• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PERCOBAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PERCOBAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PERCOBAAN

3.1. Alat – alat

1. Spektrofotometer UV-Visibel La Motte

2. Hot Plate Nouva II

3. Neraca Analitis Ohauss

4. Kuvet

5. pH Meter Lovibond

6. Spatula

7. Labu Takar Pyrex

8. Termometer Fischer 3.2. Bahan 1. KNa C4H4O6 p.a 2. FeSo4 p.a 3. Na2HPO4. 7H2O p.a 4. KH2PO4 p.a

5. C2H5COOC2H6(OH)3 p.a

6. Daun Teh (Camellia sinensis L) 7. Aquadest

(2)

3.3. Prosedur Percobaan 3.3.1. Penyiapan Reagen 3.3.1.1. Larutan Ferro Tartrat

1. Timbang 500 mg potassium sodium tartrat

2. 10mg fero sulfat

3. Dilarutkan dengan aquadest hingga volume menjadi 100 ml dalam labu takar

4. ditipiskan hingga garis tanda.

3.3.1.2. Buffer Posfat (pH 7,5)

Sebelumnya dilakukan pembuatan larutan disodium dihidro pospat 0,0667 M dan larutan potassium dihidro posfat 0,0667 M, dengan cara sebagai berikut:

a. Pembuatan Larutan Disodium Dihidro Posfat 0,0667 M 1. Timbang sebanyak 11,867 gr disaodium penta hidrat 2. Kemudian dimasukkan kedalam labu takar 1000 ml

3. Dilarutkan dengan aquadest hingga volume menjadi 1000 ml 4. Kemudian ditipiskan hingga garis tanda.

b. Pembuatan Larutan Potassium Dehidro Fosfat 0,0667 M 1. Dimbang sebanyak 9,073 gr monopotasium posfat 2. Kemudian dimasukkan kedalam labu takar 1000 ml

3. Dilarutkan dengan aquadest hihngga volume menjadi 100 ml 4. kemudian ditipiskan hingga garis tanda

(3)

5. Setelah pembuatan larutan diatas, kemudian dicampurkan 0,0667 M disodium dihidro pofat dengan 0,0667 M. Potassium dihidro posfat dengan perbandingan 84 ml : 16 ml dimana penambahan larutan potassium dihidro dilakukan secara perlahan-lahan sambil disesuaikan pH nya hingga 7,5, dengan menggunakan alat pH meter Neo Met.

3.3.1.3. Larutan Etil Galat 100%

1. Dimbang sebanyak 50 mg etil gallat

2. Larutan dengan aquadest hingga volume 50 ml dalam labu takar.

3.3.2. Pembuatan larutan Blanko Ferro Tartrat

1. Pipet sebanyak 5 ml air dan 5 ml larutan ferro tartrat 2. Lalu masukkan kedalam labu takar 25 ml

3. Kemudian diencerkan dengan buffer posfat hingga volume 25 ml

3.3.3. Pembuatan Kurva Kalibrasi

1. Siapkan larutan standart etil galat 5 %, 10 %, 15%, 20 % dan 25 % 2. Dipipet sebanyak 5 ml larutan standart 5%

3. Tambahkan 5 ml larutan ferro tartrat

4. Diencerkan dengan buffer podfat hingga 25 ml

5. Dilakukan hal yang sama untuk larutan standart 10 %, 15 %, 20 % dan 25%. 6. Kemudian tentukan absorbansi larutan standart dengan menggunakan spektrofotometer La motte pada panjang gelombang 540 nm dengan menggunakan larutan blanko ferro tartrat sebagai panjang gelombang

(4)

7. kemudian buat kurva kalibrasi.

3.3.4. Pembuatan Sampel

1. Ditimbang sampel sebanyak 30 gr (daun teh)

2. Rendam sampel teh kedalam air panas dengan suhu 80 oC dengan volume

1000 ml

3. Setelah 2 menit aduk air teh dan ambil 2 ml untuk pengecekan absorbansi 4. Dilakukan percobaan yang sama dengan frekuensi waktu 8 menit, 10 menit,

15 menit, 20 menit dan 25 menit.

3.3.5. Perlakuan Sampel

1. Sampel diambil sebanyak 25 ml pada setiap waktu perendaman 2, 8, 10, 15, 20 dan 25 menit dengan bersamaan dengna pengambilan sampel ekstrak 2. Sampel yang 25 ml dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan diencerkan

hingga garis tanda (disebut sebagai Beverage)

3. Beverage diambil 2 ml untuk pengecekan tanin sama seperti prosedur pengenceran tanin ekstrak.

(5)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Data pengukuran absorbansi dari larutan seri standar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1. Pembuatan Larutan Seri Standar

Larutan Seri Absorbansi

5 0,249

10 0,327

15 0,431

20 0,540

25 0,630

Pengaruh lama perendaman daun teh terhadap konsentrasi tannin dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.2. Data Percobaan

No Temperatur (oC) Waktu (Detik) Absorbansi Tanin Ekstrak Tanin Beverage

1 80 2 0,8431 138,13 35,67 2 80 8 1,4350 232,64 57,43 3 80 10 1,6724 281,34 69,78 4 80 15 1,8904 312,47 78,34 5 80 20 2,1051 343,36 85,58 6 80 25 2,3766 390,09 97,34

(6)

4.2. Perhitungan

4.2.1. Penentuan Persamaan Garis Regresi a. Metode Least Square

Tabel 4.3. Metode Least Square

X Y 0,249 5 0,327 10 0,431 15 0,540 20 0,630 25

Tabel 4.4. Penentuan Persamaan Garis Regresi

No X Y XY X2 1 0,249 5 1,254 0,0620 2 0,327 10 3.27 0,1069 3 0,431 15 6.465 0,1857 4 0,540 20 10,8 0,2916 5 0,630 25 15,75 0,3969 ∑ 2,177 75 37,539 1,0431

Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis Y= aX + b, dimana a = slope, b = Intercept

a = n (∑XY) – (∑X) (∑Y) n(∑X2) (∑X)2 = 5(37,539) – (2,177)(75) 5(1.0431) – (2,177)2 =24,42 0,476 =51,30

(7)

b = (∑X2) (∑Y) – (∑XY) (∑X) n (∑X2) – (∑X)2 = (1.0431) (75) – (37,539) (2,177) 5(1.0431) – (2,177)2 = −3,098 0,476 = −6,50

Maka, persamaan garis regresi yang diperoleh ialah: Y = aX + b

Y = 51,30X + (−6,50)

Konsentrasi Tanin Ekstrak (Y), dimana X = Absorbansi

Y = aX + b

Untuk X = 2,177

Y = 51,30 (2,177) + (−6,50) = 105, 18

Konsentrasi Tanin Beverage (ppm) = Y

Y = aX + b

Untuk X= 35,67

Y = 51,30 (35,67) + (-6,50)

(8)

4.3. Pembahasan

Hasil dari pengaruh lamanya penyimpanan ekstrak teh terhadap konsentrasi tanin ekstrak dan juga terhadap konsentrasi tanin beverage dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Gambar 4.1. Grafik Konsentrasi Tanin Ekstrak Vs Waktu Perendaman Daun Teh (Camellia sinensis L)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa konsentrasi tanin akan bertambah besar dengan kenaikan waktu perendaman daun teh hingga 25 menit. Begitu juga halnya dengan konsentrasi tanin beverage akan bertambah besar dengan kenaikan waktu perendaman daun teh hingga 25 menit. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi tanin beverage dengan waktu perendaman daun teh.

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 0 5 10 15 20 25 30 35

(9)

Gambar 4.2. Grafik Konsentrasi Tanin Beverage Vs Waktu Perendaman Daun Teh(Camellia sinensis L)

Perendaman daun teh yang terlalu lama akan dapat menaikkan konsentrasi tanin yang dapat mengakibatkan kerugian bagi tubuh seperti fungsi ginjal terganggu, demam, syaraf lemah dan insomnia, sembelit dan lainnya.

Menurut Winarno (1993), penyeduhan teh dapat dilakukan dengan perendaman dalam air panas dengan suhu 88 oC selama 5 menit atau pada suhu 93 oC selama 3

menit. Suhu terendah yang baik adalah 85 oC dengan waktu yang diperlukan selama 6 – 7 menit. Dalam kondisi tersebut seluruh tanin telah terekstrak. Bila air yang digunakan dalam proses perendaman daun teh sedang mendidih maka proses ekstraksi berlangsung terlalu kuat sehingga teh terasa sepat.

Agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi, sebaiknya pemeriksaan konsentrasi tanin dilakukan dengan menggunakan alat Gas Chromatography – Mass Spektcrophotometer (GC – MS), karena alat tersebut dapat mengidentifikasi konponen-komponen lain yang bersifat beracun pada teh.

0 20 40 60 80 100 120 0 10 20 30 40

Grafik Konsentrasi Tanin Beverage Vs Waktu Perendaman Daun Teh

(10)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada proses perendaman daun teh selama 8, 10 dan 15 menit menghasilkan kadar tabin beverage sebesar 57,43; 69,78; 78,34 ppm yang sesuai dengan standart PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan Plant, yaitu dengan standart 50 – 80 mg/L.

5.2.

Saran

1)

Hendaknya dilakukan pemeriksaan konsentrasi tanin terhadap suhu perendaman daun teh.

2)

Diharapkan pada waktu pemeriksaan konsentrasi tanin dilakukan dengan menggunakan alat Gas Chromatography – Mass Spektrofotometer (GC – MS) yang mana diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Gambar

Tabel 4.2. Data Percobaan
Tabel 4.4. Penentuan Persamaan Garis Regresi
Gambar 4.1. Grafik Konsentrasi Tanin Ekstrak Vs Waktu Perendaman Daun  Teh (Camellia sinensis L)
Gambar  4.2.  Grafik  Konsentrasi  Tanin  Beverage  Vs  Waktu  Perendaman  Daun  Teh(Camellia sinensis L)

Referensi

Dokumen terkait

merasa malu ketika bertemu dengan orang lain, baik yang telah lama dikenal maupun yang baru dikenal, mahasiswa merasa grogi ketika melihat pandangan orang lain saat sedang berbicara

2011 Pelatihan Impelementasi Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Guru- Guru Sekolah Dasar Di UPT Pelayanan Pendidikan Imogiri Bantul.

Hasil yang diperoleh bisa diterapkan pada perikanan bubu, karena umpan bubu yang menggunakan ekstrak goldenfish menghasilkan tangkapan yang lebih banyak

Laporan keuangan perseroan menyebutkan, laba bruto turun menjadi US$10.76 juta dari laba bruto tahun sebelumnya yang US$19.36 juta.. Laba sebelum pajak penghasilan turun

Ada perbuatan melanggar hukum, tim dokter Rumah Sakit BM melakukan pelanggaran hukum yaitu pelanggaran standar profesinya sebagai dokter yang tidak melakukan

1) Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas

%preading adalah penggelaran kain yang telah digulung dalam rol ke arah panjang %preading adalah penggelaran kain yang telah digulung dalam rol ke arah panjang diatas meja besar

Biotik indeks merupakan suatu penilaian yang didasarkan pada tingkat toleransi masing masing jenis makrozoobentos terhadap perubahan lingkungan (Mandaville, 2002),