• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE PADA SISWA KELAS V SD N 2 URUTSEWU KEC. AMPEL KAB. BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE PADA SISWA KELAS V SD N 2 URUTSEWU KEC. AMPEL KAB. BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

ALAT PENCERNAAN MANUSIA DENGAN

MENGGUNAKAN PUZZLE PADA SISWA

KELAS V SD N 2 URUTSEWU KEC.

AMPEL KAB. BOYOLALI

TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

HERMIYA ARITA ANGGRAENI

NIM 11510044

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

ALAT PENCERNAAN MANUSIA DENGAN

MENGGUNAKAN PUZZLE PADA SISWA

KELAS V SD N 2 URUTSEWU KEC.

AMPEL KAB. BOYOLALI

TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

HERMIYA ARITA ANGGRAENI

NIM 11510044

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id Email :administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Hermiya Arita Anggraeni

NIM : 11510044 Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA

DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE PADA

SISWA KELAS V SD N 2 URUTSEWU

KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 13 Oktober 2014 Pembimbing

(5)

v

PENGESAHAN KELULUSAN

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA

DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE

PADA SISWA KELAS V SD N 2 URUTSEWU

KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH

HERMIYA ARITA ANGGRAENI NIM: 11510044

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Islam (S.Pd.I). Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag. __________________ Sekretaris : Peni Susapti, M.Si. __________________ Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M.Pd. __________________ Penguji II : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Salatiga, 21 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga

Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

(6)

vi

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id Email :administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hermiya Arita Anggraeni

NIM : 11510044

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 Oktober 2014 Yang menyatakan,

(7)

vii MOTTO

Masing-masing dari kita memberikan contoh bagi orang lain dan

masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab untuk membentuk

masa depan sebagaimana yang kita inginkan.

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

 Ayahanda (Suhir), Ibunda tercinta (Sumiyatun), dan Adik-adikku tersayang (Putra Dwi Hermawan, Pramadhan Adhetya, dan Oktavinda Umi Barokah).  Suami tercinta (Eko Susanto), terimakasih atas dukungan dan semangatnya.  Dosen Pembimbing Ibu Peni Susapti, M.Si., terimakasih telah membimbing

skripsi ini sampai selesai.

 Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

 SD N 2 Urutsewu yang telah membantu penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

 Teman-teman PGMI angkatan 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

 Teman-teman Kontrakan (Unik Widyastuti, Fitri Nur’aini, Siti Ratnasari, Dwi Vitrotul I, Ummi Harlita, Wahyu Istiqomah, Sarifatul Mujazanah, dan Dwi Astutik).

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa jalan kebenaran kepada umat manusia, sehingga dapat mengambil manfaat dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesaikannya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu, membimbing baik moril maupun spiritual. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

(10)

x

4. Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

5. Ayahanda (Suhir), Ibunda tercinta (Sumiyatun), dan Adik-adikku tersayang (Putra Dwi Hirmawan, Pramadhan Adhetya, dan Oktavinda Umi Barokah beserta Suamiku (Eko Susanto).

6. Kepala SD N 2 Urutsewu beserta guru dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu selama proses penulisan skripsi ini.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya ucapan

terimakasih dengan tulus serta iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya.

Pada akhirnya sebagai manusia biasa penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.

(11)

xi

ABSTRAK

Anggraeni, Hermiya Arita. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat Pencernaan Manusia dengan menggunakan Puzzle pada Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.

Kata kunci: Prestasi Belajar, Puzzle, Alat Pencernaan Manusia

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD N 2 Urutsewu dalam pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar IPA siswa kelas V SD N 2 Urutsewu adalah pemahaman siswa tentang materi alat pencernaan manusia masih relatif kurang.

Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015? Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD N 2 Urutsewu Kec. Ampel, Kab. Boyolali yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari perempuan 15 dan laki-laki 13. Penelitian dilakukan pada semester satu, Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan media puzzle alat pencernaan manusia. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan puzzle alat pencernaan manusia. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran serta dengan menggunakan metode dokumentasi untuk mengambil data yang relevan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: dengan menggunakan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil tes siswa yang mengalami peningkatan persentase yaitu pada pra siklus saat pre test 10,71% yang tuntas terjadi peningkatan saat post test menjadi 25% berarti ada peningkatan sebanyak 14,29%. Pada siklus I saat pre test 17,86% yang tuntas terjadi peningkatan saat

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G.Metode Penelitian ... 9

1. Rancangan Penelitian ... 9

2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ... 10

3. Langkah-langkah Penelitian ... 11

4. Instrument Penelitian ... 13

(13)

xiii

6. Analisis Data ... 15

H.Sistematika Penulisan ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Prestasi Belajar ... 18

1. Pengertian Prestasi Belajar... 18

2. Fungsi Prestasi Belajar ... 18

3. Kegunaan Prestasi Belajar ... 20

4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 20

B. IPA ... 22

1. Pengertian IPA ... 22

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA ... 22

3. Tujuan Mata Pelajaran IPA ... 23

4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA ... 23

5. Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA... 24

C.Puzzle ... 25

1. Pengertian Puzzle ... 25

2. Tujuan Penggunaan Puzzle ... 25

3. Manfaat Puzzle ... 26

4. Kelebihan dan Kekurangan Puzzle ... 26

5. Aspek yang Dikembangkan Melalui Penyusunan Puzzle. .... 28

6. Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia ... 28

D.Alat Pencernaan Manusia ... 31

1. Pengertian Alat Pencernaan Manusia ... 32

2. Bagian Alat Pencernaan Manusia ... 32

3. Penyakit Alat Pencernaan Manusia ... 40

(14)

xiv BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Subyek Penelitian ... 44

1. Gambaran Umum SD N 2 Urutsewu ... 44

2. Pelaksanaan Penelitian ... 47

B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus ... 48

1. Pra Siklus ... 48

2. Siklus I ... 56

3. Siklus II ... 63

4. Siklus III ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 75

1. Pra Siklus ... 75

2. Siklus I ... 77

3. Siklus II ... 79

4. Siklus III ... 81

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

1. Data Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus ... 83

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 86

B. Saran-saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan... 6

Tabel 3.1 Perbatasan SD N 2 Urutsewu... 44

Tabel 3.2 Data Identitas SD N 2 Urutsewu... 45

Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik SD N 2 Urutsewu... 45

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu... 46

Tabel 3.5 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran... 49

Tabel 3.6 Langkah Pelaksanaan Pra Siklus... 51

Tabel 3.7 Aspek Pengamatan Guru... 53

Tabel 3.8 Aspek Pengamatan Siswa... 53

Tabel 3.9 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran... 56

Tabel 3.10 Langkah Pelaksanaan Siklus I... 57

Tabel 3.11 Aspek Pengamatan Guru... 60

Tabel 3.12 Aspek Pengamatan Siswa... 61

Tabel 3.13 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran... 63

Tabel 3.14 Langkah Pelaksanaan Siklus II... 64

Tabel 3.15 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran... 69

Tabel 3.16 Langkah Pelaksanaan Siklus III... 70

Tabel 4.1 Data Nilai IPA Siswa Pra Siklus... 75

Tabel 4.2 Data Nilai IPA Siswa Siklus I... 78

Tabel 4.3 Data Nilai IPA Siswa Siklus II... 80

Tabel 4.4 Data Nilai IPA Siswa Siklus III... 82

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Empat Langkah dalam PTK... 12

Gambar 2.1 Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia... 29

Gambar 2.2 Bentuk Potongan-potongan Puzzle... 29

Gambar 2.3 Bentuk Puzzle Mulut... 29

Gambar 2.4 Bentuk Puzzle Kerongkongan... 30

Gambar 2.5 Bentuk Puzzle Lambung... 30

Gambar 2.6 Bentuk Puzzle Usus Halus... 30

Gambar 2.7 Bentuk Puzzle Usus Besar... 30

Gambar 2.8 Bentuk Puzzle Anus... 30

Gambar 2.9 Alat Pencernaan Manusia... 32

Gambar 2.10 Alat Pencernaan Mulut... 33

Gambar 2.11 Bagian-bagian Gigi... 33

Gambar 2.12 Bagian-bagian Lidah... 34

Gambar 2.13 Alat Pencernaan Kerongkongan... 35

Gambar 2.14 Alat Pencernaan Lambung... 36

Gambar 2.15 Alat Pencernaan Usus Halus... 37

Gambar 2.16 Alat Pencernaan Usus Besar... 39

Gambar 2.17 Alat Pencernaan Anus... 39

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus... 91

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I... 107

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II... 122

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III... 134

Lampiran 5 Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas V... 147

Lampiran 6 Hasil Tes Siswa Pra Siklus... 148

Lampiran 7 Hasil Tes Siswa Siklus I... 149

Lampiran 8 Hasil Tes Siswa Siklus II... 150

Lampiran 9 Hasil Tes Siswa Siklus III... 151

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Guru Pra Siklus... 152

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus I... 154

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Guru Siklus II... 156

Lampiran 13 Lembar Pengamatan Guru Siklus III... 158

Lampiran 14 Lembar Pengamatan Siswa Pra Siklus... 160

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I... 161

Lampiran 16 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II... 162

Lampiran 17 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III... 163

Lampiran 18 Dokumentasi... 164

Lampiran 19 Lembar Konsultasi Skripsi... 170

Lampiran 20 Surat Permohonan Ijin Penelitian... 171

Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian... 172

Lampiran 22 Nilai SKK Mahasiswa... 173

Lampiran 23 Data Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar IPA Kelas V SD N 2 Urutsewu... 177

Lampiran 24 Power Point Skripsi... 178

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diamanatkan dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Pasal 1). Mengacu pada isi UU No. 14 Tahun 2005 tersebut sangat jelas bahwa guru merupakan komponen yang penting dalam pendidikan (Suwandi, 2008: 11).

Dalam mencapai tugas guru tersebut tidak semudah apa yang diharapkan, akan tetapi ada kendala-kendala yang sering muncul, baik itu dari guru sendiri maupun dari siswa. Hal tersebut seperti yang terjadi di SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, khususnya pada siswa kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi alat pencernaan manusia yang prestasi belajarnya masih rendah.

(19)

2

Mengetahui perolehan nilai hasil ulangan pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu tersebut membuktikan bahwa prestasi belajar IPA, khususnya materi alat pencernaan manusia masih rendah. Padahal mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, di mana materinya sebagian besar berhubungan dengan lingkungan dan manusia. Selain itu program IPA juga untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, rasa mencintai, dan mengagumi kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Hasil observasi yang peneliti lakukan, menemukan setidaknya 3 hal yang menyebabkan mengapa prestasi belajar di SD N 2 Urutsewu khususnya pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia masih rendah.

Pertama, pemahaman siswa tentang materi alat pencernaan masih relatif kurang. Kedua, siswa kurang bersemangat dalam proses belajar. Ketiga, guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih banyak dengan berceramah tanpa memanfaatkan media yang ada.

(20)

3

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan berbeda. Guru dapat menggunakan berbagai macam media pembelajaran untuk mempermudah dalam menjelaskan mata pelajaran IPA, khususnya materi alat pencernaan manusia. Maka penelitian ini di samping karena melihat nilai siswa yang masih rendah, peneliti juga ingin membuat sebuah terobosan baru dalam media pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia. Terobosan baru yang dimaksud oleh peneliti yaitu menggunakan sebuah puzzle.

Puzzle memberi kemudahan bagi siswa dalam belajar. Puzzle ternyata dapat membantu anak belajar memecahkan masalah, mengasah ketekunan siswa. Dengan mencoba memasangkan kepingan berupa potongan-potongan gambar maka siswa dilatih untuk berpikir kreatif. Memadukan atau memasangkan kepingan puzzle membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir (Saraswati, 2009: 108-109).

(21)

4

Seperti yang diungkapkan oleh Hernawan (2008: 11.18-11.19) bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengajar ke peserta didik atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik dan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan media pembelajaran itu sendiri.

Berdasarkan pengertian di atas, maka puzzle sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik, di mana siswa bisa belajar sambil bermain dengan potongan-potongan gambar. Peneliti menggunakan puzzle sebagai media pembelajaran karena memiliki beberapa kegunaan, antara lain menimbulkan semangat belajar dan menarik perhatian siswa sehingga dapat membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

Media puzzle yang digunakan berupa puzzle alat pencernaan manusia. Di mana saat pembelajaran berlangsung siswa akan menyusun potongan-potongan gambar alat pencernaan manusia pada tempat yang sesuai. Penggunaan puzzle alat pencernaan manusia diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA, terutama dalam materi alat pencernaan manusia.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar

(22)

5 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran

2014/2015?”.

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan puzzle pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2009: 63).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penggunaan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali,

Tahun Ajaran 2014/2015”.

(23)

6 Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan

Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan

Peningkatan prestasi belajar IPA

materi alat pencernaan manusia

dengan menggunakan puzzle

a. Siswa dapat menyebutkan alat

pencernaan manusia beserta fungsinya

dengan benar.

b. Siswa dapat menunjukkan posisi alat

pencernaan manusia dengan benar

c. Siswa dapat menjelaskan proses

pencernaan manusia dari mulut sampai

anus dengan benar.

d. Siswa dapat menyebutkan penyakit pencernaan manusia beserta penyebabnya

dengan benar.

e. Siswa dapat menunjukkan posisi penyakit

pencernaan manusia dengan benar.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Ditinjau dari manfaat teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan kreativitas dalam pelajaran IPA di SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak berikut: a. Bagi siswa

(24)

7 b. Bagi guru

Meningkatkan kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran baru yang menarik dan menyenangkan khususnya pada mata pelajaran IPA yaitu dengan media puzzle alat pencernaan manusia.

c. Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran positif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, karena hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi dan menghindari terjadinya kesalahpahaman terkait judul dari penelitian ini, maka peneliti akan memperjelas terlebih dahulu istilah-istilah tersebut pada bagian definisi operasioanal sebagai berikut:

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

(25)

8

Berdasarkan pengertian prestasi belajar di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar melalui penguasaan pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka oleh guru.

Prestasi disini ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Sehingga dapat mengetahui seberapa dalam siswa menguasai materi yang diberikan oleh guru dan prestasi yang diperoleh dari masing-masing siswa.

2. IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau disebut Ilmu Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikah & Susapti, 2009: 04).

3. Puzzle

Puzzle merupakan media permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan cara bongkar pasang, merangkai, dan menggabungkan beberapa potongan-potongan gambar menjadi suatu bentuk gambar yang utuh dan sempurna (Suraji, 2014: 203).

Sedangkan menurut Putra (2013: 50) pengertian puzzle adalah salah satu permainan yang dapat mengasah kemampuan rekonstruksi (menyusun dan merangkai kembali) pada diri anak.

(26)

9

permainan yang mencerdaskan sehingga dapat merangsang dan mengasah kemampuan siswa dengan cara menyusun beberapa potongan-potongan pasangan gambar menjadi suatu bentuk sempurna dan utuh.

Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan gambar alat pencernaan manusia yang nantinya akan disusun dan dirangkai kembali oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung dengan berkelompok. 4. Alat Pencernaan Manusia

Alat pencernaan manusia adalah alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan di dalam tubuh manusia (Azmiyawati, 2008: 14). Alat pencernaan manusia, antara lain: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris yaitu Classroom Action Research artinya action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.

Arikunto (2006) dalam Suyadi (2010: 17-18) menjelaskan pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

(27)

10

dengan menggunakan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara bersamaan dan bertahap dalam bentuk pelaksanaan tindakan tertentu sehingga terjadi peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran di sekolah.

Alasan peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas karena peneliti terjun dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas dijadikan sebagai obyek penelitan.

2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian di SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

b. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di SD N 2 Urutsewu yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 15 perempuan dan 13 laki-laki. c. Waktu penelitian

(28)

11 3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah awal dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010: 49-64) adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap pertama dari PTK yaitu perencanaan. PTK tidak ubahnya seperti penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan secara matang. Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti.

b. Pelaksanaan

Tahap kedua dari PTK yaitu pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa.

c. Pengamatan

(29)

12 d. Refleksi

Tahap keempat dalam PTK yaitu refleksi. Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), antara lain: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan berkelanjutan. Hal ini merupakan ciri dari Penelitian Tindakan Kelas. Berikut ini adalah gambar keempat langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu:

Gambar 1.1 Empat Langkah dalam PTK Sumber: Suyadi (2010: 50)

Perencanaa n

Refleksi Siklus I Pelaksanaa

n

Pengamata n

Perencanaa n

Refleksi Siklus II Pelaksanaa

n

Pengamata n

(30)

13 4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan (Sukardi, 2003: 75).

Bentuk instrumen yang dipakai untuk mempermudah penelitian ini dalam memperoleh data adalah sebagai berikut:

a. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.

b. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur prestasi belajar, terkait materi alat pencernaan manusia. c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran

kegiatan dalam proses pembelajaran IPA yang menggunakan puzzle alat pencernaan manusia.

d. Silabus, digunakan sebagai perencanaan dan pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut. Silabus dalam penelitian ini untuk acuan pembuatan RPP dan pengelolaan kegiatan pembelajaran alat pencernaan manusia.

(31)

14 5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010: 84). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut:

a. Pengamatan/observasi

Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah, 2010: 66). Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data penelitan serta aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan puzzle.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan hasil belajar, foto-foto, transkrip nilai, dan dokumen lain yang mendukung.

(32)

15 6. Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85).

Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian dalam PTK untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang diperoleh dari lapangan. Sehingga dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaransesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam kelas.

Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan dengan analisis, sebagai berikut:

a. Mencari nilai rata-rata untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

M =

Keterangan:

M : Rata-rata nilai kelas

(33)

16

b. Mencari persentase dari tiap-tiap kegiatan yang menggunakan rumus sebagai berikut:

P =

× 100%

Keterangan :

P : Persentase F : Frekuensi

N : Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 226). H. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis tindakan dan Indikator keberhasilan, Manfaat penelitian, Definisi operasional, Metode penelitian, dan Sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Pertama, Prestasi Belajar berisi tentang: Pengertian peningkatan prestasi belajar, Fungsi prestasi belajar, Kegunaan prestasi belajar, dan Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

(34)

17

Manusia berisi tentang: Pengertian alat pencernaan manusia, Bagian alat pencernaan manusia, dan Penyakit alat pencernaan manusia.

Kelima, Kaitan pembelajaran IPA dengan puzzle alat pencernaan manusia.

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Pertama, Subyek Penelitian berisi tentang: Gambaran umum SD N 2 Urutsewu, Identitas sekolah, Keadaan guru, Karakteristik siswa Kelas V, Kurikulum SD N 2 Urutsewu, dan Pelaksanaan penelitian. Kedua, Deskripsi pelaksanaan siklus berisi tentang: Pra Siklus, Siklus 1, Siklus II, dan Siklus III.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini meliputi Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus meliputi: Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Kedua, Pembahasan Hasil Penelitian berisi tentang: Data peningkatan prestasi belajar per siklus.

BAB V : PENUTUP

(35)

18 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895) adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan) melalui penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan terhadap suatu mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan pengertian prestasi belajar di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar melalui penguasaan pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka oleh guru.

2. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar semakin terasa penting karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

(36)

19

menyebut hal ini sebagai tendensi keingin tahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inofasi pendidikan. Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(37)

20

Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, betapa pentingnya kita mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagi indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

3. Kegunaan Prestasi Belajar

Prestasi belajar ternyata mempunyai banyak kegunaan, antara lain: a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.

b. Untuk keperluan diagnostik.

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi.

e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum.

g. Untuk menentukan kebijaksanan sekolah (Arifin, 2011: 13). 4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

(38)

21

Yang tergolong faktor internal adalah:

a. Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang meliputi:

a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. 2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Yang tergolong faktor eksternal, ialah: 1)Faktor sosial yang terdiri atas:

a) Lingkungan keluarga. b) Lingkungan sekolah. c) Lingkungan masyarakat. d) Lingkungan kelompok.

2)Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

3)Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

(39)

22 B. IPA

1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau disebut ilmu Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikah & Susapti, 2009: 04), sedangkan menurut Garnida (2002: 253) pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pengertian IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya melalui proses penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan.

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA

Mata pelajaran IPA berfungsi untuk:

a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan keterampilan proses.

(40)

23

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254). 3. Tujuan Mata Pelajaran IPA

Mata Pelajaran IPA bertujuan agar siswa:

a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

b. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.

c. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Hadiat, 1996: v).

4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA

(41)

24

a. Mempelajari berbagai peristiwa IPA, terutama yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

b. Mengadakan pengamatan terhadap berbagai benda atau peristiwa alam.

c. Belajar meramal dan menafsirkan sesuatu kejadian berdasarkan kaidah-kaidah IPA.

d. Berlatih menerapkan konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

e. Belajar mengkomunikasikan gagasan-gagasan kepada orang lain dengan bahasa yang singkat tetapi jelas.

f. Mengenali teknologi-teknologi sederhana yang ada kaitannya dengan kaidah-kaidah IPA (Hadiat, 1996: vii).

5. Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA

Ruang lingkup mata pelajaran IPA mencakup:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya.

b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan.

c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya. d. Kesehatan, makan, penyakit, dan pencegahannya.

(42)

25 C. Puzzle

1. Pengertian Puzzle

Puzzle merupakan media permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan cara bongkar pasang, merangkai, dan menggabungkan beberapa potongan-potongan gambar menjadi suatu bentuk gambar yang utuh dan sempurna (Suraji, 2014: 203). Sedangkan menurut Putra (2013: 50) pengertian puzzle adalah salah satu permainan yang dapat mengasah kemampuan rekonstruksi (menyusun dan merangkai kembali) pada diri anak.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pengertian puzzle adalah salah satu media pembelajaran edukatif jenis permainan yang mencerdaskan sehingga dapat merangsang dan mengasah kemampuan siswa dengan cara menyusun beberapa potongan-potongan pasangan gambar menjadi suatu bentuk sempurna dan utuh.

2. Tujuan Penggunaan Puzzle

Penggunaan media puzzle bertujuan sebagai berikut:

a. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk memahami konsep.

b. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar.

(43)

26

d. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh siswa (Fattahillah, 2013: 2).

3. Manfaat Puzzle

a. Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak akan terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memecahkan masalah. b. Melatih koordinasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak

harus mencocokkan potongan-potongan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar utuh.

c. Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar karena anak menyimpulkan di mana letak bagian-bagian yang sesuai dengan logika.

d. Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat menyusun puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan permasalahan. e. Menambah pengetahuan. Puzzle ini, anak-anak akan mengenal

warna dan bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-bagian manusia, alam sekitar dan lain-lain (Iskandar, 2009: 43).

4. Kelebihan dan Kekurangan Puzzle

(44)

27 a. Kelebihan dari puzzle, antara lain:

1) Melatih konsentrasi siswa, ketelitian, dan kesabaran. 2) Melatih berimajinasi dan menyimpulkan.

3) Melatih daya ingat siswa.

4) Meningkatkan semangat belajar siswa.

5) Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk berfikir matematis (menggunakan otak kiri).

6) Menumbuhkan interaksi dan kerjasama antar siswa.

7) Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan melakukan percobaan.

8) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. b. Kekurangan dari puzzle, antara lain:

1) Membutuhkan waktu yang lama.

2) Media ini membuat siswa hanya ingin bermain-main karena asik dengan susun menyusun puzzle.

3) Media puzzle lebih menekankan pada indera penglihatan (visual).

4) Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk pembelajaran.

5) Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok besar.

(45)

28

5. Aspek yang Dikembangkan Melalui Penyusunan Puzzle

Aspek yang dapat dikembangkan melalui penyusun puzzle adalah sebagai berikut:

a. Menanamkan jiwa kompetisi sehat. Dengan mengemas permainan ini maka siswa akan berusaha merangkai puzzle dengan prosedur tertib dan dalam waktu yang cepat. Prosedur yang tertib dan disepakati maka inilah yang membuat jiwa sportif tumbuh.

b. Mengembangkan gerak motorik halus. Dengan sering merangkai puzzle ini, tangan anak akan berkembang motorik halusnya. Terlebih lagi jika siswa diajarkan membuat puzzle dari kardus. Siswa akan mendapatkan banyak pelajaran untuk mengembangkan motorik halus, seperti melepas dan merangkai kembali.

c. Meningkatkan kecerdasan visual. Dengan mengamati secara detail rangkaian potongan puzzle dan merangkainya, maka anak akan terlatih ketajaman visualnya.

d. Meningkatkan kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Melalui menyusun puzzle hubungan antar anak akan terbangun semakin erat (Suyadi, 2010: 320-321).

6. Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia

(46)

29

yang utuh dan sempurna. Bentuk puzzle alat pencernaan di bawah ini dokumentasi pribadi dari peneliti, yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia

Gambar 2.2 Bentuk Potongan-potongan Puzzle

(47)

30

Gambar 2.4 Bentuk Puzzle Kerongkongan

Gambar 2.5 Bentuk Puzzle Lambung

Gambar 2.6 Bentuk Puzzle Usus Halus

Gambar 2.7 Bentuk Puzzle Usus Besar

(48)

31 D. Alat Pencernaan Manusia

Pencernaan merupakan proses yang terjadi dalam setiap tubuh makhluk hidup, dengan proses pencernaan setiap makanan dan minuman yang telah dikonsumsi dapat berubah menjadi energi. Terdapat ayat

Al-Qur’an yang berkaitan dengan pencernaan dalam Abtokhi (2008: 54), yaitu:







87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS. Al-Maa’idah: 87).

7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang (QS. Al-Infithar:7).

Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas, maka dianjurkan untuk memakan makanan yang halal dan baik serta tidak berlebihan sehingga tidak akan berdampak negatif pada lambung dan organ yang lain. Selain itu menginformasikan tentang bagaimana Allah SWT menyempurnakan susunan tubuh manusia sehingga manusia menjadi nyaman, termasuk pada saat tubuh kita melakukan proses pencernaan.

(49)

32

Alat pencernaan manusia adalah alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan di dalam tubuh manusia (Azmiyawati, 2008: 14).

2. Bagian Alat Pencernaan Manusia

Alat pencernaan pada manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Panjang saluran pencernaan dari mulut sampai anus antara 8,5 sampai 10 meter. Berarti 5–6 kali tinggi badan kita. Saluran pencernaan menjadi ringkas karena melingkar-lingkar dalam rongga perut kita.

Proses pencernaan makanan dari awal hingga akhir secara keseluruhan berlangsung antara 18 sampai 24 jam.

Gambar 2.9 Alat Pencernaan Manusia Sumber: Rositawaty (2008: 10)

(50)

33

proses pencernaan. Tujuan pencernaan dengan bantuan enzim adalah mengubah zat-zat makanan sehingga mudah diserap tubuh.

a. Mulut (Oris)

Gambar 2.10 Alat Pencernaan Mulut Sumber: Rositawaty (2008: 11)

Proses pencernaan pertama kali terjadi di mulut. Fungsi dari mulut yaitu sebagai tempat masuknya makanan dan proses penghancuran makanan. Penghancuran ini dibantu oleh gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara kimiawi.

1) Gigi

(51)

34

Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Di mana gigi-gigi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Gigi seri (berbentuk pahat, menyerupai kapak), berfungsi untuk memotong makanan.

b) Gigi taring (berbentuk lancip dan runcing), berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan.

c) Gigi geraham (berbentuk rata, lebar, dan bergelombang), berfungsi untuk mengunyah makanan.

2) Lidah

Gambar 2.12 Bagian-bagian Lidah Sumber: Haryanto (2004: 15)

Lidah juga membantu pencernaan makanan di dalam mulut. Lidah mempunyai beberapa fungsi antara lain: mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan.

asam asam

(52)

35

Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah. Pada bintil-bintil lidah ini terdapat saraf-saraf pengecap. Saraf-saraf-saraf pengecap yang terdapat pada setiap permukaan lidah ini mempunyai kepekaan rasa yang berbeda-beda. 3) Air ludah (air liur)

Saat makanan dikunyah di dalam mulut, makanan akan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah untuk ditelan. Selain itu, dengan bantuan air ludah atau yang disebut air liur mengandung enzim ptialin. Enzim ini berfungsi untuk memecah karbohidrat secara kimiawi menjadi glukosa (zat gula). Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi.

b. Kerongkongan (Esofagus)

(53)

36

Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Kerongkongan merupakan bagian alat pencernaan yang menghubungkan antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang panjangnya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Fungsi dari kerongkongan yaitu mendorong makanan ke lambung dengan gerakan meremas-remas makanan oleh dinding kerongkongan. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerakan peristaltik dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.

c. Lambung (Gaster)

Gambar 2.14 Alat Pencernaan Lambung Sumber: Rositawaty (2008: 13)

Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantong. Fungsinya untuk mengaduk dan mencerna makanan yang berasal dari kerongkongan. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

(54)

37

2. Fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah. 3. Pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus

halus.

Dinding lambung juga menghasilkan asam klorida. Asam klorida atau asam lambung berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan. Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino (pepton).

Di dalam lambung ini terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

d. Usus Halus (Intestinum tenue)

Gambar 2.15 Alat Pencernaan Usus Halus Sumber: Rositawaty (2008: 14)

(55)

38

Panjangnya mencapai 6 hinga 7 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Panjang usus dua belas jari kira-kira 25 cm atau sama dengan ukuran panjang dua belas jari tangan orang dewasa. Oleh karena itu disebut usus dua belas jari. Makanan di usus halus dicerna lagi dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati yang berfungsi untuk membantu mencerna lemak. Sedangkan getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas.

Enzim yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut: 1) Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum)

menjadi zat gula.

2) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino. 3) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.

(56)

39 e. Usus Besar (Colon)

Gambar 2.16 Alat Pencernaan Usus Besar Sumber: Rositawaty (2008: 15)

Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Permulaan usus besar disebut usus buntu. Usus besar fungsinya untuk penyerapan air dan pembusukan sisa makanan.

Sisa makanan di usus besar dibusukkan oleh bakteri pembusuk yaitu escherichia coli. Hasil pembusukan berupa bahan padat, cair, dan gas. Sebelum hasil pembusukan mencapai tahap pencernaan terakhir, maka terlebih dahulu melewati rektum. Rektum adalah tempat penampungan sementara feses sebelum dibuang melalui anus panjangnya 12-13 cm.

f. Anus

(57)

40

Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses pencernaan. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja. Sisa pembusukan berupa gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni. Di bagian ini ada suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup (Azmiyawati, 2008: 14-17).

3. Penyakit Alat Pencernaan Manusia

Berbagai penyakit dapat menyerang alat pencernaan karena disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan, antara lain:

a. Diare

(58)

41

Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar berkali-kali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati penderita dapat mengalami kekurangan cairan dalam tubuh, maka penderita dapat minum larutan oralit. Larutan oralit adalah larutan gula dan garam. b. Mag (Radang Lambung)

Penyakit ini mengganggu pencernaan lambung dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.

c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing)

Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan bawah, mual dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum) yaitu terletak antara usus halus dan usus besar. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya umbai cacing menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai cacing meradang.

d. Sembelit

(59)

42

Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit tersebut maka harus memelihara dan merawat alat pencernaan dengan cara berikut ini:

1) Makan makanan yang bergizi, berserat, dan seimbang. 2) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan. 3) Minum air putih dalam jumlah yang cukup.

4) Makan secara teratur.

5) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.

6) Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya permen dan cokelat.

7) Mencuci tangan sebelum makan.

8) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh lambung.

9) Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur (Haryanto, 2004: 17-19).

E. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Pencernaan Manusia

(60)

43

Media puzzle ini digunakan karena memiliki kelebihan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Salah satu kelebihannya yaitu dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Dari kelebihan puzzle tersebut, maka akan berkaitan dan berpengaruh dalam pembelajaran IPA. Selain itu media puzzle juga dapat memperjelas bagian-bagian yang penting dalam materi alat pencernaan manusia.

(61)

44 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Gambaran Umum SD N 2 Urutsewu

Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Sekolah Dasar ini merupakan salah satu sekolah negeri yangberjarak 1 km, tepatnya berada di Dukuh Cengkalsewu, Desa Urutsewu, Kec. Ampel, Kab. Boyolali. Berikut adalah tabel perbatasan SD N 2 Urutsewu:

Tabel 3.1 Perbatasan SD N 2 Urutsewu

No. Arah Batas

1. Sebalah Utara Jalan Desa

2. Sebalah Timur Rumah Bapak Prapto Sudiro 3. Sebalah Selatan Jalan Desa

4. Sebalah Barat Jalan Desa

SD N 2 Urutsewu ini berdiri di atas tanah Kas Desa Urutsewu C.No. 1b Pr.38 Pt. 37 Klas. PII Luas 2335 m2 yang sudah dikuasi secara fisik maupun yuridis oleh Pemerintah Desa Urutsewu. Tanah ini milik Desa/aset Desa/Kas Desa Pemerintah Desa Urutsewu yang dipergunakan untuk Gedung SD Urutsewu 2 dan sampai sekarang tidak menjadi obyek permasalahan ataupun sengketa gedung milik sendiri.

(62)

45

Boyolali pada tanggal 30 Desember 2006 dengan NSS/NIS: 101030902028 yang terakreditasi dengan peringkat B (Baik).

a. Identitas Sekolah

Tabel 3.2 Data Identitas SD N 2 Urutsewu

No. Nama Sekolah SD Negeri 2 Urutsewu

1. Status Sekolah Negeri

2. Alamat Cengkalsewu

3. Desa/Kelurahan Urutsewu

4. Kecamatan Ampel

5. Kabupaten Boyolali

6. Provinsi Jawa Tengah

b. Keadaan Guru

Sekolah SD N 2 Urutsewu memiliki 10 tenaga pendidik. Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik SD N 2 Urutsewu

No. Nama NIP Jabatan

1. Suprihatiningsih, S.Pd 196010281983042001 Kepala Sekolah 2. Sri Wahyuni, S.Pd 196805311988062001 Guru kelas I 3. Sri Widiharti, S.Pd - Guru kelas II

4. Nurgi Ndari, S.Pd.SD - Guru kelas III 5. Wiyanto, S.Pd.SD 196402241991031001 Guru kelas IV 6. Suhir, S.Pd.SD 196605191994031003 Guru kelas V

7. Sudarmi, S.Pd.SD 196211101984052009 Guru kelas VI 8. Djazimah 195601201979122001 Guru Agama Islam 9. Sarwa Sancaya 196111231986101001 Guru Agama Budha 10. Yuli Haryanto, S.Pd - Guru Penjaskes

c. Karakteristik Siswa Kelas V

(63)

46

penelitian ini berjumlah 28 siswa, terdiri dari perempuan 15 dan laki-laki 13. Penelitian dilakukan pada semester pertama tahun ajaran 2014/2015.

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya dalam rangka penerapan puzzle alat pencernaan manusia untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu

(64)

47 d. Kurikulum SD N 2 Urutsewu

SD N 2 Urutsewu ini menerapkan kurikulum KTSP pada kelas III, VI dan Kurikulum 2013 pada kelas I, II, IV, dan V. Berdasarkan kurikulum yang diterapkan tersebut, diketahui bahwa kelas V sudah menggunakan kurikulum 2013. Maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan kurikulum 2013 yaitu menggunakan RPP Tematik tetapi hanya mengambil mata pelajaran IPA saja, khususnya materi alat pencernaan manusia.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2014 yaitu observasi tanggal 17 September dan mulai mengajar pada tanggal 23 sampai 29 September 2014. Peneliti melakukan langkah penelitian secara kolaborasi dengan guru kelas V yaitu Bapak Suhir, S.Pd. SD. Di mana peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah guru kelas V. Hal ini dimaksudkan agar ketika peneliti mengajar, kolabolator yang membantu mengamati pelaksanaan pembelajaran dari awal hingga akhir.

(65)

48 a. Kegiatan Pra Siklus Waktu

1) Persiapan Senin, 22 September 2014 2) Pelaksanaan Selasa, 23 September 2014 b. Kegiatan Siklus I Waktu

1) Persiapan Rabu, 24 September 2014 2) Pelaksanaan Kamis, 25 September 2014 c. Kegiatan Siklus II Waktu

1) Persiapan Jumat, 26 September 2014 2) Pelaksanaan Sabtu, 27 September 2014 d. Kegiatan Siklus III Waktu

1) Persiapan Minggu, 28 September 2014 2) Pelaksanaan Senin, 29 September 2014 B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

1. Pra Siklus

a. Perencanaan

Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas pra siklus yaitu dilaksanakan pada hari Selasa, 23 September 2014.

2) Penyusunan RPP

(66)

49

pada tahap pra siklus juga menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus I. Kompetensi inti dalam RPP ini dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III sama, jadi hanya ditunjukkan dalam tahap pra siklus saja, sedangkan untuk kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tetap ditunjukkan pada masing-masing tahap penelitian. Pada siklus ini Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran adalah:

Tabel 3.5 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran

Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar

3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya.

4.8 Menyajikan laporan tentang penyakit yang berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh manusia.

Indikator Pembelajaran

1.Menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia. 2.Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan

manusia.

3.Menjelaskan proses pencernaan manusia. 4.Menyebutkan penyakit alat pencernaan manusia.

3) Penyiapan Perangkat

(67)

50

saja yang meliputi presensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Presensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. Sedangkan lembar penilaian dan soal digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

4) Penyiapan Alat dan Media a) Alat

LCD dan Laptop b) Sumber

(1) Tema 4, Sehat itu Penting, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, halaman 84. (2) Sehat itu Penting, Tema 4, Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Buku Siswa SD/MI Kelas V, halaman 54. (3) Choiril Azmiyawati, IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V

SD/MI, halaman 13-17. b. Pelaksanaan

(68)

51

manusia, dan penyakit alat pencernaan manusia. Pembelajaran ini belum menggunakan puzzle alat pencernaan manusia. Berikut adalah tabel langkah pelaksanaan pra siklus:

Tabel 3.6 Langkah Pelaksanaan Pra Siklus

1. Kegiatan Awal/Pendahuluan

Penyiapan siswa:

 Membuka pembelajaran dengan salam.

 Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.

 Guru melakukan presensi

 Guru bertanya: “Bagaimana kabar kalian hari ini?” Memotivasi siswa dan apersepsi:

Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menyanyikan lagu pencernaan berikut:

Marilah mari belajar pencernaan Pencernaan itu ada di tubuh kita Di mulai dari mulut lalu ke kerongkongan

Setelah itu masuk ke dalam lambung Lanjut ke usus halus lalu ke usus besar

Dan yang terakhir itu adalah anus

 Guru melakukan apersepsi, yaitu:

a. Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa, guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan alat pencernaan manusia dengan mengajukan pertanyaan seperti:

- Berapa kali kalian makan dalam sehari? Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran

 Tahukah ada berapa alat pencernaan makanan pada tubuh kita anak-anak?

 Bagaimana caranya makanan bisa dicerna di tubuh kita?

 Siapa yang tahu penyakit yang bisa menyerang pencernaan kita? Menjelaskan tujuan

 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar

 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar

 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pencernaan manusia dengan benar

 Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan penyakit pencernaan manusia dengan benar

Menjelaskan cakupan materi

 Hari ini kita akan belajar tentang pola hidup sehat yaitu mengenai alat pencernaan manusia

(69)

52

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

 Guru meminta siswa mengamati gambar alat pencernaan manusia yang ditampilkan

 Siswa diminta mengamati gambar alat pencernaan yang ditanyangkan b. Menanya

 Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan gambar alat pencernaan manusia, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:

- Gambar apa yang ditampilkan tadi anak-anak? c. Melakukan

 Siswa mencari tahu tentang fungsi masing-masing alat pencernaan manusia, proses pencernaan dan penyakit secara individu

d. Menghubungkan

 Siswa diminta menuliskan fungsi masing-masing alat pencernaan manusia, proses pencernaan dan penyakit di buku tugas masing-masing e. Komunikasi

 Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menyampaikan apa yang ditulisnya.

3. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan penghargaan pada siswa yang berani maju ke depan untuk menyampaikan hasilnya

 Siswa mengerjakan soal post test

 Guru dan siswa bersama-sama mencocokkan hasil jawaban yang telah diselesaikan oleh siswa

 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari Menemukan manfaat dari materi

 Anak-anak hari ini kita sudah belajar apa?

 Guru menanyakan apa manfaat belajar alat pencernaan manusia Memberi umpan balik

 Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari siswa yang pemalu dan bersendau gurau untuk diberi nasihat

Tindak lanjut

 Meminta siswa setelah sampai di rumah untuk menyebutkan dan menjelaskan alat pencernaan yang dipelajarai hari ini kepada orang tua. Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran

 Pertemuan yang akan datang kita akan belajar tentang pola hidup sehat dengan mengetahui lebih jelas alat pencernaan manusia.

 Guru menutup pelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas

 Salam penutup c. Pengamatan

Gambar

Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan
Gambar 1.1 Empat Langkah dalam PTK
Gambar 2.1 Bentuk Puzzle Alat Pencernaan Manusia
Gambar 2.5 Bentuk Puzzle Lambung
+7

Referensi

Dokumen terkait

satu upaya untuk mewujudkan peningkatan kompetensi tersebut adalah dengan me wadahi siswa, dalam hal ini siswa SMA, dengan kegiat an positif yang memacu

Guru memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang di ajarnya, tetapi juga

dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 26 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur variabel kepuasan pelanggan...

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas tentang penyakit AIDS melalui pembuatan Iklan Layanan Masyarakat dengan menggunakan Macromedia Flash MX sebagai penunjang dalam

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.. Universitas

Perumusan masalah dalam mempelajari Perbandingan Gerusan Lokal Yang Terjadi di Sekitar Abutmen Dinding Vertikal Tanpa Sayap dan dengan Sayap pada Saluran Lurusadalah:..

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.. Universitas

HUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT.. STUDIO CILAKI