• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL. Oleh : Eko Sri Yuni Astuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL. Oleh : Eko Sri Yuni Astuti"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

Oleh :

Eko Sri Yuni Astuti

F A K U L T A S K E D O K T E R A N G I G I UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

(2)

KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

A. KEHAMILAN

Lama kehamilan terhitung mulai hari pertama menstruasi terakhir, untuk wanita yang sehat kurang lebih 280 hari atau 40 minggu. Kehamilan dibagi dalam tiga bagian atau trimester atau masing- masing 13 minggu atau 3 bulan kalender. Perubahan-perubahan fisiologis di dalam tubuli, seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin terjadi pada masa kehamilan. Kadang-kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah laku . Wanita hamil dapat mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut :

1. Perubahan Fisiologis (Perubahan Normal pada Tubuh)  Penambahan berat badan.

 Pembesaran pada payudara.

 Bisa terjadi pembekaan pada tangan dan kaki, terutama pada trimester III (6-9 bulan)..  Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat – tempat tertentu

(pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan di atas tulang kemaluan sampai pusar).  Penurunan pH saliva.

2. Perubahan Psikis (Perubahan yang Berhubungan dengan Kejiwaan), sering terjadi pada usia kehamilan muda (Trimester I / 0-3 bulan).

 Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah di pagi hari).  Lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan.

(3)

B. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA KESEHATAN GIGI & MULUT SELAMA MASA KEHAMILAN

1. Trimester I (0-3 bulan)

Pada masa ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang muntah, keadaaan ini merubah suasana dalam mulut menjadi asam. Dengan adanya peningkatan plak karena ibu hamil malas memelihara kebersihan mulut, maka kerusakan gigi akan terjadi.

Cara Pencegahan :

 Pada saat mual, hindari menghisap atau mengulum permen terus menerus karena akan medukung terjadinya kerusakan/karies gigi atau memperparah kerusakan gigi yang sudah ada.

 Apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah, setelah itu berkumur dengan larutan soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi setelah 1 jam.

 Hindari minum obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa sakit tanpa persetujuan dokter, karena ada beberapa obat dapat menyebabkan cacat bawaan, seperti celah bibir.

2. Trimester II (4-6 bulan)

Ibu hamil masih merasakan keadaan seperti pada Trimester I, sehinga tetap harus memperhatikan aspek yang telah dijelaskan di atas. Perubahan hormonal mulai terjadi pada masa ini, dan apabila terjadi perubahan lokal pada rongga mulut (plak meningkat), akan dapat menimbulkan kelainan, seperti :

(4)

 Peradangan pada gusi/gingiva, terlihat kemerahan pada gingiva tepi dan papilla interdental serta mudah berdarah terutama saat menyikat gigi. Bila terjadi pembekaan / edema, biasanya disertai rasa sakit.

 Terjadi benjolan pada gingiva di antara 2 gigi (gingiva interdental) yang disebut Epulis Gravidarum, terutama di sisi bukal. Secara klinis terlihat warna gingiva merah keunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi terasa goyang. Benjolan dapat sampai menutupi gigi, dan sebaiknya segera dilakukan penanganan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten.

3. Trimester III (7-9 bulan)

Epulis Gravidarum mencapai puncak pada bulan ke-7 atau ke-8, dan akan menghilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Kesehatan gigi dan mulut harus tetap dijaga dari mulai kehamilan sampai persalinan. Bila terjadi hal-hal yang tidak biasa dalam rongga mulut, harus menghubungi tenaga kesehatan yang berkompeten.

C. MANIFESTASI DI RONGGA MULUT

Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis pada sistem hormonal dan vaskuler, wanita/ ibu hamil dapat mengalami gangguan pada rongga mulutnya karena perubahan tsb dan karena kelalaian dalam menjaga kebersihan rongga mulutnya.

1. Gingivitis Kehamilan (Pregnancy Gingivitis)

Gusi/gingiva terlihat memerah dan mudah berdarah saat menyikat gigi, biasanya mulai terlihat sejak bulan ke-2 dan memuncak sekitar bulan ke-8. Sering terlihat pada gingiva sebelah labial di geligi anterior. Etiologi dari gingivitis kehamilan adalah respon gingiva secara berlebihan karena meningkatnya hormon sex wanita dan vaskularisasi gingiva

(5)

terhadap faktor iritasi lokal seperti: plak, kalkuklus, tepi restorasi yang tidak baik, gigi palsu dan permukaan akar yang kasar. Kehamilan bukanlah penyebab langsung terjadinya gingivitis kehamilan, tetapi tergantung dari tingkat kebersihan rongga mulut pasien. Tingkat Progesteron meningkat 10 kali selama kehamilan, hal ini akan meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu penyebab peradangan gingiva. Perubahan kekebalan tubuh selama kehamilan juga mempengaruhi respon terhadap bakteri tsb, sehingga wanita hamil lebih mudah mengalami peradangan pada gingiva / gingivitis.

Pregnancy Gingivitis 2. Granuloma Kehamilan (Epulis Gravidarum)

Pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan lunak gingiva sehingga menyerupai tumor, disebut juga pregnancy tumor / tumor kehamilan / epulis gravidarum atau granuloma kehamilan. Secara klinis seperti nodul berwarna merah keunguan sampai merah kebiruan, mudah berdarah, lokasinya sering terlihat pada gingiva rahang atas, dapat juga di tempat lain dalam rongga mulut. Biasanya terlihat pada trimester II. Etiologi pasti tidak diketahui, meski faktor utamanya adalah trauma, hormon, virus dan pembuluh darah yang pecah. Ibu hamil yang memiliki granuloma kehamilan biasanya menderita gingivitis kehamilan yang luas. Granuloma ini tidak berbahaya tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan, hilang setelah melahirkan/bayi lahir.

(6)

3. Karies Gigi

Kehamilan tidak langsung menyebabkan gigi berlubang, akan tetapi mempercepat proses perkembangan dari gigi yang sudah berlubang. Pada wanita hamil karies dapat dipercepat perkembangannya karena rasa mual dan muntah pada wanita hamil mengakibatkan pH saliva lebih asam dibandingkan wanita tidak hamil. Mereka malas memelihara rongga mulutnya dan mengkonsunsi makanan kecil yang mengandung gula untuk mengurangi rasa tsb. Gigi yang berlubang mencapai kedalaman sampai dentin dapat menyebabkan rasa ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Apabila tidak segera mendapat perawatan maka lubang akan semakin besar dan dalam, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit berdenyut bahkan sampai pusing. Lama kelamaan gigi akan mengalami kematian syaraf dan menimbulkan bengkak.

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASA KEHAMILAN

A. CARA PENANGGULANGAN PERTAMA GANGGUAN DI RONGGA MULUT

Apabila terjadi keluhan pada gigi dan mulut selama kehamilan, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Pada keadaan darurat untuk mengurangi rasa sakit, tenaga kesehatan dapat memberikan obat pereda rasa sakit. Penggunaan obat yang tidak terkontrol dapat membahayakan, karena dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan seperti keguguran,bayi lahir cacat, dsb.

Pemanfaatan obat tradisional dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk menanggulangi masalah kesehatan gigi dan mulut sebelum dirujuk ke klinik gigi dan dokter gigi, seperti :

(7)

1. Bahan sebagai obat untuk meredakan rasa sakit gigi a. Bunga Cengkeh

Segenggam bunga cengkeh disangrai sampai kering, ditumbuk menjadi seperti tepung, dimasukkan ke lubang gigi yang sakit.

b. Garam Dapur

Garam dapur ½ sendok teh dilarutkan dengan air hangat segelas, digunakan untuk kumur.

c. Bawang Putih

1 siung bawang putih yang telah dikupas dihaluskan, lalu dimasukkan ke dalam lubang gigi yang sakit tanpa tekanan, diatasnya ditutup dengan kapas. Ditunggu beberapa saat sampai rasa sakit hilang.

2. Bahan Pengurang Bau Mulut a. Daun Sirih

Daun sirih 15 lembar direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, digunakan untuk berkumur, biarkan selama 1 menit. Diulang sampai mulut tersa segar.

b. Bunga Cengkeh

2 butir bunga cengkeh kering yang sudah dibersihkan, dikunyah dan biarkan bebrapa menit dalam mulut, kemudian buang sepahnya.

3. Bahan sebagai obat sariawan a. Jeruk Nipis

3 buah jeruk nipis diperas airnya, diseduh air panas dan ditambahkan gula aren, aduk sampai rata. Diminum 3 kali sehari selama 2 hari.

(8)

5 lembar daun sirih tua diremas-remas, diseduh dengan air panas dan digunakan untuk kumur-kumur. Digunakan untuk sekali pakai.

c. Daun Saga

2 genggam daun saga direbus dengan 4 gelas air, sampai airnya tinggal 2 gelas. Diminum sedikit demi sedikit sampai habis, minum tiap hari sampai sariawan hilang. Ramuan untuk sekali pakai.

4. Bahan sebagai obat mengurangi bengkak pada pipi a. Asam Kawak

Asam kawak sebesar ibu jari (2 cm) dan 1 sendok teh garam dilumatkan dalam ½ cangkir air. Campuran dioleskan pada pipi yang bengkak.

b. Jahe

1 potong jahe sebesar ibu jari yang sudah dicuci, dihaluskan dan dicampur air secukupnya. Ditempelkan pada pipi yang bengkak.

B. PENTINGNYA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BAGI IBU HAMIL

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil bermanfaat agar fungsi penguyahan tetap berjalan baik sehingga asupan gizi berlangsung dengan baik pula. Akibatnya ibu hamil selalu sehat dan kondisi janin dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna, sehingga dapat mencegah kelahiran bayi prematur atau berat badan bayi tidak normal.

(9)

C. CARA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Agar ibu hamil terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama kehamilan, dianjurkan : 1. Menyikat gigi secara baik & benar dan teratur

Menyikat gigi secara baik & benar adalah menyikat gigi dengan menggunakan metode / cara / teknik yang dapat membersihkan seluruh permukaan gigi tanpa melukai jaringan lunak dalam mulut, dilakukkan secara teratur karena dimulai dari satu sisi ke sisi yang lain secara berurutan.

Frekuensi menyikat gigi sebanyak dua (2) kali sehari, dan waktunya di pagi hari setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.

Adapun salah satu metode / cara / teknik menyikat gigi yang digunakan adalah Roll method untuk bagian bukal dan lingual, Scrub brush method untuk bagian oklusal atau dataran pengunyahan. Atau dapat juga dengan Bass method

Sikat gigi yang digunakan sebaiknya :

 Bulu sikat tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut (medium), agar tidak melukai jaringan lunak mulut.

 Dapat menjangkau seluruh permukaan gigi, bentuk kepala sikat gigi jangan terlalu besar dan agak mengecil di bagian ujung.

 Permukaan bulu sikat rata dan bertangkai lurus.

Untuk mendapatkan kebersihan gigi yang maksimal, selain menyikat gigi untuk membersihkan bagian bukal, lingual dan oklusal. Bagian interproksimal dibersihkan dengan menggunakan dental floss / benang gigi. Bagian lidah yang biasanya tertutupi oleh lapisan (tongue coated) dapat dibersihkan menggunakan sikat lidah. Penggunaan Obat kumur dianjurkan untuk ibu hamil dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi.

(10)

Gambar sikat gigi Gambar cara menyikat gigi

1. Teknik Bass (membersihkan sulcus)

Posisi sikat 45 derajat terhadap sumbu gigi masuk ke sulkus gingiva. Digerakkan sebanyak 20 kali pada setiap lokasi ( tiap lokasi meliputi 3 gigi). Gerakan ini dianjurkan untuk penggunaan rutin.

Bass Method

2. Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman.

Cara ini, ujung bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi dan mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan dari permukaan gusi ke arah oklusal gigi, Ulangi gerakan sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

(11)

Gambar sikat lidah

Gambar cara menggunakan benang gigi tanpa pegangan.

2. Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi Seimbang

Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang sesuai prinsip pedoman gizi seimbang / angka kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan tubuh yang baik dan dapat menjaga janin agar tumbuh dan berkembang sehat & sempurna. Diet yang seimbang sangat diperlukan untuk asupan nutrisi bagi ibu dan bayi dalam kandungan, pada usia kehamilan 3-6 bulan sangat penting mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral seperti : kalsium, protein, fosfor dan vitamin A,C,D karena gigi mulai dibentuk pada saat usia tsb.

Apabila ibu hamil kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi :

 Kekurangan vitamin A  dapat mengganggu pertumbuhan gigi janin sehingga dapat terjadi kelainan pada bentuk gigi.

(12)

 Kekurangan vitamin C  ibu hamil rentan terhadap penyakit gingiva, terjadi gangguan pembentukan gigi dan jaringan lunak janin.

 Kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfor  gangguan pertumbuhan gigi janin sehingga gigi bayi rentan terhadap terjadinya karies.

3. Menghindari Makanan yang Manis dan Lengket

Makanan manis yang dikonsumsi ibu hamil dapat membuat mulut menjadi asam, sedangkan makanan yang lengket dikawatirkan menempel pada gigi lebih lama sehingga terjadi asam dalam mulut akan lebih besar. Keadaan asam di dalam mulut mengakibatkan terjadinya kerusakan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan ibu hamil menghindari makanan yang manis dan lengket, apabila tidak dapat meninggalkan mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket, dianjurkan berkumur setelah mengkonsumsi makanan tsb.

4. Memeriksakan Diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi

Pemeriksaan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan rasa sakit oleh ibu hamil atau wanita yang merencanakan kehamilan.

Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan mulutnya, maka segera datang ke fasilitas kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut yang semakin parah.

Perawatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan secara tuntas agar tidak terjadi masalah yang lebih berat, karena gigi yang tidak dirawat secara tuntas dapat menjadi sumber infeksi ke organ-organ tubuh lain melalui peredaran darah, seperti : jantung , ginjal, saluran pencernaan, kulit, dan mata. Hal ini dapat juga membahayakan janin, berupa kelahiran premature dan bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR =Berat Bayi Lahir Rendah).

(13)

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram) (Prawiroharjo, 2010).

HAL- HAL YANG HARUS DIWASPADAI

Beberapa hal yang perlu diwaspadai ibu hamil dalam perawatan kesehatan, antara lain :

 Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat dilakukan pada trimester II (4-6 bulan), sedangkan penambalan dan pembersihan karang gigi dapat dilakukan selama masa kehamilan.

 Ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan, harus dengan resep / pengawasan dari dokter / dokter gigi. Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, misal pada gigi, contoh antibiotik golongan tetrasiklin dapat menyebabkan diskolorasi / pewarnaan pada gigi.

 Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray jika tidak dalam keadaan darurat. (Menurut American Collage of Radiology, dosis radiasi tunggal x-ray tidak cukup signifikan dapat menyebabkan efek buruk pada perkembangan janin/embrio  lebih baik menghindari dari segala risiko)

OBAT- OBAT YANG DIPERBOLEHKAN UNTUK WANITA / IBU HAMIL 1. Golongan Antibiotik, merujuk pada US- FDA

Amphoterisin B, Azitromisin, Astreonam, Beta Laktam, Klindamisin, Karbapenen, Eritromisin, Fosfomisin, (Kategori B, Studi pada hewan percobaan sedang reproduksi

tidak menunjukkan adanya gangguan pada fetus dalam trimester I, tidak ada studi pada wanita hamil).

2. Golongan Analgetik Parasetamol

(14)

Sumber Pustaka

1. BBLR, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37400/4/Chapter%20II.pdf

2. Cara Sikat Gigi, http://bentengkehidupan.wordpress.com/2009/11/29/cara-menyikat-gigi- yang-benar/

3. Cara Sikat Gigi, http://www.juniordentist.com/types-of-tooth-brushing-techniques.html 4.Dental Floss, http://kennethkuykendall.com/the-spiritual-implications-of-flossing/ 5.DentalFloss,http://www.dental-picture-show.com/tooth-flossing/a1-dental-floss- technique.html

6. Epulis Gravidarum, http://m.klikdokter.com/detail/read/18/225/periodontal-pada-wanita 7. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita. Kementrian Kesehatan RI, 2012

8. Pregnancy Gingivitis , http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/pregnancy+gingivitis 9. Peraturan Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia No. 2406/MenKes/Per/XII/2011, Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.

(15)

KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

Oleh :

Eko Sri Yuni Astuti

F A K U L T A S K E D O K T E R A N G I G I UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Gambar

Gambar sikat gigi                    Gambar cara menyikat gigi
Gambar sikat lidah

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan buku paket PAI pada SMA tentu berbeda dengan penyusunan pada materi buku PAI di madrasah yang menyebar menjadi empat mata pelajaran yaitu Akidah

Dosen memberikan tindajk lanjut kepada mahasiswa dengan memberikan tugas untuk membaca buku referensi/jurnal dirumah tentang jenis-jenis bahan alami yang dapat

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil dari proses penelitian saya yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang benar dengan arahan

(2) Kewajiban penyampaian dokumen kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c angka 1, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf

Hipotesis pertama, berdasarkan uji statistik dengan koefisien korelasi berganda R=0.919 dengan nilai signifikan 0.000 (p<0.05), yang berarti ada hubungan signifikan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas pelaksanaan program imunisasi campak bagi anak di Puskesmas Juanda Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda sudah

Penelitian ini dilakukan agar diketahui variasi rasio ukuran tubuh pada Uca vocans yang menyebabkan perbedaan antar populasi dari beberapa lokasi mangrove yang

Laporan Pengabdian MIS 2015 6 yang ada di desa Arjasari untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat escara ekonomi maka diperlukan suatu tindakan untuk