• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Hukum Privatisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dasar Hukum Privatisasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dasar Hukum Privatisasi

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara

(Pasal 74 – 84)

Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2005

tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)

Jo Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2009

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2005

tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)

Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2006

tentang Pembentukan Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan

(Persero)

(2)

Kementerian

Maksud dan Tujuan Privatisasi BUMN

memperluas

kepemilikan

masyarakat atas

Persero

meningkatkan

efisiensi dan

produktivitas

perusahaan

menciptakan

struktur keuangan

dan manajemen

keuangan yang

baik/kuat

menciptakan

Persero yang

berdaya saing dan

berorientasi global

menciptakan

struktur industri

yang sehat dan

kompetitif dan

menumbuhkan

iklim usaha,

ekonomi makro,

dan kapasitas

pasar

(3)

Strategi Pokok & Metode Privatisasi

Strategi Pokok

Tentang Privatisasi

Privatisasi diarahkan bukan semata-mata untuk

pemenuhan APBN, tetapi lebih diutamakan

untuk mendukung pengembang-an perusahaan

dengan metode utama melalui penawaran umum

di pasar modal, serta untuk lebih mendorong

GCG.

METODE PRIVATISASI

Langsung

kepada Investor

Kepada

Manajemen

dan/atau

Karyawan

Melalui Pasar

Modal

Saham Baru

(Dilusi Saham

Pemerintah)

Saham Lama (Divestasi

saham Pemerintah)

Privatisasi dilakukan dengan memperhatikan

Prinsip Dasar Privatisasi

(4)

Tahapan Privatisasi

(UU No.19/2003 (Pasal 81, 82, dan 83) & PP No 33/2005 (Pasal 12))

Seleksi

BUMN

(dituangkan

dalam Program

Tahunan

Privatisasi)

Arahan

Komite

Privatisasi &

Rekomendasi

Menkeu

Sosialisasi

Konsultasi

DPR RI

Penerbitan

Peraturan

Pemerintah

Pelaksanaan

(5)

Arah Kebijakan Privatisasi

Privatisasi diarahkan bukan semata-mata untuk pemenuhan APBN, tapi lebih

diutamakan untuk mendukung pengembangan perusahaan dengan metode utama

melalui penawaran umum di pasar modal. Di samping juga untuk lebih mendorong

penerapan prinsip-prinsip

good corporate governance

(GCG).

Privatisasi melalui pasar modal akan terus dilakukan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan transparansi dan kontrol publik, independensi, serta kinerja BUMN,

Privatisasi melalui pasar modal akan terus dilakukan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan transparansi dan kontrol publik, independensi, serta kinerja BUMN,

dengan tetap mempertahankan kepemilikan mayoritas Pemerintah.

Privatisasi di luar penawaran lewat pasar modal akan dilakukan sangat selektif dan

hati-hati, terutama untuk BUMN-BUMN yang memerlukan pendanaan yang tidak dapat

diperoleh/dipenuhi dari pasar modal dan/atau pemerintah serta memerlukan

peningkatan kompetensi tehnis, manajemen dan pemasaran.

Dalam pelaksanaan privatisasi melalui pasar modal alokasi saham diprioritaskan dengan

(6)

Manfaat Privatisasi

Perusahaan

Negara

Masyarakat

• Mempercepat

penerapan

Good

Corporate

Governance (

GCG

)

• Sumber dana baru untuk pertumbuhan

perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja

perusahaan

• Privatisasi melalui

Strategic Sale

(SS)

diharapkan ada pengembangan pasar, alih

teknologi,

networking

dll

• Memperkuat pasar modal

• Sumber APBN (Divestasi)

• Perbaikan iklim investasi & pengembangan sektor

riil

• Memperluas kepemilikan (melalui IPO)

• Pertumbuhan perusahaan akan

menciptakan lapangan kerja dan

memperbaiki kualitas jasa & produk

• Peningkatan partisipasi kontrol masyarakat

M

A

N

F

A

A

T

Kementerian

(7)

Perkembangan Jumlah BUMN Go Public

Saat ini, terdapat 140 BUMN dan 15 Perusahaan dengan Kepemilikan Negara Minoritas, yang tersebar di hampir seluruh

sektor ekonomi.

Jumlah BUMN

2008

2009

2010

2011

2012

Tbk

14

14

17

18

19*

Persero Non Tbk

114

113

112

109

108

Perum

13

14

14

14

15

Total BUMN

141

141

142

141

142

Perusahaan dengan Kepemilikan Negara Minoritas

21

19

18

18

13

Jumlah anak perusahan BUMN dengan kepemilikan BUMN mayoritas (di atas 50%) mencapai sekitar 173, dimana laporan

keuangannya sudah dikonsolidasikan dalam laporan keuangan BUMN (sebagai induk perusahaan).

(8)

Kementerian

Privatisasi Tahun 1991-2001

Tahun BUMN % Yang Dijual Metode Perdana Hasil % Sisa

Saham RI

1991 PT Semen Gresik Tbk 27 (saham baru) 8 (saham negara) Initial Public Offering Rp7.000 Rp. 280 milyar Rp. 126 milyar 65

1994 PT Indosat Tbk 10 (saham baru) 25 (saham negara)

Initial Public Offering

Rp7.000 Rp. 2.537 milyar 65

1995 PT Tambang Timah Tbk 25 (saham negara) 10 (saham baru)

Initial Public Offering

Rp2.900 Rp. 511 milyar 65

PT Telkom Tbk 10 (saham baru) 13 (saham negara)

Initial Public Offering

Rp2.050 Rp. 5.058 milyar 80

1996 PT BNI Tbk 25 (saham baru) Initial Public Offering

Rp850 Rp. 920 milyar 75

1997 PT Aneka Tambang Tbk 35 (saham baru) Initial Public Offering

Rp1.400 Rp. 603 milyar 65

1998 PT Semen Gresik Tbk 14 (saham negara) Strategic Sales - Rp. 1.317 milyar 51

1999 PT Telkom Tbk 9,62 (saham negara) Placement - Rp. 3.188 milyar 66,19

2001 PT Kimia Farma Tbk 9,2 (saham baru) Initial Public Offering

Rp200 Rp. 110 milyar 90,8

PT Indofarma Tbk 19,8 (saham baru) Initial Public Offering

Rp250 Rp. 150 milyar 80,2

PT Socfindo 30 (saham negara) Strategic Sales - USD 45,4 juta 10

(9)

Privatisasi Tahun 2002-2004

Tahun BUMN % Yang Dijual Metode Perdana Hasil % Sisa

Saham RI 2002 PT Indosat Tbk 8,06 (shm.Negara) 41,94 (shm.Negara) Placement Strategic Sales - Rp. 967 milyar USD 608.4 juta 56,94 14,39

PT Telkom Tbk 3,1 (shm. Negara) Placement - Rp.1.100 milyar 51,19

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

15 (shm. Negara) 1,26 (saham baru)

Initial Public Offering Rp675 Rp.156 milyar 84

PT WNI 41,99 (saham negara) Strategic Sales - Rp.255 milyar 0

2003 PT Bank Mandiri Tbk 20 (saham negara) Initial Public Offering Rp575 Rp.2.547 milyar 80

PT Indocement TP Tbk 16,67 (saham negara) Strategic Sales - Rp.1.157 milyar 0

PT BRI Tbk 30 (saham negara) 15 (saham baru)

Initial Public Offering Rp875 Rp.2.512 milyar 57,57

PT PGN Tbk 20 (saham negara) 19 (saham baru)

Initial Public Offering Rp1.500 Rp.1.235 milyar 60,03

2004 PT Pembangunan Perumahan

49 (saham negara) Employee/ Management Buy Out

- Rp.60 ,49milyar 51

(10)

Kementerian

Privatisasi Tahun 2006-2011

Tahun BUMN % Yang Dijual Metode Perdana

(Rp)

Hasil (Rp Miliar)

% Sisa Saham RI

2006 PT PGN, Tbk. 5,31 (saham negara) Placement - 2.088 55,33

2007

PT BNI, Tbk 11,3 (saham negara) 15 (saham baru) Secondary Public Offering - 3.086 3.854 76,36

PT Jasa Marga, Tbk 30 (saham baru) Initial Public Offering 1.700 3.362 70 PT Wijaya Karya, Tbk. 31,7 (saham baru) Initial Public Offering 420 759,58 68,3 2009 PT BTN, Tbk 27,08 (saham baru) Initial Public Offering 800 1.819 72,92

2010

PT Pembangunan Perumahan, Tbk

21,46 (saham baru) Initial Public Offering 560 566 51

PT Krakatau Steel, Tbk 20 (saham baru) Initial Public Offering 850 2.593 80

PT BNI, Tbk

3,1 (saham negara) 18,1 (right negara &

saham baru) Divestasi (eks greenshoe) Right Issue - - 1.355 742 10.460*) 60

PT Kertas Blabak 0,84 (saham negara) Strategic Sales (existing shareholder)

- 0,49 0

PT Intirub 9,99 (saham negara) Strategic Sales (existing shareholder)

- 6,3 0

2011

PT Garuda Indonesia, Tbk 26,67 Initial Public Offering 750 3.187 69,14

PT Bank Mandiri, Tbk 10,12 (& saham baru) right negara Right Issue - 389,5 11.680*)

60

PT Kertas Basuki Rachmat 0,38 (saham negara) Strategic Sales (existing shareholder) - 2,85 0 PT Atmindo 36,65 (saham negara) Strategic Sales (existing shareholder) - 9,68 0

PT Jakarta International Hotel Development, Tbk

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Besti Aulia

menjelaskan bahwa anak yang dimaksud adalah anak laki-laki, yaitu hadis Jabir bin Abdillah yang menyatakan bahwa istri Sa’ad bin Rabi’ datang menemui rasulullah

Kedua subjek mampu menarik kesimpulan yang logis pada soal nomor 2 dan 3,. sedangkan pada soal nomor 1 mereka tidak menuliskan kesimpulan

sebagaimana yang dimaksud pada pasal 6 ayat (1), Walikota menugaskan TACB melalui OPD untuk melakukan pendataan benda, bangunan, situs dan/atau struktur yang

Konsensus yang mengikat terkait dengan (i) target privatisasi BUMN, (ii) BUMN yang akan diprivatisasikan, serta (iii) metode privatisasi yang akan diambil adalah penting untuk

Akan tetapi di Indonesia privatisasi tidak selalu merupakan pilihan terbaik bagi peningkatan kinerja BUMN, di satu pihak privatisasi diyakini amat diperlukan, tidak saja

Pemerintah dapat memilih dua pendekatan untuk mengestimasi nilai privatisasi BUMN yang lebih realisitis untuk tahun anggaran 2003, yaitu Pendekatan Makro ekonomi atau Pendekatan

4) Mempermalukan bahkan mengancam melalui media sosial 5) Menuliskan kalimat verbal bermuatan seksual dan merendahkan. 6) Cyberstalking, merupakan bentuk tindak pidana