• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG EKUITAS MEREK (Brand Equity) SEPEDA MOTOR Studi kasus: Sepeda Motor Merek Honda dan Yamaha Jenis Bebek Di Kabupaten Wonogiri SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSEPSI KONSUMEN TENTANG EKUITAS MEREK (Brand Equity) SEPEDA MOTOR Studi kasus: Sepeda Motor Merek Honda dan Yamaha Jenis Bebek Di Kabupaten Wonogiri SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajem"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG EKUITAS MEREK

(

Brand Equity

) SEPEDA MOTOR

Studi kasus: Sepeda Motor Merek Honda dan Yamaha Jenis Bebek Di Kabupaten Wonogiri

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh: Antonius Sigit Pramono

032214124

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sk a:

™ ang

telah member

abizzzz” (Angga, Amandus, Heru, Sony (Vega merah), Roy (sang INTELEGEN), Yusnita SE (semoga sukses dapat kerjanya), Amel,

Arbie/cabi (teruz berjuang kejar cewek impian Lo bie), L-Man vs Titis (semoga langgeng man cinta kasih kalian), Edi (Satria kinclong sekinclong orangnya hee), Isa(jaga matanya bro..), Yo2x (pengkritik pedas), Adi (gondrong, Calon SE), Windro (sang pemburu&pencari cinta), Cristian (kecilin dong perutnya), Edi pRAJOKO (berubahlah jadi edi pria sejati hii..), Tomy (filling kita hari ini apa Tom), serta

Fandy dkk, “Terus berjuang teman2 kejar SE-mu, tapi tetap nongkrong yeeee..” gak da kalian kopma sepi bro...

™ Kost Abimanyu ‘206 Bapak dan Ibu kost, Simbah, Sugex’s, Samsul,

Woko, Pulung, Wiwid, Kiki, Ilham, Roy, Peyang, Darwin, Yayat, Kribo, Tomy dan semuanya.

ripsi ini keperse bahkan kepadm

™ Bapak dan Ibu tercinta

™ Kakak-kakakku terkasih

-Bulekku dan keluarga di Madura (Mas Warsito, Dani, Lala) y ikan dorongan dan semangat selalu

™ Anita untuk cinta dan kasihnya serta dorongan semangatnya “I love

you..”

(5)

HALAMAN MOTO

“ S

kesempatan, karen

an datang dengan

sendirinya”

“Derita membuat ki

embuat kita bijak,

kebijakkan membuat hidup kita lebih bermanfaat”

“Pohon yang kering akan lebih baik, daripada pohon yang hijau

tetapi benalu”

emua permulaan itu sulit, tetapi dengan kemauan dan kerja

keras segala sesuatu dapat dilalui “

“Janganlah menunggu kesempatan, tetapi ciptakanlah

a kesempatan tidak ak

(6)
(7)

ABSTRAK

PERSEPSI KONS

(

Bran

TOR

Studi kasus: Sepeda Motor Merek Honda dan Yamaha Jenis Bebek Di Kabupaten Wonogiri

Antonius Sigit Pramono Yogyakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik persepsi konsumen

ata dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada asyarakat Kabupaten Wonogiri sebagai responden sebanyak 100. Dari

100 s

motor Honda dan 40 responden untuk pengguna sepeda motor Yamaha. Analisi

data ya ic Mean untuk mengukur seberapa baik

per

Indepe ngukur adakah perbedaan persepsi konsumen

tentang Honda dan Yamaha.

ekuitas psi konsumen

tentang juga terdapat

per Perseps

UMEN TENTANG EKUITAS MEREK

d Equity

) SEPEDA MO

Universitas Sanata Dharma 2007

tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha jenis bebek di kabupaten Wonogiri dan apakah terdapat perbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten Wonogiri.

D warga m

re ponden tersebut dibagi dua yaitu 60 responden untuk pengguna sepeda

ng digunakan adalah Arithmat

sepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamah, dan

ndent sample t-Test untuk me ekuitas merek sepeda motor

Dari hasil analisis data didapatkan bahwa persepsi konsumen tentang merek sepeda motor Honda sangat baik sedangkan perse

ekuitas merek sepeda motor Yamaha baik. Selain itu

(8)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTION

ity the perception on motorcycle

brand e en Wonogiri, and whether there

was Kabupa

respond data ap consum differen Yamah

be found out that: (1). Honda user’s brand

equ as good, (2). There was

diff

MOTORCYCLE BRAND EQUITY

Case study: Honda and Yamaha Motorcycle

In Kabupaten Wonogiri

Antonius Sigit Pramono Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purpose of the research were to ident quity of Honda and Yamaha in Kabupat

perception differences on motorcycle brand equity of Honda and Yamaha in ten Wonogiri.

The data was obtained by alloting questionaire to 100 respondent: 60 ents were Honda user and 40 respondents were Yamaha user. Analysis plied were Arithmatic Mean to measure how well the perception of er on brand equity, and Independent sample t-Test to measure the ce of perception of consumer about motorcycle brand equity Honda and a.

Based on the analysis, it can

ity was very good, Yamaha user’s brand equity w

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pen

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

kepada:

Unversitas Sanata Dharma.

telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dharma yang telah membantu penulisan skripsi selama ini.

ulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

skripsi yang berjudul “Persepsi Konsumen Tentang Ekuitas Merek (Band

Equity) Sepeda Motor. (Studi Kasus: Sepeda Motor Honda dan Yamaha Jenis Bebek)”.

Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan

skripsi ini baik dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria untuk cinta, keselamatan dan berkah yang

diberikan dalam kehidupan ini.

2. Bapak Drs. Alek Kahu Lantum. MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

3. Bapak Drs. Hendra Purwanto G., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak A. Yudi Yuniarto. SE, MBA., selaku Dosen pembimbing I yang

5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M. S., selaku Dosen pembimbing II

yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada

6. Bapak Drs. Marianus Moktar Mds., MM., selaku Dosen tamu penguji

pendadaran yang telah memberikan masukan dan nasehat bagi penulis.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

8. Seluruh Masyarakat di Kabupaten Wonogiri yang telah membantu penulis

(10)

9. Bapak dan Ibu di rumah yang telah memberikan doa, kasih sayang,

pengorbanan, serta dorongan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

penulis dalam menyelesaikan sripsi ini.

11.

dorongan semangat, khususnya angkatan 2003 (Anak2 Nongkrong Abizz),

penulis sebutin satu-persatu.

skripsi ini.

umumnya.

10.Mbah Kakung, Kedua kakakku (Mas Prih dan Mbak Rita), Kedua Kakak

Iparku (Mbak Neng dan Mas Dwi) dan keponakanku serta semua

saudara-saudaraku yang telah memberikan doa, semangat dan dorongan bagi

Anita yang telah memberikan doa, semangat, cinta kasihnya kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman-teman Manajemen ‘E yang telah memberikan bantuan dan

Angga, Amandus, Heru, Sonex, Roy, Titis, Yusnita, Camelia,

Arbie(Cabii), L-Man, Edi (Piyanda), Isa, Yo2x, Adi(Gondrong), Windro,

Cristian, Edi pRajoko, serta Fandi dkk, dan semua teman yang tidak bisa

13.Anak Kost Abimanyu ‘206 terima kasih semua.

14.Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan

Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik

dari segi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar

laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada

Yogyakarta, September 2007

(11)

DAFTAR ISI

HA

HALA

HALA

HALA

HALA

PERNYAT

AB

AB

DA

DA

DAFTA

BA

A.

B.

D. ... 6

E. F. ... 8

BAB II A. Pengertian Pemasaran ... 10

LAMAN JUDUL... i

MAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

MAN PENGESAHAN... iii

MAN PERSEMBAHAN ... iv

MAN MOTO ... v

AAN KEASLIAN KARYA ... vi

STRAK ... vii

STRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

FTAR ISI... xi

FTAR GAMBAR ... xv

R TABEL... xvi

B I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalaha... 5

Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... 7

(12)

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10

C. Konsep Pemasaran ... 11

D. Merek ... 12

1. Pengertian Merek ... 12

2. Ekuitas Merek ... 15

E. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 19

F. Perilaku Konsumen ... 21

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 21

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 21

G. Hipotesis... 26

AB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian... 28

B. Lokasi Penelitian... 28

C. Waktu Penelitian ... 28

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

E. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel... 31

3. Teknik Sampling... 32

F. Definisi Operasional ... 33

G. Teknik Pengumpulan Data... 34

H. Teknik Analisis Data... 35

AB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42 B

(13)

A. Kabupaten Wonogiri ... 42

1. Tentang Kabupaten ... 42

2. Profil Wilayah ... 43

3. Visi dan Misi ... 45

4. Target dan Sasaran ... 46

5. Ekonomi dan Bisnis ... 48

B. Produk Honda ... 51

C. Produk Yamaha... 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Identitas Responden ... 74

B. Pengujian Terhadap Instrumen Penelitian ... 76

1. Uji Validitas ... 77

2. Uji Reliabilitas ... 79

C. Diskripsi Variabel Penelitian ... 80

1. Variabel Ekuitas Merek Sepeda Motor Honda ... 81

2. Variabel Ekuitas Merek Sepeda Motor Yamaha... 87

D. Analisis Arithmatic Mean... 92

1. Persepsi Konsumen Tentang Ekuitas Merek Sepeda Motor Honda ... 93

2. Persepsi Konsumen Tentang Ekuitas Merek Sepeda Motor Yamaha... 99

E. Analisis Uji Beda Mean (Independent Sample Test)………...106

(14)

A. Kesimpulan………..111

B. Saran………112

C..Keterbatasan...114

DAFTAR PUSTAKA ... 116

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Konsep Ekuitas Merek... 19

Gambar V.1. Signifikansi nilai t-hitung Brand Awareness... 92

Gambar V.2. Signifikansi nilai t-hitung Perceived Quality... 93

Gambar V.3. Signifikansi nilai t-hitung Brand Associations... 94

Gambar V.4. Signifikansi nilai t-hitung Brand Loyalty... 95

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1. Peringkat Penjualan Se

... 75

Tabel V

... 76

... 78

... 79

Tabel V

loyalty

sepeda motor Yamaha ... 88

Tabel V.14. Persentase skor jawaban responden perceived quality

sepeda motor Yamaha ... 89 peda Motor per Desember 2006... 32

Tabel V.1. Distribusi Skor Usia ...

.2. Distribusi Skor Jenis Kelamin... 75

Tabel V.3. Distribusi Skor Pekerjaan Responden...

Tabel V.4. Uji Validitas Variabel Brand Awareness... 77

Tabel V.5. Uji Validitas Variabel Perceived Quality...

Tabel V.6. Uji Validitas Variabel Brand Associations... 78

Tabel V.7. Uji Validitas Variabel Brand Loyalty...

.8. Uji Reliabilitas Ekuitas Merek (Brand Equity)... 80

Tabel V.9. Persentase Skor Jawaban Responden

Brand Awareness Sepeda Motor Honda ... 82

Tabel V.10. Persentase skor jawaban responden perceived quality

sepeda motor Honda... 83

Tabel V.11. Persentase skor jawaban responden brand associations

sepeda motor Honda... 85

Tabel V.12. Persentase skor jawaban responden brand

sepeda motor Honda... 86

(17)

Tabel V.15. Persentase skor jawaban responden brand associations

sepeda motor Yamaha ... 90

Tabel V.16. Persentase skor jawaban responden brand loyalty

sepeda motor Yama ... 92

abel V.17.Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Awareness

tor Honda ... 93

Tabel V.18

Tab

Tab

Tab

... 95

Tabel V.22

Tab

Tab

Tab

Tab

ha ...

T

sepeda mo

. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Awareness

sepeda motor Honda... 93

el V.19. Jawaban Responden Tentang Variabel Perceived Quality

sepeda motor Honda ... 94

el V.20. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Perceived Quality

sepeda motor Honda... 94

el 5V.21. Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Associations

sepeda motor Honda ...

. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Associations

sepeda motor Honda... 96

el V.23. Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Loyalty

sepeda motor Honda... 97

el V.24. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Loyalty

sepeda motor Honda... 97

el V.25. Total ekuitas merek persepsi konsumensepeda motor Honda ... 98

el V.26. Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Awareness

(18)

Tab

Tab

Tab

Tab

Tab

Tab

Tab

Tab rek persepsi konsumen

Tab

el V.27. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Awareness

sepeda motor Yamaha ... 100

el V.28. Jawaban Responden Tentang Variabel Perceived Quality

sepeda motor Yamaha ... 101

el V.29. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Perceived Quality

sepeda motor Yamaha ... 101

el V.30. Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Associations

sepeda motor Yamaha ... 102

el 5.31. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Associations

sepeda motor Yamaha ... 102

el V.32. Jawaban Responden Tentang Variabel Perceived Quality

sepeda motor Yamaha ... 103

el V.33. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Loyalty

sepeda motor Yamaha ... 104

el V.34. Total ekuitas me

sepeda motor Honda... 105

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat, dengan berbagai

macam kegiatan usaha yang dipandang masih dapat memberikan peluang

untuk berkembang dan relatif menguntungkan. Untuk menghadapi persaingan

yang ketat, maka perusahaan harus dapat berorientasi pada kebutuhan

konsumen yang didukung oleh program yang tepat. Keberhasilan suatu

program pemasaran di perusahaan sangat dipengaruhi oleh konsumen, dimana

konsumen akan menentukan suatu produk yang dihasilkan perusahaan sesuai

dengan selera dan kebutuhannya.

Ada

A.

nya kebutuhan yang tercipta karena didorong timbulnya kesadaran

terhada

sa sekarang ini. Hal ini terbukti,

s

mas

juta

3,9 Sepeda Motor

sela harga

Sel k

p manfaat yang diperoleh. Alat transportasi merupakan salah satu alat

yang dibutuhkan oleh masyarakat pada ma

me ki sempat dihantam oleh krisis ekonomi yang menekan daya beli

yarakat, penjualan sepeda motor Indonesia tahun 2005 menembus 5,089

unit lebih tinggi 30,48% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar

00 juta unit, demikian penjelasan ketua Asosiasi Industri

Indonesia (AISI) Ridwan Gunawan dalam penjelasan tertulis kepada detikcom

sa (17/1/2006). Fenomena ini tidak terlepas dengan melonjaknya

BBM yang mendorong orang beralih ke kendaraan roda dua yang lebih irit.

(20)

berjam

sepeda

untuk enuhi kebutuhan para

pen

kompetitif ini. Untuk itu, produsen sepeda motor harus dapat menghasilkan

produk

eputusan pembelian. Dalam hal ini perusahaan

tentu s

seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek,

uran menawarkan kredit. Menurut AISI, sekitar 80% kepemilikan

motor menggunakan jasa ini. Para produsen sepeda motor didorong

memproduksi sepeda motor yang dapat mem

gguna sepeda motor dan bersaing dengan produk pesaingnya di pasar yang

yang memiliki kualitas terjamin, irit bahan baker, nyaman dikendarai,

yang dapat membedakannya dengan sepeda motor lain. Beberapa produsen

sepeda motor pun sekarang ini telah mengeluarkan produk sepeda motor jenis

bebek seperti Honda Supra Fit 125cc, Yamaha Mio 115cc, Suzuki Smash

110cc, dll. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya merek sepeda motor

yang dikeluarkan diharapkan nantinya dapat membentuk loyalitas konsumen

terhadap produk tersebut jika konsumen melakukan pembelian sepeda motor

untuk kesekian kalinya.

Adanya persaingan tersebut membuat perusahaan harus

memperhatikan hubungan ekuitas merek berdasarkan persepsi konsumen dari

produk yang diproduksinya. Ekuitas merek sangat dipertimbangkan karena

ekuitas merek melekat pada produk dan ekuitas merek sangat dipertimbangkan

oleh konsumen dalam proses k

aja berusaha untuk terus mempertahankan kekuatan akan nama merek

yang disandangnya dan berusaha untuk memenuhi keinginan-keinginan

konsumen.

(21)

nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan

oleh sebuah barang dan jasa kepada perusahaan atau para pelanggan

perusahaan. Agar asset dan liabilitasmendasari ekuitas merek keduanya harus

nama atau simbol sebuah merek. Jika nama simbol dan

merek

eberapa diantaranya mungkin sudah dialihkan

kon u keunikan dan

me jasa yang

dibelinya.

tal, dan Sharma (1995) dalam penelitiannya, membagi

ekuitas

tentang suatu merek yangn

ting physical operation),

2.

3.

berhubungan dengan

diubah beberapa atau semua asset dan liabilitas bisa dipengaruhi dan

mengalami kerugian, kendati b

ke nama simbol baru. Oleh karena itu ekuitas merek sendiri akan terjadi bila

sumen telah akrab dengan nama merek dan telah tah

kebaikan atau kualitas dari nama merek. Dengan adanya ekuitas merek akan

mpengruhi rasa percaya diri konsumen terhadap barang atau

Lassar, Mit

merek kedalam lima dimensi, yaitu:

1. Performance, adalah penilaian konsumen

bebas kesalahan (brand’s fault-free), penggunaanya secara fisik dapat

dilangsungkan dalam waktu yang lama (long las

dan tidak adanya kecacatan dalam konstruksi fisik produk.

Social image, adalah persepsi konsumen terhadap suatu merek yang mana

merek tersebut memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya

Value, adalah perasaan positif konsumen terhadap merek bahwa harga

(22)

4. Trustworthiness, adalah kepercayaan konsumen terhadap perusahaan,

bahwa segala sesuatu yang dilakukan perusahaan semuanya

semata-ent/commitment, adalah kekuatan relatif dari perasaan positif

sua

uta

yan

me

tam

men

terh ari suatu

kon merek yang mereka

percayai. Attachment/commitment disertakan karena konsumen

atu merek dan mengembangkan suatu tanggapan yang

seti

sep eda

pen

mata hanya untuk kepentingan konsumennya.

5. Attachm

konsumen terhadap merek.

Alasan menggunakan kelima dimensi tersebut untuk mengukur ekuitas

tu merek adalah sebagai berikut. Performance adalah factor yang paling

ma dari setiap merek. Jika suatu merek tidak menunjukkan fungsi seperti

g seharusnya, konsumen tidak akan membelinya dan merek itu akan

miliki ekuitas merek yang sangat rendah. Social image merupakan nilai

bah karena reputasi sosial karena berkaitan dengan memiliki dan

ggunakan suatu merek. Pengikutsertaan Value karena pilihan konsumen

adap suatu merek tergantung pada keseimbangan antara harga d

produk dengan semua kegunaannya. Trustworthiness disertakan karena

sumen akan memberikan nilai yang tinggi pada

mengidentifikasi su

mpal pada merek tersebut.

Persepsi konsumen bisa saja berbeda-beda terhadap setiap merek

eda motor yang dijumpai. Penilaian masing-masing konsumen berb

karena pertimbangan hasil penilaian yang berbeda. Hal demikian membuat

(23)

Konsumen Tentang Ekuitas Merek (Band Equity) Sepeda Motor. (Studi Kasus

B.

per

1.

bek di Kabupaten Wonogiri?

erbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda

C. Bat

ti tidak terlampau luas, maka penulis

me

1.

akan diteliti memiliki usia 17-50 tahun. Peneliti

li (1998) yang telah membagi

manusia dewasa dalam 4 masa yaitu masa transisi (17-23 tahun), masa

Sepeda Motor Honda dan Yamaha Jenis Bebek)”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan

masalahan sebagai berikut:

Seberapa baik persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor

Honda dan Yamaha jenis be

2. Apakah ada p

motor Honda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten Wonogiri?

asan Masalah

Supaya masalah yang diteli

mberikan batasan masalah sebagai berikut:

Responden dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Honda atau

Yamaha jenis bebek keluaran tahun 2003-2006.

2. Responden yang

membatasi usia responden mulai umur 17 – 50 tahun karena pada umur 17

tahun merupakan syarat untuk bisa mendapatkan atau memiliki Surat Izin

Mengemudi (SIM). Sedangkan untuk umur 50 tahun masih dimungkinkan

responden bisa mengendarai sepeda motor. Selain itu juga kategori usia

(24)

pembentukan keluarga (24-30 tahun),. Masa peningkatan karier (31-40

tah

kan jenis kelamin,

rja n.

4. Responden yan

5. Merek sepeda

Honda dan Y 6 semua cc.

a erek uki peringkat

teratas dalam

alasan memilh

bermunculan t

motor terutam

karena peneliti

6. Dimensi ekui eliti adalah brand awareness,

loyalty.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pe

merek

sepeda motor H

2. Untuk menget umen tentang

ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten

Wonogiri.

un), dan masa kemapanan (41-50 tahun).

3. Karakteristik responden yang diteliti adalah berdasar

peke a

g diteliti berdomosili di Kabupaten Wonogiri.

motor yang menjadi objek penelitian adalah sepeda motor

amaha jenis bebek keluaran tahun 2003-200

Karen m sepeda motor Honda dan Yamaha mendud

penjualan sepeda motor dalam negeri. Kemudian untuk

tipe sepeda motor bebek, karena mulai tahun 2000 banyak

ipe sepeda motor yang dikeluarkan bebagai produsen sepeda

a jenis bebek serta mengapa memilih tahun 2003-2006,

anggap sudah mewakili jika dilakukan penelitian.

tas merek yang akan dit

perceived quality, brand associations, brand

nelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui seberapa baik persepsi konsumen tentang ekuitas

onda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten Wonogiri.

(25)

E. t Peneliti

Penelitian

bagi pihak-pihak y

1. Bagi Perusaha

bahan evaluasi dan dapat

memebantu p

serta sebagai

memuaskan ko

2. Bagi Penulis

Sebagai bahan evaluasi dan penerapan teori-teori yang telah didapt selama

duduk di bangku kuliah, serta untuk menambah pengetahuan dibidang

menajemen pemasaran, terutama pengetahuan tentang ekuitas merek.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi pada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma, dan dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi konsumen

untuk menentukan pemilihan merek sepeda motor. Bagi masyarakat umum

maupun kalangan akademis, penelitian ini dapat digunakan sebagai

informasi mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan bidang

pemasaran, khususnya mengenai merek.

Manfaa an

yang telah dihasilkan, nantinya diharapkan dapat bermanfaat

ang membutuhkan:

an

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

erusahaan dalam memepertimbangkan strategi pemasaran

masukkan untuk memperbaiki kinerja sehingga dapat

(26)

F. Sistematika Penulisan

Agar da yang sistematis,

penelitian ini disusun dengan sistematiika sebagai berikut:

AHULUAN

t penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

ini antara lain: Pengertian

Pemasaran, Pengertian merek, Pengertian Ekuitas Merek,

BAB II AN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, Variabel penelitian dan pengukuran, teknik

pengambilan data dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum daerah subjek

penelitian dan juga gambaran umum produk. pat diperoleh susunan dan pembahasan

BAB I :PEND

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaa

: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang digunakan

dalam menunjang penelitian

Pemasaran, Pengertian Mnajemen Pemasaran,Konsep

Unsur-unsur Ekuitas Merek, Perilaku Konsumen, Persepsi

Konsumen, dan Hipotesis.

(27)

BAB V PEMBAHASAN

jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.

ESIMPULAN DAN SARAN : ANALISIS DATA DAN

Bab ini berisi tentang data identitas responden, analisis

pengujian data, hasil pengolahan data, pembahasan dan

BAB V I : K

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian yang telah dilakukan beserta saran-saran yang

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Pen

untuk ankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan

“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas memepertukarkan

ber

usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,

memuaskan kebutuhan baik kepembeli yang ada maupun pembeli

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam dunia usaha tugas seorang manajer pemasaran untuk mencapai

tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba dari penjualan suatu produk,

sehingga perusahaan harus bisa mengevaluasi dan melaksanakan

kegiatan-kegiatan pemasaran yang tepat. Kegiatan-kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut harus

dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang baik yang dikenal dengan istilah

Manajemen Pemasaran.

gertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

memepertah

untuk mendapatkan laba.

Pemasaran menurut Philip Kotler (1999:9), dinyatakan sebagai berikut:

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan ingin

produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Pemasaran menurut William J. Stanton (1978: 5), dinyatakan sebagai

ikut:

“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

(29)

Menurut Philip Kotler (1999:9):

“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran

sa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi”.

C. Konsep

terhadap

keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen

(consum

mengko

pemuas pertukaran, kemudian

mencapai kon

menjal

mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan

pesaingnya dalam menciptakan, menyerahkan, dan ikan nilai pelanggan kepada pasar yang dipilih”.

gagasan pokok yang tercakup dari konsep pemasaran

(Basu Swa

1. Orient

Perusah

a. kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani atau

dip

b. Me

gagasan, barang dan ja

Pemasaran

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan

er oriented). Agar tercapai, perusahaan harus mengelola dan

ordinasi kegiatan pemasaran dengan baik melalui pemenuhan dan

an kebutuhan konsumen melalui proses

sep yang paling sesuai untuk dipakai sebagai pendekatan dan

ankan kegiatan pemasaran. Konsep tersebut disebut konsep pemasaran.

Menurut Philip Kotler (1999:22) yang dinyatakan sebagai berikut:

“Konsep pemasaran adalah menegaskan bahwa kunci untuk

tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan

mengkomunikas

Ada tiga

stha dan Hani Handoko, 1997: 6-8):

asi Pelanggan

aan yang ingin berorientasi pada pelanggan harus:

Menentukan

enuhi.

(30)

c. Me

d. Mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengatur, meneliti

sirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

e. Me

men

yan

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Un kan kepuasan kepada konsumen secara optimal, semua

elemen diintegrasikan.

3. Menda

Tujuan

konsum rusahaan. Dengan

keuntungan berupa laba, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang

dengan

konsum

D. Merek

1. Pengertian Merek

Beriku

a) Me

Me ngan, atau kombinasi

dari hal-ha

nentukan produk dan program pemasarannya.

dan menaf

nentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

itikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model

g baik.

tuk memberi

pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan

patkan laba melalui kepuasan konsumen

konsep pemasaran adalah memperbaiki hubungan dengan

en sehingga dapat menguntungkan pe

menggunakan kemampuan yang optimal sehingga kepuasan

en terpenuhi.

t ini beberapa pengertian tentang merek:

nurut Philip Kotler (1999;460):

rek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ranca

(31)

atau

me

b) Me

Me

log

dar

c) Me

Me

kom but yang dirancang untuk mengidentifikasi

kan oleh penjual.

janji penjual untuk secara

pem hanya sekedar simbol yang membedakan dengan

pro

dapat m

Kotler (1999;460):

1.

Set

diciptakan agar konsumen dapat mengetahui dengan pasti

atribut-2. Ma

Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Karena

konsumen membeli manfaat bukan membeli atribut. jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk

mbedakan dari produk pesaing.

nurut Aaker (1996; 316)

rek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (seperti

o, cap, kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa

i seorang penjual atau sebuah keputusan penjual tertentu.

nurut Susanton (1996)

rek adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau beberapa

binasi unsur-unsur terse

produk atau jasa yang ditawar

Dengan demikian merek merupakan

konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tertentu kepada

beli, bukan

duk perusahaan tertentu dengan kompetitornya, sehingga merek

embawa suatu produk ke dalam enam tingkatan arti (Philip

Atribut

iap merek memiliki atribut, dimana atribut ini perlu dikelola dan

atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.

(32)

manfaat dari atribut yang membuat konsumen tertarik membeli

ek.

ai mer

3. Nil

tang nilai bagi produsen. Merek

ingga dapat mencerminkan siapa

4.

rtentu.

ewakili budaya Jerman yang terorganisasi

produk yang berkualitas tinggi.

Merek

6.

is konsumen pemakai merek tersebut.

Itulah

Merek juga menyatakan sesuatu ten

yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai

merek yang berkelas, seh

pengguna merek tersebut.

Budaya

Merek juuga dapat mewakili budaya te

Misalnya; Mercedes m

dengan baik, mewakili cara kerja yang efisien dan selalu

menghasilkan

5. Kepribadian

juga mewakili kepribadian, yaitu kepribadian bagi

penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,

keperibadian si pengguna akan tercermin bersama dengan merek

yang digunakan.

Pemakai

Merek juga menunjukkan jen

sebabnya para pemasar selalu menggunakn analog

orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.

Dengan enam tingkatan di atas, perusahaan harus

(33)

identitas merek. Merupakan tantangan bagi perusahaan adalah

bagaimana mengembangkan satu set makna yang mendalam untuk

mosikan atribut merek saja

merupa

2. Ekuita

a. Beb

1.

alam segala jenis cara yang

ber

pada perusahaan. sebuah merek, sehingga mempro

kan satu kesalahan. Pertama, karena konsumen tidak begitu

saja tertarik pada atribut merek dibandingkan dengan manfaat

merek. Kedua, karena pesaing dapat dengan mudah meniru atribut

tersebut. Ketiga, atribut yang ada sekarang mungkin di waktu yang

akan datang kurang bernilai sehingga merugikan merek yang selalu

terikat atribut tersebut.

s Merek (Brand Equity)

erapa definisi mengenai ekuitas merek:

Aaker, Kumar and Day (2001) mendefinisikan dalam beberapa

pengertian:

a) Ekuitas merek adalah sekumpulan asset yang diciptakan

melalui proses yang panjang dari suatu investasi jangka

panjang.

b) Ekuitas menghasilkan suatu nilai d

beda-beda, baik itu bagi produk, penjualan maupun

perusahaan.

c) Ekuitas merek memberikan nilai bagi konsumen seperti

(34)

d) Segala sesuatu yang berhubungan dengan ekuitas merek seperti

asset maupun liabilitas akan berkaitan dengan simbol dan nama

merek

Schiffman dan Kanuk (1997; 224)

Ekuitas merek adalah suatu nilai yang terkandung dalam suatu

merek produk yang terkenal. 2.

f konsumen, Kotler (1993),

mendef

b. Uns

Bra

seba

1)

sua

Sedangkan menurut persepekti

inisikan sebagai nilai lebih yang terdapat pada produk yang

dibentuk oleh merek produk tersebut.

ur-unsur Brand Equity

nd Equity atau ekuitas merek mempunyai unsur-unsur pembentuk

gai berikut:

Brand Awareness (Kesadaran merek)

Brand Awareness yaitu suatu kekuatan merek yang

membekas dalam memori konsumen yang dicerminkan dalam

kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi atau mengenal

tu merek dalam keadaan yang berbeda-beda, atau dengan kata

lain, seberapa baik identitas merek tersebut menjalankan fungsinya

untuk mengenalkan produk.

Brand Awareness ini biasanya dicapai konsumennya

melalui slogan merek, iklan yang intensif dan menarik.

Jika kesadaran merek konsumen tinggi (high degree of Brand

(35)

ingat merek apa yang telah ia gunakan dan memberikan kepuasan

dan akan mendorong konsumen ke arah Brand Loyalty.

esan Kualitas)

elakukan pembelian ulang produk yang sama. Salah satu faktor

digunakan pemasar untuk mengembangkan loyalitas merek

dari konsumennya. Pemasar yang kurang atau tidak

memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan

menanggung resiko tidak loyalnya konsumen. Jika pemasar sangat

memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan yang

lebih mudah diperoleh.

3) Brand Associations (Asosiasi Merek)

Brand Associations yaitu kumpulan keterkaitan sebuah

me ngat sebuah me

asosiasi yang timbul karena informasi yang disampaikan kepada

konsumen.

Brand Associations me en pembentuk ekuitas

yang i ketika konsumen

2) Perceived Quality (K

Perceived Quality yaitu persepsi kualitas yang

diterima/dirasakan konsumen atau Persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas produk atau jasa. Konsumen yang

memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung

m

penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas. Ini

dapat

intensif, loyalitas konsumennya pada merek yang ditawarkan akan

rek pada saat konsumen mengi rek dan berupa

rupakan elem

(36)

Familier terhadap merek dan mempunyai asosiasi yang kuat, layak

aknya. Asosiai tersebut berupa kesan-kesan

a hal

ini me

kelompok

an

yang sangat

pro

perusahaan terlihat lemah, maka perusahaan harus mendapatkan

me t performance,

n serta

dan unik dalam ben

yang berhubungan dengan merek yang tertanam diingatan atau

benak konsumen. Kemudian kumpulan asosiasi-asosiasi tersebut

membentuk citra merek yang positif (positive brand image) dan

membuat konsumen suka dan puas pada merek tersebut.

4) Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Brand Loyalty yaitu ukuran dari kesetiaan konsumen

terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand

equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karen

rupakan ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah

merek. Apabila loyalitas meningkat, maka kerentanan

pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi. Hal ini

merupakan suatu indikator dari brand equity yang berkait

dengan laba di masa yang akan datang karena loyalitas merek

secara langsung dapat diartikan sebagai penjualan diamasa depan.

Pengukuran ekuitas merek merupakan suatu hal

penting bagi perusahaan karena sangat berguna untuk mengevaluasi

gram pemasaran mereka. Jika pada suatu saat ekuitas merek

feedback dari konsumennya. Umpan balik (feedback) ini dapat

mbantu dalam mengidentifikasi masalah produc

(37)

memberikan feedback kepada karyawann perusahaan mengenai

katan yang harus dilakukan.

E.

Ker

atau enelitian (Bilson Simamora,

2004:36).

terperinci p

penelitian.

Jadi kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini digambarkan

sebagai ber

Gambar II.1. Konsep ekuitas merek Sumber: Sitinjak, 2001.

dimana pening

Kerangka Pemikiran Teoritis

angka pemikiran teoritis adalah model konseptual yang disesuaikan

dibentuk sesuai dengan kebutuhan p

Kerangka pemikiran teoritis yang baik adalah menjelaskan secara

emikiran tentang hubungan antara konsep yang diduga ada dalam

ikut: Brand Equity Brand Awareness Brand Loyalty Asosiasi-siasi merek Percieved

Quality aso

Asset-asset merek yang lain

Memberikan nilai pelanggan dengan menguatka

a. Interprestasi/ proses info

b. Rasa percaya diri

dala pembelian c. Pen dengan m kepada n: rmasi m proses capaian kepuasan erek

Memberikan nilai kepada produsen dengan menguatkan:

a. Efisiensi dan efektifitas

b. Loyalitas merek

c. Harga/laba

d. Perluasan merek

f. Keuntungan Kompetitif

program pemasaran

(38)

Manfaat E

c. kuitas Merek

sahaan yang menambah

value

merupa

me atas kualitas. Karena merek

menggambarkan value yang perusahaan tawarkan, maka merek

menjadi alat kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan

pembelian. Jika merek memberikan value ke pelanggan maka tentu

saja merek juga memberikan value ke perusahaan atau produsen.

Manfaat (value) yang perusahaan dapatkan jika memiliki

ekuitas merek yang kuat adalah (Philip Kotler (1999;462):

a. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil

karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.

b. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam

negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan

mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut

c. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari

pesaingnya karena merek tersebut memiliki mutu yang diyakini

lebih tinggi.

d. Perusahaan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek

karena merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi.

e. Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan yang ganas

Merek merupakan ekuitas peru

bagi produk dan jasa yang ditawarkan ke pelanggan. Merek

kan asset yang menciptakan value bagi pelanggan dan

(39)

F. Perilaku K

1. Pengertian Perilaku Konsumen

laku konsumen menurut Basu Swastha dan Hani

Handoko (

“Pe

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang-bar k di dalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut”.

Sedangkan menurut JamesF. Engel (1994: 3) yaitu:

“Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terl

produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tind

2. Faktor-fak

Per ruhi oleh

faktor- n eksternal (Kotler, 1997:153-166).

Faktor-faktor inter

a. Motiva

kebutuhan, dorongan dan tujuan (Anoraga, 1992:77). Kebutuhan yang

merupa

merasa untuk mengetahui

ada biasanya melahirkan dorongan, berarti

dorong

onsumen

Pengertian peri

1987;9) adalah sebagai berikut:

rilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu secara

ang dan jasa-jasa, termasu

ibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan

akan tersebut”.

tor Yang mempengaruhi Perilaku Konsumen.

ilaku konsumen dalam pembentukannya dipenga

faktor internal maupu

nal yang mempengaruhi perilaku konsumen:

si

Motivasi didefinisikan menjadi tiga komponen utama, yaitu

kan segi utama dari motivasi timbul dari seseorang apabila ia

ada kekurangan dalam dirinya. Usaha

nya ketidakseimbangan

(40)

Dalam

terpenu

tivasi adalah keberadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi mendorong kegiatan dan m

memberikan kepuasan”.

b. Sikap

Sikap menurut Kotler (1997:167) adalah evaluasi perasaan

emosional dan kecenderungan yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap

beberapa objek dan gagasan.

c. Pengamatan dan Persepsi

Pengamatan adalah suatu proses yang manusia menyadari

dan mengiterpretasikan aspek lingkungannya. Hasil pengamatan

individu terhadap suatu produk akan membentuk pandangan atau

persepsi tertentu terhadap produk tersebut.

Perbedaan persepsi atas suatu produk akan menciptakan

proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda-beda.

Karena itu apa yang kita persepai pada suatu waktu tertentu

tergantung bukan saja pada stimulus sendiri, tetapi pada latar

belakang beradanya stimulus itu, seperti pengalaman-pengalaman

sensoritas kita yang terdahulu, prasangka-prasangka,

keinginan-keinginan, sikap dan tujuan kita.

usaha mencapai tujuan berarti keseimbangan dirinya seseorang

hi.

Menurut Muchhdarsyah (1997:134):

“Mo

(41)

Hal-hal yang mempengaruhi persepsi (Bimo Walgito,

4:56): 199

) Kesadaran

a senang atau murung kita akan menghasilkan

suatu p

2)

rti secara teratur akan menyimpan data-data

yan

men derung untuk terus-menerus

den

3) Pro

enentukan dan memutuskan data mana yang

aka

sep

4) Bahasa

ng.

Penguj 1

Pada saat kit

ersepsi yang berbeda tergantung kesadaran kita pada

saat melihat suatu benda.

Ingatan

Indera kita sepe

g kita terima. Dalam rangka memberikan arti secara

terus-erus orang cen

membandingkan penglihatan, suara dan penginderaan lainnya

gan ingatan-ingatan pengalaman lalu yang mirip.

ses Informasi

Kita sudah dapat m

n dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu

erti saat itu, lalu membuat interpretasi dan evaluasi.

Bahasa dapat jelas mempengaruhi kognisi kita, memberikan

bentuk pada persepsi secara tidak langsu

5) Pengujian Hipotesis

ian hipotesis merupakan komponen yang mengolah

(42)

penginderaan hanya mempunyai kemungkinan saja sehingga

‘pencarian’ untuk hipotesis yang tepat dilakukan dengan sangat

cepat, otomatis berada sedikit dibawah kesadaran.

d. Belajar

adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi

sebagai a

me

ran

e. Kep

psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.

Kepr

pola perilaku normatif termasuk pola piker

m njalankan dan bertindak. Perilaku manusia sangat ditentukan

oleh kebudayaan yang melingkupinya dan pengaruhnya akan Belajar

kibat adanya pengalaman. Hasil belajar itu akan

mberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan

rangsangan-gsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu.

ribadian

Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis,

ibadian mencakup kebiasaan-kebiasaan sikap perilaku dari

tiap individu.

Adapun faktor eksternal meliputi:

1) Kebudayaan

Kebudayaan adalah kesatuan dari pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, adap istiadat dan kebiasaan.

Kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota

masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang

dipelajari dari

(43)

selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau

perkembangan jaman.

2) Kelas Sosial

pat dikelompokkan

kedalam tiga kelas yaitu:

a) Kelas Atas

Yang termasuk kelas atas adalah para pengusaha dan

pejabat-pejabat tinggi.

b) Kelas Menengah

Yang termasuk kelas ini adalah para karyawan di instansi

pemerintahan dan swasta serta pengusaha menengah.

c) Kelas Rendah

Yang tergolong dalam kelas ini adalah para buruh pabrik,

tukang becak, pedagang kecil, petani dan sebagainya.

Perilaku konsumen antara kelas sosial satu akan

berbeda dengan kelas sosial lain, karena golongan sosial ini

mempunyai sikap yang berebeda-beda.

3) Kelas Sosial

Kelas sosial terbentuk karena adanya keinginan

manusia untuk menjadi satu dan berinteraksi satu sama lain dan Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (1997: 58),

(44)

juga dengan suas sekelilingnya. Biasanya kelompok

sosial te atas perasaan senasib,

tujuan, ideologi, profesi dan sebagainya.

tetapi juga orang-orang yang secara langsung masih

mempunyai hubungan keluarga seperti kakek, nenek, paman,

an sebagainya.

lainnya, keluarga

memainkan peranan penting dalam dalam membentuk perilaku

keluarga, masing-masing anggota mempunyai

eputusan membeli

produk. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemasar

h siapa saja yang mempengaruhi keputusan

siapa saja yang membuat keputusan untuk membeli,

G. Hipotesis

ana lam

rbentuk karena didasarkan

4) Keluarga

Di dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia,

keluarga mempunyai peran yang sangat besar, sebab keluarga

yang dimaksud disini tidaklah terbatas pada suami, isteri, anak,

bibi d

Jika dibangdingkan dengan faktor eksternal

konsumen. Dalam

peran yang berbeda-beda dalam menentukan k

dalam hal ini adala

pembelian,

siapa saja yang melakukan pembelian dan siapa saja yang

(45)

Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka

pen

ber uk mempermudah jalannya penelitian. Untuk

rum san masalah pertama tanpa hipotesis. Adapun hipotesis untuk rumusan

:

Terdapat p

ulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara yang

fungsi sebagai pedoman unt

u

masalah kedua adalah

erbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

jenis penelitian studi kasus

terhada

penelit

demiki

yang di

B. Lokasi Pen

C. Waktu

Wa

D. Subjek

1. Subjek

Sub

Wo

kel

Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan

p konsumen suatu merek sepeda motor. Studi kasus merupakan suatu

ian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas. Dengan

an hasil penelitian hanya berlaku pada daerah penelitian dan produk

teliti.

elitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Wonogiri.

Penelitian

ktu penelitian dilakukan pada bulan April 2007.

dan Objek Penelitian

Penelitian

jek penelitian adalah semua orang yang berdomisili di Kabupaten

nogiri pengguna sepeda motor merek Honda atau Yamaha jenis bebek

(47)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda

motor H

E. Va

var asalah yang pertama dan variabel untuk masalah yang kedua.

Variabel-v

1.

elekat pada

rek yang dibelinya. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti

adalah:

ssociations indikatornya adalah kemasan, kemudahan dalam

arganya terjangkau yang terdapat pada sebuah merek.

san, kesetiaan pada suatu

merek atau perusahaan. onda dan Yamaha.

riabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu

iabel untuk m

ariabel tersebut meliputi:

Variabel masalah pertama: persepsi konsumen tentang ekuitas merek

Persepsi konsumen tentang ekuitas merek adalah pandangan atau

pengamatan konsumen tentang asset, nilai, simbol yang m

suatu me

1) Brand Awareness indikatornya adalah ingatan, kesadaran konsumen

pada sebuah merek.

2) Perceived Quality indikatornya adalah kualitas dan kenyamanan yang

dimiliki sebuah merek.

3) Brand A

pemakaian, h

(48)

Pen gunakan skala likert 5

poi (5),

u-ragu (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).

2.

. persepsi konsumen tentang ekuitas merek

er tau

pen

1)

katornya adalah kemasan, kemudahan

dalam pemakaian, harganya terjangkau yang terdapat pada sebuah

4) Brand loyalty indikatornya adalah kepuasan, kesetiaan pada suatu

merek atau perusahaan.

Pengukuran untuk variabel ini dengan menggunakan skala likert 5

poin, dengan kategori dan skor sebagai berikut: Sangat Setuju (5),

Setuju (4), Ragu-ragu (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).

b. Variabel moderatornya adalah sepeda motor merek Honda dan

Yamaha.

gukuran untuk variabel ini dengan meng

n, dengan kategori dan skor sebagai berikut: Sangat Setuju

Setuju (4), Rag

Variabel masalah kedua

a

P sepsi konsumen tentang ekuitas merek adalah pandangan a

gamatan konsumen tentang asset, nilai, simbol yang melekat pada

suatu merek yang dibelinya. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti

adalah:

Brand Awareness indikatornya adalah ingatan, kesadaran

konsumen pada sebuah merek.

2) Perceived Quality indikatornya adalah kualitas dan kenyamanan

yang dimiliki sebuah merek.

3) Brand Associations indi

(49)

F. Pop

1.

aran 2003-2006, berusia

17-2. Sampe

popula irullah, 2002:52).

Dalam penelitian ini digunakan responden sebagai sampel yang dipilih.

ut peneliti menetapkan besarnya sampel sebanyak 100

n = Jumlah sampel.

Zα/2 = Nilai Uji t dengan tingkat signifikansi 5% (Zα/2=1,96) ulasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki

sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti

(Widayat dan Amirullah, 2002:52). Dengan demikian populasi merupakan

seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa

kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah penduduk yang

berdomisili di Kabupaten Wonogiri yang menggunakan sepeda motor

merek Honda atau Yamaha jenis bebek tahun kelu

50 tahun, tanpa memandang jenis kelamin, dan pekerjaan.

l

Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari

si yang dipilh dalam penelitian (Widayat dan Am

Dari populasi terseb

responden. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus (Umar,

2003:150):

n > p.q (Zα/2/e)2

(50)

25.

agar memudahkan perhitungan maka

dibulatkan menjadi 100 sampel responden

el yang digunakan untuk sepeda motor Honda

dan Ya

sepeda motor Yamaha berjumlah 40 responden. Hal ini

dilakuk

III.1.

Peringkat Penjualan Sepeda Motor per Desember 2006 No

e = Tingkat kesalahan yang ditolerir (10%).

p = Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik

tertentu.

q = (1-p) = Proporsi yang diinginkan mempunyai karakteristik

tertentu.

p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan 0,

Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan jumlah sampel

(n) harus lebih besar dari 96 dan

Pendistribusian samp

maha adalah untuk sepeda motor Honda berjumlah 60 responden

dan untuk

an karena peringkat penjualan sepeda motor Honda lebih tinggi

dari pada sepeda motor Yamaha.

Tabel

Merek Sepeda Motor Jumlah penjualan (unit)

1 Honda 255.136

2 Yamaha 131.147

Sumber: detik.finance.com

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan sampel non probabilitas dengan purposive sampling

(Sugiyono, 1997:78) karena populasinya tidak dapat ditentukan. Prosedur

(51)

responden baik itu di bengkel motor, di tempat parkir, di kampus, di dealer

sepeda motor atau di tempat-tempat umum lainnya di Kabupaten Wonogiri

, karena peneliti anggap Kabupaten Wonogiri tersebut sudah mewakili

untuk pelaksanaan penelitian karena terdapat fasilitas publik, selain itu

juga m ngingat adanya keterbatasan waktu dan biaya penelitian yang

sudah dinilai telah memenuhi kriteria yang ditetapkan

menjadi responden; jika mereka bersedia

mua cc.

dipilih adalah mereka yang berdomisili di

G. Definis

1. Me

kes

jasa

dih e

tersedia. Serta yang

oleh peneliti dan bersedia untuk

maka mereka dijadikan sampel dan diberi daftar pertanyaan untuk diisi

atau dijawab dengan jelas dan lengkap. Jadi responden yang dijadikan

sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut;

1. Merupakan pemilik atau pengguna sepeda motor Honda atau

Yamaha type bebek tahun 2003-2006 se

2. Responden yang

Kabupaten Wonogiri yang berumur 17-50 tahun.

i Operasional

rek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau gabungan dari

eluruhannya yang ditujukan untuk mengidentifikasikan produk atau

yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang

(52)

2. Ekuitas merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan merek dan

menghasilkan nilai lebih bagi konsumen yang berlaku pada produk,

penjualan maupun perusahaan.

3. Persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di

dalam ngkungannya, baik lewat

pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan, dan penciuman.

4. Ko m membeli dan atau menggunakan sepeda

mo m aha.

H. Teknik

1. Ku

nik pengumpulan data yang dilakukan dengan

me

yan

men

kel

resp

bra

2. Ob

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

langsung dengan mencatat apa yang penulis ketahui tentang objek yang memahami informasi tentang li

nsu en adalah orang yang

tor erek Honda dan Yam

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang mendukung penelitian ini adalah:

esioner

Kuesioner adalah tek

mberikan daftar pertanyaan secara sistematis kepada para responden

g menjadi sasaran kuesioner.

Kuesioner akan dibagikan kepada responden yang memiliki atau

ggunakan sepeda motor Honda atau Yamaha jenis bebek tahun

uaran 2003-2006. Data yang ingin dikumpulkan yaitu karateristik

onden, persepsi konsumen tentang unsur-unsur ekuitas merek yaitu

nd awarennes, perceived quality, brand association, brand loyalty.

(53)

aka

info ang diteliti, misalnya data tentang

peringkat penjualan sepeda motor dalam negeri, gambaran umum

perusahaan sepeda motor, dll.

I. Teknik a

1. Teknik

Pengujian instrum udkan untuk mengukur kesahihan

(validit dan men penelitian. Pengujian

instrum ran 100 kuesioner kepada

responden dan kuesioner tersebut digunakan untuk menguji validitas dan

reliabil alat

a.

Uji

alat

val skor yang diperoleh dari

masing-masing item dengan skor total. Suatu instrumen dikatakan

sahid/valid jika instrumen itu mampu mengungkapkan apa yang ingin

diungkapkannya. Untuk pengukuran validitas digunakan rumus

Product Moment sno Hadi, 1999:23) sebagai

berikut

n diteliti, kemudian mempelajari catatan, dokumen, arsip-arsip serta

rmasi yang berkaitan dengan objek y

Analisis Dat

Pengujian Instrumen

en ini dimaks

as) keandalan (reliabilitas) instru

en dilakukan dengan dengan penyeba

itas pengukur dalam penelitian ini.

Pengujian Validitas

kesahihan (validitas) digunakan untuk menguji sejauh mana suatu

ukur dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji

iditas dilakukan dengan mengkorelasikan

dari Karl Person (Sutri

(54)

( )

{

}

∑ ∑

{

( )

}

=

2 2

2 2

y y

N x x

N

y x xy N rxy

Keterangan:

relasi product moment

esponden

an (α) = 0,05 atau 5%, apabila rhitung lebih besar

ioner sebagai alat ukur dikatakan valid tetapi

sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka kuesioner sebagai alat

ukur dikatakan tidak valid.

b. Pengujian Reliabiltas

Analisis reliabilitas digunakan untuk memenuhi kendala kuesioner. Uji

ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat

pengukuran yang sama. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik

belah dua yang membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah

anatara kelompok item bernomor genap dengan kelompik item

bernomor ganjil. Selanjutnya dicari koefisien korelasi product moment

kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown.

rxy = Koefisien ko

x = Nilai masing-masing item

y = Nilai total semua item

N = Jumlah r

Dengan taraf signifik

(55)

Rum sebagai berikut:

1)

us untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah

Rumus korelasi product moment

( )

{

2

2

}

∑ ∑

{

2

( )

2

}

y y N x x N

x y

y N

= x

rxy

isien korelasi item bernomor ganjil dengan item

bernomor genap

x = Nilai item bernomor ganjil

y = Nilai item bernomor genap

pel

xy

umus rown

bernomor ganjil maka untuk Keterangan:

rxy = Koef

N = Jumlah sam

= Hasil kali skor x dan y untuk setiap responden

2) R korelasi Spearman B

Setelah koefisien korelasi item

menilai reliabilitasnya digunakan rumus Spearman Brown

(Sutrisno Hadi, 1999:44) sebagai berikut:

xy r 2 xy bb r + 1 r = e ef

oe si antara item bernomor ganjil

dengan item bernomor genap. Ket rangan:

rbb = Ko isien reliabilitas

(56)

Dengan taraf signifikan (α) = 5% jika rbb lebih besar dari rtabel

maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi

keandalan.

2. An entase

Untuk mengetahui profil responden yang diteliti akan digunakan Analisis

Persentase. Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut

(Sugiono, 1992):

Xi

Ni

Keterangan:

P = Hasil persentase

Xi = Jumlah Variabel Xi

Ni = Jumlah sampel

Untuk menguji hipotesis masalah pertama, seberapa baik persepsi

konsumen t erek sepeda motor Honda dan Yamaha, maka

diguunakan Analisis A i dinilai berdasarkan kriteria

menurut skala satu sam

sebagai berikut

a.

r dengan skala satu sampai lima, skala tersebut adalah sebagai

alisis Pers

P = X 100%

erhadap ekuitas m

rithmatic Mean. Persepsi in

pai lima. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah

Memberi bobot pada jawaban-jawaban yang diberikan responden pada

kuesione

(57)

(SS) Sangat Setuju mempunyai bobot 5

(S) Setuju mempunyai bobot 4

yai bobot 2

Tidak Setuju mempunyai bobot 1

(RR) Ragu-ragu mempunyai bobot 3

(TS) Tidak Setuju mempun

(STS) Sangat

b. Menghitung nilai rata-rata terhadap variabel yang diteliti dengan

rumus sebagai berikut (Dajan, 1993:120):

Nn x

x=

uitas merek yang diteliti,

dikategorikan sebagai berikut (Hadi, 2002:12):

1. Sangat baik : 4,24-5,00

2. Baik : 3,43-4,23

3. Ragu-ragu : 2,62-3,42

4. Buruk 1

5. S

Dimana:

x : Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap ekuitas merek

yang diteliti.

x : Jumlah nilai kuantitatif

N : Jumlah responden

n : Jumlah item pertanyaan

Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap ek

: 1,81-2,6

(58)

Seadangkan untuk menguji hipotesis masalah kedua, apakah ada

perb a kuitas merek sepeda motor Honda dan

Yamaha, maka

ed an persepsi konsumen tentang e

menggunakkan T-test Independent dengan rumus uji beda mean:

(

)

(

)

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − + − + − = 2 1 2 1 2 2 ___ 2 1 ___ 1 1 2 1 1 n n n n S n S n t Dimana: ⎟ ⎜ + − 2 2 1 1 X X 1 2 ___ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = S − −

n X X Keterangan:

Rata-rata statistik persepsi konsumen sepeda motor Honda

Rata-rata statistik persepsi konsumen sepeda motor Yamaha

Jumlah sampel pertama, yaitu konsumen sepeda motor Honda

Jumlah sampel kedua, yaitu konsumen sepeda motor Yamaha

Varian sampel kedua, yaitu konsumen sepeda motor Yamaha

t = Test statistik

Ho diterima (ha ditolak) bila

= 1 ___ X = ___ 2 X

n1 = = 2 n = 2 1

S Varian sampel pertama, yaitu konsumen sepeda motor Honda

= 2 2 S tabel hitung

tabel t t

t ≤ ≤

Ho ditolak (Ha diterima) bila −thitung <ttabel atau

tabel hitung t t >

(59)

Adapun apabila menggunakan program SPSS.Langkah-langkah yang

an adalah :

Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif

Ho : Tidak terdapat perbedaan persepsi konsumen tentangekuitas merek

sepeda motor Honda dan Ya dilakuk

1.

maha jenis bebek.

Ha : Terdapat perbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda

motor Honda dan Yamaha jenis bebek.

2. ujian

Untuk menguji apakah Ho diterima atau ditolak, maka dilakukan uji

signifikansi dengan α 0,05. Artinya kemungkinan peneliti salah dalam

menolak Ho sebesar 5%.

3. Kesimpulan

Peneliti melakukan perbandingan antara probabilitas (signifikansi) hasil

ana s

kurang lak: berarti terdapat perbedaan persepsi

konsum

perband lebih dari 0,05, maka Ho

dite a

ekuitas a dan Yamaha.

Ketentuan Peng

lisi dengan α 0,05. Jika hasil perbandingan menunjukan probabilitas

dari 0,05, maka Ho dito

en tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha. Jika

ingan menunjukkan probabilitas

rim : berarti tidak terdapat perbedaan persepsi konsumen tentang

(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Kabupaten Wonogiri 1. Tentang

merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang

pem

195 aten dalam Lingkungan

Provinsi Jawa Tengah. Kondisi Kabupaten Wonogiri yang kaya

kepemilikan gunung dan perbukitan dengan unsur tanah yang bervariasi

sehingga kaya akan potensi alam seperti hutan, sungai, waduk, goa yang

sangat potensial sebagai tujuan wisata. Kabupaten Wonogiri sebagai kota

tujuan wisata sangat dimungkinkan karena:

a)

b)

c) Event-event pariwisata cukup potensial

d) Jaringan transportasi cukup lancar dari Pacitan, Ponorogo (Jawa

Timur), Solo dan Yogyakarta.

.

Kabupaten

Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan sebutan Kota Gaplek,

bentukannya ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun

0 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabup

Dekat dengan tujuan wisata Solo dan Yogyakarta.

Dekat dengan Bandara Adi Sumarmo Solo

(61)

Wonogiri kaya akan wisata ritual, karena menurut sejarahnya

Wonogiri didirikan oleh RM. Said (Pangeran

Sambernyowo/Mangkunegoro). Salah satu petilasan RM.Said adalah

Momumen Watu Gilang di Nglaroh Selogiri, Sendang Siwani terletak di

n Selogiri kurang lebih 5 Km arah ke utara Kota Wonogiri dan

masih ba

orang untuk meditasi dan ngalab berkah pada malam Selasa Kliwon dan

Jum’at Kliwon.

2. Pro

a. Geo

n Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara

Sela

den

• Utara : berbatas dengan Kabupaten Sukoharjo dan

Kecamata

nyak petilasan yang lain, sebagai wisata ritual banyak dikunjungi

fil Wilayah

grafis

Kabupate

geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' Lintang

tan dan garis bujur 110 0 41' sampai 111 0 18' Bujur Timur

gan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah

Kabupaten Karanganyar

Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Karanganyar dan

Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur).

• Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timir)

(62)

• Sebelah Barat : berbatas dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan

Kabupaten Klaten.

Secara umum daerah ini beriklim tropis, mempunyai 2 musim

yaitu penghujan dan kemarau dengan temperatur rata-rata 240 C

hingga 370 C.

b.

Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara

Gambar

Gambar II.1. Konsep ekuitas merek
Tabel V.2.
Tabel V.3.
Tabel V.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Abstract Specification topic 2 (08-015r2), â �� Geographic information â �� Spatial referencing by coordinatesâ ��. Table Data Values

Mengingat bahasa Indonesia juga merupakan bahasa asing bagi orang Jepang, sehingga kosakata yang berkaitan erat dengan budaya Indonesia atau yang menyangkut jati

Sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan pengaruh perubahan harga secara umum terutama dalam perioda inflasi dengan menyesuaikan laporan keuangan historisnya dengan

Simpulannya adalah bahwa tingkat pendapatan pada kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang memnurut Indeks Wlliam tidak masih sangat besar namun menuju

Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bioloagi siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Tasikmalaya melalui penggunaan model pembelajaran discovery learning dengan praktik

Reporting mainly aggressive encounters with leopards can erode local people’s tolerance and worsen the situation by forcing the Forest Department to unnecessarily trap the wild

Pemanfaatan facebook untuk berkomunikasi dengan keluarga selalu digunakan oleh mahasiswa asal Papua yang kuliah di Fispol Unsrat, karena memang saat ini fasilitas

adanya pendekatan dan media dalam melakukan pembelajaran siswa akan lebih aktif dan semangat dalam belajar, siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh