• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PPKn DI SDN WAGE II TAMAN SIDOARJO KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PPKn DI SDN WAGE II TAMAN SIDOARJO KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PPKn

DI SDN WAGE II TAMAN SIDOARJO

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh: INTIYASWATI

NIM. P27824409001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D4 BIDAN PENDIDIK SURABAYA 2010

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL...i

HALAMAN JUDUL...ii

LEMBAR PERSETUJUAN... ...iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

LEMBAR PENETAPAN PENGUJI ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

MOTTO ... vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 4 1.3 Rumusan Masalah ... 8 1.4 Batasan Masalah ... 8 1.5 Tujuan Penelitian ... 8 1.5.1 Tujuan Umum ... 8 1.5.2 Tujuan Khusus ... 8 1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Dasar Motivasi ... 10

2.1.1 Pengertian Belajar ... 10

2.1.2 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik ... 13

2.1.3 Fungsi Motivasi ... 16

2.1.4 Prinsip – prinsip Motivasi Belajar ... 17

2.1.5 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 22

2.1.6 Strategi Menumbuhkan Motivasi ... 24

2.1.7 Elemen – elemen Motivasi ... 26

2.1.8 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 26

2.1.9 Motivasi Orang Tua ... 27

2.2 Konsep Dasar Belajar ... 31

2.2.1 Pengertian Belajar ... 31

2.2.2 Tujuan Belajar ... 34

2.2.3 Ciri – ciri Belajar ... 36

2.2.4 Teori – teori Belajar ... 38

2.2.5 Jenis – Jenis Belajar ... 42

2.2.6 Aktivitas Belajar ... 45

(3)

2.3.1 Pengertian Hasil Belajar ... 47

2.3.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi proses hasil Belajar ... 47

2.3.3 Penilaian Hasil Belajar ... 58

2.3.4 Sistem Penilaian Keberhasilan Studi ... 60

2.3.5 Macam Penilaian dan Aspek yang Dinilai ... 62

2.3.6 Keberhasilan Studi ... 64

2.4 Pengukuran Skala Likert ... 64

2.5 Kerangka Konseptual... 66

2.5 Hipotesis... 68

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian ... 69

3.2 Kerangka Operasional ... 71

3.3 Lokasi dan Waktu...72

3.4 Populasi.Sampel dan Teknik Sampling ... 72

3.5 Variabel Penelitian... ... 74

3.6 Definisi operasional ...75

3.7 Instrumen Pengumpulan dan Pengelolaan Data...76

3.8 Tabulasi ... 78

3.9 Keterbatasan Dalam Penelitian... 81

3.10 Etika Penelitian ... 81

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 83

4.1 Hasil Penelitian ... 83

4.1.2 Data Umum ... 83

4.1.3 Data Khusus ... 84

4.2 Analisis Hasil... 85

BAB 5 PEMBAHASAN ... 87

Bab 6 SIMPULAN DAN SARAN ... 91

1.1 Simpulan ... 91

1.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92 LAMPIRAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi penyiapan anak-anak untuk menghadapi kehidupannya di masa mendatang.

Bahkan gejala proses pendidikan ini sudah ada sejak manusia ada,meskipun proses pelaksanaannya masih sangat sederhana. Namun hal ini merupakan fenomena bahwa proses pendidikan sejak dahulu kala sudah ada. Karena begitu sederhananya proses pendidikan pada jaman dulu maka dirasa orang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan itu adalah proses pendidikan

Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun berlandaskan pada filsafat Pancasila, kebudayaan bangsa Indonesia, dan berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa, meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa Indonesia yang secara geografis, demografis, historis, dan kultural.

Sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan pedoman yang menunjukkan arah, cita-cita dan tujuan bangsa. Demikian pula halnya dengan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia.Pancasila menjadi dasar sistem pendidkan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila.

(5)

Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi semua dasar kegiatan pendidikan di Indonesia. Selain berdasarkan Pancasila, pendidikan nasional juga bercita-cita untuk membentuk manusia Pancasilais, yaitu manusia Indonesia yang menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam sikap, perbuatan dan tingkah lakunya, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama. (Anonim)

Melalui sistem Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan bisa meningkatkan hasil belajarnya di sekolah.

Pada tingkat sekolah dasar, penilaian prestasi dinyatakan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal adalah ukuran yang menunjukkan ketuntasan minimal siswa pada semester pertama sampai semester terakhir.

Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal seorang siswa dalam mata pelajaran PPKn minimal yang harus diperoleh yaitu 62. Kenyatataannya dari data yang diperoleh di SDN Wage II Taman Sidoarjo sebanyak 35% dari 120 siswa yang mendapat nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kurang dari 62.

Alasan lain penulis mengambil penelitian di SDN Wage II Taman Sidoarjo karena dekat dengan rumah dan untuk memacu pada orang tua dalam membimbing anaknya dalam belajar karena menjelang ujian akhir untuk memasuki sekolah menengah pertama.

Untuk itu orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama memiliki tugas yang sangat mendasar dan penting agar kelak anaknya tidak terjerumus ke jalan yang salah. Dalam lingkungan keluarga yang biasa disebut dengan lembaga pendidikan informal, orang tua secara naluri atau kodrati merasa

(6)

berkepentingan dan berharap kelak anak-anaknya menjadi orang-orang pandai dan berpretasi melebihi orang tua. Orang tua harus memberikan perhatian yang serius terhadap anak-anaknya agar mereka memiliki budi pekerti yang mulia agar dapat menghadapi suatu tantangan kehidupan dunia yang dapat membahayakan pribadinya, mereka mampu menolak dan mengatasinya sesuai dengan ajaran orang tuanya sebab jaman selalu berubah dan berkembang untuk perhatian orang tua sangat berperan.

PPKn merupakan ilmu yang mendasar yang perlu ditanamkan pada anak karena pada mata pelajaran ini sangat berhubungan dangan moral anak. Di jaman sekarang dengan krisis moral ini perlu kita sebagai orang tua menanamkan moral pada anak, agar anak tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila. Oleh sebab itu orang tualah yang pertama harus memperhatikan dalam setiap perilaku, memperhatikan dalam belajar dan tetap memberikan contoh-contoh yang baik pada anak erta memberikan nasehat-nasehat yang bijaksana sehingga timbul emangat belajar untuk mencapai apa yang di inginkan.

Salah satu penelitian telah meneliti tentang pengaruh motivasi terhadap hasil belajar adalah pengaruh motivasi orang tua. Metode pemebelajaran dan lingkungan terhadap prestasi belajar siswa MA Al Asror Patemon Gunungpati Semarang bahwa peneliti tersebut meneliti tentang faktor internal dan eksternal yaitu berasal dari orang tua (Tatik Widayati. 2005)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada 53 wali murid siswa kelas V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010 didapatkan kategori responden dengan motivasi tinggi sebanyak 50% motivasi sedang

(7)

sebanyak 15% dan kategori motivasi rendah 35%, terungkap bahwa orang tua sangat besar peranannya dalam kegiatan belajar. Orang tua dapat memberikan semangat belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar.

Fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu banyak orang tua terutama ibu yang bekerja dan menjadi wanita karier, sehingga kurang memperhatikan anak dalam proses belajarnya di rumah.

Berdasarkan pemikiran diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan antara motivasi belajar orang tua dengan hasil belajar PPKn”

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil Nilai PPKn Motivasi Minat Kecerdasan Sarana dan Fasilitas Bakat Sosial Budaya Alami Kemampuan Kognitif Kondisi Fisik Motivasi Orang Tua Kondisi Pancaindra Program Kurikulum Guru

(8)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar : 1.2.1 Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem.

1. Lingkungan Alami

Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya. 2. Lingkungan Sosial Budaya

Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan social. Sistem social yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

1.2.2 Faktor Instrumental 1. Kurikulum

Kurukulum adalah a plan for learning yang merupakan unsure substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung.

2. Program

Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang.

(9)

3. Sarana dan Fasilitas

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegitan belajar mengajar di sekolah.

4. Guru

Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangankan ketiadaan guru, kekurangan saja sudah merupakan masalah.

1.2.3 Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.

1.2.4 Kondisi Psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tetu saja mempengaruhi belajar seseorang.

1. Minat

Anak didik memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

(10)

2. Kecerdasan

Karena intelegensi diakui ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang memiliki integensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya, orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah.

3. Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.

4. Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

5. Kemampuan Kognitif

Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengatuhan. 1.2.5 Motivasi Orang Tua

Disinilah tugas utama orang tua untuk menanamkan moral kepada anak agar anak dapat memiliki kepridadian sejak dini sehingga mereka

(11)

tidak akan mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat merusak dirinya dan juga bertentangan dengan etika dan moral Pancasila.

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang peneliti dapat merumuskan masalah penelitian apakah ada hubungan antara motivasi orang tua dengan hasil belajar PPKn pada siswa kelas V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat banyak faktor yang mempengarui hasil belajar PPKn,maka peneliti membatasi ruang lingkup, penelitian yaitu Hubungan antara Motivasi Orang Tua dengan hasil Belajar mata pelajaran PPKn pada siswa kelas V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010.

1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara motivasi orang tua dengan hasil belajar mata pelajaran PPKn pada siswa kelas V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010.

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Motivasi orang tua siswa kelas V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010.

(12)

2. Mengidentifikasi hasil belajar mata pelajaran PPKn pada siswa V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010. 3. Menganalisis hubungan antara Motivasi orang tua dengan hasil

belajar mata pelajaran PPKn pada siswa kelas V SDN Wage II Taman Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2009/2010.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengalaman belajar untuk menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan bekal bagi peneliti dalam upaya meningkatkan penelitian selanjutnya.

1.6.2 Institusi Tempat Penelitian

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan di SDN Wage II Taman Sidoarjo dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan orangtua untuk mengingkatkan motivasi belajar siswa.

1.6.3 Masyarakat

Sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

Gambar

Gambar 1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil Nilai PPKn Motivasi Minat  Kecerdasan  Sarana dan Fasilitas Bakat Sosial Budaya Alami Kemampuan Kognitif Kondisi Fisik Motivasi Orang Tua Kondisi Pancaindra Program Kurikulum Guru

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut: peninjauan kembali atas pemisahan tanggung jawab dari setiap divisi dalam perusahaan untuk mencegah penyalahgunaan

Berdasarkan analisis hasil penelitian, model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model penilaian Assessment for Learning (AfL) berbatuan smartphone dan

Dalam konsep ketatanegaraan Islam, kepala negara atau khalifah , 3 menurut Al-Baqillani yang dalam proses bernegaranya tidak jujur, berbuat ELG¶ ah, tidak adil dan

Pendekatan analisa teknikal belum tentu cocok bagi semua investor, pembaca disarankan untuk melakukan penilaian terhadap diri sendiri mengenai analisa investasi yang

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar siswa berdasarkan langkah – langkah metode Think Talk Write.. Peneltian yang digunakan

Kelapa sawit merupakan tanaman tahunan yang dapat berproduksi secara ekonomis sampai dengan umur 25 – 30 tahun, untuk menunjang potensi tersebut pemeliharaan

mempunyai sanksi dalam keputusan-keputusan yang bertujuan untuk mendapatkan keadilan dalam tingkah laku manusia yang harus ditemukan dan diberlakukan

Untuk mengetahui apakah fungsi ke tujuh komponen telah memenuhi variabel kebutuhan konsumen, maka diperlukan suatu analisa yang penulis terapkan dari teori Quality Function