• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi tuturan langsung dalam novel I feel bad about my neck karya Nora Ephron - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Fungsi tuturan langsung dalam novel I feel bad about my neck karya Nora Ephron - USD Repository"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA NORA EPHRON

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Fransisca Vindy Pudhi Ardani NIM: 044114002

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

KARYA NORA EPHRON

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Fransisca Vindy Pudhi Ardani NIM: 044114002

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

Skripsi ini aku persembahkan

kepada

kedua orang tua yang sangat aku cintai dan sayangi, aku haturkan

(6)

Sementara untuk sukses, hanya ada satu jalan. Tentu saja tak ada resep sukses, kecuali menerima hidup tanpa syarat berikut apa yang

diberikanNya (Arthur Rubinstein)

Sukses saya tercapai berkat kesediaan

mendengar nasihat-nasihat terbaik dan

menjalankan secara berlawanan (G.K. Chesterton)

Persahabatan bertumbuh subur di mata air pengampunan

(William A. Ward)

Kebahagiaan adalah doa,kebahagiaan adalah kekuatan, kebahagiaan adalah cinta

kebahagiaan adalah jaring cinta

(7)

KARYA NORA EPHRON Fransisca Vindy Pudhi Ardani

Universitas Sanata Dharma 2009

Skripsi ini membahas fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

“Apa saja fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) tahap pengumpulan data, (ii) tahap analisis data, dan (iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah metode simak, yaitu menyimak tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron. Teknik yang digunakan dalam tahap ini adalah teknik sadap sebagai teknik dasarnya, yaitu menyadap tuturan langsung berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday. Teknik lanjutan yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik catat, yaitu mencatat tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode agih dan

(8)

digunakan untuk menentukan informasi yang terkandung dalam fungsi tuturan langsung yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck. Metode padan pragmatis digunakan untuk menentukan maksud yang terkandung dalam fungsi tuturan yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck. Hasil analisis tersebut disajikan dengan metode penyajian informal, yaitu perumusan atau penyajian hasil analisis data menggunakan kata-kata biasa dan metode formal, yaitu perumusan atau penyajian hasil analisis data dengan tanda dan lambang.

Dasar pengelompokkan atau pembentukan tuturan langsung dalam novel I Feel Bad About My Neck karya Nora Ephron adalah fungsi bahasa menurut

M.A.K Halliday. Tipe-tipe tuturan langsung itu ada tujuh tipe, yaitu (1) tuturan langsung yang berfungsi instrumental, (2) tuturan langsung yang berfungsi regulatif, (3) tuturan langsung yang berfungsi interaksional, (4) tuturan langsung yang berfungsi personal, (5) tuturan langsung yang berfungsi heuristik, (6) tuturan langsung yang berfungsi imajinatif, dan (7) tuturan langsung yang berfungsi representasional.

(9)

adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” Tuturan langsung yang berfungsi

interaksional digunakan untuk memulai interaksi dengan orang lain, seperti menyapa, menyampaikan atau memberikan salam, dan membuat suatu respon kepada orang lain. Contoh tuturan langsung yang berfungsi interaksional, misalnya Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. Tuturan langsung yang berfungsi personal dipakai untuk mengungkapkan perasaan pribadi (seperti kebencian, keluhan, rasa heran, dan rasa gembira), misalnya “Aku benci tasku.” Tuturan langsung yang berfungsi heuristik digunakan untuk mencari suatu informasi tentang pengetahuan, lingkungan sekitar berupa pertanyaan yang menuntut jawaban, misalnya “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. Tuturan langsung yang berfungsi heuristik ditandai oleh kata tanya apa, bagaimana, di mana, dan sebagainya. Tuturan langsung yang berfungsi imajinatif

(10)

Fransisca Vindy Pudhi Ardani Sanata Dharma University

2009

This discusses on the function of direct speeches in Nora Ephron’s novel I Feel Bad about My Neck based on linguistic function according to M.A.K.

Halliday. The purpose of this writing was to describe the types of direct speeches in Nora Ephron’s novel I Feel Bad about My Neck based on linguistic function according to M.A.K. Halliday.

(11)

Ephron’s novel I Feel Bad about My Neck was linguistic function according to M.A.K. Halliday. The types of direct speeches were seven kinds, i.e. (1) direct speeches having instrumental function, (2) direct speeches having regulative function, (3) direct speeches having interactional function, (4) direct speeches having personal function, (5) direct speeches having heuristic function, (6) direct speeches having imaginative function, and (7) direct speeches having representational function.

First, direct speeches having instrumental function was classified into two categories, i.e. (i) direct speeches having instrumental function ‘through’ meanings that is signed by command verb, example “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” and (ii) direct speeches having instrumental function ‘prohibiting’

meanings that is signed by the word jangan, example “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.”

Second, direct speeches having regulating function is often mentioned as regulative function that use for regulate the other’s behavior that has binding characteristic, such as peraturan di sekolah (pengumuman), example “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” . Third, direct speeches

having interactional function was used to initiate interaction to other person, likes accosting, greeting, calling name, and giving reaction or response to other person. Direct speeches having interactional function is used to convey or give greets that is signed by the word hai and helo, example Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” Fourth, direct speeches having personal

(12)

system. Direct speeches having imaginative function is signed by the words cinta, persahabatan, and restorant as someone expressions of visionability toward

(13)

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Fungsi Tuturan Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora Ephron” ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., selaku pembimbing I sekaligus dosen yang telah membagi pengetahuan dan dengan kesabaran telah memberikan bimbingan, saran, kritik, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

(14)

5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan berbagai buku yang diperlukan selama perkuliahan.

6. Orang tuaku, Bapak Fransiscus Xaverius Suyitno dan Ibu Elisabeth Kusyantini Lestari serta kakakku, Jovita Vina yang selalu memberikan kasih sayang, mendoakan, dan mendukungku dengan penuh kesabaran.

7. Buntara Adi Purwanto (Sastra Inggris 2005), thanks for the beautiful and the greatest life that u’ve all gave to me, for’d love, care, spirit, and everything. You’re miracle.

8. Fransiscus Xaverius Berti Kurniawan (PBSID 2006) yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan nasihat tentang pelajaran yang berharga akan pengalaman kehidupan (motivasi dan semangat hidupku), memberikan goresan lembaran yang sangat bermakna, serta mendoakan penulis dalam penyusunan skripsi ini. “Kedamaian hatimu adalah kedamaian dalam seluruh hidupku, Pasha.”

9. Herka (PBSID 2006) yang selalu memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi.

(15)

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Seluruh kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Penulis

(16)

Yang bertanda dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransisca Vindy Pudhi Ardani

NIM : 044114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Fungsi Tuturan Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora Ephron” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal Yang menyatakan,

(17)

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,

(18)

Tabel 1. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’……….. 30

Tabel 2. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘melarang’………… 32

Tabel 3. Tuturan langsung yang berfungsi regulatif ………... 33

Tabel 4. Tuturan langsung yang berfungsi interaksional ……… 35

Tabel 5. Tuturan langsung yang berfungsi personal……….... 38

Tabel 6. Tuturan langsung yang berfungsi heuristik ……….. 47

Tabel 7. Tuturan langsung yang berfungsi imajinatif ……… 52

(19)

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

MOTTO………. v

ABSTRAK………. vi

ABSTRACT………. ix

KATA PENGANTAR……… xii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………. xv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… xvi

DAFTAR TABEL……….. xvii

DAFTAR ISI……….. xviii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian……… 5

1.4 Manfaat Hasil Penelitian……… 5

1.5 Tinjauan Pustaka……… 6

(20)

1.6.4 Jenis Tuturan………. 10

1.6.5 Pengertian Tuturan Langsung………... 11

1.6.6 Penanda Tuturan Langsung……….. 12

1.6.7 Fungsi Bahasa……….. 12

1.7 Metode Penelitian………. 15

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…… 15

1.7.2 Metode Analisis Data………. 16

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data……… 23

1.8 Sistematika Penyajian……….. 23

BAB II FUNGSI TUTURAN LANGSUNG DALAM NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK BERDASARKAN FUNGSI BAHASA MENURUT M.A.K. HALLIDAY…. 24 2.1 Pengantar……… 24

2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental……… 24

2.2.1 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Menyuruh’………. 25

(21)

2.6 Tuturan Langsung yang Berfungsi Heuristik……… 38

2.7 Tuturan Langsung yang Berfungsi Imajinatif………….. 49

2.8 Tuturan Langsung yang Berfungsi Representasional…… 53

BAB III PENUTUP………. 61

3.1 Kesimpulan……… 61

3.2 Saran………. 62

DAFTAR PUSTAKA……… 64

(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam skripsi ini dibahas tentang fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron berdasarkan fungsi bahasa menurut

M.A.K. Halliday. Tuturan langsung adalah tuturan baik berupa kalimat deklaratif, kalimat interogatif, maupun kalimat imperatif yang menirukan apa yang diujarkan orang (Kridalaksana, 2001 : 93).

Menurut Kridalaksana (1993 : 231) tuturan langsung adalah tuturan yang dibatasi oleh intonasi atau pungtuasi. Pungtuasi adalah tanda baca. Pungtuasi yang digunakan dalam tuturan langsung tidak menggunakan tanda baca titik koma (;) tetapi menggunakan tanda baca koma (,) yang terletak di depan ucapan atau tuturan langsung dan tanda kutip (“…”) yang diletakkan sebelum dan sesudah ucapan yang sejajar di bagian atas.

Berikut ini contoh fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron:

(1) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu, pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak yang diletakkan tepat di samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Nora Ephron 2007 : 37)

(23)

semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Nora Ephron 2007 : 39)

(3) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b. Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” (Nora Ephron 2007 : 169)

(4) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Nora Ephron 2007 : 222)

(5) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Nora Ephron 2007 : 21).

(24)

(7) a. Kalimat yang luar biasa. b. Aku berharap akulah yang mengatakannya. c. “Beginilah orang yang berumur empat puluh tahun” pasti mengarah pada pernyataan turunannya, d. “Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,” yang sudah pasti mengarah pada pernyataan-pernyataan turunannya, “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche (sejenis pai),” dan lain-lain. (Nora Ephron 2007 : 63).

(8) a. Tunanganku datang mengunjungiku di Washington, dan aku mengajaknya jalan-jalan berkeliling Gedung Putih. b. Aku memang punya izin untuk menjelajahi tempat itu dengan bebas. c. Aku mengajaknya melihat Ruang Merah –tempat istri presiden menerima tamu. d. Kemudian Ruang Biru –tempat presiden menerima tamu. e. Aku menunjukkan padanya lukisan foto Grace Coolidge yang cantik. f. Aku mengajaknya melihat Taman Mawar. g. Di akhir acara tur itu, ia berkata, “Istriku nanti tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.” (Nora Ephron 2007 : 171)

Contoh (1c), (2a), (3d), (4d), (5a), (6e), (7d), dan (8g) merupakan tuturan langsung. Berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday tampak bahwa tuturan langsung (1c), (2a), (3d), (4d), (5a), (6e), (7d), dan (8g) memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tuturan langsung (1c) berfungsi instrumental yang ditandai oleh verba perintah ambil. Contoh tuturannya, Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” Tuturan langsung (2a) berfungsi instrumental yang ditandai oleh kata jangan. Contoh tuturannya, “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” Tuturan langsung (3d) berfungsi regulatif yang

ditandai dengan sekolah libur pada hari Kamis. Contoh tuturannya, Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” Tuturan langsung

(25)

salam hai dan halo. Contoh tuturannya, Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” Tuturan langsung (5a) berfungsi personal yang

ditandai oleh kata benci. Contoh tuturannya, “Aku benci tasku.” Tuturan langsung (6e) berfungsi heuristik yang ditandai oleh kata tanya apa. Contoh tuturannya, “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. Tuturan langsung (7d) berfungsi imajinatif yang ditandai oleh kata usia, restoran, dan roti. Contoh tuturannya, “Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,” yang sudah pasti

mengarah pada pernyataan-pernyataan turunannya, “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru

teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche (sejenis pai),” dan

lain-lain. Tuturan langsung (8g) berfungsi representasional yang ditandai oleh kata tidak akan pernah. Contoh tuturannya, Di akhir acara tur itu, ia berkata, “Istriku nanti tidak akan pernah bekerja di tempat seperti ini.”

Dari contoh-contoh tersebut, terlihat bahwa berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday, tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck terdiri dari berbagai tipe. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Apa saja fungsi

tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck?”

(26)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apa saja fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

(27)

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang fungsi tuturan dengan judul “Fungsi Tuturan Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora Ephron,” belum ada yang meneliti. Penelitian tentang fungsi tuturan langsung tidak akan terlepas pada tuturan langsung dan fungsi bahasa.

Indra (2008 : 43) dalam skripsinya yang berjudul “Jenis-jenis Kalimat dalam Tuturan Langsung Cerita Pendek Lebih Hitam dari Hitam Karya Iwan Simatupang,” menyimpulkan bahwa tuturan yang terdapat dalam novel dapat berupa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Tuturan langsung yang diujarkan berbentuk kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan kalimat interogatif. Kalimat deklaratif merupakan kalimat berita yang dipakai untuk membuat suatu pernyataan secara jelas dan ringkas. Kalimat imperatif merupakan kalimat perintah yang dipakai untuk menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan. Kalimat interogatif merupakan kalimat tanya yang dipakai untuk mengungkapkan pertanyaan.

Sumarlam (2005:1) dalam makalahnya yang berjudul “Pemahaman dan Kajian Pragmatik” menjelaskan fungsi bahasa yang dipakai dalam tuturan

(28)

menanyakan sesuatu. Jadi, penutur dapat mengungkapkan dengan kalimat imperatif, kalimat deklaratif, maupun kalimat interogatif.

Fardani (2003 : 10) dalam makalahnya yang mengambil topik tentang Learning and The Language Art menjelaskan tujuh fungsi bahasa yang dipakai

dalam sistem pembelajaran anak-anak. Menurut Fardani, tujuh fungsi bahasa itu terdiri dari (i) fungsi instrumental, (ii) fungsi regulatoris, (iii) fungsi interaksional, (iv) fungsi personal, (v) fungsi heuristik, (vi) fungsi imajinatif, dan (vii) fungsi representasional. Dalam fungsi instrumental, tuturannya diorientasikan pada mitra tutur. Fungsi instrumental dipakai dalam ungkapan bahasa anak untuk meminta sesuatu. Fungsi regulatoris dipakai untuk mengendalikan perilaku orang lain. Fungsi interaksional dipakai untuk menciptakan hubungan antarpribadi. Fungsi personal adalah bahasa yang dipakai untuk mengekspresikan opini pribadi. Fungsi heuristik digunakan untuk mencari informasi atau menemukan sesuatu. Fungsi imajinatif mengungkapkan sistem khayalan dan gagasan. Fungsi representasional dipakai untuk memberi informasi kepada orang lain yang dikembangkan di sekolah.

1.6 Landasan Teori

(29)

1.6.1 Pengertian Pragmatik

Menurut Yule (1996 : 3) menyebutkan empat definisi pragmatik, yaitu (1) bidang yang mengkaji makna pembicara, (2) bidang yang mengkaji makna konteksnya, (3) bidang yang melebihi kajian tentang makna yang diujarkan, mengkaji makna yang dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh pembicara, dan (4) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi partisipan yang terlibat dalam percakapan tertentu.

Thomas (1995 : 2) menyimpulkan bahwa pragmatik terbagi menjadi dua bagian, yaitu (i) dengan menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan pragmatik dengan makna pembicara (speaker meaning), dan (ii) dengan menggunakan sudut pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi ujaran (utterance interpretation).

Pragmatik mengandaikan bahwa pemaknaan merupakan proses dinamis yang melibatkan negoisasi antara pembicara dan pendengar serta antara konteks ujaran (fisik, sosial, dan linguistik) dan makna potensial yang mungkin dari sebuah ujaran. Mendefinisikan pragmatik sebagai bidang yang mengkaji makna dalam interaksi (meaning in interaction) (Thomas, 1995 : 22)

(30)

Pragmatik diartikan sebagai kajian mengenai hubungan antara bahasa dengan konteks yang menjadi dasar dari penjelasan tentang pemahaman bahasa. Pragmatik dipakai untuk berkomunikasi, terutama hubungan antara kalimat dengan konteks dan situasi (Levinson, 1987 : 1-53)

1.6.2 Pengertian Konteks

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 591), konteks diartikan sebagai bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna, yaitu makna referensial. Makna referensial adalah makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia di luar bahasa (objek atau gagasan) dan dapat dijelaskan oleh analisis komponen, makna denotasi.

Sudaryanto (1995 : 38) menyimpulkan bahwa konteks yang paling mendasar hanyalah tiga jenis, yaitu pembicara (speaker/ addresser/ writer), isi bicara (topic/ information), dan mitra bicara (listener/ hearer/ reader/ addresse) karena ketiga jenis konteks inilah yang menjadi pilar pembentuk bahasa.

(31)

1.6.3 Pengertian Tuturan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 1231), tuturan diartikan sebagai ucapan; kata; perkataan (yang diucapkan), sesuatu yang dituturkan, ucapan, ujaran (cerita).

Dalam tuturan, ada tiga aspek yang menentukan suatu tuturan, yaitu penutur, mitra tutur, dan topik. Penutur mempunyai arti orang yang melakukan tuturan. Biasanya, penutur berposisi sebagai pembicara (penulis). Mitra tutur sering disebut lawan tutur atau mitra yang diajak berbicara. Mitra tutur berposisi sebagai pendengar (pembaca). Dan yang terakhir adalah topik. Topik adalah sesuatu yang menjadi bahan atau dasar dari sebuah tuturan dalam suatu percakapan. Berdasarkan uraikan di atas, tuturan dalam novel I Feel Bad about My Neck merupakan serangkaian tuturan yang diucapkan oleh penutur yang dapat

terjadi dalam waktu dan keadaan tertentu.

1.6.4 Jenis Tuturan

(32)

1.6.5 Pengertian Tuturan Langsung

Tuturan langsung adalah tuturan berupa kalimat deklaratif, kalimat interogatif, maupun kalimat imperatif yang dapat berfungsi sebagai subyek (S), predikat (P), atau obyek (O) dan secara cermat menirukan apa yang diujarkan orang. Tuturan langsung adalah ucapan yang dituturkan oleh pembicara secara langsung tanpa mengutip pembicaraan orang lain (Kridalaksana, 2001 : 93).

Dalam bahasa Indonesia kalimat yang dikutip dari pembicaraan secara langsung disebut kalimat langsung. Kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip dari pembicaraan seseorang secara langsung. Kalimat tersebut ditirukan begitu saja tanpa perubahan (Kridalaksana, 1980 : 117). Keraf (1975 : 156) mengatakan bahwa dalam menyampaikan suatu pernyataan, seseorang dapat menyampaikan secara langsung, yakni mengucapkan tutur orang lain atau secara tidak langsung dengan kata-kata penulis sendiri.

Kalimat yang mengandung pernyataan atau kalimat berita dapat bersifat ucapan langsung dan tidak langsung. Ucapan langsung dan ucapan tidak langsung dalam bahasa Indonesia disebut kalimat langsung (tuturan langsung) dan kalimat tidak langsung (tuturan tidak langsung) (Keraf, 1991 : 203).

1.6.6 Penanda Tuturan Langsung

(33)

petikan langsung didahului dengan huruf besar, dan (iii) pemakaian tanda koma untuk memisahkan petikan langsung dari bagian kalimat yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, secara ortografis tuturan langsung diapit oleh tanda petik. Kata-kata di luar tanda petik (seperti tanyanya, katanya, dan sebagainya) tersebut merupakan suatu tanda yang berfungsi untuk memperjelas maksud yang diinginkan penulis. Kata-kata tersebut digunakan sebagai tanda bahwa tuturan yang berada di depan atau di belakang adalah tuturan langsung. Oleh karena itu, kata-kata di luar tuturan langsung yang memperjelas maksud (memperjelas situasi komunikasi) penulis disebut penanda tuturan langsung.

1.6.7 Fungsi Bahasa

Halliday (1973 : 19 – 20) dalam bukunya Explorations in The Functions of Language menemukan tujuh fungsi bahasa yang dipakai dalam

berkomunikasi antara sesama individu. Ketujuh fungsi bahasa tersebut, yaitu (1) fungsi instrumental, (2) fungsi regulatif, (3) fungsi interaksional, (4) fungsi personal, (5) fungsi heuristik, (6) fungsi imajinatif, dan (7) fungsi representasional. Menurut Halliday, tujuh fungsi bahasa di atas, dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan fungsinya, seperti (i) fungsi instrumental, fungsi regulatif, fungsi interaksional, dan fungsi personal, serta (ii) fungsi heuristik, fungsi imajinatif, dan fungsi representasional.

(34)

melakukan sesuatu hal. Contoh fungsi instrumental, antara lain (a) “Pergi sekarang juga.”, (b) “Masuklah ke gedung itu dan naiklah ke lantai 14.”, (c) “Buatkan saya segelas jus.”

Fungsi regulatif adalah penggunaan bahasa untuk mengontrol dan mengendalikan perilaku, sikap, serta kebiasaan orang lain. Fungsi regulatif seringkali mengikat tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh orang lain sehingga menimbulkan peraturan yang sifatnya mengikat. Contoh fungsi regulatif, antara lain (a) “Jika kau tidak mengerjakan tugas ini maka kau akan diberi sangsi.”, (b) “Anda sebaiknya tidak bersikap gegabah seperti itu.”, (c) “Hari Sabtu adalah hari libur bagi semua karyawan PT Exelcomindo.”

Fungsi interaksional adalah penggunaan bahasa untuk membuat kontak (berinteraksi) dengan banyak orang (hubungan sosial). Fungsi interaksional seringkali dipakai oleh manusia untuk memulai suatu komunikasi dan membuat komunikasi lebih akrab, seperti memanggil nama, mengucapkan atau menyampaikan salam, menyapa, memberi reaksi atau respon terhadap orang lain, dan sebagainya. Contoh fungsi interaksional, antara lain (a) “Selamat pagi, pak.”, (b) “Perkenalkan saya Reihan, karyawan PT Luxindo akan memperkenalkan perusahaan kami.”, (c) “Ini hadiah untuk kamu, kak.”

(35)

disesuaikan oleh keadaan masing-masing individu. Contoh fungsi personal, antara lain (a) “Saya bahagia hari ini.”, (b) “Saya benci dengan dia.”, (c) “Saya rasa ia adalah seorang gadis yang baik hati.”

Fungsi heuristik adalah penggunaan bahasa untuk mencari dan menemukan seluk beluk pengetahuan tentang lingkungan (keadaan sekitar). Seringkali, fungsi heuristik berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengharuskan (menuntut) jawaban. Fungsi heuristik tampak seperti contoh (a) “Apa kegunaan traktor?”, (b) “Di mana rumah Kevin?”, (c) “Bagaimana cara mengerjakan soal ini?”, (d) “Mengapa undur-undur berjalan mundur?”

Fungsi imajinatif adalah penggunaan bahasa untuk mengekspresikan daya imajinasi manusia dan menciptakan kreativitas seseorang. Manusia dapat menciptakan dan mengekspresikan (menuangkan) ide-ide, gagasan, serta daya khayalan yang ada dipikirannya (otak) untuk membuat suatu karya, seperti membuat novel, membuat cerita, membuat lelucon (jokes), dan membuat khayalan tentang lingkungan sekitar (sesuatu yang ada di sekitarnya dapat dijadikan objek imajinasi). Contoh fungsi imajinatif, antara lain (a) “Ku lihat ada pelangi dimatamu yang bersinar indah yang membuat hari-hariku cerah.”, (b) “Ketika aku terbang ke angkasa, ku lihat bintang-bintang bersinar terang.”, (c) “Cintaku ini tak akan lekang oleh waktu.”

(36)

melaporkan suatu kejadian (sesuatu yang dilihatnya). Contoh fungsi representasional, antara lain (a) “Kakimu bisa terkilir jika tidak terbiasa dengan gerakan ini.”, (b) “Hujan yang mengguyur kota Jakarta mengakibatkan hampir seluruh kawasan di ibu kota terendam banjir.”, (c) “Aku sudah mencari buku itu tetapi tidak ditemukan juga.”

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) tahap pengumpulan data, (ii) tahap analisis data, dan (iii) tahap penyajian hasil analisis data. Berikut diuraikan masing-masing tahap penelitian.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bahan penelitian. Sudaryanto (1988 : 9 – 10) mengatakan bahwa dari bahan penelitian itulah objek penelitian dapat dijabarkan dan dijelaskan, sebab di dalam bahan tersebut terdapat objek penelitian yang akan diteliti. Sumber data adalah tempat data diambil atau diperoleh. Objek penelitian ini adalah tuturan langsung. Data yang dikumpulkan adalah paragraf berupa tuturan langsung yang diambil dalam novel. Sumber data dalam penelitian ini berupa karya sastra, yaitu novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron yang diindonesiakan oleh Soemarni dan diterbitkan oleh Dastan Books, Jakarta, tahun 2007.

(37)

(Sudaryanto, 1993 : 132). Dalam penelitian ini yang disimak adalah tuturan langsung yang terdapat dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron.

Dalam tahap penyimakan ini digunakan dua teknik, yaitu teknik sadap dilanjutkan dengan teknik catat. Dalam menyimak tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck, dilakukan teknik penyadapan. Penyadapan dilakukan

dengan cara mencermati tuturan langsung. Teknik lanjutan yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah teknik catat, yaitu mencatat data yang diperoleh dari novel I Feel Bad about My Neck. Setelah data terkumpul, data dikelompokkan berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.

1.7.2 Metode Analisis Data

(38)

Metode padan disebut pula metode identitas. Metode padan disebut pula metode identitas. Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) (Sudaryanto, 1993 : 13). Berdasarkan atas macam-macam alat penentunya, metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan representasional dan metode padan pragmatis. Metode padan referensial adalah metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa atau apa yang dibicarakan. Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya lawan atau mitra bicara (Sudaryanto, 1993 : 13). Metode padan referensial dalam analisis data digunakan untuk menentukan referen atau penanda yang terdapat dalam setiap tuturan. Metode padan pragmatis digunakan untuk menentukan konteks yang terdapat dalam masing-masing tuturan. Data tuturan langsung yang dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik baca markah dan metode padan referensial serta metode padan pragmatis, tuturan langsungnya terdapat pada contoh (9) sampai dengan (26).

Pemarkah ambil, hentikan, masuk, buang, berhati-hatilah, masukkan, keluarkan, dan perhatikan yang terdapat pada verba perintah dalam tuturan

langsung merupakan penanda fungsi instrumental ‘menyuruh’, seperti contoh (9c), (10e), (11f), (12f), (13d), (14c), (14f), (14h), (15k), dan (16a). Fungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk mengungkapkan sesuatu keinginan dan menciptakan kondisi tertentu.

(39)

samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Ephron 2007 : 37)

(10) a. Seringkali, kalimat-kalimat yang tidak ingin kita utarakan (karena orang tua kita mengatakan semua itu pada kita saat kita kecil) keluar dari bibir kita, kalimat-kalimat seperti: “Apa kau tahu berapa harganya itu?” b. Karena mama bilang tidak. c. Itu sebabnya. d. Mama bilang sekarang. e. “Hentikan itu sekarang juga.” f. “Masuk ke kamarmu.” (Ephron 2007 : 96)

(11) a. Aku pergi ke apartemen orang tuaku. b. Saat itu jam empat pagi. c. Aku duduk sebentar dengan ayahku, kemudian kami memutuskan untuk tidur sejenak sebelum hari baru tiba. d. Ayahku merogoh saku jubah mandinya dan mengeluarkan sebotol pil tidur. e. “Dokter memberiku obat ini kalau-kalau aku sulit tidur,” ujarnya. f. “Buang semuanya ke dalam toilet.” (Ephron 2007 : 175)

(12) a. Lee tinggal di East Forties, satu lantai di bawah tanah, dan aku dengan jelas bisa mengingat rumahnya dengan tikar jerami di dinding yang mungkin berasal dari Azuma, dan rumahnya adalah tempat yang paling menakjubkan yang pernah aku lihat. b. Rumahnya sederhana, enak dipandang mata, dan nyaman, tapi tidak ada benda-benda mahal, tidak ada masalah seni yang bisa dijadikan bahan pembicaraan di sana, dan sama sekali tidak berwarna. c. Semua bagian rumahnya berwarna beige (warna antara abu-abu dan cokelat). d. Lee pernah berkata, “Berhati-hatilah dengan warna.” (Ephron 2007 : 46-47)

(40)

(14) a. Ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit parah ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.” b. Apa yang dikatakannya menurutku tidaklah sama dengan “Semuanya palsu.” (Ephron 2007 : 174)

Kata jangan merupakan pemarkah tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘melarang’. Fungsi instrumental ‘melarang’ dipakai untuk menciptakan kondisi dan keadaan tertentu untuk melarang seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Tuturan langsung bermarkah jangan tampak dalam contoh (15c) dan (16b).

(15) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c. “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Ephron 2007 : 39) (16) a. Ibuku mengatakan ini setidaknya lima ratus kali sepanjang

masa aku tumbuh dewasa, “Semuanya palsu.” b. Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah.” (Ephron 2007 : 167-168)

Pemarkah sekolah libur pada hari Kamis yang terdapat dalam tuturan langsung merupakan penanda fungsi regulasi, seperti contoh (17d). Fungsi regulatif dipakai untuk mengontrol tingkah laku serta kebiasaan orang lain.

(41)

Kata hai dan halo merupakan pemarkah tuturan langsung yang berfungsi interaksional. Tuturan langsung bermarkah hai dan halo tampak dalam contoh (18d). Fungsi interaksional dipakai untuk membuka suatu komunikasi dan membuat komunikasi lebih akrab.

(18) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Ephron 2007 : 222)

Kata benci dan lega merupakan pemarkah tuturan langsung yang berfungsi personal. Tuturan langsung bermarkah benci dan lega seperti tampak dalam contoh (19a) dan (20c). Fungsi personal dipakai untuk mengekspresikan perasaan yang ada dalam jiwa atau pribadi individu.

(19) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Ephron 2007 : 21).

(42)

rahasia yang telah kusimpan selama 41 tahun,” ujarnya. c. “Begitu lega rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi keluargaku.” (Ephron 2007 : 143-144).

Pemarkah apa dan bagaimana yang terdapat pada kata tanya dalam tuturan langsung merupakan penanda fungsi heuristik, seperti contoh (21e), (22f), dan (22i). Fungsi heuristik dipakai untuk mencari informasi berupa pertanyaan.

(21) a. Dan kemudian pada suatu hari, aku berada di Paris dengan seorang teman yang mengumumkan tujuannya minggu ini adalah membeli sebuah tas Kelly. b. Mungkin kau tahu apa tas Kelly itu. c. Aku sama sekali tidak tahu. d. Aku tidak pernah mendengar ada tas semacam itu. e. “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. f. Temanku memandangiku seolah-olah aku baru saja menghabiskan waktu satu abad dengan tidur di dalam gua. g. Kemudian ia menjelaskan: Tas Kelly adalah tas Hermes yang dibuat pertama kali pada tahun 1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas klasik. (Ephron 2007 : 27).

(22) a. Lalu tiba-tiba, alih-alih keluar dari kediamannya, presiden malah keluar dari ruang kantornya dan melintas tepat di depanku menuju helikopter. b. Ia menengok. c. Ia melihatku. d. Ia mengenaliku. e. Suara helikopter memekakkan telinga tapi ia bicara padaku. f. Aku tidak bisa mendengar apa pun, tapi aku bisa membaca gerak bibirnya, dan aku sangat yakin bahwa yang ia katakan adalah, “Bagaimana kalau kau ikut?” g. Namun aku tidak yakin. h. Jadi aku menjawabnya sebaik yang aku bisa. i. “Apa?” ujarku. (Ephron 2007 : 147-148).

Kata cinta dan persahabatan merupakan pemarkah tuturan langsung yang berfungsi imajinatif. Fungsi imajinatif dipakai untuk mengekspresikan daya imajinasi dan menciptakan kreativitas seseorang. Tuturan langsung bermarkah cinta dan persahabatan tampak dalam contoh (23a) dan (24a).

(43)

maksud adalah, kau cenderung jatuh cinta pada seseorang yang mengingatkanmu pada orang tuamu. (Ephron 2007 : 132).

(24) a. Kapan pun seseorang berkata, “Persahabatan kita lebih penting daripada ini,” maka berhati-hatilah, karena hal itu hampir mustahil. b. Tiada gunanya membuat kulit pai sendiri. c. Alasan kita terjaga di tengah malam adalah untuk meminum segelas anggur kedua. d. Saat kita memutuskan untuk bercerai, segera temui pengacara dan simpanlah surat-surat penting. (Ephron 2007 : 210).

Kata tidak punya resep dan tidak bisa mengetik merupakan pemarkah tuturan langsung yang berfungsi representasional. Fungsi representasional dipakai untuk membuat suatu pernyataan berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang belum diketahui oleh orang lain. Tuturan langsung bermarkah tidak punya resep dan tidak bisa mengetik tampak dalam contoh (25a) dan (26b).

(25) a. Aku harus mengakui bahwa aku juga mengkhayalkan bahwa sesudah datang makan malam ke rumahku, ia akan menulis sebuah artikel tentang diriku dan tentu saja juga menulis resep-resep masakanku; namun seperti yang sudah aku katakan, “Aku sama sekali tidak punya resep.” (Ephron 2007 : 43)

(26) a. Aku perhatikan, semua artikel menyangkut Mimi yang malang itu mengutip wanita lain yang juga bekerja di ruang media, yakni Barbara Gamarekian, yang menyatakan bahwa Fahnestock bekerja pada bagian arsip sejarah lisan di Perpustakaan Kennedy. b. Dengan tajam Gamarekian mengatakan, menurut apa yang tertulis di koran, “Mimi tidak bisa mengetik.” (Ephron 2007 : 144)

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

(44)

1993 : 145). Metode formal adalah metode penyajian atau perumusan hasil analisis data dengan tanda dan lambang-lambang (Sudaryanto, 1993 : 145). Dengan demikian, hasil analisis data yang berupa fungsi tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck karya Nora Ephron berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday disajikan dengan informal dan formal.

1.8 Sistematika Penyajian

(45)

BAB II

FUNGSI TUTURAN LANGSUNG

DALAM NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK

BERDASARKAN FUNGSI BAHASA MENURUT M.A.K. HALLIDAY

2.1 Pengantar

Dalam bab ini dipaparkan fungsi tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.

Ditemukan bahwa tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck terdapat tujuh tipe, yaitu (1) tuturan langsung yang berfungsi instrumental, (2) tuturan langsung yang berfungsi regulatif, (3) tuturan langsung yang berfungsi interaksional, (4) tuturan langsung yang berfungsi personal, (5) tuturan langsung yang berfungsi heuristik, (6) tuturan langsung yang berfungsi imajinatif, dan (7) tuturan langsung yang berfungsi representasional

2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental

Berdasarkanfungsi tuturannya, tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck yang berfungsi instrumental dapat dikelompokkan menjadi tuturan

(46)

2.2.1 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Menyuruh’

Tuturan langsung pada novel I Feel Bad about My Neck yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ terdapat pada data (27) sampai dengan (35) berikut ini:

27) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu, pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak yang diletakkan tepat di samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Ephron 2007 : 37)

28) a. Seringkali, kalimat-kalimat yang tidak ingin kita utarakan (karena orang tua kita mengatakan semua itu pada kita saat kita kecil) keluar dari bibir kita, kalimat-kalimat seperti: “Apa kau tahu berapa harganya itu?” b. Karena mama bilang tidak. c. Itu sebabnya. d. Mama bilang sekarang. e. “Hentikan itu sekarang juga.” f. “Masuk ke kamarmu.” (Ephron 2007 : 96)

29) a. Aku pergi ke apartemen orang tuaku. b. Saat itu jam empat pagi. c. Aku duduk sebentar dengan ayahku, kemudian kami memutuskan untuk tidur sejenak sebelum hari baru tiba. d. Ayahku merogoh saku jubah mandinya dan mengeluarkan sebotol pil tidur. e. “Dokter memberiku obat ini kalau-kalau aku sulit tidur,” ujarnya. f. “Buang semuanya ke dalam toilet.” (Ephron 2007 : 175)

(47)

31) a. Parenting menggunakan bahasa yang benar-benar berbeda dari sekedar menjadi orang tua, bahasa yang tidak akan pernah kita tuliskan dengan huruf-huruf kapital berukuran besar guna memastikan bahwa kata-kata itu sudah diutarakan sesuai emosi atau dalam keadaan marah. b. Kurang lebih akan seperti ini jadinya: “Mama yakin kamu tidak bermaksud memecahkan vas antik mama, sayang.” c. Sebaiknya kita bahas hal ini. d. Mama tahu betapa frustasi dan marahnya kamu saat ini. e.“Cobalah kamu masuk ke kamarmu untuk menenangkan diri di sana, dan kembalilah jika perasaanmu sudah lebih baik.” f. Kalau kamu mau, mama akan telepon mamanya Jesica untuk menanyakan apa alasannya. g. Kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaan rumahmu, kita bisa bicara mengenai tiara itu. (Ephron 2007 : 101-102)

32) a. Anyway, aku bilang kepada redaktur itu bahwa ia salah, sangat salah, ini bukan masa kita, ini masa mereka. b. Namun ia bergeming. c. Ia berkata kepadaku, “Kalau begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang Malu Karena Usia.” d. Pun seandainya aku pernah mengalaminya, pastilah itu sudah lama berlalu. e. Bisa sampai di usiaku yang sekarang saja sudah membuatku bahagia. (Ephron 2007 : 219)

33) a. “Kami punya masalah berat, rabi.” ujar pasangan tersebut. b. “Kami punya lima orang anak dan kami semua tinggal di rumah dengan hanya satu ruangan, dan ini membuat kami semua gila.” c. Sang rabi berkata, “Masukkan seekor domba ke rumah kalian.” d. Maka mereka pun memasukkan seekor domba ke rumah mereka. e. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan berkata bahwa keadaan malah bertambah, ditambah lagi ada seekor domba. f. “Masukkan seekor sapi,” ujar sang rabi. g. Seminggu kemudian mereka kembali mengeluh, karena keadaan sekarang benar-benar bertambah buruk karena ada seekor sapi. h. “Masukkan seekor kuda,” ujar sang rabi. i. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan kondisi yang lebih buruk daripada saat ini. j.“Kalian siap menerima solusinya,” ujar sang rabi. k. “Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.” (Ephron 2007 : 106-107)

(48)

f. Ketika aksi mogok berakhir, aku diberi waktu satu minggu untuk uji coba di Post. (Ephron 2007 : 172-173)

35) a. Ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit parah ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.” b. Apa yang dikatakannya menurutku tidaklah sama dengan “Semuanya palsu.” (Ephron 2007 : 174)

Data (27) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (27a), (27b), dan (27c). Data (27) mengandung satu tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’, yaitu (27c). Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk mengekspresikan sesuatu keinginan dan menciptakan kondisi (keadaan) tertentu, yaitu menyuruh untuk mengambil satu buku, seperti Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang pria kepada

Jane yang ditandai oleh verba perintah ambil.

Data (28) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (28a) sampai dengan (28f). Data (28) mengandung dua tuturan langsung, yaitu kalimat (28e) dan (28f). Tuturan langsung (28e) dan (28f) merupakan tuturan langsung yang berfungsi instrumental ’menyuruh’. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk mengekspresikan sesuatu keinginan dan menciptakan kondisi tertentu, seperti “Hentikan itu sekarang juga” dan “Masuk ke kamarmu.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya berupa

suatu nasihat yang ditandai oleh kata kerja perintah hentikan dan masuk.

(49)

tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti “Buang semuanya ke dalam toilet.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang dokter kepada pasiennya

(ayahku) dengan menyuruhnya membuang semua obat yang ditandai oleh kata kerja perintah buang.

Data (30) memiliki empat kalimat, yaitu (30a), (30b), (30c), dan (30d). Data tersebut mengandung satu tuturan langsung, yaitu kalimat (30d). Kalimat (30d) merupakan tuturan langsung berfungsi instrumental ‘menyuruh’. Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan kondisi tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti “Berhati-hatilah dengan warna.” Tuturan tersebut diujarkan oleh Lee kepada aku

yang mempunyai maksud untuk berhati-hati terhadap warna yang ditandai oleh verba perintah berhati-hatilah.

Contoh (31) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (31a), (31b), (31c), (31d), (31e), (31f), dan (31g). Contoh (31) mengandung satu tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’, yaitu kalimat (31e). Tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan kondisi tertentu atau keadaan tertentu, seperti .“Cobalah kamu masuk ke kamarmu untuk menenangkan diri di sana, dan kembalilah jika perasaanmu sudah lebih

baik.”Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya berupa saran

yang ditandai oleh verba menyuruh cobalah.

(50)

berfungsi instrumental ‘menyuruh’ yang dipakai untuk menciptakan kondisi tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti Ia berkata kepadaku, “Kalau begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang Malu Karena

Usia.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang direktur kepada aku dengan

maksud memberikan sebuah saran yang ditandai oleh verba menyuruh cobalah. Data (33) terdiri dari sebelas kalimat, yaitu kalimat (33a) sampai dengan (33k). Data (33) mengandung empat tuturan langsung, yaitu tuturan (33c), (33f), (33h), dan (33k). Tuturan langsung (33c), (33f), (33h), dan (33k) yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ yang dipakai untuk menciptakan kondisi tertentu atau mengekspresikan keadaan tertentu, seperti “Masukkan seekor domba ke rumah kalian.” “Masukkan seekor sapi,” ujar sang rabi. “Masukkan seekor

kuda,” ujar sang rabi. “Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.”

Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang rabi kepada pasangan suami istri berupa sebuah petunjuk yang ditandai oleh verba menyuruh masukkan dan keluarkan.

Data (34) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (34a), (34b), (34c), (34d), (34e), dan (34f). Data (34) mengandung satu tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’, yaitu tuturan (34e). Tuturan langsung (34e) yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan kondisi tertentu atau keadaan tertentu, seperti “Pekerjakan mereka.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang penerbit Post kepada aku (wartawan) untuk menyuruh melakukan sesuatu hal yang ditandai oleh verba perintah pekerjakan.

(51)

(35a) yang berfungsi instrumental ‘menyuruh’ dipakai untuk menciptakan kondisi atau keadaan tertentu, seperti ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit parah ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya

berupa suruhan yang ditandai oleh verba perintah perhatikan.

No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Instrumental ‘Menyuruh’

1. “Ambil satu buku itu saat kau

keluar.”

kata kerja (verba) perintah ambil

2. “Hentikan itu sekarang juga,”

“Masuk ke kamarmu.”

kata kerja (verba) perintah hentikan dan masuk

3. “Buang semuanya ke dalam toilet.” kata kerja (verba) perintah buang 4. “Berhati-hatilah dengan warna.” kata kerja (verba) perintah

berhati-hatilah

5. “Cobalah kamu masuk ke kamarmu

untuk menenangkan diri di sana,

dan kembalilah jika perasaanmu

sudah lebih baik.”

kata kerja (verba) perintah cobalah

6. “Kalau begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang Malu

Karena Usia.”

kata kerja (verba) perintah cobalah

7. “Masukkan seekor domba ke

rumah kalian.” “Masukkan seekor

sapi,” “Masukkan seekor kuda,”

“Keluarkan semua binatang itu

dari rumah kalian.”

kata kerja (verba) perintah masukkan dan keluarkan

8. “Pekerjakan mereka.” kata kerja (verba) perintah

(52)

9. “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.”

kata kerja (verba) perintah perhatikan

Tabel 1. Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Menyuruh’

2.2.2 Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Melarang’

Tuturan langsung yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck yang berfungsi instrumental tidak hanya bermakna ‘menyuruh’, tetapi juga bermakna ‘melarang’. Tuturan tersebut terdapat pada data berikut:

36) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c. “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Ephron 2007 : 39) 37) a. Ibuku mengatakan ini setidaknya lima ratus kali sepanjang

masa aku tumbuh dewasa, “Semuanya palsu.” b. Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah.” (Ephron 2007 : 167-168)

Data (36) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (36a) sampai dengan (36f). Data (36) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (36c). Tuturan langsung (36c) berfungsi instrumental ‘melarang’, seperti “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.”

Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya yang ditandai oleh kata jangan.

(53)

merupakan tuturan langsung yang berfungsi instrumental ‘melarang’. Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang ibu kepada anaknya yang mempunyai maksud memberi nasihat dalam bentuk larangan yang ditandai oleh kata jangan.

No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Instrumental ‘Melarang’

1. “Apa pun yang kau lakukan,”

“jangan pernah memasak untuk

lelaki itu.”

kata jangan

2. “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah.”

kata jangan

Tabel 2. Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Melarang’

2.3 Tuturan Langsung yang Berfungsi Regulatif

Tuturan langsung dalam novel I Feel Bad About My Neck memiliki fungsi regulasi yang terdapat pada data (38) dan (39).

38) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b. Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” (Ephron 2007 : 169)

(54)

Data (38) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (38a), (38b), (38c), dan (38d). Data (38) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (38d). Tuturan langsung (38d) yang berfungsi regulatif dipakai untuk mengatur tingkah laku atau perbuatan manusia., yaitu peraturan sekolah (pengumuman) yang bertuliskan ‘Sekolah libur pada hari Kamis’. Tuturan tersebut diujarkan oleh Mr. Simms kepada kami (karyawannya).

Data (39) terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (39a) sampai dengan (39h). Data (39) mengandung satu tuturan langsung yang berfungsi regulatif, yaitu tuturan (39f). Tuturan langsung yang berfungsi regulatif dipakai untuk mengontrol dan mengendalikan tingkah laku atau perbuatan manusia, seperti suatu hari ayahku berkata, “ Malam ini ayah yang jaga ibumu menggantikan perawat.” Tuturan tersebut yang diujarkan oleh ayah kepada aku

mempunyai maksud untuk memberi tahu tentang keadaan ibu sehingga diperlukan orang untuk menjaga.

No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Regulatif 1. “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah

libur pada hari Kamis’.”

pengumuman sekolah yang bertuliskan sekolah libur pada hari Kamis

2. “ Malam ini ayah yang jaga ibumu menggantikan perawat.”

peraturan atau kata jaga

(55)

2.4 Tuturan Langsung yang Berfungsi Interaksional

Tuturan langsung yang memiliki fungsi interaksional yang terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck dapat dilihat pada data (40) dan (41) berikut ini:

40) a. Asisten magang John F. Kennedy kemarin mengakui kepada Daily News bahwa: “Akulah Mimi.” (Ephron 2007 : 143)

41) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo, sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Ephron 2007 : 222)

Data (40) terdiri dari satu kalimat dan satu tuturan langsung, yaitu (40a). Tuturan langsung (40a) berfungsi interaksional. Tuturan langsung yang berfungsi interaksional dipakai untuk membuat kontak (berinteraksi) dengan orang lain, seperti asisten magang John F. Kennedy kemarin mengakui kepada Daily News bahwa: “Akulah Mimi.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seseorang

yang mempunyai pekerjaan sebagai asisten John F. Kennedy untuk menyampaikan identitas diri (nama) yang ditandai oleh salam pembuka berupa perkenalan diri (petunjuk identitas) akulah Mimi.

(56)

cantik,” “Halo, sayang.” Tuturan tersebut diujarkan oleh dua orang yang

mempunyai hubungan (pasangan) ketika bulan Juni yang ditandai oleh pemberian atau penyampaian kata salam hai dan halo.

No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Interaksional

1. “Akulah Mimi.” petunjuk identitas (nama) akulah mimi

2. “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo, sayang.”

kata salam hai dan halo

Tabel 4. Tuturan Langsung yang Berfungsi Interaksional

2.5 Tuturan Langsung yang Berfungsi Personal

Tuturan langsung yang berfungsi personal terdapat pada novel I Feel Bad about My Neck, data tuturan langsung tersebut dapat dilihat pada data (42),

(43), (44), (45), dan (46).

42) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Ephron 2007 : 21).

(57)

rahasia yang telah kusimpan selama 41 tahun,” ujarnya. c. “Begitu lega rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi keluargaku.” (Ephron 2007 : 143-144).

44) a. “Aku tidak suka leherku.” b. Aku benar-benar tidak suka. c. Jika kau melihat leherku, kau mungkin juga tidak akan suka, namun kau mungkin akan bersikap sopan dan tidak berterus terang. (Ephron 2007 : 11)

45) a. Jika aku berkata padamu tentang hal itu—seperti, ‘Aku benar-benar tidak tahan dengan leherku ini’---pasti kau akan merespons dengan mengatakan sesuatu yang enak didengar seperti, “Aku tidak tahu apa maksudmu.” b. Tentu saja kau bohong, tapi aku akan memaafkannya. (Ephron 2007 : 11).

46) a. Aku bahkan belum memutuskan apakah aku nantinya mau dikubur atau dikremasi---ini lebih dikarenakan aku selalu takut kalau kremasi bisa mempersempit peluang kita untuk bereinkarnasi. (Itu jika reinkarnasi benar-benar nyata.) (Sebenarnya aku yakin itu tidak nyata.) (Tapi tetap saja…) b. “Aku tidak ingin mati,” ujar Judy. c. “Aku meyakini mukjizat,” katanya. d. “Aku mencintaimu,” ujarnya. e. “Kau percaya ini?” tanyanya. f. “Tidak, aku tidak percaya. Aku masih belum bisa mempercayai kematian.” g. Tapi, janganlah kita berpikir yang bukan-bukan. h. Mari kita pasang senyum di wajah kita. (Ephron 2007 :226-227).

Data (42) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (42a), (42b), (42c), dan (42d). Data (42) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (42a). Tuturan langsung (42a) berfungsi personal. Tuturan langsung yang berfungsi personal dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti “Aku benci tasku.” Tuturan langusng tersebut dimaksudkan untuk seorang wanita

yang ditandai oleh kata sifat benci (kebencian terhadap tas).

(58)

langsung (43c) berfungsi personal. Tuturan langsung yang berfungsi personal dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti “Begitu lega rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai

masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi

keluargaku.” Tuturan tersebut diujarkan oleh Marion Fanestock kepada sebuah

media massa yang dimaksudkan untuk memberi tahu akan keadaan yang terjadi pada dirinya yang ditandai oleh kata lega.

Contoh (44) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (44a), (44b), dan (44c). Contoh (44) mengandung satu tuturan langsung yang terdapat pada kalimat (44c). Tuturan langsung (44c) berfungsi personal. Fungsi personal pada tuturan itu dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti “Aku tidak suka leherku.” Tuturan tersebut diujarkan oleh seorang wanita yang ingin

memberi tahu tentang lehernya yang ditandai oleh kata tidak suka.

Contoh (45) mempunyai tiga kalimat, yaitu kalimat (45a), (45b), dan (45c). Contoh (45) mengandung satu tuturan langsung, yaitu tuturan (45a). Tuturan langsung (45a) merupakan tuturan langsung yang memiliki fungsi personal. Fungsi personal dipakai untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pribadi, seperti “Aku benar-benar tidak tahan dengan leherku ini” Tuturan tersebut diujarkan oleh seseorang yang tidak suka akan lehernya. Hal ini dapat ditunjukkan dengan ekspresi pribadi tidak tahan.

(59)

seperti “Aku mencintaimu,” ujarnya. Tuturan tersebut diujarkan oleh seseorang yang hidupnya tidak akan lama lagi sehingga ingin mengungkapkan yang ada dalam hatinya (berupa perasaan) yang ditandai kata mencintaimu.

No. Tuturan Langsung Penanda Fungsi Personal

1. “Aku benci tasku.” kata sifat benci

2. “Begitu lega rasanya. Dan

sekarang aku tidak akan

berkomentar apa-apa lagi

mengenai masalah ini. Kuharap

media menghormati privasiku dan

juga privasi keluargaku.”

kata sifat lega

3. “Aku tidak suka leherku.” kata tidak suka

4. . ‘Aku benar-benar tidak tahan dengan leherku ini’

kata tidak tahan

5. “Aku mencintaimu,” ujarnya. kata mencintaimu

Tabel 5. Tuturan Langsung yang Berfungsi Personal

2.6 Tuturan Langsung yang Berfungsi Heuristik

Tuturan langsung dalam novel I Feel Bad about My Neck berfungsi heuristik. Tuturan langsung yang memiliki fungsi heuristik dipaparkan pada data (47) sampai dengan (64).

(60)

kali pada tahun 1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas klasik. (Ephron 2007 : 27).

48) a. Pasar loak itu hanya buka pada akhir pekan, jadi kami menghabiskan beberapa hari dengan makan-makan, minum-minum, melihat-lihat, yang mana semuanya ini (bagi temanku itu) hanyalah pendahuluan dari acara utama. b. “Berapa harganya?” tanyaku. c. Aku sungguh merasa berada di dunia lain ketika ia menjawab: Sekitar tiga ribu dolar. (Ephron 2007 : 27-28).

49) a. Aku harus mengakui bahwa tas tersebut tidak bisa digunakan pada semua kesempatan; pada beberapa kesempatan khusus aku terpaksa menggunakan tas kecil yang aku benci. b. Namun seringnya aku menggunakan tas bergambar MetroCard itu ke mana-mana. c. Dan ke mana pun aku pergi, orang-orang berkata kepadaku, “Aku suka tas itu. Di mana belinya?” d. Dan aku menjawab kalau aku membeli tas itu di Transit Museum di stasiun Grand Central, dan itu membuat stasiun bawah tanah kota New York terasa lebih baik dari yang sudah-sudah. (Ephron 2007 : 30-31).

50) a. Kau mungkin berpikir bahwa karena aku berteman dengan Lee sungguhan, maka tindakanku menjadikannya sebagai teman khayalan adalah tidak berguna, tapi kau salah. b. Saat aku bicara dengan Lee khayalan---mengenai apa yang sebaiknya dihidangkan, atau apa hidangan keempat yang mampu menyempurnakan sajianku---tidak terpikir olehku untuk mengangkat telepon dan bertanya pada Lee sungguhan tentang hal itu. c. Lee orangnya terlalu santai; ia akan tertawa dan berkata, “Apa saja yang kau suka, Sayang?” (Ephron 2007 : 50-51).

51) a. “Apa kau membeli sampo akhir-akhir ini?” b. Maksudku,

semoga beruntung. c. Semoga kau beruntung menemukan sampo yang labelnya hanya bertuliskan: Sampo. d. Masalahnya, kini ada sampo untuk rambut kering atau berminyak, dan ada sampo untuk rambut kasar atau halus. e. Kemudian ada conditioner, pelurus rambut, serta penebal rambut. (Ephron 2007 : 60).

(61)

bisa muncul begitu saja entah dari mana dan menghabiskan sebagian besar umurmu. (Ephron 2007 : 68).

53) a. Kebetulan, ada sebuah lelucon kuno yang mungkin diciptakan oleh seseorang yang memiliki anak remaja. b. Aku mengutarakan ini bukan karena aku mahir melucu. c. Bahkan sekalipun aku mahir, kau belum tentu paham betapa lucunya lelucon ini, karena untuk menceritakannya dibutuhkan waktu lumayan lama dan juga aksen Yahudi. d. Tapi sudahlah. e. Alkisah, sepasang suami-istri menemui seorang rabi (ulama Yahudi). f. “Ada yang bisa saya bantu?” ujar sang rabi. (Ephron 2007 : 106).

54) a. Oh, andai kau ada saat itu. b. Demikianlah, saat masalah selesai, polisi itu menggelengkan kepala dan berdiri. c. “Kenapa sih kalian tidak bisa akur?” ujarnya sambil melangkah menuju pintu. d. “Aku bahkan rela membunuh demi bisa tinggal di gedung ini.” (Ephron 2007 : 125-126).

55) a. Lalu tiba-tiba, alih-alih keluar dari kediamannya, presiden malah keluar dari ruang kantornya dan melintas tepat di depanku menuju helikopter. b. Ia menengok. c. Ia melihatku. d. Ia mengenaliku. e. Suara helikopter memekakkan telinga tapi ia bicara padaku. f. Aku tidak bisa mendengar apa pun, tapi aku bisa membaca gerak bibirnya, dan aku sangat yakin bahwa yang ia katakan adalah, “Bagaimana kalau kau ikut?” g. Namun aku tidak yakin. h. Jadi aku menjawabnya sebaik yang aku bisa. i. “Apa?” ujarku. (Ephron 2007 : 147-148).

56) a. Aku sudah lama ‘putus cinta’ dengan Bill Clinton. b. Selalu sulit untuk mengingat cinta---tahun-tahun berlalu dan kau bertanya pada dirimu sendiri, c. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berangan-angan?” d. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berpura-pura telah menemukan pria impianku?” e. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya merasa putus asa?” f. Namun menyangkut Bill, aku sangat yakin. g. Aku dulu ‘mencintai’ pria itu. (Ephron 2007 : 153).

57) a. Hampir saja aku terlena dibuatnya. b. Tapi kemudian aku kembali sadar. c. Aku ingin meneleponnya dan berkata, “Jika kau benar-benar meyakini ucapanmu, mengapa kau tidak berdiri dan menentang perang ini? Dasar munafik.” (Ephron 2007 : 157).

(62)

sekumpulan bocah pirang tertawa riang mengelilingiku. d. Aku hanya bisa berpikir, e. “Apa yang sedang aku lakukan di sini?” (Ephron 2007 : 167).

59) a. Keesokan harinya, ketika saudari-saudariku tiba, aku menceritakan kepada mereka tentang pil tidur tersebut. b. Amy bertanya padaku, “Apa kau hitung jumlah pilnya?” c. “Tidak,” jawabku. d. “Ya ampun,” ujarnya kemudian. (Ephron 2007 : 175-176).

60) a. Suami pertamaku adalah seorang lelaki yang benar-benar baik, meskipun ia terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. b. Saat itu tahun 1972, puncak pergerakan perempuan, dan semua orang dalam proses perceraian, bahkan termasuk para wanita yang suaminya tidak terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. c. Suamiku mengajakku bersafari ke Afrika, dan aku berkata padanya, “Aku tidak ikut.” d. “Kenapa?” ujarnya. e. “Karena biayanya terlalu mahal. Apalagi kemungkinan kita akan berpisah, dan aku akan merasa sangat bersalah kalau kau menghabiskan banyak uang untuk mengajakku ke Afrika.” f. “Jangan ngaco,” ujar suamiku. g. “Aku mencintaimu dan kau mencintaiku dan kita tidak akan bercerai. Bahkan seandainya nanti kita memang bercerai, kau adalah satu-satunya orang yang ingin aku ajak ke Afrika bersamaku. Kita berangkat.” (Ephron 2007 : 176).

61) a. Aku sedang hamil tujuh bulan mengandung anak keduaku, dan aku baru saja mengetahui bahwa suami keduaku ada main dengan wanita lain. b. Wanita itu juga sudah menikah. c. Suaminya meneleponku. d. Ia adalah duta besar Inggris untuk Amerika Serikat. e. Aku tidak bercanda. f. Ia kebetulan adalah seseorang yang cenderung melihat hampir segala hal dari sudut pandang global. g. Ia mengajakku makan siang. h. Kami bertemu di luar sebuah restoran China di Connecticut Avenue. i. “Oh, Peter,” ujarku padanya, “ini sungguh keterlaluan.” j. “Ya, benar-benar keterlaluan,” timpalnya. k. “Apa yang terjadi dengan negara ini?” (Ephron 2007 : 178).

(63)

63) a. Sementara itu, teman-teman kita meninggal dunia, dan kita ditinggal bukan hanya dengan perasaan kehilangan, sedih, dan bersalah, namun juga tak berdaya. b. Tidak ada yang bisa kita lakukan. c. Semua orang pasti mati. d. “Apa jawabannya?” tanya Gertrude Stein yang tengah berada di ambang maut kepada Alice B. Toklas.

Gambar

Tabel 1. Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Menyuruh’
Tabel 2. Tuturan Langsung yang Berfungsi Instrumental ‘Melarang’
Tabel 3. Tuturan Langsung yang Berfungsi Regulatif.
Tabel 4. Tuturan Langsung yang Berfungsi Interaksional
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi Sholat Jenazah dengan menggunakan media animasi di kelas VII MTs.. Jenis

Urusan Pemerintahan : 1.20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi : 1.20.03

RM Pelaksanaan Sesuai SPO Tanda Tangan & Nama Jelas Karu/CI/ Ketua Tim YA TIDAK 1 2 3 4 5.. No Tanggal Inisial Pasien

•   Semua query yang dikenakan terhadap k-gram index akan dilakukan proses enumerasi serupa dengan pembentukan index. •   Contoh: yo*arta akan

Fungsi: untuk pengukur suhu billet yang telah siap dipanaskan dengan waktu yang telah ditentukan untuk dapat mencapai suhu billet yang telah ditetapkan agar dapat membuka pintu

Mengacu pada hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan konstruksi di Yogyakarta

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak

Sumber : Hasil Analisis, 2017 Berdasarkan analisa faktor yang dilakukan menggunakan nilai v-cramers diketahui bahwa kedalaman genangan pasang di Kecamatan Asemrowo