• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Mekanisme Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah pada BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Utara

Pembayaran secara berjangka yang diberikan penjual kepada pembeli dapat mengganggu cash flow perusahaan. Dalam rangka memperlancar cash flow perusahaan, Pembiayaan Anjak Piutang Syariah merupakan salah satu alternatif untuk memecahkan masalah.

Pembiayaan Anjak Piutang yang diberikan oleh BNI Syariah yaitu jasa pengalihan penyelesaian piutang atau tagihan jangka pendek dari Nasabah kepada BNI Syariah yang kemudian menagih piutang tersebut kepada pihak yang berhutang (Mitra Nasabah) yang dapat disertai dengan fasilitas pembiayaan jangka pendek kepada nasabah yang diperuntungkan sebagai talangan atas kebutuhan likuiditas nasabah senilai tagihan piutang dengan berlandaskan prinsip syariah.

Menurut Sales Kit Hasanah Trade (2016), syarat-syarat untuk mendapatkan Pembiayaan Anjak Piutang di BNI Syariah adalah sebagai berikut :

1. Nasabah non-perorangan (berbadan hukum)

(2)

3. Wajib memiliki/membuka rekening Tabungan iB Hasanah/Giro iB Hasanah pada kantor cabang BNI Syariah pemberi pembiayaan.

4. Menandatangani akad wakalah bil ujroh. 5. Menandatangani plafond qardh.

Dokumen yang diperlukan BNI Syariah dalam transaksi Wakalah Bil Ujroh adalah sebagai berikut:

1. Akad wakalah bil ujroh. 2. Akad plafond qardh.

3. Surat Permohonan Realisasi Qardh.

4. Asli atau copy invoice/faktur/draft/kuitansi/dokumen lain yang berfungsi sebagai alat penagih piutang.

5. Berita Acara Serah Terima (BAST) barang atau dokumen (JIKA ADA). 6. Surat Permohonan Nasabah Kepada cabang.

7. Surat Pengantar dari cabang kepada TID.

8. Foto Copy SKP waad/plafond yang sudah disetujui nasabah. 9. Sertifikat Penjaminan Asuransi.

10.Call Memo verifikasi transaksi.

11.Standing instruction untuk memindahkan dana pembayaran piutang dari bank lain ke BNI Syariah (JIKA REKENING YANG DICANTUMKAN DALAM INVOICE BUKAN REKENING BNI SYARIAH).

12.Persyaratan tambahan diluar dokumen diatas (apabila ada) dapat ditambahkan oleh cabang pada SKP waad/plafond dengan konsekuensi

(3)

dokumen tersebut harus disampaikan ke TID pada saat pengajuan pencairan Anjak Piutang.

Tabel 4.1

Karakteristik Produk Wakalah Bil Ujroh

KOMPONEN FITUR PRODUK

Maksimum Sebesar nilai invoice dan tidak melebihi

total plafond yang telah diberikan

Jangka Waktu Maksimal 12 bulan

Jenis Valuta IDR dan Valuta Asing yang tercatat di

BI

Tarif Ujroh Ditetapkan pada saat akad berdasarkan

tiering atau sesuai kesepakatan dan

dinyatakan dalam nominal

Agunan Tidak diwajibkan

Asuransi Kerugian Diwajibkan

Biaya Administrasi Tidak dibebanka

Sumber: Sales Kit Hasanah Trade (2016)

Gambar 4.1

Mekanisme Pembiayaan Anjak Piutang (Wakalah Bil Ujroh)

Sumber : BNI Syariah (2016)

1

2 3

4

(4)

Keterangan :

1. Penjual menjual produk/jasa secara tangguh (utang/cicil) kepada Pembeli.

2. Penjual memberikan kuasa (wakalah) kepada BNI Syariah dalam rangka penyelesaian piutangnya kepada pembeli ujroh sesuai kesepakatan, dan menyerahkan semua dokumen penjual kepada BNI Syariah untuk menagih piutang kepada pembeli. Pada saat bersamaaan penjual dapat mengajukan permohonan talangan (qardh) ke BNI Syariah sebesar nilai piutangnya apabila diperlukan.

3. BNI Syariah yang ditunjuk menjadi wakil dari penjual mengirimkan dokumen dan melakukan penagihan (collection) pembayaran kepada pembeli.

4. BNI Syariah yang ditunjuk menjadi wakil dapat memberikan dana talangan (qardh) kepada penjual sebesar nilai invoice dan menjadi outstanding pembiayaan.

5. Pembeli membayar collection yang ditagihkan oleh BNI Syariah. Hasil collection atau tagihan dari pembeli tersebut digunakan oleh penjual untuk melunasi dana talangan dari BNI Syariah.

Selain Mekanisme wakalah bil ujroh, BNI Syariah menerapkan pembiayaan Anjak yang di bagi menjadi dua yaitu pembiayaan anjak piutang untuk transaksi dengan L/C dan Transaksi Non-L/C, sebagai berikut :

(5)

Gambar 4.2

Mekanisme Pembiayaan Anjak Piutang Untuk Transaksi Dengan L/C

Sumber : BNI Syariah (2016)

Keterangan :

1) Korporat/Seller (Nasabah) menandatangani akad jual beli (sales contract) dengan Buyer.

2) Buyer mengajukan permohonan pembukaan L/C kepada issuing bank.

3) Issuing bank menerbitkan dan mengirimkan L/C kepada BNI Syariah.

4) BNI Syariah meneruskan L/C kepada Korporat/Seller (Nasabah) 5) Korporat/Seller (Nasabah) mengirimkan barang melalui

kapal/pesawat kepada Buyer.

7 8 3 6 4 9 1 5 2 10 11

(6)

6) Korporat/Seller (Nasabah) menandatangani akad Wakalah bil Ujroh dan menyampaikan dokumen-dokumen L/C kepada BNI Syariah.

7) BNI Syariah menyampaikan dokumen L/C kepada issuing bank untuk mendapatkan akseptasi/pembayaran.

8) Issuing bank memberikan akseptasi/pembayaran atas dokumen L/C.

9) BNI Syariah memberikan pembiayaan talangan (qardh) kepada nasabah.

10) Issuing bank menyampaikan dokumen L/C kepada Buyer untuk pengambilan barang.

11)Pada waktu jatuh tempo L/C, issuing bank membayar kewajibannya kepada BNI Syariah.

Gambar 4.3

Mekanisme Pembiayaan Anjak Piutang Transaksi Non L/C

Sumber : BNI Syariah (2016)

1

4 2

3

(7)

Keterangan :

1) Korporat (Nasabah) menjual produk/jasa secara tangguh kepada Mitra Korporat

2) Korporat (Nasabah) memberikan kuasa (wakalah) kepada BNI Syariah dalam rangka penyelesaian piutangnya kepada Mitra Korporat dengan Ujroh sesuai kesepakatan, dan menyerahkan semua dokumen penjualan kepada BNI Syariah untuk menagih piutang korporat. Pada saat bersamaan Korporat (Nasabah) dapat mengajukan permohonan talangan (qardh) ke BNI Syariah sebesar nilai piutangnya apabila diperlukan.

3) BNI Syariah yang ditunjuk menjadi wakil dari Korporat (Nasabah) mengirimkan dokumen dan melakukan penagihan (collection) pembayaran kepada mitra korporat.

4) BNI Syariah yang ditunjuk menjadi wakil dapat memberikan dana talangan (qardh) kepada Korporat (Nasabah) sebesar nilai invoice dan menjadi outstanding pembiayaan.

5) Mitra Korporat membayar collection yang ditagihkan oleh BNI Syariah. Hasil Collection atau tagihan dari Mitra Korporat tersebut digunakan oleh Korporat (Nasabah) untuk melunasi dana talangan dari BNI Syariah

(8)

4.2Langkah Kerja Pelaksanaan Pembiayaan Anjak Piutang Nasabah Dengan Mitra Cover Asuransi Sebagai Berikut :

Diterima / ditolak

Nasabah menyampaikan surat pengajuan pembiayaan anjak piutang ke kantor cabang BNI Syariah, atas transaksi perdagangan barang dan jasa dengan melampirkan

kelengkapan dokumen

Kantor cabang melakukan verifikasi keabsahan/kebenaran transaksi antara seller dengan buyer.

Ditolak

Tidak bisa melanjutkan ke proses selanjutnya Diterima

Melakukan analisa kelayakan nasabah untuk menetapkan plafond pembiayaan Anjak

Piutang, dilakukan oleh cabang

Cabang menyampaikan pengajuan asuransi penjamin kepada pihak asuransi. Asuransi akan melakukan penilaian dan analisa resiko

seusai prosedur yang berlaku di asuransi

Berdasarkan hasil analisa pembiayaan dan nota persetujuan pertanggungan dari asuransi kantor

cabang menerbitkan draft surat keputusan pembiayaan (SKP).

Cabang menyampaikan SKP kepada nasabah, SKP tersebut ditandatangani nasabah dan

dikembalikan ke cabang

Kantor cabang dan nasabah menandatangani akad plafondqardh dan akad wakalah

(9)

Cabang menerima permohonan dan dokumen finansial dari nasabah dan melakukan hal-hal berikut : (1) verifikasi dokumen, (2) Membuka

rekening giro dan escrow, (3) Mengirimkan seluruh copy dokumen ke unit processing

Setelah dokumen diterima, unit processing akan melakukan: (1) Memeriksa

kelengkapan,keabsahan dan dokumen. (2) Meneliti dan memastikan outstanding tidak melebihi plafon

yang telah ditetapkan cabang dan asuransi (3) Meneliti status pembayaran fasilitas anjak piutang

yang telah jatuh tempo (sudah dibayar lunas atau belum)

Surat disposisi pencairan pembiayaan kemudian akan di test key oleh NGD

Sebelum melakukan pencairan pembiayaan, cabang memastikan hal-hal sebagai berikut : (1)

Nasabah telah menempatkan marginal deposit senilai 15%, dan melakukan pemblokiran atas rekening tersebut sampai dengan jatuh tempo pembiayaan.(2) Memastikan pembayaran dari mitra ke nasabah melalui rekening escrow nasabah

dicabang (3) Melakukan pembukuan rekening pembiayaan qardh anjak piutang iB Hasanah. (4)

Melakukan pembayaran biaya kontribusi ke rekening asuransi atas beban nasabah (5) Cabang

dapat melakukan pembukuan ujroh

Cabang dan unit processing melakukan monitoring pembiayaan hingga nasabah melakukan pelunasan.

(10)

4.3Pertumbuhan Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah Pada BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Utara

Pertumbuhan merupakan total ukur kesuksesaan suatu produk yang dibuat, diantaranya pertumbuhan nasabah maupun pertumbuhan nominal plafond pembiayaan yang diberikan BNI Syariah.

Tabel 4.2

Jumlah Nasabah Pembiayaan Anjak Piutang Ib Hasanah Tahun 2015 Dan 2016

No Nama Nasabah Tahun Nominal Plafond Anjak Piutang 1 PT.U 2015 2.000.000.000,- 2 PT.A 2015 10.000.000.000,- 3 PT.F 2015 1.350.000.000,- 4 PT.D 2016 3.000.000.000,- 5 PT.L 2016 5.000.000.000,- 6 PT.K 2016 1.000.000.000,- 7 PT.S 2016 4.300.000.000,- Jumlah 7 - 26.650.000.000,-

Sumber: BNI Syariah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukan jumlah nasabah dan total nominal plafond Anjak Piutang iB Hasanah. Pada tahun 2015 dan 2016 di mana jumlah seluruh nasabah sebanyak 7 dan total nominal plafond Anjak Piutang sebesar Rp 26.650.000.000,-.

(11)

Grafik 4.1

Jumlah Nominal Plafond Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah Tahun 2015 Dan 2016

Sumber : Data diolah

Berdasarkan grafik 4.1 di atas pada tahun 2015 jumlah nominal plafond Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah sebesar Rp 13.350.000.000,-. Dan pada tahun 2016 jumlah nominal plafond Pembiayaan Anjak Piutang mengalami penurunan sebesar Rp 50.000.000,-. sehingga nominal plafond pembiayaan anjak piutang menjadi Rp 13.300.000.000,-.

Pertumbuhan Nominal Pembiayaan Anjak Piutang pada BNI Syariah kantor cabang Jakarta Utara mengalami penurunan sebesar 0,37% pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. 13250000 13300000 13350000 13400000 2015 2016

Dalam Ribu Rupiah

(12)

Tabel 4.2

Jumlah Nasabah Anjak Piutang iB Hasanah pada tahun 2015 dan 2016

Sumber: Data diolah

Dari grafik 4.2 di atas, jumlah nasabah Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah pada tahun 2015 sebanyak 3 dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan nasabah menjadi 4 perusahaan.

Pertumbuhan jumlah nasabah pengguna Pembiayaan Anjak Piutang mengalami peningkatan sebesar 33,3% pada tahun 2016 dibandingkan 2015.

Berdasarkan kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa, bertambahnya jumlah nasabah pada pembiayaan anjak piutang iB Hasanah tidak berdampak pada kenaikan nominal plafond Pembiayaan Anjak Piutang.

0 1 2 3 4 5 2015 2016

Nasabah

Nasabah

Referensi

Dokumen terkait

Temuan penelitian ini sejalan dengan pendapat Kasmir (2012) yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dan para

Perkembangan perikanan tangkap di 10 WPP belum merata dan masih ada beberapa WPP yang over fished untuk beberapa jenis ikan, yaitu ikan demersal di WPP Selat Malaka; udang di

TP Mall di Kota Solo yang dibuka sejak tahun 2014 sampe sekarang ini terus melakukan strategi komunikasi pemasaran agar mall tersebut ramai dikunjungi dan

“Katakanlah : Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah

Terdapat pengaruh kemandirian belajar (X2) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika (Y Berdasar pada hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang sudah ada, dengan

Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu industri meliputi modal, tenaga kerja, bahan mentah/bahan baku, transportasi, sumber energi atau bahan bakar, tenaga

Pelaksanaan yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan model pembelajaran Inside Outside Circle pada mata pelajaran akhlak di kelas XI Sekolah Menengah Atas

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading