PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
KELAS VII SMP MEKAR ARUM BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan program studi pendidikan jasmani dan rekreasi
Oleh
YAKI PURWADI
0804658
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBVELAJARAN
SEPAKBOLA KELAS VII SMP MEKAR ARUM BANDUNG
Oleh Yaki Purwadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Yaki Purwadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
YAKI PURWADI
0804658
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
KELAS VII SMP MEKAR ARUM BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing :
Pembimbing II
(Sufyar Mudjianto, M.Pd) NIP.197503222008011005
Pembimbing I
(Drs. Sucipto, M. Kes AIFO) NIP.196106121987031002
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
YAKI PURWADI 0804658. THE EFFECT OF AUDIO VISUAL MEDIA AGAINST MASTERY OF HEADING SKILLS IN LEARNING FOOTBALL SMP MEKAR ARUM BANDUNG. LEADER 1 Drs, SUCIPTO, M.Kes AIFO AND LEADER 2 SUFYAR MUDJIANTO, M.Pd
The purpose of this study is to determine how much effect the audio-visual media against mastery of heading skills in learning football students of SMP class VII Mekar Arum Bandung. The method used is an experimental method, sample research is Student of SMP Mekar Arum Bandung who are members of extracurricular which amount 22 people chosen by members of the sample or the consideration of researchers, research design is pre-test and post-test design, research instrument used in reference to Nurhasan (1999: 210). Hypothesis testing tests equality of two studies using an average of one party or the t test. In his research the results of learning football in heading skills through the media Audio Visual will be compared to learning without audio visual media or learning methods are often carried out Students in SMP Mekar Arum Bandung in other words learning control class is not using media Audio Visual, the result comparison the measure of success will be the effect of the Audio Visual media against towards enhancement the heading skills of students in learning heading skills the football. The results of the data processing is concluded that the learning process through the medium of football Audio Visual provide a more significant effect on heading in football skills, in comparison with the control class learning. As a suggestion in the process of learning football in heading skills should use the media Audio Visual.
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
DAFTAR ISI
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 5
E. Batasan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A.Pengertian pendidikan jasmani... ... 7
1. Fungsi dan tujuan pendidikan jasmani... ... 8
B.Belajar dan pembelajaran... ... 9
1. pengertian pembelajaran... .... 9
2. ciri-ciri pembelajaran... ... 10
3. tujuan pembelajaran... ... 11
4. Faktor pendukung kegiatan pembelajaran... ... 14
C.Media Audio-Visual Dalam Pendidikan ... ...16
1. Pengertian Media ... 16
2. Macam-macam Media Pembelajaran ... 18
3. Pengertian Media Audio Visual ... 22
4. Karakteristik dan Macam-macam Media Audio Visual... 24
5. Penggunaan Media Audio Visual DalamPembelajaran ... 26
D.hakikat permainan sepakbola... ... 26
1. Definisi sepakbola... .... 26
2. karakteristik permainan sepakbola... .... .27
3. teknik dasar permainan sepakbola... ... 27
4. pembelajaran sepakbola di sekolah... .... 33
5. tinjauan dan teknik menyundul... .... 34
E. Pengaruh media audio visual terhadap penguasaan Keterampila menyundul ... 37
F. Hipotesis... .... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
B.Populasi dan sampel ... 40
C.Desain penelitian dan pelaksanaan ... 41
D.Instrumen Penelitian ... 43
E. Prosedur Pengolahan Data dan analisis data ... 45
1.Rata-rata... ... 45
2.Simpangan baku... .... 45
3.Uji normalitas data... ... 46
4.Pengujian homogenitas... .... 47
5.Uji kesamaan dua rata rata satu pihak... .... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A.Hasil Penelitian ... 48
B.Diskusi Penemuan ... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55
A.Simpulan ... 55
B.Saran ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola adalah suatu permainan yang sangat digemari di masyarakat. Usia
muda, tua, sampai anak-anak menyenangi olah raga ini. Bahkan, bukan hanya
kaum laki-laki, perempuan pun menggemari. Selain itu, kini olah raga ini
digemari di seluruh negara di dunia ini. Karena itu, setiap penyelenggaraan
kompetisi, senantiasa menjadi perhatian utama.
Dalam prakteknya, permainan sepakbola dimainkan oleh dua tim.
Masing-masing tim terdiri dari 11 orang yang bermain di lapangan sesuai dengan
posisinya. Dua tim tersebut memperebutkan satu bola yang diusahakan
menghasilkan gol yang menandakan menangnya suatu tim. Karena itu, setiap tim
menerapkan strategi-strategi tertentu agar menang.
Agar mampu menjalankan strategi-strategi berdasarkan intruksi pelatih,
tentunya diperlukan pemain sepakbola yang telah mampu menguasai
teknik-teknik bermain. Hal ini sangat logis, karena dalam bermain sepakbola beragam
teknik sangat diperlukan.
Sekarang ini, permainan sepakbola sudah masuk dalam suatu pembelajaran di
sekolah. Akan tetapi, permainan sepakbola di sekolah banyak sekali
kendala-kendala yang di hadapi. Secara umum kendala-kendala yang banyak dihadapi adalah
kurang memadainya sarana dan prasarana, termasuk media pembelajaran yang
belum tepat. Imbasnya, materi sepakbola disekolah lebih banyak menekankan
pada penguasaan pengetahuan semata.
Sebagai suatu mata pelajaran, pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan
diberikan kepada siswa. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
2
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki
sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas
jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang
secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seni, psikomotor. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan
media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan
psikis yang seimbang.
Dari ketentuan SKL demikian, guru sebagai pelaksana kurikulum tentunya
harus berupaya mewujudkannya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran penjas guru
harus mampu menerapkan suatu pembelajaran yang inovatif sehingga mampu
pembelajaran yang diterapkan belum tepat, maka tidak menutup kemungkinan
hasil belajarnya pun lebih cenderung verbal.
Dalam hal ini penjas mempunyai beberapa cara untuk menunjukan cara-cara
pembelajaran yaitu salah satunya dengan menggunakan media audio visual.
Maksud audio visual adalah wadah atau sarana yang mengandalkan penglihatan
dangan pendengarannya. Terutama dalam pembelajaran sepakbola dengan
menggunakan media audio visual. Maka dari itu kita sebagai guru penjas harus
bias meneliti dengan benar, apakah dengan penerapan media audio visual tersebut
siswa yang kita didik akan berkembang yang memungkinkan akan
mengembangkan kreativitas, imajinasi, ekspresi, dan sebagainya dalam
pembelajaran sepakbola. Media audio visual harus bias memberikan contoh yang
efektif dan menarik bagi siswa didik tentang gerakan-gerakan yang dipelajarinya.
Tujuan utama dalam pembelajaran menggunakan media audio visual adalah
memberikan pengetahuan baru tentang pembelajaran sepakbola terhadap siswa
dan mengembangkan segenap potensi yang optimal bagi siswa melalui media
audio visual. Oleh Karena itu, contoh gerakan yang diberikan melalui media audio
visual untuk memajukan perkembangan peserta didik. Keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran sepakbola ditentukan oleh beberapa faktor yang ada diluar
individu adalah bahan ajar yang memberikan kemudahan bagi individu untuk
dipelajarinya.
Dalam proses pembelajaran sepakbola, media pembelajaran memberikan
pengaruh yang positif sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Menurut Hermawan (2007) mengemukakan bahwa:
Media audio visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan jaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi
media yang dapat di lihat dan dapat didengar”. Jika dilihat dari
perkembangapendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu guru (teaching aids).
Kegunaan menerapkan media pembelajaran antara lain dapat : (1)
memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang,
4
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langsung antara murid dengan sumber belajar, (4) memungkinkan anak belajar
mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya,
serta (5) member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Sujarwo (2012: 10) mengemukakan bahwa “media dimaknai sebagai segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan peserta didik,
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik”. Media pembelajaran meliputi; media cetak dan media elektronik, media cetak meliputi: gambar, sketsa, kartun, diagram, chart, grafik, poster, sedangkan
media elektronik meliputi: audio seperti: a) radio, tape, b) visual seperti: film,
slide, film strip, film loop, epidioskop OHP, c) audio visual seperti: televisi, film
suara. radio vision, slide suara, tape dan film suara.
Dengan demikian, penerapan audio visual cenderung lebih sesuai dengan
tuntutan pembelajaran sepakbola, karena siswa akan lebih mudah untuk
melakukan gerakan menyundul (heading) yang sebelumnya siswa menafsirkan
gerakan menyundul (heading) tersebut. Hal tersebut membantu dalam pencapaian
suatugerakan menyundul (heading) yang baik dalam proses pembelajaran
sepakbola.
Berdasarkan uraian tentang media audio visual tersebut, maka dapat menjadi
alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan
keterampilan menyundul. Dengan penerapan media pembelajaran audio visual
berbagai keterbatasan yang ada mampu diantisipasi. Selain itu, dengan media ini
diharapkan mampu menghilangkan verbalisme tentang sepakbola pada siswa.
Berdasar pada pemaparan latar belakang penelitian di atas, maka penulis
memandang sangat penting untuk melakukan penelitian agar permasalahan yang
terjadi pada siswa kelas VII SMP Mekar Arum dapat diatasi. Adapun judul yang
diangkat adalah “Pengaruh Media Audio Visual terhadap penguasaan
keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran Sepakbola Siswa SMP
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian, maka yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh media audio visual
terhadap penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran
sepakbola siswa SMP Mekar Arum Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media audio visual terhadap
penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran
sepakbolasiswa SMP Mekar Arum Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Aspek Teoretis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan
mengenai kualitas pembelajaran dan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran Penjasorkes.
2. Aspek Praktis
a. Guru
1) Media pembelajaran audio visual dapat menjadi alternatif bagi guru
untuk digunakan dalam pembelajaran Penjasorkes dalam meningkatkan
keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran sepakbola.
2) Media audio visual dapat menjadi alternatif bagi guru dalam
menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
serta menghindari verbalisme.
b. Siswa
Pengaruh media audio visual dapat meningkatkan keterampilan
menyundul (heading) dalam sepakbola, karena disuguhkan pada
6
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Penelitian
Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas, dan untuk
memperoleh gambaran yang jelas, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian
sebagai berikut :
1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada penguasaan
keterampilan menyundul (heading) dalam sepakbola dengan menerapkan
audio visual dan non audio visual dalam pembelajaran sepakbola.
2. Penelitian ini dilakukan di SMP Mekar Arum Bandung.
3. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Mekar Arum Bandung.
4. Sampel yang dipakai adalah siswa yang mengikuti Ektrakulikuler sepakbola
kelas 7 SMP Mekar Arum Bandung, sebanyak 22 orang.
5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media audio visual. Dan variable
terikatnya yaitu penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam
pembelajaran sepakbola.
6. Menggunakan metode eksperimen
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalah-pahaman dalam menginterpretasikan judul dalam
penelitian ini, penulis memandang perlu untuk menjelaskan istilah sebagai
berikut:
1. Media audio visual yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu
media pembelajaran yang dilakukan dengan cara menayangkan lalu
dipraktekkan.
2. Penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam penelitian ini adalah
mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan.
3. Sepakbola yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah permainan yang
dimainkan oleh dua (2) tim. Masing-masing tim terdiri dari 11 orang yang
bermain di lapangan sesuai dengan posisinya. Dua (2) tim tersebut
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan sebuah
penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat
penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Mengenai bentuk dan jenis metode yang digunakan dalam sebuah penelitian
biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian
tersebut. Di samping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang
akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari
efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan
efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju
tujuan yang diharapkan.Terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk
memecahkan permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, dan metode
eksperimen.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti yaitu
mengujicobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat yang akan diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikunto (2002:3) mengatakan bahwa : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang bisa mengganggu.”
Metode eksperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga didapat suatu
hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen, harus diadakan
kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk mengetahui hasil dari
pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Di samping itu penulis ingin mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati yaitu :
Pengaruh media Audio Visual Terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam
40
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Populasi dan Sampel Penelitian
Untuk memperoleh data dari suatu penelitian diperlukan sumber data, pada
umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi atau sampael penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIyang tergabung dalam
Ekstarkullikuler Sepakbola SMP Mekar Arum Bandung.
Pengertian populasi dikemukakan oleh Margono (1996:118), sebagai berikut
bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita perlukan. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa setiap
populasi akan berhubungan dengan data bukan manusianya. Jika setiap manusia
memberikan suatu data, maka akan terkumpul suatu data yang memiliki ukuran serta
banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
Dengan pengambilan suatu data dari populasi dapat dilakukan dengan cara
mengambil sebagian data dari jumlah populasi yang ada. Bagian dari populasi tersebut
biasa disebut dengan istilah sampel.Arikunto (1996:117), menjelaskan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang ada dan sedang diteliti.
Menyimak dari uraian diatas, pada dasarnya populasi adalah keseluruhan jumlah
sumber data yang hendak dipelajari atau dikenal dengan penelitian.Sedangkan sampel
adalah sebagian populasi yang mewakili populasi.Dengan demikian maka jelas
keterkaitan antara populasi dan sampel dalam suatu penelitian.
Sebelumnya telah diuraikan dalam batasan penelitian bahwa populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang tergabung dalam Extrakullikuler
Sepakbola SMP Mekar Arum Bandung. Alasan penulis mengadakan penelitian
disekolah tersebut karena dengan pertimbangan yaitu disekolah tersebut tidak jauh dari
lokasi penulis, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap efisiensi waktu dan biaya.
Alasan kedua karena pada masa usia tersebut merupakan usia pada masa-masa
produktif dalam pertumbuhan serta perkembangan remaja, hal ini dapat berpengaruh
terhadap hasil eksperimen.
Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah purposive sampel,
sampel bertujuan dilakukan dengan caramengambil subjek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.Dalam
sebanyak 22 orang siswa.
Tujuan peneliti menggunakan purposive sampel karena beberapa pertimbangan,
misalnya karena alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh adapun cara pengambilan sampel yang saya
pergunakan adalah dengan cara pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan
dan pertimbangan tertentu dari peneliti.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Mekar Arum Bandung. Siswa kelas VII
yang tergabung dalam ekstrakulikuler Sepakbola. Dengan jumlah siswa sebagai sampel
sebanyak 22 orang.
Penelitian ini dilaksanakan bulan desember 2013, dan selesai pada bulan februari
2014,dengan perlakuan eksperimen dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan. Mengenai
jangka waktu lamanya latihan menurut Kosasih (1995:28), mengatakan bahwa : “Latihan tiga kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis”. Adapun latihan yang diperlukan adalah selama enam minggu dan lamanya waktu latihan setiap
pertemuan adalah 2 jam pelajaran atau 120 menit.
D. Desain Penelitian
Sesuai dengan sifat masalah yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan
metode penelitian Eksperimen.Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam
desain, penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar tersebut, penulis menggunakan “Pre-Test, Post-Test Design” sebagai desain penelitian :
Pre-Test Tretment Post-Test
Audio Visual
t1
x x1
t2
y y1
42
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
x : Kelompok Eksperimen y : Kelompok Kontrol t1 : Treatment audio visual t2 : Treatmen Non Audio Visual
x1 dan y1 : penguasaan keterampilan menyundul
Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan
maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya
gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai
langkah dari sebuah penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagaiberikut :
Populasi
Sampel
Tes Awal Keterampilan Menyundul
Bagan 3.2
Langkah-langkah penelitian
Tretment/Perlakuan tanpa
menggunakan Media Audio
Visual (Kelompok Kontrol) Tretment/Perlakuan dengan
Menggunakan Media Audio
Visual(Kelompok Eksperimen)
Tes Akhir Keterampilan Menyundul
Analisis data
E. Instrumen penelitian
1. Alat pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian perlu digunakan alat ukur
atau tes.Alat pengumpul data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes
menyundul dalam permainan sepakbola. Adapun pelaksanaan tes menyundul bola
(heading) menurut Nurhasan (1999:210) antara lain sebagai berikut:
a Tujuan : mengukur keterampilan dan gerak kepala serta keseimbangan anggota
badan dalam memainkan bola.
Alat yang digunakan ;
1) bola
2) stop watch
b. petunjuk pelaksanaan :
1) Pada aba-aba “ya”, testee berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan
tangannya.
2) pada aba-aba “ya”, testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian
memainkan bola tersebut dengan dahi.
3) lakukan kegiatan inti ditempat selama 30 detik.
4) apabila bola jatuh, maka testee mengambil bola itu dan memainkannya kembali di
tempat bola tersebut diambil.
c. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :
1) Testee memainkan bola tidak dengan dahi.
2) Dalam memainkan bola, testee berpindah-pindah tempat.
d. cara menskor :
skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang sah (benar) , selama
30 detik.
Tes akhir dilakukan dengan bentuk tes yang sama dengan tes awal. Untuk tes akhir
siswa melakukan lemparan dengan teknik lemparan yang lebih baik lagi dari tes awal.
Sedangkan data yang diperoleh adalah dari hasil tes awal dan tes akhir menyundul
adalah Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai ia berhenti pada
44
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah
berupa eksperimen yang terdiri dari tes awal, pelaksanaan proses pembelajaran
menyundul dan diakhiri dengan melakukan tes akhir.
a. Pelaksanaan tes awal dan tes akhir
Pelaksanaan tes awal pada hari sabtu pada bulan desember 2013, bertempat di SMP
Mekar Arum Bandung. Tujuan dari tes ini adalah Untuk mengetahui kemampuan
menyundul pada kelompok sampel sebelum diberikan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul
11.00 WIB. Sebelum melakukan tes, sampel diberikan penjelasan tentang cara
melakukan menyundul yang benar dan cara melakukan tes awal. Setelah siswa
melakukan tes awal, siswa diberikan treatment selama 1 bulan setengah.
Setelah latihan dilakukan, maka diadakan tes akhir yang pelaksanaannya diadakan
pada bulan februari 2014. Tujuan tes akhir adalah untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam melakukan menyundul sebelumnya diberikan latihan-latihan/treatment selama
dua bulan.
b. Treatment (perlakuan)
Eksperimen dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan selama 6 minggu, dimulai sejak
bulan desember 2013 sampai dengan bulan februari 2014. Pembelajaran dilaksanakan
setiap hari minggu, rabu, dan jum’at, Hari sabtu dimulai dari pukul 14.00-16.00 dan pada hari rabu dan jum’at dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Proses pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pemanasan, inti
dan penenangan. Adapun uraian pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1) Pemanasan
Sebelum masuk ke inti latihan, siswa diintruksikan untuk melakukan pemanasan
yaitu melakukan peregangan statis, setelah itu siswa lari mengelilingi lapangan
sepakbola. Setelah lari siswa melakukan peregangan dinamis secara bersama-sama.
2) Latihan Inti
Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan serta memberikan tugas yang harus
dilakukan oleh objek yang diteliti yaitu siswa. Tugas-tugas tersebut antara lain tentang
latihan teknik dasar menyundul dengan menggunakan media audio visual (kelompok
dimulailah proses pembelajaranyang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok A
sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B sebagai kelompok kontrol.
3) Pendinginan
Setelah melakukan latihan yang dimulai dari pemanasan, latihan inti dan langkah
terakhir adalah melakukan penenangan dengan dibimbing oleh peneliti. Penenangan
tersebut terdiri dari evaluasi serta tanya jawab antara siswa dan peneliti.
Frekuensi pembelajaran yang efektif dalam satu minggu sebanyak tiga kali. Hal ini
seperti yang dikemukakan oleh Soemosarjono (1989:10) bahwa mengenai frekuensi
latihan atau pembelajaran dianjurkan tiga kali dalam seminggu dan waktu tersebut
merupakan waktu yang optimal dalam proses pembelajaran.
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah seluruh data hasil pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya adalah
melakukan pengolahan dan analisis data.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
latihan yang diberikan, dalam pengolahan dan menganalisis data ini penulis
menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2002). Adapun langkah-langkah
pengolahan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata
Langkah perhitungan sebagai berikut :
:
= Skor rata-rata yang dicari = Jumlah skor yang di dapat = Jumlah responden
2. Simpangan Baku
Langkah-langkah penghitungan dengan rumus :
46
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
S = Simpangan baku yang dicari
= Jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan
= Jumlah sampel dikurangi satu
3. Uji Normalitas Data
Data Normalitas digunakan melalui pendekatan uji lillifors ( LO ).
Langkah-langkah pengujian normaliotas dengan pendekatan uji lilifors adalah sebagai berikut
a. Menyusun data hasil pengamaatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling
kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar ( Xi ).
b. Tentukan rata-rata ( mean ) dan simpangan baku.
1. Nilai Rata-rata ( Mean )
2. Simpangan baku ( S )
S =
c. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z skor
yaitu :
Z =
d. Untuk tiap baku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel
distribusi Z). kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan
ketentuan : jika nilai Z negative, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas
distribusi Z pada tabel.
e. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan
nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.
f. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.
g. Apabila harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel
yang ada dan berilah symbol Lo.
hipotesisnya, dengan kriteria : - Terima Ho jika Lo < Lα = Normal - Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal
4. Pengujian Homogenitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung homoginetas menurut Sudjana
(2002:250 ) adalah sebagai berikut :
F =
- Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
Tolak hipotesis ( ho ) jika F > Fα, dalam hal lain Ho diterima. - Batas krittis penolakan dan penerimaan hipotesis :
dk pembilang = n-1 = 10-1=9
dk penyebut = n-1 = 10-1=9 Dengan α = 0,05.
5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Satu Pihak
Menguji hipotesis, rumus yang digunakan menurut sudjana (2002:239) adalah
sebagai berikut :
t =
Keterangan :
t = Nilai t yang dicari ( t hitung ) = Nilai rata-rata kelompok 1
2
X = Nilai rata-rata kelompok 2
= Banyaknya sampel kelompok 1 = Banyaknya sampel kelompok 2 = Variansi kelompok 1
= Variansi kelompok 2
Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis jika t > t1-α. Untuk
harga lainnya Ho ditolak, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,95 dan derajat
55
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan serta analisis data yang telah diuraikan pada Bab
IV, tentang pengaruh media audio visual terhadap penguasaan keterampilan
menyundul dalam pembelajaran sepakbola di SMP Mekar Arum Bandung, maka
penulis mengambil kesimpulan bahwa : “Penggunaan media audio visual
memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 2,776 terhadap penguasaan
keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola di SMP Mekar Arum
Bandung”.
B. Saran
Saran penulis setelah menyelesaikan penelitian ini adalah memberikan saran
untuk menggunakan media audio visual pada saat proses pembelajaran menyundul
dalam pembelajaran sepakbola, karena berdasarkan penelitian penulis, pembelajaran
menggunakan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
penguasaan keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola, selain itu
sebagai pengetahuan baru tentang pembelajaran dalam pendidikan jasmani disekolah
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak dan Harun, Djaenudin (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta
Abduljabar, Bambang (2010), Modul Aplikasi Statistik Dalam Penjas, Bandung: jurusan pendidikan olahraga FPOK UPI.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bahagia, Yoyo (2010). Modul 2 Modifikasi Media Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Hamalik, Oemar. (1998). Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.
Hermawan,H. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press.
Nurhasan, (1999),Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Bandung.
Sucipto, dkk.(2000). Sepak Bola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran.
Sudjana. (1992). Metode Stastistika. Bandung. Tarsito Bandung
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukatamsi, (2001). Permainan Besar Sepak Bola. Jakarta: Pusat Penerbitan
UPI (2012), pedoman penulisan karya ilmiah . Bandung : UPI bandung
Abdoellah. 2012). Teknik Menyundul dalam Sepak Bola. Tersedia http://www.kajianpustaka.com. Diakses 7 Maret 2014
Aviani.(2012). Makalah Media Audio Visual. [online]. Tersedia: http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/ makalah- media- audio-visual. html? m =1. Diakses 27 Maret 2014.
57
YAKI PURWADI, 2014
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ismail Shalih. (2011). Pengertian Media Pembelajaran. [online] Tersedia :http://ismail403.wordpress.com. Diakses 10 Maret 2014
Nurmayanti. (2011). Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik melalui Media Gambar. Tersedia http://nurmayanti-smi.blogspot.com/. Diakses 4 Februari 2014
Robiatul, F. (2011). Media Audio Visual. Tersedia http://robiatulfazriah. blogspot. com/ 2011/05/. Diakses 20 Februari 2014
Sudrajat, A. (2010). Definisi Pendidikan. [online]. Tersedia :http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/. Diakses 10 Maret 2015