• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. tersebut tidak sesubur perkembangan batik pinggir kali Keberadaan batik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. tersebut tidak sesubur perkembangan batik pinggir kali Keberadaan batik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang

Kliwonan merupakan daerah industri kerajinan batik yang berkembang pesat di wilayah pinggir sungai Bengawan Solo, Sragen. Kondisi ini berbeda dengan kerajinan batik di Sragen yang berada di beberapa desa yang jauh dari sungai Bengawan Solo. Perkembangan Batik yang jauh dari pinggiran sungai tersebut tidak sesubur perkembangan batik pinggir kali Keberadaan batik diwilayah ini tidak terlepas dari keberadaan batik saudagaran di Surakarta, karena para pembatik di wilayah ini awalnya sebagai buruh batik tulis pada perusahaan batik di Surakarta (Affanti, 126: 2009).

Pembatik dari Kliwonan yang bekerja di perusahaan batik di Surakarta, sebagian besar membuat batik sendiri sejak tahun 1976. Hingga saat ini usaha mereka sudah berkembang diantaranya usaha batik Batik Brotoseno, Batik Sadewa, Batik Mahadewi dan batik Dewi Arum. Mohammad Pribadi selaku pemilik Perusahaan Batik Mahadewi menuturkan dalam wawancara bahwa, memulai produksi batik tahun 2004 dengan motif Klasik. Motif klasik yang dibuat misalnya motif truntum, parang, kawung, sido mukti, sido asih, dll. Pada tahun 2008 batik tulis mengalami kemerosotan penjualan. Keadaan ini dipengaruhi oleh saudagar Cina yang memproduksi batik printing dan menjualnya dengan harga yang relatif rendah. Konsumen batik beralih pada batik yang lebih murah. Melihat kondisi tersebut Mohammad Pribadi selaku pemilik perusahaan Batik Mahadewi berinisiatif untuk membuat motif-motif baru yang dapat memberi alternatif pada para pelanggannya yang telah jenuh dengan motif-motif klasik.

(2)

Motif batik klasik di padupadankan dengan motif modern pada saat itu. Hasilnya cukup memberikan kenaikan pada omsetnya. Hal itu kemudian diikuti oleh beberapa perusahaan batik di wilayah Kliwonan (Wawancara 30 Oktober 2015). Padu padan motif batik ini termasuk dalam kategori batik kontemporer. Motif batik klasik dimasukan pada batik kontemporer sebagai pengisi atau pendukung motif batik kontemporer sehingga tidak memiliki makna. Batik Kontemporer atau batik modern sendiri yakni semua macam jenis batik yang motif dan gaya tidak seperti batik tradisional, tidak terikat aturan tertentu seperti pada isen-isen, dan bersifat bebas (Susanto, 1980: 15).

Kondisi tersebut memberi petunjuk bahwa daerah Kliwonan merupakan pioner batik kontemporer di Kabupaten Sragen. Inovasi dan kreatifitas mengembangkan batik Desa kliwonan juga diakui oleh Suwanto sebagai mantan kepala desa Pilang. Beliau menuturkan bahwa batik Kliwonan memiliki kualitas dan ciri khas tersendiri. Hal itu dapat juga dilihat dari ranah segmen pasar yang di masuki, yaitu menengah keatas (Wawancara M. Pribadi 11 November 2015).

Kemajuan teknologi produksi serta dinamika aspirasi konsumen dewasa ini telah membuka berbagai kemungkinan baru bagi dunia pembuatan produk-produk tekstil sehingga semakin meningkatkan keanekaragaman pada aspek-aspek fungsinya, hal ini menempatkan batik pada ajang persaingan yang semakin tajam dibandingkan masa-masa sebelumnya (Musman dkk, 2011: 9). Ranah pasar yang dimasuki oleh perusahaan batik wilayah kliwonan menunjukan bahwa desa kliwonan memiliki UKM terbesar dari pada dusun lain di wilayah Sragen. Hal ini juga dibuktikan pada pameran atau Ajang Penggila Batik & Craft “INDOCRAFT” yang diselenggarakan pada 18-22 November 2015 di JCC

(3)

terdapat 5 pengusaha (dari Kliwonan) dari 6 pengusaha batik dari Sragen yang mengikuti ajang tersebut. Diantaranya adalah Batik Mahadewi, Batik Brotoseno, Batik Dewi Arum, Tatik Sri Harta Batik, dan S3ndra Batik. Beberapa Perusahaan batik Kliwonan yang ikut serta pada ajang bergengsi ini menunjukan bahwa perkembangan batik Kliwonan berkembang pesat dan diminati pasar modern. Perkembangan batik pada sebuah desa batik dipengaruhi dengan adanya inovasi baru pada desain batik. Kreativitas dan inovasi merupakan dua kata kunci yang mendasari new economy atau knowledge economy dewasa ini, sedangkan Desain yang memiliki kedua potensi itu menjadi unsur pengejawantahannya menjadi berbagai macam produk (Zainuddin, 324: 2010).

Penelitian mengenai batik Kliwonan sebelumnya telah dilakukan oleh Joko Wiyoto (2006) dengan judul Proses Pembuatan, Desain dan Pelestarian Batik Tulis Kliwonan Sragen. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai proses pembuatan batik, bagaimana usaha melestarikan kerajinan batik tulis di wilayah Kliwonan, serta mendiskripsikan desain batik tulis terutama motif klasik. Affanti (2009) dengan judul Keberadaan Batik Kliwonan di Kabupaten Sragen. Tesis tersebut berfokus pada kemunculan pembatik di wilayah sekitar Bengawan Solo termasuk Kliwonan, dan dinamika usaha batik di masyarakat Kliwonan. Setelah itu dalam kurun waktu satu tahun penelitian mengenai batik Kliwonan dilakukan oleh Puryanti (2010) dengan judul Batik Kliwonan di Kabupaten Sragen. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mendeskripsikan nilai-nilai filsafati yang terkandung dalam batik Kliwonan di Kabupaten Sragen. Penelitian terbaru oleh Sri Lestari (2014) mengenai batik Kliwonan berjudul Produksi Video Teaser Promosi Desa Wisata Batik Kliwonan Kabupaten Sragen. Berdasarkan uraian

(4)

tersebut, dapat dilihat bahwa penelitian mengenai batik tulis kontemporer Kliwonan di kabupaten Sragen belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Observasi yang di lakukan penulis pada tahun 2016 disaksikan bahwa, pola-pola kontemporer cukup mendominasi produk batik di Kliwonan dan hanya beberapa perusahaan yang tetap mempertahankan pembuatan motif klasik saja. Uraian di atas mendorong beberapa hal yang menarik untuk dikaji mengenai latar belakang berkembangnya batik tulis kontemporer, teknis pembuatan dan proses perancangan batik sebagai desain batik tulis kontemporer yang mampu memenuhi kebutuhan pasar modern.

B. Pembatasan Masalah

Perusahaan batik di Kliwonan memproduksi beberapa jenis produksi batik yaitu, batik cap, batik tulis, dan tekstil motif batik. Batik tulis, cap, maupun tekstil motif batik yang diproduksi bergaya klasik dan kontemporer. Penelitian ini akan difokuskan pada batik tulis. Batik tulis yang terkait adalah batik tulis yang bergaya kontemporer. Batik tulis kontemporer diketahui mulai berkembang tahun 2008. Penelitian ini dibatasi pada batik kontemporer yang diproduksi tahun 2014-2016 untuk mengetahui batik kontemporer yang berkembang pada tahun-tahun terbaru.

(5)

C. Perumusan Masalah

(1) Bagaimana konsep perancangan batik tulis kontemporer yang meliputi bahan, fungsi, dan teknik pelaksanaan?

(2) Bagaimana upaya pengembangan batik tulis kontemporer di desa Kliwonan?

D. Tujuan Penelitian

(1) Memahami proses perancangan batik tulis kontemporer yang meliputi bahan, kegunaan, teknis pelaksanaan.

(2) Memahami upaya pengembangan batik tulis kontemporer. E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pengkajian yang dilakukan oleh penulis adalah :  Bagi Keilmuan

Dari pengkajian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang seni dan desain visual serta memberikan sumbangan pemikiran bagi yang akan melakukan penelitian lebih jauh. Juga sebagai bahan bacaan yang diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membaca.

 Bagi Jurusan

Pengkajian ini berguna sebagai tambahan literatur bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti pada bidang kajian yang sama.

(6)

 Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bekal agar dapat menerapkan kombinasi yang tepat antara keadaan teori dengan keadaan yang sebenarnya, khususnya pada bidang yang diteliti.  Bagi Pihak Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi industri batik dalam mengembangkan pola batik klasik yang tidak merusak nilai filosofis namun tetap memberikan keindahan pada visual desain pola.

F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I Merupakan pendahuluan yang berisi :

Latar belakang masalah, berupa uraian yang menjadi dasar dari ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian.

Pembatasan masalah, agar penelitian bisa lebih fokus dan bahasan tidak melebar.

Rumusan masalah, berisi permasalahan dalam penelitian dan dinyatakan dalam kalimat tanya dan dapat dibuktikan secara empirik.

Tujuan penelitian, merupakan rumusan kalimat pernyataan tentang keinginan capaian penelitian.

Manfaat penelitian, berisikan seberapa jauh temuan penelitian itu dapat memberi sumbangan pemecahan masalah baik bagi peneliti, lembaga dan bagi masyarakat luas.

(7)

BAB II Berisi tentang Aspek-aspek teoritik disarankan berisi Kajian Teori dan Tinjauan kritik terhadap penelitian yang relevan (kalau ada).

BAB III Merupakan Metodologi Penelitian berisi :

Jenis penelitian, jenis penelitian apa yang digunakan dalam meneliti permasalahan yang diajukan.

Lokasi penelitian, tempat dan lokasi dalam melakukan penelitian.

Sumber Data, uraian tentang asal data dalam melaksanakan pengumpulan data, baik yang berbentuk tulisan maupun non tulisan.

Tekhnik Pengumpulan Data, penjelasan bagaimana data-data dikumpulkan untuk dianalisa.

Validitas Data, uraian valid atau tidaknya data yang dikumpulkan

Model Analisis Data, uraian tentang tekhnik analisis data yang digunakan dan penjelasan mengapa penulis memilih tekhnik itu dalam penelitiannya.

BAB IV Menyajikan Pengumpulan Data dan Analisis, bagian ini berisi tentang data yang dikumpulkan dalam penelitian dan analisisnya, pada bagian ini biasanya jumlah halamannya lebih banyak dibandingkan bagian-bagian yang lain.

BAB V Merupakan kesimpulan dan saran, kesimpulan dalam skripsi merupakan hasil temuan penelitian. Apabila dikaitkan dengan rumusan masalah, kesimpulan merupakan jawaban dari hal-hal yang ditanyakan pada rumusan masalah. Saran antara lain berisi pemanfaatan hasil penetian.

Referensi

Dokumen terkait

Reksa Dana adalah kumpulan dana dari pemodal yang dikelola secara profesional, maka dengan besaran kemampuannya untuk melakukan transaksi secara kolektif tersebut

OMSK (Otitis Media Supuratif Kronik) Maligna merupakan infeksi kronis di telinga OMSK (Otitis Media Supuratif Kronik) Maligna merupakan infeksi kronis di telinga tengah

peningkatkan disiplin kerja aparatur pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah adalah merupakan suatu proses pengelompokan aparatur dalam

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan

Berdasarkan hal tersebut, penulis dapat mengatakan sinetron adalah sebuah seni kitsch karena memiliki pengge- mar yang luas yang dibuktikan dengan eksistensi dari sinetron

to Goetz and Rupasingha (2005), the phenomenon not only deprives local employers of an educated workforce, but also represents a drain on local resources

Mencukupi membayar hutangnya, atau membayar cicilan hutangnya. Tidak dibenarkan dana zakat diberikan untuk hutang dalam rangka bemaksiat kepada Allah, seperti judi,

Keluarga pewaris yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan pewaris adalah keturunannya ( furu‟ ), aswalnya ( kakek ke atas), dan semua ashabah pewaris, tanpa