• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

O

U

T

L

I

N

E

1.

Konsep Risiko & Ketidakpastian

2.

Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan

risiko

1.

Representasi Variabel Investasi dengan

Distribusi Beta

2.

Representasi Variabel Investasi dengan

Distribusi Normal

3.

Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan

Ketidakpastian

1.

Kriteria Maximin dan Minimax

2.

Kriteria Maximax

3.

Kriteria Laplace

4.

Kriteria Hurwicz

(3)

Risiko : untuk menggambarkan situasi pengambilan keputusan dimana unsur2 yang mempengaruhi tidak diketahui dengan pasti tapi masih bisa digambarkan dengan distribusi probabilitas

(4)

4

(5)

NILAI EKSPEKTASI DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN YANG MEMPERTIMBANGKAN RISIKO

Ukuran besarnya risiko

variansi

range

koefisien

Tujuan jangka

panjang

perusahaan:

Memaksimumkan

nilai ekspektasi

profit

Meminimumkan

nilai ekspektasi

ongkos

(6)

CONTOH (1)

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan pendirian sebuah proyek

yang mempunyai data NPV dengan probabilitas:

Tentukan nilai harapan, varian, koefisien variansi, dan interval nilai dari

nilai-nilai NPV yang mungkin terjadi.

6

NPV yang mungkin

(xj)

Probabilitas terjadinya

(pj)

-

120 juta

0,2

10 juta

0,3

340 juta

0,5

(7)

PENYELESAIAN (1)

a. 

Nilai harapan

b. 

Varian

c. 

Standar deviasi

d.

Koefisien variansi

(8)

CONTOH (2)

Perusahaan ABC sedang mempertimbangkan 3 alternatif alat pendingin ruangan tempat menyimpan bahan baku yang tidak resisten terhadap suhu tinggi. Pada tabel berikut ditunjukkan data-data ongkos investasi masing2 alternatif serta probabilitas

kerusakannya. Apabila terjadi kerusakan, diestimasi rugi (disebut ongkos kerusakan) sebesar Rp 5 juta dengan probabilitas 0,4 dan Rp 11 juta dengan probabilitas 0,6. Asumsi probabilitas terjadi kerusakan tidak tergantung apakah suatu kerusakan terjadi pd suatu tahun atau tidak. Ongkos-ongkos tahunan untuk masing-masing alternatif diperkirakan 20% dari ongkos-ongkos awalnya.

Alternatif manakah yang seharusnya dipilih bila diharapkan ongkos tahunan minimal?

8

Alternatif Ongkos investasi/awal Probabilitas Terjadinya Kerusakan Pada Tahun Tertentu

A Rp 4,5 juta 0,12

B Rp 5,0 juta 0,06

C Rp 7,5 juta 0,01

(9)

PENYELESAIAN (2)

Solusi :

Ekspektasi ongkos kerusakan bila kerusakan terjadi:

E(ongkos kerusakan)

= 0,4 (5 juta) + 0,6 (11 juta)

= 8,6 juta

à

Alternatif B dipilih karena ongkos total tahunan terkecil

Alternatif Ongkos Operasional

Tahunan Kerusakan Tahunan Ekspektasi Ongkos Ekspektasi Ongkos Total Tahunan

A 4,5 jt (0,2) = 0,9 jt 8,6 jt (0,12) = 1,032 jt 1,932 juta B 5,0 jt (0,2) = 1,0 jt 8,6 jt (0,06) = 0,516 jt 1,516 juta C 7,5 jt (0,2) = 1,5 jt 8,6 jt (0,01) = 0,086 jt 1,586 juta

(10)

CONTOH (3)

Pemerintah daerah sebuah propinsi sedang mempertimbangkan pembangunan

bendungan untuk menahan aliran sungai yang sering meluap pada musim hujan. Ada 5 proposal yang membutuhkan ongkos-ongkos & memberikan tingkat perlindungan yang tingkatannya berbeda. Proposal 1 membutuhkan biaya investasi Rp 142 milyar. Jika proposal 1 dipilih, maka probabilitas banjir akan melampaui batas bendungan adalah 0,1. Ongkos perawatan per tahun adalah Rp 4,6 milyar dan kerugian yang akan diderita adalah Rp 122 milyar apabila banjir melampaui batas bendungan.

Data selengkapnya ditampilkan pada tabel dibawah. Bila MARR = 10%, proposal mana yang diterima bila tujuan pemerintah adalah meminimasi ongkos-ongkos tahunan? Bendungan diestimasikan berumur 40 tahun

10

Proposal Ongkos Investasi

(milyar) Ongkos Perawatan/thn (milyar) Probabilitas banjir > kapasitas Kerugian bila banjir > kapasitas (milyar)

1 142 4,6 0,1 122

2 154 4,9 0,05 133

3 170 5,4 0,025 144

4 196 6,5 0,0125 155

5 220 7,2 0,00625 180

(11)

PENYELESAIAN (3)

Meminimasi ongkos-ongkos tahunan à Ongkos2 dikonversikan mjd ongkos tahunan

E(AC1) = 142(A/P, 10%, 40) + 4,6 + 0,1(122) = 31,3266

E(AC2) = 154(A/P, 10%, 40) + 4,9 + 0,05(133) = 27,3042

E(AC3) = 170(A/P, 10%, 40) + 5,4 + 0,025(144) = 26,3910

E(AC4) = 196(A/P, 10%, 40) + 6,5 + 0,0125(155) = 28,4883

E(AC5) = 220(A/P, 10%, 40) + 7,2 + 0,00625(180) = 30,831

(12)

ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID 12

(13)

REPRESENTASI VARIABEL INVESTASI

DENGAN DISTRIBUSI BETA

Nilai rata2 (nilai harapan) dan varian didapat dari

distribusi beta

1.

Nilai batas bawah disebut estimasi pesimis

2.

Nilai modus disebut estimasi yang paling sering muncul

3.

Nilai batas atas disebut estimasi optimis

Perlu diketahui

(14)

TIPE DISTRIBUSI BETA

Keterangan: P : estimasi pesimis O : estimasi optimis M : estimasi modus 14

à 

Nilai rata2 (nilai harapan) distribusi beta:

à 

Varian

(15)

CONTOH (4)

Misal PT ABC sedang mempertimbangkan sebuah proposal investasi dan data2

perkiraan aliran kas & umur investasi terlihat pd tabel berikut:

Hitunglah:

a.

Nilai harapan dari ongkos awal, pendapatan per tahunan dan nilai sisa

b.

Nilai harapan dari umur investasi

Parameter Estimasi Optimis (O) Estimasi Modus Estimasi Pesimis (P)

Ongkos awal Rp 75 juta Rp 80 juta Rp 100 juta Pendapatan/tahun Rp 20 juta Rp 15 juta Rp 12 juta

Nilai sisa Rp 7 juta Rp 4 juta Rp 1 juta Umur investasi 10 tahun 8 tahun 6 tahun

(16)

PENYELESAIAN (4)

16

a.

b.

c. Nilai ekspektasi ROR dari investasi tersebut dihitung sbb:

NPW = -82,5 juta + 15,333 juta (P/A, i%, 8) + 4 juta (P/F, i%, 8) = 0

Dengan mencoba i = 15%, diperoleh NPW = -12,395 juta

Dengan interpolasi diketahui ROR yang diharapkan ± 10,4%

Karena ROR < MARR maka investasi tidak layak dilakukan

(17)
(18)

REPRESENTASI VARIABEL INVESTASI

DENGAN DISTRIBUSI NORMAL

Parameter distribusi normal yang digunakan : nilai rata2 (mean) dan

standar deviasi (distribusi penyebarannya)

18

(19)

•  2 proposal investasi sama2

membutuhkan dana investasi Rp 100 juta. Kedua proposal

menjanjikan ekspektasi penghasilan Rp 150 juta pada akhir tahun ke-4 (nilai ekspektasi dihitung dari

distribusi probabilitas penghasilan yang dicapai spt gambar di

samping)

•  Jika hanya melihat tendensi sentral, kedua proposal sama baiknya

•  Namun jika melihat grafik, proposal A resikonya lebih rendah drpd

REPRESENTASI VARIABEL INVESTASI

DENGAN DISTRIBUSI NORMAL

(20)

CONTOH (5)

Ada 2 proposal investasi dengan estimasi aliran kas netto mengikuti distribusi

probabilitas diskrit seperti tabel berikut:

Tentukan nilai ekspektasi, standar deviasi, dan koefisien variansi dari kedua

proposal. Dengan hasil perhitungan tersebut, tentukan proposal yang

sebaiknya dipilih.

20

Proposal A Proposal B

Probabilitas Aliran kas Netto Probabilitas Aliran kas Netto

0,10 Rp 20 juta 0,10 Rp 30 juta

0,25 Rp 30 juta 0,20 Rp 35 juta

0,30 Rp 40 juta 0,40 Rp 40 juta

0,25 Rp 50 juta 0,20 Rp 45 juta

0,10 Rp 60 juta 0,10 Rp 50 juta

(21)

PENYELESAIAN (5)

Ekspektasi aliran kas netto dari proposal A dan B adalah:

E(aliran kas netto A) = 0,10 (20 juta) + 0,25 (30 juta) + 0,30(40 juta) + 0,25 (50 juta) + 0,10 (60 juta)

= 40 juta

E(aliran kas netto B) = 0,10 (30 juta) + 0,20 (35 juta) + 0,40(40 juta) + 0,20 (45 juta) + 0,10 (50 juta)

= 40 juta Standar deviasi proposal A dan B

(22)

PENYELESAIAN (5)

Koefisien variansi

Proposal A:

Proposal B:

à

Koefisien variansi A > koefisien variansi B, maka risiko

proposal A > risiko proposal B sehingga dipilih proposal B

22

(23)

CONTOH (6)

Perusahaan XX sedang memikirkan apakah sebuah peralatan produksi layak

dibeli atau tidak. Peralatan ini memiliki harga awal Rp 5 juta dan umur 3

tahun. Estimasi aliran kas mengandung ketidakpastian dan probabilitasnya

tergantung kondisi ekonomi berikut:

Tahun Situasi Ekonomi

Lesu (Prob. 0,2) Stabil (Prob. 0,6) Agresif (Prob. 0,2) 0 - 5 juta - 5 juta - 5 juta 1 2,5 juta 2,0 juta 2,0 juta 2 2,0 juta 2,0 juta 3,0 juta 3 1,0 juta 2,0 juta 3,5 juta

(24)

PENYELESAIAN (6)

PWlesu = -5 juta + 2,5 juta (P/F, 15%, 1) + 2 juta (P/F,15%, 2) + 1 juta (P/F, 15%, 3) = -5 juta + 2,5 juta (0,8696) + 2 juta (0,7561) + 1 juta (0,6575)

= -0,656 juta

PWstabil = -5 juta + 2 juta (P/A, 15%, 3) = -5 juta + 2 juta (2,283)

= -0,434 juta

Pwagresif = -5 juta + 2 juta (P/F, 15%, 1) + 3 juta (P/F, 15%, 2) + 3,5 juta (P/F, 15%, 3) = -5 juta + 2 juta (0,8696) + 3 juta (0,7561) + 3,5 juta (0,6575)

= 1,309 juta

24

à  Ekspektasi besarnya nilai present worth:

E(PW) = 0,2(-0,656 juta) + 0,6 (-0,434 juta) + 0,2 (1,309 juta) = -0,1298 juta

Karena besarnya nilai harapan present worth < 0

à

peralatan tersebut tidak layak dibeli

(25)
(26)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN

26

Situasi pengambilan keputusan sangat tidak

pasti

Jika nilai-nilai yang mungkin terjadi diketahui

Namun probabilitas terjadinya masing-masing

nilai tersebut tidak diketahui

(27)

Didasarkan tinjauan pesimistis

à cocok untuk orang yang

menghindari resiko & saat situasi

pengambilan keputusan yang tidak

menjanjikan hasil optimistis

(28)

CONTOH (7)

Sebuah perusahaan jasa periklanan sedang

mempertimbangkan investasi untuk perluasan usahanya. Ada 3 alternatif yang sedang dievaluasi, yaitu melakukan investasi secara besar2an dengan membuka beberapa kantor cabang (alternatif A), melakukan investasi sedang dengan menambah satu kantor pembantu (alternatif B), atau investasi kecil-kecilan dengan menambah satu unit kerja baru ditempat lama (alternatif C).

28 Alternatif Permintaan Meningkat (D1) Stabil (D2) Turun (D3) A 55 35 -25 B 25 50 -10 C 20 15 11

Hasil yang dijanjikan oleh masing2 alternatif akan sangat ditentukan oleh perkembangan permintaan di masa mendatang. Apabila perusahaan melakukan investasi besar2an (A) maka perusahaan akan untung Rp 55 juta bila permintaan meningkat, untung Rp 35 juta bila permintaan stabil, dan rugi Rp 25 juta jika pernyata permintaan menurun.

Selengkapnya, nilai2 keuntungan yang mungkin dari masing2 alternatif pada kondisi permintaan yang berbeda di tabel diatas.

Pilihlah alternatif mana yang terbaik bila digunakan a. Kriteria Maximin

b. Kriteria Minimax

(29)

PENYELESAIAN (7)

a.

Kriteria Maximin

à

Menetukan

nilai minimum

setiap alternatif.

Dari tabel diatas:

Nilai minimum alternatif A adalah -25

Nilai minimum alternatif B adalah -10

Nilai minimum alternatif C adalah 11

(30)

PENYELESAIAN (7)

b.

Kriteria Minimax

à Menetukan besarnya ongkos-ongkos kesempatan tiap alternatif

Langkah-langkah:

1.

Mengurangkan nilai terbesar pada situasi dengan nilai yang diperkirakan

diperoleh bila suatu alternatif dipilih. Misal:

•  Bila permintaan ternyata meningkat, maka nilai terbesar yang mungkin diperoleh

Rp 55 juta, yaitu bila alternatif A yang dipilih

•  Bila dipilih alternatif B & permintaan ternyata meningkat, maka keuntungan yang

didapat Rp 25 juta à kehilangan keuntungan Rp 55 juta – Rp 25 juta = Rp 30 juta.

•  Bila dipilih alternatif C & permintaan ternyata meningkat, maka keuntungan yang

didapat Rp 20 juta à kehilangan keuntungan Rp 55 juta – Rp 20 juta = Rp 35 juta.

30

(31)

PENYELESAIAN (7)

b.

Kriteria Minimax

2.

Ongkos kesempatan masing-masing alternatif:

Ø

Yang dipilih alternatif B karena ongkos kesempatan maksimumnya

paling kecil

Alternatif Permintaan Ongkos

Terbesar

D1 D2 D3

A 0 15 36 36

B 30 0 21 30

(32)

Berdasarkan

pandangan yang

optimis

, dipilih alternatif yang

menjanjikan perolehan

keuntungan maksimum yang

paling besar

Keuntungan maksimum tiap

alternatif dicatat, alternatif yang

keuntungan maksimumnya

paling besar dipilih

32

(33)

CONTOH & PENYELESAIAN (8)

Dengan menggunakan kriterian maximax, tentukan alternatif terbaik

dari tabel nilai2 keuntungan masing2 alternatif di Contoh (7).

Penyelesaian:

Nilai maksimum alternatif A adalah 55

Nilai maksimum alternatif B adalah 50

Nilai maksimum alternatif C adalah 20

(34)

Digunakan bila pengambil keputusan

tidak mengetahui sama sekali

probabilitas

terjadinya nilai-nilai

yang mungkin

Asumsi : semua nilai bisa terjadi

dengan probabilitas sama

Dipilih alternatif dengan rata-rata

terbesar dari nilai-nilai yang

mungkin terjadi

34

(35)

CONTOH & PENYELESAIAN (9)

Pilihlah alternatif terbaik dari Contoh (7) dengan kriteria Laplace!

Penyelesaian:

à

Dipilih alternatif A

(36)

Nilai 0, digunakan bila pengambil keputusan

sangat pesimis (seperti kriteria maximin)

Nilai 1

, digunakan bila pengambil keputusan

sangat

optimis

(seperti kriteria

maximax

)

36

Nilai ekspektasi masing2 alternatif :

E(x) =

α

(nilai paling optimis) + (1-

α

) (nilai paling pesimis)

Tingkat optimisme mempunyai

bobot

α

bernilai 0 – 1

(37)

CONTOH & PENYELESAIAN (10)

Pilihlah alternatif terbaik dari Contoh (7) dengan

kriteria Hurwicz dengan asumsi besarnya

α

= 0,6.

Penyelesaian:

Nilai ekspektasi masing2 alternatif:

E(A) = (0,6 x 55) + (0,4 x -25) juta = 23 juta

E(B) = (0,6 x 50) + (0,4 x -10) juta = 26 juta

E(C) = (0,6 x 20) + (0,4 x 11) juta = 16,4 juta

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada saat fase dua doubled support dengan long leg braces didepan momen inersia terbesar terjadi pada bagian hip sama dengan

Menganggap sisa nilai dari alternatif yang lebih panjang pada akhir periode perencanaan sebagai nilai sisa.. Misal : A umurnya 5 tahun dan B umurnya

Adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel..

Bila produk yang diatas ban berjalan tidak sesuai dengan rencana maka alarm akan berbunyi dan lampu akan menyala yang berarti ada masalah. Sensor semacam ini banyak dijumpai

Varians dari variabel bebas adalah sama atau konstan untuk setiap nilai tertentu dari variabel bebas lainnya, atau variasi residu sama untuk semua pengamatan... Homoskedastisitas VS

Identifikasi Output Identifikasi Pelanggan Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Menerjemahkan kebutuhan ke dalam spesifikasi pemasok Pe re nc an aa n Ku al it as

Jenis data Bentuk data Data Diskrit Data Kontinyu Sumber data Data Internal Data Eksternal Data Primer Data Sekunder Skala pengukuran data Data Nominal Data Ordinal

C Di dalam proses pengolahan makanan TIDAK terdapat tahap yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah / menghilangkan bahaya kimia / fisik. D Makanan