• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN

BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I

JATISRONO WONOGIRI TAHUN

AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh:

DEVIE WIDYASARI A210080027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA

NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012

Devie Widyasari, A210080027. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui pengaruh bimbingan konseling terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012; 2) Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012; 3) Mengetahui pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang bermasalah di kelas XI SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Sampel diambil sebanyak 78 orang siswa dengan teknik random sampling. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 85,856 + 0,277X1 + 0,313X2. Persamaan menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) “Ada pengaruh bimbingan konseling terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012”, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,319 > 1,992 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,004 dengan sumbangan efektif sebesar 20,26%. 2) „„Ada pengaruh kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012”, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,144 > 1,992 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002 dengan sumbangan efektif sebesar 26,74%. 3) “Ada pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012”, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 11,439 > 3,119 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,470 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa adalah sebesar 47%, sedangkan 53% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan berfungsi menyiapkan generasi muda bagi tugasnya di masa yang akan datang. Proses pendidikan merupakan suatu system yang terdiri dari input dan proses output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktifitas belajar, proses kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan.

Untuk meningkatkan prestasi belajar masih perlu usaha yang sangat besar diantaranya diperlukan tenaga kependidikan yang berkualitas dan unggul. Prestasi belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya maka semakin baik pula prestasi yang diraih. Dengan prestasi belajar yang diraih, dapat dilihat seberapa besar pengetahuan yang dimilikinya. Prestasi belajar juga dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang sedang ditempuhnya.

Berbagai fenomena perilaku peserta didik dewasa ini seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba), perilaku seks menyimpang, degradasi moral, pencapaian hasil belajar yang tidak memuaskan, tidak lulus UAN, gagal ujian dan lain sebagainya menunjukan bahwa tujuan pendidikan yang salah satu upaya pencapaiannya proses pembelajaran, belum sepenuhnya mampu menjawab atau memecahkan berbagai persoalan tersebut.

Guna memecahkan persoalan-persoalan tersebut, proses pendidikan dan pembelajaran perlu bersinergi dengan pelayanan bimbingan konseling. Optimalisasi layanan bimbingan konseling di sekolah perlu di lakukan, sehingga pelayanan bimbingan konseling di sekolah benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah.

Timbulnya sikap disiplin bukan merupakan peristiwa dadakan yang terjadi seketika tanpa perlu adanya pembiasaan. Penanaman disiplin

(5)

memerlukan proses dan latihan yang cukup lama. Oleh karena itu orang tua harus melatih anak untuk disiplin belajar sejak usia dini. Sering kita melihat anak-anak pada saat ini banyak yang tidak disiplin dalam belajar. Mereka setiap harinya lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi, atau di komputer dibandingkan dengan belajar. Namun, apabila anak sejak usia dini sudah ditanamkan sikap disiplin dalam belajar setiap harinya maka anak akan terbiasa melakukan belajar setiap hari tanpa dipaksa oleh orang tuanya.

Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam mengalokasikan waktu. Dalam hal ini jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari.

Disinilah perlakuan guru bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendampingi mereka. Sehingga dengan terciptanya kedisiplinan di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada dan dengan proses belajar yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pelayanan guru bimbingan dan konseling hendaknya berjalan secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya termasuk membimbing para siswa untuk berperilaku disiplin.

Permasalahan tersebut mencakup permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Manfaat bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling cukup penting bagi seorang siswa untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa dan agar membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Melihat wacana di atas dapat dilihat, bahwa pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar sangat besar. Atas

(6)

dasar itu maka peneliti ingin membuktikan bahwa ada pengaruh antara bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA N I Jatisrono, Wonogiri. Peneliti memilih SMA N 1 Jatisrono karena di sekolah menengah atas tersebut prestasi belajar siswanya kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan yang belum memenuhi batas ketuntasan yang ditentukan dan berdampak pada nilai raport yang kurang memuaskan.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Bimbingan konseling pada penelitian ini dibatasi pada siswa yang bermasalah di kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri, Masalah kedisiplinan belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri, Prestasi belajar dibatasi pada nilai raport semua mata pelajaran pada siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk: mengetahui pengaruh bimbingan konseling terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Jatisrono tahun ajaran 2011/2012, mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Jatisrono tahun ajaran 2011/2012, mengetahui pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa secara terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Jatisrono tahun ajaran 2011/2012.

LANDASAN TEORI

1. Definisi Prestasi Belajar

Menurut Sukmadinata (2003:101) “Prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Sedangkan menurut Poerwadarminto (2003:70), “Prestasi belajar adalah penguasaan ketrampilan atau pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru”.

(7)

Berdasarkan pengertian-pengertian yang diutarakan di atas pada prinsipnya prestasi belajar merupakan hasil interaksi, pengalaman, kemampuan dan sikap seseorang yang dilakukan dengan sengaja dan melibatkan aspek mental atau psikis yang menghasilkan perubahan tingkah laku, pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan yang diperoleh melalui nilai rapor yang berupa angka, huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar.

2. Definisi Bimbingan Konseling

Menurut Hamrin and Erickson dalam Laksmi (2003:1) menjelaskan: Bimbingan Konseling sebagai salah satu aspek dari program pendidikan diarahkan terutama pada membantu para peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya saat ini, dan dapat merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhan sosialnya.

Sedangkan bimbingan konseling menurut Sukmadinata (2007:4) “Bimbingan konseling merupakan bidang layanan kepada peserta didik, layanan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan mereka”.

Dari pengertian-pengertian yang diutarakan diatas pada prinsipnya bimbingan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh konselor kepada konseli melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.

3. Definisi Kedisiplinan Belajar

Disiplin merupakan suatu hal yang sangat mutlak dalam kehidupan manusia, karena seorang manusia tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi-sendi kehidupannya, yang akan membahayakan dirinya dan manusia lainnya, bahkan alam sekitarnya.

(8)

Menurut Arikunto (2001:114), ”Disiplin belajar adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya”. Sedangkan menurut Rochim (2004:48), ”Disiplin adalah suatu kondisi yang tercita dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan pada Tuhan, keteraturan dan ketertiban dalam memperoleh ilmu”.

Dari pengertian diatas daat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu bentuk kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib atau peraturan karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya, kesadaran ini diperoleh karena melalui latihan-latihan.

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, di mana data yang diperoleh dari sampel penelitian dianalisis dengan metode statistik yang digunakan lalu di interpretasikan.

2. Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang bermasalah di kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri. Sampel diambil sebanyak 78 siswa. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik

Random Sampling.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sangat diperlukan berbagai keterangan dan masukan yang akan kita selidiki. Langkah - langkah yang akan kita lakukan untuk mengumpulkan berbagai keterangan dan bahan dalam penelitian ilmiah kita namakan dengan pengumpulan data untuk mendapatkan berbagai keterangan dan bahan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitasnya.

(9)

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

a. Analisis Regresi Linier Ganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri. Adapun rumusnya :

c bX bX a Y 1 2 b. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau sendiri–sendiri, sehingga dapat diketahui apakah dugaan sementara itu dapat diterima atau tidak

c. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel bimbingan konseling (X1), kedisiplinan belajar (X2), secara bersama - sama terhadap prestasi belajar siswa (Y).

d. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) X1 dan X2 terhadap Y

1) Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing - masing prediktor terhadap kriterium Y dengan rumus :

Untuk 1 1 X100% reg JK Y X X Untuk 2 2 X100% reg JK Y X X

2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan masing - masing prediktor terhadap kriterium terlebih dahulu dicari efektif garis regresi dengan rumus :

% 100 ) ( ) ( 2 X T Jk reg JK SE R

Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y = 2

1

1 %.

%X SR X xR

(10)

Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y = 2 2 2 %. %X SR X xR SE

Dimana R2= Efektif garis regresi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu konsistensi masing - masing item dengan item keseluruhan, yaitu dengan cara mengkorelasikan masing - masing item dengan item keseluruhan menggunakan korelasi product moment. Kriteria uji validitas adalah, item dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel atau nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika harga rhitung < rtabel atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan hasil uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 adalah sebagai berikut:

Ringkasan Uji Validitas Angket Bimbingan Konseling No item rxy r(0,05;22) Kesimpulan 1. 0,484 0,432 Valid 2. 0,496 0,432 Valid 3. 0,519 0,432 Valid 4. 0,502 0,432 Valid 5. 0,444 0,432 Valid 6. 0,442 0,432 Valid 7. 0,548 0,432 Valid 8. 0,635 0,432 Valid 9. 0,560 0,432 Valid 10. 0,636 0,432 Valid 11. 0,748 0,432 Valid 12. 0,609 0,432 Valid 13. 0,562 0,432 Valid

(11)

14. 0,778 0,432 Valid

15. 0,618 0,432 Valid

Ringkasan Uji Validitas Angket Kedisiplinan Belajar No item rxy r(0,05;20) Kesimpulan 1. 0,769 0,432 Valid 2. 0,579 0,432 Valid 3. 0,795 0,432 Valid 4. 0,699 0,432 Valid 5. 0,761 0,432 Valid 6. 0,656 0,432 Valid 7. 0,678 0,432 Valid 8. 0,689 0,432 Valid 9. 0,721 0,432 Valid 10. 0,533 0,432 Valid 11. 0,709 0,432 Valid 12. 0,620 0,432 Valid 13. 0,682 0,432 Valid 14. 0,786 0,432 Valid 15. 0,580 0,432 Valid

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua item dinyatakan valid, karena memiliki nilai rhitung > rtabel dan nilai signifikansi < 0,05. Sehingga semua item bernilai valid tersebut boleh atau dapat dipakai sebagai instrumen pengumpulan data.

(12)

Uji reliabilitas angket dilakukan menggunakan rumus alpha. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket bimbingan konseling sebesar 0,857, dan angket kedisiplinan belajar sebesar 0,915. Berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat dikatakan bahwa angket bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa angket bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik uji Lilliefors atau dalam program SPSS disebut juga dengan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria dari uji normalitas adalah bahwa data berdistribusi normal jika nilai Lhitung < Ltabel atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan uji normalitas adalah sebagai berikut: Variabel N Harga L0 sig. Kesimpulan Lhitung L0,05,78 Bimbingan konseling Kedisiplinan belajar siswa Prestasi Belajar 78 78 78 0,087 0,083 0,079 0,1003 0,1003 0,1003 0,200 0,200 0,200 Normal Normal Normal

Dari tabel di atas diketahui harga Lhitung < Ltabel dan nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing - masing variabel berdistribusi normal.

Ringkasan hasil uji linieritas dan keberartian regresi linier yang dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS versi 15.0 adalah sebagai berikut: Variabel yang diukur Harga F sig. Kesimpulan Fhitung Ftabel X1Y 1,466 F0,05;29,47 = 1,87 0,119 Linear

(13)

X2Y 1,364 F0,05;23,53 = 1,91 0,175 Linear

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil uji linieritas diperoleh harga Fhitung < Ftabel dan nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing - masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk linier.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 85,856 + 0,277X1 + 0,313X2., berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing - masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar secara bersama - sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel persepsi siswa tentang kegiatan bimbingan konseling (b1) adalah sebesar 0,277 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bimbingan konseling berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linier ganda untuk variabel bimbingan konseling (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,319 > 1,992 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,004, dengan sumbangan relatif sebesar 43,11% dan sumbangan efektif 20,26%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik bimbingan konseling akan semakin tinggi prestasi belajar. Sebaliknya semakin rendah bimbingan konseling, maka semakin rendah pula prestasi belajar.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel lingkungan keluarga (b2) adalah sebesar 0,313 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kedisiplinan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Berdasarkan uji t untuk variabel kedisiplinan belajar (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,144 > 1,992 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002, dengan sumbangan relatif sebesar 56,89% dan sumbangan efektif 26,74%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa

(14)

semakin baik kedisiplinan belajar akan semakin tinggi prestasi belajar, demikian pula sebaliknya semakin rendah kedisiplinan belajar akan semakin rendah prestasi belajar.

Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 11,439 > 3,119 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa akan diikuti peningkatan prestasi belajar siswa, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa akan diikuti penurunan akan prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,470, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 47% sedangkan 53% dipengaruhi oleh variabel lain.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel bimbingan konseling memberikan sumbangan relatif sebesar 43,11% dan sumbangan efektif 20,26%. Variabel kedisiplinan belajar siswa memberikan sumbangan relatif sebesar 56,89% dan sumbangan efektif 26,74%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel kedisiplinan belajar siswa memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan variabel bimbingan konseling.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. “Ada pengaruh bimbingan konseling terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui

(15)

bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,319 > 1,992 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,004 dengan sumbangan efektif sebesar 20,26%.

2. “Ada pengaruh kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,144 > 1,992 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002 dengan sumbangan efektif sebesar 26,74%.

3. “Ada pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 11,439 > 3,119 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan garis regresi linier Y = 85,856 + 0,277X1 + 0,313X2 . Persamaaan ini menunjukkan bahwa ”Prestasi belajar siswa kelas XI pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri dipengaruhi oleh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa”.

5. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,470 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh bimbingan konseling dan kedisiplinan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa adalah sebesar 47%, sedangkan 53% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. 2000. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Hadi, Sutrisno. 2000. Dasar Metode Research Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offect.

Laksmi, K.S. 2003. Encyclopaedia of Guidance and Counseling. New Delhi: Naurang Rai.

Poerwadarminta, W. J. S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rochim, Abdul. 2004. Membangun Disiplin Diri Melalui Kecerdasan Spiritual

dan Emosional. Jakarta: Batavia Press.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfa Beta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Maestro.

______________________. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of the study is to analyse an innovation adoption process among stakeholders in tapioca industry for developing an action learning process in a waste

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

Humektan yang sering digunakan dalam pasta gigi adalah gliserin, akan tetapi jumlah gliserin sangat berpengaruh teradap larutan, jumlah gliserin yang semakin banyak

Rataan diameter serat wol domba batur ini tidak jauh berbeda dengan hasil pengukuran pada penelitian Bustomy (1996) untuk domba peranakan merino, yaitu 22.7 µm

[r]

Atas izin- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ NILAI- NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL DERAP-DERAP TASBIH KARYA HADI S.. KHULI: TINJAUAN SOSIOLOGI

Scanned by CamScanner... Scanned

Untuk itu, penelitian ini akan menekankan pada keterkaitan antara dinamika perikanan cakalang dan dinamika oseanografi di wilayah perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku