• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. RUMPUN SARI ANTAN 2 PATI NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. RUMPUN SARI ANTAN 2 PATI NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT. RUMPUN SARI ANTAN 2 PATI NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Indonesia Disusun oleh:

DIAH FERI SUSANTI B100120121

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)
(3)

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Diah Feri Susanti (B100120121)

Universitas Muhammadyah Surakarta E-mail: diahferi179@gmai.com

Ahmad Mardalis, SE, MBA

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan konflik kerja baik secara parsial, simultan dan determinasi terhadap kinerja pada PT Rumpun Sari Antan Pati. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang dan diperoleh menggunakan teknik rendom sample. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 21 diperoleh variabel stres kerja dan konflik kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara parsial, simultan, dan determinasi R2. Dari uji t variabel independen yang mempunyai nilai signifikan terbesar tehadap kinerja karyawan adalah stres kerja. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kinerja karyawan PT. Rumpun sari antan 2 sebaiknya pihak manajemen memberikan bantuan berupa psikiater, suntikan moril, dan memberi tekanan positif kepada karyawan.

Kata Kunci : Stres Kerja, Konflik Kerja, dan Kinerja Karyawan.

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of work stress and conflict either partially working, and the simultaneous determination of the performance at PT. Rumpun Sari Antan 2 Pati. This research is a quantitative study with a sample size 48 and obtained using techniques rendom sample. Based on the calculation results SPSS version 21 was obtained variable job stress and work conflicts influence on employee performance partially, simultaneous, and determination R2. T test of independent variables that have the greatest significant value tehadap performance of employees is job stress. Therefore, to improve the performance of employees of PT. Rumpun Sari Antan management should provide assistance in the form of a psychiatrist, an injection of morale, and provide positive pressure to the employees.

(4)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap perusahaan pasti memiliki target tertentu yang harus dicapai. Dalam pencapaian targetnya, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mendayagunakan manusia atau proses memperoleh, memajukan, mengembangkan, dan memelihara tenaga kerja sampai sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien (Fauji : 2013).

Tugas manajemen sumber daya manusia adalah mengelola unsur manusia dengan baik supaya mendapatkan karyawan yang puas akan pekerjaannya. Menejemen yang telah dipercaya oleh perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja karyawan agar mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Menurut Sisamora (1997), kinerja karyawan adalah tingkatan dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Untuk mencapai kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan memiliki persyaratan normal yang akan menciptakan kriteria, metode, proses yang seragam tanpa perbedaan antara karyawan. Dari berbagai masalah yang muncul dalam suatu perusahaan, yang dapat mengganggu pencapaian tujuan perusahaan salah satunya yaitu stres kerja. Stres kerja merupakan masalah yang perlu diatasi karena dapat mengganggu proses kerja karyawan. Stres sebenarnya tidak selalu berdampak negatif, karena stres kerja juga dapat

(5)

menjadi semangat. Stres kerja biasanya dialami oleh karyawan yang memiliki semangat dan tanggung jawab yang tinggi, sebagian orang menganggap tugas dan tanggung jawabnya sebagai beban sehingga dapat menimbulkan stres. Ketegangan kerja dan kerterasingan kerja bisa menyebabkan timbulnya stress pada karyawan. Ketegangan kerja bisa menimbulkan juga konflik kerja. Konflik kerja ini bisa terjadi di antara sesama karyawan.

Selain stres kerja ada faktor lain yang dapat menurunkan kinerja karyawan, yaitu konflik kerja. Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam. Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi, sistem hukum, bangsa, suku, agama, kepercayaan, aliran politik, serta budaya dan tujuan hidupnya. Dalam sejarah manusia, perbedaan inilah yang selalu menimbulkan konflik (Wirawan : 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan konflik kerja baik secara parsial, simultan dan determinasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Rumpun Sari Antan 2 Pati.

KAJIAN PUSTAKA

Stres kerja

Menurut Luthans tahun 2006 (dalam Noviansyah & Zunaidah, 2011) Mendefinisikan stres adalah interaksi individu dengan lingkungan. Tapi mereka memperinci menjadi respon adaptif tang dihubungkan oleh perbedaan individu dan proses psikologi yang merupakan konsekuwensi tindakan,

(6)

situasi, atau kejadian eksternal (lingkungan) yang menempatkan tuntutan psikologis dan atau fisik yang berlebihan pada seseorang.

Menurut Fauji (2013) Stres kerja merupakan suatu kondisi yang merefleksikan rasa tertekan, tegang yang mempengaruhi emosi dan proses berfikir seorang karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya sehingga menghambat tujuan organisasi.

Konflik kerja

Menurut Newston dan Darvis (2000), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam barbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih secara berkesinambungan. Sedangkan Robbins (1993), konflik didefinisikan sebagai sebuah proses yang berawal ketika satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah menyerang secara negatif atau akan menyerang secara negatif terhadap sesuatu yang menjadi urusan penting/ sangat dihargai oleh pihak pertama (dalam Muchlas, 2008). Kinerja karyawan

Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempuanyai kriteria atau standar keberhasilan tolok ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran,

(7)

maka kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya (Moehariono, 2013).

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yng dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangggung jawab yang diberikan kepadanya. Jadi yang dimagsudkan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masimh dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi (dalam Sutrisno : 2014). Peneliti Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ria Puspita Sari (2015) yang menganalisis pengaruh stres kerja dan konflik karyawan terhadap kinerja karyawan Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta. Dibuktikan dengan hasil ΔR2 stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta adalah sebesar 0,095. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Haluifah Gaffar (2012) yang menganalisis

tentang Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan terhadap PT. Bank Mandiri (Persero) kantor wilayah Makasar. Faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Wilayah X Makassar adalah faktor Organisasi sebesar 58.5%.

3. Penelitian Ahirrudin tahun 2011 yang berjudul pengaruh konflik dan stress terhadap kinerja karyawan CV. Bina Cipta Nusa Perkasa Bandar Lampung .

(8)

METODE PENELITIAN

Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua karyawan PT. Rumpun Sari Antan 2 yang berjumlah 92 orang. Dalam penelitian ini perhitungan sampel menggunakan rumus slovin dengan tingkat toleransi kesalahan sebesar 10%.

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = batas kesalahan maksimal dalam pengambilan sampel yang telah ditetapkan (10%)

Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel sebesar 48 dari 92 jumlah karyawan PT. Rumpun Sari Antan 2 Pati.

Data dan sumber data

Peneliti mengambil obyek Pegawai di PT. Rumpun Sari Antan 2 di Pati. Data yang digunakan dalam penelitian di PT. Rumpun Sari Antan 2 di Pati

(9)

adalah data primer. Data primer merupakan jenis data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber asli berupakata-kata ataupun opini subjek serta tindakan orang-orang yang dijadikan sumber data dalam penelitian.

Metode analisis data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (multlipe linear regression) karena dalam penelitian ini antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan kasual atau sebab akibat yaitu stres kerja dan konflik kerja terdapat hubungan terhadap kinerja karyawan.

Y = C + β1 X1+ β2 X2 + R Keterangan : Y = Kinerja Karyawan x1 = Stres Kerja x2 = Konflik Kerja C = Koefisien Konstanta β1β2 = KoefisienRegresi R = Residual

(10)

HASIL PENELITIAN

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Berganda

Variabel Koefisien regresi  value

Konstanta 29,214 Stres Kerja (X1) -0,235 0,001 Konflik Karyawan (X2) -0,225 0,026 Adjust R2 = 0,571 F hitung = 32,296 Ftabel =  value = 0,000 Sumber: Data diolah (terlampir)

Berdasarkan hasil uji regresi berganda dengan menggunakan model garis regresi yaitu:

Y = 29,214 – 0,235X1 – 0,225X2

PEMBAHASAN

Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan

Dapat dilihat melalui tabel 4.9 bahwa Koefisien X1 = -0,235. Adalah nilai koefisien regresi untuk stres kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (y). Artinya apabila nilai variabel lain dianggap konstan/tetap atau bernilai nol, sedangkan nilai stres kerja (X1) meningkat 1 satuan, maka akan menurunkan kinerja karyawn (y) sebesar 0,235 satuan.

Dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haluifah Gaffar (2012) yang

(11)

menganalisis tentang pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan terhadap PT. Bank Mandiri (Persero) kantor wilayah Makasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor individual dan faktor organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Wilayah X Makassar sebesar 76.5%.

Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja karyawan pimpinan sering kali memberikan tekanan yang positif sehingga karyawan terpacu untuk cepat menyelesaikan pekerjaan dan membuat lingkungan kerja menjadi tidak jenuh.

Pengaruh konflik terhadap kinerja karyawan

Dilihat dari tabel 4.9 bahwa koefisien X2 = -0,225. Adalah nilai koefisien regresi untuk konflik karyawan (x2) terhadap kinerja karyawan (y). Artinya apabila nilai variabel lain dianggap konstan/tetap atau bernilai nol, sedangkan nilai konflik karyawan (X2) meningkat 1 satuan, maka akan menurunkan kinerja karyawan (y) sebesar 0,225 satuan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian Ria Puspita Sari (2015) yang menganalisis pengaruh stres kerja dan konflik karyawan terhadap kinerja karyawan Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta. Hasilnya adalah konflik kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta.

Karena konflik muncul karena perbadaan pendapat antara karyawan, maka perusahaan harus mengadakan pertemuan untuk semua karyawan untuk

(12)

memberikan pelatihan demi keseragaman pengertian antara karyawan yang ada di PT. Rmpun Sari Antan 2.

Pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai R2 sebesar 0,589 kemudian disesuaikan dengan nilai Adjusted R2 sebesar 0,571. Dengan demikian determinasi menunjukkan proporsi sebesar 57,1% dari total variasi perubahan variabel dependen (y) terhadap total variasi variabel independen (x). Atau dengan kata lain variasi perubahan variabel kinerja karyawan (y) sebesar 57,1% dipengaruhi oleh perubahan variabel stres kerja (X1), dan konflik karyawan (X2). Sedangkan sisanya sebesar (100-57,1) = 42,9% dipengaruhi variabel selain variabel dalam penelitian ini.

Sejalan dari penelitia yang dilakukan Ahirrudin tahun 2011 yang berjudul pengaruh konflik dan stress terhadap kinerja karyawan CV. Bina Cipta Nusa Perkasa Bandar Lampung . Dari hasil perhitungan dan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel Konflik dan Stress (X) terhadap kinerja pegawai (Y) CV. Bina Cipta Nusa Perkasa.

Oleh karena itu, Sebaiknya perusahaan memberikan bantuan terhadap karyawan yang cenderung sensitif dan cepat tersinggung berupa psikiater maupun oleh pimpinan itu sendiri untuk membantu dalam memecahkan permasalahaan, memberikan suntikan moril dan mencukupi kebutuhan karyawan, dan dengan cara mengadakan outbound atau liburan yang berhubungan dengan alam langsung, cara ini bertujuan untuk meningkatkan

(13)

kerja sama dan saling perduli antara sesama karyawan yang nantinya akan diterapkan dalam perusahaan saat bekerja. Kebersamaan dan keakraban juga akan semakin erat sehingga kekompakan antara karyawan juga semakin baik untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan.

Kesimpulan

Terdapat pengaruh antara stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan secara negatif dan simultan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika stres kerja dan konflik kerja meningkat, maka kinerja karyawan akan menurun.

Diketahui dari hasil perhitungan signifikan secara parsial variabel stres kerja mempunyai nilai paling besar dibandingkan variabel konflik kerja. Kondisi ini terjadi karena semakin tinggi tingkat stres kerja semakin rendah kinerja karyawan dalam perusahaan, begitu juga dengan konflik kerja, jika konflik kerja meningkat maka kinerja karyawan akan menurun.

Saran

Untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka perusahaan mencegah terjadinya stres kerja dan konflik kerja dengan cara memberikan suntikan moril dan tekanan positif sehingga karyawan tidak mudah jenuh. Selain itu juga perusahaan dapat memberikan bantuan seperti psikiater kepada karyawan yang mudah tersinggung, serta perusahaan harus bisa mencukupi kebutuhan karyawan dan memberikan hari libur yang cukup supaya karyawan semangat dalam mengerjakan tugasnya dalam perusahaan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Poundra rizki, dkk. 2014. Pengaruh Konflik Kerja Dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja (Studi Pada Karyawan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Malang. Vol. 8. No. 1. Alwi, Syafarudin. 2013. Resolusi Konflik Negosiasi Bisnis. Yogyakarta. BPFE. Anoraga, Panji. 2009y. Psikologi Kerja. Jakarta. Rineka Cipta.

Dewi, Chadek Novi Charisma, dkk. 2014. Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bagian Tenaga Penjualan UD. Surya Raditya Negara. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia. Vol. 2.

Fauji, Husni. 2013. Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan di PT. Karya Mandiri Environment. Skripsi (Tidak diterbitkan). Program Strata Satu, Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. Bandung.

Flippo, B. Edwin. 2003. Manajemen Personalia. Erlangga. Jakarta.

Gaffar, Hulaifah. 2012. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk Kantor Wilayah X Makasar. Skripsi

(Tidak diterbitkan). Program Strata Satu Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makasar. Makasar.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariatedengan Progran IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hendricks, william. 1996. Bangaimana Mengelola Konflik. Jakarta. Bumi Aksara. Igor, S. 1997. Pekerjaan anda bagaimana mendapatkannya bagaimana

mempertahankannya. Dabara. Solo.

Iresa, Amelis Rahma dkk. 2015. Pengaruh Konflik Kerja dan Stres Kerja terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Malang. Vol. 23. No. 1

(15)

Mc. Quai, Walter & Aikman,Ann. 1991. Stress. Jakarta. Erlangga.

Moeheriono. 2013. Pengukuran Kinerja. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada. Moh, As’ad. 2003. Psikologi Industri. Liberty. Yogyakarta.

Muchlas., & Makmuri. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Noviansyah dan Zunaidah. 2011. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minaga Ogan Baturaja.

Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwija. Vol. 9. No. 18.

Prawijaya, mangku. 2003. Manajemen sumber daya manusia strategik. Jakarta. Ghalia indonesia.

Priyoto. 2014. Konsep Manajemen Stress. Yogyakarta. Nuha Medika.

Sari, R.P. (2015). Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta. Skripsi

(Tidak diterbitkan). Program Strata Satu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Schuler., & Jackson. 2005. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Erlangga Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.

Yogyakarta.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif. Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sutrisno, Edi. 2014. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Madrasah Negeri Demak. Skripsi (Tidak diterbitkan). Program Strata Satu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta.

Wijono, sutarto. 2010. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Kencana. Wirawan. 2010. Konflik dan manajemen konflik. Jakarta : Salemba Humanika. Z, Marizkha. 2011. Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan Surat Kabar Harian Lokal di Kota Palembang. Staf pengajar Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya. Edisi ke-VI.

Referensi

Dokumen terkait

2 Juli 2014 hal.1-9 dengan judul penelitian “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Turnover Intention (Studi Pada Karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Pusat

Pelaksanaan metode syawir di pesantren memberikan kesempatan kepada santri untuk berlatih memecahkan masalah terkait dengan materi yang dikaji maupun masalah lain

Daerah perumahan akan diklasifikasikan dengan 4 tingkat kondisi sosial yang berbeda yaitu Kondisi Sangat Mewah, Kondisi Mewah, Kondisi Sederhana, Kondisi Sangat

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi 146 marka restriction fragment length polymorphism (RFLP) yang berasosiasi dengan lokus karakter kuantitatif ketahanan penyakit

Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan dalam penelitian ini, diperoleh hasil penelitian yang dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh yang signifikan variasi

Secara kumulatif nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Februari 2014 adalah sebesar US$43.270, sementara pada tahun sebelumnya periode yang sama

mempelajari perubahan koordinat titik- titik pantau tersebut, baik terhadap stasiun referensi maupun di antara sesama titik pantau secara periodik, maka karakteristik

(Sumber data. Humas Pemda Bolaang Mongondow Utara.2012). Persoalan pembangunan yang ada ditingkat masyarakat dapat terselesaikan secara parsitipasif. Selain itu, dengan