• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh "

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS

PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN /

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: ASIH RAHAYU NIM - -

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS

PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN /

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: ASIH RAHAYU NIM - -

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS

PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN /

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: ASIH RAHAYU NIM - -

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(5)
(6)
(7)
(8)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

Ketika kehidupan memberikan seribu alasan untuk

menangis, maka tunjukkan bahwa kita mempunyai sejuta

alasan untuk tetap tersenyum.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

.

Bapak (Suwardi) dan Ibu (Lasiyem) sebagai wujud baktiku kepada beliau, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya untukku.

.

Saudara-saudaraku (mas Eko Sunardi dan Wiji Astuti) yang selalu mendukungku dan memberiku semangat, serta mengajarkan sebuah arti kesabaran dan ketabahan.

.

Nenekku (mbah Surip) yang selalu mendoakanku.

.

Keluarga besarku yang saya sayangi.

.

Sahabat-sahabatku (zulia, mbak wirin, sri, sugi, mas pete, febri”brengos”, mbak lis, yuli, mas wid, putri”mbah’e”, mpok atik, mbak ulya, mbak afifah, riha, umi, bitha, wulan, tika, mbak asiah, zum”parkidi”) yang telah menemaniku dan memberiku semangat.

.

Mas Tompel (Akbar Wisnu Wicaksono) yang telah membantuku, menemaniku, serta memberikanku semangat

.

Rekan-rekan pemuda-pemudi Karang Taruna Dusun Prampelan Desa Sumberejo yang telah mengajarkanku sebuah pengorbanan dan perjuangan serta loyalitas.

.

Keluarga besar posko KKN di Magelang.

(9)

KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا الله مسب

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-bagian Tumbuhan melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan sauri tauladannya, sehingga kita dapat mengikuti ajaran-ajaran serta Sunnahnya yang Ia sebarkan dan Ia tinggalkan sebagai bekal kita di kehidupan akhirat kelak.

Suatu kebanggan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih setulusnya kepada:

(10)

. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

. Bapak Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

. Ibu Nur Khasanah S.Pd.I. selaku Kepala Sekolah MI Miftahul Huda Sumberejo beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Miftahul Huda Sumberejo .

. Bapak A.Slamet Trimidzi, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran IPA kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo yang telah membantu terlaksananya penelitian

. Siswa-siswi kelas IV Al-jabar MI Miftahul Huda Sumberejo yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

. Teman – teman PGMI yang selalu bersama dalam suka dan duka. . Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

(11)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya.

Salatiga, Agustus Penulis

(12)

ABSTRAK

Rahayu, Asih. . Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-bagian Tumbuhan Melalui Strategi pembelajaran Mind Maps Pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran . Skripsi, Jurusan Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Mind Maps

Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi pembelajaran Mind Maps. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan strategi pembelajaran Mind Maps dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran ?.

Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari ) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Bagian-bagian Tumbuhan. ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. ) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo yang berjumlah siswa, yang terdiri dari siwa laki-laki dan siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... I LEMBAR BERLOGO ... Ii JUDUL ... Iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ... Iv PENGESAHAN KELULUSAN ... V PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... Vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... Vii KATA PENGANTAR ... Viii ABSTRAK ... Xi DAFTAR ISI ... Xii DAFTAR TABEL ... Xvi DAFTAR GAMBAR ………..

DAFTAR LAMPIRAN ………...

Xvii xviii BAB I PENDAHULUAN

(14)

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian... F. Definisi Operasional ... G. Metodologi Penelitian ... H. Sistematika Penulisan ... BAB II LANDASAN TEORI

(15)

. Materi Bagian-bagian Tumbuhan ... a. Akar ... b. Batang ...……… c. Daun ...………...……… d. Bunga ... ………. D. Hakikat Strategi Pembelajaran Mind Maps ...………..

. Pengertian Strategi ....………...

. Mind Maps ...………. a. Pengertian Mind Maps...………. b. Langkah-langkah Membuat Mind Maps ...……… c. Manfaat Mind Maps ... d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Mind Maps ... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Miftahul Huda Sumberejo ... B. Profil Sekolah ...

C. Fasilitas Sarana dan Prasarana ...………

D. Tenaga Pendidik dan Staf ...………... E. Subyek Penelitian ...………..………... F. Pelaksanaan Penelitian ...

(16)

. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...………... . Siklus I ... . Siklus II ...………..

B. Pembahasan ...………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... Lampiran-lampiran

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel . Fasilitas, Sarana dan Prasarana MI Miftahul Huda Sumberejo.... Tabel . Tenaga Pendidik dan Staf MI Miftahuk Huda Sumebrejo ... Tabel . Nama Siswa Kelas IV Al-jabar MI Miftahul Huda Sumberejo ... Tabel . Nilai Siswa Siklus I ... Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada

Siklus I ...

Tabel . Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... Tabel . Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... Tabel . Nilai Siswa Siklus II ... Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada

Siklus II ...

Tabel . Tabel .

Hasil Pengamatan Guru Siklus II ... Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ………...

Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM dari Siklus I ke Siklus II ...

(18)

DAFTAR GAMBAR

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Pre test dan Post Test Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test Siklus II Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran Foto Pelaksanaan

Lampiran Sampel Hasil Tes Siswa Lampiran Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran Lembar Konsultasi Pembimbing

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatya. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif) (Asih Widi Wisudawati, ).

Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya sebagai objeknya. Melalui pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan peserta didik memahami proses dan produk sains, nilai sains, memiliki sikap ilmiah, dan dapat menjadi warga negara yang bermoral serta tanggap terhadap masalah lingkungannya (Anna Poedjiadi: , )

(21)

dapat memberikan pelajaran sesuai temponya masing-masing. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya peningkatan hasil belajar.

Strategi pembelajaran yang klasik yang diterapkan di sekolah kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pembelajaran di kelas melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya, sehingga nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Agar pelajaran IPA khususnya pada materi bagian-bagian tumbuhan dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran yang tepat, sebagai seorang guru harus bisa memilih dan merencanakan strategi pembelajaran yang akan di gunakan dalam penyampaian berbagai masalah pendidikan. Strategi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Sebagai mana kita ketahui bahwa strategi megajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, dengan demikian yang perlu diperhatikan oleh guru adalah ketepatan memilih strategi pembelajaran.

(22)

pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar, siswa lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat.

Atas dugaan di atas maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat untuk mencoba suatu tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada berupa penerapan strategi pembelajaran lain yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi pembelajaran Mind Maps.

Bagian-bagian tumbuhan merupakan materi yang di dalamnya memerlukan pemahaman dari sisi konsep dan dari sisi pendalaman materi terkait dengan membedakan komponen-komponen di materi tersebut, sehingga siswa memerlukan strategi yang tepat untuk mempelajarinya. Namun berdasarkan fakta yang penulis temukan di lapangan, MI Miftahul Huda Sumberejo dalam penggunaan strategi yang variatif masih belum digunakan. Proses KBM di madrasah tersebut masih sangat monoton yang menjadikan salah satu faktor belum tercapainya hasil belajar yang maksimal.

(23)

keaktifan dan kreatifitas berpikir, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa.

Strategi pembelajaran Mind Maps merupakan strategi yang bisa menjadi alternatif sebagai guru dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pembelajaran IPA. Karena konsep strategi ini adalah pembelajaran yang di desain sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Mind Maps dapat didefinisikan sebagai sistem pembelajaran yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak (asosiatif dan imajinatif) sehingga mampu memaksimalkan kapasitas dan potensi otak penggunanya (Bunda Lucy, ).

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-bagian Tumbuhan melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran ”.

B. Rumusan Masalah

(24)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran Mind Maps dalam mata pelajaran IPA pada materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran .

D. Manfaat Penelitian

Dari segi sifatnya, manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua bagian, sebagai berikut:

. Manfaat Teoritis

Penelitain ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran serta informasi yang baru sehingga membantu proses belajar mengajar agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan hasil pembelajaran.

. Manfaat Praktis:

a. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan belajar IPA melalui kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran mind maps yang dapat meningkatkan kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna

(25)

c. Bagi Sekolah, dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA

d. Bagi masyarakat, diharapkan dapat bermanfaat sebagai alternatif pembelajaran sehingga belajar IPA menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian

Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban sementara dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis (Notoatmodjo, : ). Dari pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis merupakan kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau mungkin salah. Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Penerapan strategi Mind Maps dalam pembelajaran IPA pada materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran .

(26)

strategi pembelajaran Mind Maps ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penilaian (Direktorat Pendidikan Madrasah, ). Adapun indikator yang dirumuskan adalah:

a. Secara Individu

Siswa dapat mencapai nilai ≥ sesuai dengan KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi Bagian-bagian Tumbuhan. b. Secara Klasikal

Secara klasikal persentase sebanyak ≥ dari total siswa dalam satu kelas mencapai nilai KKM yaitu (Trianto, ).

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis menguraikan arti kata-kata yang sesuai dalam judul.

. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes (Ahmad Susanto, : ).

. Bagian tumbuhan

(27)

reproduktif yaitu organ yang bertanggungjawab bagi perbanyakan tumbuhan, pada tumbuhan berbiji meliputi bunga, buah dan biji (Hartanto Nugroho, : ).

. Strategi

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan (Abdul Majid, ).

. Mind Maps

Mind Maps adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind Maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Tony Buzan, ).

G. Metodologi Penelitian . Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penilitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penilitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Suharsimi Arikunto, : ).

Menurut Basrowi ( : ), sebagaimana mengutip dari The First International Handbook of Action Research for Indonesian Educators,

(28)

adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh.

Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh beberapa pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam lingkup pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki maupun meningkatkan kualitas pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas ialah agar permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran di dalam kelas dapat dipecahkan.

. Subyek Penelitian

Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang terdiri dari siswa. Dan guru mata pelajaran IPA kelas IV yaitu bapak A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I sebagai kolaborator dalam penelitian ini.

. Langkah-langkah Penelitian

(29)

Observation (pengamatan) dan ( ) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Tahap rencana (planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:

) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Mind Maps (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ).

) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.

) Mempersiapkan perlengkapan Mind Maps yang dibutuhkan. ) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian

perhatian siswa.

) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran.

) Menyusun test formatif untuk siswa.

) Target yang diharapkan dalam penerapan strategi pembelajaran Mind Maps ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum.

b. Tahap tindakan (action)

(30)

terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

c. Tahap pengamatan (observation)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.

d. Tahap refleksi (reflection), meliputi:

) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. ) Evaluasi hasil observasi.

) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II.

(31)

Gambar . Siklus Penelitian

. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengumpul data dalam penelitian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal-soal, lembar observasi, RPP.

. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu penelitian adalah dengan menggunakan instrumen. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menggunakan metode:

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II

Pengamatan

(32)

a. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, ). Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada guru dan seluruh siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan hasil belajar terhadap materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan. b. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, ). Untuk memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan siswa.

c. Tes

(33)

. Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni:

a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa hasil informasi berbentuk

kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif (Kunandar, ).

Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan di setiap siklusnya.

a. Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan penghitungan dengan rumus:

M= Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai kelas

(34)

b. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

P = × Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi

N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, : ) H. Sistematika Penulisan

Dari uraian di atas, dapat disusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator pencapaian, definisi operasional dan metodologi penelitian

BAB II Menjelaskan tentang kajian landasan teori yang meliputi pengertian belajar, hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, tinjauan tentang bagian-bagian tumbuhan, tinjauan tentang strategi Mind Maps.

(35)

BAB IV Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil penelitian

(36)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Belajar . Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Proses disini dalam arti adanya interaksi antara individu dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah. Berubah dalam pengertian yang baik, yaitu dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap atau mengenai sikap, nilai, kebiasaan, pengetahuan, maupun kecakapan-kecakapan yang diperoleh yang merupakan penambahan atau peningkatan suatu peilaku (Ahmad Susanto, ).

(37)

Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi anatara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku. Tingkah laku tersebut ditetapkan dalam pengertian yang baik, yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap sikap, kebiasaan, pengetahuan maupun kecakapan-kecakapan.

. Ciri-ciri Belajar

Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti ( : ), mengemukakan ciri-ciri belajar meliputi:

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen. c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat

(38)

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. . Unsur-unsur Belajar

Unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting dipahami dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme mengemukakan bahwa ada tujuh unsur utama dalam proses belajar, yang meliputi:

) Tujuan

Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu.

) Kesiapan

(39)

) Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang dimaksud situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.

) Interpretasi

Interpretasi yaitu melihat hubugan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. ) Respon

Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba (trial and eror).

) Konsekuensi

Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa. ) Reaksi terhadap kegagalan

(40)

. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Sukmadinata dalam Suyono ( ) megemukakan bahwa prinsip umum belajar sebagai berikut:

a) Belajar merupakan bagian dari perkembangan. Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan individu yang pesat.

b) Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).

c) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif. d) Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu belajar

harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dan keterampilan hidup (life skill).

e) Kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat dan waktu. Berlangsung di sekolah (kelas dan halaman sekolah), di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar, dalam bengkel kerja, di dunia industri, dan sebagainya.

f) Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru. Berlangsung dalam situasi formal, informal, dan nonformal.

(41)

pencapaian sesuatu yang bernilai tinggi. Ini harus terencana, memerlukan waktu dan dengan upaya yang sungguh-sungguh. h) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai

dengan yang amat kompleks.

i) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. Hambatan dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya, adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar.

j) Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain. Orang lain itu dapat guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten dan lainnya.

B. Hakikat Hasil Belajar . Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tersebut dipertegas oleh Nawawi dalam K. Ibrahim yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Ahmad Susanto, : ).

(42)

belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Menurut Sunal, evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukan evaluasi ini dapat dijadikan sebagai feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu mencakup pengetahua, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Ahmad Susanto, ).

(43)

. Macam-macam Hasil Belajar a. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampaun untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung ia lakukan (Ahmad Susanto, ).

Menurut Carin dan Sund dalam Ahmad Susanto ( ) pemahaman dapat dikategorikan ke beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:

(44)

b) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah dipelajari. Bagi orang yang benar-benar telah paham ia akan mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai.

c) Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis; dengan memahami ia akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini.

d) Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masin-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti, menerjemahkan, menginterpretasikan, aplikasi, analsis, sintesis, dan evaluasi.

(45)

sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abastrak.

Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Sehubungan dengan evaluasi produk ini, W.S Winkel (Ahmad Susanto, ) menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu tujuan instruksional telah tercapai; semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasarkan pandangan Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan Proses

(46)

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerjasama, bertanggungjawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

Menurut Indrawati, keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampialn ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Keterampilan proses dibagi menjadi enam aspek: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen. c. Sikap

(47)

merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

Menurut Sardiman (Ahmad Susanto, ), sikap merupakan kecenderungan unntuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

Dalam hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif.

. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

(48)

sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan (Ahmad Susanto, ).

Menurut Wasliman (Ahmad Susanto, ), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

(49)

a) Kecerdasan Anak

(50)

b) Kesiapan dan Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan dan kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena kematanagan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.

c) Bakat Anak

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.

d) Kemauan Belajar

(51)

bahwa belajar sangat penting untuk kehidupan kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggungjawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penenti dalam mencapai keberhasilan belajar.

e) Minat

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat yang besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Dari pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai prestasi belajar yang diinginkan.

f) Model Penyajian Materi Pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh siswa tentunya berpengaruh secra positif terhadap keberhasilan belajar.

(52)

Siswa pada umumnya dalam melakukan belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap guru yang baik ini tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin, serta bekerja penuh dedikasi dan bertanggungjawab dalam segala tindakan yang ia lakukan.

h) Suasana Pengajaran

(53)

i) Kompetensi Guru

Guru yang profesional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu. Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar akan banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya. j) Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut memengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oelh kondisi masyarakat daripada oelh keluarga dan sekolah.

C. Hakikat Pembelajaran IPA di SD/MI . Pembelajaran IPA

(54)

Sains atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dengan segala isinya. Adapun hal-hal yang dipelajari dalam IPA adalah sebab-akibat, hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang terjadi di alam (Depdiknas, ). Sedangkan, pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran (Asih Widi Wisudawati, ). b. Fungsi IPA

Menurut Departemen Agama RI ( : ), fungsi mata pelajaran IPA antara lain:

a) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b) Mengembangkan keterampilan proses

c) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan

(55)

e) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

c. Tujuan IPA

Menurut Departemen Agama RI ( : ), tujuan mata pelajaran IPA sebagai berikut:

a) Memahami konseo-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

b) Memilki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan, tentang alam sekitar.

c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar.

d) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama dan mandiri.

e) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

(56)

g) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

d. Ruang Lingkup IPA

Menurut Departemen Agama RI ( : ), ruang lingkup mata pelajaran IPA mencakup:

a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya.

b) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan

c) Listrik dan magnnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.

d) Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.

e) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaanda pelestariannya. . Materi Bagian-bagian Tumbuhan

Secara umum tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi bagian, yaitu: a. Akar

(57)

sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus ke tanah.

 Bagian-bagian Akar: a) Inti Akar

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

b) Rambut Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah menyerap air dari dalam tanah.

c) Tudung Akar

Tudung akar terletak di bagian ujung akar, bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.

 Jenis-jenis Akar a) Akar Serabut

(58)

b) Akar Tunggang

Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Jenis akar ini dimiliki oelh tumbuhan berkeping dua (dikotil), misalnya: kedelai, mangga, jeruk, dll.

Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain: akar isap contohnya akar benalu, akar tunjang contohnya akar pandan, akar lekat contohnya akar sirih, akar gantung contohnya akar pohon beringin, akar nafas contohnya akar pohon kayu api.

 Fungsi Akar

a) Menyerap air dan zat hara b) Menunjang berdirinya tumbuhan c) Sebagai alat pernafasan

d) Sebagai penyimpan makanan cadangan b. Batang

(59)

 Bagian-bagian batang a) Epidermis

b) Korteks c) Endodermis

d) Silinder pusat (stele)

Dalam silinder pusat terdiri dari beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.

 Jenis-jenis batang a) Batang berkayu

Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, seadngkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini antara lain jati, mangga, jambu

b) Batang rumput

(60)

c) Batang basah

Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, misalnya tumbuhan bayam.

 Fungsi batang a) Sebagi penopang

Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuhan makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.

b) Sebagai pengangkut

Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

c) Sebagai peyimpan

(61)

d) Alat perkembangbiakan

Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunaka batang.

Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan antara lain untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati, untuk bahan makanan contohnya sagu, asparagus, untuk bahan industri contohnya tebu dan bambu (Budi Wahyono, ).

c. Daun

Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari batang. Daun pada umunya berbentuk tipis dan berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil ysng ada pada daun. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu.

 Bagian-bagian Daun

(62)

Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.

 Bentuk-bentuk Tulang Daun

a) Menyirip. Tulang daun jenis ini memiliki susuna seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan jambu.

b) Melengkung. Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer. c) Menjari. Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari

tangan manusia. Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.

(63)

 Fungsi Daun

a) Pembuatan makanan. Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses pertumbuhan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.

b) Pernapasan. Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara.

c) Penguapan. Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi. Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun pepaya dan daun singkong; obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji; rempah-rempah, contohnya daun salam. d) Bunga

 Bagian-bagian Bunga

(64)

b) Mahkota, merupakan bagian bunga yang indah dan berwarna-warni

c) Benang sari dengan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan. d) Putik sari sebagai alat kelamin betina.

e) Dasar dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga. Gambar Bunga dan Bagian-bagian Bunga

Sempurna

Sumber: Hartanto Nugroho ( )

Bunga yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dasar bunga, dan putik sari disebut bunga sempurna. Jika memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut bunga hermafrodit.

 Fungsi Bunga

(65)

Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penterbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik (Budi Wahyono, ). D. Hakikat Strategi Pembelajaran Mind Maps

. Pengertian Strategi

Strategi pembelajaran adalah rangakaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asesmen) agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam megelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan (Suyono, ).

Menurut Kozwa Sanjaya dalam Abdul Majid ( ) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Gerlach dan Ely dalam Abdul Majid ( ) juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

(66)

secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Di dalam strategi tersebut mencakup tujuan kegiatan yang ingin dicapai, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.

. Mind Maps

a. Pengertian Mind Maps

Mind Maps asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun -an. Menurutnya mind maps adalah sistem penyimpanan, penarikan data, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan. Mind Maps adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak (Tony Buzan, ).

Mind Maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran. Pemetaan pikiran ini didasarkan pada kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta sel otak atau setara dengan kali jumlah manusi di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke sekililingnya (Tony Buzan, )

(67)

dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Semua mind maps mempunyai kesamaan, semuanya menggunakan warna, semuanya memiliki stuktur alami yang memancar dari pusat. Dengan mind maps, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.

Mind Maps membantu dalam belajar, menyusun, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, dan mengelompokkannya dengan cara yang alami, memberi akses yang mudah dan langsung (ingatan yang sempurna) kepada apapun yang diinginkan. Dengan mind maps, akan semakin mudah dalam belajar dan mengetahui banyak hal (Tony Buzan, )

b. Langkah-langkah Membuat Mind Maps

Sebelum memulai membuat mind maps, siapkan bahan-bahan untuk membuatnya, yaitu:

 Kertas kosong

(68)

Adapun langkah-langkah dalam membuat mind maps, sebagai berikut:

a) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

b) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita lebih terfokus, membantu kita lenih berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak.

c) Gunakan warna. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind maps lebih hidup, menambah energi pada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan

(69)

e) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata

f) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind maps.

g) Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral setiap gambar bermakna seribu kata.

Gambar Contoh Mind Maps

Sumber: Tony Buzan ( )

c. Manfaat Mind Maps

(70)

a) Mind Maps mengunakan warna

Dengan menggunakan warna itu arinya telah mengaktifkan otak kanan anak-anak. Warna bisa membantu dalam mengklasifikasi informasi dan juga dapat menstimulasi ide serta kreatifitas.

b) Mind Maps adalah gambar

Dapat dikatakan bahwa bahasa alami manusia adalah gambar bukan verbal. Bahasa alami ini lebih mudah dicerna bagi otak. Dari berbagai riset yang dilakukan di dunia, terbukti ada korelasi yang kuat antara mind maps dan daya ingat penggunanya. Secara umum, anak yang dibekali mind maps untuk mempelajari materi pelajaran memliki memori yang lebih baik daripada anak yang hanya membaca buku secara linier.

c) Mind Maps membantu meyatukan asosiasi anak

(71)

d) Mind Maps merupakan alat bantu menguji kompetensi anak Apa yang dipelajari anak-anak tentu akan membentuk pemahaman atau map di dalam otaknya. Dengan melihat dan meminta anak mempresentasikan mind maps yang dibuatnya akan membantu menyelamiwhat happens inside the brain. Anak-anak dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan juga apa yang belum diketahui. Dalam konteks ini mind map merupakan eksternalisasi dari realitas internal siswa.

e) Mind Maps memberikan gambaran besar

Sebelum mengajar tentu setiap guru atau orang tua biasanya memiliki rencana pengajaran. Dengan me-mind map-kan rencana pengajaran yang di dalamnya termasuk seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas sampai pada penugasan maka jalannya kelas seolah sudah dapat dilihat secara detail dan terintegrasi. Sebelum memulai pelajaran, perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami arah pelajaran yang dilalui bersama padanjam tersebut. Harus ada kesepakatan dahulu mengenai materi yang akan disajikan. Mind map-kan poin-poin penting yang akan dibahas dan dikuasai anak setelah belajar agar mereka mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelajarannya.

(72)

memenuhi kebutuhan kelas akan pemahaman mengenai arsitektur dasar dari keseluruhan pelajaran (Bunda Lucy, ).

d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Mind Maps a. Kelebihan Strategi Mind Maps:

a) Cara penggunaan strategi ini cepat

b) Strategi dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul di kepala

c) Proses menggambar bisa memunculkan ide-ide yang lain d) Hasil gambaran yang sudah terbentuk bisa menjadi

pasduan untuk menulis b. Kekurangan Strategi Mind Maps:

a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat b) Tidak sepenuhnya murid yang belajar

c) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan

(73)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Miftahul Huda Sumberejo

Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Huda Sumberejo , Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan salah satu madrasah unggulan di Desa Sumberejo.

MI Miftahul Huda Sumberejo ini berdiri di atas tanah yang luasnya m yang didirikan pada tahun . Tanah ini milik yayasan yang sudah memiliki sertifikat akte yang sah. Status MI Miftahul Huda Sumberejo ini sudah mendapat Akreditasi Sekolah dari Kementerian Agama dengan NSS: yang mendapat akreditasi A.

B. Profil Sekolah . Visi:

“Mencetak Generasi Muslim yang Beriman Bertakwa Berakhlak

Mulia, Berkualitas, Peka terhadap Komunitasnya, serta Mampu Mengembangkan potensi yang dimiliki.”

. Misi

(74)

c. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien berbasis komunitas

d. Mengadakan training penguasaan teknologi informasi e. Menggali dan mengembangkan potensi anak didik . Tujuan

a. Menguasai bacaan dan gerakan sholat

b. Mampu mengaplikasikan sholat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari

c. Mampu melaksanakan puasa ramadhan

d. Menghormati orang tua, yang lebih tua, dan guru

e. Mampu bergaul dengan baik di tengah-tengah komunitasnya f. Menguasai kurikulum Kemenag dan Kemendiknas

C. Fasilitas, Sarana dan Prasarana

Tabel . Fasilitas, Sarana, dan Prasarana MI Miftahul Huda Sumberejo

No. Nama Jumlah Kondisi

. Ruang Kepala Sekolah Baik

. Ruang Komputer Baik

. Ruang Perpustakaan Baik

. Ruang Guru Baik

. Ruang Kelas Baik

(75)

. Toilet Guru Baik

. Toilet Siswa Baik

. Koperasi Baik

. Mushola Baik

. Gudang Baik

D. Tenaga Pendidik dan Staf

Tabel Tenaga Pendidik dan Staf MI Miftahul Huda Sumberejo

No. Nama Jabatan

. Nur Khasanah, S.Pd.I Kepala Sekolah . Raudlotul Hidayah, S.Pd.I Wali Kelas . Lutfiana Putri, S.Pd.I Guru Kelas . Siti Mutiah, S.Pd.I Wali Kelas

. Suprianto Guru Kelas

(76)

. Sugiyanti, S.Pd.I Unit Perpustakaan . M. Safari, S.Pd.I Tata Usaha

. Suharjo Penjaga Sekolah

E. Subyek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV Al-Jabar MI Miftahul Huda Sumberejo yang berjumlah siswa, terdiri dari laki-laki dan perempuan yang pada tahun pelajaran tercatat sebagai siswa di MI tersebut.

Tabel Nama Siswa Kelas IV Al-jabar

MI Miftahul Huda Sumberejo Tahun Pelajaran

No. Nama Jenis Kelamin

. Agung Nugroho L

. Davva Candra Adinata L

. Dhika Mukti Fidyatama L

. Dimas Arya Praditya L

. Dina Rahma Sari P

. Dwi Cahyo Saputro L

. Juwita Ariska Pratiwi P

. Laily Naziatul Husna P

. M. Akmal Baihaqi L

. M. Anwi Salfan L

(77)

. M. Raikhan Arwana L

. M. Zainul Mufit L

. Mutia Febiana Ayu W. P

. Nasitha Najwa P

. Nayla A’la Amalia P

. Nur Nilasari P

. Nur Qurotul Nabila F. P

. Retno Nindi Herlina P

. Rohman Al Huda L

. Saniatul Aulia P

. Sofa Agustina P

. Sofiati P

. Tegar Setyaji L

. Teso Permadi L

Deska Naswa Aulia P

F. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus dengan rincian sebagai berikut:

. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

(78)

pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal Agustus . Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Adapun tahap perencanaan meliputi:

) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps. Adapun mata pelajaran yang dibahas adalah ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang bagian-bagian tumbuhan.

) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu tanggal Agustus .

) Membuat instrumen penelitian yaitu:

a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.

(79)

b. Pelaksanakan Tindakan ) Pra Pembelajaran

a) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP.

c) Menyiapkan lembar tes formatif. ) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a. b) Absensi

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. e) Pre test

) Kegiatan Inti Eksplorasi:

a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang tumbuhan b) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

Elaborasi:

a) Guru menjelaskan bagian-bagian akar serta fungsinya menggunakan mind maps

(80)

c) Guru menjelaskan fungsi akar menggunakan mind maps

d) Guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan menggunakan mind maps

Konfirmasi:

a) Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui

b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan

c) Guru memberikan latihan soal sebagai bahan evaluasi (post test).

) Kegiatan Akhir

a) Guru menyampaikan materi yang akan datang b) Guru menutup pelajaran dengan berdo’a bersama c) Guru mengucap salam

c. Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

(81)

) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.

d. Refleksi

Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:

) Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.

) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru.

Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya:

) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif

) Dalam pembelajaran masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru

) Penggunaan waktu kurang efektif dan efisien.

Gambar

Gambar  .   Siklus Penelitian
Gambar     Bunga dan Bagian-bagian Bunga
Gambar     Contoh Mind Maps
Tabel  .  Fasilitas, Sarana, dan Prasarana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahu Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat pelaksanaan ice breaking guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagi berikut : 1) penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau di kelas V MI Miftahul Huda Setrohadi telah barjalan

(2) Terdapat peningkatan hasil belajar IPS materi koperasi dengan teknik learning cell pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda, hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai

Masalah yang terdapat pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Soga Desa Tenajar Kidul Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Tersana Kecamatan

Hasil penelitian ini menunjukkan tentang peningkatan kemampuan memahami Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas III MI Miftahul Huda Tahun Pelajaran

Wates Kediri”. Peneliti memilih lokasi di MI Miftahul Huda Ngreco Kandat dan MI An Najah Joho Wates Kediri karena kedua lembaga ini telah merintis untuk menerapkan strategi

Ibid,.. menyelesaikan soal matematika pada materi pecahan pada peserta didik. kelas IV MI Miftahul Huda Ngantru Tulungagung’. Adapun metode analisis data yaitu sebagai