BAB III PENUTUP
3.2 Saran
Penelitian tentang “Fungsi Tuturan Langsung dalam Novel I Feel Bad about My Neck Karya Nora Ephron” ini belum banyak dilakukan. Kesimpulan di
atas terbatas pada fungsi tuturan langsung berdasarkan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday. Oleh karena itu, masih terbuka luas bagi pengembangan penelitian tentang tuturan langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Indra. 2008. “Jenis-jenis Kalimat dalam Tuturan Langsung Cerita Pendek Lebih Hitam Dari Hitam karya Iwan Simatupang” . Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Dimasmadang’s Blog. 2009. “Definisi Pragmatik.”
http://en.Wikipedia.com. download April 2009.
Ephron, Nora. 2007. I Feel Bad About My Neck. Terj. Soemarni. Jakarta: Dastan Books.
Fardani, Rani. 2003. “Learning and The Language Art.” http://en.wikipedia.com. download Februari 2009.
Halliday, M.A.K. 1973. “Explorations in The Functions of Language.
http: / /en. wikipedia. org/ wiki/ Michael_Halliday. download Januari 2009. Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
---1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 1980. Fungsi dan Sikap Bahasa. Jakarta: Gramedia. --- 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
--- 2001. Kamus Linguistik (Edisi Ketiga). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Parera,Jos Daniel. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (ed. 3. – cet. 4.). Jakarta: Balai Pustaka.
Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data (Bagian Kedua). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
--- 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
--- 1995. Linguistik: Identitasnya, Cara Penanganan Objeknya, dan Hasil Kajiannya. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sumarlam. 2005. “Linguistika Jawa: Pemahaman dan Kajian Pragmatik.” http://en.Wikipedia.com. download Februari 2009.
DATA TUTURAN LANGSUNG NOVEL I FEEL BAD ABOUT MY NECK
KARYA NORA EPHRON
A. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Instrumental a. Tuturan Langsung yang Bermakna Menyuruh
1) a. Jane pernah tidur dengan sejumlah jurnalis, editor, dan novelis sukses. b. Yang paling terkenal dari semua pria itu, pada malam terakhir mereka bersama, memberi Jane sebuah buku hasil karyanya, teronggok di sebuah kotak yang diletakkan tepat di samping pintu depan rumahnya. c. Menurut Jane, ucapan pria itu ketika ia melangkah keluar adalah: “Ambil satu buku itu saat kau keluar.” (Ephron 2007 : 37)
2) a. Seringkali, kalimat-kalimat yang tidak ingin kita utarakan (karena orang tua kita mengatakan semua itu pada kita saat kita kecil) keluar dari bibir kita, kalimat-kalimat seperti: “Apa kau tahu berapa harganya itu?” b. Karena mama bilang tidak. c. Itu sebabnya. d. Mama bilang sekarang. e. “Hentikan itu sekarang juga.” f. “Masuk ke kamarmu.” (Ephron 2007 : 96)
3) a. Aku pergi ke apartemen orang tuaku. b. Saat itu jam empat pagi. c. Aku duduk sebentar dengan ayahku, kemudian kami memutuskan untuk tidur sejenak sebelum hari baru tiba. d. Ayahku merogoh saku jubah mandinya dan mengeluarkan sebotol pil tidur. e. “Dokter memberiku obat ini kalau-kalau aku sulit tidur,” ujarnya. f. “Buang semuanya ke dalam toilet.” (Ephron 2007 : 175)
4) a. Lee tinggal di East Forties, satu lantai di bawah tanah, dan aku dengan jelas bisa mengingat rumahnya dengan tikar jerami di dinding yang mungkin berasal dari Azuma, dan rumahnya adalah tempat yang paling menakjubkan yang pernah aku lihat. b. Rumahnya sederhana, enak dipandang mata, dan nyaman, tapi tidak ada benda-benda mahal, tidak ada masalah seni yang bisa dijadikan bahan pembicaraan di sana, dan sama sekali tidak berwarna. c. Semua bagian rumahnya berwarna beige (warna antara abu-abu dan cokelat). d. Lee pernah berkata, “Berhati-hatilah dengan warna.” (Ephron 2007 : 46-47)
5) a. Parenting menggunakan bahasa yang benar-benar berbeda dari sekedar menjadi orang tua, bahasa yang tidak akan pernah kita tuliskan dengan huruf-huruf kapital berukuran besar guna memastikan bahwa kata-kata itu sudah diutarakan sesuai emosi atau dalam keadaan marah. b. Kurang lebih akan seperti ini jadinya: “Mama yakin kamu tidak bermaksud memecahkan vas antik mama, sayang.” c. Sebaiknya kita bahas hal ini. d. Mama tahu betapa frustasi dan marahnya kamu saat ini. e.“Cobalah kamu masuk ke kamarmu untuk menenangkan diri di sana, dan kembalilah jika perasaanmu sudah lebih baik.” f. Kalau kamu mau, mama akan telepon mamanya Jesica untuk menanyakan apa alasannya. g. Kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaan rumahmu, kita bisa bicara mengenai tiara itu. (Ephron 2007 : 101-102)
6) a. Anyway, aku bilang kepada redaktur itu bahwa ia salah, sangat salah, ini bukan masa kita, ini masa mereka. b. Namun ia bergeming. c. Ia berkata kepadaku, “Kalau
begitu, aku punya ide lain. Cobalah kau menulis tentang Malu Karena Usia.” d. Pun seandainya aku pernah mengalaminya, pastilah itu sudah lama berlalu. e. Bisa sampai di usiaku yang sekarang saja sudah membuatku bahagia. (Ephron 2007 : 219)
7) a. “Kami punya masalah berat, rabi.” ujar pasangan tersebut. b. “Kami punya lima orang anak dan kami semua tinggal di rumah dengan hanya satu ruangan, dan ini membuat kami semua gila.” c. Sang rabi berkata, “Masukkan seekor domba ke rumah kalian.” d. Maka mereka pun memasukkan seekor domba ke rumah mereka. e. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan berkata bahwa keadaan malah bertambah, ditambah lagi ada seekor domba. f. “Masukkan seekor sapi,” ujar sang rabi. g. Seminggu kemudian mereka kembali mengeluh, karena keadaan sekarang benar-benar bertambah buruk karena ada seekor sapi. h. “Masukkan seekor kuda,” ujar sang rabi. i. Seminggu kemudian mereka kembali menemui sang rabi dan mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan kondisi yang lebih buruk daripada saat ini. j.“Kalian siap menerima solusinya,” ujar sang rabi. k. “Keluarkan semua binatang itu dari rumah kalian.” (Ephron 2007 : 106-107)
8) a. Sekarang tahun 1963. b. Aku menulis parodi tentang New York Post pada saat terjadi aksi mogok panjang surat kabar. c. Para redaktur Post kesal dengan parodiku, namun penerbit Post justru terpikat. d. “Jika mereka bisa memarodikan Post, maka mereka juga bisa menulis untuk Post,” ujarnya. e. “Pekerjakan mereka.” f. Ketika aksi
mogok berakhir, aku diberi waktu satu minggu untuk uji coba di Post. (Ephron 2007 : 172-173)
9) a. Ketika ibuku dirawat di rumah sakit, dalam keadaan sakit parah ia berujar padaku, “Kau seorang reporter, Nora. Perhatikan sekelilingmu.” b. Apa yang dikatakannya menurutku tidaklah sama dengan “Semuanya palsu.” (Ephron 2007 : 174)
b. Tuturan Langsung yang Bermakna Melarang
10) a. Salah seorang temanku tinggal bersama seorang pria yang ia cintai. b. Ibunya merasa putus asa dan memperingatkannya bahwa pria itu tidak akan pernah menikahinya karena mereka berdua sudah tidur bersama. c. “Apa pun yang kau lakukan,” ujar ibu temanku itu, “jangan pernah memasak untuk lelaki itu.” d. Tapi semuanya sudah terlambat. e. Temanku itu memasak untuk pacarnya. f. Dan pria itu pun menikahinya. (Ephron 2007 : 39)
11) a. Ibuku mengatakan ini setidaknya lima ratus kali sepanjang masa aku tumbuh dewasa, “Semuanya palsu.” b. Ia juga berpesan, “Jangan pernah membeli mantel berwarna merah.” (Ephron 2007 : 167-168)
B. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Regulasi
12) a. Kami menyerahkan tajuk berita yang sudah kami buat. b. Kami merasa sangat bangga. c. Mr. Simms melihat karya kami dan kemudian melemparkan semaunya ke tong sampah. d. Ia berkata, “Tajuk beritanya adalah: ‘Sekolah libur pada hari Kamis’.” (Ephron 2007 : 169)
C. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Interaksional
13) a. Asisten magang John F. Kennedy kemarin mengakui kepada Daily News bahwa: “Akulah Mimi.” (Ephron 2007 : 143)
14) a. Di atas perapian itu ada poster burung camar yang ia hadiahkan padaku dua tahun lalu. b. Sekarang bulan Juni; biasanya di bulan ini salah seorang dari kami membuat puding roti jagung, resep konyol yang sama-sama kami sukai, yang berupa campuran roti jagung dan krim jagung kalengan. c. Ia membuatnya dengan susu asam, sementara aku tidak. d. Ia selalu memanggilku, “Hai, manis,” “Hai, cantik,” “Halo’ Sayang.” e. Aku rasa ia tidak pernah memanggilku, atau orang lain yang ia kenal, dengan nama asli. (Ephron 2007 : 222)
D. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Personal
15) a. “Aku benci tasku.” b. Benar-benar benci. c. Jika kau termasuk wanita yang berpikiran bahwa ada hal-hal menyenangkan mengenai tas, maka jangan pernah membaca bab ini karena tidak akan ada gunanya bagimu. d. Bab ini diperuntukkan bagi para wanita yang membenci tas-tas mereka, yang merasa tidak senang pada tas, yang mengerti bahwa tas mereka adalah cermin dari kesembronoan dalam mengatur rumah, kekacauan yang sangat parah dalam mengorganisasikan sesuatu, ketidakmampuan kronis untuk membuang barang-barang yang tidak berguna, dan kegagalan sinambung dalam memilih aksesori yang pas (misalnya, tas harus serasi dengan busana yang kita kenakan). (Ephron 2007 : 21).
16) a. Bertahun-tahun kau mendedikasikan hidupmu untuk membuat anak-anakmu merasa bahwa kau peduli pada setiap emosi yang mereka rasakan. b. Kau mengisi tiap detik kehidupan mereka dengan berbagai kegiatan positif. c. Kata-kata “Aku bosan” tidak pernah keluar dari mulut mereka, karena mereka tidak pernah punya waktu untuk merasa bosan. (Ephron 2007 : 103).
17) a. Marion (Mimi) Fahnestock, sekarang 60 tahun, akhirnya mengungkapkan apa yang ia sebut sebagai beban berat di pundaknya, yaitu hubungannya dengan presiden muda nan tampan itu yang terjadi empat dekade lalu. b. “Ini merupakan berkah bagiku, karena dengan demikian aku bisa mengungkapkan kepada dua anak perempuanku yang sudah menikah sebuah rahasia yang telah kusimpan selama 41 tahun,” ujarnya. c. “Begitu lega rasanya. Dan sekarang aku tidak akan berkomentar apa-apa lagi mengenai masalah ini. Kuharap media menghormati privasiku dan juga privasi keluargaku.” (Ephron 2007 : 143-144).
18) a. “Aku tidak suka leherku.” b. Aku benar-benar tidak suka. c. Jika kau melihat leherku, kau mungkin juga tidak akan suka, namun kau mungkin akan bersikap sopan dan tidak berterus terang. (Ephron 2007 : 11)
19) a. Jika aku berkata padamu tentang hal itu—seperti, “Aku benar-benar tidak tahan dengan leherku ini”---pasti kau akan merespons dengan mengatakan sesuatu yang enak didengar seperti, “Aku tidak tahu apa maksudmu.” b. Tentu
saja kau bohong, tapi aku akan memaafkannya. (Ephron 2007 : 11).
20) a. Di saat-saat lain, sebuah iklan Clairol lama---“Jika aku hanya hidup sekali, biarkan aku hidup dengan rambut pirang”---terngiang-ngiang di kepalaku meskipun versiku tidak ada hubungannya dengan warna rambut. b. Jika aku hanya hidup sekali, pikirku sambil mengasihani diri sendiri, mengapa aku tinggal di sini? c. Namun kemudian, tentu saja, aku ingat alasannya: Karena aku menikah, dan suamiku tinggal di Washington, dan jatuh cinta padanya, dan kami punya seorang bayi dan aku sedang hamil lagi. (Ephron 2007 : 116).
21) a. Ibuku dirawat di rumah sakit. b. Setiap hari ayahku mengunjunginya dan berkata, “Inilah saatnya, ia akan pergi.” c. Tapi tidak ada yang pergi. d. Ibuku kembali pulang ke rumah. e. Beberapa hari berlalu. f. Suatu hari ayahku berkata, “ Malam ini ayah yang jaga ibumu menggantikan perawat.” g. Malam itu, ayah meneleponku dan memberitahukan bahwa ibuku meninggal dunia. h. Pengurus pemakaman sudah datang dan membawa pergi jasad ibuku. (Ephron 2007 : 175).
22) a. Aku bahkan belum memutuskan apakah aku nantinya mau dikubur atau dikremasi---ini lebih dikarenakan aku selalu takut kalau kremasi bisa mempersempit peluang kita untuk bereinkarnasi. (Itu jika reinkarnasi benar-benar nyata.) (Sebenarnya aku yakin itu tidak nyata.) (Tapi tetap saja…) b. “Aku tidak ingin mati,” ujar Judy. c. “Aku meyakini mukjizat,” katanya. d. “Aku mencintaimu,”
ujarnya. e. “Kau percaya ini?” tanyanya. f. “Tidak, aku tidak percaya. Aku masih belum bisa mempercayai kematian.” g. Tapi, janganlah kita berpikir yang bukan-bukan. h. Mari kita pasang senyum di wajah kita. (Ephron 2007 :226-227).
E. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Heuristik
23) a. Dan kemudian pada suatu hari, aku berada di Paris dengan seorang teman yang mengumumkan tujuannya minggu ini adalah membeli sebuah tas Kelly. b. Mungkin kau tahu apa tas Kelly itu. c. Aku sama sekali tidak tahu. d. Aku tidak pernah mendengar ada tas semacam itu. e. “Apa itu tas Kelly?” tanyaku. f. Temanku memandangiku seolah-olah aku baru saja menghabiskan waktu satu abad dengan tidur di dalam gua. g. Kemudian ia menjelaskan: Tas Kelly adalah tas Hermes yang dibuat pertama kali pada tahun 1950-an dan dipopulerkan oleh Grace Kelly; karena itulah tas itu dijuluki sebagai tas Kelly. h. Tas Kelly adalah tas klasik. (Ephron 2007 : 27).
24) a. Pasar loak itu hanya buka pada akhir pekan, jadi kami menghabiskan beberapa hari dengan makan-makan, minum-minum, melihat-lihat, yang mana semuanya ini (bagi temanku itu) hanyalah pendahuluan dari acara utama. b. “Berapa harganya?” tanyaku. c. Aku sungguh merasa berada di dunia lain ketika ia menjawab: Sekitar tiga ribu dolar. (Ephron 2007 : 27-28).
25) a. Aku harus mengakui bahwa tas tersebut tidak bisa digunakan pada semua kesempatan; pada beberapa kesempatan khusus aku terpaksa menggunakan tas kecil
yang aku benci. b. Namun seringnya aku menggunakan tas bergambar MetroCard itu ke mana-mana. c. Dan ke mana pun aku pergi, orang-orang berkata kepadaku, “Aku suka tas itu. Di mana belinya?” d. Dan aku menjawab kalau aku membeli tas itu di Transit Museum di stasiun Grand Central, dan itu membuat stasiun bawah tanah kota New York terasa lebih baik dari yang sudah-sudah. (Ephron 2007 : 30-31).
26) a. Kau mungkin berpikir bahwa karena aku berteman dengan Lee sungguhan, maka tindakanku menjadikannya sebagai teman khayalan adalah tidak berguna, tapi kau salah. b. Saat aku bicara dengan Lee khayalan---mengenai apa yang sebaiknya dihidangkan, atau apa hidangan keempat yang mampu menyempurnakan sajianku---tidak terpikir olehku untuk mengangkat telepon dan bertanya pada Lee sungguhan tentang hal itu. c. Lee orangnya terlalu santai; ia akan tertawa dan berkata, “Apa saja yang kau suka, Sayang?” (Ephron 2007 : 50-51).
27) a. “Apa kau membeli sampo akhir-akhir ini?” b.
Maksudku, semoga beruntung. c. Semoga kau beruntung menemukan sampo yang labelnya hanya bertuliskan: Sampo. d. Masalahnya, kini ada sampo untuk rambut kering atau berminyak, dan ada sampo untuk rambut kasar atau halus. e. Kemudian ada conditioner, pelurus rambut, serta penebal rambut. (Ephron 2007 : 60).
28) a. Aku punya satu pertanyaan: “Kapan dan mengapa kita benar-benar perlu melakukan manikur (perawatan tangan dan kuku)?” b. Aku tidak mencari jawabannya. c. Aku
ingin menggantung pertanyaan tersebut, membiarkannya mengambang di udara, sebagai pengingat kala kau berpikir kau benar-benar mengetahui apa saja yang harus kau lakukan untuk merawat diri, hal-hal lain bisa muncul begitu saja entah dari mana dan menghabiskan sebagian besar umurmu. (Ephron 2007 : 68).
29) a. Kebetulan, ada sebuah lelucon kuno yang mungkin diciptakan oleh seseorang yang memiliki anak remaja. b. Aku mengutarakan ini bukan karena aku mahir melucu. c. Bahkan sekalipun aku mahir, kau belum tentu paham betapa lucunya lelucon ini, karena untuk menceritakannya dibutuhkan waktu lumayan lama dan juga aksen Yahudi. d. Tapi sudahlah. e. Alkisah, sepasang suami-istri menemui seorang rabi (ulama Yahudi). f. “Ada yang bisa saya bantu?” ujar sang rabi. (Ephron 2007 : 106).
30) a. Oh, andai kau ada saat itu. b. Demikianlah, saat masalah selesai, polisi itu menggelengkan kepala dan berdiri. c. “Kenapa sih kalian tidak bisa akur?” ujarnya sambil melangkah menuju pintu. d. “Aku bahkan rela membunuh demi bisa tinggal di gedung ini.” (Ephron 2007 : 125-126).
31) a. Lalu tiba-tiba, alih-alih keluar dari kediamannya, presiden malah keluar dari ruang kantornya dan melintas tepat di depanku menuju helikopter. b. Ia menengok. c. Ia melihatku. d. Ia mengenaliku. e. Suara helikopter memekakkan telinga tapi ia bicara padaku. f. Aku tidak bisa mendengar apa pun, tapi aku bisa membaca gerak bibirnya, dan aku sangat yakin bahwa yang ia katakan adalah,
“Bagaimana kalau kau ikut?” g. Namun aku tidak yakin. h. Jadi aku menjawabnya sebaik yang aku bisa. i. “Apa?” ujarku. (Ephron 2007 : 147-148).
32) a. Aku sudah lama ‘putus cinta’ dengan Bill Clinton. b. Selalu sulit untuk mengingat cinta---tahun-tahun berlalu dan kau bertanya pada dirimu sendiri, c. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berangan-angan?” d. “Apa aku benar-benar jatuh cinta, atau hanya berpura-pura
telah menemukan pria impianku?” e. “Apa aku
benar-benar jatuh cinta, atau hanya merasa putus asa?” f.
Namun menyangkut Bill, aku sangat yakin. g. Aku dulu ‘mencintai’ pria itu. (Ephron 2007 : 153).
33) a. Hampir saja aku terlena dibuatnya. b. Tapi kemudian aku kembali sadar. c. Aku ingin meneleponnya dan berkata, “Jika kau benar-benar meyakini ucapanmu, mengapa kau tidak berdiri dan menentang perang ini? Dasar munafik.” (Ephron 2007 : 157).
34) a. Usiaku lima tahun. b. Kami baru saja pindah dari New York ke Los Angeles, dan aku berada di luar rumah, di sebuah taman bermain, di sekolah baruku di Doheny Drive, Beverly Hills. c. Sinar matahari bersinar melalui sela-sela pepohonan, dan sekumpulan bocah pirang tertawa riang mengelilingiku. d. Aku hanya bisa berpikir, e. “Apa yang sedang aku lakukan di sini?” (Ephron 2007 : 167).
35) a. Keesokan harinya, ketika saudari-saudariku tiba, aku menceritakan kepada mereka tentang pil tidur tersebut. b. Amy bertanya padaku, “Apa kau hitung jumlah pilnya?” c.
“Tidak,” jawabku. d. “Ya ampun,” ujarnya kemudian. (Ephron 2007 : 175-176).
36) a. Suami pertamaku adalah seorang lelaki yang benar-benar baik, meskipun ia terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. b. Saat itu tahun 1972, puncak pergerakan perempuan, dan semua orang dalam proses perceraian, bahkan termasuk para wanita yang suaminya tidak terlalu terikat dengan kucing-kucingnya. c. Suamiku mengajakku bersafari ke Afrika, dan aku berkata padanya, “Aku tidak ikut.” d. “Kenapa?” ujarnya. e. “Karena biayanya terlalu mahal. Apalagi kemungkinan kita akan berpisah, dan aku akan merasa sangat bersalah kalau kau menghabiskan banyak uang untuk mengajakku ke Afrika.” f. “Jangan ngaco,” ujar suamiku. g. “Aku mencintaimu dan kau mencintaiku dan kita tidak akan bercerai. Bahkan seandainya nanti kita memang bercerai, kau adalah satu-satunya orang yang ingin aku ajak ke Afrika bersamaku. Kita berangkat.” (Ephron 2007 : 176).
37) a. Aku sedang hamil tujuh bulan mengandung anak keduaku, dan aku baru saja mengetahui bahwa suami keduaku ada main dengan wanita lain. b. Wanita itu juga sudah menikah. c. Suaminya meneleponku. d. Ia adalah duta besar Inggris untuk Amerika Serikat. e. Aku tidak bercanda. f. Ia kebetulan adalah seseorang yang cenderung melihat hampir segala hal dari sudut pandang global. g. Ia mengajakku makan siang. h. Kami bertemu di luar sebuah restoran China di Connecticut Avenue. i. “Oh, Peter,” ujarku padanya, “ini sungguh keterlaluan.” j. “Ya,
benar-benar keterlaluan,” timpalnya. k. “Apa yang terjadi dengan negara ini?” (Ephron 2007 : 178).
38) a. Seorang wanita redaktur majalah meneleponku kemarin. b. Ia seumuran denganku, di atas enam puluh tahun. c. Majalahnya akan mengangkat tema Usia, dan ia ingin agar aku mengirim tulisan tentang hal itu. d. Kami pun mulai membicarakan tema tersebut, dan ia berkata, “Kau tahu apa yang membuatku gila? Mengapa para wanita seumuran kita selalu saja berkata, ‘Di masaku…?’ Padahal sekarang ini masa kita.” (Ephron 2007 : 218).
39) a. Sementara itu, teman-teman kita meninggal dunia, dan kita ditinggal bukan hanya dengan perasaan kehilangan, sedih, dan bersalah, namun juga tak berdaya. b. Tidak ada yang bisa kita lakukan. c. Semua orang pasti mati. d. “Apa jawabannya?” tanya Gertrude Stein yang tengah berada di ambang maut kepada Alice B. Toklas. e. Tiada jawaban. f. “Kalau begitu, apa pertanyaannya?” tanya Stein. g. Tepat sekali. (Ephron 2007 : 220-221).
40) a. Beberapa bulan sebelum tumor ditemukan di lidahnya, Judy dan aku pergi makan siang untuk merayakan ulang tahun seorang teman kami. b. Tahun itu begitu menyedihkan: Setiap minggu ada saja berita buruk tentang kesehatan seseorang. c. Aku berujar saat makan siang, d. “Apa yang bisa kita lakukan? Haruskah kita membicarakannya? Inilah hidup kita sekarang. Kematian ada di mana-mana. Bagaimana kita menghadapinya?” e. Teman kami yang berulang tahun berkata, “Aduh, tolong
dong, jangan bicara yang bukan-bukan.” (Ephron 2007 : 223).
F. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Imajinatif
41) a. Janice selalu gemuk. b. Aku mencoba celana panjangnya. c. Terlalu kecil. d. Benar-benar kekecilan. e. Aku bahkan tidak bisa menutup resletingnya. f. Janice menertawakanku. g. Tepatnya inilah kata-kata yang diucapkan Janice: “Ha ha ha ha ha .” (Ephron 2007 : 170)
42) a. Kalimat yang luar biasa. b. Aku berharap akulah yang mengatakannya. c. “Beginilah orang yang berumur empat puluh tahun” pasti mengarah pada pernyataan turunannya, d. “Usia empat puluh adalah bentuk baru usia tiga puluh,” yang sudah pasti mengarah pada pernyataan-pernyataan turunannya, “Usia lima puluh adalah bentuk baru usia empat puluh,” dan bahkan “Restoran adalah bentuk baru teater,” “Focaccia (roti Italia) adalah bentuk baru quiche (sejenis pai),” dan lain-lain. (Ephron 2007 : 63).
43) a. Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku menjalani terapi, terapisku berkata, “Cinta adalah rasa rindu rumah.” b. Yang ia maksud adalah, kau cenderung jatuh cinta pada seseorang yang mengingatkanmu pada orang tuamu. (Ephron 2007 : 132).
44) a. Kapan pun seseorang berkata, “Persahabatan kita lebih penting daripada ini,” maka berhati-hatilah, karena hal itu hampir mustahil. b. Tiada gunanya membuat kulit pai sendiri. c. Alasan kita terjaga di tengah malam adalah untuk meminum segelas anggur kedua. d. Saat kita memutuskan
untuk bercerai, segera temui pengacara dan simpanlah surat-surat penting. (Ephron 2007 : 210).
G. Tuturan Langsung yang Memiliki Fungsi Representasional
45) a. “Aku yakin kau sudah mafhum, olahraga adalah
pendatang baru dalam sejarah peradaban manusia.” b. Sampai sekitar tahun 1910, orang-orang melakukan olahraga sepanjang waktu, namun mereka tidak menyadari bahwa apa yang sedang mereka lakukan itu adalah olahraga –mereka menganggapnya semata sebagai kehidupan. (Ephron 2007 : 77)
46) a. Aku harus mengakui bahwa aku juga mengkhayalkan bahwa sesudah datang makan malam ke rumahku, ia akan