latihan.

Pertemuan ke-1 siklus III dilaksanakan pada tanggal 1 September 2011. Materi yang disampaikan adalah barisan geometri. Pada pertemuan ke-1 ini guru mengawalinya dengan mereview pertemuan sebelumnya dan membagikan LKS yang berisikan lembar diskusi dan latihan soal serta membimbing siswa dalam jalanya diskusi. Pertemuan ke-2 siklus III dilaksanakan pada tanggal 3 September 2011. Materi yang disampaikan adalah deret geometri. Pada pertemuan ini guru mengawalinya mereview pertemuan sebelumnya dan memagikan LKS lembar diskusi dan latihan soal.

3. Observasi.

Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa, dan interaksi antara siswa

(7)

dengan guru. Siswa yang kurang aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok disebabkan karena siswa yang tidak terbiasa dengan model pembelajaran matematika realistik. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah guru memberi pemahaman tentang metode pembelajaran matematika realistik dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Karena dengan berdiskusi, maka antara siswa yang satu dengan siswa yang lain akan bisa lebih cepat dalam memahami suatu konsep tertentu. Sedangkan siswa yang kurang aktif dalam memecahkan masalah menggunakan referensi yang relevan disebabkan oleh kurangnya minat membaca siswa terhadap buku-buku yang ada. Selain itu, masih banyak siswa yang belum mempunyai buku referensi yang relevan seperti yang telah diinformasikan oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran.

Upaya yang dilakukan untuk ini adalah memotivasi siswa agar selalu senang membaca terutama buku-buku yang relevan untuk menunjang proses pembelajaran, karena buku-buku ini digunakan sebagai rujukan untuk menjawab pertanyaan dan tugas yang diberikan. Selain itu, membaca buku dapat menambah pengetahuan dan dapat meningkatkan pemahaman siswa.

4. Refleksi.

pada siklus I pertemuan 1 terdapat beberapa siswa saat diskusi masih bermain dengan teman kelompoknya, terdapat beberapa siswa yang masih membeda-bedakan anggota kelompok tersebut mereka masih belum terbiasa dengan kelompoknya tersebut dan guru masih grogi atau kurang percaya diri. Namun, pada pertemuan 2 guru berusaha untuk mengajar lebh baik, dan berusaha untuk komunikatif terhadap semua siswa, dalam ini juga guru menjadi peneliti dakam membimbing kelompok masih kurang merata dan hasil dari tes individu 1 banyak siswa yang masih kurang memahami beberapa soal tes tersebut, namun pada pertemuan 2 guru lebih mengoptimalkan waktu, dan siswa dalam mengerjakan tugas sudah sesuai tepat waktu dan untuk tes individu 2 waktu yang dibutuhkan sudah tepat.

Pada siklus II pertemuan 3 dan 4 guru perlu memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan berani menyampaikan pendapat. Pada siklus II ini sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Hal terseut dapat dilihat dari hasil tes individu 3 dan 4 yang mengalami kenaikan dibanding pada pertemuan sebelumnya.

Pada siklus III pada pertemuan 5 dan 6 siswa sudah lebih bak dari siklus sebelumnya, siswa-siswi melakukan diskusi dengan penuh semangat dan kompak, dan hasil diskusi dan tes evaluasi juga lebih

(8)

baik dari siklus sebelumnya. Siswa-sisw merasa senang dengan teman kelompoknya tersebut. Untuk tes individu 5 dan 6 hasilnya sudah jauh lebih baik dari pertemuan sebelumnya.

Pada siklus III pertemuan 5 dan 6, dari hasil refleksi yang dilakukan diperoleh simpulan bahwa guru sudah dapat melaksanakan tahpan-tahapan pembelajaran dengan baik, bimbingan terhadap tiap-tiap kelompok juga sudah merata, begitu juga untuk siswa dalam kerja kelompok sudah berjalan dengan baik karena sudah terbiasa.

E. Hasil Penelitian

Hasil penelitian disajikan dengan penjelasan nilai yang diperoleh oleh peneliti. Dari nilai tersebut akan diuraikan secara lebih rinci dalam tiap siklus. Adapun perincian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Nilai Siklus I

Berdasarkan nilai hasil belajar dari siklus I didapatkan data nilai hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 5: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Siklus I

N Range Min Max Mean

Std. Deviation SIKLUS1 37 36.00 64.00 100.00 86.2162 10.82983

Valid N (listwise) 37

Dari tabel 5 tampak bahwa hasil belajar dari jumlah 37 siswa pada Mata Pelajaran matematika siklus I simpangan bakunya 10,83. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 64 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Nilai rata-ratanya adalah 86,22 dengan rentang nilai 36. Dibawah ini disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada siklus I.

Tabel 6: Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kategori Rentang

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan Sangat

Tinggi

91-100 19 51.35135 %

Tuntas

(9)

Sedang 71-80 10 27.02703 % Rendah 61-70 2 5.405405 % Tidak tuntas Sangat Rendah 0-60 0 % Jumlah 37 100%

Tabel 6 mendiskripsikan hasil belajar siswa siklus I dari 37 siswa menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut ada 35 siswa (94,60 %) tuntas belajar sesuai dengan KKM dan 2 siswa (5,40 %) belum tuntas belajar sesuai dengan KKM. Adapun sebaran nilai adalah ada 19 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 91-100 pada kategori sangat tinggi, ada 6 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 81-90 pada kategori tinggi, dan ada 10 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 71-80 pada kategori sedang, terdapat 2 siswa memperoleh nilai pada rentang 61-70 pada katagori rendah dan tidak ada siswa memperoleh nilai pada rentang 0-60 pada kategori sangat rendah. Berdasarkan sebaran hasil belajar siswa pada siklus I, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut.

Diagram 1: Grafik Distribusi Hasil Belajar Siklus I

Diagram 1 diatas mendiskripsikan hasil belajar dari 37 siswa pada siklus I adalah tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-60 pada rentang nilai 61-70 terdapat 2 siswa, pada rentang nilai 71-80 terdapat 10 siswa, pada rentang nilai 81-90 terdapat 6

0 5 10 15 20 0 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91 - 100

Siklus 1

Jumlah Siswa

(10)

siswa dan terdapat 19 siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai 91-100.

Diagram 2: Hasil Belajar Siklus I 2. Nilai Siklus II

Berdasarkan nilai hasil belajar dari siklus II didapatkan data nilai hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 7: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Siklus II

N Range Min Max Mean

Std. Deviation SIKLUS2 37 47.00 53.00 100.00 92.6486 9.49332

Valid N (listwise) 37

Dari tabel 7 tampak bahwa hasil belajar dari jumlah 37 siswa pada Mata Pelajaran matematika siklus II simpangan bakunya 9,49. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 53 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Nilai rata-ratanya adalah 92,65 dengan rentang nilai 47. Dibawah ini disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada siklus II.

0 20 40 60 80 100 120 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 N ila i Responden

Hasil Tes Siklus I

(11)

Tabel 8: Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Kategori Rentang

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan Sangat Tinggi 91-100 27 72.97297 % Tuntas Tinggi 81-90 7 18.91892 % Sedang 71-80 2 5.405405 % Rendah 61-70 0 % Tidak tuntas Sangat Rendah 0-60 1 2.702703 % Jumlah 37 100%

Tabel 8 mendiskripsikan hasil belajar siswa siklus II dari 37 siswa menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut ada 36 siswa (97,30 %) tuntas belajar sesuai dengan KKM dan 1 siswa (2,70 %) belum tuntas belajar sesuai dengan KKM. Adapun sebaran nilai adalah ada 27 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 91-100 pada kategori sangat tinggi, ada 7 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 81-90 pada kategori tinggi, dan ada 2 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 71-80 pada kategori sedang, tidak ada siswa memperoleh nilai pada rentang 61-70 pada katagori rendah dan ada 1 siswa memperoleh nilai pada rentang 0-60 pada kategori sangat rendah Berdasarkan sebaran hasil belajar siswa pada siklus II, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut.

Diagram 3: Grafik Distribusi Hasil Belajar Siklus II 0 10 20 30 0 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91 - 100

Siklus 2

Jumlah Siswa

(12)

Diagram 3 diatas mendiskripsikan hasil belajar dari 37 siswa pada siklus II adalah ada 1 siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-60 pada rentang nilai 61-70 tidak terdapat siswa, pada rentang nilai 71-80 terdapat 2 siswa, pada rentang nilai 81-90 terdapat 7 siswa dan terdapat 27 siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai 91-100.

Diagram 4: Hasil Belajar Siklus II 3. Nilai Siklus III

Berdasarkan nilai hasil belajar dari siklus III didapatkan data nilai hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 9: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Siklus III

N Range Min Max Mean

Std. Deviation SIKLUS3 37 18.00 74.00 92.00 81.3243 5.14811

Valid N (listwise) 37

Dari tabel 9 tampak bahwa hasil belajar dari jumlah 37 siswa pada Mata Pelajaran matematika siklus III simpangan bakunya 5,15. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 74 sedangkan nilai tertinggi yaitu 92. Nilai rata-ratanya adalah 81,32 dengan rentang

0 20 40 60 80 100 120 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 N ila i Responden

Hasil Tes Siklus II

(13)

nilai 18. Dibawah ini disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada siklus III.

Tabel 10: Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus III

Kategori Rentang

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan Sangat Tinggi 91-100 2 5.405405 % Tuntas Tinggi 81-90 12 32.43243 % Sedang 71-80 23 62.16216 % Rendah 61-70 0 % Tidak tuntas Sangat Rendah 0-60 0 % Jumlah 37 100%

Tabel 10 mendiskripsikan hasil belajar siswa siklus III dari 37 siswa menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut ada 37 siswa (100 %) tuntas belajar sesuai dengan KKM dan tidak ada siswa (0 %) belum tuntas belajar sesuai dengan KKM. Adapun sebaran nilai adalah ada 2 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 91-100 pada kategori sangat tinggi, ada 12 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 81-90 pada kategori tinggi, dan ada 23 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 71-80 pada kategori sedang, tidak ada siswa memperoleh nilai pada rentang 61-70 pada katagori rendah dan tidak ada siswa memperoleh nilai pada rentang 0-60 pada kategori sangat rendah Berdasarkan sebaran hasil belajar siswa pada siklus III, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut.

Diagram 5: Grafik Distribusi Hasil Belajar Siklus III 0 10 20 30 0 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91 - 100

Siklus 3

Jumlah Siswa

(14)

Diagram 5 diatas mendiskripsikan hasil belajar dari 37 siswa pada siklus III adalah tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-60 pada rentang nilai 61-70 tidak terdapat siswa, pada rentang nilai 71-80 terdapat 23 siswa, pada rentang nilai 81-90 terdapat 12 siswa dan terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai 91-100.

Diagram 6: Hasil Belajar Siklus III

4. Nilai Antar Siklus

a. Pra Siklus dan siklus I

Table 11: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I

Pra Siklus Siklus I

Jumlah siswa Prosentase Jumlah siswa Prosentase

TUNTAS 8 siswa 21,62% 35 siswa 94,59%

TIDAK

TUNTAS 29 siswa 78,38% 2 siswa 5,41%

Jumlah 37 siswa 100% 37 siswa 100%

Rata-rata 55,77 86,22 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 N ila i Responden

Hasil Tes Siklus III

(15)

Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa hasil belajar dari pra siklus dan siklus I menunjukkan telah terjadi peningkatan nilai rata-rata pra siklus dari 55,77 menjadi 86,22 pada siklus II atau meningkat sebesar 30,45. Prosentase ketuntasan dari hasil pembelajaran pada pra siklus tersebut bahwa 8 siswa (21,62%) tuntas dalam belajar sesuai dengan KKM yaitu 70, serta prosentase ketuntasan dari hasil pembelajaran pada siklus pertama tersebut bahwa 35 siswa (94,59%) tuntas dalam belajar sesuai dengan KKM yaitu 70 atau prosentase ketuntasan mengalami peningkatan 72,97%. Untuk lebih jelas bisa juga dilihat grafik dibawah.

Diagram 7: Grafik prosentase ketuntasan Pra Siklus dan Siklus I

Diagram 8: Grafik nilai rata-rata Pra Siklus dan Siklus I 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Pra Siklus Siklus I

Prosentase Ketuntasan

Prosentase Ketuntasan 0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus I

Rata-rata

(16)

b. Siklus I dan siklus II

Table 12: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Jumlah siswa Prosentase Jumlah siswa Prosentase

TUNTAS 35 siswa 94,59% 36 siswa 97,30%

TIDAK

TUNTAS 2 siswa 5,41% 1 siswa 2,70%

Jumlah 37 siswa 100% 37 siswa 100%

Rata-rata 86,22 92,65

Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa hasil belajar dari siklus I dan siklus II menunjukkan telah terjadi peningkatan nilai rata-rata siklus I dari 86,22 menjadi 92,65 pada siklus II atau meningkat sebesar 6,43. Prosentase ketuntasan dari hasil pembelajaran pada siklus I tersebut bahwa 35 siswa (94,59%) tuntas dalam belajar sesuai dengan KKM yaitu 70, serta prosentase ketuntasan dari hasil pembelajaran pada siklus kedua tersebut bahwa 36 siswa (97,30%) tuntas dalam belajar sesuai dengan KKM yaitu 70 atau prosentase ketuntasan mengalami peningkatan 2,71%. Untuk lebih jelas bisa juga dilihat grafik dibawah.

Diagram 9: Grafik prosentase ketuntasan Siklus I dan Siklus II 93,00% 93,50% 94,00% 94,50% 95,00% 95,50% 96,00% 96,50% 97,00% 97,50% 98,00% Siklus I Siklus II

Prosentase Ketuntasan

Prosentase Ketuntasan

(17)

Diagram 10: Grafik nilai rata-rata Siklus I dan Siklus II c. Siklus II dan siklus III

Table 13: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Siklus II dan Siklus III

Siklus II Siklus III

Jumlah siswa Prosentase Jumlah siswa Prosentase

TUNTAS 36 siswa 97,30% 37 siswa 100,00%

TIDAK

TUNTAS 1 siswa 2,70% 0 siswa 0,00%

Jumlah 37 siswa 100% 37 siswa 100%

Rata-rata 92,65 81,32

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa hasil belajar dari siklus II dan siklus III menunjukkan telah terjadi penurunan nilai rata-rata siklus II dari 92,65 menjadi 81,32 pada siklus III atau menurun sebesar 11,33. Prosentase ketuntasan dari hasil pembelajaran pada siklus II tersebut bahwa 36 siswa (97,30%) tuntas dalam belajar sesuai dengan KKM yaitu 70, serta prosentase ketuntasan dari hasil pembelajaran pada siklus ketiga tersebut bahwa 37 siswa (100%) tuntas dalam belajar sesuai dengan KKM yaitu 70 atau prosentase ketuntasan mengalami peningkatan 2,70%. Untuk lebih jelas bisa juga dilihat grafik dibawah. 82 84 86 88 90 92 94 Siklus I Siklus II

Rata-rata

Rata-rata

(18)

Diagram 11: Grafik prosentase ketuntasan Siklus II dan Siklus III

Diagram 12: Grafik nilai rata-rata Siklus II dan Siklus III 95,00% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 100,00% 101,00%

Siklus II Siklus III

Prosentase Ketuntasan

Prosentase Ketuntasan 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94

Siklus II Siklus III

Rata-rata

Gambar

Tabel 2. Analisis tahapan dalam siklus I  Tahapan
Tabel 3. Analisis tahapan dalam siklus II  Tahapan
Tabel 4. Analisis tahapan dalam siklus III
Tabel 5: Diskripsi Statistik Hasil Belajar Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,

Gordon dan Milakovich (1995:6), mendefinisikan pentadbiran awam sebagai segala proses, organisasi, dan individu yang terlibat dalam perlaksanaan undang-undang dan peraturan

Oleh itu, penting untuk melaksanakan program dalam pemaham- an dan persepsi apa yang didengar daripada Akidah Islamiah secara khu- sus dan ilmu-ilmu syariat yang lain, yang

Dalam penelitian ini dikonstruksikan model fuzzy goal programming untuk mengetahui banyaknya avtur yang bisa dibawa pada pelaksanaan tankering dengan studi kasus PT.X ,

Judul penelitian : Proses Komunikasi Terapeutik Bidan dalam Memotivasi Pasien (Studi pada Ibu Hamil Trisemester Akhir di Klinik Daqu Sehat Malang)?. Hari/tanggal wawancara

Media animasi 3D memiliki beberapa kelebihan dibandingkan media animasi 2D lainnya. Kelebihan dari animasi 3D tersebut adalah: 1) Gambar bergerak (motion). Animasi 3D

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,