i
ANALISIS PRODUK TABUNGAN HAJI ARAFAH DENGAN
AKAD WADIAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA
KANTOR CABANG PEMBANTU MAGELANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari‟ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
YULIANA
NIM. 20113002
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
iii
ANALISIS PRODUK TABUNGAN HAJI ARAFAH DENGAN
AKAD WADIAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA
KANTOR CABANG PEMBANTU MAGELANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari‟ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
YULIANA
NIM. 20113002
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No 02 Salatiga telp. (0298) 323706, 323433 Website:www.iainsalatiga.ac.id Email:administrasi@iainsalatiga.ac.id
Jurusan : Perbankan Syariah Diploma III (PS-DIII) Judul : ANALISIS PRODUK TABUNGAN HAJI
ARAFAH DENGAN AKAD WADIAH DI
BANK MUAMALAT INDONESIA
KANTOR CABANG PEMBANTU
MAGELANG
Dengan ini kami mohon Tugas Akhir mahasiswa tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 18 Juli 2016 Pembimbing
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No 02 Salatiga telp. (0298) 323706, 323433 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
ANALISIS PRODUK TABUNGAN HAJI ARAFAH DENGAN AKAD
WADIAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG
PEMBANTU MAGELANG
DISUSUN OLEH
YULIANA
NIM 201 13 002
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 10 Agustus 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si ( _________ ) Sekretaris Sidang : Abdul Aziz N. P., MM ( _________ ) Penguji I : Mochlasin, M.Ag ( _________ ) Penguji II : Taufikur Rahman, S.E.,M.Si ( _________ )
Salatiga, Agustus 2016 Dekan FEBI IAIN Salatiga
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini:
Nama : YULIANA
NIM : 201 13 002
Jurusan : Perbankan Syariah Diploma III (PS-DIII)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 26 Juli 2016 Yang Menyatakan
Yuliana
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : YULIANA NIM : 201 13 002
Jurusan : Perbankan Syariah Diploma III (PS-DIII) Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, 26 Juli 2016 Saya yang
menyatakan,
Yuliana
viii MOTTO
SALAH SATU HAL TERPENTING DALAM
HIDUP ADALAH KEBAHAGIAN KEDUA ORANG
ix
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, penulis persembahkan Tugas Akhir ini kepada:
1. Bapak Slamet dan Ibu Bariyah selaku orang tua tercinta dan kakak yang saya cintai yang telah memberikan semangat dan do‟a selama ini.
2. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moril.
3. Bapak dan Ibu dosen IAIN SALATIGA yang telah memberikan ilmu selama ini.
4. Seseorang tersayang yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan selalu setia.
5. Teman-teman seangkatan yang telah melakukan perjuangan dalam menempuh pendidikan bersama.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. atas limpahan karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PRODUK TABUNGAN HAJI ARAFAH DENGAN
AKAD WADIAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU MAGELANG” . Tugas Akhir ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Jurusan Perbankan Syariah Diploma 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu disini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya yang tiada terhitung jumlahnya
2. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Si selaku Rektor IAIN Salatiga
3. Bapak Dr. Anton Bawono., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
4. Bapak Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Diploma III
xi
6. Seluruh dosen pengajar Progaram Studi DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga
7. Bapak, Ibu, Kakak dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan, dan menyemangati
8. Dan teman-teman satu angkatan yang sudah melakukan pendidikan bersama-sama.
Akhirnya penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini, sehingga masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kritik yang mebangun dan saran yang diberikan oleh pembaca sangat diperlukan. Tapi, sekecil apapun Tugas Akhir (TA) ini penulis berharap dapat memebrikan manfaat bagi pembaca semua, terutama akan dapat membantu lembaga yang penulis melakukan penelitian.
Salatiga, 26 Juli 2016 Penulis
xii ABSTRAK
Yuliana. 2016. Analisis Produk Tabungan Haji Arafah Dengan Akad Wadiah Di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang. Tugas Akhir. Jurusan Perbankan Syariah Diploma III. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Abdul Aziz Nugraha Pratama., M.M.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui manfaat Produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang, 2) Untuk mengetahui perkembangan jumlah nasabah Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang pada tahun 2015, 3) Untuk mengetahui penerapan analisi SWOT dalam pemasaran Produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor cabang Pembantu Magelang, 4) Untuk mengetahui strategi pemasaran Produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang.
Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada para karyawan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang yang mengurusi produk ini, dan observasi secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek yang berkaitan dengan yang diteliti.
Hasil Penelitian ini adalah: 1) manfaat produk tabungan haji arafah nyaman, terencana, menguntungkan, fleksibel dan terjamin, 2) jumlah nasabah mengalami peningkatan setiap tahunnya, 3) kekuatan memiliki poin lebih besar daripada kelemahan sehingga peluang untuk Produk Tabungan Haji Arafah lebih besar dari ancamannya, 4) strategi pemasaran produk Tabungan Haji Arafah sesuai dengan analisis 4P.
xiii DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN ... vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... vii
MOTTO ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Metode Penelitian ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 12
B. Kajian Teoritik ... 13
BAB III OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Bank Muamalat ... 26
B. Identitas Perusahaan ... 29
C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 29
D. Budaya Perusahaan ... 30
E. Struktur Organisasi dan Job description ... 32
F. Produk-produk di Bank Muamalat ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Manfaat Produk Tabungan Haji Arafah ... 51
B. Perkembangan Jumlah Nasabah ... 54
C. Peluang, Hambatan Dan Tantangan Produk ... 57
xiv BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nisbah Deposito Mudharabah ... 47
Tabel 3.2 Penalti Deposito Mudharabah ... 47
Tabel 3.3 Nisbah Deposito Fullinves ... 48
Tabel 3.4 Pinalti Deposito Fullinves ... 48
Tabel 3.5 Nisbah Giro Muamalat Ultima Mata Uang IDR ... 50
Tabel 3.6 Nisbah Giro Muamalat Ultima Mata Uang USD ... 50
Tabel 4.1 Besarnya Setoran Tabungan Haji Arafah ... 53
Tabel 5.2 Perkembangan Nasabah Tahun 2014 ... 55
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nilai SKK
Lampiran 2 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Riwayat Hidup Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam sistem ekonomi Islam, telah diharamkan transaksi dalam bisnis maupun perbankan yang mengandung unsur riba. Hal ini dikarenakan riba mengandung unsur ketidakadilan diantara kedua belah pihak. Oleh sebab itu, para tokoh ekonomi Islam mencoba merumuskan sistem perbankan yang berbeda dengan sistem ekonomi konvesional yaitu sitem perbankan islam atau perbankan syariah. Perbankan konvensionl merupakan sistem perbankan umum yang ada di Indonesia. Sedangkan, perbankan syariah merupakan sistem perbankan yang belum banyak ada di indonesia dimana sistem perbankan ini berpedoman pada nilai-nilai islam atau prinsip syariah. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah (Kasmir, 2004: 289).
2
diklasifikasikan dalam dua periode, yaitu periode 1992-1998 dan periode 1998-1999.
Periode 1992-1998 ditandai dengan munculnya Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Rindjin, 2000: 13-14). Disahkannya Undang-Undang No.7 tahun 1992 menempatkan sistem perbankan Islam sebagai salah satu sistem perbankan yang berlaku di Indonesia. Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang dalam beberapa pasalnya mengatur tentang perbankan Islam, memberi landasan yang kuat bagi praktik perbankan Islam di Indonesia. Namun dalam Undang-Undang tersebut tidak menyebut dan menjelaskan secara langsung bank Islam itu sendiri. Undang-undang itu terdiri dari 10 Bab dengan 61 pasal. Kemudian dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, istilah bank Islam baru dijelaskan. Petunjuk operasional pasal-pasal yang mengatur perbankan dengan system bagi hasil dalam Undang-Undang perbankan tersebut, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil (Suwiknyo, 2010: 3-5).
3
tidak menyebutkan bank Islam atau bank syariah, namun hanya sebagai bank dengan prinsip bagi hasil.
Perkembangan selanjutnya pada periode 1998-1999 dengan munculnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yang menyebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat kedalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Undang-undang ini merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sebagai usaha memperbaiki krisis ekonomi Indonesia (Suwiknyo, 2010: 10).
Kemudian dijelaskan dalam Undang-Undang No. 10 tahun 2008 tentang perbankan syariah bahwa perbankan syariah merupakan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4
perekonomian Indonesia. Dua fungsi utama dari perbankan adalah pengumpulan dana dan penyaluran dana. Pengumpulan dana dalam istilah perbankan syariah lebih dikenal dengan pendanaan (funding) sedangkan penyaluran dana disebut dengan pembiayaan (financing). Produk pendanaan yang umum ada didalam sistem perbankan syariah maupun konvensional salah satunya adalah tabungan. Tabungan merupakan suatu produk dimana seseorang menyimpan sejumlah uangnya di suatu lembaga keuangan dan orang tersebut sewaktu-waktu dapat mengambil kembali uang yang telah disimpannya.
Dalam ekonomi Islam, syarat untuk melakukan suatu transaksi adalah kesepakatan antara kedua belah pihak yang disebut dengan akad. Tercantum dalam UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada pasal 1 ayat 13 bahwa Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip Syariah.
Akad produk dalam sistem perbankan syariah di Indonesia juga beragam. Akad dalam perbankan syariah yang sering dipakai dalam produk adalah wadiah. Akad wadiah merupakan titipan murni dari pihak nasabah dengan pibak lembaga keuangan. akad produk ini sesuai dengan prinsip syariah karena tidak adanya tambahan atau bagi hasil.
5
ibadah haji. Produk ini dikhususkan bagi masyarakat muslim indonesia yang berencana menunaikan ibadah haji. Ibadah haji termasuk rukun islam yang ke 5. Ibadah haji merupakan suatu kewajiban bagi umat islam yang sudah mampu secara fisik dan materi.
Bank Muamalat Indonesia (BMI) Kantor Cabang Pembantu Magelang merupakan salah satu perbankan syariah di indonesia yang memiliki produk tabungan haji. Produk tabungan haji dalam Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang menggunakan akad wadiah. Produk tabugan haji di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang disebut dengan Tabungan Haji Arafah. Produk ini diperuntukan bagi masyarakat umat Islam di Indonesia yang hendak menyimpan uangnya untuk dipergunakan menunaikan ibadah haji. Produk ini memiliki keunggulan tersendiri yang dapat digunakan sabagai daya tarik nasabah.
6
Oleh karena itu, penulis akan membahas secara lebih luas diantaranya tentang manfaat produk, jumlah peningkatan nasabah, strategi pemasaran dan penerapan analisis swot dari Produk Tabungan Haji Arafah dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Produk Tabungan Haji Arafah dengan Akad Wadiah di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pokok permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apa saja manfaat produk Tabungan Haji Arafah yang ada di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang?
2. Bagaimana perkembangan jumlah nasabah Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015?
3. Bagaimana penerapan analisis swot dalam pemasaran produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang?
7 B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang atas rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui manfaat produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia kantor Cabang Pembantu Magelang.
2. Untuk mengetahui perkembangan jumlah nasabah Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang pada tahun 2015.
3. Untuk mengetahui penerapan analisis swot dalam pemasaran produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor cabang Pembantu Magelang.
4. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang.
Adapun kegunaan Penelitian yang dilakukan di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang:
8 2. Bagi Penyusun
Penelitian ini berguna untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman serta penerapan teori ilmu akademis dengan praktek di lapangan.
3. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi sebagai pertimbangan untuk penelitian yang memiliki objek yang sama dan sebagai bahan pustaka di perpustakaan Instiut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
4. Bagi Pembaca
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk para pembaca.
C. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada pembuatan tugas akhir ini berupa studi kasus, yakni dengan membuat deskripsi/ analisis/ sintesis yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada rumusan masalah.
2. Objek Penelitian
9
Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang merupakan salah satu perbankan syariah di Indonesia yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip islam,
3. Sumber data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari wawancara dengan pegawai Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku laporan tahunan/Annual Report Bank Muamalat tahun 2013 dan tahun 2014.
4. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode (Anwar, 2011: 105):
a. Teknik Wawancara
10 b. Teknik Observasi
Merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilau subjek, objek, atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti..
c. Teknik Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan mengarahkan atau mengacu pada beberapa buku sebagai bahan penulisan serta sebagai tinjauan pustaka yang sesuai dengan judul dan pokok bahasan ilmiah.
5. Teknik analisis
Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode pendekatan kualitatif sederhana yakni suatu pendekatan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan aspek-apek yang terdapat dalam produk tabungan haji arafah di Bank MuamalatIndonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang.
D. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan
11 BAB II Landasan Teori
Pada bab ini menjelaskan telaah pustaka dan kerangka teori. Telaah pustaka mencakup beberapa judul penelitian yang hampir sama dengan judul penelitian yang akan penulis teliti.
BAB III Objek Penelitian
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang berupa informasi mengenai sejarah berdirinya perusahaan, identitas perusahaan, visi dan misi perusahaan, budaya perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi jabatan (Job
Description).
BAB IV Analisis
Pada bab ini berisikan tentang pembahasan masalah yang diuraikan dalam rumusan masalah, yaitu tentang manfaat produk Tabungan Haji Arafah, perkembangan jumlah nasabah Tabungan Haji Arafah, penerapan analisis swot dalam produk dan strategi pemasaran produk Tabungan Haji Arafah.
BAB V Penutup
12 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Tugas Akhir ini dibuat mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh saudara Anwari (2012) dalam tugas akhirnya yang berjudul “Produk Simpanan Haji Pada BMT Al Ijtihad Pabelan
Kabupaten Semarang” yang menejelaskan tentang Prosedur pengajuan
produk simpanan haji di BMT Al Ijtihad Pabelan yang tidak terlalu rumit, kelebihan produk simpanan haji di BMT Al Ijtihad Pabelan yaitu setoran ringan dan mendapat bagi hasil yang optimal serta tujuan dikeluarkannya produk simpanan haji di BMT Al Ijtihad Pabelan adalah untuk menarik nasabah.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Rahmah (2014) dalam tugas akhir dengan judul “Analisis Pada Produk Tabungan iB Hasanah Di Bank
BNI Syariah”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah membahas
13
adalah 22:78, dan biaya administrasi yang lebih murah dibandingkan dengan produk lain.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sulistyowati (2014) yang berjudul “Analisis Produk Talangan Haji Mabrur Pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang”. Penulis menyimpulkan, yaitu pembiayaan
talangan haji pada Bank Mandiri Syariah Semarang dalam pelaksanaannya menggunakan dua akad yakni akad qard dan akad ijarah, banyaknya kelebihan dan manfaat yang didapat nasabah melalui pembiayaan talangan haji mabrur seperti proses cepat dan mudah, aman, nyaman, dan menguntungkan, pembatalan nasabah talangan haji menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan talangan haji karena jika terjadi pembatalan maka bank juga harus mengurusi pembatalan tersebut sehingga mengganggu nasabah talangan haji yang lain.
Berdasarkan telaah pustaka diatas, penulis memposisikan penelitian ini perbedaannya dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada strategi pemasaran produk tabungan haji dan perkembangan jumlah nasabah produk tabungan haji tersebut.
14
melakukan pembelian ulang di Richeese Factory Maspion Square Surabaya adalah signifikan atau mempunyai pengaruh yang signifikan.
Shandy (2015), dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Minimarket Lulumart di Kota Samarinda, menyimpulkan bahwa terjadi pengaruh yang signifikan antara produk , harga, lokasi, promosi,orang, bukti fisik, dan proses terhadap keputusan pembelian pada Minimarket Lulumart di Kota Samarinda.
Mulyadi. Wahyuni, Salamah. Endraswati, Hikmah (2014), dalam penelitian yang berjudul Operationalization Of Shariah Marketing Mix On
Baitul Mall Wa Tamwil At The Province Of Banten Indonesia,
menyimpulkan bahwa terjadi penyimpangan dari konsep syariah pada produk, harga dan orang, namun aplikasi tempat dan promosi sesuai dengan konsep syariah.
B. Kajian Teoritik
1. Pendanaan
15
syariah yang dipegang oleh perbankan syariah di Indonesia adalah dengan cara tidak menggunakan prinsip bunga melainkan menggunakan prinsip bagi hasil mudharabah dan titipan wadiah.
Bentuk penarikan dana pihak ketiga diantaranya (Nabhan, 2008:37):
a. Titipan (wadi’ah), yaitu simpanan yang dijamin keamanan dalam pengembaliannya tetapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan.
b. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko untuk investasi umum (mudharabah mutlaqah), bank akan membayar bagian keuntungan secara proporsional dengan portofolio yang didanai dengan modal tersebut.
c. Investasi khusus (mudharabah muqayyadah), bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee, jadi bank tidak ikut berinvestasi, investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi tersebut.
Sementara itu, menurut Antonio (2011) macam-macam pendaanaan yang ada di bank syariah adalah sebagai berikut:
a. Tabungan
16
Perbankan Syariah telah dijelaskan, bahwa tabungan adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi‟ah atau Investasi dana
berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Deposito
Dalam UU No 21 tahun 2008 Pasal 1 ayat 22 telah dijelaskan bahwa deposito adalah Investasi dana berdasarkan Akad
mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS.
c. Giro
17 2. Akad dalam Produk
Akad yang digunakan dalam produk simpanan (tabungan) di bank syariah menurut Susanto (2008), adalah akad wadi’ah dan
mudharabah, yaitu:
a. Simpanan atau tabungan wadi’ah
Istilah wadi’ah berasal dari kata wada’ayang berarti meninggalkan atau menitipkan sesuatu pada seseorang untuk dipelihara. Akad wadi‟ah merupakan titipan murni yang setiap
saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Penerima titipan merupakan tangan amanah (yad amanah), dalam arti mereka tidak menanggung atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam menjalankan amanah. Ketentuan ini mengacu pada sabda Nabi: “Jaminan
pertanggungjawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut” (Susanto, 2008:262).
18
Sedangkan wadiah menurut Penjelasan Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007 “ adalah
transaksi penitipan dana atau barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau barang dengan kewajiban bagi pihak yang menyimpan untuk mengembalikan dana atau barang titipan sewaktu-waktu”. Dari segi fungsinya, akad wadi’ah dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1) Wadi’ah yad amanah, merupakan jenis akad penitipan dimana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang titipan, sehingga tidak menanggung atas kerusakan atau kehilangan dari barang titipan tersebut, kecuali akibat kelalaian dalam menjalankan amanah. Ketentuan ini mengacu pada sabda Nabi: “Jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari
peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”
(Susanto, 2008:264). Wadi‟ah jenis ini memiliki
karakteristik sebagai berikut.
a) Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan. b) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima
19
c) Sebagai konpensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan. d) Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh
dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan (Antonio, 2001: 148).
2) Wadi’ah yad dhamanah, yaitu akad penitipan dimana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan modern, penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan begitu saja barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun. Karena itu untuk menciptakan kemanfaatan melalui penggunaan barang titipan dalam usaha ekonomi, mustawda harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik barang (al-muwaddi) dan menjamin pengembalian barang secara utuh. Dengan demikian jenis akad menjadi berubah dari al-wadi’ah yad
al-amanah menjadi al-wadi’ah yad al-dhamanah
20
a) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang menerima titipan.
b) Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititipkan tersebut tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada si penitip. c) Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini yaitu
giro dan tabungan.
d) Bank konvensional memberikan jasa giro sebagai imbalan yang dihitung berdasarkan persentase yang telah ditetapkan (Antonio, 2001: 149).
b. Simpanan atau tabungan mudharabah
Mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua pihak
dimana pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan dana, dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan tanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan ratio laba yang telah disepakati bersama secara advance, manakala rugi shahib al-mal akan kehilangan sebagai imbalan dari kerja keras dan keterampilan manajerial (managerial skill) selama proyek berlangsung (Muhammad, 2000: 13).
21
adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kotrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pihak modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Sudarsono, 2003:54).
Mudharabah merupakan salah satu konsep islam dalam
melakukan perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan Islam untuk pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan perdagangan para nasabahnya. Mudrarabah merupakan satu bentuk perjanjian jual beli yang harus tunduk pada kaidah dan hukum umum jual beli yang berlaku dalam mu‟amalah
Islamiyah (Muhammad, 2000: 22).
Secara umum mudharabah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Mudharabah Muthlaqah
22
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Penerapan
mudharabah muthlaqah dapat berupa tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan
prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.
2) Mudharabah Muqayyadah
Dalam transaksi mudharabah muqayaddah mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Mudharabah muqayyadah dibagi menjadi dua yaitu:
a) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, yaitu
simpanan khusus dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.
b) Mudharabah muqayyadah off balance sheet, merupakan
penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksanaan usahanya, dimana bank sebagai pihak perantara (Antonio, 2001:97).
3. Tabungan Haji
Secara etimologi, kata haji berasal dari bahasa arab yang bermakna tujuan dan dapat dibaca dengan dua lafazh Al-Hajj dan
23
Allah dengan melaksanakan manasik yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam, dan ada pula
ulama yang berpendapat: „Haji adalah bepergian dengan tujuan ke
tempat tertentu pada waktu yang tertentu untuk melaksanakan suatu amalan yang tertentu pula‟ (http://id.wikipedia.org/wiki/haji).
Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim yang mampu. Kemampuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan ibadah haji dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kemampuan personal dan umum. Pada kemampuan personal, yang harus dipenuhi mencakup kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan ekonomi baik untuk dirinya maupun keluarga yang ditinggalkan, pengetahuan agama khususnya tentang manasik haji. Kemudian, yang harus dipenuhi pada kemampuan umum adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku, keamanan dalam perjalanan, fasilitas, adanya hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi (Aziz, Kustini, 2007:12).
24
mengingkari (kewajiban haji), maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Ahmad: “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji karena
sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang akan merintanginya” (Bahreij, 1987: 160).
Aplikasi produk tabungan (pendanaan) dalam lembaga keuangan syariah salah satunya adalah produk tabungan haji. Tabungan haji merupakan suatu bentuk simpanan diperuntukan bagi masyarakat muslim yang berniat untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Produk tabungan haji ditujukan kepada nasabah yang akan menabung untuk persiapan biaya memperoleh porsi keberangkatan haji. Landasan syari‟ah tabungan haji adalah Fatwa
Dsn No29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syari‟ah.
4. Strategi Pemasaran
25
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan strategi pemasaran produk antara lain diawali dengan melakukan analisis swot, dimana ia menilai 4 hal, yaitu:
a. Kekuatan (strengths), meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya. b. Kelemahan (weaknesses),meliputi keterbatasan internal dan
faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan.
c. Peluang (opportunities), adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
d. Ancaman (threats), adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan (http://www.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html).
Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan
pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya ini dilakukan secara bersamaan dielemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Elemen yang ada dalam marketing mix adalah product,
26
tersebut dikenal dengan sebutan 4P’s. Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut (Kasmir, 2004: 186):
1) Product (produk) adalah sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Philip kotler mendefinisikan segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
2) Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar
untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan marketing mix. Harga sangat menentukan laku tidaknya suatu produk dan jasa perbankan (Kasmir, 2004: 196).
3) Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels,
coverage (cakupan/jangkauan), assortments
(bermacam-macam/campuran), locations, inventory, and transport.
4) Promotion (promosi), merupakan kegiatan marketing mix yang
27 BAB III
OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah berdirinya Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang tidak terlepas dari sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia pertama kali berdiri di Indonesia.Bank muamalat merupakan bank syariah pertama di Indones. Gagasan pendiri Bank Muamalat berawal dari lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia pada 18 – 20 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Ide ini berlanjut dalam Musyawarah Nasional IV Majelis Ulama Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada 22-25 Agustus 1990 yang diteruskan dengan pembentukan kelompok kerja untuk mendirikan bank murni syariah pertama di Indonesia.
28
tambahan dana dari masyarakat Jawa Barat senilai Rp 106 miliar sebagai wujud dukungan mereka.
Dengan modal awal tersebut dan berdasaran Surat Keputussan Menteri Keuangan RI Nomor 1223/ MK.013/1991 tanggal 5 November 1991 serta izin usaha yang berupa Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 430/KMK.013/1992 Tanggal 24 April 1992, Bank Muamalat mulai beroperasi pada 1 Mei 1994, Bank Muamalat mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa.
Beberapa tahun yang lalu Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara pernah mengalami krisis moneter yang berdampak terhadap perbankan nasional yang menyebabkab timbulnya kredir macet pada segmen korporasi. Bank Muamalat oun ikut terimbas dampak tersebut. Tahun 1998, angka non perfoming financing (NPF) Bank Muamalat sempat mencapai lebih dari 60%. Perseroan mecatat kerugian sebesar Rp 105 miliar dan ekuitas mencapai titik terendah hingga Rp 39,3 miliar atau kurang dari sepertiga modal awal.
Kondisi tersebut telah mengantarakan Bank Muamalat memasuki era baru dengan keikutsertaan Islamic Development Bank (IDB), yang berkedudukan di Jedah Saudi Arabia, sebagai salah satu pemegang saham luar negeri yang resmi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Juni 1999.
29
lepas dari upaya dan dedikasi segenap karyawan dengan dukungan kepemimpinan yang kuat, strategi usaha yang tepat, serta kepatuhan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara mumi.
Pada tahun 2009 Bank Muamalat memualai proses transformasi salah satunya dengan membuka kantor cabang internasional pertamanya di Kuala Lumpur, Malaysia dan tercatat sebagai bank pertama dan satu – satunya dari Indonesia yang membuka jaringan bisnin di Malaysia. Dan pada tahun 2012 tepat pada milad yang ke-20 tahun, Bank Muamalat meluncurkan logo baru (rebransing) dengan tujuan menjadi bank syariah yang Islamic, Modern dan profesional. Proses tranformasi yang dijalankan Bank Muamalat membawa hasil yang positif dan signifikan terlihat dari aset Bank Muamalat yang tumbuh dari tahun 2008 sebesar Rp 12,6 triliun menjadi Rp 54,6 triliun di tahun 2013.
Kesuksesan Bank Muamalat ditandai dengan pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas di seluruh wilayah Indonesi. Salah satu kantor cabang yang telah didirikan adalah Kantor Bank Muamalat Cabang Semarang. Atas pertimbangan untuk memperluas jaringan dan menyiarkan dakwah Islam, Bank Muamalat Kantor Cabang semarang memeperluas Jaringannya dengan membuka kantor cabang pembantu di Magelang. Magelang berada dalam dua wilayah yaitu Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.
30
pada tanggal 21 Maret 2005. Operasional kerja Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang pertama kali berada di Jl. Daha No. 5 Magelang yang berjalan kurang lebih 4 tahun. Kemudian pada bulan Oktober 2009, berpindah tempat di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 02A Magelang.
B. Identitas Perusahaan
Nama : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Bidang Usaha : Perbankan Syariah
Berdiri : 1 November 1991 Beroperasi : 1 Mei 1992
Website : www.bankmuamalat.co.id
Kantor Cabang Pembantu Magelang:
Alamat : Jl. Jend A Yani No. 02A Magelang
Tel : 0293-313358
Fax : 0293-314559
C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan 1. Visi
“The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with
31 2. Misi
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang Islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan. 3. Tujuan Bank Muamalat
“Muamalat sebagai pelopor bank Syariah, berkomitmen untuk
menghadirkan layanan perbankan yang kompetitif dan mudah dijangkau masyarakat”
D. Budaya Perusahaan
Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusianya. Keunggulan produk atau jasa yang dijual, jaringan, da teknologi yang unggul guna mendukung operational
excellence. Komponen tersebut bukanlah penentu yang menjadi kunci
keberhasilan suatu bisnis. Faktor pendorong yang sesungguhnya terletak pada kekuatan visi dan misi serta nilai-nilai yang menjadi sumber inspirasi dan energi budaya kerja perusahaan.
Hal ini dibuktikan oleh Bank Muamalat yang memiliki visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with strong
Regional Presence” dengan misi membagun lembaga keuangan syariah
32
kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
Pencapaian visi dan misi tersebut sangat didukung oleh nilai-nilai yang tertanam dan ditubuhkankembangkan oleh individual serta positioning Perseroan sebagai lembaga keuangan syariah, sehingga harus digerakkan dengan sistem, akhlak, dan akidah sesuai prinsip syariah.
Bank Muamalat menjunjung praktik kejujuran sejak awal rekrutmen, serta larangan menerima imbalan dalam betuk apapun dari para nasabah dan mitra kerja. Selain itu Bank Muamalat juga sangat tegas dalam menyikapi risiko reputasi yang ditimbulkan karyawan akibat perilaku yang tidak sesuai dengan tatanan budaya, etika, dan hukum.
Penilaian kinerja terhadap karyawan mengacu kepada scoreboard berdasarkan aspek-aspek finansial dan kepatuhan.Pengangkatan staff dan pejabat yang akan memangku jabatan harus elalui prosesi sumpah jabatan secara lisan dan tertulis tentang pernyataan tujuh perilaku sebagai pedoman perilaku (code of conduct) yang harus dipertanggungjawabkan dengan janji untuk:
1. Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan. 2. Memegang teguh rahasia bank dan perusahaan.
33
4. Menjunjung kehormatan karyawan dan perusahaan. 5. Bekerja sesuai dengan prinsip syariah.
6. Berpegang teguh pada akhlak islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari
7. Bertanggung jawab terhadap kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan Bank Muamalat, senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis yang berorientasi kepada kemaslahatan, khususnya kepuasan nasabah dan segenap pemangku kepentingan.
E. Struktur Organisasi Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang Gambar 3.1. Struktur Organisasi BMI KCP Magelang
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia 1. Keterangan
34
SBM : Sri Endah Widayati
Front Office :
Customer Service : Lukman Rakhim Haris
Teller : Bayu Silvia Rini
Back Office :
Operational 1 : Muchtadin
Operational 2 : Muhammad Bachtiar Ripai
Marketing :
Marketing Funding : Ayu Dhestya Sari
Marketing Financing : Marselia Tusinta
Security : Muhammad Faqih
Office Boy : Slamet
Driver :
Driver 1 : Rismianto
Driver 2 : Mansur
2. Deskripsi Jabatan (Job Description)
a. Sub Branch Manager (SBM)
1) Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja tahunan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang agar sesuai dengan visi dan misi Bank Muamalat.
35
3) Mengkoordinasi seluruh sarana dan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan da disepakati sejalan dengan visi dan misi.
4) Penanggung jawab Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang secara umum.
5) menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan-keputusan demi kemajuan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang.
b. Customer Service (CS)
1) Memberikan penjelasan ke nasabah tentang produk, syarat dan tatacaranya secara langsung atau melalui telepon. 2) Melayani pembukaan rekening tabungan, giro dan deposito. 3) Melayani dan menyelesaikan keluhan nasabah dengan
segera dan benar.
4) Melayani permintaan nasabah untuk pemblokiran rekening. 5) Menawarkan kepada nasabah produk atau jasa lain (cross
selling)
6) Mengerjakan instruksi yang diminta atasan yang berkaitan dengan pekerjaannya.
c. Teller
36
3) Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga dan membuat laporan sesuai dengan bidangnya.
4) Menyusun daftar penerimaan dan pengeluaran uang tunai. 5) Melakukan pencocokan saldo dengan fisik uang dan saldo
pada neraca harian.
6) Melakukan pembayaran dan penerimaan yang berhubungan dengan pembayaran biaya bank, biaya personalia dan umum melalui counter bank.
7) Melakukan pekerjaan lain sesuai ketentuan pekerjaan
d. Back Office
1) Mengurus kepegawaian dan pemeliharaan kantor. 2) Melakukan instruksi pencairan deposito
3) Memeriksa setoran kliring. 4) Rekruitmen karyawan. 5) Otorisasi data nasabah.
6) Melaksanakan transfer non tunai, kliring dan RTGS. 7) Membuat laporan bulanan.
8) Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh nasabah. 9) Bertanggungjawab dan memonitor aktivitas back office
agar berjalan dengan baik
e. Marketing
37
2) Membina hubungan saling menguntungkan antara pihak bank dengan nasabah, seperti:
a) Mengidentifikasi kebutuhan nasabah
b) Melakukan komunikasi yang intensif dan membantu memberikan solusi bagi nasabah yang berhubungan dengan produk/jasa
c) Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya pengambilan keputusan pembiayaan
d) Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas porto folio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan yang telah diberikan
e) Melayani, menerima tamu (calon nasabah atau nasabah) secara aktif memerlukan pelayanan jasa perbankan f) Menyusun strategi planning dan selaku
marketing/solisitasi nasabah baik dalam rangka penghimpunan sumber dana maupun alokasi pemberian pembiayaan secara efektif dan terarah
g) Berkewajiban untuk meningkatakan mutu pelayanan perbankan terhadap nasabah maupun calon nasabah h) Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan
38
f. Security
1) Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang 2) Menjaga keamanan dan tata tertib kantor
3) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor
4) Membantu dalam melayani nasabah
g. OB (Office Boy)
1) Bertanggung jawab atas kebersihan kantor
2) Menyediakan minuman dan makanan bagi staf kantor 3) Pembantu umum
4) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor
h. Driver
1) Mengantar jemput para kru dalam melaksanakan tugas 2) Menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor selalu dalm
keadaan siaga.
F. Produk dan Layanan Bank Muamalat 1. Pendanaan
Dalam Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang terdapat berbagai macam produk Pendanaan yaitu :
39
Tabungan di dalam Bank Muamalat terdapat beberapa tabungan:
1) Tabungan iB Muamalat
Tabungan dalam mata uang rupiah yang memberikan keleluasan dalam melakukan setoran dan penarikan melalui ATM Bank Muamalat dan jaringan ATM Prima. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk : Mudharabah Mutlaqah b) Setoran Awal : Rp 100.000,-
c) Setoran
d) Minimul : Rp 10.000,-
e) Saldo Minimum : Rp 50.000,-
f) Nisabah : Nasabah 10% : Bank 90% Syarat Pembukaan rekening:
a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM d) NPWP
Biaya – Biaya:
a) Biaya Administrasi : Rp 10.000, b) Penggantian buku tabungan rusak : Rp 10.000,- c) Biaya rekening tidak aktif : Rp 15.000,-
40
d) Penutupan rekening : Rp 50.000,-e) Pemeliharaan kartu ATM : gratis 2) Tabungan iB Muamalat Wadiah
Tabungan dalam mata uang rupiah yang memberikan keleluasan dalam melakukan setoran dan penarikan melalui ATM Bank Muamalat dan jaringan ATM Prima. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk : Wadiah b) Setoran Awal : Rp 100.000,- c) Setoran Minimum : Rp 10.000,- d) Saldo Minimum : Rp 50.000,-
Syarat Pembukaan Rekening: a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM d) NPWP
Biaya – Biaya:
a) Biaya Administrasi : Rp 5.000,- (jika saldo rata-rata pada akhir bulan < Rp. 1.000.000) b) Penggantian buku tabungan rusak : Rp 10.000, c) Biaya rekening tidak aktif : Rp 15.000,-
41 3) Tabungan Muamalat Prima
Tabungan dalam mata uang rupiah yang memberikan keleluasan dalam melakukan setoran dan penarikan melalui ATM Bank Muamalat dan jaringan ATM Prima. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk : Mudharabah Mutlaqah b) Setoran Awal Perorangan : Rp 5.000.000,-
c) Setoran awal non perorangan: Rp 25.000.000,- d) Setoran Minimal : Rp 100.000,- e) Saldo Minimum : Rp 50.000,- f) Nisbah yang kompetitif
Nisabah counter : Nasabah 5% : Bank 95% Syarat Pembukaan Rekening:
a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM d) NPWP
4) Tabungan Muamalat Sahabat
42
a) Akad Produk : Mudharabah Mutlaqah b) Setoran Awal : Rp 25.000,-
c) Setoran Minimal : Rp 10.000,- d) Setoran Minimum : Rp 25.000,- e) Nisbah : Nasabah 2% : Bank 98%
Syarat pembukaan rekening: a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM d) NPWP
e) Harus memiliki 100 acount awal
f) Harus sudah memiliki kerja sama terhadap Bank Muamalat Capem Magelang
Biaya – Biaya:
a) Biaya Administrasi : Gratis
b) Pembukaan rekening : Rp 25.000,- (maksimal)
c) Penggantian buku tabungan hilang/rusak : Rp 10.000,- d) Penutupan rekening : Rp 25.000, e) Pemeliharan kartu ATM : Gratis f) Biaya rekening tidak aktif : Rp 2.000,-
43 5) Tabungan Muamalat Umroh.
Merupakan tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu nasabah mewujudkan impian untuk berangkat ibadah umroh. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk : Mudharabah Mutlaqah
b) Storan Minimal : Rp 100.000,-
(autodebet/rutin bulanan)
Rp 100.000,- (Top up/ diluar rutin bulanan)
c) Nisbah : Nasabah 30% : Bank 70%
d) Targer Dana dan Waktu : Minimum 3 bulan Minimum 5 bulan Syarat pembukaan rekening:
a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM d) NPWP
Biaya–biaya:
a) Biaya Administrasi : gratis
b) Pembukaan Rekening : gratis
44
d) Penutupan rekening : Rp 100.000,- apabila Penutupan rekening sebelum tercapai target waktu (break)
6) Tabungan Haji Arafah
Tabungan haji dalam mata uang rupiah dan valuta asing US Dollar yang dikhususkan bagi nasabah masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah haji. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk : Wadi’ah b) Setoran Awal : Rp 50.000,- c) Setoran Minimal : Rp 50.000,- d) Saldo Minimum : Rp 50.000,-
Syarat pembukaan rekening: a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM d) NPWP
Biaya–biaya:
a) Biaya Administrasi : Gratis
b) Pembukaan Rekening : Gratis
45
Tabungan syariah dalam mata uang Rupiah yang sangat terjangkau bagi nasabah dari semua kalangan masyarakat. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad : Wadi’ah
b) Setoran Awal : Rp 20.000,- c) Setoran Minimal : Rp 10.000,- d) Saldo Minimum : Rp 20.000,-
Syarat pembukaan rekening: a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM Biaya–biaya:
a) Biaya Administrasi : Gratis b) Penggantian buku tabungan hilang/rusak :Rp 10.000,- c) Penutupan Rekening :Rp 20.000, d) Rekening tidak aktif :Rp2.000,/bulan 8) Tabungan Haji Arafah Plus
Tabungan haji dengan fitur produk sebagai berikut: a) Akad Produk = Mudharabah Mutlaqah b) Setoran Awal = Rp 1.500.000
c) Setoral Minimal = Rp 100.000 d) Saldo Minimum = Rp 1,500.000
46
Syarat pembukaan rekening: a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM Biaya-biaya:
a) Pembukaan Rekening = Gratis
b) Penutupan Rekening =Rp 50.000,00 c) Penggantin Buku Tabungan Hilang/Rusak =Rp 10.000,00 b. Deposito
1) Deposito Mudharabah
Deposito syariah dengan mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi nasabah. Deposito mudharabah diperuntukan bagi perorangan usia 18 tahun keatas dan institusi yang memiliki legalitas badan. Dengan fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk = Mudharabah Mutlaqah b) Setoran Awal = Rp 5.000.000,00/USD 1.000 c) Jangka Waktu = 1,3,6 dan 12 bulan
d) Nisbah
Tabel 3. 1 Nisbah Deposito Mudharabah
Jangka Waku Rupiah(%) Dollar(%)
1 bulan 50 17
3 bulan 51 19
6 bulan 53 21
47
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia
Break
Tabel 3. 2 Penalti Deposito Mudharabah
Penalti Biaya
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia Syarat pembukaan rekening:
a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM 2) Deposito Fulinves
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi nasabah. Deposito Fulinves merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan. Deposito Fulinves dapat diperpanjang secara otomatis
(automatic roll over) dan dapat dipergunakan sebagai jaminan
48
a) Akad Produk = Mudharabah Mutlaqah b) Setoran Awal = Rp 5.000.000,00/USD 1.000 c) Jangka Waktu = 6 dan 12 bulan
d) Nisbah
Tabel 3.3 Nisbah Deposito Fullinves
Jangka Waku Rupiah(%) Dollar(%)
1 bulan 50 17
3 bulan 51 19
6 bulan 53 21
12 bulan 54 23
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia Break
Tabel 3.4 Pinalti Deposito Fullinves
Penalti Biaya
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia Syarat pembukaan rekening:
a) Mengisi Formulir pembukaan rekening b) Menandatangani Akad
c) KTP daerah setempat / SIM
3) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
49
yang terjangkau, yaitu minimal Rp 20.000 per bulan dan pembayarannya dapat didebet secara otomatis dari rekening bank muamalat atau dapat ditransfer dari bank lain
c. Giro
1) Muamalat Attijary
Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan dan membantu semua jenis kebutuhan transaksi bisnis perusahaan nasabah. Giro ini diperuntukan bagi institusi yang memiliki legalitas badan. Fitur produk sebagai berikut:
a) Akad Produk : Wadiah b) Biaya Administrasi
IDR
Untuk SRR < Rp 1 juta : Rp 10.000.000,- Untuk SRR ≥ Rp 1 juta : gratis
USD/SGD
Untuk SRR < USD 100 : USD 1/ SGD Untuk SRR ≥ USD 100 : Gratis
c) Biaya Pembuatan Bilyet : Rp 100.000,- d) Biaya Penutupan : Rp 50.000,- 2) Giro Muamalat Ultima
50
maupun transaksi keuangan personal nasabah. Giro ini diperuntukan perorangan dengan usia 18 tahun ke atas. Fitur
Tabel 3.5 Nisbah Giro Muamalat Ultima Mata Uang IDR
Tabel 3.6 Nisbah Giro Muamalat Ultima Mata Uang USD
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia 2. Pembiayaan
51
52 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Manfaat Produk Tabungan Haji Arafah
Tabungan Haji Arafah merupakan salah satu produk pendanaan yang ada di bank muamalat dan dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah haji. Produk Tabungan Haji Arafah dalam mata uang Rupiah dan Mata uang asing US Dollar.
Rekening Tabungan Haji Arafah dapat dibuka secara biasa (peorangan) dan QQ dengan pihak yang diwakili atau mewakili adalah perorangan. Pembukaan rekening dalam produk tabungan ini tidak diperuntukan untuk joint atau berkelompok. Setoran awal minimum untuk produk tabungan haji arafah adalah Rp 50.000 dengan saldo minimum 50.000.
53
haji/pembayaran umrah, maka nasabah berhak untuk mengambil kelebihan dana pada tabungannya dikarenakan memang tidak ada lagi keperluan untuk pembayaran lainnya.
Syarat pembukaan rekening produk tabungan ini adalah fotokopi KTP dan NPWP jika ada serta mengisi formulir pembukaan rekening tabungan haji arafah.
Manfaat Produk Tabungan Haji Arafah adalah sebagai berikut: 1. Nyaman
Hal ini dikarenakan dana nasabah dikelola secara syariah, sehingga memberi ketenangan batin bagi nasabah dalam menjalankan ibadah Haji ke tanah suci.
2. Terencana
Tahun keberangkatan dan besarnya setoran Tabugan Haji Arafah dapat disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
Tabel 4.1 Besarnya Setoran Tabungan Haji Arafah
Pilihan
54 3. Menguntungkan
a. Dimungkinkan memperoleh bonus serta souverir perlengkapan haji atau program lainnya sesuai dengan kebijakan Bank. b. Dibebaskan dari biaya penutupan rekening jika sudah tercapai
target lunas dan bebas biaya admin.
c. Berkesempatan menunaikan ibadah umroh gratis kepada nasabah yang beruntung dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Nasabah tabungan haji arafah memiliki saldo minimal Rp.
5.000.000.
2) Setoran rutin perbulan minimal Rp. 100.000. 3) 5 pemenang hadiah umroh diundi setiap bulannya. 4. Fleksibel
Nasabah dapat melakukan penyetoran melalui counterr
teller, e-chanel dan standing instruction, dengan pemberitahuan
tertulis kepada bank. 5. Terjamin
a. Bank online dengan SISKOHAT Kementrerian Agama, sehingga Insya Allah nasabah memperoleh kepastian kuota atau porsi keberangkatan haji.
55
B. Perkembangan jumlah nasabah tabungan haji arafah di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
Data yang diperoleh penulis dalam tingkat perkembangan jumlah Nasabah Produk Tabungan Haji Arrafah di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu magelang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada akhir tahun 2013 jumlah nasabah Tabungan Haji Arrafah adalah 1206 nasabah sedangkan pada tahun tahun 2014 jumlah nasabah produk Tabungan Haji Arrafah di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang sejumlah 1448. Angka tersebut berarti terjadi peningkatan jumlah nasabah pada produk ini sebesar 242 nasabah. Angka ini menunjukkan perkembangan jumlah nasabah dari tahun 2013-2014 pada produk ini meningkat.
Pertambahan jumlah nasabah sebesar 242 pada tahun 2014 dapat diperinci setiap bulannya sebagai berikut:
Tabel 5.2 Perkembangan Nasabah Tahun 2014
Bulan Jumlah Perkembangan Nasabah
Januari 2014 19 Nasabah
Februari 2014 13 Nasabah
Maret 2014 15 Nasabah
April 2014 15 Nasabah
Mei 2014 23 Nasabah
Juni 2014 9 Nasabah
Juli 2014 6 Nasabah
Agustus 2014 11 Nasabah
September 2014 21 Nasabah
Oktober 2014 34 Nasabah
November 2014 24 Nasabah Desember 2014 52 Nasabah
56
Data diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap bulan selalu ada nasabah yang membuka rekening tabungan haji arafah.
Di tahun 2015, jumlah nasabah produk tabungan haji arrafah di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Megelang mengalami peningkatan hampir 100% dibandingkan dengan peningkatan pada tahun 2014. Peningkatan jumlah nasabah pada tahun 2015 dapat dilihat setiap bulannya sebagai berikut:
Tabel 5.3 Perkembangan Nasabah Tahun 2015
Bulan Jumlah Perkembangan Nasabah
Januari 2015 26 Nasabah Februari 2015 18 Nasabah
Maret 2015 31 Nasabah
April 2015 23 Nasabah
Mei 2015 27 Nasabah
Juni 2015 13 Nasabah
Juli 2015 39 Nasabah
Agustus 2015 54 Nasabah September 2015 82 Nasabah Oktober 2015 47 Nasabah November 2015 76 Nasabah Desember 2015 46 Nasabah
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia
57
Faktor lain yang menyebabkan banyaknya peningkatan jumlah nasabah produk tabungan haji arafah pada tahun 2015 ini adalah dipengaruhi oleh penerapan strategi pemasaran produk Tabungan Haji Arafah yaitu bekerja sama dengan Kantor Kemenag (kementerian Agama) dan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji).
C. Penerapan Analisis Swot dalam Pemasaran Produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan strategi pemasaran produk antara lain diawali dengan melakukan analisis swot, dimana ia menilai empat hal, yaitu:Kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui analisis swotyang dilakukam oleh Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produk tabungan haji arafah adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan (strengths)
58
bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah pertama yang ada di Indonesia.
Berdasarkan peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan ibadah haji harus melalui perbankan syariah juga menjadi kekuatan Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produk Tabungan Haji Arafah.Kekuatan yang lainnya adalah bekerjasama dengan Kemenag yaitu onlinelangsung SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) dan bekerja sama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan merupakan keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan.Jumlah karyawan yang sedikit menjadi salah satu kelemahan Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang pembantu Magelang dalam memasarkan produk Tabungan Haji Arafah, dimana hanya ada 1 orang karyawan bertugas untuk memasarkan semua produk tabungan.
Kelemahan lain dalam memasarkan produk adalah ketika pihak Bank Muamalat mengajukan untuk mengisi presentasi pada suatu instansi dan komunitas atau pada saat mengisi opentable namun ditolak oleh pihak instansi.
59 3. Peluang (opportunities)
Faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.Dalam memasarkan produknya, Bank muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang memiliki peluang yang besar dapat dilihat dari letak kantor bank Muamalat. Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang berada di tengah pusat kota Magelang yaitu tepatnya berseberangan dengan alun-alun kota magelang dimana lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat magelang dan sekitarnya.
Mayoritas penduduk di Magelang dan sekitarnya yang beragama islam juga menjadi satu peluang Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produknya.Peluang yang lain adalah ketika sedang memasarkan produk dengan cara presentasi dan opentable bertemu dengan banyak orang sehingga mempunyai peluang tidak hanya satu orang tetapi juga bisa memperoleh nasabah lebih dari satu orang.
4. Ancaman (threats)
60
pemasaran dengan cara nasabah eksis namun nasabah yang di hubungi ternyata belum tertarik untuk menunaikan ibadah haji.
Ancaman lain dalam pemasaran produk ini adalah persaingan antar bank-bank lain baik bank konvensional maupun bank syariah di wilayah magelang yang juga memiliki produk tabungan haji.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa kekuatan memiliki poin lebih besar daripada kelemahan sehingga peluang untuk Produk Tabungan Haji Arafah lebih besar dari ancamannya.
D. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Arafah
Strategi pemasaran merupakan salah satu cara untuk dapat mengenalkan produkyang ada di Bank Muamalat kantor cabang pembantu Magelang kepada masyarakat. Adapun strategi pemasaran produk Tabungan Haji Arafah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang dilihat dari analisi 4P adalah sebagai berikut:
1. Produk (Product)