Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN
BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
(Studi Eksperimen Pada Mahasiswa FPOK UPI yang mengikut UKM Squash)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari
salahsatu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh:
YUDITHIA HASNIAR
1000016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2014
Pengaruh Media Audio Visual
Terhadap Keterampilan Bermain
Squash Pada Mahasiswa FPOK UPI
Oleh Yudithia Hasniar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Yudithia Hasniar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
YUDITHIA HASNIAR 1000016
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN
BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
(Studi Eksperimen Pada Mahasiswa FPOK UPI yang Mengikuti UKM
SQUASH)
disetujui dan disahkan oleh dosen pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Nuryadi M.Pd. NIP.197101171998021001
Pembimbing II
Dra. Hj. Oom Rohmah M.Pd. NIP.196005181987032003
Mengetahui, Ketua Program Studi
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
YUDITHIA HASNIAR (1000016). Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media
Audio Visual Terhadap Keterampilan Bermain Squash Pada Mahasiswa FPOK UPI. Dosen Pembimbing 1. Dr.Nuryadi M,Pd 2. Dra.Hj. Oom Rohmah M,Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan mahasiswa dalam mempelajari keterampilan bermain squash, adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan media audio visual terhadap keterampilan bermain squash. Metode penelitian yang digunakan adalah experimen dengan desain preetest-posttest control group desain. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 20 orang (10 orang kelompok eksperimen dan10 orang kelompok kontrol) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Keterampilan Bermain Squash dan Lembar Observasi Keterampilan Dalam Bermain Squash. Semua data dianalisis dengan rumus uji signifikansi menggunakan uji kesamaan dua rata-rata(satu pihak) dengan bantuan Program Microsoft Excel 2010. Hasil analisis menunjukan bahwa kelompok eksperimen memiliki nilai thitung sebesar 2,32 dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,734 harga dari daftar distribusi t untuk α = 0,05 atau 5% dan dk=n1+n2-2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Media Audio Visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Keterampilan Bermain Squash pada Mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM Squash.
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
YUDITHIA HASNIAR (1000016). This paper is titled “The Influence of Audio-Visual Media on FPOK Students’ Ability in Playing Squash in UPI (An experimental study on FPOK students who enrolled in Squash UKM). Supervisor 1. Dr.Nuryadi M,Pd 2. Dra.Hj. Oom Rohmah M,Pd.
This research was conducted based on the difficulties in learning to play squash. The aim of this study was to figure out if there is any significant relationship between the use of audio-visual media and the students’ squash ability as learning outcome. The method used is experimental with pretest-posttest control group design. In the present study, the number of sample is 20 participants (10 participants in experimental group and 10 participants in the control group). This reseach using total sampling tecnique. The instruments used are Squash Ability Test and Observation Sheet in Playing Squash. All data were analyzed with a significance test formula using two-average compliance testing (one-sided) by employing Microsoft Excel 2010. Result of the analysis shows that the experimental group has a tobtained value of 2.32. This is Larger by 1.734 than the tcrit from the distribution table for α = 0.05 or 5% dk=n1+n2-2. Thus, it can be concluded that the use of Audio-Visual media gives a significant influence on FPOK Students’ Ability in Playing Squash who enrolled in Squash UKM.
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Hakikat Belajar... 8
B. Hakikat Pembelajaran ... 11
C. Pembelajaran Keterampilan Gerak ... 12
D. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar... 15
E. Media Pembelajaran Dalam Proses Mengajar ... 17
F. Dasar Pemilihan Media Untuk Pembelajaran ... 20
G. Media Audio Visual ... 20
1. Karakteristik Media Audio Visual ... 20
2. Jenis-jenis Media Audio Visual ... 21
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ... 24
I. Permainan Squash ... 24
1. Sejarah Olahraga Squash... 24
2. Definisi Olahraga Squash ... 25
J. Kerangka Pemikiran ... 29
K. Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 32
C. Metode Penelitian... 35
D. Definisi Operasional... 36
E. Instrumen Penelitian... 36
1. Observasi Keterampilan Bermain Squash Bagi Mahasiswa ... 37
2. Tes Keterampilan Bermain Squash Bagi mahasiswa ... 40
F. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 48
G. Teknik Pengumpulan Data ... 49
H. Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data ... 55
B. Uji Normalitas Data ... 56
C. Uji Homogenitas ... 58
D. Uji Hipotesis ... 60
E. Diskusi Penemuan ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Bermain Squash ... 38
Tabel 3.3 Format Lembar Observasi Keterampilan Bermain Squash ... 39
Tabel 3.4 Kategori Penilaian Dengan Menggunakan Skala Likert ... 39
Tabel 3.5 Validitas dan Reliabilitas Item dan Baterei Tes Keterampilan Bermain Squash Bagi Mahasiswa ... 48
Tabel 4.1 Data Hasil Tes Keterampilan Bermain Squash ... 55
Tabel 4.2 Data Hasil Tes Keterampilan Dalam Bermain Squash ... 56
Tabel 4.3 Uji Normalitas Keterampilan Bermain Squash ... 57
Tabel 4.4 Uji Normalitas Keterampilan Dalam Bermain Squash ... 58
Tabel 4.5 Uji F Homogenitas Keterampilan Bermain Squash ... 59
Tabel 4.6 Uji F Homogenitas Keterampilan Dalam Bermain Squash ... 59
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Proses Belajar ... 10
Gambar 2.2 Lapangan Squash... 26
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 33
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ... 34
Gambar 3.3 Paradigma Penelitian ... 36
Gambar 3.4 Item Test Service Backhand dan Forehand ... 41
Gambar 3.5 Item Test Drive Backhand dan Forehand ... 43
Gambar 3.6 Item Test Volley Backhand dan Forehand ... 45
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Tes Keterampilan Bermain Squash Bagi Mahasiswa
Lampiran 2 Format Lembar Observasi Keterampilan Dalam Bermain Squash
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Dalam Bermain Squash
Lampiran 4 Jadwal Penelitian
Lampiran 5 Program Latihan
Lampiran 6 Uji Normalitas Keterampilan Bermain Squash (Preetest)
Lampiran 7 Uji Normalitas Keterampilan Bermain Squash (Posttest)
Lampiran 8 Uji Normalitas Keterampilan Dalam Bermain Squash (Preetest)
Lampiran 9 Uji Normalitas Keterampilan Dalam Bermain Squash (Posttest)
Lampiran 10 Uji Homogenitas Keterampilan Bermain Squash
Lampiran 11 Uji Homogenitas Keterampilan Dalam Bermain Squash
Lampiran 12 Uji Signifikansi Keterampilan Bermain Squash (Eksperimen)
Lampiran 13 Uji Signifikansi Keterampilan Bermain Squash (Kontrol)
Lampiran 14 Uji Signifikansi Keterampilan Bermain Squash
Lampiran 15 Uji Signifikansi Keterampilan Dalam Bermain Squash (Eksperimen)
Lampiran 16 Uji Signifikansi Keterampilan Dalam Bermain Squash (Kontrol)
Lampiran 17 Uji Signifikansi Keterampilan Dalam Bermain Squash
Lampiran 18 Dokumentasi
Lampiran 19 SK Judul Skripsi
Lampiran 20 Surat Izin Penelitian
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia di dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari gerak. Karena
dengan gerak adalah ciri manusia dikatakan hidup. Hampir seluruh aktivitas
manusia dalam hidupnya dilakukan dengan gerak. Olahraga merupakan aktivitas
yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Peran Olahraga yaitu
sebagai bagian dari kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh setiap manusia
dalam melangsungkan kehidupannya.
Menurut Ateng (dalam Sumardiyanto dkk, 2010, hlm.101) mengatakan
bahwa “pengertian olahraga berasal dari dua suku kata, yaitu olah dan raga, yang
berarti memasak atau memanipulasi raga dengan tujuan membuat raga menjadi
matang”. Sementara itu, menurut Rusli Lutan dkk. 1997(dalam Sumardiyanto, 2010, hlm.102) mengatakan bahwa “olahraga adalah perluasan dari bermain”. Jadi dapat disimpulkan bahwa olahraga merupakan jenis kegiatan yang bertujuan
untuk menjadikan tubuh lebih sehat, melalui aktivitas fisik dan permainan.
Olahraga yang dilaksanakan secara rutin, terencana dan sistematis tentunya
akan memberikan dampak yang sangat baik bagi manusia itu sendiri, baik itu dari
segi fisiologis maupun psikologis. Seperti yang diungkapkan para ahli
sebelumnya bahwa, di dalam tubuh yang sehat diharapkan terdapat jiwa yang
kuat. Olahraga akan membantu merangsang otak manusia untuk selalu berfikir
positif. Selain itu, olahraga akan menjadikan tubuh manusia memiliki sistem
kekebalan tubuh yang baik, dan tidak mudah terserang penyakit.
Salahsatu bentuk gerakan yang memberikan dampak positif bagi fisiologis
sekaligus psikologis manusia adalah gerakan dalam ibadah shalat. Selain
2
dan terencana, dalam ibadah shalat memberikan dampak positif bagi psikologis
manusia, karena dengan ibadah shalat secara rutin, manusia akan semakin dekat
dengan sang penciptanya yaitu Allah SWT.
Selain itu, dengan aktivitas olahraga akan menurunkan angka kematian pada
manusia. Sebagaimana dikatakan Komariah (2010, hlm.43) bahwa ”manfaat
olahraga juga besar bagi penurunan angka kematian karena penyakit jantung dan
penyakit kronis, khususnya dengan latihan aerobik secara teratur dan memadai,
disertai disiplin untuk mengatur makanan dan kebiasaan buruk seperti minum
alkohol, dengan demikian sekaligus meningkatkan masa hidup (longevity)”.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (dalam Komariah, 2010, hlm. 28)
mengemukakan bahwa “Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan
hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan”. Jadi jelas bahwa dengan
aktivitas olahraga seseorang akan memiliki tubuh yang sehat, termasuk sehat
rohani dan sosial bukan hanya sehat secara fisik. Namun terlepas dari itu semua,
manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa tidak ada yang
sempurna.
Dalam perkembangannya, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) mempengaruhi seluruh aspek bidang. Salahsatunya yaitu dalam bidang
olahraga. Apabila kita perhatikan, sejauh ini olahraga telah menjadi budaya dalam
kehidupan dimasyarakat. Budaya tersebut membawa masyarakat kedalam
kebiasaan yang positif. Menurut Sumardiyanto, dkk. (2010, hlm.103) dijelaskan bahwa “ditinjau dari tujuannya, istilah olahraga dapat digolongkan sebagai berikut: (1) Olahraga Kesehatan, (2) Olahraga Rekreasi, (3) Olahraga Pendidikan,
dan (4) Olahraga Prestasi. Olahraga Kesehatan atau yang sering kita kenal dengan
Olahraga Rehabilitasi, yaitu kegiatan olahraga yang ditujukan untuk
penyembuhan atau pengobatan bagi para penderita penyakit atau cedera setelah
mereka mendapatkan anjuran dari dokter yang menangani penyakit tersebut agar
masa penyembuhan berlangsung secara cepat.
Rekreasi merupakan kegiatan positif yang dilakukan pada waktu senggang
dengan sungguh-sungguh dan bertujuan untuk mendapat kepuasan (Sumardiyanto,
3
alam terbuka/bebas yang dilakukan diwaktu senggang akan memberikan kepuasan
dan kesenangan bagi mereka yang sehari-harinya dipadatkan dengan kesibukan
pekerjaan, hal itu akan mengembalikan kembali fungsi fsiologis serta psikologis
mereka menjadi lebih segar serta terpeliharanya kebugaran jasmani yang lebih
baik. Sehingga tanpa disadari bahwa tubuh manusia memerlukan rekreasi untuk
mengembalikan kembali fungsi fsiologis mereka.
Di dalam dunia pendidikan, aktivitas olahraga dikemas kedalam suatu
bentuk aktivitas kegiatan yang dinamakan dengan Pendidikan Jasmani atau
Pendidikan melalui Aktivitas Jasmani. Abduljabar (2011, hlm.92) mengatakan bahwa “pendidikan jasmani dapat dimaknai sebagai pendidikan melalui aktivitas jasmani dan atau pendidikan tentang aktivitas jasmani”.
Sementara itu Rink 1985 (dalam Abduljabar, 2011, hlm.81) mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai “pendidikan melalui fisikal”, seperti:
Kontribusi unik pendidikan jasmani terhadap pendidikan secara umum adalah perkembangan tubuh yang menyeluruh melalui aktivitas jasmani. Ketika aktivitas jasmani ini dipandu oleh para guru yang kompeten, maka hasil berupa perkembangan utuh insani menyertai perkembangan fisikal-nya. Hal ini hanya dapat dicapai ketika aktivitas jasmani menjadi budaya dan kebiasaan jasmani atau pelatihan jasmani.
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan salahsatu misi untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional secara umum. Seperti yang diungkapkan oleh Abduljabar (2011, hlm.81) bahwa “...pendidikan melalui aktivitas fisikal (aktivitas jasmani), tujuannya mencakup semua aspek perkembangan
kependidikan, termasuk pertumbuhan mental, dan sosial siswa”. Jadi jelas bahwa
aktivitas pendidikan jasmani merupakan bidang kajian yang sangat luas, tidak
hanya mengembangkan aspek fisik saja tetapi ke empat komponen dalam diri
manusia menjadi tumbuh kembang seperti kognitif, psikomotor, afektif dan sosial.
Olahraga prestasi merupakan aktivitas olahraga yang bertujuan untuk
mendapatkan prestasi yang maksimal. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di
4
perkuliahan/intrakulikuler. Sebagai salahsatu unit yang mewadahi mahasiswa
untuk mendapatkan wawasan dan keterampilan lebih diluar perkuliahan mereka,
serta bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan prestasi yang maksimal dalam suatu bidang. Salahsatunya yaitu
olahraga Squash dalam Unit Kegiatan Mahasiswa di lingkungan Universitas
Pendidikan Indonesia.
Olahraga squash merupakan olahraga permainan yang dilakukan oleh dua
orang dalam satu ruangan dengan menggunakan raket dan bola kecil berwarna
hitam. Seperti yang dikatakan Nuryadi (2006, hlm.1) bahwa “Squash merupakan
olahraga yang menggunakan raket layaknya Tenis dan Bulutangkis sebagai alat
pemukul”. Olahraga ini sangat unik karena tembok dijadikan sebagai media dalam
permainan. Lapangan squash memiliki ukuran panjang 32 feet, lebar 21 feet,
tinggi dinding depan dan belakang adalah 15 dan 7 feet (Arisma, 2011, hlm.21).
Squash dimainkan oleh dua orang pemain dalam satu ruangan tanpa
pembatas net atau jaring. Kedua pemain saling bergantian memainkan atau
memukul bola ke dinding, baik itu dinding samping, belakang atau langsung ke
dinding depan. Tidak seperti dalam permainan bulutangkis dan tenis, pemain
memukul bola atau shuttlecock ke wilayah lawan, tetapi squash memanfaatkan
dinding (wall) sebagai media untuk bermain. Setiap pemain bergiliran menunggu
hasil pantulan dari dinding yang dipukul oleh pihak lawan. Untuk itu, pemain
harus selalu; siaga untuk menerima pukulan dari lawan, pemain harus bergerak
maju mundur, melompat, lari, dan mengontrol diri, agar tidak terjadi benturan
dengan lawan. (Nuryadi,2006, hlm.1).
Dalam olahraga squash terdapat beberapa macam pukulan dasar, dan
mengenai pukulan dasar Sumantri (dalam Arisma, 2011, hlm.24)
mengungkapkan bahwa “Dalam permainan squash dikenal lima macam pukulan
dasar, yaitu : drive, volley, drop shot, lob, dan boast”. Sementara itu, Beddington
(dalam Arisma, 2011, hlm.24) “Apart from the serve there ae four basic storkes in
squash: the drive, the lob, the drop, and the angle/boast”.Teknik dasar ini perlu dikuasai oleh seorang pemain squash untuk bisa terampil dalam bermain. Namun,
5
mengalami beberapa hambatan seperti, minimnya pengetahuan pengajar mengenai
olahraga squash, sarana dan prasarana yang ada dan lain-lain.
Disisi lain kurangnya media tidak membantu para mahasiswa untuk
mendapatkan kesempatan lebih banyak dalam berlatih. Bahkan keterbatasan
media menghambat interaksi belajar yang terjadi antara pengajar/pelatih dan
mahasiswa yang mengikuti UKM. Sedangkan untuk menguasai keterampilan
bermain, setiap mahasiswa harus memiliki banyak kesempatan dalam berlatih
agar ia mahir dalam bermain.
Dalam bahasa Arab media disebut ‘wasail’ bentuk jama’ dari ‘wasailah’
yakni sinonim al – wasth yang artinya ‘tengah’. Dalam pengertian yang sama Munadi (2013, hlm. 6) mengatakan bahwa kata “media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiahnya berarti ‘tengah’, ‘pengantar’, atau ‘perantara’. Artinya ‘tengah’ disini dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung yang bisa menghubungkan satu sisi ke sisi yang lain. Jadi dapat
disimpulkan bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan
satu sisi ke sisi lain demi tujuan yang diinginkan.
Pada dasarnya terdapat berbagai macam media pengajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Tentunya, media disini disesuaikan dengan tujuan
dalam penyampaian materi tersebut. Dalam menyampaikan keterampilan gerak,
khususnya materi tentang keterampilan bermain squash di dalam aktivitas unit
kegiatan mahasiswa, media audio visual cocok dalam menyampaikan materi,
karena dengan audio visual dapat menampilkan keterampilan gerak secara
menyeluruh.
Media Audio Visual yaitu media yang terdiri dari audio dan visual. Artinya
media ini berkaitan dengan indera manusia yaitu pendengaran dan penglihatan.
Asyhar (dalam Hidayati dkk, 2011, hlm.2) menjelaskan bahwa “Media audio
visual adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
6
Sejauh ini penulis mengetahui, bahwa dalam pengajaran khususnya di
UKM, media tersebut masih jarang digunakan, apalagi terhitung olahraga squash
merupakan olahraga yang belum berkembang dimasyarakat. Sehingga dengan
audio visual, akan sangat membantu mahasiswa dalam menguasai keterampilan
bermain squash. Dengan audio visual, maka seseorang akan terbiasa dengan lima
komponen stimulus yaitu gambar, suara, warna, gerakan, dan cahaya yang akan
berpengaruh terhadap keseimbangan fungsi otak kanan dan otak kiri.
Media Audio Visual memberikan penekanan kepada pengalaman konkrit,
karena dengan audio visual seseorang bukan hanya melihat dan mendengar
tayangan yang diberikan namun mereka juga bisa langsung mempraktikan
berdasarkan hasil yang mereka amati dari tayangan tersebut. Selain itu dengan
menampilkan tayangan video, akan merangsang otak mereka untuk menyimpan
pengalaman yang mereka lihat di dalam memori mereka. Maka dari itu
penggunaan media audio visual akan membantu mengatasi permasalahan di
dalam proses pembelajaran squash.
Berdasarkan pemaparan latarbelakang diatas, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut mengenai “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Bermain Squash Pada Mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti
UKM Squash”.
B. Identifikasi Masalah
1. Kesulitan mahasiswa dalam menguasai keterampilan bermain squash
2. Minimnya wawasan/pengetahuan bagi para pecinta squash mengenai olahraga
squash itu sendiri
3. Minimnya media pengajaran yang digunakan
4. Belum ditemukan mengenai adanya penggunaan Media Audio Visual sebagai
alat bantu pengajaran di dunia pendidikan olahraga khususnya di cabang
olahraga squash
7
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dalam latarbelakang maka
permasalahan yang diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari Media Audio Visual terhadap
Keterampilan Bermain Squash Pada Mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti
UKM Squash?
D. Tujuan Penelitian
Dalam setiap peneitian, tentunya harus didasarkan kepada tujuan yang
diinginkan. Dalam penelitian ini, tujuan yang diinginkan penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari Media Audio Visual
terhadap Keterampilan Bermain Squash pada Mahasiswa FPOK UPI yang
mengikuti UKM Squash
Terlepas dari itu, diharapkan setelah penelitian ini, hal yang bermanfaat bisa
digunakan untuk mencapai tujuan kedepannya. Baik itu bagi pengajar/pelatih,
para mahasiswa, insan squash, maupun lembaga.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
Secara teori hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ilmu
pengetahuan baik bagi atlet, mahasiswa, dosen dan pelatih terutama untuk
mengetahui bagaimana keberhasilan mahasiswa dalam prestasi olahraga di
lembaga maupun di luar lembaga.
2. Manfaat secara praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
bagi penulis khususnya, para dosen, para pelatih, atlet dan mahasiswa pada
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Pengolahan Data
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
yang signifikan dari media audio visual terhadap keterampilan bermain squash
pada mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM Squash. Penelitian ini
dilaksanakan selama 16 kali pertemuan ditambah dengan dua kali pertemuan
untuk tes awal dan tes akhir. Dimulai sejak hari Senin tanggal 4 Agustus 2014
sampai dengan hari Jum’at 12 September 2014 di Lapang Squash SPORT HALL
Universitas Pendidikan Indonesia.
Data-data yang didapatkan dari hasil penelitian akan diolah dan dianalisis
dengan menggunakan uji statistik yang sesuai dengan tujuan yang diteliti dari
penelitian ini. Berikut merupakan hasil data statistik tes keterampilan bermain
squash dan keterampilan dalam bermain squash pada mahasiswa FPOK UPI yang
mengikuti UKM Squash berupa rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing
kelompok penelitian. Dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Hasil Tes Keterampilan Bermain Squash
DATA
Kelompok Rata-rata Std. Deviasi
Eksperimen (Media Audio Visual) Preetest 137,1 10,68 Posttest 148,5 11,39
56
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil tes keterampilan bermain
squash kelompok eksperimen pada tes awal memiliki nilai rata-rata sebesar137,1
dengan simpangan baku sebesar 7,35. Pada kelompok kontrol hasil tes awal
keterampilan bermain squash memiliki nilai rata-rata sebesar 135,1 dengan nilai
simpangan baku sebesar 7,35. Sedangkan hasil tes akhir keterampilan bermain
squash pada kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata sebesar 148,5 dengan
simpangan baku sebesar 11,39 dan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata
sebeesar 139,2 dengan simpagan baku sebesar 10,35.
Tabel 4.2
Data Hasil Tes Keterampilan Dalam Bermain Squash
DATA
Kelompok Rata-rata Std. Deviasi
Eksperimen (Media Audio Visual) Preetest 61,6 9,4
Posttest 67,7 5,3
Kontrol( tanpa Media Audio Visual) Preetest 59,1 5,8
Posttest 61,1 7,6
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil tes keterampilan dalam
bermain squash kelompok eksperimen pada tes awal memiliki nilai rata-rata
sebesar 61,6 dengan simpangan baku sebesar 9,4. Pada kelompok kontrol hasil tes
awal keterampilan bermain squash memiliki nilai rata-rata sebesar 59,1 dengan
nilai simpangan baku sebesar 5,8. Sedangkan hasil tes akhir keterampilan bermain
squash pada kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata sebesar 67,7 dengan
simpangan baku sebesar 5,3 dan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata
sebeesar 61,1 dengan simpagan baku sebesar 7,6.
B. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
57
statistik yang akan digunakan. Dalam penelitian ini, data di uji dengan
menggunakan Uji Normalitas Liliefors untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Seperti yang dikatakan Abdul Jabar dan Darajat
(2012, hlm.103) bahwa “Uji Normalitas Liliefors hampir sama dengan uji-uji normalitas yang lainnya yaitu tanpa lepas dari peran standar skor dengan luas
daerahnya yang dikaitkan dengan nilai urutan dari data, sehingga Uji Normalitas
ini sangat mudah digunakan”. Berikut merupakan deskripsi data yang diuji mengguakan Uji Normalitas Liliefors.
Tabel 4.3
Uji Normalitas Keterampilan Bermain squash
Kelompok LHitung LTabel Kesimpulan
Eksperimen (Media Audio Visual) Preetest 0,1758
0,258 NORMAL
Posttest 0,1853
Kontrol( tanpa Media Audio Visual) Preetest 0,1594 Posttest 0,1461
Berdasarkan tabel 4.3 pada kelompok Eksperimen dan Kontrol
masing-masing jumlah sampel yaitu 10 orang. Dalam kelompok eksperimen pada tes awal
didapatkan Lhitung sebesar 0,1758 < 0,258 dan test akhir didapat Lhitung sebesar
0,1853 < 0,258. Dikarenakan nilai untuk kedua tes pada kelompok eksperimen
lebih kecil dibandingkan dengan harga pada Ltabel yaitu 0,258, maka data pada
kelompok eksperimen dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan dalam
kelompok kontrol pada tes awal memiliki nilai Lhitung sebesar 0,1594 < 0,258 dan
tes akhi memiliki nilai Lhitung sebesar 0,1461 < 0,258 keduanya memiliki nilai
lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ltabel yaitu 0,258 artinya data pada
58
Tabel 4.4
Uji Normalitas Keterampilan Dalam Bermain squash
Kelompok LHitung LTabel Kesimpulan
Eksperimen (Media Audio Visual) Preetest 0,19
0,258 NORMAL
Posttest 0,20
Kontrol( tanpa Media Audio Visual) Preetest 0,11 Posttest 0,20
Sedangkan dalam tabel 4.4 data hasil tes keterampilan dalam bermain
squash pada kelompok eksperimen dan kontrol didapatkan nilai Lhitung. Dalam
kelompok eksperimen pada tes awal didapatkan Lhitung sebesar 0,19 < 0,258 dan
test akhir didapat Lhitung sebesar 0,20 < 0,258. Dikarenakan nilai untuk kedua tes
pada kelompok eksperimen lebih kecil dibandingkan dengan harga pada Ltabel
yaitu 0,258, maka data pada kelompok eksperimen dikatakan berdistribusi normal.
Sedangkan dalam kelompok kontrol pada tes awal memiliki nilai Lhitung sebesar
0,11 < 0,258 dan tes akhi memiliki nilai Lhitung sebesar 0,20 < 0,258 keduanya
memiliki nilai lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ltabel yaitu 0,258 artinya data
pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
C. Uji Homogenitas
Selanjutnya, dalam melakukan analisis data khususnya dalam uji statistik
parametrik, dilakukan uji homogenitas sebagai prasyarat uji statistik inferensial.
Hal ini bertujuan untuk menguji kesamaan varians dari setiap kelompok data.
Salahsatunya yaitu dengan menggunakan uji F (Fisher). Menurut Supardi (2011,
hlm.142) mengatakan bahwa “Pengujian homogenitas dengan uji F dapat
dilakukan apabila data yang akan diuji hanya ada dua kelompok data/sampel. Uji
F dilakukan dengan cara membandingkan varians data terbesar dibagi dengan
59
Berikut merupakan deskripsi dari data masing-masing kelompok dengan tes
yang berbeda yaitu tes keterampilan bermain squash dan tes keterampilan bermain
squash, yang memiliki nilai Fhitung sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji F Homogenitas Keterampilan Bermain Squash
Kelompok FHitung FTabel Kesimpulan
Eksperimen (Media Audio Visual) 1,13
3,18 HOMOGEN
Kontrol(tanpa Media Audio Visual) 1,98
Berdasarkan tabel diatas (4.5) didapatkan harga Fhitung sebesar 1,13 untuk
kelompok eksperimen dan 1,98 untuk kelompok kontrol. Kriteria pengujian
adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dibandingkan dengan Ftabel. Ftabel = Fα
dengan dk (n1 – 1; n2 – 1) dan taraf nyata (α) = 0,05. Dalam penelitian ini kedua
kelompok yaitu eksperimen dan kontrol memiliki jumlah sampel yang sama yaitu
10. Untuk mengetahui harga FTabel maka dilakukan penghitungan dk (derajat
kebebasan) dengan menggunakan rumus dk [(n1 – 1),(n2 – 1)] yaitu ada pada
(9,9). Jadi berdasarkan tabel daftar distribusi F, didapat derajat kebebasan (9,9)
memiliki harga FTabel sebesar 3,18 untuk taraf nyata 0,05 atau 5%. Jadi
dikarenakan harga Fhitung untuk kedua kelompok memiliki nilai yang lebih kecil
dibandingkan dengan FTabel yaitu 1,13 < 3,18 pada kelompok eksperimen dan 1,98
< 3,18 pada kelompok kontrol maka kedua data tersebut homogen.
Tabel 4.6
Uji F Homogenitas Keterampilan Dalam Bermain Squash
Kelompok FHitung FTabel Kesimpulan
Eksperimen (Media Audio Visual) 3,04
3,18 HOMOGEN
60
Berdasarkan tabel diatas (4.6) didapatkan harga Fhitung sebesar 3,04 untuk
kelompok eksperimen dan 1,74 untuk kelompok kontrol. Kriteria pengujian
adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dibandingkan dengan Ftabel. Ftabel = Fα
dengan dk [(n1– 1),(n2– 1)] dan taraf nyata (α) = 0,05. Dalam penelitian ini kedua
kelompok yaitu eksperimen dan kontrol memiliki jumlah sampel yang sama yaitu
10. Untuk mengetahui harga FTabel maka dilakukan penghitungan dk (derajat
kebebasan) dengan menggunakan rumus dk [(n1 – 1),(n2 – 1)] yaitu ada pada
(9,9). Jadi berdasarkan tabel daftar distribusi F, didapat derajat kebebasan (9,9)
memiliki harga FTabel sebesar 3,18 untuk taraf kesalahan 0,05 atau 5%. Jadi
dikarenakan harga Fhitung untuk kedua kelompok memiliki nilai yang lebih kecil
dibandingkan dengan FTabel yaitu 3,04 < 3,18 pada kelompok eksperimen dan 1,74
< 3,18 pada kelompok kontrol maka kedua data tersebut homogen.
D. Uji Hipotesis
Selanjutnya setelah mendapatkan uji normalitas dan homogenitas, maka
langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis penelitian berdasarkan hipotesis
yang telah diajukan sebelumnya. Dalam penilitian ini, peneliti mengajukan tiga
hipotesis yaitu sebagai berikut:
1. Media Audio Visual dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keterampilan bermain squash pada mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti
UKM Squash
Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis Dengan Menggunakan Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Satu
Pihak) Keterampilan Bermain Squash (Eksperimen)
Kelompok thitung ttabel Kesimpulan
Eksperimen 2,32 1,734 Signifikan
Dari tabel 4.7, nilai thitung sebesar 2,32 dan ttabel sebesar 1,734. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis tolak H0 jika, jika t hitung > t tabel atau terima H0,
61
ditolak. Artinya Media Audio Visual memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap keterampilan bermain squash.
E. Diskusi Penemuan
Setelah melakukan penelitian, selanjutnya adalah melakukan diskusi hasil
penemuan yang dijelaskan dalam bagian ini. Hasil penghitungan uji t menunjukan
bahwa Kelompok eksperimen memiliki nilai thitung sebesar 2,32 > 1,734 (harga
ttabel). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kelompok eksperimen(Media Audio Visual) dengan kelompok kontrol
(tanpa menggunakan Media Audio Visual) terhadap Keterampilan Bermain
Squash pada Mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM Squash.
Pada dasarnya, aktivitas pembelajaran merupakan proses komunikasi yang
bertujuan untuk menyampaikan pesan/informasi sehingga dapat merangsang
pikiran serta minat peserta didik. Dalam proses penyampaian pesan/informasi,
komunikasi yang baik sangat menentukan kualitas suatu informasi yang diberikan,
salahsatunya dengan optimalisasi media pembelajaran audio visual.
Dengan media audio visual merupakan upaya seorang guru dalam
meningkatkan kreativitas dalam mempersiapkan perencanaan pengajaran melalui
pemanfaatan teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh Haryoko (2009, hlm.2)
mengatakan bahwa” Audio Visual pembelajaran berbasis teknologi dapat digunakan sebagai sarana alternatif dalam mengoptimalkan proses pembelajaran,
dikarenakan beberapa aspek antara lain : a) mudah dikemas dalam proses
pembelajaran, b) lebih menarik untuk pembelajaran, c) dapat di-edit (diperbaiki)
setiap saat”. Sedangkan menurut Midun (dalam Rayandra Asyhar,2011 , hlm.24) : Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi memiliki enam manfaat
potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran,yaitu (1) meningkatkan
produktivitas pendidikan, (2)memberikan kemungkinan pembelajaran yang
sifatnya lebih individual, (3) memberikan dasar ilmiah lebih pada pembelajaran,
(4)pembelajaran menjadi lebih mantap, (5)proses pendidikan menjadi lebih
62
Dengan kata lain bahwa media audio visual memberikan kontribusi dalam
membantu mahasiswa FPOK dalam mempelajari suatu keterampilan gerak
khususnya keterampilan bermain squash di UKM Squash. Hal ini dikarenakan,
media audio visual dapat memperlihatkan proses keterampilan gerak secara utuh
terhadap mahasiswa itu sendiri. Dengan itu, mereka akan mendapatkan stimulus
dari tayangan yang menampilkan proses gerak tersebut, yang nantinya akan
diproses di otak dan kemudian mereka tuangkan selama dalam proses latihan.
Media audio visual dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa FPOK UPI
dalam mempelajari Keterampilan Bermain Squash dalam proses pembelajaran di
UKM, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Julfiki (2013)
tentang pembelajaran sepakbola yang menyatakan bahwa penggunaan media
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar menendang bola. Selain itu, Prima
Dewi Kusumawardani (2011) tentang pembelajaran bolabasket menyatakan
bahwa penerapan media bantu pembelajaran audio visual meningkatkan hasil
belajar lay up shot bola basket siswa kelas XA SMA Negeri 1 Karanganom
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa, Media
Audio Visual dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Keterampilan
Bermain Squash pada mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM Squash.
B. Saran
1. Bagi Mahaiswa
Bagi mahasiswa, dengan adanya alat bantu media pembelajaran audio visual
disarankan agar dapat menggunakannya dengan baik, dikarenakan alat bantu
media audio visual akan mempermudah dalam mempelajari suatu keterampilan
gerak, khususnya dalam olahraga squash
2. Bagi Instruktur, Pengajar dan Pelatih khususnya di UKM Squash
Bagi instruktur sendiri, disarankan agar dapat menggunakan media
pembelajaran audio visual sebagai sarana dalam meningkatkan keterampilan
gerak didalam aktivitas pembelajaran penjas, khususnya dalam meningkatkan
64
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar,B. (2011). Modul Pedagogi Olahraga Konsep dan Pendekatan Pengajaran. FPOK-UPI Bandung. Bandung: Red point.
Abduljabar B, Darajat J. (2012). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. FPOK-UPI Bandung. Bandung:
Anggi, Rani. (2011). Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Pada Siswa Kelas X MAN 1 Yogyakarta. [Online]. Diakses 2 Juli 2014.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Arisma, S. (2011). Pengembangan Tes Keterampilan Bermain Squash Bagi Mahasiswa. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia
Asian Squash Federation. (1998). Level I Coaching Manual Modul. Tidak diterbitkan.
Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.
Baharudin H, Wahyuni N. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Christian, A. (2013). Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap
Hasil Belajar Menggiring Bola.[Online]. Tersedia di :
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2551/2538.
Diakses tanggal 06 Juli 2014
65
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7q3yuIlvR5RDeIq2g&bvm=bv.75775273,d.c2E. Diakses 22 September 2014.
Griwijoyo, S. Dan Sidik, D.Z. (2010) Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Jurusan pendidikan kepelatihan olahraga fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan universitas pendidikan indonesia
Harefa, Andrias. (2000). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Kompas.
Haryoko, S. (2009) Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web& cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Fj ournal.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjee%2Farticle%2Fdownload%2F
972%2F781&ei=ifUgVOynHY- GuATLkILQBg&usg=AFQjCNFxGKGTgnrRdBCCdymo5tavN5xj-A&bvm=bv.75775273,d.c2E. Diakses 22 September 2014
(http://lismurtini270992.wordpress.com/2013/06/18/media-audio-visual-dan-multimedia/)
http://adhy14.blogspot.com/2013/03/pengertian-media-audio-visual.html.
Diakses pada tanggal 2 Juli 2014
http://rochmatun-naili.blogspot.com/2012/05/media-audio-visual.html.
Diakses pada tanggal 2 Juli 2014
Hidayati, Mahmudah, dkk. Pemanfaatan Media Audio Visual Untuk Peningkatan Pembelajaran Bahasa Inggris Tentang Kosakata Di Kelas IV Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/viewFile/ 2098/1573 . [Diakses tanggal 06 Juli 2014]
Iskandar, Azlan. (2012). Teknik dan Peraturan Asas SKUASY. Malaysia: Wawasan Nusa (M) Sdn Bhd.
Julfiki. (2013) Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Menendang Bola SMA Negeri 1 Pemangkat. [Online].
Tersedia di:
66
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Juliantine, T., Yudiana Y,. Dan Subarjah H. (2007). Teori Latihan. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahaga dan Kesehatan UPI Bandung.
Komariah, L. (2010). Modul Pendidikan Kesehatan. Bandung: FPOK-UPI Bandung
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: REFERENSI (GP Press Group).
Mahendra, Agus, (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik, Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Makmun, Syamsudin A. (2007). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Nuryadi. (2006). Analisis Permainan Olahraga Squash dan Implikasinya Dalam Pelatihan. Jurnal. Tidak diterbitkan
Nugraha, Edyana. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Jurus Tae Geuk 1 Pada Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Negeri 3 Cimahi. Bandung : FPOK UPI. Tidak diterbitkan.
Rahyubi, Heri. (2011). Teori – Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka:Nusa Media.
Sadiman, Arief S. dkk. (1984). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta
Sumardiyanto, dkk. (2010). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung:Bintang Warli Artika.
Suntoda, A., Mudjihartono., dan Lukmanulhakim. (2013). Tes Pengukuran Pendidikan Jasmani. Bandung:Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI Bandung.
67
Hasniat, Yudithia. 2014
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SQUASH PADA MAHASISWA FPOK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu