• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TASIKMALAYA 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TASIKMALAYA 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TASIKMALAYA

2017

ABSTRAK RETNO LEONITA TRISETYO

Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Karyawan Di PT. Bineatama Kayone Lestari Kota Tasikmalaya (Studi pada pekerja laki-laki shift malam di bagian produksi BareCore)

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dimana hal tersebut terjadi secara tidak terduga dan menimbulkan kerugian baik materil ataupun waktu dan korban jiwa. Tak terduga, oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan (Suma’mur, 1989:5). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja karyawan di PT. Bineatama Kayone Lestari pada pekerja laki-laki shift malam pada bagian BareCore. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 462 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara proportionate random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 210 orang. Hasil uji statistik diperoleh nilai pvaluesebesar 0,007(p<α). Kesimpulannya adalah ada hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diberikan adalah Perusahan dapat membuat regulasi yang lebih tegas mengenai kewajiban kepada tenaga kerja menggunakan alat pelindung diri selama bekerja, ditingkatkan kembali kondisi lingkungan kerja yang belum memenuhi syarat dan juga memperhatikan kualitas serta kuantitas dari alat pelindung diri.

Kepustakaan : (1989-2015)

(2)

FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY SILIWANGI OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY TASIKMALAYA 2017 ABSTRACT

RETNO LEONITA TRISETYO

Relationship Between the Use of Personal Protective Equipment With Occurrence Employee Accident At PT. Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya City (Studies on male night shift workers in BareCore production)

An accident is an undesirable event where it occurs unexpectedly and causes both material and time loss and loss of life. Unexpectedly, because behind the event there is no element of deliberate, especially in the form of planning (Suma'ur, 1989: 5). The purpose of this study was to determine the relationship between the use of personal protective equipment with the incidence of employee accident at PT. Bineatama Kayone Lestari on male night shift workers in

BareCore section. The research design used Cross Sectional. The population in this study as many as 462 people. Technique of sampling by proportionate random sampling and obtained sample as many as 210 people. Statistical test

results obtained pvalue value of 0.007 (p <α). The conclusion is that there is a

significant relationship between the use of personal protective equipment and the incidence of occupational accidents. Based on the results of the research, the suggestion given is that the Company can make more strict regulation on the obligation to the laborers using personal protective equipment during work, improved the working environment condition which has not fulfilled the requirement and also pay attention to the quality and quantity of the personal protective equipment.

Literature: (1989-2015)

(3)

LATAR BELAKANG

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).Risiko kecelakaan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan, dan pendengaran. Menurut ILO (2003), rata-rata setiap harinya 6.000 orang meninggal akibat sakit dan kecelakaan kerja atau 2,2 juta orang pertahun sebanyak 300.000 orang pertahun.

Kecelakaan kerja dapat dikendalikan sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja. Oleh karenanya diperlukan sistem penanggulangan bahaya yang disebut kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Pengendalian faktor bahaya dapat dilakukan secara teknis berupa eliminasi, substitusi, dan isolasi serta pengendalian secara administratif. Kegiatan yang banyak diterapkan oleh Perusahaan adalah dengan penerapan prosedur kerja dalam pembagian waktu kerja atau shift kerja, ataupun training namun tidak banyak Perusahaan yang melaksanakan pengendalian dengan training dengan alasan biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.

Salah satu Perusahaan yang melaksanakan berbagai macam pengendalian tersebut adalah PT. Bineatama Kayone Lestari, yang mana merupakan salah satu Perusahaan Industri yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan safety officer, bahwa terdapat banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja diantaranya alat kerja yang memiliki tingkat risiko kecelakaan tinggi, kelelahan kerja, masalah personal dari pekerja yang turut dibawa ke area kerja sehingga tidak fokus, dan faktor dominan terjadi dikarenakan pekerja lalai dalam penggunaan APD.

Jenis kecelakaan kerja yang dialami pekerja adalah kecelakaan ringan hingga kecelakaan kerja yang tergolong fatal seperti: terjepit kayu hingga terjepit mesin, luka robek di jari tangan terkena kayu, dan lain-lain.

Safety officer mengatakan bahwa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja terjadi pada pekerja yang tidak menggunakan APD namun tidak sedikit kecelakaan kerja justru terjadi pada pekerja yang saat terjadi kecelakaan menggunakan APD. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Egriana (2008) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan (nyata) antara penggunaan alat pelindung diri dengan kecelakaan kerja pada pekerja bagian rustic PT. Burneo Melintang Buana Eksport Yogyakarta hasil yang diperoleh bahwa nilai p= 0,009 < 0,05.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja karyawan di PT. Bineatama Kayoe Lestari.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan cara pendekatan cross sectional ( potong lintang) untuk mencari hubungan antara alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja dimana pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.

(4)

Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja laki – laki shift malam pada produksi bagian BareCore yaitu pada proses jumping, multirip, double planner, cross cut tarik, Cross cut tekan, pengeleman, press, dan revisi yang berjumlah 462 pekerja. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 210 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak dengan proporsi dari setiap mesin pada proses produksi (proportionate random sampling).

Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner dengan metode wawancara dan alat tulis. Sebelum instrument (kuesioner) digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diujicobakan kepada responden yang memiliki karakteristik pekerjaan yang sama untuk menggetahui valid atau tidaknya. Validitas dilakukan di PT. Albasi Parahyangan Lestari Kota Banjar berjumlah 20 orang.

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat

Tabel 1

Distribusi Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan Umur

Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017

Frekuensi Nilai Mean 30,95 Standar Deviasi 4,704 Minimal 29 Maximal 46

Berdasarkan hasil pada tabel 1 bahwa rata-rata umur responden adalah 31 tahun dengan rentang usia 29 sampai 46 tahun.

Tabel 2

Distribusi Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017

Frekuensi Nilai Mean 10,66 Standar Deviasi 1,495

Minimal 9 Maximal 12

Berdasarkan tabel 2 bahwa rata-rata pendidikan terakhir responden 10,66 tahun (SMA). Dengan pendidikan minimal 9 tahun atau sama dengan SMP dan maksimal 12 tahun atau sama dengan tingkat SMA.

(5)

Tabel 3

Distribusi Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan Masa Kerja Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017

Frekuensi Nilai Mean 3,94 Standar Deviasi 0,730

Minimal 2 Maximal 6

Berdasarkan tabel 3 bahwa rata-rata masa kerja responden 3,94 tahun dengan masa kerja minimal 2 tahun dan maksimal 6 tahun.

Tabel 4

Data Statistik Deskriptif Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore Di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017

Frekuensi Nilai Mean 1,38 Standar Deviasi 0,762

Minimal 1 Maximal 4

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa skor penggunaan APD responden berkisar antara 1-4 dengan rata-rata skor sebesar 1,38.

Tabel 5

Data Statistik Deskriptif Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore Di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017 Frekuensi Nilai Mean 0,24 Standar Deviasi 0,427 Minimal 0 Maximal 1

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa skor kejadian kecelakaan kerja responden berkisar antara 0-1 dengan rata-rata skor 0,24

Tabel 6

Data Statistik Deskriptif Unsafe Action Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore Di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017 Frekuensi Nilai Mean 4,60 Standar Deviasi 1,380 Minimal 2 Maximal 8

(6)

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa skor unsafe action responden berkisar antara 2-8 dengan rata-rata skor sebesar 4,60.

2. Analisis Bivariat

Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore Berdasarkan Kategori Di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017

Hasil analisis bivariat antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja dilakukan menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan alpha 5% dan diperoleh p value 0,007 (p < 0,05) maka Ho ditolak Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaaan kerja.

PEMBAHASAN

Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Laki-laki Shift Malam Produksi Bagian BareCore Berdasarkan Kategori Di PT. Bineatama Kayone Lestari Tahun 2017

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara penggunaan alat pelidung diri dengan kejadian kecelakaan kerja. hal ini sejalan dengan hasil penelitian Handayani (2010) bahwa ada hubungan yang signifikan (nyata) antara penggunaan alat pelindung diri dengan kecelakaan kerja.

Menurut Ridley (2008) dalam Dwi (2015) persyaratan umum penyediaan alat pelindung diri yang efektif harus sesuai dengan bahaya yang dihadapi, terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut, cocok bagi orang yang akan menggunakannya, tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas, memiliki konstruksi yang kuat, tidak meningkatkan risiko terhadap pemakainya. Namun berdasarkan pernyataan dari beberapa responden menggambarkan bahwa adanya ketidaknyamanan mengggunakan APD saat bekerja.

Terjepit diantara strips kayu merupakan salah satu diantara bentuk dari kecelakaan kerja yang sering dialami oleh pekerja. Responden menyatakan karena tidak nyamannya sarung tangan yang digunakan maka bekerja dengan tangan tanpa pelindung menjadi hal yang sudah biasa dilakukan meskipun dihadapkan oleh banyaknya tumpukan strips kayu dan mesin besar dengan kecepatan tinggi atau cepat oleh karenanya sering kali jari tangan responden terjepit mesin dan salah satu kejadian kecelakaan kerja terletak pada mesin press hidrolik.

Oleh karena itu diharapkan setiap Perusahan membuat regulasi yang lebih tegas mengenai kewajiban kepada tenaga kerja menggunakan alat pelindung diri selama bekerja dan tidak luput menyesuaikan jenis alat pelindung diri pada setiap proses kerja. Yang mana hal ini bertujuan agar angka kecelakaan kerja menurun.

(7)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja karyawan di PT. Bineatama Kayone Lestari Kota Tasikmalaya pada pekerja laki-laki shift malam di bagian produksi BareCore Tahun 2016 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan dengan nilai p value < 0,05.

SARAN

Disarankan bagi PT. Bineatama Kayone Lestari dapat ditingkatkan kembali kondisi lingkungan kerja yang belum memenuhi syarat dan juga memperhatikan kualitas serta kuantitas dari alat pelindung diri supaya pekerja dapat maksimal dan nyaman dalam penggunaan alat pelindung diri saat bekerja sehingga dapat meminimalkan angka kecelakaan kerja.

Disarankan bagi tenaga kerja Dapat lebih peduli terhadap kesehatan serta keselamatan jiwa dan raga salah satu caranya adalah lebih disiplin dalam hal penggunaan alat pelindung diri dan mengurangi perilaku yang tidak aman agar terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.

Disarankan bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu bahan tambah referensi kepada peneliti selanjutnya dengan metode yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sugeng Budiono, dkk. 2003, Bunga Rampai Hiperkes & Keselamatan Kerja.Undip Semarang, Semarang

Aryatiningsih Dwi, dkk.2015.Kejadian Kecelkaaan Kerja Pekerja Aspal Mixing Plant (AMP) & Batching Plant Di PT. LWP Pekanbaru.Jurnal. Kesehatan Masyarakat.Universitas Andalas.

Buntarto.2015.Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk industry.Jakarta.Alfabeta.

Barizqi Inna.2015.Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan PT. Adhi Karya TBK Proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang.Skripsi.Jurusan Ilmu Kesejatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Semarang.

Depkes RI.2002.Undang-undang No.1 Tahun 1970.Tentang Keselamatan Kerja. Depkes RI.2004. 1 Orang Pekerja Meningal Setiap 15 Detik, Karena Kecelakaan

Kerja [Serial Online]. www.depkes.go.id [10 November 2016].

DepkesRI.2014.http://www.depkes.go.id/article/print/201411030005/1-

orangpekerja-di-dunia-meninggal-setiap-15detik-karena-kecelakaankerja.html#sthash.3hTidT8.dpuf.diakses tanggal 3 november 2016.

Dewanggi Nadya. 2015. Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Kecelakaan Kerja Karyawan Di Perum Perhutani KPH Tasikmalaya. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi.

Handayani Egriana,dkk.2008.Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan Percetakan Di Kota Makassar.Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Universitas Unhas Makassar.

(8)

Hariyati,M.2011.Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Linting Manual di PT. Djitoe Indonesia Tobaccco Surakarta.Jurnal.Program Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran.Universitas Negeri Sebelas Maret.

Laporan Kecelakaan Kerja di PT. Bineatama Kayonen Lestari Tasikmalaya. Tahun 2015 dan 2016.

Miyamuto ,Michiko,.2012.DalamSeminar Bertema K3 Bagi Pekerja Muda Di Indonesia.Jakarta.

Notoatmodjo Soekidjo.2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta:Rineka Cipta.

Permenakertrans RI No.8 Tahun 2010

Petunjuk Penyelesaian Tugas Akhir Tahun Program Pendidikan Strata 1 (S1) Tahun 2012/2013. Fakultas Ilmu Kesehatan.Univertas Siliwangi Tasikmalaya.

Ranaco Safety Trainning.Balai Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3). Ranaco Safety Passport.Balai Hiperkes Bandung

Sabari,Eko.2006.Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Saefulloh,Agus.2013.Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Shift Kerja Siang Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Di Pabrik Pakan Ternak Andhika Feedmil.Skripsi.Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi.

Sugiono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Cetakan XVII.Bandung:Alfabeta.

Suma’mur P.K.1989.Higien Perusahaan dan Kesehatan Kerja.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Sumarna Diah,dkk.2013.Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan Percetakan Di Kota Makassar.Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Universitas Siliwangi.

Tarwaka.2008.keselamatan dan kesehatan Kerja.Jakarta:PT.Toko Gunung Agung.

Tim Dosen FKM.Modul Praktikum Manajemen Data.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi.Tasikmalaya.

Wahyuni Dewi. 2015. Kelelahan Kerja Antara Shift I, Shift II, Shift III Pada Operatror Pompa Bensin Kabupaten Jember. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Winarsunu,edi.2008.Faktor-faktor Predisposing,Enabling,Reinforching Terhadap Pemakaian APD.Skripsi.Universitas Negeri Medan.

Referensi

Dokumen terkait

kesehatan masyarakat yang berjudul “Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu di PT.. Albasia

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kelelahan kerja subjektif antara shift pagi, siang dan malam pada pekerja bagian produksi pengolahan kayu di PT.. Albasia Sejahtera

Yaitu pengendalian terhadap pekerja. Antara lain dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan pekerja dan melakukan surveilans kesehatan bagi pekerja

Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi berhenti merokok (sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku) pada perokok

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan iklim kerja dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja di ballast tank bagian reparasi

Hasil penelitian dari 48 responden yang diukur, sebagian besar responden pekerja lapangan bagian produksi PT Putra karangetang popontolen mengalami kelelahan

Hubungan antara masa kerja dengan fungsi pendengaran pekerja yang didapatkan dari penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa masa kerja mempengaruhi fungsi

Retribusi parkir Kota Tasikmalaya memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk kelangsungan pembangunan daerah, karena retribusi parkir juga memiliki pengaruh bagi