Integrasi Sistem Informasi Kesehatan
di Indonesia
Outline
•
Tantangan dan Peluang
•
Kebijakan dan Strategi
•
Integrasi Sistem Informasi
•
Standarisasi SIK
Tantangan SIK dalam Mendukung Program Indonesia Sehat
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
TRISAKTI:
Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi; Berkepribadian dlm budaya PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PROGRAM INDONESIA KERJA PENGUATAN YANKES PENERAPAN PARADIGMA SEHAT JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) RENSTRA 2015-2019 3 D IME NSI PE MB AN GUN AN : PE MB AN GUN AN MAN USIA, SE KT OR UN GG UL AN , PE ME RA TAA N D AN KE WIL AY AH AN NOR MA PE MB AN GUN AN KABIN ET KE RJA D T P K KELUARGA SEHAT PROGRAM INDONESIA PINTAR
Tantangan
Mewujudkan
Satu Data
SatuData
adalah sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan
interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah.
Pemanfaatan data pemerintah tidak terbatas pada penggunaan internal antar instansi,
tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.
Kebijakan Satu Data ini dilaksanakan dengan strategi melalui pengembangan
satu
standar data
,
satu metadata yang baku
, dan
satu portal
Kerangka Kebijakan SIK
Misi 1
. Memperkuat Sumber Daya SIK yang meliputi Penetapan Landasan
Hukum, Kebijakan, Advokasi dan Koordinasi untuk Pendanaan, SDM,
Infrastruktur, dan Kelembagaan
Misi 2. Mengembangkan Indikator Kesehatan yang dapat Menggambarkan Upaya dan Capaian Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Misi 4
. Meningkatkan
Kualitas Manajemen
Data Kesehatan yang
Meliputi
Pengumpulan,
Penyimpanan, dan
Analisis Data, serta
Diseminasi Informasi
Misi 5
. Meningkatkan Pemanfaatan dan Penyebarluasan Informasi untuk
Meningkatkan Manajemen dan Pelayanan Berbasis Bukti
Misi 3
.
Memperkuat Sumber
Data dan Membangun
Jejaringnya dengan
Semua Pemangku
Kepentingan
Visi.
Mencapai SIK
terintegrasi
yang handal,
yang mampu
memberi
dukungan
secara adekuat
bagi
manajemen
pembangunan
kesehatan
KEMENTERIAN KESEHATAN PUSKES MAS (FKTP) DINKES KAB DINKES PROV BPJS KESEHATAN RUMAH SAKIT (FKTR) LINTAS SEKTOR JARINGAN PUSKES MAS JEJARING FASYANKES (FKTP) Masyarakat/Keluarga
STRATEGI
PENGUATAN SIK
Optimalisasi Aliran dan Integrasi Data
Penataan
Data Transaksi Peningkatan
Pemanfaatan Data/Informasi
Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas data dan informasi
Meningkatkan kualitas dan
kecepatan proses kerja pelayanan
kesehatan
Strategi Penguatan SIK
Penguatan Aspek Dasar
(sebagai pondasi)
:
Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan, Standarisasi, Sumber
Daya, dll
Penataan Data Transaksi di
Fasyankes
Optimalisasi Aliran dan Integrasi
Data
Peningkatan Pemanfaatan Data dan Informasi
Langkah-langkah Prioritas untuk Penguatan SIK
Penataan data transaksi di Fasyankes
• Pengembangan Aplikasi KS
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas nonelektronik revisi SP2TP/SP3/SIMPUS
• Pengembangan dan perluasan implementasi sistem informasi di Puskesmas elektronikEkspansi SIKDA Generik Puskesmas
• Pengembangan dan perluasan implementasi sistem informasi di RS  SIMRS GOS (oleh Ditjen Yankes)
• Integrasi/Interoperability di tingkat data transaksi dalam Fasyankes LIDK
Optimalisasi aliran dan integrasi data
• Optimalisasi pelaporan data dari kabupaten/kota melalui Aplikasi Komunikasi Data Menggiatkan pelaksanaan komunikasi data • Integrasi sistem pelaporan data
dari seluruh entitas sumber data
LIDK
• Pengembangan bank data kesehatan
Peningkatan pemanfaatan data dan informasi
• Peningkatan kualitas data  implementasi PMKDR
• Penguatan analisis data
• Penyusunan paket-paket data dan informasi
• Diseminasi dan publikasi data dan informasi
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Berbagi pakai data (data sharing) melalui INTEROPERA-BILITAS Perbaikan proses pengumpulan data melalui STANDARISASI KEBIJAKAN SATU DATA KESEHATAN Pemanfaatan data yang mendorong pengambilan keputusan berdasar bukti AKUNTABILITAS
1
2
3
integrasi
DINKES PROV DINKES KAB PUSKESMAS RS RSfragmentasi
SATU DATA
KESEHATAN
Satu Standart Data
Satu Metadata Baku
Satu Portal Data
Integrasi Menuju
Satu Data
Kelurahan/Desa (Keluarga)
Fasyankes
Kab/Kota(DHO)
Provinsi (PHO)
Pusat (Kemenkes)
Family RT/RW  Village IKS SIKDA input SIKDA database HIV TBSITT SIHA Komdat SIKDA DHIS2
Auto data extraction/tranfer
District Dashboard Provincial dashboard National dashboard DHIS2 DHIS2 Data warehouse TB HIV Komdat SIKDA 1.4 E-Log IKS Mal Esismal Esis mal SITT SIHA IKS e-Log Esismal Mal TB HIV IKS
IKS IKS IKS IKS IKS IKS Komdat E-Log Access and analysis Access and analysis Excel Import
Profil
Kesehatan
Prov
Profil
Kesehatan
Nasional
SIP
Profil
Kesehatan
Kab/Kota
Hubungan antar sistem informasi/pelaporan dalam
penyediaan data kesehatan di berbagai tingkatan
SIMRS
Komunikasi Data (Data Prioritas, SPM,
Data Dasar Puskesmas, dll)
Sistem Pelaporan Khusus/Program
dan Sumber Daya
SIKDAGen Puskesmas
Non SIKDAGen Puskesmas SI Program di Puskesmas: STP, SKDR,
SIHA, SITT, SISMAL, SI Gizi, Lainnya
P-Care
Survei Lapangan: KS, STBM, SI Gizi, dll Laporan Jejaring Fasyankes & LS
Syarat Pengembangan SI
Tidak
Duplikasi
• Sangat dibutuhkan, tetapi tidak duplikasi dengan
sistem/aplikasi yang sudah ada
Efisien
• Memanfaatkan sumberdaya Sistem/TIK yang sudah ada di Kementerian Kesehatan (infrastruktur, aplikasi, dll)
Sesuai
Standar
• Mengacu pada standar umum sistem dan/atau regulasi umum TIK (UU ITE, PP PSTE, PP SIK, PMKominfo Keamanan Informasi, dll)
• Mengacu pada standar khusus sistem (kodefikasi/ klasifikasi, kamus data, SNI, dll) dan/atau peraturan perUU khusus terkait substansi
Koordinasi
• Pelaksanaan pengembangan berkoordinasi dengan unit terkait dan Pusat Data dan Informasi
Variasi Aplikasi SI di Puskesmas
Core
• ePuskesmas
• SIKDA Generik
• SIKDADU
• SIMPUS Jojok / JCare
• SISFOMAS
• SIMPUSTronik
• SIKDA Optima
• SIKDA DKK Semarang
• SIMPUS Medcis
• dan masih banyak lagi
Khusus/Program
• PCare (BPJS)
• SIHA (P2P)
• SITT (P2P)
• SISMAL (P2P)
• SI PD3I (P2P)
• SI PTM (P2P)
• SIHEPI (P2P)
• ePPGBM (Dit Gizi)
• Smart STBM (Dit Kesling)
• KS (Pusdatin)
• dan seterusnya
Sumber Daya
• SISDMK (PPSDM)
• ASPAK (Dit Fasyankes)
• ?
Variasi Aplikasi SI di Puskesmas
Core
• ePuskesmas
• SIKDA Generik
• SIKDADU
• SIMPUS Jojok / JCare
• SISFOMAS
• SIMPUSTronik
• SIKDA Optima
• SIKDA DKK Semarang
• SIMPUS Medcis
• dan masih banyak lagi
Khusus/Program
• PCare (BPJS)
• SIHA (P2P)
• SITT (P2P)
• SISMAL (P2P)
• SI PD3I (P2P)
• SI PTM (P2P)
• SIHEPI (P2P)
• ePPGBM (Dit Gizi)
• Smart STBM (Dit Kesling)
• KS (Pusdatin)
• dan seterusnya
Sumber Daya
• SISDMK (PPSDM)
• ASPAK (Dit Fasyankes)
• ?
vari
asi
p
e
n
ge
m
b
an
g
–
P
ri
n
si
p
n
ya
el
emen
da
ta
sama
vari
asi
p
ro
gr
am
ke
s
–
el
eme
n
d
at
a
b
er
b
ed
a
vari
asi
p
ro
gr
am
ke
s
–
el
eme
n
d
at
a
b
er
b
ed
a
Variasi Aplikasi SI di Puskesmas
Aplikasi Core Aplikasi
Sumber Daya Aplikasi Khusus/Program PUSKESMAS
Bagaimana hubungan
antar aplikasi di Puskesmas?
•
Duplikasi entry data
•
Aplikasi core vs
aplikasi sumber daya
–
Sedikit duplikasi
•
Aplikasi core vs
aplikasi
khusus/program
–
Banyak duplikasi
•
Aplikasi sumber daya
vs aplikasi
khusus/program
–
Sedikit duplikasi
Aplikasi Core Aplikasi
Sumber Daya
Layanan Interoperabilitas Data Kesehatan ( LIDK ) SIKDA Generik Aplikasi SI Puskesmas Lainnya
SIHA SITT Sismal eLogistik Sistem
Lainnya
SITT SIHA
Klinik swasta, Lapas, dll Klinik VCT, dll
SITT SIHA
P u s k e s m a s Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Sistem lainnya
Klinik swasta, dll
Aplikasi KS
Integrasi SIK melalui Interoperabilitas
Strategi Integrasi di Tingkat Data Transaksi dalam Fasyankes
Bridging System
• Masing-masing aplikasi sistem
informasi dibuatkan mekanisme
pertukaran data (
web service
)
Interoperabilitas sistem antar
aplikasi sistem informasi yang
digunakan di Fasyankes
Modular System
• Menggabungkan aplikasi-aplikasi
sistem informasi program ke
dalam aplikasi SIKDA Generik
Aplikasi sistem informasi program
sebagai modul
Implementasi Dilaksanakan Secara Parallel
Teknik Pelaksanaan Interoperabilitas Sistem
Puskesmas
Aplikasi
Lain
Aplikasi SIKDA Generik Database Web ServiceAplikasi
Lain
Data Entry di Fasyankes A SIHA Fasyankes A SIKDA Generik/dll Data Entry di Fasyankes B
1
Rekam Medis Tuan/Nyonya X • HIV • …. • Obat5
2
Server SIHA3
6
Server SIKDA Generik di Pusdatin
7
Pasien Tuan / Nyonya X berkunjung Tgl : 12 – 08 -2017 Pasien Tuan / Nyonya X berkunjung Tgl : 17 – 08 -2017 Rekam Medis Tuan/Nyonya X • ISPA • Demam • HIV • Obat Layanan Interoperabilitas Data Kesehatan (LIDK)Health Information Exchange
(HIE)
Server
4
8
Fasyankes B
Data Entry Di Fasyankes A SIKDA Generik/dll Fasyankes C
1
Rekam Medis Tuan/ Nyonya X • TB • HIV • Obat2
Server SIKDA Generik3
Pasien Tuan / Nyonya X berkunjung Layanan Interoperabilitas Data Kesehatan (LIDK)Health Information Exchange
(HIE) Server
4
Contoh 2 Server SITT Server SIHA5
6
VPN
Kementerian Keuangan
Kementerian Kesehatan
Konsil Kedokteran Indonesia
Regalkes & PKRT
Internet
Internet
Kementerian Ristek dan
Pendidikan Tinggi
Kementerian Kesehatan
Internet
Kementerian Agama
Kementerian Kesehatan
Internet
BPJS Kesehatan
Kementerian Kesehatan
VPN
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Kesehatan
Langkah Prioritas untuk Mewujudkan SI Terintegrasi
Pengembangan
Arsitektur
Penataan Tata
Kelola
Pengembangan
Standar
Pengembangan
Integrasi
SI Terintegrasi
Kebijakan dan regulasi SI – SOP catpor – SOP manajemen sistem – SOP teknis sistem – Tata kelola pertukaran data – Tata kelola keamanan info –
Dataset – Metadata (HDD) – Adopsi standar internasional – Klasifikasi/Kodefikasi data – Protokol Pertukaran Data –
Pengembangan integrasi – Penyediaan infrastruktur TI – Operasional sistem Integrasi –
– Penilaian SIK (HMN&COBIT) – Penyusunan Arsitektur
Standardisasi SIK
•
Standardisasi Data
– Dataset untuk Puskesmas – Dataset untuk Rumah Sakit
– Dataset untuk Dinkes (bank data)
•
Standardisasi Sistem
– ID Nasional (NIK) sebagai master patient index – Metadata (HDD)
– Kodefikasi data
– Protokol Pertukaran Data dan Komunikasi data
•
Standardisasi Tata Kelola
– SOP manajemen sistem – SOP teknis sistem
•
Standardisasi SDM
– Jabatan fungsional: Prakom, Statistisi, Epidemiolog, Perekam Medis, dll. Diusulkan Jabfung Infokes
– Pendidikan  beasiswa ke FKM/FK (Informatika Kesehatan/SIMKES/Biomedical Informatics)
– Pelatihan  kerjasama dgn 9 universitas  center of excellence
Penyusunan standar
•
Membuat sendiri
•
Adopsi modifikasi
•
Adopsi identik
Rujukan standar
sebagian sudah ada
yang mengacu pada
standar nasional
(SNI), internasional
(ISO), HIPAA, dll.
Standardisasi Dataset
Puskesmas
• Perbaikan SP2TP  Kep Dirjen Binkesmas no:
590/BM-Info/V/96 tentang SIMPUS
• Penyederhanaan SP2TP menjadi SP3  Pusdatin (Jabar dan Banten)
• Saat ini dilakukan revisi berdasarkan PMK No 75/2014 tentang Puskesmas • Revisi SP2TP/SIMPUS  RPMK ttg Sistem Informasi Puskesmas Rumah Sakit • Pencatatan data RS • SOP-SOP pelayanan • PMK No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
• Pelaporan data RS  PMK No 171/2011 tentang SIRS Bank Data • Pedoman/Juknis Program • PMK No 92/2014 tentang Penyelenggaraan Komdat • Juknis SAKIP/LAKIP berdasar
indikator Renstra
• Juknis SPM Bidang Kesehatan • Juknis Profil Kesehatan
Kata Hat-I (Kamus Data
Kesehatan Indonesia) adalah
kamus data dan terminologi
medis, sebagai standar
pengembangan aplikasi sistem
e-kesehatan.
Alamat: idn-hdd.kemkes.go.id
Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata)
Kata Hat-I ver 1
Kamus Data Kesehatan
Indonesia merupakan
daftar keterangan
tentang standar data
dalam terminologi
klinis/kesehatan pada
seluruh Sistem
Informasi Kesehatan di
Indonesia dalam rangka
menciptakan kesamaan
arti serta meningkatkan
validitas dan reliabilitas
data kesehatan untuk
meningkatkan
komunikasi pertukaran,
pengumpulan, dan
penggunaan data yang
terintegrasi.
Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata)
Orang Fasyankes Penyakit Menular Penyakit Tidak
Menular Penyakit Tropis Tanda dan Gejala
JKN (Klaim, Penerima Manfaat) Integrasi Sistem Informasi Puskesmas
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Medis Gizi
Nama elemen
data Terjemahan Tipe Status Definisi Konteks Domain data Kategori
Referensi Tipe Data Representatif
data Minimum Maksimum Nilai
Komentar Teknis Mapping dengan standar lainnya Komponen Metadata
Kodifikasi
Pasien/Klien NIK, NKK Jenis Kelamin
Wilayah Administrasi Klasifikasi Penyakit  ICD 10, ICPC (diagnosis) Klasifikasi Penyakit  ICD 9 CM (tindakan) Pengelompokan Kasus  INA CBGs
Obat dan Sediaan
Farmasi Puskesmas Rumah Sakit Apotik
SDM/Nakes Sarpras-Alkes Unit Kerja Status Akreditasi Tarif Pelayanan
Rujukan Standar – SNI Informatika Kesehatan
• Penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) Informatika Kesehatan (e-kesehatan)  Komtek/PT 35.01: Teknologi Informasi,  WG eKesehatan • Telah selesai 9 SNI Informatika
Kesehatan yang diadopsi dari ISO (< 150 standard yang ada) • Tindak lanjut
– Sosialisasi kepada semua stakeholder 9 SNI Informatika Kesehatan, dan 1 SNI Teknologi Informasi yg diserahkan ke Kemkes
 SNI kode representasi jenis kelamin manusia
– Penyusunan Permenkes untuk pemberlakukan 9+1 SNI yang telah ditetapkan
– Alih bahasa 9+1 SNI yang telah ditetapkan.
– Pembentukan Komtek 35.03 Informatika Kesehatan tersendiri yang terlepas dari Komtek
Teknologi Informasi
SNI ISO 12967-1: 2014 Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 1: Sudut pandang organisasi
SNI ISO 12967-2: 2014 Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 2: Sudut pandang informasi
SNI ISO 12967-3: 2014 Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 3: Sudut pandang komputasi
SNI ISO 27789:2014 Informatika kesehatan – Jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik
SNI ISO 27799:2014 Informatika kesehatan – Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC 27002
SNI ISO/TS 13582:2014 Informatika kesehatan – Berbagi informasi mengenai daftar Pengenal Objek
SNI ISO 13606-3:2014 Informatika kesehatan – Komunikasi rekam kesehatan elektronik – Bagian 3: Arketipe referensi dan daftar istilah
SNI ISO/TR 14639-1:2014 Informatika kesehatan – Peta jalan arsitektur eKesehatan berbasis kapasitas – Bagian 1: Gambaran umum inisiatif eKesehatan nasional
SNI ISO/HL7 21731:2014 Informatika kesehatan – HL7 versi 3 – Model informasi referensi – Rilis 1
PNPS yang diajukan pada tahun 2017
Rep-Rep
• ISO 17115:2007. Health Informatics – Vocabulary for Terminology System
• ISO/TR 12309:2009. Health Informatics – Guidelines for terminology development organizations
• ISO/TR 13054:2012. Knowledge management of health information standards
• ISO/TR 20514:2005. Health Informatics – Electronic health record – definition , scope and context
• ISO/TR 14639-2:2014. Health Informatics – Capacity-based eHealth architecture roadmap – Part 2: Architectural
components and maturity model
SNI Terjemahan
• SNI ISO 12967-1:2014. Informatika Kesehatan – Arsitektur Layanan – Bagian 1: Sudut pandang organisasi (ISO 12967-1:2009, IDT)
• SNI ISO 12967-2:2014. Informatika Kesehatan – Arsitektur Layanan – Bagian 2: Sudut pandang informasi (ISO 12967-2:2009, IDT)
• SNI ISO 12967-1:2014. Informatika Kesehatan – Arsitektur Layanan – Bagian 3: Sudut pandang komputasi (ISO 12967-3:2009, IDT)
• SNI ISO/TR 14639-1:2014. Informatika Kesehatan – Peta jalan arsitektur eKesehatan berbasis kapasitas – Bagian 1:
Gambaran umum inisiatif eKesehatan nasional (ISO/TR 14639-1:2012, IDT)
• SNI ISO/IEC 27799:2014. Informatika Kesehatan – Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC 27002 (ISO/IEC 27799:2008, IDT)
• SNI ISO/IEC 27789:2014. Informatika Kesehatan – Jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik (ISO/IEC 27789:2013, IDT)
“Information is an asset which, like other
important
business assets
, has value to an organization and
consequently needs to be suitably
protected
”
“
… Whatever form the information takes, or means by
which it is shared or stored,
it should always be
appropriately protected
”
Bentuk Informasi
•
Hardcopy (asli, salinan,
transparan, fax)
•
Softcopy (tersimpan di
media tetap atau
portabel)
•
Percakapan telepon
Keamanan Informasi
adalah terjaganya kerahasiaan (
confidentiality
), keutuhan
Ancaman Keamanan Informasi
•
Dewasa ini tidak ada satu-pun industri yang terbebas
dari
hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan
(HTAG) pada sistem jaringan komputer mereka.
•
Penggunaan TIK di bidang kesehatan meningkatkan
aksesibilitas, kualitas, dan kesinambungan pelayanan
kesehatan
•
Namun dibalik itu juga terdapat ancaman terhadap
data yang dipertukarkan dan disimpan secara digital
•
Salah satu ancaman terbesar adalah
Cybersecurity
•
Cybersecurity telah menjadi isu yang krusial untuk
berbagai sektor termasuk kesehatan
•
Data kesehatan merupakan informasi yang paling
sensitif dan kritikal yang dapat mengancam
keamanan dan kesejateraan masyarakat
Ancaman Siber di Industri Kesehatan
Laporan
US Department of Health &
Human Services, Office for Civil Rights,
2015
telah terjadi kebocoran data EMR
pasien yang melibatkan kurang lebih 113
juta pasien di Amerika Serikat.
Laporan
Identity Theft Resources
di
Amerika Serikat (Maret 2017), 25% dari
HTAG terjadi pada sistem jaringan
komputer di sektor pelayan kesehatan,
kerugian USD 5.6 miliar per tahun-nya.
Ancaman Siber di Industri Kesehatan
•
Menurut Cyber Security Intelligence
Index yang dilakukan oleh IBM (2015):
lebih dari 100 juta rekam kesehatan
rentan atau memiliki risiko pada tahun
2015 di lebih dari 8000 perangkat dan
di lebih dari 100 negara.
•
Serangan siber di tahun 2016 adalah
serangan dari ransomware di 150 kota
di dunia dan mulai “heboh” di
Indonesia pada tahun 2017.
•
Industri kesehatan telah menjadi
target utama dari serangan siber.
•
Ini merupakan isyarat bahwa
industri
kesehatan juga tidak bebas dari
Mengapa industri kesehatan menjadi target utama
dari serangan siber?
Data kesehatan bernilai ekonomis Rendahnya kepedulian Lambannya adopsi sistem keamanan Terbatasnya regulasi
•
Data rekam medis dan sejenisnya
saat ini telah menjadi sebuah
“tambang emas” yang sangat
bernilai ekonomis yang bisa
diperjual-belikan
•
Budaya keamanan informasi di
antara para profesional kesehatan
masih perlu ditingkatkan
•
Institusi pelayanan kesehatan di
seluruh dunia termasuk industri
yang lamban di dalam menerapkan
sistem keamanan informasi
•
Terbatasnya regulasi keamanan
informasi di sektor kesehatan
Komitmen Global
•
Resolusi WHA tahun 2005 nomor 58.28 bahwa “all
countries have integrated the use of Information and
Communication Technologies in their national health
information systems and health infrastructure”
–
Untuk mewujudkan hal itu, WHO mendorong kepada setiap
negara untuk: antara lain
•
memobilisasi kerjasama lintas sektor dalam mengadopsi norma
dan standar e-kesehatan, evaluasi, prinsip-prinsip
cost-effectiveness dalam e-kesehatan untuk menjamin mutu, etika, dan
keamanan
dengan tetap mengedepankan
kerahasiaan
,
Kebijakan Keamanan Informasi Kesehatan
•
Kebijakan (pengaturan) keamanan informasi kesehatan
–
secara umum sudah ada (UU, PP, Permenkes, Kepmenkes)
–
secara khusus mengatur tentang keamanan informasi
kesehatan belum ada
•
Rujukan standar sebagian sudah ada yang mengacu
Kebijakan Keamanan Informasi Kesehatan
Peta Jalan Sistem Informasi Kesehatan 2015-2019 • Prinsip Keamanan dan kerahasian. Sistem
Informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.
• Strategi 5. Meningkatkan dan menyelenggarakan sistem pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan diseminasi data secara sistematis.
– Tersedianya pedoman, standar, petunjuk teknis pengelolaan data kesehatan secara elektronik yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, diseminasi, dan keamanan data.
– Tersedianya kebijakan dan SOP untuk Mekanisme pertukaran informasi (data sharing) diantara pemangku kepentingan dengan penekanan pada prinsip keamanan dan kerahasiaan data/informasi.
Strategi e-Kesehatan Nasional 2015-2019 • Misi 3. Memperluas dan meningkatkan
layanan dan aplikasi sistem teknologi informasi dan komunikasi yang mampu meningkatkan kualitas proses kerja
pelayanan kesehatan.
– Menyediakan layanan digital signature untuk mendukung
keamanan data elektronik
• Misi 6. Menata dan menguatkan
peraturan, kebijakan, dan pemenuhan kebijakan e-kesehatan nasional sebagai landasan, arah, dan tujuan
implementasi e-kesehatan ke depan, serta menjamin integritas sistem layanan kesehatan.
Rujukan Standar
•
SNI
SNI ISO 27789:2014 Informatika kesehatan – Jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik
SNI ISO 27799:2014 Informatika kesehatan – Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC 27002
Rujukan Standar
•
ISO
ISO/TS 21547:2010 Health informatics -- Security requirements for archiving of electronic health records – Principles
ISO/TR 21548:2010 Health informatics -- Security requirements for archiving of electronic health records – Guidelines
ISO/TS 13606-4:2009 Health informatics -- Electronic health record communication -- Part 4: Security
ISO/TR 11633-1:2009 Health informatics -- Information security management for remote
maintenance of medical devices and medical information systems -- Part 1: Requirements and risk analysis
ISO/TR 11633-2:2009 Health informatics -- Information security management for remote
maintenance of medical devices and medical information systems -- Part 2: Implementation of an information security management system (ISMS) ISO/TS 14441:2013 Health informatics -- Security and privacy requirements of EHR systems for
use in conformity assessment
ISO 22857:2013 Health informatics -- Guidelines on data protection to facilitate trans-border flows of personal health data
Rujukan Standar
•
HIPAA
protected health information
NamesAll geographical identifiers
Dates (other than year) directly related to an individual
Phone numbers Fax numbers Email addresses
Social Security numbers Medical record numbers
Health insurance beneficiary numbers Account numbers
Certificate/license numbers
Vehicle identifiers and serial numbers, including license plate numbers;
Device identifiers and serial numbers; Web Uniform Resource Locators (URLs) Internet Protocol (IP) address numbers
Biometric identifiers, including finger, retinal and voice prints
Full face photographic images and any comparable images
Any other unique identifying number,
characteristic, or code except the unique code assigned by the investigator to code the data
Penyelenggara Sistem Elektronik yang menyelenggarakan
Sistem Elektronik Strategis harus
menerapkan standar
SNI ISO/IEC 27001
dan ketentuan pengamanan yang
ditetapkan oleh Instansi Pengawas dan Pengatur
Sektornya
“Organisasi yang memroses informasi kesehatan,
termasuk informasi kesehatan pribadi,
harus
memiliki
kebijakan tertulis tentang keamanan informasi, yang
disetujui oleh manajemen, dipublikasikan, dan kemudian
disampaikan kepada semua karyawan dan pihak eksternal
yang relevan”
SNI ISO 27799:2014 Informatika kesehatan –
https://www.kompasiana.com/hilmanfajrian/selamat-tinggal-teknologi-informasi-selamat-datang-teknologi-data_565d1e5df37e61bd306a05ed