• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESENJANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI PROPINSI JAWA BARAT PERIODE OLEH : PIPIH SEPTINA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESENJANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI PROPINSI JAWA BARAT PERIODE OLEH : PIPIH SEPTINA A"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESENJANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI PROPINSI JAWA BARAT PERIODE 1996-2006

OLEH : PIPIH SEPTINA

A14304036

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(2)

Ibunda,

Sosokmu menopang setiap hari dengan untaian doa tak terputus

Hadirku ada dalam khayalmu

Karena ikhlasmu adalah bingkai semangatku

Meski diri ini tak menjadi apa yang ada dalam benakmu Dihatimu, hidupku adalah cahayamu

Ayahanda,

Tetesan peluh tanpa pamrih kau lakukan untuk membiayai hidup ini

Tak peduli langkah ini berguna bagimu ataupun tidak Karena kecemerlangan masa depanku adalah harapanmu

Meski diri ini sering menghamburkannya tanpa arti Dimatamu, keberhasilanku adalah kebanggaannmu

Saudaraku

Rangkulan tanganmu dulu berat melepasku Tetes air mata itu membawa sebongkah haru

Karena diriku adalah serpihan jiwamu

Meski diri ini sering kasar dan menghempasmu dengan kata Dihidupmu, keberadaanku adalah pelindungmu

Keluargaku

Kutahu rasa terimakasih tak terhingga ini tak sebanding Apa yang kalian persembahkan sangatlah berarti

Karena cinta kalian adalah nyata Meski kalian jauh disana

Didiriku, kalian adalah kebahagiaan hidupku

Karya kecil ini kupersembahkan kepada jiwa-jiwa yang erat memelukku, kepada jiwa-jiwa yang senantiasa kurindukan

(3)

RINGKASAN

PIPIH SEPTINA. A14304036. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesenjangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah Di Propinsi Jawa Barat Periode 1996-2006. Di bawah bimbingan ARIEF DARYANTO.

Tujuan pembangunan nasional pada dasarnya adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera, baik secara materil maupun spiritual. Tujuan tersebut pada hakekatnya dapat dilakukan dengan cara: memperluas lapangan kerja, meningkatkan dan memeratakan pendapatan per kapita, menjalin hubungan ekonomi antar daerah dengan tujuan memperkecil jurang pemisah antara daerah maju dengan daerah tertinggal, serta mengupayakan pergeseran perekonomian dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah menjalankan berbagai program pembangunan ekonomi. Dampak yang sering terlupakan dari kebijakan pembangunan ekonomi adalah kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Proses pembangunan yang dilaksanakan pada masa Orde Baru bersifat sentralistik, sehingga terjadi kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah. Kesenjangan ini telah menimbulkan ketidakpuasan daerah dan kritik bukan sehubungan dengan pertumbuhan yang telah dicapai, akan tetapi karena perkembangan pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi kurang mampu menciptakan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Oleh sebab itu untuk mendorong pemeratan pendapatan masyarakat daerah, maka pemerintah menerapkan Otonomi Daerah sejak tahun 2001.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang mengalami kemajuan pada masa Otonomi Daerah, mengukur dan menganalisis kondisi kesenjangan pembangunan ekonomi, trend kesenjangan yang terjadi antar daerah di Propinsi Jawa Barat dan menguji Hipotesis Kuznets selama periode analisis dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2008 dengan Propinsi Jawa Barat sebagai objek studi dan lokasi penelitian. Data yang digunakan merupakan data sekunder time series1996-2006 yang diperoleh dari BPS, BPS Jawa Barat, Jurnal dan publikasi penelitian terdahulu.

Analisis pertama untuk mengidentifikasi daerah kabupaten/kota yang mengalami kemajuan pada masa pra otonomi daerah dan otonomi daerah menggunakan Klasen Typologi. Besarnya kesenjangan pembangunan ekonomi dihitung dengan menggunakan formula Williamson (CVw). Setelah diketahui nilai indeks kesenjangannya, selanjutnya nilai kesenjangan selama periode analisis diplotkan ke dalam grafik untuk melihat apakah kesenjangan menurun atau menaik selama periode analisis. Selain itu dilakukan juga plot antara indeks kesenjangan dengan pendapatan perkapita untuk menguji Hipotesis Kuznets. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa Barat menggunakan regresi linier berganda dan di transformasikan ke dalam bentuk log.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada periode 1996-2000, daerah yang masuk klasifikasi daerah maju dan pertumbuhan cepat adalah Kota Cirebon, Kota

(4)

Bandung dan Kabupaten Indramayu. Sementara daerah lainnya masuk kedalam klasifikasi daerah berkembang cepat, daerah maju tapi tertekan dan daerah kurang berkembang. Sedangkan pada masa otonomi daerah atau periode 2001-2006 yang termasuk kedalam klasifikasi I bertambah menjadi empat daerah, yaitu Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Pada periode ini juga, daerah kurang berkembang meningkat menjadi delapan daerah, sedangkan sebelumya hanya lima daerah.

Awal tahun analisis nilai indeks kesenjangan antar kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat berada pada taraf sedang, yaitu 0,4090. Sedangkan pada tahun 1997 nilai indeks kesenjangan berangsur turun sebesar 0,0153. Hal ini menandakan ada peningkatan pemerataan antar kabupaten/kota, meskipun relatif tipis. Pada tahun 1998, indeks Williamson kembali meningkat sebesar 0,0004. Kenaikan tersebut akibat krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997. Dampak krisis ekonomi semakin terasa pada tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1999 dan 2000 nilai indeks kesenjangan kembali meningkat dengan masing-masing nilai 0,0223 dan 0,1662. Tahun 2001 indeks kesenjangan mengalami penurunan tipis, sehingga menjadi 0,5724. Pada tahun 2002 indeks kesenjangan kembali meningkat menjadi 0,6796. Selanjutnya tahun 2003 sampai 2006 indeks kesenjangan mengalami kondisi fluktuatif dan berada pada 0,6923 tahun 2006, sehingga dapat dikatakan kesenjangan sangat tinggi (tidak merata sempurna). Secara umum tingkat kesenjangan pembangunan ekonomi di Propinsi Jawa Barat jika dilihat dari trend-nya cenderung meningkat selama periode analisis dan Hipotesis Kuznets tentang adanya trade off antara pertumbuhan dan pemerataan pada tahap-tahap awal pembangunan ekonomi masih berlaku di Propinsi Jawa Barat, namun belum berbentuk U terbalik.

Berdasarkan pendugaan model kesenjangan pembangunan ekonomi yang diperoleh, tingkat kesenjangan dipengaruhi oleh variabel PDRB, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara signifikan pada taraf nyata lima persen. Variabel PDRB mempengaruhi tingkat kesenjangan secara positif. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan PDRB untuk setiap daerah kabupaten/kota belum merata dan sesuai dengan Hipotesis Kuznets pada tahap-tahap awal pembangunan tingkat kesenjangan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara variabel Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mempengaruhi tingkat kesenjangan secara negatif.

Kebijakan yang dapat diambil dalam mengatasi permasalahan diatas adalah (1). pemerintah daerah harus mampu mengelola dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (2). pemerintah pusat harus selalu mengawasi dan mengevaluasi kinerja otonomi daerah, sehingga pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan yang diharapkan, (3). setiap daerah harus mampu menarik investor asing maupun dalam negeri, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah dapat berjalan dan pada gilirannya dapat meningkatkan PDRB daerah masing-masing. (4). bagi daerah yang memiliki keterbatasan Sumber Daya Alam hendaknya menggali potensi yang mampu meningkatkan penerimaan daerah seperti pajak, retribusi, insentif investasi, jaringan regional baik sarana transportasi, komunikasi maupun oreganisasi harus ditumbuhkan.

(5)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESENJANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI PROPINSI JAWA BARAT PERIODE 1996-2006

Oleh: PIPIH SEPTINA

A14304036

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(6)

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesenjangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah Di Propinsi Jawa Barat Periode 1996-2006

Nama : Pipih Septina NRP : A14304036

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Arief Daryanto, M.Ec, Ph.D NIP. 131 644 945

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

(7)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESENJANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI PROPINSI JAWA BARAT PERIODE 1996-2006” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Mei 2008

Pipih Septina

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Pipih Septina, dilahirkan pada 28 September 1984 di Ciamis sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Engkos Kosasih dan Eros Roswati. Penulis dibesarkan di Ciamis, pada tahun 1992 penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Sejahtera Galih Maparah. Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 2 Maparah. Pada tahun 2001penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTPN 1 Panjalu dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMUN 2 Ciamis pada tahun 2004. Selama menempuh pendidikan menengah pertama dan menengah atas, penulis aktif diberbagai organisasi, seperti Ikatan Remaja Mesjid (IRMA) dan Ekstrakulikuler Volly Ball.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 2004, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pada program studi Ekonomi Pertanian Sumberdaya (EPS), Fakultas Pertanian.

Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan seperti UKM Koperasi Mahasiswa IPB dari tahun 2005/2006, Himpunan Mahasiswa Pecinta Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian (MISETA) IPB pada tahun 2005/2006 dan Paguyuban Mahasiswa Galuh Ciamis (PMGC) pada tahun 2005/2006 serta aktif dalam beberapa kegiatan kepanitian. Selain itu, penulis berkesempatan mendapatkan beasiswa dari Supersemar pada tahun 2006-2008.

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam, pujian yang memenuhi seluruh nikmat-Nya bagi kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya. Atas anugrah, berkah dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesenjangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah di Propinsi Jawa Barat Periode 1996-2006”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi pola pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat, menganalisis tingkat kesenjangan, trend kesenjangan dan menguji Hipotesis kuznets dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesenjangan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna dalam mengevaluasi kegiatan perekonomian dan menyusun kebijaksanaan baru untuk pelaksanaan pembangunan di Era Otonomi Daerah.

Bogor, Mei 2008

(10)

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala Puji Bagi Allah Tuhan semesta alam atas kasih dan sayang-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Ir. Arief Daryanto, M.Ec, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi, atas semua masukan, bimbingan, kesabaran dan perhatiannya. 2. Bapak Ir. Nindyantoro, MSP selaku dosen penguji utama atas segala

kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

3. Bapak Adi Hadianto, SP selaku dosen penguji komisi pendidikan atas berbagai perbaikan dalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Idqan Fahmi, M.Ec selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan dan arahan dalam menempuh pendidikan selama kuliah.

5. Bapak dan Ibu tercinta, Engkos Kosasih dan Eros Roswati, atas belaian kasih sayang dan dukungan pada ananda. Kakak-kakak dan adiku tersayang, Yoppy Yohana, Hanny Yulianda, Dena Ajeng Puspita atas do’a dan perhatian yang selalu diberikan pada ananda.

6. Staf Departemen EPS (ESL) Mbak Pini, Mbak Santi, Mbak Sofi, Pak Husein, Pak Dayat dan Pak Basir

7. Khusus Untuk Kalian:

a) Buat si Cantik V3 atas kesetiaan, kesabaran dan supportnya.

b) Nana, Deli, Kevin, Yudi, Aji (temen se-kostan) serta Oween, Mayang, Maya, Risti, Evie, Ella, Tita, Ade, Yanti, Lina, Rolas, Santi, Chian, Ave, Irak, Uchie, Wulan, Rahma, Vidya, Mba’Erna, T’V3, Sari, Mail, Galih, B-jey, Pam2, To2, Jimmy dan Agiez atas dukungan, bantuan, persahabatan, perhatian, dan kepeduliannya serta rekan-rekan EPS 41 seluruhnya, sungguh indah ketika persahabatan ini tiada pernah terpisahkan ruang dan waktu.

c) Semua pihak yang luput dari ingatan. Jasa kalian tetap tercatat di sisi Allah. Terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut didasarkan pada hasil perhitungan jumlah siswa pada setiap kategori skor post-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol yang juga disajikan dalam

Pengujian terhadap parameter sifat mekanis papan semen-gypsum menunjukkan bahwa semua sifat mekanis papan semen- gypsum yang dibuat dengan curing autoclave lebih

[r]

Pengembangan media pembelajaran fisika pembelajaran berbasis multimedia interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa dibuat dengan mengikuti langkah yang

Protozoa pada sampel sebelum dan sesudah pembentukan biogas menunjukan jenis yang sama tetapi berkurang cukup banyak hal ini dikarenakan ketika masuk ke dalam digester

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan kuasa-Nya yang luar biasa penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

– Return on Working Capital yang dimiliki sudah baik yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya... 3) Penggunaan Supply Chain Operations Reference (SCOR) secara umum

Siklus kedua sama dengan siklus pertama. Siklus kedua juga teridiri dari empat tahapan. Pada tahapan perencanaan dilakukan identifikasi masalah yang timbul pada