UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PERENCANAAN KEBUTUHAN
MATERIAL PRODUK SEPATU
CASUAL
Nama : Frengky Kenferguson Sihotang NPM : 39410830
Jurusan : Teknik Industri
Latar Belakang
Perencanaan dan
Pengendalian Produksi
Ketersediaan
Material
Kelebihan dan
Kekurangan
Dampaknya
PT. Unimitra Kharisma
Perencanaan
Kebutuhan Material
PENDAHULUAN
Permasalahan yang ada pada perusahaan adalah tidak tercapainya target produksi karena kekurangan bahan saat proses produksi berlangsung. Kekurangan bahan tersebut dapat menggangu kelancaran proses produksi. Oleh karena itu, hal yang harus diselesaikan adalah
Bagaimana membuat rencana kebutuhan material yang diperlukan yang mencakup jenis, jumlah material dan waktu melakukan pemesanan material sehingga dapat memenuhi kebutuhan produksi
?
Perumusan dan Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Pembatasan Masalah
PENDAHULUAN
1. Penelitian perencanaan kebutuhan material dilakukan di PT. Unimitra Kharisma pada divisi produksi. 2. Produk sepatu yang diamati hanya sepatu casual model Supreme.
3. Penelitian dilakukan untuk menentukan rencana kebutuhan material untuk periode Agustus 2014. 4. Keluaran yang dihasilkan hanya keluaran utama dari MRP yaitu berupa rencana pemesanan material.
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Menyusun rencana kebutuhan material baik secara jenis, jumlah material maupun waktu
pemesanan dengan
material requirement planning
(MRP) untuk produk sepatu casual
model Supreme di PT. Unimitra Kharisma.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tugas akhir dikelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu bagi mahasiswa, bagi pengetahuan dan bagi perusahaan.
1. Manfaat yang dapat diperoleh bagi mahasiswa adalah dapat mengaplikasikan dan
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan di dalam dunia
pekerjaan yang nyata dalam melakukan perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan.
2. Manfaat yang diperoleh bagi pengetahuan adalah sebagai bahan referensi yang dapat
dimanfaatkan untuk penelitian berikutnya.
3. Manfaat yang dapat diperoleh bagi perusahaan yaitu dapat dijadikan bahan masukan
yang baik dalam perencanaan kebutuhan material di perusahaan.
Sistem Produksi
Merupakan sistem yang terdiri dari manusia, material, serta mesin untuk melakukan produksi dengan proses transformasi kimia dan fisika yang menghasilkan produk atau jasa yang menghasilkan pertambahan nilai (Gaspersz, 2002).
TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan Produksi
Merupakan suatu proses penetepan tingkat hasil keluaran produksi secara keseluruhan untuk memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan dan persediaan yang diinginkan (Baroto, 2002)
Peramalan
Merupakan suatu fungsi bisnis dalam memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat (Gaspersz, 2002).
Rencana Kebutuhan Material (MRP)
Merupakan suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan (Herjanto, 2008)
Jadwal Induk Produksi (JIP)
Merupakan jadwal induk yang mengatur ketersediaan dan penggunaan fasilitas produksi dengan beberapa asumsi yang diperlukan untuk penerapannya (Kusuma, 2004)
METODOLOGI
PENELITIAN
Penelitian Pendahuluan Data Cukup ? Mulai Selesai Tidak Ya Pengumpulan Data - Struktur Produk- Daftar Kebutuhan Bahan - Jadwal Induk Produksi (JIP) - Status Persediaan
- Waktu Ancang
Pengolahan Data dan Analisis
- Peramalan
- Jadwal Induk Produksi (JIP)
- Rencana Kebutuhan Material (MRP)
Kesimpulan dan Saran
Ya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
PT Unimitra Kharisma didirikan pada tahun 1999 oleh bapak Drs. Djimanto. PT Unimitra Kharisma merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, dengan produk yang dihasilkan adalah sepatu. PT Unimitra Kharisma beralamat di Jl. Raya Cileungsi Km 17 Cileungsi, Jawa Barat 16820. Perusahaan ini memiliki kantor yang terletak di Ruko Gading Bukit Indah Blok N no 20 Jl. Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Permai Jakarta Utara.
VISI
Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan, dan memiliki peran dominan dalam bisnis sepatu.
MISI
1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan.
2. Memproduksi berbagai jenis model sepatu yang terkait dengan keinginan konsumen dengan mutu, harga, dan kuantitas yang berdaya saing tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Produksi Sepatu
Casual
Model Supreme
Material Pemotongan Penjahitan dan Pengeleman Perakitan
Pengepakan
Pemeriksaan Kualitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lem
Busa Tali elastis Benang Logo Benang
Sol luar Sol dalam Lem Perakitan 4
(Bagian Sol) Lem
Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 0 1-1 1-2 1-3 2-1 2-2 2-3 3-1 3-2 3-3 4-1 4-2 4-3 4-4 5-1 5-2 5-3 1 1 1 12 gram 2 2 16 gram 1 2 16 cm 1 4×5 cm 50×50 cm 37 gram 527 cm 002 003 009 004 005 006 010 007 008 010 009 009 001 Kulit Pelapis Perakitan 1 (Bagian atas) Perakitan 2 (Bagian atas) Sepatu Perakitan 3 (Bagian atas) 50×50 cm 4×25 cm S Z X Y L-A Keterangan: L : Level
A : Nomor urut dari level tersebut X : Kuantitas yang digunakan Y : No komponen S : Gambar komponen Z : Nama komponen
Tabel Daftar Kebutuhan Material Satu Pasang Sepatu Casual Model Supreme
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar Pola Data Permintaan Sepatu Model Supreme Periode Agustus 2013 – Juli 2014
HASIL DAN PEMBAHASAN
PERAMALAN PERMINTAAN
Tabel Peramalan Permintaan Metode Proyeksi
Kecenderungan Tabel Rangkuman Peramalan Metode Pemulusan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peta Pengendalian Tracking Signal
Gambar Peta Kontrol Tracking Signal Hasil Peramalan dengan Metode Proyeksi Kecenderungan dan Pemulusan Eksponensial Ganda (DES)
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENJADWALAN PRODUKSI
PT Unimitra Kharisma melakukan penjadwalan secara harian karena produksi yang dilakukan bersifat tepat waktu sehingga penjadwalan produksi dilakukan dengan jangka pendek.
Jumlah produk sepatu yang akan diproduksi setiap hari dihitung berdasarkan total permintaan dan jumlah hari kerja.
1. Jumlah produk yang akan diproduksi per harinya rata-rata 846 unit, namun ada beberapa hari yang jumlah produksinya sebesar 845 unit guna tidak melebihi target produksi yang sesuai dengan permintaan.
2. Waktu takt yang dibutuhkan untuk mencapai produksi sebesar 846 unit per hari sebesar 34,02 detik berdasarkan total waktu kerja yang tersedia.
Biaya Pemesanan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Biaya pemesanan material terdiri dari biaya telepon, biaya administrasi dan biaya tenaga kerja, sedangkan biaya pengiriman dan pengangkutan ditanggung oleh pemasok.
2. Durasi percakapan telepon diasumsikan selama 5 menit setiap kali pemesanan.
3. Perhitungan tarif telepon berdasarkan PT Telekomunikasi Indonesia yaitu penggunaan telepon dengan jarak 30-200 km pada jam 07.00-20.00 sebesar Rp 110/6 detik.
4. Biaya tenaga kerja ditetapkan berdasarkan besarnya upah minimum regional (UMR) untuk kota Cileungsi sebesar Rp 2.352.000 per bulan.
Jadi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan sekali pemesanan material yaitu sebesar Rp 11.817,42.
Biaya Penyimpanan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya penyimpanan material terdiri dari biaya penanganan material, biaya kerusakan atau kehilangan material, dan biaya fasilitas penyimpanan.
1. Biaya penanganan material diasumsikan 0,5% dari harga material 2. Biaya kerusakan diasumsikan 1% dari harga material, dan
3. Biaya fasilitas penyimpanan diasumsikan sebesar 0,5% dari harga material.
Tabel Daftar Harga Material dan Biaya Penyimpanan Sepatu Casual Model Supreme
Kebutuhan Bersih Material
HASIL DAN PEMBAHASAN
Item Kuantitas Kebutuhan Kotor Persediaan yang Dimiliki Kebutuhan Bersih Kulit 1 21.986 0 21.986 Pelapis 1 21.986 0 21.986 Busa Eva 1 21.986 0 21.986 Tali Elastis 2 43.972 0 43.972 Logo 2 43.972 0 43.972 Sol luar 2 43.972 0 43.972 Sol dalam 2 43.972 0 43.972 Lem 65 1.429.090 0 1.429.090 Benang 543 11.938.398 0 11.938.398
Tabel 4.9 Kebutuhan Bersih Material Sepatu Casual Model Supreme (Unit)
Hasil Perhitungan MRP
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Material Frekuensi Pemesanan (per Bulan) Biaya Persediaan (Rp) 1 Kulit 26 307.692,34 2 Pelapis 22 299.565,45 3 Busa Eva 9 113.739,57 4 Tali Elastis 2 274.210,10 5 Logo 22 270.552,31 6 Sol luar 26 307.252,92 7 Sol dalam 26 307.252,92 8 Lem 26 310.941,87 9 Benang 26 307.254,84 Total 2.498.462,32 No Material Frekuensi Pemesanan (per Bulan) Biaya Persediaan (Rp) 1 Kulit 16 423.265,82 2 Pelapis 9 192.747,12 3 Busa Eva 2 65.122,61 4 Tali Elastis 6 145.544,03 5 Logo 5 125.176,64 6 Sol luar 24 557.943,08 7 Sol dalam 21 478.792,00 8 Lem 20 271.546,09 9 Benang 17 201.268,17 Total 2.461.405,56
Tabel Rangkuman Hasil Perhitungan dengan Metode LFL
Tabel Rangkuman Hasil Perhitungan dengan Metode EOQ
Perbandingan Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Material Biaya Persediaan (Rp) Metode Yang digunakan
LFL EOQ
1 Kulit 307.692,34 423.265,82 LFL 2 Pelapis 299.565,45 192.747,12 EOQ 3 Busa Eva 113.739,57 65.122,61 EOQ 4 Tali Elastis 274.210,10 145.544,03 EOQ
5 Logo 270.552,31 125.176,64 EOQ 6 Sol luar 307.252,92 557.943,08 LFL 7 Sol dalam 307.252,92 478.792,00 LFL 8 Lem 310.941,87 271.546,09 EOQ 9 Benang 307.254,84 201.268,17 EOQ Total 2.498.462,32 2.461.405,56
Hasil Perhitungan MRP dengan Metode Terpilih
No Material Biaya Persediaan Bahan Baku (Rp)
1 Kulit 307.692,34 2 Pelapis 192.747,12 3 Busa Eva 65.122,61 4 Tali Elastis 145.544,03 5 Logo 125.176,64 6 Sol luar 307.252,92 7 Sol dalam 307.252,92 8 Lem 271.546,09 9 Benang 201.268,17 Total 1.923.602,84
Tabel Rangkuman Biaya Persediaan Dengan Metode Terpilih
Metode Biaya -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Terpilih Persediaan 1 Kulit 848 844 0 848 844 848 844 848 844 0 848 844 848 844 848 844 0 848 844 848 844 848 840 0 848 844 848 840 848 844 0 0 0 0 LFL 307.692,34 2 Pelapis 2551 0 0 0 2551 0 0 2551 0 0 0 2551 0 0 2551 0 0 0 2551 0 0 2551 0 0 0 2551 0 0 2551 0 0 0 0 EOQ 192.747,12 3 Busa Eva 10779 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10779 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10779 0 0 0 EOQ 65.122,61 4 Tali Elastis 8055 0 0 0 0 8055 0 0 0 0 0 8055 0 0 0 0 0 8055 0 0 0 0 8055 0 0 0 0 8055 0 0 0 0 0 EOQ 145.544,03 5 Logo 9874 0 0 0 0 0 9874 0 0 0 0 0 0 9874 0 0 0 0 0 0 9874 0 0 0 0 0 0 9874 0 0 0 0 0 EOQ 125.176,64 6 Sol Luar 1692 1692 0 1692 1692 1692 1692 1692 1692 0 1692 1692 1692 1692 1692 1692 0 1692 1692 1690 1690 1690 1690 0 1690 1690 1690 1690 1690 1690 0 0 0 0 LFL 307.252,92 7 Sol Dalam 1692 1692 0 1692 1692 1692 1692 1692 1692 0 1692 1692 1692 1692 1692 1692 0 1692 1692 1690 1690 1690 1690 0 1690 1690 1690 1690 1690 1690 0 0 0 LFL 307.252,92 8 Lem 74793 74793 0 74793 0 74793 74793 74793 0 0 74793 74793 74793 0 74793 74793 0 74793 0 74793 74793 0 74793 0 74793 74793 0 74793 74793 74793 0 0 0 EOQ 271.546,09 9 Benang 736627 736627 0 0 736627 736627 0 736627 0 0 736627 736627 0 736627 736627 0 0 736627 0 736627 736627 0 736627 0 736627 0 736627 0 736627 736627 0 0 0 EOQ 201.268,17
No Material Past Due Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
Tabel Rangkuman Rencana Pemesanan Material Periode Agustus 2014 Berdasarkan Perhitungan MRP
Total biaya persediaan yang dikeluarkan
apabila menggunakan kombinasi metode LFL dan EOQ adalah sebesar Rp1.923.602,84 dengan frekuensi pemesanan yang berbeda-beda untuk tiap materialnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan hasil penelitian adalah rencana kebutuhan material dengan menggunakan material requirement panning (MRP) untuk produk sepatu casual model Supreme dibuat berdasarkan metode ukuran lot terpilih dari masing-masing metode. Rencana kebutuhan material
dengan metode LFL digunakan untuk material kulit, sol dalam dan sol luar, sedangkan metode EOQ digunakan untuk material pelapis, busa, tali elastis, logo, lem dan benang. Frekuensi dan kuantitas pemesanan dari tiap material berbeda karena penggunaan metode yang berbeda. Frekuensi pemesanan material kulit, sol dalam, sol luar adalah 26 kali pemesanan per bulannya, sedangkan frekuensi
pemesanan material pelapis, busa, tali elastis, logo, lem dan benang masing-masing adalah 9, 2, 6, 5, 20, dan 17 kali pemesanan per bulannya. Total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar
Rp1.923.602,84 untuk periode Agustus 2014. Metode ukuran lot tersebut dipilih karena menghasilkan biaya persediaan terkecil dimasing-masing material.
Saran
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan saran-saran untuk perusahaan yaitu:
1. Sebaiknya perusahaan dalam membuat peramalan dapat menggunakan metode proyeksi kecenderungan.
2. Perusahaan dalam membuat perencanaan kebutuhan material dapat menggunakan MRP dengan metode lot for lot dan economic order quantity agar total persediaan menjadi minimum.
3. Dalam melakukan peramalan sebaiknya memperhatikan kapasitas yang dapat dibuat oleh perusahaan itu sendiri, sehingga persediaan yang ada dapat dioptimalkan.