• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V SIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

79

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap Supply Chain

dalam industri makanan dan minuman dengan menggunakan Supply Chain

Operations Reference (SCOR) berdasarkan laporan keuangan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan analisis pengujian hipotesis supply chain dalam industri

makanan dan minuman (PT Aqua Golden Mississippi Tbk, PT Ades Waters Indonesia Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Delta Djakarta Tbk)

menggunakan Supply Chain Operations Referece (SCOR) berdasarkan

laporan keuangan secara total tidak bisa dilakukan.

2) Penggunaan Supply Chain Operations Reference (SCOR) berdasarkan

metrics secara parsial keempat perusahaan dapat memberikan informasi sebagai berikut :

A. PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Supply Chain Management Cost yang dimiliki sangat baik karena

dapat mengontrol supply chain dengan effisien sehingga biaya

(2)

Cost of Goods Sold sangat besar karena mahalnya pembelian air minum dalam kemasan (purchases of bottled drinking water) dari PT Tirta Investama.

Cash-to-Cash Cycle Time sudah baik tetapi akan lebih baik lagi apabila dapat mengontrol piutang usaha (account receivable).

Return on Supply Chain Fixed Assets yang dimiliki dipengaruhi oleh nilai Cost of Goods Sold, apabila nilai Cost of Goods Sold

dapat ditekan sehingga nilai PBIT (Profit Before Interest and

Taxes) akan meningkat maka nilai Return on Supply Chain Fixed Assets akan lebih baik.

Return on Working Capital yang dimiliki juga dipengaruhi oleh nilai Cost of Goods Sold, apabila nilai Cost of Goods Sold dapat ditekan sehingga nilai PBIT (Profit Before Interest and Taxes) akan meningkat maka nilai Return on Working Capital akan lebih baik.

B. PT Ades Waters Indonesia Tbk

Supply Chain Management Cost tidak masalah tapi permasalahan pada penjualan sehingga mengakibatkan lebih besar biaya

manajemen rantai pasokan dari pada penjualan (supply chain

management cost > sales).

Cost of Goods Sold tidak masalah seperti pada Supply Chain Management Cost tidak masalah tapi permasalahan pada penjualan

(3)

sehingga mengakibatkan lebih besar harga pokok penjualan dari pada penjualan (cost of goods sold > sales).

Cash-to-Cash Cycle Time sudah baik tetapi akan lebih baik lagi apabila dapat mengontrol piutang usaha (account receivable).

Return on Supply Chain Fixed Assets tidak liquid karena PBIT (Profit Before Interest and Taxes) negatif yang disebabkan beban usaha lebih besar dari pada penjualan (operating expenses > sales). – Return on Working Capital tidak liquid karena PBIT (Profit Before

Interest and Taxes) yang disebabkan beban usaha lebih besar dari pada penjualan (operating expenses > sales) dan working capital

negatif yang disebabkan aktiva lancar lebih kecil dibandingkan hutang lancar (current assets < current liabilities).

C. PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Supply Chain Management Cost yang dimiliki tidak bermasalah yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya dan apabila bisa ditingkatkan.

Cost of Goods Sold yang dimiliki tidak bermasalah yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya dan apabila bisa ditingkatkan. – Cash-to-Cash Cycle Time yang dimiliki tidak bermasalah yang

perlu dilakukan hanya mempertahankannya dan apabila bisa ditingkatkan.

(4)

Return on Supply Chain Fixed Assets yang dimiliki tidak bermasalah yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya dan apabila bisa ditingkatkan.

Return on Working Capital tidak liquid karena working capital

negatif yang disebabkan aktiva lancar lebih kecil dibandingkan hutang lancar (current assets < current liabilities).

D. PT Delta Djakarta Tbk

Supply Chain Management Cost yang dimiliki tidak bermasalah yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya dan apabila bisa ditingkatkan.

Cost of Goods Sold yang dimiliki tidak bermasalah yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya dan apabila bisa ditingkatkan. – Cash-to-Cash Cycle Time perlu diperbaiki kineja pada bagian

persediaan (inventory) dan piutang usahanya (account receivable). – Return on Supply Chain Fixed Assets yang dimiliki sudah baik yang

perlu dilakukan hanya mempertahankannya.

Return on Working Capital yang dimiliki sudah baik yang perlu dilakukan hanya mempertahankannya.

(5)

3) Penggunaan Supply Chain Operations Reference (SCOR) secara umum perbandingan keempat perusahaan tersebut memberikan informasi :

A. Posisi pertama PT Delta Djakarta Tbk

– Bila dilihat Supply Chain Operations Reference (SCOR) metrics

Return on Supply Chain Fixed Assets dan Return on Working Capital pada posisi terbaik pertama, metrics Supply Chain Management Cost dan Cost of Goods Sold pada posisi kedua, dan

metric Cash-to-Cash Cycle Time pada posisi keempat.

– Sebagai pendukung bila dilihat dari Altman Z-Score menunjukkan

bahwa perusahaan mempunyai kedudukan keuangan yang kuat.

– Sebagai pendukung tambahan bisa dilihat dari analisis laporan

keuangan.

B. Posisi kedua PT Aqua Golden Mississippi Tbk

– Bila dilihat Supply Chain Operations Reference (SCOR) metrics

Supply Chain Management Cost pada posisi terbaik pertama, metric Cash-to-Cash Cycle Time dan Return on Working Capital pada

posisi kedua, metrics Return on Supply Chain Fixed Assets posisi ketiga, dan metric Cost of Goods Sold pada posisi keempat.

– Sebagai pendukung bila dilihat dari Altman Z-Score menunjukkan

bahwa perusahaan mempunyai kedudukan keuangan yang kuat.

– Sebagai pendukung tambahan bisa dilihat dari analisis laporan

(6)

C. Posisi ketiga PT Multi Bintang Indonesia Tbk

– Bila dilihat Supply Chain Operations Reference (SCOR) metrics

Cash-to-Cash Cycle Time pada posisi terbaik pertama, metric Return on Supply Chain Fixed Asset pada posisi kedua, metric Cost

of Goods Sold pada posisi ketiga, metric Supply Chain

Management Cost pada posisi keempat. Sedangkan metric Return on Working Capital tidak liquid.

– Sebagai pendukung bila dilihat dari Altman Z-Score menunjukkan

potensi kebangkrutan dalam 2 tahun mendatang.

– Sebagai pendukung tambahan bisa dilihat dari analisis laporan

keuangan.

D. Posisi keempat PT Ades Waters Indonesia Tbk

– Bila dilihat Supply Chain Operations Reference (SCOR) metrics

Cost of Goods Sold pada posisi terbaik pertama, dan metric Supply Chain Management Cost dan Cash-to-Cash Cycle Time pada posisi ketiga. Sedangkan metric Return on Supply Chain Fixed Assets dan

Return on Working Capital tidak liquid.

– Sebagai pendukung bila dilihat dari Altman Z-Score menunjukkan

kuat kemungkinan untuk bangkrut.

– Sebagai pendukung tambahan bisa dilihat dari analisis laporan

(7)

5.2 Saran

Berdasarkan seluruh hasil analisis dan pembahasan menggunakan

Supply Chain Operations Reference (SCOR) keempat perusahaan yang

bergerak di industri makanan dan minuman maka memberikan saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Berikut saran yang bisa kami paparkan : 1) Saran yang terkait dengan case study :

– Peneliti lain dapat menganalisa service supply chain menggunakan

Supply Chain Operations Reference (SCOR) secara parsial berdasakan

customer facing.

– Bagi peneliti yang ingin menganalisa supply chain menggunakan

Supply Chain Operations Reference (SCOR) secara keseluruhan sebaiknya dilakukan tidak hanya berdasarkan laporan keungan tetapi menggukan juga data dari customer.

2) Saran yang terkait dengan perusahaan :

A. PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Sangat perlu dilakukannya penekanan pada harga pokok penjualan (cost of goods sold) dengan mencari supplier lain atau mengurangi kuantitas pembelian air minum dalam kemasan (purchases of bottles) pada PT Tirta Investama dan menambah kuantitas pembelian air

minum dalam kemasan (purchases of bottles) pada PT Tirta

(8)

B. PT Ades Waters Indonesia Tbk

Sangat diperlukan perbaikan dalam penjualan (sales) karena nilai penjualannya sangat kecil sekali dapat dilakukan dengan promosi atau iklan, apabila kondisi ini tidak diubah maka bisa terjadi kebangkrutan.

C. PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Sangat perlu pengendalian terhadap kewajiban lancarnya (current liabilities) dan meningkatkan aktiva lancarnya (current assets) atau setidaknya nilai aktiva lancarnya (current assets) lebih besar dari pada kewajiban lancarnya (current liabilities) sehingga nilai modal kerja (working capital) tidak negatif.

D. PT Delta Djakarta Tbk

Perlu memperbaiki cash-to-cash cycle time dengan mengontrol

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, tujuan khusus penelitian adalah dapat melakukan pengukuran kinerja rantai pasokan perusahaan dengan pendekatan SCOR (Supply Chain Operations Reference) sebagai acuan

“Pengukuran dan Peningkatan Performansi Supply Chain Dengan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) Pada PT..

Dari hasil perhitungan return dan volume perdagangan saham SSTM dan PBRX terdapat kenaikan dan penurunan return dan volume perdagangan saham, namun kenaikan dan penurunan tersebut

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model pengukuran kinerja sistem rantai pasok berbasis model Supply Chain Operations Reference (SCOR).. Studi kasus telah dilakukan

5.1.3.2 Pengaruh Secara Simultan Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor-Sektor Properti

This research integrates the Supply Chain Operations Reference SCOR model level 1 with the Analytic Hierarchy Process AHP to prioritize supply chain metrics and core processes.. One

Hence, this research used the Supply Chain Operations Reference SCOR model and Analytic Hierarchy Process AHP to evaluate the performance of the supply chain material for the Mobiya

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja rantai pasok pada PT. XYZ dengan menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) untuk produk resin