• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

APLIKASI ERGONOMI PADA SERAGAM OLAHRAGA DAPAT MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN MEMPERBAIKI RESPON SUHU

KULIT KETIKA BEROLAHRAGA PADA SISWA SMP DI SMP “KESUMA SARI” DENPASAR BALI

Pemilihan seragam olahraga disesuaikan dengan aktivitas olahraga yang dilakukan. Untuk itu pemilihannya haruslah nyaman digunakan, menyerap keringat, adanya sirkulasi antara pakaian dengan kulit, ukuran seragam yang sesuai digunakan dengan harga yang murah dan terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara terukur penerapan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat mewujudkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP.

Desain penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design melibatkan 2 kelompok subjek yaitu Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan masing-masing berjumlah 12 orang sampel. Kelompok Kontrol adalah subjek dengan memakai seragam dengan bagian atasan kaos lengan pendek berkerah menggunakan bahan polyester dan bawahan celana pendek menggunakan jenis bahan jersey, polyester atau campuran dari keduanya. Kelompok Perlakuan adalah subjek dengan memakai seragam dengan bagian atasan bahan dengan menggunakan katun dan bawahan celana pendek dengan tekstur bagian luar halus dan memiliki kerapatan yang tinggi dan bagian dalam berbulu lembut dan hangat. Penelitian dilakukan di SMP Kesuma Sari, Sesetan, Denpasar, Bali. Data yang diukur adalah umur, tinggi badan, berat badan, suhu lingkungan, kuesioner kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit dan respon denyut nadi pemulihan.

Hasil analisis deskriptif pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) pada variabel kenyamanan dan suhu permukaan kulit, tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) pada variabel denyut nadi pemulihan. Nilai rerata selisih kenyamanan sebelum dan sesudah Kelompok Kontrol terjadinya penurunan sebesar (-4,17±4,668) dan pada Kelompok Perlakuan terjadi peningkatan sebesar (2,50±3,477). Nilai rerata selisih suhu kulit sebelum dan sesudah Kelompok Kontrol terjadi peningkatan suhu sebesar (0,57°C±0,64) dan pada Kelompok Perlakuan terjadi peningkatan suhu sebesar (0,01°C±0,65). Penurunan denyut nadi pemulihan pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan tidak jauh berbeda sehingga tidak ada pengaruh diantara keduanya.

Disimpulkan bahwa aplikasi ergonomi pada seragam olahraga meningkatkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP Kesuma sari, aplikasi ergonomi seragam olahraga memperbaiki respon suhu kulit dalam berolahraga pada siswa SMP Kesuma Sari, dan aplikasi ergonomi seragam olahraga tidak ada pengaruh terhadap respon denyut nadi pemulihan dalam berolahraga pada siswa SMP Kesuma sari. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

COVER……… i

PERSYARATAN GELAR……….. ii

LEMBAR PENGESAHAN……..………... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS………. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH……… vi

ABSTRAK……….……….. viii

DAFTAR ISI……… xi

DAFTAR TABEL……… xiii

DAFTAR GAMBAR………... xiv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 5

1.3 Tujuan Penelitian………. 6

1.4 Manfaat Penelitian……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA……… 8

2.1 Aspek Ergonomi dalam Seragam Olahraga……. 8

2.2 Kenyamanan Berpakaian Seragam Olahraga…… 8

2.3 Tujuan dan Fungsi Berpakaian……… 11

2.4 Material Tekstil……….……….. 12

2.5 Ukuran dan Warna..……….…… 17

2.6 Kenyamanan Suhu Lingkungan………. 20

2.7 Pengaturan Suhu Tubuh……….……… 23

2.8 Temperatur Kulit……… 24

2.9 Proses Pertukaran Suhu Tubuh Terhadap Pakaian 30 2.10 Perubahan Kardiovaskuler Selama Olahraga…. 32 2.11 Efek Pakaian Olahraga terhadap Denyut Nadi Pemulihan………. 32

2.12 Karakteristik Berpakaian Formal untuk Siswa SMP 34 2.13 Olahraga Kurikulum Siswa SMP……… 35

2.14 Macam-macam Termometer……… 35

2.15 Termometer Infra Merah………..……… 40

2.16 Kuesioner Kenyamanan……….. 43

BAB III KERANGKA BERFIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN……….. 45

(3)

3.2 Kerangka Konsep Penelitian……..……… 47

3.3 Hipotesis Penelitian……… 48

BAB IV METODE PENELITIAN………. 49

4.1 Rancangan Penelitian………. 49

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………. 50

4.3 Ruang Lingkup Penelitian………. 50

4.4 Penentuan Sumber Data………..……… 50

4.5 Variabel Penelitian……… 53

4.6 Instrumen Penelitian………. 60

4.7 Prosedur Penelitian……… 61

4.8 Protokol Penelitian ……….. 64

4.9 Alur Penelitian ……… 65

4.10 Pengolahan dan Analisis Data……….. 67

BAB V HASIL PENELITIAN……….………. 70

5.1 Kondisi Subjek.……… 70

5.2 Lingkungan Kerja………. 70

5.3 Uji Normalitas dan Homogenitas………. 71

5.3 Kenyamanan Berpakaian………. 76

5.4 Respon Suhu Kulit…..……… 76

5.5 Respon Denyut Nadi Pemulihan……… 78

BAB VI PEMBAHASAN………. 80 6.1 Kondisi Subjek……… 80 6.2 Lingkungan Kerja……… 81 6.3 Kenyamanan Berpakaian………. 82 6.4 Suhu Kulit.………. 85 6.5 Denyut Nadi.……… 90 6.6 Pembahasan Akhir……….. 93 6.7 Kelemahan Penelitian……….. 95

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN………. 96

7.1 Simpulan………. 96

7.2 Saran……… 96 DAFTAR PUSTAKA

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Jenis-jenis Serabut Kain………..………. 13

2.2 Kelonggaran Berpakaian……….………...… 18

2.3 Ukuran laki-laki dan perempuan dalam data..……… 19

2.4 Standar Ukuran Kaos Anak……… 20

2.5 Temperatur Kulit Lokal………. 25

2.6 Berbagai Variabel Fisiologi………... 33

2.7 Kebutuhan Energi……….. 33

2.8 Nilai Emisivitas tiap objek………. 41

2.9 Indikasi Teknis Alat Termometer Inframerah……… 43

4.1 Perhitungan Sampel………....………… 52

4.2 Ilustrasi Pengukuran Denyut Nadi Pemulihan……… 59

5.1 Karakteristik Subjek……….. 70

5.2 Mikroklimat………. 71

5.3 Analisis Uji Normalitas dan Homogenitas Kenyamanan…. 71

5.4 Analisis Uji Normalitas dan Homogenitas Suhu Kulit……. 72

5.5 Analisis Uji Normalitas dan Homogenitas Denyut Nadi…. 73

5.6 Analisis Selisih Denyut Nadi……… 73

5.7 Analisis Kenyamanan Berpakaian………. 76

5.8 Analisis Suhu Kulit………. 76

5.9 Analisis Denyut Nadi……….. 78

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Penilaian Konsumer terhadap Pakaian Olahraga……..….... 9

2.2 Faktor Persepsi Kenyamanan Sensori………..……… 10

2.3 Ukuran Kaos Laki-laki dan Perempuan……..…………..…. 18

2.4 Ukuran Kaos Anak………..…...…… 19

2.5 Hubungan Hipotalamus terhadap Pengaturan Panas..…….. 23

2.6 Temperatur kulit (ºC) di bawah kondisi normal….……….. 25

2.7 Pertukaran Panas antara Tubuh dengan Lingkungan……….. 27

2.8 Transmisi Penguapan Material Pakaian………. 31

2.9 Liquid Termometer………. 36

2.10 Metal A dan B tidak terpengaruh suhu……….. 36

2.11 Metal A dan B terpengaruh suhu……….. 36

2.12 Model dari sealed bellows……… 37

2.13 Model dari bulb and capillary sensor……… 38

2.14 Model dari pressure thermometer………. 38

2.15 Model umum untuk thermocouple……… 39

2.16 Model alat thermometer infra merah………. 41

2.17 Termometer Infra Merah……… 42

4.1 Rancangan Penelitian………. 49

4.2 Hubungan antar Variabel Penelitian……….. 54

4.3 Rancangan Seragam Baru Atasan………... 55

4.4 Rancangan Seragam Baru Bawahan………... 56

4.5 Rancangan Seragam Lama Atasan……….. 56

4.6 Rancangan Seragam Lama Bawahan……… 57

4.7 Letak topografi……….. 58

4.8 Alur Penelitian………... 66

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seragam merupakan pakaian yang digunakan untuk kegiatan bersama yang menjadi simbol identitas dalam suatu kelompok, instansi atau lembaga. Instansi pendidikan di Indonesia terdapat berbagai macam jenis seragam yaitu seragam nasional, seragam sekolah, seragam kepramukaan dan seragam olahraga. Menurut Permendikbud Nomor 45 tahun 2014, penggunaan seragam olahraga diatur oleh masing-masing sekolah. Pemilihan seragam olahraga disesuaikan dengan aktivitas olahraga yang dilakukan. Untuk itu pemilihannya haruslah nyaman digunakan, menyerap keringat, adanya sirkulasi antara pakaian dengan kulit, ukuran seragam yang sesuai dan pas digunakan serta harga yang murah dan terjangkau.

Banyak dari orang tua atau wali murid lebih memilih untuk memesan seragam langsung kepada penjahit. Ini dikarenakan kualitas bahan dari sekolah tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang tua atau wali murid (Ferdiansa dkk, 2013).

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari siswa merupakan tanggung jawab orang tua atau wali murid seperti memberi uang saku, membeli buku dan seragam, mengikuti pembinaan dan bimbingan seperti tambahan belajar atau les. Semua ini membutuhkan biaya dari orang tua atau wali murid di luar dari biaya operasional sekolah (Sukino, 2014). Untuk itu hal yang perlu diperhatikan dalam

(7)

pemilihan seragam olahraga yang baik bukan hanya dari kualitas pakaiannya, tetapi juga harganya yang mudah terjangkau.

Pakaian mempunyai fungsi dilihat dari berbagai aspek yaitu aspek biologis, aspek psikologis dan aspek sosial. Aspek biologis yaitu melindungi tubuh dari pengaruh alam yang membahayakan seperti cuaca atau iklim. Aspek psikologis yaitu menambah keyakinan, rasa percaya diri dan memberikan rasa nyaman dalam memakainya. Aspek sosial yaitu aspek yang berkaitan dengan norma-norma dalam berpakaian seperti norma kesopanan, agama, adat maupun hukum. Aspek-aspek inilah yang menjadi kaitannya dalam mempertimbangkan seragam jenis apa yang pas, sesuai, dan nyaman untuk anak sekolah menengah pertama ketika mereka melakukan olahraga (Kristi dan Utami, 2016).

Salah satu olahraga pendidikan adalah olahraga dengan tujuan pendidikan yang ada di SMP atau yang disebut Sekolah Menengah Pertama atau di luar negeri disebut “Junior High School”. Sekolah Menengah Pertama merupakan jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia setelah SD (Sekolah Dasar). Pelajar sekolah menengah umumnya memiliki rentang usia 11-15 tahun dan berada pada masa remaja.

Pada usia remaja inilah terjadi awal peningkatan pesat kebugaran fisik dan kemampuan berfikir. Kemampuan berfikir yang dilakukan seperti dapat menyelesaikan masalah, mengenal dirinya sendiri dengan baik, mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan mampu mengambil keputusan. Tetapi dalam masa-masa remaja ini terjadi penurunan motivasi dalam program pendidikan

(8)

jasmani dibandingkan dengan masa anak-anak. Ini terjadi karena masa-masa remaja menghadapi masa-masa penting dalam hidupnya yaitu perencanaan karir dalam kerangka pencarian identitas diri (Priambodo, 2005).

Dalam kurikulum SMP 2013 yang menjadi acuan dalam mata pelajaran olahraga di SMP adalah seperti permainan bola besar, bola kecil, jalan cepat, lari, lompat, lempar, beladiri, senam lantai dan renang. Level aktivitas olahraga tersebut mempunyai kebutuhan energi dari sedang hingga berat sehingga memberikan efek keringat yang berlebih. Agar dapat menjaga kesehatan tubuh maka dibutuhkan pakaian yang tepat.

Dalam penelitian Prasetyo dan Maksum (2013) mengatakan ada tiga faktor penyebab rendahnya motivasi siswa dalam berolahraga adalah perasaan, sarana prasarana dan kondisi geografis. Seragam olahraga yang tepat untuk siswa SMP merupakan faktor dari sarana prasarana dan perasaan. Sarana prasarana mata pelajaran olahraga seperti seragamnya, bola, raket yang menjadi bagian dari olahraga yang ingin dilakukan. Perasaan dalam mengenakan seragam olahraga tersebut yaitu kenyamanan dalam berpakaian sehingga dapat meningkatkan motivasi. Selain tujuan dari olahraga SMP menunjang kebugaran tubuh siswa SMP agar mencapai kebugaran maksimal.

Untuk menunjang kebugaran tubuh siswa SMP perlu memperhatikan jenis kain seragam olahraga. Pada umumnya jenis kain seragam olahraga terbuat dari bahan TC, PE dan Katun. Ke tiga bahan tersebut dipilih dengan pertimbangan tingkat ergonomi yang baik. Bahan TC dan PE kurang menyerap keringat tetapi

(9)

lebih tahan lama. Berbeda TC dan PE, bahan katun memiliki karakteristik halus, nyaman dipakai, lembut dan menyerap keringat (Fitinline, 2016).

Ergonomi pada pakaian olahraga merupakan interaksi antara manusia dengan pakaian. Dengan cara mengoptimalkan kenyamanan dalam berolahraga, memaksimalkan gerakan dari pemakainya, memberikan proteksi dan menghindari luka lecet akibat gesekan (Bishop et al, 2013). Desain seragam olahraga yang digunakan harus aman, efektif, nyaman, dan senang digunakan sehingga meningkatkan kapabilitas dan keterampilan seseorang. Kriteria desain seragam olahraga bermacam-macam tergantung pada kontak yang dibawa seperti kondisi lingkungan, elemen kinerja, resiko dari latihan dan kompetisinya merupakan bagian dari kriteria (Reilly, 2010).

Daya serap dan sirkulasi yang buruk antara baju dengan tubuh ketika berolahraga mempengaruhi temperatur tubuh menjadi meningkat. Akibatnya pengeluaran panas yang tidak maksimal dapat mengganggu sistem sirkulasi dan pada kulit terjadinya iritasi. Pakaian yang tidak disesuaikan dengan antropometri pengguna tidak mempengaruhi efek yang maksimal dari olahraga yang dilakukan siswa SMP. Pakaian yang memberikan efek terlalu dingin, terlalu panas, sejuk dan hangat dapat mempengaruhi kenyamanan berpakaian dalam berolahraga.

Penelitian Klukane dan Holmer (2000) menunjukan konsumer modern memerlukan pakaian yang tidak hanya terlihat bagus tetapi juga terasa baik. Konsumer modern menilai kenyamanan dan performa fungsional merupakan hal

(10)

paling penting diinginkan. Apalagi kenyamanan dan performa fungsional dapat digunakan ketika pakaian bergerak secara dinamis.

Dalam merancang pengaplikasian ergonomi seragam olahraga disesuaikan dengan lamanya berolahraga, kualitas kain, warna, ukuran dan harga. Lamanya berolahraga tergantung dari mata pelajaran olahraga sesuai dengan kurikulum nasional SMP 2013. Kualitas kain yang dapat menyerap keringat. Agar menarik minat dan semangat siswa berolahraga dibutuhkan warna pakaian yang menarik. Ukuran pakaian mempengaruhi sirkulasi antara pakaian dengan tubuh dan norma kesopanan yaitu tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Maka ukuran pakaian disesuaikan dengan antropometri tubuh siswa SMP. Harga yang murah tidak membebani pembelian seragam olahraga bagi orang tua atau wali murid.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat meningkatkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP daripada seragam olahraga yang biasa?

2. Apakah aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat memperbaiki respon suhu kulit dalam berolahraga pada siswa SMP daripada seragam olahraga yang biasa?

3. Apakah aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat memperbaiki respon denyut nadi pemulihan dalam berolahraga pada siswa SMP daripada seragam olahraga yang biasa?

(11)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara terukur penerapan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga dapat mewujudkan kenyamanan dalam berolahraga pada siswa SMP.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk membuktikan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga lebih nyaman daripada seragam olahraga biasa

2. Untuk membuktikan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga lebih baik terhadap respon suhu kulit dibandingkan dengan seragam olahraga biasa

3. Untuk membuktikan aplikasi ergonomi pada seragam olahraga lebih baik terhadap respon denyut nadi pemulihan dibandingkan dengan seragam olahraga biasa

(12)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademik

Penelitian ini merupakan aplikasi dari teori ergonomi, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bisa dimanfaatkan oleh ilmuwan lain agar memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan acuan dalam penelitian sejenis.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

1. Dapat memberikan solusi terhadap permasalahan seragam olahraga ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan dalam berolahraga terutama siswa SMP.

2. Menjadi salah satu masukan bagi pengambilan kebijakan pada Sekolah Menengah Pertama untuk memperhatikan pakaian yang sesuai dengan olahraga agar lebih memenuhi kaedah ilmu ergonomi dalam berolahraga.

3. Menjadi acuan bagi instansi terkait dalam memilih pakaian yang sesuai dalam mata pelajaran olahraga agar lebih sehat, aman, nyaman dan efisien dengan kualitas berpakaian olahraga.

Referensi

Dokumen terkait

Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi sekolah dan atau madrasah yang telah melaksanakan UKS! khususnya dalam mengembangkan tiga program  pokok UKS!

Malaysian Amateur Radio Transmitters Society (MARTS) atau Persatuan Pemancar Radio Amatur Malaysia adalah satu-satunya persatuan radio amatur yang mewakili Malaysia didalam Kesatuan

[r]

Gamelan Jawa, merupakan salah satu alat musik tradisional yang saat ini telah dikenal di ranah internasional sebagai warisan budaya leluhur yang melekat dalam diri

Fiqih lingkungan ( Fiqh al-Bi‘ah ) dapat dipahami sebagai produk hukum Islam berkaitan dengan hukum taklifi yang dihasilkan dalam proses istinbat hukum melalui

1. Wantiyah, 2004, yang meneliti tentang “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga di RW 04 Kelurahan Terban Wilayah Kerja Puskesmas Gondokusuman II

Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan problem pembelajaran ilmu pembelajaran alam ( fisika ) adalah dengan mengembangkan pembelajaran kooperatif,

 Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri  Perawatan dengan pengawasan yang ketat..  Dukungan dan peran