• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEY PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS MAYONG I KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURVEY PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS MAYONG I KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 1907-1396 Vol.07 No.02 Edisi November 2014

SURVEY PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB

SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS MAYONG I KECAMATAN MAYONG

KABUPATEN JEPARA

Oleh:

Ita Rahmawati1, Yayuk Norazizah2

Dosen Akademi Kebidanan Islam Al Hikmah Jepara, Jl. Raya Mayong KM.24 Mayong Jepara;

Email:rahma.safii@gmail.com

ABSTRACT

According to BKKBN data of Central Java Province in October 2010 showed that the number of acceptors injecting reached 2,910,554 in the entire province of Central Java. Jepara number of acceptors injecting reach 177 747 acceptors. The amount represents the largest number of number of other acceptors. The use of injectable contraceptives either monthly or tribulanan CICs have major side effects are changes in body weight. The purpose of this study was to determine the weight gain acceptor injections 3 months. This research is a descriptive survey. Population and sample in this study were all acceptors injecting 3 months in February 2012 as many as 46 acceptors. The sampling technique used is total sampling. The results showed that most weight gain in 3 months injection acceptors between 1-3 kg as many as 24 people (52.2%), while weight gain is at least> 5 kg by 2 persons (4.3%) . Weight gain in 3 months injection acceptors most is 1-3 kg. Health workers are expected to be more active role by providing counseling or health education about the side effects of injectable contraceptive tribulanan especially about side effects weight gain.

Keywords: Weight gain acceptor injections 3 months

PENDAHULUAN

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015” (Saifuddin, 2003).

Secara umum tujuan 5 tahun kedepan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi program KB dimuka adalah membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksanaan program KB Nasional yang kuat di masa mendatang, sehingga visi untuk

(2)

ISSN: 1907-1396 Vol.07 No.02 Edisi November 2014 mewujudkan keluarga berkualitas 2015 dapat tercapai (Arum dan Sujiyatini, 2009).

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah hubungan intim. Cara kerja kontrasepsi sifatnya tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan kembali anak apabila diinginkan (Suparyanto, 2010).

Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan (Suparyanto, 2010).

Menurut data BKKBN Provinsi Jateng pada bulan Oktober 2010 menunjukkan bahwa jumlah akseptor KB suntik mencapai 2.910.554 di seluruh Provinsi Jateng. Di Kabupaten Jepara jumlah akseptor KB suntik mencapai 177.747 akseptor. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak dari jumlah akseptor KB lainnya.

Pemakaian kontrasepsi suntik baik kontrasepsi suntik bulanan maupun tribulanan mempunyai efek samping utama yaitu perubahan berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan akseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat sehingga

merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak. (Suparyanto, 2010).

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch (UTMB), Wanita yang menggunakan kontrasepsi Depot Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram, dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian, sedangkan pada pemakaian cyclofem berat badan meningkat rata-rata 2-3 kilogram tahun pertama pemakaian, dan terus bertambah selama tahun kedua (Varney, 2007).

Dari hasil penelitian Boyke Dian Nugraha tahun 2008 dapat disimpulkan bahwa berat badan responden yang ada di 1414 rata-rata (mean) sebelum diberikan suntikan KB adalah 54,77 dan rata-rata (mean) sesudah diberikan suntikan KB adalah 57,08 yang berarti rentang antara sebelum dan sesudah adalah (2,32). Ada

(3)

ISSN: 1907-1396 Vol.07 No.02 Edisi November 2014 perbedaan suntikan KB terhadap berat badan ibu di 1414 tahun 2008 (p value=0,000).

Umumnya pertambahan berat badan DMPA tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama (Hartanto, 2004), sedangkan pada pemakaian cyclofem berat badan meningkat rata-rata 2-3 kilogram tahun pertama pemakaian, dan terus bertambah selama tahun kedua (Varney, 2007).

Puskesmas Mayong I berada di kecamatan Mayong kabupaten Jepara. Puskesmas ini mempunyai 8 desa binaan yaitu desa Pancur, desa Rajekwesi, desa Datar, desa Ngroto, desa Buaran, desa Pule, desa Bandung dan desa Bungu. Mayoritas penduduk desa binaan Puskesmas Mayong I menggunakan alat kontrasepsi suntik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan tanggal 3-4 Mei 2011 di Puskesmas Mayong I Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara didapatkan data bahwa akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan sedikit lebih besar yaitu antara 0–5 kg sedangkan pada akseptor KB suntik 1 bulan mengalami kenaikan berat badan antara 0,5–4 kg. Hal ini menunjukkan bahwa pada akseptor KB suntik 3 bulan penambahan berat badan sama dengan teori sedangkan pada akseptor KB suntik 1 bulan ada perbedaan dengan

teori yaitu penambahan berat badan antara 0,5–4 kg.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah Penambahan Berat Badan pada Akseptor KB Suntik 3 bulan di Puskesmas Mayong I Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara?”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan survey. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan pada bulan Februari 2012 sebanyak 46 akseptor. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kohort ibu dan Kartu Akseptor Ibu. Data diolah secara editing, koding dan tabulating serta dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Penambahan Berat Badan Akseptor

(4)

ISSN: 1907-1396 Vol.07 No.02 Edisi November 2014 Tabel. 1. Distribusi frekuensi

penambahan berat badan

akseptor KB suntik 3 bulan Penambahan Berat Badan Frekuensi Prosentase (%) < 1 kg 1 – 3 kg 3,1 – 5 kg > 5 kg 12 24 8 2 26,1 52,2 17,4 4,3 Jumlah 46 100

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa akseptor KB suntik 3 bulan mengalami penambahan berat badan paling banyak antara 1–3 kg yaitu sebanyak 24 orang (52,2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hartanto (2004) yang menyatakan umumnya penambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama.

Meskipun demikian, masih terdapat penambahan berat badan >5 kg sebanyak 2 orang (4,3%) pada akseptor KB suntik 3 bulan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch (UTMB), Wanita yang menggunakan kontrasepsi Depot Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11

pon atau 5,5 kilogram, dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Desi Ekawati (2010) dengan hasil penelitian yaitu pada 24 responden menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan hanyalah 1-5 kg, hanya 3 responden yang mengalami kenaikan berat badan di atas 5 kg.

SIMPULAN DAN SARAN

Akseptor KB suntik 3 bulan yang paling banyak mengalami penambahan berat badan antara 1–3 kg yaitu sebanyak 24 orang (52,2%) sedangkan penambahan berat badan yang paling sedikit adalah >5 kg sebanyak 2 orang (4,3%).

Petugas kesehatan diharapkan agar lebih berperan aktif dengan cara memberikan konseling atau pendidikan kesehatan tentang efek samping alat kontrasepsi suntik baik suntik bulanan maupun suntik tribulanan terutama tentang efek samping penambahan berat badan. Selain itu juga diharapkan agar petugas kesehatan dapat memberi pengarahan kepada akseptor yang sedang dalam masa menyusui untuk memilih jenis KB suntik 3

(5)

ISSN: 1907-1396 Vol.07 No.02 Edisi November 2014 bulan agar tidak mengganggu proses menyusui.

DAFTAR PUSTAKA

1. BKKBN.http://www.bkkbn.go.id tanggal sitasi 19 januari 2011

2. Hartanto, Hanafi. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka

3. Sinar Harapan; 2004

4. CMP Medika. MIMS indonesia petunjuk konsultasi edisi 7. Jakarta: Buana Ilmu Populer; 2007/2008 5. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi

penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005. h. 145-150

6. Reni Utami, Rahayu. Kenaikan berat badan akseptor kontrasepsi suntik dmpa di pondok bersalin mardikari purworejo. 2005. Karya Tulis Ilmiah: Yogyakarta.

7. Pinem, Saroha. Kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media; 2009. h. 221-301 8. Riwidikdo, Handoko. Statistik

kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press; 2009.

9. Saifuddin, Abdul Bari. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: YBP-SP; 2003.

10. Setya Arum, Dyah Noviawati dan Sujiyatini. Panduan lengkap pelayanan KB terkini. Jogjakarta: Nuha Medika; 2009.

11. Sofyan, Mustika. Bidan menyongsong masa depan. Jakarta: PP IBI; 2006 12. Suparyanto. Konsep keluarga

berencana(KB) dan kontrasepsi suntik. 2010 [Diakses tanggal 23 Januari 2011]. Didapat dari: (file:///F:/konsep-keluarga-berencana-kb-dan.html)

13. Varney. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC; 2007. h. 484

Referensi

Dokumen terkait

lapisan ketiga lambang Kementerian   Dalam Negeri berwarna emas MENTERI DALAM NEGERI  REPUBLIK INDONESIA, ttd GAMAWAN FAUZI NAMA LENGKAP

menggunakan metode analisis rasio keuangan harus dinilai pencapaiannya dengan menunjukkan hasil akhir dengan nilai tambah agar memenuhi harapan pemegang saham yang dinilai

• Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang

Dengan demikian hipotesis kedua menyatakan bahwa Size secara parsial mempunyai pegaruh positif signifikan terhadap Net Interest Margin (NIM) pada Bank Buku 1

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, karena skripsi dengan judul &#34;Analisis Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Etika Profesi,

Ketika perempuan dan anak mengalami perlakuan seperti tersebut diatas, maka akan mengalami kesulitan untuk mengadukan perlakuan yang dialaminya karena itu di

data yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis merupakan. data empirik yang memenuhi hakikat naturalistik (Monika

Penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran plagiarisme skripsi berdasarkan pada Pasal 24 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang menyebutkan bahwa pencipta