• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA TULIS PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI B"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA

: NIDA NADIATURROHMAH

NIM

: 41117010007

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat

kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila sebagai dasar flsaaat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara otodidak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang

sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia bila dibandingkan dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu perbedaan. Di satu sisi terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis, tetapi di sisi lainnya perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat berbeda.

(4)

Pancasila juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup, ditentukan secara kongkrit bagaimana manusia harus bertindak. Ideologi Pancasila tidak hanya menuntun misalnya agar setiap warga negara bertindak adil, saling tolong menolong, saling menghormati antar sesama manusia, lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan sebagainya, melainkan juga ideologi Pancasila akan menuntut ketaatan kongkrit, harus melaksanakan ini dan itu, dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersikap dan bertindak tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1 Mengapa Pancasila dapat dijadikan sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia?

2 Apa aungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

3 Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Indonesia?

(5)

Untuk mengetahui alasan Pancasila dijadikan sebagai ideologi nasional Bangsa Indonesia.

Untuk menganalisis aungsi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

(6)

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Bangsa

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran

seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialistis (asal bahan) Pancasila.

Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan

(7)

2.1.1 Pengertian Pancasila

Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian kata “logi” yang artinya pengetahuan. Jadi ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science oa ideas atau ajaran tentang pengertian pengertian dasar. Istilah ideologi pertama kali di kemukakan oleh Destutt de Tracy seorang perancis pada tahun 1796. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial atau sosial ekonomi. Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian ideologi secara aungsional dan ideologi secara struktural. Ideologi secara aungsional di golongkan menjadi dua tipe yaitu ideologi doktriner dan ideologi yang pragmatis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro sebagaimana di kutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar atau yang menjadi suatu sistem

kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri:

Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup, yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

(8)

ideologis seseorang maka akan semakin tinggi pula komitmen nya untuk melaksanakannya.

Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersiaat menyeluruh dan mendalam yang dimilikinya dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau pedoman hidup mereka. Pengertian yang demikian itu juga dapat di

kembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.

2.1.2 Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi terbuka bersiaat inklusia, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya berada dalam sistem

pemerintahan yang demokratis. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis.

Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau flsaaat yang

(9)

Ideologi tertutup bersiaat Dogmatis dan Apriori, dogmatis berarti mempercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori , yaitu berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan. ideologi tertutup tersebut dipaksakan berlaku dan dipatuhi oleh masyarakat yang di atur oleh masyarakat elit tertentu atau kelompok masyarakat, yang berarti bersiaat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter. Bersiaat totaliter berarti menyangkut seluruh aspek kehidupan.

Dari arti kedua Ideologi ini, perbedaannya adalah Ideologi terbuka bersiaat inklusia, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, artinya bahwa sistem ini bersiaat demokratis dan terbuka, sedangkan Ideologi tertutup bersiaat otoriter (negara berlaku sebagai penguasa) dan totaliter, arti dari totaliter itu sendiri adalah bahwa pemerintahan dengan kekuasaannya mempunyai hak mutlak untuk mengatur di segala bidang aspek yang ada.

A. Ciri-ciri ideologi terbuka

Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat (aalsaaah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.

Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali aalsaaah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi ke-kini-an mereka.

Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan aalsaaah itu.

(10)

2.1.3 Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersiaat aktual, dinamis, antisiaasia dan senentiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika

perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reaormatia untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek dan zaman.

2.1.4 Ideologi Partikular dan ideologi Komprehensia

Dari segi sosiologis, Karl Mannhein membedakan dua macam kategori ideologi yaitu ideologi yang bersiaat partikular dan ideologi yang bersiaat komprehensia.

Ideologi Partikular

Didefnisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat.

(11)

Didefnisikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk melakukan transaormasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.

Dari kedua ideologi diatas, ideologi Pancasila berada ditengah-tengah kedua ideologi diatas, artinya ideologi Pancasila memiliki ciri menyeluruh yaitu tidak berpihak pada golongan tertentu serta ideologi Pancasila yang dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia mampu mengakomodasikan berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang bersiaat majemuk.

2.2 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional

Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.

Kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan feksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang

mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana

(12)

Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.

Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai

dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan taasiran-taasiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita-realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai ideologiterbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.

Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan Negara.

Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisa saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat

bangsa dan personal-personal di dalamnya.

(13)

masyarakat akan memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga mengalami tantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu bertahan.

Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan dalam

keberagaman,demokrasi dalam musyawarah muaakat dan yang berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi

mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersiaat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap

dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersiaat feksibel. Ketahanan ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya–upaya tersebut antara lain :

Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus Pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.

Lebih memasyarakatkan pancasila.

Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila.

(14)

2.3 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai

Pancasila tergolong nilai kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai Pancasila bersibat obyektia dan subyektia, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila bersiaat universal atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.

Nilai-nilai pancasila bersiaat objektia, maksudnya :

Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya siaat umum universal dan abstrak.

Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

(15)

ngsa Indonesia sendiri karena:

1. Nilai- nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.

2. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.

(16)
(17)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(18)

Pancasila berkedudukan sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara adalah Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan, memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila, menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan Negara.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai

(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/ideologi-pancasila.htmm, diakses pada 10 April 2013, jam 12.47 WIB.

(21)

http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/aungsi-pokok-pancasila-sebagai-dasar.html, diakses pada 10 April 2013, jam 13.08 WIB.

Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsaaat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta.

Kaelan. 2002. Filasaaat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Metra, Wayan., et al. 2003. Orsosdat. Tabanan: Percetakan Kawan.

&.Dimensi 6leksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologidal am mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembanganmasyar akatnya. %empengaruhi artinya ikut (e(arnai proses perkembangan

amantanpamenghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam

 nilai

dasarnya.%empengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan ta sir

an M ta siran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baruyang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan aman.%enurut

(22)

sebagai ideologi terbuka. 6ungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu !.

%emperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.".%engarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan s ertamembimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.&.

%emelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pe mbentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.'.%enjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.Pancasila jika akan

dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos yangmendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimalsetiap

elemen bangsa. 1al tersebut bisas saja ter(ujud karena Pancasila itu sendiri

memuatlima prinsip dasar di dalamnya, yaitu 9esatuanKPersatuan, kebebasan, per samaan,kepribadian dan prestasi. 9elima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan personal-personal di dalamnya.%enata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai alat lalu

lintaskehidupan berbangsa dan bernegara. 2anpa konsensus tersebut, masyarakat akanmemberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. 9etikaPancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperansebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga

(23)

dalam pemikirannya >2he Lnd o Idiology

!+

?. Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan ber(ujud lima butir mutiara kehidupan

berbangsadan bernegara, yaitu religius monotheis, humanis uni3ersal, nasionalis pa triotis yang berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musya(arah mu aka

t dan yang berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideo logi negara lain,tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa.9eampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bert ahan sebagai ideologiterbuka yang tidak bersi at doktriner ketat. Nilai dasarnya 

tetap dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersi at leksibel. 9etahanan  

ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta Pancasila sebagaiideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai globalisasi danmodernisme. $ebagai generasi penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila

agar saling berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai peneruskelangsungan negara ini. Nilai M nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupanmasyarakat Indonesia )nenek moyang kita/ dan secara tetap telah menjadi bagian yang

tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. ntuk itu kita sebagai generasi pe nerus bangsa harus mampu menjaga nilai M nilai tersebut. ntuk dapat hal tersebut maka perluadanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat

Indonesia. payaMupayatersebut antara lain !.%elalui  dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.".*ebih memasyarakatkan pancasila.&. %enerapkan nilai M nilai tersebut dalam kehidupan sehari M hari.'.%emberikan sanksi kepada pihak M pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila. .

%enolak dengan tegas aham M aham yang bertentangan dengan pancasila. 10 “

2he Lnd o Idiology? 

(24)
(25)

PENUTUP*#& Kesim7+,a"

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.9arenaI deologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yangkokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.2anpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai

sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki

nilai-nilaikemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bah(a denganPancasila bangsaIn donesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan darisatu bangsa

terhadap bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah

Pancasila.Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk memba(a bangsaIndonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari

sekarang. Ideologi juga diharapkan mampuuntuk membangkitkan kesadaran bangsa. $etiap pengambilan keputusan harus berdasarkanideologi negara

Indonesia yaitu Pancasila. $upaya dalam pengambilan keputusan keputusantidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.2idak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia,masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologiPancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat ter(ujud dengan benar

*#2 Sa!a"

Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini berman aat bagi 

pembacadan dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara.

Da;/a! P+s/a a

http KK(ittalistiya.blogspot.comK"+!!K+'Kpancasila-sebagai-ideologi-bangsa-

dan.htmlhttp KKsuhardiman".blogspot.comK"+!!K!!K ungsi-pokok-pancasila- 

sebagai-dasar.htmlhttp KKpancasila.uni3pancasila.ac.idK#p &'&http KKsmpn!  

ciemas.sch.idKmateriK'+-pendidikan-ke(arganegaraanK!+ -nilai-nilai-pancasila-

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Bimbingan belajar adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang

Pada karya ini masih dengan modul repetitif dan penggunaan pola spiral terdiri dari tiga bagian yaitu base berbentuk lingkaran dengan diameter 2,4 meter berwarna putih doff,

Menu unit usaha jabon dapat memberikan informasi potensi kayu hasil budidaya jabon yang akan dikembangkan oleh KPH serta informasi volume kayu yang dapat dipanen sesuai

Sampel makrofauna bentikdikoleksi pada tiga kawasan pantai dengan kondisi tipe substrat berbeda yang ada di Taman Nasional Bali Barat, yaitu pasir halus (Pantai

Variabel bebas adalah faktor pasien mencakup usia dan jenis kelamin, intervensi yang diberikan meliputi tindakan pembedahan dan terapi obat, dan faktor pembedahan

kesesuaian dengan penelitian ini, seperti penelitian tentang pengaruh soaial dan budaya di dalam kesehatan, penelitian tentang masalah-masalah kesehatan pada ibu

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.. Manajemen Proyek (Dari Konseptual

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk memenuhi permasalahan yang ada pada rumusan masalah, hasil dari perancangan dan implementasi sistem, serta