PERSEPSI KONSUMEN TENTANG EKUITAS MEREK
(
Brand Equity
) SEPEDA MOTOR
Studi kasus: Sepeda Motor Merek Honda dan Yamaha Jenis Bebek Di Kabupaten Wonogiri
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh: Antonius Sigit Pramono
032214124
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sk a:
ang
telah member
abizzzz” (Angga, Amandus, Heru, Sony (Vega merah), Roy (sang INTELEGEN), Yusnita SE (semoga sukses dapat kerjanya), Amel,
Arbie/cabi (teruz berjuang kejar cewek impian Lo bie), L-Man vs Titis (semoga langgeng man cinta kasih kalian), Edi (Satria kinclong sekinclong orangnya hee), Isa(jaga matanya bro..), Yo2x (pengkritik pedas), Adi (gondrong, Calon SE), Windro (sang pemburu&pencari cinta), Cristian (kecilin dong perutnya), Edi pRAJOKO (berubahlah jadi edi pria sejati hii..), Tomy (filling kita hari ini apa Tom), serta
Fandy dkk, “Terus berjuang teman2 kejar SE-mu, tapi tetap nongkrong yeeee..” gak da kalian kopma sepi bro...
Kost Abimanyu ‘206 Bapak dan Ibu kost, Simbah, Sugex’s, Samsul,
Woko, Pulung, Wiwid, Kiki, Ilham, Roy, Peyang, Darwin, Yayat, Kribo, Tomy dan semuanya.
ripsi ini keperse bahkan kepadm
Bapak dan Ibu tercinta
Kakak-kakakku terkasih
-Bulekku dan keluarga di Madura (Mas Warsito, Dani, Lala) y ikan dorongan dan semangat selalu
Anita untuk cinta dan kasihnya serta dorongan semangatnya “I love
you..”
HALAMAN MOTO
“ S
kesempatan, karen
an datang dengan
sendirinya”
“Derita membuat ki
embuat kita bijak,
kebijakkan membuat hidup kita lebih bermanfaat”
“Pohon yang kering akan lebih baik, daripada pohon yang hijau
tetapi benalu”
emua permulaan itu sulit, tetapi dengan kemauan dan kerja
keras segala sesuatu dapat dilalui “
“Janganlah menunggu kesempatan, tetapi ciptakanlah
a kesempatan tidak ak
ABSTRAK
PERSEPSI KONS
(
Bran
TOR
Studi kasus: Sepeda Motor Merek Honda dan Yamaha Jenis Bebek Di Kabupaten Wonogiri
Antonius Sigit Pramono Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik persepsi konsumen
ata dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada asyarakat Kabupaten Wonogiri sebagai responden sebanyak 100. Dari
100 s
motor Honda dan 40 responden untuk pengguna sepeda motor Yamaha. Analisi
data ya ic Mean untuk mengukur seberapa baik
per
Indepe ngukur adakah perbedaan persepsi konsumen
tentang Honda dan Yamaha.
ekuitas psi konsumen
tentang juga terdapat
per Perseps
UMEN TENTANG EKUITAS MEREK
d Equity
) SEPEDA MO
Universitas Sanata Dharma 2007
tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha jenis bebek di kabupaten Wonogiri dan apakah terdapat perbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten Wonogiri.
D warga m
re ponden tersebut dibagi dua yaitu 60 responden untuk pengguna sepeda
ng digunakan adalah Arithmat
sepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamah, dan
ndent sample t-Test untuk me ekuitas merek sepeda motor
Dari hasil analisis data didapatkan bahwa persepsi konsumen tentang merek sepeda motor Honda sangat baik sedangkan perse
ekuitas merek sepeda motor Yamaha baik. Selain itu
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTION
ity the perception on motorcycle
brand e en Wonogiri, and whether there
was Kabupa
respond data ap consum differen Yamah
be found out that: (1). Honda user’s brand
equ as good, (2). There was
diff
MOTORCYCLE BRAND EQUITY
Case study: Honda and Yamaha MotorcycleIn Kabupaten Wonogiri
Antonius Sigit Pramono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The purpose of the research were to ident quity of Honda and Yamaha in Kabupat
perception differences on motorcycle brand equity of Honda and Yamaha in ten Wonogiri.
The data was obtained by alloting questionaire to 100 respondent: 60 ents were Honda user and 40 respondents were Yamaha user. Analysis plied were Arithmatic Mean to measure how well the perception of er on brand equity, and Independent sample t-Test to measure the ce of perception of consumer about motorcycle brand equity Honda and a.
Based on the analysis, it can
ity was very good, Yamaha user’s brand equity w
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pen
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
kepada:
Unversitas Sanata Dharma.
telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dharma yang telah membantu penulisan skripsi selama ini.
ulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
skripsi yang berjudul “Persepsi Konsumen Tentang Ekuitas Merek (Band
Equity) Sepeda Motor. (Studi Kasus: Sepeda Motor Honda dan Yamaha Jenis Bebek)”.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan
skripsi ini baik dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria untuk cinta, keselamatan dan berkah yang
diberikan dalam kehidupan ini.
2. Bapak Drs. Alek Kahu Lantum. MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Drs. Hendra Purwanto G., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak A. Yudi Yuniarto. SE, MBA., selaku Dosen pembimbing I yang
5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M. S., selaku Dosen pembimbing II
yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada
6. Bapak Drs. Marianus Moktar Mds., MM., selaku Dosen tamu penguji
pendadaran yang telah memberikan masukan dan nasehat bagi penulis.
7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
8. Seluruh Masyarakat di Kabupaten Wonogiri yang telah membantu penulis
9. Bapak dan Ibu di rumah yang telah memberikan doa, kasih sayang,
pengorbanan, serta dorongan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
penulis dalam menyelesaikan sripsi ini.
11.
dorongan semangat, khususnya angkatan 2003 (Anak2 Nongkrong Abizz),
penulis sebutin satu-persatu.
skripsi ini.
umumnya.
10.Mbah Kakung, Kedua kakakku (Mas Prih dan Mbak Rita), Kedua Kakak
Iparku (Mbak Neng dan Mas Dwi) dan keponakanku serta semua
saudara-saudaraku yang telah memberikan doa, semangat dan dorongan bagi
Anita yang telah memberikan doa, semangat, cinta kasihnya kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.Teman-teman Manajemen ‘E yang telah memberikan bantuan dan
Angga, Amandus, Heru, Sonex, Roy, Titis, Yusnita, Camelia,
Arbie(Cabii), L-Man, Edi (Piyanda), Isa, Yo2x, Adi(Gondrong), Windro,
Cristian, Edi pRajoko, serta Fandi dkk, dan semua teman yang tidak bisa
13.Anak Kost Abimanyu ‘206 terima kasih semua.
14.Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan
Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
dari segi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
Yogyakarta, September 2007
DAFTAR ISI
HA
HALA
HALA
HALA
HALA
PERNYAT
AB
AB
DA
DA
DAFTA
BA
A.
B.
D. ... 6
E. F. ... 8
BAB II A. Pengertian Pemasaran ... 10
LAMAN JUDUL... i
MAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
MAN PENGESAHAN... iii
MAN PERSEMBAHAN ... iv
MAN MOTO ... v
AAN KEASLIAN KARYA ... vi
STRAK ... vii
STRACT... viii
KATA PENGANTAR ... ix
FTAR ISI... xi
FTAR GAMBAR ... xv
R TABEL... xvi
B I PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalaha... 5
Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... 7
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10
C. Konsep Pemasaran ... 11
D. Merek ... 12
1. Pengertian Merek ... 12
2. Ekuitas Merek ... 15
E. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 19
F. Perilaku Konsumen ... 21
1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 21
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 21
G. Hipotesis... 26
AB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian... 28
B. Lokasi Penelitian... 28
C. Waktu Penelitian ... 28
D. Subjek dan Objek Penelitian ... 29
E. Populasi dan Sampel ... 31
1. Populasi ... 31
2. Sampel... 31
3. Teknik Sampling... 32
F. Definisi Operasional ... 33
G. Teknik Pengumpulan Data... 34
H. Teknik Analisis Data... 35
AB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42 B
A. Kabupaten Wonogiri ... 42
1. Tentang Kabupaten ... 42
2. Profil Wilayah ... 43
3. Visi dan Misi ... 45
4. Target dan Sasaran ... 46
5. Ekonomi dan Bisnis ... 48
B. Produk Honda ... 51
C. Produk Yamaha... 61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 73
A. Identitas Responden ... 74
B. Pengujian Terhadap Instrumen Penelitian ... 76
1. Uji Validitas ... 77
2. Uji Reliabilitas ... 79
C. Diskripsi Variabel Penelitian ... 80
1. Variabel Ekuitas Merek Sepeda Motor Honda ... 81
2. Variabel Ekuitas Merek Sepeda Motor Yamaha... 87
D. Analisis Arithmatic Mean... 92
1. Persepsi Konsumen Tentang Ekuitas Merek Sepeda Motor Honda ... 93
2. Persepsi Konsumen Tentang Ekuitas Merek Sepeda Motor Yamaha... 99
E. Analisis Uji Beda Mean (Independent Sample Test)………...106
A. Kesimpulan………..111
B. Saran………112
C..Keterbatasan...114
DAFTAR PUSTAKA ... 116
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Konsep Ekuitas Merek... 19
Gambar V.1. Signifikansi nilai t-hitung Brand Awareness... 92
Gambar V.2. Signifikansi nilai t-hitung Perceived Quality... 93
Gambar V.3. Signifikansi nilai t-hitung Brand Associations... 94
Gambar V.4. Signifikansi nilai t-hitung Brand Loyalty... 95
DAFTAR TABEL
Tabel III.1. Peringkat Penjualan Se
... 75
Tabel V
... 76
... 78
... 79
Tabel V
loyalty
sepeda motor Yamaha ... 88
Tabel V.14. Persentase skor jawaban responden perceived quality
sepeda motor Yamaha ... 89 peda Motor per Desember 2006... 32
Tabel V.1. Distribusi Skor Usia ...
.2. Distribusi Skor Jenis Kelamin... 75
Tabel V.3. Distribusi Skor Pekerjaan Responden...
Tabel V.4. Uji Validitas Variabel Brand Awareness... 77
Tabel V.5. Uji Validitas Variabel Perceived Quality...
Tabel V.6. Uji Validitas Variabel Brand Associations... 78
Tabel V.7. Uji Validitas Variabel Brand Loyalty...
.8. Uji Reliabilitas Ekuitas Merek (Brand Equity)... 80
Tabel V.9. Persentase Skor Jawaban Responden
Brand Awareness Sepeda Motor Honda ... 82
Tabel V.10. Persentase skor jawaban responden perceived quality
sepeda motor Honda... 83
Tabel V.11. Persentase skor jawaban responden brand associations
sepeda motor Honda... 85
Tabel V.12. Persentase skor jawaban responden brand
sepeda motor Honda... 86
Tabel V.15. Persentase skor jawaban responden brand associations
sepeda motor Yamaha ... 90
Tabel V.16. Persentase skor jawaban responden brand loyalty
sepeda motor Yama ... 92
abel V.17.Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Awareness
tor Honda ... 93
Tabel V.18
Tab
Tab
Tab
... 95
Tabel V.22
Tab
Tab
Tab
Tab
ha ...
T
sepeda mo
. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Awareness
sepeda motor Honda... 93
el V.19. Jawaban Responden Tentang Variabel Perceived Quality
sepeda motor Honda ... 94
el V.20. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Perceived Quality
sepeda motor Honda... 94
el 5V.21. Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Associations
sepeda motor Honda ...
. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Associations
sepeda motor Honda... 96
el V.23. Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Loyalty
sepeda motor Honda... 97
el V.24. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Loyalty
sepeda motor Honda... 97
el V.25. Total ekuitas merek persepsi konsumensepeda motor Honda ... 98
el V.26. Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Awareness
Tab
Tab
Tab
Tab
Tab
Tab
Tab
Tab rek persepsi konsumen
Tab
el V.27. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Awareness
sepeda motor Yamaha ... 100
el V.28. Jawaban Responden Tentang Variabel Perceived Quality
sepeda motor Yamaha ... 101
el V.29. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Perceived Quality
sepeda motor Yamaha ... 101
el V.30. Jawaban Responden Tentang Variabel Brand Associations
sepeda motor Yamaha ... 102
el 5.31. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Associations
sepeda motor Yamaha ... 102
el V.32. Jawaban Responden Tentang Variabel Perceived Quality
sepeda motor Yamaha ... 103
el V.33. Persepsi Konsumen Tentang Variabel Brand Loyalty
sepeda motor Yamaha ... 104
el V.34. Total ekuitas me
sepeda motor Honda... 105
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat, dengan berbagai
macam kegiatan usaha yang dipandang masih dapat memberikan peluang
untuk berkembang dan relatif menguntungkan. Untuk menghadapi persaingan
yang ketat, maka perusahaan harus dapat berorientasi pada kebutuhan
konsumen yang didukung oleh program yang tepat. Keberhasilan suatu
program pemasaran di perusahaan sangat dipengaruhi oleh konsumen, dimana
konsumen akan menentukan suatu produk yang dihasilkan perusahaan sesuai
dengan selera dan kebutuhannya.
Ada
A.
nya kebutuhan yang tercipta karena didorong timbulnya kesadaran
terhada
sa sekarang ini. Hal ini terbukti,
s
mas
juta
3,9 Sepeda Motor
sela harga
Sel k
p manfaat yang diperoleh. Alat transportasi merupakan salah satu alat
yang dibutuhkan oleh masyarakat pada ma
me ki sempat dihantam oleh krisis ekonomi yang menekan daya beli
yarakat, penjualan sepeda motor Indonesia tahun 2005 menembus 5,089
unit lebih tinggi 30,48% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar
00 juta unit, demikian penjelasan ketua Asosiasi Industri
Indonesia (AISI) Ridwan Gunawan dalam penjelasan tertulis kepada detikcom
sa (17/1/2006). Fenomena ini tidak terlepas dengan melonjaknya
BBM yang mendorong orang beralih ke kendaraan roda dua yang lebih irit.
berjam
sepeda
untuk enuhi kebutuhan para
pen
kompetitif ini. Untuk itu, produsen sepeda motor harus dapat menghasilkan
produk
eputusan pembelian. Dalam hal ini perusahaan
tentu s
seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek,
uran menawarkan kredit. Menurut AISI, sekitar 80% kepemilikan
motor menggunakan jasa ini. Para produsen sepeda motor didorong
memproduksi sepeda motor yang dapat mem
gguna sepeda motor dan bersaing dengan produk pesaingnya di pasar yang
yang memiliki kualitas terjamin, irit bahan baker, nyaman dikendarai,
yang dapat membedakannya dengan sepeda motor lain. Beberapa produsen
sepeda motor pun sekarang ini telah mengeluarkan produk sepeda motor jenis
bebek seperti Honda Supra Fit 125cc, Yamaha Mio 115cc, Suzuki Smash
110cc, dll. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya merek sepeda motor
yang dikeluarkan diharapkan nantinya dapat membentuk loyalitas konsumen
terhadap produk tersebut jika konsumen melakukan pembelian sepeda motor
untuk kesekian kalinya.
Adanya persaingan tersebut membuat perusahaan harus
memperhatikan hubungan ekuitas merek berdasarkan persepsi konsumen dari
produk yang diproduksinya. Ekuitas merek sangat dipertimbangkan karena
ekuitas merek melekat pada produk dan ekuitas merek sangat dipertimbangkan
oleh konsumen dalam proses k
aja berusaha untuk terus mempertahankan kekuatan akan nama merek
yang disandangnya dan berusaha untuk memenuhi keinginan-keinginan
konsumen.
nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan
oleh sebuah barang dan jasa kepada perusahaan atau para pelanggan
perusahaan. Agar asset dan liabilitasmendasari ekuitas merek keduanya harus
nama atau simbol sebuah merek. Jika nama simbol dan
merek
eberapa diantaranya mungkin sudah dialihkan
kon u keunikan dan
me jasa yang
dibelinya.
tal, dan Sharma (1995) dalam penelitiannya, membagi
ekuitas
tentang suatu merek yangn
ting physical operation),
2.
3.
berhubungan dengan
diubah beberapa atau semua asset dan liabilitas bisa dipengaruhi dan
mengalami kerugian, kendati b
ke nama simbol baru. Oleh karena itu ekuitas merek sendiri akan terjadi bila
sumen telah akrab dengan nama merek dan telah tah
kebaikan atau kualitas dari nama merek. Dengan adanya ekuitas merek akan
mpengruhi rasa percaya diri konsumen terhadap barang atau
Lassar, Mit
merek kedalam lima dimensi, yaitu:
1. Performance, adalah penilaian konsumen
bebas kesalahan (brand’s fault-free), penggunaanya secara fisik dapat
dilangsungkan dalam waktu yang lama (long las
dan tidak adanya kecacatan dalam konstruksi fisik produk.
Social image, adalah persepsi konsumen terhadap suatu merek yang mana
merek tersebut memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya
Value, adalah perasaan positif konsumen terhadap merek bahwa harga
4. Trustworthiness, adalah kepercayaan konsumen terhadap perusahaan,
bahwa segala sesuatu yang dilakukan perusahaan semuanya
semata-ent/commitment, adalah kekuatan relatif dari perasaan positif
sua
uta
yan
me
tam
men
terh ari suatu
kon merek yang mereka
percayai. Attachment/commitment disertakan karena konsumen
atu merek dan mengembangkan suatu tanggapan yang
seti
sep eda
pen
mata hanya untuk kepentingan konsumennya.
5. Attachm
konsumen terhadap merek.
Alasan menggunakan kelima dimensi tersebut untuk mengukur ekuitas
tu merek adalah sebagai berikut. Performance adalah factor yang paling
ma dari setiap merek. Jika suatu merek tidak menunjukkan fungsi seperti
g seharusnya, konsumen tidak akan membelinya dan merek itu akan
miliki ekuitas merek yang sangat rendah. Social image merupakan nilai
bah karena reputasi sosial karena berkaitan dengan memiliki dan
ggunakan suatu merek. Pengikutsertaan Value karena pilihan konsumen
adap suatu merek tergantung pada keseimbangan antara harga d
produk dengan semua kegunaannya. Trustworthiness disertakan karena
sumen akan memberikan nilai yang tinggi pada
mengidentifikasi su
mpal pada merek tersebut.
Persepsi konsumen bisa saja berbeda-beda terhadap setiap merek
eda motor yang dijumpai. Penilaian masing-masing konsumen berb
karena pertimbangan hasil penilaian yang berbeda. Hal demikian membuat
Konsumen Tentang Ekuitas Merek (Band Equity) Sepeda Motor. (Studi Kasus
B.
per
1.
bek di Kabupaten Wonogiri?
erbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda
C. Bat
ti tidak terlampau luas, maka penulis
me
1.
akan diteliti memiliki usia 17-50 tahun. Peneliti
li (1998) yang telah membagi
manusia dewasa dalam 4 masa yaitu masa transisi (17-23 tahun), masa
Sepeda Motor Honda dan Yamaha Jenis Bebek)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
masalahan sebagai berikut:
Seberapa baik persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor
Honda dan Yamaha jenis be
2. Apakah ada p
motor Honda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten Wonogiri?
asan Masalah
Supaya masalah yang diteli
mberikan batasan masalah sebagai berikut:
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Honda atau
Yamaha jenis bebek keluaran tahun 2003-2006.
2. Responden yang
membatasi usia responden mulai umur 17 – 50 tahun karena pada umur 17
tahun merupakan syarat untuk bisa mendapatkan atau memiliki Surat Izin
Mengemudi (SIM). Sedangkan untuk umur 50 tahun masih dimungkinkan
responden bisa mengendarai sepeda motor. Selain itu juga kategori usia
pembentukan keluarga (24-30 tahun),. Masa peningkatan karier (31-40
tah
kan jenis kelamin,
rja n.
4. Responden yan
5. Merek sepeda
Honda dan Y 6 semua cc.
a erek uki peringkat
teratas dalam
alasan memilh
bermunculan t
motor terutam
karena peneliti
6. Dimensi ekui eliti adalah brand awareness,
loyalty.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pe
merek
sepeda motor H
2. Untuk menget umen tentang
ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten
Wonogiri.
un), dan masa kemapanan (41-50 tahun).
3. Karakteristik responden yang diteliti adalah berdasar
peke a
g diteliti berdomosili di Kabupaten Wonogiri.
motor yang menjadi objek penelitian adalah sepeda motor
amaha jenis bebek keluaran tahun 2003-200
Karen m sepeda motor Honda dan Yamaha mendud
penjualan sepeda motor dalam negeri. Kemudian untuk
tipe sepeda motor bebek, karena mulai tahun 2000 banyak
ipe sepeda motor yang dikeluarkan bebagai produsen sepeda
a jenis bebek serta mengapa memilih tahun 2003-2006,
anggap sudah mewakili jika dilakukan penelitian.
tas merek yang akan dit
perceived quality, brand associations, brand
nelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui seberapa baik persepsi konsumen tentang ekuitas
onda dan Yamaha jenis bebek di Kabupaten Wonogiri.
E. t Peneliti
Penelitian
bagi pihak-pihak y
1. Bagi Perusaha
bahan evaluasi dan dapat
memebantu p
serta sebagai
memuaskan ko
2. Bagi Penulis
Sebagai bahan evaluasi dan penerapan teori-teori yang telah didapt selama
duduk di bangku kuliah, serta untuk menambah pengetahuan dibidang
menajemen pemasaran, terutama pengetahuan tentang ekuitas merek.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi pada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma, dan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.
4. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi konsumen
untuk menentukan pemilihan merek sepeda motor. Bagi masyarakat umum
maupun kalangan akademis, penelitian ini dapat digunakan sebagai
informasi mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan bidang
pemasaran, khususnya mengenai merek.
Manfaa an
yang telah dihasilkan, nantinya diharapkan dapat bermanfaat
ang membutuhkan:
an
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
erusahaan dalam memepertimbangkan strategi pemasaran
masukkan untuk memperbaiki kinerja sehingga dapat
F. Sistematika Penulisan
Agar da yang sistematis,
penelitian ini disusun dengan sistematiika sebagai berikut:
AHULUAN
t penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
ini antara lain: Pengertian
Pemasaran, Pengertian merek, Pengertian Ekuitas Merek,
BAB II AN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, Variabel penelitian dan pengukuran, teknik
pengambilan data dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum daerah subjek
penelitian dan juga gambaran umum produk. pat diperoleh susunan dan pembahasan
BAB I :PEND
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaa
: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang digunakan
dalam menunjang penelitian
Pemasaran, Pengertian Mnajemen Pemasaran,Konsep
Unsur-unsur Ekuitas Merek, Perilaku Konsumen, Persepsi
Konsumen, dan Hipotesis.
BAB V PEMBAHASAN
jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.
ESIMPULAN DAN SARAN : ANALISIS DATA DAN
Bab ini berisi tentang data identitas responden, analisis
pengujian data, hasil pengolahan data, pembahasan dan
BAB V I : K
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian yang telah dilakukan beserta saran-saran yang
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Pen
untuk ankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan
“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas memepertukarkan
ber
usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,
memuaskan kebutuhan baik kepembeli yang ada maupun pembeli
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam dunia usaha tugas seorang manajer pemasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba dari penjualan suatu produk,
sehingga perusahaan harus bisa mengevaluasi dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan pemasaran yang tepat. Kegiatan-kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut harus
dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang baik yang dikenal dengan istilah
Manajemen Pemasaran.
gertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
memepertah
untuk mendapatkan laba.
Pemasaran menurut Philip Kotler (1999:9), dinyatakan sebagai berikut:
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan ingin
produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Pemasaran menurut William J. Stanton (1978: 5), dinyatakan sebagai
ikut:
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
Menurut Philip Kotler (1999:9):
“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran
sa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi”.
C. Konsep
terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen
(consum
mengko
pemuas pertukaran, kemudian
mencapai kon
menjal
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan
pesaingnya dalam menciptakan, menyerahkan, dan ikan nilai pelanggan kepada pasar yang dipilih”.
gagasan pokok yang tercakup dari konsep pemasaran
(Basu Swa
1. Orient
Perusah
a. kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani atau
dip
b. Me
gagasan, barang dan ja
Pemasaran
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan
er oriented). Agar tercapai, perusahaan harus mengelola dan
ordinasi kegiatan pemasaran dengan baik melalui pemenuhan dan
an kebutuhan konsumen melalui proses
sep yang paling sesuai untuk dipakai sebagai pendekatan dan
ankan kegiatan pemasaran. Konsep tersebut disebut konsep pemasaran.
Menurut Philip Kotler (1999:22) yang dinyatakan sebagai berikut:
“Konsep pemasaran adalah menegaskan bahwa kunci untuk
tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan
mengkomunikas
Ada tiga
stha dan Hani Handoko, 1997: 6-8):
asi Pelanggan
aan yang ingin berorientasi pada pelanggan harus:
Menentukan
enuhi.
c. Me
d. Mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengatur, meneliti
sirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
e. Me
men
yan
2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Un kan kepuasan kepada konsumen secara optimal, semua
elemen diintegrasikan.
3. Menda
Tujuan
konsum rusahaan. Dengan
keuntungan berupa laba, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang
dengan
konsum
D. Merek
1. Pengertian Merek
Beriku
a) Me
Me ngan, atau kombinasi
dari hal-ha
nentukan produk dan program pemasarannya.
dan menaf
nentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
itikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model
g baik.
tuk memberi
pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan
patkan laba melalui kepuasan konsumen
konsep pemasaran adalah memperbaiki hubungan dengan
en sehingga dapat menguntungkan pe
menggunakan kemampuan yang optimal sehingga kepuasan
en terpenuhi.
t ini beberapa pengertian tentang merek:
nurut Philip Kotler (1999;460):
rek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ranca
atau
me
b) Me
Me
log
dar
c) Me
Me
kom but yang dirancang untuk mengidentifikasi
kan oleh penjual.
janji penjual untuk secara
pem hanya sekedar simbol yang membedakan dengan
pro
dapat m
Kotler (1999;460):
1.
Set
diciptakan agar konsumen dapat mengetahui dengan pasti
atribut-2. Ma
Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Karena
konsumen membeli manfaat bukan membeli atribut. jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk
mbedakan dari produk pesaing.
nurut Aaker (1996; 316)
rek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (seperti
o, cap, kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa
i seorang penjual atau sebuah keputusan penjual tertentu.
nurut Susanton (1996)
rek adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau beberapa
binasi unsur-unsur terse
produk atau jasa yang ditawar
Dengan demikian merek merupakan
konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tertentu kepada
beli, bukan
duk perusahaan tertentu dengan kompetitornya, sehingga merek
embawa suatu produk ke dalam enam tingkatan arti (Philip
Atribut
iap merek memiliki atribut, dimana atribut ini perlu dikelola dan
atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
manfaat dari atribut yang membuat konsumen tertarik membeli
ek.
ai mer
3. Nil
tang nilai bagi produsen. Merek
ingga dapat mencerminkan siapa
4.
rtentu.
ewakili budaya Jerman yang terorganisasi
produk yang berkualitas tinggi.
Merek
6.
is konsumen pemakai merek tersebut.
Itulah
Merek juga menyatakan sesuatu ten
yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai
merek yang berkelas, seh
pengguna merek tersebut.
Budaya
Merek juuga dapat mewakili budaya te
Misalnya; Mercedes m
dengan baik, mewakili cara kerja yang efisien dan selalu
menghasilkan
5. Kepribadian
juga mewakili kepribadian, yaitu kepribadian bagi
penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,
keperibadian si pengguna akan tercermin bersama dengan merek
yang digunakan.
Pemakai
Merek juga menunjukkan jen
sebabnya para pemasar selalu menggunakn analog
orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.
Dengan enam tingkatan di atas, perusahaan harus
identitas merek. Merupakan tantangan bagi perusahaan adalah
bagaimana mengembangkan satu set makna yang mendalam untuk
mosikan atribut merek saja
merupa
2. Ekuita
a. Beb
1.
alam segala jenis cara yang
ber
pada perusahaan. sebuah merek, sehingga mempro
kan satu kesalahan. Pertama, karena konsumen tidak begitu
saja tertarik pada atribut merek dibandingkan dengan manfaat
merek. Kedua, karena pesaing dapat dengan mudah meniru atribut
tersebut. Ketiga, atribut yang ada sekarang mungkin di waktu yang
akan datang kurang bernilai sehingga merugikan merek yang selalu
terikat atribut tersebut.
s Merek (Brand Equity)
erapa definisi mengenai ekuitas merek:
Aaker, Kumar and Day (2001) mendefinisikan dalam beberapa
pengertian:
a) Ekuitas merek adalah sekumpulan asset yang diciptakan
melalui proses yang panjang dari suatu investasi jangka
panjang.
b) Ekuitas menghasilkan suatu nilai d
beda-beda, baik itu bagi produk, penjualan maupun
perusahaan.
c) Ekuitas merek memberikan nilai bagi konsumen seperti
d) Segala sesuatu yang berhubungan dengan ekuitas merek seperti
asset maupun liabilitas akan berkaitan dengan simbol dan nama
merek
Schiffman dan Kanuk (1997; 224)
Ekuitas merek adalah suatu nilai yang terkandung dalam suatu
merek produk yang terkenal. 2.
f konsumen, Kotler (1993),
mendef
b. Uns
Bra
seba
1)
sua
Sedangkan menurut persepekti
inisikan sebagai nilai lebih yang terdapat pada produk yang
dibentuk oleh merek produk tersebut.
ur-unsur Brand Equity
nd Equity atau ekuitas merek mempunyai unsur-unsur pembentuk
gai berikut:
Brand Awareness (Kesadaran merek)
Brand Awareness yaitu suatu kekuatan merek yang
membekas dalam memori konsumen yang dicerminkan dalam
kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi atau mengenal
tu merek dalam keadaan yang berbeda-beda, atau dengan kata
lain, seberapa baik identitas merek tersebut menjalankan fungsinya
untuk mengenalkan produk.
Brand Awareness ini biasanya dicapai konsumennya
melalui slogan merek, iklan yang intensif dan menarik.
Jika kesadaran merek konsumen tinggi (high degree of Brand
ingat merek apa yang telah ia gunakan dan memberikan kepuasan
dan akan mendorong konsumen ke arah Brand Loyalty.
esan Kualitas)
elakukan pembelian ulang produk yang sama. Salah satu faktor
digunakan pemasar untuk mengembangkan loyalitas merek
dari konsumennya. Pemasar yang kurang atau tidak
memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan
menanggung resiko tidak loyalnya konsumen. Jika pemasar sangat
memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan yang
lebih mudah diperoleh.
3) Brand Associations (Asosiasi Merek)
Brand Associations yaitu kumpulan keterkaitan sebuah
me ngat sebuah me
asosiasi yang timbul karena informasi yang disampaikan kepada
konsumen.
Brand Associations me en pembentuk ekuitas
yang i ketika konsumen
2) Perceived Quality (K
Perceived Quality yaitu persepsi kualitas yang
diterima/dirasakan konsumen atau Persepsi konsumen terhadap
keseluruhan kualitas produk atau jasa. Konsumen yang
memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung
m
penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas. Ini
dapat
intensif, loyalitas konsumennya pada merek yang ditawarkan akan
rek pada saat konsumen mengi rek dan berupa
rupakan elem
Familier terhadap merek dan mempunyai asosiasi yang kuat, layak
aknya. Asosiai tersebut berupa kesan-kesan
a hal
ini me
kelompok
an
yang sangat
pro
perusahaan terlihat lemah, maka perusahaan harus mendapatkan
me t performance,
n serta
dan unik dalam ben
yang berhubungan dengan merek yang tertanam diingatan atau
benak konsumen. Kemudian kumpulan asosiasi-asosiasi tersebut
membentuk citra merek yang positif (positive brand image) dan
membuat konsumen suka dan puas pada merek tersebut.
4) Brand Loyalty (Loyalitas Merek)
Brand Loyalty yaitu ukuran dari kesetiaan konsumen
terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand
equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karen
rupakan ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah
merek. Apabila loyalitas meningkat, maka kerentanan
pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi. Hal ini
merupakan suatu indikator dari brand equity yang berkait
dengan laba di masa yang akan datang karena loyalitas merek
secara langsung dapat diartikan sebagai penjualan diamasa depan.
Pengukuran ekuitas merek merupakan suatu hal
penting bagi perusahaan karena sangat berguna untuk mengevaluasi
gram pemasaran mereka. Jika pada suatu saat ekuitas merek
feedback dari konsumennya. Umpan balik (feedback) ini dapat
mbantu dalam mengidentifikasi masalah produc
memberikan feedback kepada karyawann perusahaan mengenai
katan yang harus dilakukan.
E.
Ker
atau enelitian (Bilson Simamora,
2004:36).
terperinci p
penelitian.
Jadi kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini digambarkan
sebagai ber
Gambar II.1. Konsep ekuitas merek Sumber: Sitinjak, 2001.
dimana pening
Kerangka Pemikiran Teoritis
angka pemikiran teoritis adalah model konseptual yang disesuaikan
dibentuk sesuai dengan kebutuhan p
Kerangka pemikiran teoritis yang baik adalah menjelaskan secara
emikiran tentang hubungan antara konsep yang diduga ada dalam
ikut: Brand Equity Brand Awareness Brand Loyalty Asosiasi-siasi merek Percieved
Quality aso
Asset-asset merek yang lain
Memberikan nilai pelanggan dengan menguatka
a. Interprestasi/ proses info
b. Rasa percaya diri
dala pembelian c. Pen dengan m kepada n: rmasi m proses capaian kepuasan erek
Memberikan nilai kepada produsen dengan menguatkan:
a. Efisiensi dan efektifitas
b. Loyalitas merek
c. Harga/laba
d. Perluasan merek
f. Keuntungan Kompetitif
program pemasaran
Manfaat E
c. kuitas Merek
sahaan yang menambah
value
merupa
me atas kualitas. Karena merek
menggambarkan value yang perusahaan tawarkan, maka merek
menjadi alat kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan
pembelian. Jika merek memberikan value ke pelanggan maka tentu
saja merek juga memberikan value ke perusahaan atau produsen.
Manfaat (value) yang perusahaan dapatkan jika memiliki
ekuitas merek yang kuat adalah (Philip Kotler (1999;462):
a. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil
karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.
b. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam
negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan
mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut
c. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari
pesaingnya karena merek tersebut memiliki mutu yang diyakini
lebih tinggi.
d. Perusahaan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek
karena merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi.
e. Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan yang ganas
Merek merupakan ekuitas peru
bagi produk dan jasa yang ditawarkan ke pelanggan. Merek
kan asset yang menciptakan value bagi pelanggan dan
F. Perilaku K
1. Pengertian Perilaku Konsumen
laku konsumen menurut Basu Swastha dan Hani
Handoko (
“Pe
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-bar k di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut”.
Sedangkan menurut JamesF. Engel (1994: 3) yaitu:
“Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terl
produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tind
2. Faktor-fak
Per ruhi oleh
faktor- n eksternal (Kotler, 1997:153-166).
Faktor-faktor inter
a. Motiva
kebutuhan, dorongan dan tujuan (Anoraga, 1992:77). Kebutuhan yang
merupa
merasa untuk mengetahui
ada biasanya melahirkan dorongan, berarti
dorong
onsumen
Pengertian peri
1987;9) adalah sebagai berikut:
rilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu secara
ang dan jasa-jasa, termasu
ibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
akan tersebut”.
tor Yang mempengaruhi Perilaku Konsumen.
ilaku konsumen dalam pembentukannya dipenga
faktor internal maupu
nal yang mempengaruhi perilaku konsumen:
si
Motivasi didefinisikan menjadi tiga komponen utama, yaitu
kan segi utama dari motivasi timbul dari seseorang apabila ia
ada kekurangan dalam dirinya. Usaha
nya ketidakseimbangan
Dalam
terpenu
tivasi adalah keberadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi mendorong kegiatan dan m
memberikan kepuasan”.
b. Sikap
Sikap menurut Kotler (1997:167) adalah evaluasi perasaan
emosional dan kecenderungan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap
beberapa objek dan gagasan.
c. Pengamatan dan Persepsi
Pengamatan adalah suatu proses yang manusia menyadari
dan mengiterpretasikan aspek lingkungannya. Hasil pengamatan
individu terhadap suatu produk akan membentuk pandangan atau
persepsi tertentu terhadap produk tersebut.
Perbedaan persepsi atas suatu produk akan menciptakan
proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda-beda.
Karena itu apa yang kita persepai pada suatu waktu tertentu
tergantung bukan saja pada stimulus sendiri, tetapi pada latar
belakang beradanya stimulus itu, seperti pengalaman-pengalaman
sensoritas kita yang terdahulu, prasangka-prasangka,
keinginan-keinginan, sikap dan tujuan kita.
usaha mencapai tujuan berarti keseimbangan dirinya seseorang
hi.
Menurut Muchhdarsyah (1997:134):
“Mo
Hal-hal yang mempengaruhi persepsi (Bimo Walgito,
4:56): 199
) Kesadaran
a senang atau murung kita akan menghasilkan
suatu p
2)
rti secara teratur akan menyimpan data-data
yan
men derung untuk terus-menerus
den
3) Pro
enentukan dan memutuskan data mana yang
aka
sep
4) Bahasa
ng.
Penguj 1
Pada saat kit
ersepsi yang berbeda tergantung kesadaran kita pada
saat melihat suatu benda.
Ingatan
Indera kita sepe
g kita terima. Dalam rangka memberikan arti secara
terus-erus orang cen
membandingkan penglihatan, suara dan penginderaan lainnya
gan ingatan-ingatan pengalaman lalu yang mirip.
ses Informasi
Kita sudah dapat m
n dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu
erti saat itu, lalu membuat interpretasi dan evaluasi.
Bahasa dapat jelas mempengaruhi kognisi kita, memberikan
bentuk pada persepsi secara tidak langsu
5) Pengujian Hipotesis
ian hipotesis merupakan komponen yang mengolah
penginderaan hanya mempunyai kemungkinan saja sehingga
‘pencarian’ untuk hipotesis yang tepat dilakukan dengan sangat
cepat, otomatis berada sedikit dibawah kesadaran.
d. Belajar
adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi
sebagai a
me
ran
e. Kep
psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.
Kepr
pola perilaku normatif termasuk pola piker
m njalankan dan bertindak. Perilaku manusia sangat ditentukan
oleh kebudayaan yang melingkupinya dan pengaruhnya akan Belajar
kibat adanya pengalaman. Hasil belajar itu akan
mberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan
rangsangan-gsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu.
ribadian
Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis,
ibadian mencakup kebiasaan-kebiasaan sikap perilaku dari
tiap individu.
Adapun faktor eksternal meliputi:
1) Kebudayaan
Kebudayaan adalah kesatuan dari pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, adap istiadat dan kebiasaan.
Kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari
selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau
perkembangan jaman.
2) Kelas Sosial
pat dikelompokkan
kedalam tiga kelas yaitu:
a) Kelas Atas
Yang termasuk kelas atas adalah para pengusaha dan
pejabat-pejabat tinggi.
b) Kelas Menengah
Yang termasuk kelas ini adalah para karyawan di instansi
pemerintahan dan swasta serta pengusaha menengah.
c) Kelas Rendah
Yang tergolong dalam kelas ini adalah para buruh pabrik,
tukang becak, pedagang kecil, petani dan sebagainya.
Perilaku konsumen antara kelas sosial satu akan
berbeda dengan kelas sosial lain, karena golongan sosial ini
mempunyai sikap yang berebeda-beda.
3) Kelas Sosial
Kelas sosial terbentuk karena adanya keinginan
manusia untuk menjadi satu dan berinteraksi satu sama lain dan Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (1997: 58),
juga dengan suas sekelilingnya. Biasanya kelompok
sosial te atas perasaan senasib,
tujuan, ideologi, profesi dan sebagainya.
tetapi juga orang-orang yang secara langsung masih
mempunyai hubungan keluarga seperti kakek, nenek, paman,
an sebagainya.
lainnya, keluarga
memainkan peranan penting dalam dalam membentuk perilaku
keluarga, masing-masing anggota mempunyai
eputusan membeli
produk. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemasar
h siapa saja yang mempengaruhi keputusan
siapa saja yang membuat keputusan untuk membeli,
G. Hipotesis
ana lam
rbentuk karena didasarkan
4) Keluarga
Di dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia,
keluarga mempunyai peran yang sangat besar, sebab keluarga
yang dimaksud disini tidaklah terbatas pada suami, isteri, anak,
bibi d
Jika dibangdingkan dengan faktor eksternal
konsumen. Dalam
peran yang berbeda-beda dalam menentukan k
dalam hal ini adala
pembelian,
siapa saja yang melakukan pembelian dan siapa saja yang
Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka
pen
ber uk mempermudah jalannya penelitian. Untuk
rum san masalah pertama tanpa hipotesis. Adapun hipotesis untuk rumusan
:
Terdapat p
ulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara yang
fungsi sebagai pedoman unt
u
masalah kedua adalah
erbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda motor
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
jenis penelitian studi kasus
terhada
penelit
demiki
yang di
B. Lokasi Pen
C. Waktu
Wa
D. Subjek
1. Subjek
Sub
Wo
kel
Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
p konsumen suatu merek sepeda motor. Studi kasus merupakan suatu
ian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas. Dengan
an hasil penelitian hanya berlaku pada daerah penelitian dan produk
teliti.
elitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Wonogiri.
Penelitian
ktu penelitian dilakukan pada bulan April 2007.
dan Objek Penelitian
Penelitian
jek penelitian adalah semua orang yang berdomisili di Kabupaten
nogiri pengguna sepeda motor merek Honda atau Yamaha jenis bebek
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda
motor H
E. Va
var asalah yang pertama dan variabel untuk masalah yang kedua.
Variabel-v
1.
elekat pada
rek yang dibelinya. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti
adalah:
ssociations indikatornya adalah kemasan, kemudahan dalam
arganya terjangkau yang terdapat pada sebuah merek.
san, kesetiaan pada suatu
merek atau perusahaan. onda dan Yamaha.
riabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
iabel untuk m
ariabel tersebut meliputi:
Variabel masalah pertama: persepsi konsumen tentang ekuitas merek
Persepsi konsumen tentang ekuitas merek adalah pandangan atau
pengamatan konsumen tentang asset, nilai, simbol yang m
suatu me
1) Brand Awareness indikatornya adalah ingatan, kesadaran konsumen
pada sebuah merek.
2) Perceived Quality indikatornya adalah kualitas dan kenyamanan yang
dimiliki sebuah merek.
3) Brand A
pemakaian, h
Pen gunakan skala likert 5
poi (5),
u-ragu (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
2.
. persepsi konsumen tentang ekuitas merek
er tau
pen
1)
katornya adalah kemasan, kemudahan
dalam pemakaian, harganya terjangkau yang terdapat pada sebuah
4) Brand loyalty indikatornya adalah kepuasan, kesetiaan pada suatu
merek atau perusahaan.
Pengukuran untuk variabel ini dengan menggunakan skala likert 5
poin, dengan kategori dan skor sebagai berikut: Sangat Setuju (5),
Setuju (4), Ragu-ragu (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
b. Variabel moderatornya adalah sepeda motor merek Honda dan
Yamaha.
gukuran untuk variabel ini dengan meng
n, dengan kategori dan skor sebagai berikut: Sangat Setuju
Setuju (4), Rag
Variabel masalah kedua
a
P sepsi konsumen tentang ekuitas merek adalah pandangan a
gamatan konsumen tentang asset, nilai, simbol yang melekat pada
suatu merek yang dibelinya. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti
adalah:
Brand Awareness indikatornya adalah ingatan, kesadaran
konsumen pada sebuah merek.
2) Perceived Quality indikatornya adalah kualitas dan kenyamanan
yang dimiliki sebuah merek.
3) Brand Associations indi
F. Pop
1.
aran 2003-2006, berusia
17-2. Sampe
popula irullah, 2002:52).
Dalam penelitian ini digunakan responden sebagai sampel yang dipilih.
ut peneliti menetapkan besarnya sampel sebanyak 100
n = Jumlah sampel.
Zα/2 = Nilai Uji t dengan tingkat signifikansi 5% (Zα/2=1,96) ulasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki
sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti
(Widayat dan Amirullah, 2002:52). Dengan demikian populasi merupakan
seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa
kesimpulan.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah penduduk yang
berdomisili di Kabupaten Wonogiri yang menggunakan sepeda motor
merek Honda atau Yamaha jenis bebek tahun kelu
50 tahun, tanpa memandang jenis kelamin, dan pekerjaan.
l
Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari
si yang dipilh dalam penelitian (Widayat dan Am
Dari populasi terseb
responden. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus (Umar,
2003:150):
n > p.q (Zα/2/e)2
25.
agar memudahkan perhitungan maka
dibulatkan menjadi 100 sampel responden
el yang digunakan untuk sepeda motor Honda
dan Ya
sepeda motor Yamaha berjumlah 40 responden. Hal ini
dilakuk
III.1.
Peringkat Penjualan Sepeda Motor per Desember 2006 No
e = Tingkat kesalahan yang ditolerir (10%).
p = Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik
tertentu.
q = (1-p) = Proporsi yang diinginkan mempunyai karakteristik
tertentu.
p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan 0,
Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan jumlah sampel
(n) harus lebih besar dari 96 dan
Pendistribusian samp
maha adalah untuk sepeda motor Honda berjumlah 60 responden
dan untuk
an karena peringkat penjualan sepeda motor Honda lebih tinggi
dari pada sepeda motor Yamaha.
Tabel
Merek Sepeda Motor Jumlah penjualan (unit)
1 Honda 255.136
2 Yamaha 131.147
Sumber: detik.finance.com
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan sampel non probabilitas dengan purposive sampling
(Sugiyono, 1997:78) karena populasinya tidak dapat ditentukan. Prosedur
responden baik itu di bengkel motor, di tempat parkir, di kampus, di dealer
sepeda motor atau di tempat-tempat umum lainnya di Kabupaten Wonogiri
, karena peneliti anggap Kabupaten Wonogiri tersebut sudah mewakili
untuk pelaksanaan penelitian karena terdapat fasilitas publik, selain itu
juga m ngingat adanya keterbatasan waktu dan biaya penelitian yang
sudah dinilai telah memenuhi kriteria yang ditetapkan
menjadi responden; jika mereka bersedia
mua cc.
dipilih adalah mereka yang berdomisili di
G. Definis
1. Me
kes
jasa
dih e
tersedia. Serta yang
oleh peneliti dan bersedia untuk
maka mereka dijadikan sampel dan diberi daftar pertanyaan untuk diisi
atau dijawab dengan jelas dan lengkap. Jadi responden yang dijadikan
sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut;
1. Merupakan pemilik atau pengguna sepeda motor Honda atau
Yamaha type bebek tahun 2003-2006 se
2. Responden yang
Kabupaten Wonogiri yang berumur 17-50 tahun.
i Operasional
rek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau gabungan dari
eluruhannya yang ditujukan untuk mengidentifikasikan produk atau
yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang
2. Ekuitas merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan merek dan
menghasilkan nilai lebih bagi konsumen yang berlaku pada produk,
penjualan maupun perusahaan.
3. Persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di
dalam ngkungannya, baik lewat
pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
4. Ko m membeli dan atau menggunakan sepeda
mo m aha.
H. Teknik
1. Ku
nik pengumpulan data yang dilakukan dengan
me
yan
men
kel
resp
bra
2. Ob
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
langsung dengan mencatat apa yang penulis ketahui tentang objek yang memahami informasi tentang li
nsu en adalah orang yang
tor erek Honda dan Yam
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang mendukung penelitian ini adalah:
esioner
Kuesioner adalah tek
mberikan daftar pertanyaan secara sistematis kepada para responden
g menjadi sasaran kuesioner.
Kuesioner akan dibagikan kepada responden yang memiliki atau
ggunakan sepeda motor Honda atau Yamaha jenis bebek tahun
uaran 2003-2006. Data yang ingin dikumpulkan yaitu karateristik
onden, persepsi konsumen tentang unsur-unsur ekuitas merek yaitu
nd awarennes, perceived quality, brand association, brand loyalty.
aka
info ang diteliti, misalnya data tentang
peringkat penjualan sepeda motor dalam negeri, gambaran umum
perusahaan sepeda motor, dll.
I. Teknik a
1. Teknik
Pengujian instrum udkan untuk mengukur kesahihan
(validit dan men penelitian. Pengujian
instrum ran 100 kuesioner kepada
responden dan kuesioner tersebut digunakan untuk menguji validitas dan
reliabil alat
a.
Uji
alat
val skor yang diperoleh dari
masing-masing item dengan skor total. Suatu instrumen dikatakan
sahid/valid jika instrumen itu mampu mengungkapkan apa yang ingin
diungkapkannya. Untuk pengukuran validitas digunakan rumus
Product Moment sno Hadi, 1999:23) sebagai
berikut
n diteliti, kemudian mempelajari catatan, dokumen, arsip-arsip serta
rmasi yang berkaitan dengan objek y
Analisis Dat
Pengujian Instrumen
en ini dimaks
as) keandalan (reliabilitas) instru
en dilakukan dengan dengan penyeba
itas pengukur dalam penelitian ini.
Pengujian Validitas
kesahihan (validitas) digunakan untuk menguji sejauh mana suatu
ukur dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji
iditas dilakukan dengan mengkorelasikan
dari Karl Person (Sutri
( )
{
∑
−∑
∑
}
∑ ∑
{
∑
−( )
∑
}
−=
2 2
2 2
y y
N x x
N
y x xy N rxy
Keterangan:
relasi product moment
esponden
an (α) = 0,05 atau 5%, apabila rhitung lebih besar
ioner sebagai alat ukur dikatakan valid tetapi
sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka kuesioner sebagai alat
ukur dikatakan tidak valid.
b. Pengujian Reliabiltas
Analisis reliabilitas digunakan untuk memenuhi kendala kuesioner. Uji
ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat
pengukuran yang sama. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik
belah dua yang membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah
anatara kelompok item bernomor genap dengan kelompik item
bernomor ganjil. Selanjutnya dicari koefisien korelasi product moment
kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown.
rxy = Koefisien ko
x = Nilai masing-masing item
y = Nilai total semua item
N = Jumlah r
Dengan taraf signifik
Rum sebagai berikut:
1)
us untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah
Rumus korelasi product moment
( )
{
∑
2 −∑
∑
2}
∑ ∑
{
∑
2 −( )
∑
2}
y y N x x N
− x y
y N
= x
rxy
isien korelasi item bernomor ganjil dengan item
bernomor genap
x = Nilai item bernomor ganjil
y = Nilai item bernomor genap
pel
xy
umus rown
bernomor ganjil maka untuk Keterangan:
rxy = Koef
N = Jumlah sam
= Hasil kali skor x dan y untuk setiap responden
2) R korelasi Spearman B
Setelah koefisien korelasi item
menilai reliabilitasnya digunakan rumus Spearman Brown
(Sutrisno Hadi, 1999:44) sebagai berikut:
xy r 2 xy bb r + 1 r = e ef
oe si antara item bernomor ganjil
dengan item bernomor genap. Ket rangan:
rbb = Ko isien reliabilitas
Dengan taraf signifikan (α) = 5% jika rbb lebih besar dari rtabel
maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi
keandalan.
2. An entase
Untuk mengetahui profil responden yang diteliti akan digunakan Analisis
Persentase. Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut
(Sugiono, 1992):
Xi
Ni
Keterangan:
P = Hasil persentase
Xi = Jumlah Variabel Xi
Ni = Jumlah sampel
Untuk menguji hipotesis masalah pertama, seberapa baik persepsi
konsumen t erek sepeda motor Honda dan Yamaha, maka
diguunakan Analisis A i dinilai berdasarkan kriteria
menurut skala satu sam
sebagai berikut
a.
r dengan skala satu sampai lima, skala tersebut adalah sebagai
alisis Pers
P = X 100%
erhadap ekuitas m
rithmatic Mean. Persepsi in
pai lima. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah
Memberi bobot pada jawaban-jawaban yang diberikan responden pada
kuesione
(SS) Sangat Setuju mempunyai bobot 5
(S) Setuju mempunyai bobot 4
yai bobot 2
Tidak Setuju mempunyai bobot 1
(RR) Ragu-ragu mempunyai bobot 3
(TS) Tidak Setuju mempun
(STS) Sangat
b. Menghitung nilai rata-rata terhadap variabel yang diteliti dengan
rumus sebagai berikut (Dajan, 1993:120):
Nn x
x=
∑
−
uitas merek yang diteliti,
dikategorikan sebagai berikut (Hadi, 2002:12):
1. Sangat baik : 4,24-5,00
2. Baik : 3,43-4,23
3. Ragu-ragu : 2,62-3,42
4. Buruk 1
5. S
Dimana:
−
x : Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap ekuitas merek
yang diteliti.
∑
x : Jumlah nilai kuantitatifN : Jumlah responden
n : Jumlah item pertanyaan
Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap ek
: 1,81-2,6
Seadangkan untuk menguji hipotesis masalah kedua, apakah ada
perb a kuitas merek sepeda motor Honda dan
Yamaha, maka
ed an persepsi konsumen tentang e
menggunakkan T-test Independent dengan rumus uji beda mean:
(
)
(
)
⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − + − + − = 2 1 2 1 2 2 ___ 2 1 ___ 1 1 2 1 1 n n n n S n S n t Dimana: ⎟ ⎜ + − 2 2 1 1 X X 1 2 ___ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = S − −∑
n X X Keterangan:Rata-rata statistik persepsi konsumen sepeda motor Honda
Rata-rata statistik persepsi konsumen sepeda motor Yamaha
Jumlah sampel pertama, yaitu konsumen sepeda motor Honda
Jumlah sampel kedua, yaitu konsumen sepeda motor Yamaha
Varian sampel kedua, yaitu konsumen sepeda motor Yamaha
t = Test statistik
Ho diterima (ha ditolak) bila
= 1 ___ X = ___ 2 X
n1 = = 2 n = 2 1
S Varian sampel pertama, yaitu konsumen sepeda motor Honda
= 2 2 S tabel hitung
tabel t t
t ≤ ≤
−
Ho ditolak (Ha diterima) bila −thitung <ttabel atau
tabel hitung t t >
Adapun apabila menggunakan program SPSS.Langkah-langkah yang
an adalah :
Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho : Tidak terdapat perbedaan persepsi konsumen tentangekuitas merek
sepeda motor Honda dan Ya dilakuk
1.
maha jenis bebek.
Ha : Terdapat perbedaan persepsi konsumen tentang ekuitas merek sepeda
motor Honda dan Yamaha jenis bebek.
2. ujian
Untuk menguji apakah Ho diterima atau ditolak, maka dilakukan uji
signifikansi dengan α 0,05. Artinya kemungkinan peneliti salah dalam
menolak Ho sebesar 5%.
3. Kesimpulan
Peneliti melakukan perbandingan antara probabilitas (signifikansi) hasil
ana s
kurang lak: berarti terdapat perbedaan persepsi
konsum
perband lebih dari 0,05, maka Ho
dite a
ekuitas a dan Yamaha.
Ketentuan Peng
lisi dengan α 0,05. Jika hasil perbandingan menunjukan probabilitas
dari 0,05, maka Ho dito
en tentang ekuitas merek sepeda motor Honda dan Yamaha. Jika
ingan menunjukkan probabilitas
rim : berarti tidak terdapat perbedaan persepsi konsumen tentang
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Kabupaten Wonogiri 1. Tentang
merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang
pem
195 aten dalam Lingkungan
Provinsi Jawa Tengah. Kondisi Kabupaten Wonogiri yang kaya
kepemilikan gunung dan perbukitan dengan unsur tanah yang bervariasi
sehingga kaya akan potensi alam seperti hutan, sungai, waduk, goa yang
sangat potensial sebagai tujuan wisata. Kabupaten Wonogiri sebagai kota
tujuan wisata sangat dimungkinkan karena:
a)
b)
c) Event-event pariwisata cukup potensial
d) Jaringan transportasi cukup lancar dari Pacitan, Ponorogo (Jawa
Timur), Solo dan Yogyakarta.
.
Kabupaten
Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan sebutan Kota Gaplek,
bentukannya ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
0 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabup
Dekat dengan tujuan wisata Solo dan Yogyakarta.
Dekat dengan Bandara Adi Sumarmo Solo
Wonogiri kaya akan wisata ritual, karena menurut sejarahnya
Wonogiri didirikan oleh RM. Said (Pangeran
Sambernyowo/Mangkunegoro). Salah satu petilasan RM.Said adalah
Momumen Watu Gilang di Nglaroh Selogiri, Sendang Siwani terletak di
n Selogiri kurang lebih 5 Km arah ke utara Kota Wonogiri dan
masih ba
orang untuk meditasi dan ngalab berkah pada malam Selasa Kliwon dan
Jum’at Kliwon.
2. Pro
a. Geo
n Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara
Sela
den
• Utara : berbatas dengan Kabupaten Sukoharjo dan
•
Kecamata
nyak petilasan yang lain, sebagai wisata ritual banyak dikunjungi
fil Wilayah
grafis
Kabupate
geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' Lintang
tan dan garis bujur 110 0 41' sampai 111 0 18' Bujur Timur
gan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah
Kabupaten Karanganyar
Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur).
• Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timir)
• Sebelah Barat : berbatas dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Kabupaten Klaten.
Secara umum daerah ini beriklim tropis, mempunyai 2 musim
yaitu penghujan dan kemarau dengan temperatur rata-rata 240 C
hingga 370 C.
b.
Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara