• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - APARTEMEN MAHASISWA UNIKA SOEGIJAPRANATA DI BSB SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - APARTEMEN MAHASISWA UNIKA SOEGIJAPRANATA DI BSB SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1. Studi Aktivitas

a) Studi Pelaku

Pada bangunan Apartemen Mahasiswa ini pelakunya merupakan orang –

orang yang melakukan kegiatan dalam bangunan apartemen ini, Pelaku

kegiatan dapat dikelompokan sebagai berikut :

Kelompok Penghuni

Bangunan apartemen ini dihuni oleh mahasiswa dari UNIKA

Soegijapranata dari seluruh golongan, sedangkan untuk pengguna retail

berasal dari masyarakat umu ataupun mahasiswa yang ingin membuka

sebuah usaha.

Kelompok Pengelola

Pengelola apartemen ini adalah UNIKA Soegijapranata jadi dari segi

kepemilikan , perawatan fasilitas dan seluruh sistem administrasi semua

dikelola oleh UNIKA Soegijapranata yang sudah disusun sesuai dengan

struktur organisasinya masing – masing , berikut merupakan struktur

(2)

GENERAL

Skema 1 : Kerangka Pelaku Apartemen Sumber : Analisa Pribadi

General Manager (1 orang)

Mempunyai tugas untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan

pengelolaan Apartemen Mahasiswa.

Sekretaris (1 orang)

Mempunyai tugas sebagai perantara kepada pihak-pihak yang

berhubungan dengan General Manager.

Kepala Divisi (4 orang)

Mempunyai tugas untuk bertanggung jawab terhadap hal yang berkaitan

dengan pengelolaan bangunan Apartemen Mahasiswa yang bersifat

Teknis dan non teknis.

(3)

Staff Perawatan Bangunan (20 orang)

Mempunyai tugas kerja yang berkaitan dengan perawatan bangunan

Apartemen Mahasiswa.

Staff Teknik (10 orang)

Mempunyai pekerjaan dengna kegiatan yang bersifat teknis pada

apartemen.

Staff Operasional Bangunan (15 orang)

Mempunyai pekerjaan yang berkaitan dengan operasional bangunan

apartemen mahasiswa.

Staff Marketing (4 orang)

Mempunyai pekerjaan untuk memasarkan atau mempromosikan unit

studio apartemen mahasiswa kepada mahasiswa UNIKA.

Staff Administrasi (4 orang)

Melakukan pekerjaan kegiatan bangunan yang berhubungan dengan

keuangan apartemen , uang masuk dan uang keluar.

Staff Keamanan (10 orang)

Mempunyai tugas untuk menjaga keamanan sekitar apartemen

mahasiswa selama 24 jam penuh.

(4)

Kelompok Pengunjung

Merupakan pelaku yang mempunyai kegiatan untuk berkunjung ke area

apartemen mahasiswa atau menikmati fasilitas pada apartemen, baik

mengunjungi pengelola maupun penghuni.

b) Studi Aktivitas Kebutuhan Ruang

Menurut studi banding dari kedua apartemen yaitu Apartemen Mahasiswa

Universitas Ciputra dan Apartemen Mahasiswa BINUS Square. Terdapat

studi aktivitas mahasiswa yang ditambahkan dengan beberapa analisa

data dari literatur menghasilkan studi ruang sebagai berikut:

Tabel 13 : Aktivitas Lingkup Apartemen Sumber : Analisis Pribadi

(5)

Berolahraga Komunal space

Makan & Minum Ruang tugas

Nongkrong bersama Ruang Tutor

Bermain Ruang Bermain

Mencetak tugas Fotokopi

Laundry pakaian Laundry

Mengikuti workshop Ballroom/Meeting

Memeriksa kesehatan Room

Melakukan transaksi Miniklinik

Menunggu Pengunjung ATM Center

Lapangan Olahraga

Kolam Renang

Fitness GYM

Berkunjung

Berkumpul Ruang Belajar

Aktivitas Pengunjung Nongkrong Ruang Makan

3.

Dalam Unit Hunian Membuat Tugas Dapur

Makan & Minum Kamar mandi/WC

MCK

Aktivitas Pengunjung Parkir kendaraan Area Parkir

4.

Diluar Unit Hunian Belajar bersama Lobby

(6)

Membuat tugas Ruang Baca

Berolahraga Komunal space

Makan & Minum Ruang tugas

Nongkrong bersama Ruang Tutor

Bermain Ruang Bermain

Mencetak tugas Fotokopi

Laundry pakaian Laundry

Mengikuti workshop Ballroom/Meeting

Memeriksa kesehatan Room

Melakukan transaksi Miniklinik

Menunggu Pengunjung ATM Center

Lapangan Olahraga

Kolam Renang

Fitness GYM

Janitor

Aktivitas Pengelola Membersihkan Unit

5. Kamar Hunia

Hunian Dalam Unit Hunian

Kamar Mandi

Mengelola Apartemen Lobby

Aktivitas Pengelola Mengelola Administrasi Ruang General

Manager 6.

Diluar Unit Hunian Kegiatan Pemasaran

Ruang Sekretaris Kegiatan Meeting

Ruang Karyawan

(7)

Kegiatan Rapat Ruang Staff

Kegiatan Operasional Gudang

Kegiatan Perawatan Ruang Rapat

Bangunan

 Kegiatan Belajar Lobby

Bersama

Ruang Baca

 Kegiatan Berkumpul

Ruang Tuot Bersama

 Kegiatan Seminar Ruang Tugas

 Kegiatan Workshop Kolam Renang

 Kegiatan Membuat Lapangan Basket

Aktivitas Penunjang Tugas Lapangan Tennis

7. Dalam Lingkungan  Kegiatan Bermain Ruang Bermain

Apartemen.

 Kegiatan Komunal Spcae

berolahraga Lavatory

 Kegiatan Berbelanja Meeting Room

 Kegiatan ATM Center

Memeriksakan

Minimarket Kesehatan

 Kegiatan Transaksi Fotokopi

di ATM Café

(8)

 Kegiatan Mencetak Kantin

Tugas Taman

 Kegiatan Nongkrong Miniklinik

 Parkir Kendaraan Laudry

 Mencuci Pakaian Retail Usaha

Ruang CCTV

 Kegitatan Janitor

Perawatan Ruang

Security

Bangunan

 Kegiatan Ruang Genset

Aktivitas Pelayanan / Maintenace Ruang MEE

8.

Servis Bangunan Ruang Panel

 Pelayanan Teknis Lavatory

 Kegiatan Keamanan Unit Hunian

 Kegiatan Parkir Area Parkir

Ruang Pompa

(9)

c) Hubungan Antar Ruang Apartemen Mahasiswa

Aktivitas Hunian

Aktivitas Servis Kegiatan

Penunjang

Kelompok Pengelola

Skema 2 : Hubungan Ruang Apartemen Sumber : Dokumen Pribadi

: Hubungan Dekat : Hubungan Tidak Erat

d) Sirkulasi Apartemen Mahasiswa

Sirkulasi Penghuni Unit Hunian

Main Entrance

(10)

Sirkulasi Dalam Unit Hunian

Koridor Lantai Card System

Tempat Belajar Tempat Tidur

Teras

Skema 4 : Sirkulasi Dalam Hunian Sumber : Dokumen Pribadi

Sirkulasi Dalam Guest Room

Koridor Lantai Card System

Kamar Mandi Tempat Tidur

Ruang Santai

Skema 5 : Sirkulasi Gueast Room Sumber : Dokumen Pribadi

(11)

Sirkulasi Pengelola

Dalam bangunan apartemen mahasiswa ini sirkulasi pengelola berbeda

dengan sirkulai penghuni apartemen , dikarenan kegiatan pengelola ini

adalah memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuni

apartemen dengan memberikan pelayanan yang optimal.

Ruang Rapat

Pantry

Gudang

Ruang Rapat

Ruang BallRoom

Mainentrance / Side Entrance

Security

Area Parkir

Lobby Ruang Receptionis

Ruang General

Skema 6 : Sirkulasi Pengelola

Sumber : Dokumen Pribadi

Ruang Security

Ruang CCTV

(12)

Sirkulasi Servis

Pada bangunan apartemen ini sirkulasi servis di rancang agar tidak

menggangguaktivitas penghuni bangunan apartemen dan mudah dalam

pencapaian sirkulasi ke seluruh ruang atau pengangkut barang.

Pantry

Skema 7 : Sirkulasi Servis Sumber : Dokumen Pribadi

(13)

3.1.2. Studi Fasilitas

a) Studi Pendekatan Kebutuhan Ruang Bangunan Apartemen

Dilihat dari peningkatan mahasiswa UNIKA Soegijapranata dari tahun ke

tahun sangat memungkinkan hal ini terjadi juga pada kampus di BSB kota

Semarang, berikut merupakan perkembangan mahaiswa UNIKA 3 tahun

terakhir;

Tabel 14 : Mahasiswa Baru Tahun 2015 – 2017 (Ganjil)

Sumber : BMSI UNIKA Soegijapranata

No Tahun Mahasiswa Baru

Tabel 15 : Peningkatan Jumlah Mahasiswa Dari Luar Kota (Ganjil) Sumber : BMSI UNIKA Soegijapranata

(14)

Dari 2 tabel diatas maka jumlah mahasiswa dari luar kota memiliki

persentasi 40% yang membutuhkan tempat tinggal sementara dalam

menempuh perkuliahan di UNIKA.

Untuk perancangan apartemen mahasiswa yang berada di BSB kapasitas

diasumsikan mengambil 40 % dari jumlah mahasiswa yang terakreditasi

A dan Fakultas Kedoteran , berikut merupakan Perhitungan Progdi

Terakreditasi A yang diasumsikan ditambahkan di kampus baru BSB.

Tabel 16 : Jumlah Mahasiswa Akreditasi A Sumber : BMSI UNIKA Soegijapranata

No Jurusan 2015 2016 2017

jumlah mahasiswa sekisar 1.022 Mahasiswa yang akan dijumlahkan

dengan Fakultas Kedokteran yang berada di BSB. Untuk Fakultas

kedokteran mengambil dari hasil studi banding Universitas degan

Akreditasi A untuk fakultas kedokteran adalah sebagai berikut :

(15)

Universitas Gadjah Mada

Tabel 17 : Daya Tampung Fakultas Kedokteran UGM Sumber : http://um.ugm.ac.id

No. Pembagian Fakultas Kedokteran Jumlah Mahasiswa

1. Gizi Kesehatan 80

2. Ilmu Perawatan 115

3. Pendidikan Dokter 175

4. Pendidikan Dokter Gigi 152

5. Kedokteran Hewan 180

Total 702

Universitas Diponegoro

Tabel 18 : Daya Tampung Fakultas Kedokteran UNDIP Sumber : UNDIP

No. Pembagian Fakultas Kedokteran Jumlah Mahasiswa

1. Kedokteran Umum 230

Rata rata jumlah mahasiswa kedokteran dari hasil studibanding 2

(16)

Perhitungan Kapasitas untuk Apartemen Mahasiswa UNIKA

Tabel 19 : Akreditasi A dan Kedokteran Sumber : BMSI Dan Internet yang di Analisa

No. Mahasiswa Jumlah Mahasiswa

1. Akreditasi A 1.022

2. Fakultas Kedokteran 711

Total 1.733

Kapasitas apartemen mahasiswa UNIKA diambil dari 40 % dari jumlah

total Mahasiswa yang berada pada akreditasi A san Faklutas kedokteran

yaitu 693 Mahasiswa dengan asumsi perkembangan 3.5%/tahunya

dengan penambahan mahasiswa yang diambil 40% tiap tahunya adalah

10 Mahasiswa. Dengan kapasitas apartemen 700 ditambahkan dengan

peningkatan mahasiswa luar kota untuk 10 tahun kedepan yang

berjumlah 100 Mahasiswa.

Prediksi Peningkatan Terhadap Kapasitas Hunian Apartemen

Tabel 20 : Kapasitas Hunian Apartemen Sumber : Analisa Pribadi

No. Keterangan Jumlah Mahasiswa

1. Kapasitas Hunian Apartemen 700

2. Prediksi Peningkatan (10 Tahun) 100

Total 800

Diasumsikan 50% kost 50% apartemen 400

(17)

Apartemen BINUS Square

Pada abngunan apartemen ini terdapat 4 tower yang dapat menampung

2276 mahasiswa dan 1.544 unit hunian.berikut merupakan pembagian

setiap towernya.

Tabel 21 : Jumlah Unit Studi Banding Sumber : Dokumen Pribadi

No. Jumlah Tower Total Unit Bisa Menampung

1 4 Tower 1544 2.276 Mahasiswa

2. 3 Tower 1158 1.707 Mahasiswa

3. 2 Tower 772 1.138 Mahasiswa

4. 1 Tower 386 569 Mahasiswa

Dengan Perbandingan unit hunian kamar adalah:

Pada apartemen BINUS ini tiap towernya dapat menampung 386 unit

hunian tergabung dalam 2 tipe kamar, berikut merupakan pembagian unit

hunian:

Tabel 22 : Tipe Studio Studi Banding Sumber : Dokumen Pribadi

No. Tipe Studio Jumlah / Unit

(18)

2. Two Bedroom 40 % (228 Unit)

Pembagian Unit Hunian Pada tiap lantainya ;

Dengan ketinggian tower yang mencapai 17 lantai yang dapat

menampung 386 unit hunian, maka terbagilah ebberapa tipe unit yang

dicampurkan pada tiap lantainya, berikut merupakan jumlah dan tipe unit

studio pada Apartemen BINUS Square ini;

Tabel 23 : Perhitungan Unit Per Lantai Sumber : Dokumen Pribadi

No. Per Lantai Jumlah

20 One Bedroom

1. 1 Lantai

14 Two Bedroom

(19)

b) Studi Kebutuhan Ruang

Menentukan dan merancang besaran ruang dan total yang dibutuhkan

dalam perencanaa apartemen ini menggunakan standart dan literatur

sebagai berikut:

 AP : Analisa Pribadi

 SB : Studi Banding

DN: Data Neufert’s

Untuk perhitungan Sirkulasi dalam bangunan apartemen mahasiswa ini

menggunakan standart sebagai berikut:

5% - 10%: Standart Minimum Sirkulasi

 20 % : Standart Kebutuhan Yang Luas Untuk Sirkulasi

 30 % : Standart untuk kenyamanan fisik

 40 % : Tuntuan Kenyamanan Psikologis

 50 % : Tuntutan Spesifik Kegiatan

70 % - 100 % : Terkait Dengan Banyak Kegiatan

(Sumber : Time Saver Standart For Building)

(20)

Tabel 24 : Besaran Ruang Hunian Sumber : Dokumen Pribadi

Jenis Ruang Kapasistas Perabot Luasan (M2) Sumber

UNIT HUNIAN ONE BEDROOM

SKETSA UNIT HUNIAN ONE BEDROOM

Gambar 46 : Unit One Bedroom Sumber : Dokumen Pribadi

(21)

UNIT HUNIAN TWO BEDROOM

BESARAN UNIT HUNIAN TWO BEDROOM

(22)

UNIT GUEST ROOM

Unit Hunian 2 Orang 2 Single Bed 1.8 x 2 = 3.6

WC 2 x 1.5 = 3 SB,AP

1 Meja 3.5 x 0.6 = 2.1

1 Sofa 0.7

Jumlah 9.5

Sirkulasi 100 % 9.5

Total 19 ~ 19.25

BESARAN RUANG GUEST ROOM

Gambar 48 : Guest Room Sumber : Dokumen Pribadi

(23)

Total Luas Hunian :

Unit Hunian One Bedroom = 10 m2 x 160 = 1.600 m2

Unit Hunian Two Bedroom = 13 m2 x 120 = 1.560 m2

Unit Hunian Guest Room = 19.25 x 50 = 962.5 m2

Untuk sirkulasi Koridor apartemen , lift serta tangga darurat memiliki

sirkulasi 20 % dari total hunian 824,5 m2

(24)

Tabel 25 : Besaran Ruang Pengelola Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 50 : Ruang Sekretaris Sumber : Dokumen Pribadi

(25)

Ruang

Gambar 51 : Ruang Rapat Sumber : Dokumen Pribadi

Ruang 40 Orang 85 85 SB,AP

Workshop

BESARAN RUANG WORKSHOP

(26)

Pantry 1 Unit 5.4 5.4 ~ 6 DN,AP BESARAN RUANG PANTRY

Gambar 53 : Pantry Sumber : Dokumen Pribadi

Gudang 2 Unit 6/unit 6 + 6 = 12 DN,AP

BESARAN RUANG GUDANG

Gambar 54 : Gudang Sumber : Dokumen Pribadi

(27)

Lavatory 10 Orang 2 / Orang 19.5 ~ 20 SB,DN,AP Umum

BESARAN RUANG LAVATORY UMUM

Gambar 55 : Lavatory Wanita Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 56 : Lavatory Pria Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 169

Sirkulasi 20 % 33.8

(28)

Tabel 26 : Besaran Ruang Divisi Non-Teknik Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 58 : Ruang Marketing Sumber : Dokumen Pribadi

(29)
(30)

Ruang 2 Orang 4.5 9 DN,AP

Administrasi

BESARAN RUANG ADMINISTRASI

Gambar 61 : Ruang Keuangan

Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 55 m2

Sirkulasi 20 % 11 m2

Total 66 m2

(31)

Tabel 27 : Besaran Ruang Dapur dan Kamar Mandi Sumber : Dokumen Pribadi

BESARAN RUANG KAMAR MANDI

Gambar 63 : Kamar Mandi Mahasiswa Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 706 m2

Sirkulasi 20 % 141.2 m2

(32)

Tabel 28 : Besaran Ruang Divisi Teknik Sumber : Dokumen Pribadi

Sumber : Dokumen Pribadi

(33)

Ruang 8 Orang /

3 24 AP

Teknisi 2 unit

BESARAN RUANG TEKNISI

Gambar 66 : Ruang Teknisi Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 40 m2

Sirkulasi 20 % 8 m2

(34)

Tabel 29 : Besaran Ruang Divisi Keamanan Sumber : Dokumen Pribadi

(35)
(36)

Tabel 30 :Besaran Ruang Area Lobby Sumber : Dokumen Pribadi

BESARAN RUANG TUNGGU

Gambar 72 : Ruang Tunggu Sumber : Dokumen Pribadi

(37)

Resepsionis 2 Orang 4 4 x 2 = 8 DN,AP BESARAN RUANG RESEPSIONIS

Gambar 73 : Reseptionis Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 78

Sirkulasi 30 % 23.4

(38)

Tabel 31 :Besaran Ruang Fasilitas Apartemen Sumber : Dokumen Pribadi

(39)

Ruang 25 Orang - 59.5 ~ 60 SB,AP

Bermain Orang

BESARAN RUANG BERMAIN

(40)

GYM

Gambar 78 : Fitness GYM Sumber : Dokumen Pribadi

(41)

Kantin 60 Orang 1.8 108 ~ 110 DN,SB BESARAN RUANG KANTIN

Gambar 79 : Kantin Sumber : Dokumen Pribadi

Retail 10 Unit 2.5 x 5 = 12.5 125 SB,AP

BESARAN RUANG RETAIL

(42)

Café 12 ~ 15 8 X 4 32 SB,AP

Gambar 82 : Minimarket Sumber : Dokumen Pribadi

(43)
(44)

Fotokopi 1 Unit 12 12 SB,AP

BESARAN RUANG MINIKLINIK

Gambar 86 : Miniklinik Sumber : Dokumen Pribadi

(45)

ATM 4 Unit 1.5 6 SB,AP

Center

BESARAN RUANG ATM CENTER

Gambar 87 : ATM Center

Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 1.724 m2

Sirkulasi 20 % 344.86 m2

(46)

Tabel 32 : Besaran Ruang Fasilitas Penunjang Sumber : Dokumen Pribadi

(47)
(48)

Ruang 4 Unit 1.3 5.2 AP Ganti

BESARAN RUANG GANTI

Gambar 92 : Ruang Ganti Sumber : Dokumen Pribadi

Jumlah 907 m2

Sirkulasi 20 % 181 m2

Total 1.088 m2

(49)

Tabel 33 : Besaran Ruang Mekanikal Elektrikal Bangunan Sumber : Analisis Pribadi

(50)

Tabel 34 : Besaran RuangSistem Utilitas Sumber : Analisis Pribadi

(51)

Untuk perhitungan jumlah parkir yang diperlukan untuk bangunan

apartemen ini diasumsikan 20%Untuk Mobil dari jumlah penghuni

apartemen dikarenakan beberapa faktor :

Dekatnya Apartemen Mahasiswa dengan lokasi kampus

 

Sudah disediakan transportasi antar jemput berupa Bus

 

Jika luasan parkir terlalu luas maka biaya untuk pembangunan

apartemen semakin mahal

Dari hasil studi banding kebanyakan mahasiswa menggunakan motor

dibanding mobil

Tabel 36 : Besaran Ruang Parkir Sumber : Analisis Pribadi

(52)

Parkir Untuk Pengunjung

Diasumsikan

20 % dari

jumlah

Parkir penghuni

10.4 x 10 104 DN,SB,AP

Untuk memenuhi dari kriteria bangunan yang ramah lingkungan maka

pada hunian Apartemen Mahasiwa ini menyediakan parkir sepeda , selain

baik untuk kesehatan jasmani , juga baik untuk lingkungan. Berikut

Merupakan pembagian dari parkir sepeda :

Jumlah Penghuni Apartemen = 793 Orang

 

Jumlah Pengelola = 34 Orang

 

Jumlah Penghuni Retail = 20 Orang

 

Total = 400+34+20 = 454 Orang

(53)

Tabel 37 : Besaran Ruang Parkir Sepeda Sumber : Analisis Pribadi

Jenis

3. Besaran Ruang Divisi Non-Teknik

66

m2

4. Besaran Ruang Dapur dan Kamar Mandi 847.2 m2

5. Besaran Ruang Divisi Teknik

48

m2

6. Besaran Ruang Divisi Keamanan 58.8 m2

7. Besaran Ruang Area Lobby 101.4 m2

8. Besaran Ruang Fasilitas Apartemen 2.068 m2

9. Besaran Ruang Fasilitas Penunjang 1.088 m2

(54)
(55)

c) Studi Ruang Khusus

Studi ruang khusus pada bangunan apartemen mahasiswa ini yaitu pada

tipe – tipe unit hunianya dan guest house untuk para tamu yang

berkepentingan

(56)

Gambar 94 : Layout Hunian Two Bedroom Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 95 : Layout Kamar Guest Room Sumber : Dokumen Pribadi

(57)

d) Studi Citra Arsitektural

Apartemen Mahasiswa UNIKA Soegijapranata ini merupakan sebuah

hunian sewaan yang diperuntukan untuk mahasiswa UNIKA saja dan

untuk pengunjung yang berkepentingan yang telah disediakan Guest

Room. Apartemen mahasisa ini mengikuti karakteristik mahasiswa UNIKA

dengan penyediaan fasilitas – fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan

Mahasiswa dan pola kegiatan sehari – hari mereka

Citra arsitektur yang ingin ditampilkan pada bangunan Apartemen

Mahasiswa ini adalah pendekatan dengan kebiasaan penghuni dan

mengedepankan interaksi sosial antara penghuninya dengan penyediaan

komunal space. Penekanan desian pada bangunan ini juga sangat

mempengaruhi citra arsitektural pada bangunan ini, yaitu penekanan

(58)

3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan 3.2.1. Studi Sistem Struktur

Dalam bangunan apartemen mahasiswa ini

Oleh karena itu perlu ditentukan penggunaan struktur yang kuat agar

bangunan Apartemen Mahasiswa ini terbangun dengan kuat dan kokoh ,

berikut merupakan kriteria-kriteria struktur menurut James C. Sneyder &

Anthony J. melalui bukunya yang sudah diterjemahkan, Pengantar

Arsitektur diantaranya:

Kekuatan

struktur bangunan harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan

beban yang dihasilkan oleh bangunan tersebut.

Service Ability

selain digunakan sebagai penyangga beban bangunan diharapkan juga

dapat memuat aktivitas didalamnya.

Keseimbangan

Dalam sebuah struktur bangunan harus mampu memiliki sebuah

keseimbangan struktur, sehingga struktur lainya mampu berdiri sendiri dan

memiliki bagian – bagian struktur yang saling mendukung.

(59)

Keamanan

Keamanan struktur yaitu dimana struktur dalam sebuah bangunan harus

kokoh dan mampu menahan terhadap kekuatan gempa , terpaan angin

,beban bangunan itu sendiri dan ketahanan terhadap kebakaran.

a) Studi Sistem Lower Structure

Berikut merupakan berbagaimacam alternatif sistem struktur yang dapat

digunakan dengan memperhatikan faktor-faktor yang telah dijelaskan

diatas;

Tabel 39 : Studi Sistem Lower Structure Sumber : Analisis Pribadi

No. PONDASI PENJELASAN

Pondasi jenis ini merupakan suatu

konstruksi pondasi yang

menggunakan penyaluran gaya

melalui sebuah tiang. Pada pondasi jenis ini memiliki prinsip menyalurkan

1 Tiang Pancang gaya bebanya melalui tiang dan

disalurkan ke lapisan tanah bagian dalam yang memiliki daya dukung

yang besar. Berikut merupakan

kelebihan dan kekurangan pondasi

(60)

Gambar 96 : Tiang Pancang Sumber : Solopos.com

 Dibuat dengan sistem pabrik yang

dijamin mutu dan kualitasnya

 Bisa mencapai hingga daya

dukung tanah yang paling keras

 Ketahanan pondasi terhadap

tanah tidak hanya berasal dari

ujung tiang pancang, melainkan

juga dengan kekuatan pada

sekililing tiang pancang. Kelebihan

Penggunaan tiang pancang bisa

bervariasisesuaidengan

kebutuhan kekuatan yang

dibutuhkan bisa digunakan oleh satu grup beban yang ditahan oleh beberapa tiang pancang

Untukharga lebih murah

dibandingkan dengan pondasi

sumuran.

(61)

 Sistem ini baru ada pada kota yang besar dan berkembang dan sekitarnya.

 Jika penggunaan struktur tiang

Kekurangan pancang ini sedikit, harga yang

dikeluarkan relatif mahal

 Proses pembangunan

menimbulkan getaran dan

kebisingan dari penggunaan Drop Hammer

Merupakan sejenis tiang pancang tapi didesain dengan ukuran yang lebih kecil dan menahan beban yang lebih kecil juga dibandingkan dengan tiang

Minipile pancang. Minipile ini biasanya

digunakan untuk bangunan bertingkat rendah dan mempunyai struktur tanah

2. yang relatif baik. Berikut merupakan

beberapa jenis variasi bentuk dari Minipile

 Minipile Segitiga

Macam Bentuk Variasi bentuk minipile segitiga ini

(62)

Gambar 97 : Minipile Segitiga Sumber : Solopos.com

Minipile Bujur Sangkar

Variasi bentuk minipile bujursangkar ini mampu menopang beban 30 hingga 50 ton.

Gambar 98 : Minipile Bujursangkar Sumber : Solopos.com

(63)

Gambar 99 : Detail Minipile Sumber : Solopos.com

Merupakan jenis tiang pancang yang diperuntukan untuk bangunan yang

mempunyai beban yang besar,

dianjurkan untuk bangunan bertingkat

3. Maxpile tinggi. Variasi tiang pancang ini bisa

menopang berat hingga 500 ton. Maxpile ini mempunyai 2 jenis variasi

tiang pancang yaitu bulat (spun pile)

(64)

Gambar 100 : Spun Pile

Sumber :SeekPart.com

Gambar 101 : Square Pile

Sumber : SeekPart.com

Merupakan pondasi yang mempunyai bentuk tabung , sistem dari struktur

pondasi ini adalah menyalurkan

bebean struktur dari bangunan hingga

kedalam tanah keras, memiliki

4. BoredPile kesamaan fungsi dengan tiang

pancang. Yang membedakan adalah

carapengerjaanya, pelaksanaan

struktur pondasi ini diawali dengan pembuatan lubang pada tanah dengan cara di bor hingga tanah keras,

kemudian melakukan instalasi

(65)

tulangan besi kedalam lubang yang

telah dibuat kemudian dilanjutkan

dengan mengisi lubang tersebut

dengan pengecoran.

Gambar 102 : BoredPile

Sumber : positivepioneer.com

Merupakan struktur untuk memperkuat hubungan antar pondasi bangunan,

baik bangunan yang menggunakan

struktur dalam (tiang pancang)

maupun pondasi setempat tingkat

bangunan rendah. Tie Beam berbeda 5. Tie Beam dengan Sloof , Tie beam mempunyai

ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sloof. Tie beam ini memiliki fungsi utaman berupa pengaku antar pondasi sehingga tingkat kekokohan

struktur pada bagian bawah

meningkat.

(66)

Gambar 103 : Tie Beam

Sumber : Brinos.com

Studi Sistem Middle Structure

Upper Struktur merupakan seluruh bagian struktur yang berada diatas

permukaan tanah

Tabel 40 : Studi Sistem Middle Structure

Sumber : Analisis Pribadi

No. Struktur Penjelasan

Merupakan Struktur terpenting dalam sebuah bangunan bertingkat , karenan

1. Struktur Kolom mempunyai peran untuk menekan

beban suatu bangunan, sehingga

pembangunan struktur ini harus benar –

benar kuat dan kokoh

(67)

Gambar 104 : Struktur Kolom Sumber : Brinos.com

Kolom yang menggunakan pengikat dari sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang mempunyai batang tulangan pokok yang berbentuk memanjang, yang pada jarak tertentu di ikatkan . Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok agar

tetap kuat pada tempatnya.

2. Jenis Kolom Bertulang  Kolom yang berbentuk spiral yang

menggunakan pengikat tulangan

besi spiral, keunggulan

penggunaan kolom jenis ini adalah

untuk menyerap deformasi yang

besar. Sehingga baik untuk

mencegah terjadinya kehancuran

pada struktur suatu bangunan dan

struktur sebelum terjadinya

tegangan terwujud.

 Kolom Komposit merupakan

(68)

struktur tekan yang berbentuk

memanjang dengan perkuatan baja

profil ataupun baja pipa yang

diberikan tulangan pokok yang

memanjang.

Gambar 105 : Jenis Kolom Sumber :

muharrikyanuar.wordpress.com

Penerima beban yang berupa rangkaian

kolom / tiang, dipilih karena tingkat

fleksibilitasnya yang membebaskan

perancangan bangunan sehingga

perancangan dalam membentuk

sebuah ruang akan lebih mudah.

Penggunaan struktur ini juga sangat

mudah dalam pengaplikasianya. Struktur Rangka

Gambar 106 : Struktur Rangka

Sumber : https://jayawan.com

(69)

Struktur Dinding Geser

4.

(shear wall)

Struktut dengan sistem ini

menggunakan pengaku yang berbentuk vertikal yang digunakan untuk menahan gaya lateral pada bangunan atau gaya gempa terhadap bangunan. Dalam

pengaplikasianya dalam bangunan

tinggi, biasanya digunakan atau

ditempatkan pada bagian ujung

bangunan, ataupun diletakan pada area tengah bangunan searah dengan tinggi bangunan. Struktur ini berfungsi untuk menahan terpaan angin ataupun beban gempa yang disalurkan struktur lantai. Share wall ini biasanya digunakan pada bangunan yang memiliki ketinggian

Middle-Rise Building.

Gambar 107 : Share Wall

(70)

Merupakan struktur yang digunakan

untuk menutupi struktur horizontal

bangunan yang mampu untuk menahan

beban hidup (manusia, perabot,

Sturktur Lantai

peralatan dalam sebuah ruangan) dan

beban lantai itu sendiri.Berikut

merupakan jenis-jenis sistem struktur

bangunan tinggi antara lain;

JENIS STRUKTUR LANTAI

Flat Plate

Struktur ini merupakan plat beton yang

dikuatkan dengan beton bertulang

yang memiliki tebal yang merata yang

5.

menyalurkan beban ke kolom disekitar

struktur tersebut.

Flat Plate

Gambar 108 : Flate Plate

Sumber : quora.com

Waffle Plate

Sistem struktur ini mempunyai sistem 2

Waffle Plate

arah yang membentuk grid-grid kotak ,

struktur ini lebih kuat dibandingan

dengan struktur pada umunya ,

kekurangan jenis sistem struktur ini

(71)

adalah biaya yang dikeluarkan relatif tinggi.

Gambar 109 : Waffle System Sumber : Archdaily.com

Struktur Pelat Balok

Sistem struk ini merupakan dukungan yang baik dalam mengembangkan

sistem struktur rangka karena lantai

ditumpu oleh balok yang mengelilingi bangunan atau pertemuan antar kolom

,penggunaan struktur ini sangat

fleksibel dan mudah untuk

diaplikasikan pada sebuah bangunan. Sturktur Pelat Balok

(72)

Flat Slab

Jenis struktur ini merupakan struktur

yang langsung dirtumpu oleh kolom

tanpa adnaya balok. Dengan

memperkuat dan mengunci struktur

maka pada penumpu diberi kepala

kolom untuk menyangga.

Flat Slab

Gambar 111 : Flat Slab Sumber : civildigital.com

STRUKTUR INTI BANGUNAN

No. Struktur Inti Penjelasan

Sistem ini bangunan merupakan Core yang memenuhi kekakuan lateral yang sangat diperlukan oleh bangunan tinggi

untuk menahan terpaan angin dan

1. ketahanan terhadap getaran gempa.

Selain sebagai sistem struktur , pada bagiandalamcorejugabisa

dimanfaatkan sebagai saran

transportasi vertikal pada bangunan

(73)

tinggi, seperti penggunaan lift, tangga dan shaft pada bangunan.

Gambar 112 : Jenis Core Sumber : Rethinking Of Skyscraper

Dilatasi

Dilatasi merupakan sebuah pemisah dalam suatu sistem struktur

bangunan . Bangunan yang memakai sistem dilatasi biasanya memiliki

cirikhas tertentu untuk penggunaanya , maupun lokasi pembangunannya.

Dilatasi biasanya diterapkan pada bangunan :

Bangunan yang memiliki tinggi yang berbeda dalam satu kesatuan

bangunan

Bangunan yang memiliki panjang yang lebih dari 30 meter

 

Bangunan yang berada pada wilayah atau lokasi yang rawan dengan

bencana alam berupa gempa

Bangunan yang dibangun pada struktur tanah yang kurang rata.

(74)

1. Dilatasi 2 Kolom

Bangunan yang menggunakan dilatasi jenis ini biasanya digunakan pada

bangunan yang memiliki bentuk memanjang atau linier. Pemasangan

dilatasi ini mengakibatkan jarak antar kolom ke kolom menjadi pendek.

Gambar 113 : Dilatasi 2 Kolom Sumber : karyatulisilmiah.com

Gambar 114 : Dilatasi Kantilever Sumber : karyatulisilmiah.com

(75)

2. Dilatasi Gerber

Penggunaan dilatasi ini dilakukan jika ingin memiliki jarak antar kolom

yang tetap sama (tidak diperdekat). Memiliki kekurangan pada

kekokohanya jika terjadi gempa.

(76)

3. Dilatasi Konsol

Memepertahankan Jarak antar kolom agar tetap sama , pada umumnya

digunakan pada material fabrikasi.

Gambar 116 : Dilatasi Konsol Sumber : karyatulisilmiah.com

Studi Sistem Upper Structure

Merupakan sistem struktur paling atas sebuah bangunan yang dapat

melindungi bangunan dan penghuni didalamnya dari panas dan hujan.

Struktur pada atap sebuah bangunan terdiri dari rangka dan penopang

atap. Untuk bangunan tinggi struktur atap yang sering digunakan adalah

pelat beton yang biasanya juga dimanfaatkan untuk ME dan bisa juga

(77)

untuk dijadikan roff garden. Pada bangunan apartemen mahasiswa

menerapkan struktur atap plat beton , dengan spesifikasi sebagai berikut.

Atap pelat beton merupakan struktur yang berguna untuk penutup

atap bangunan tinggi, memiliki ketebalan minimal adalah 7cm dan

tulangan beton yang berlapiskan 1, jarak antar tulangan diukur dari

hitungan 2x tebal plat beton.

Roof Garden

Untuk bangunan apartemen ini pelat beton dimanfaatkan dengan

penambahan roof garden yang berisi taman, keuntungan menggunakan

roof garden adalah

Menciptakan Iklim Mikro pada sebuah bangunan

Pelindung atap , mereduksi panas

Mengurangi kebisingan

Menambahkan sebuah ruang yang bisa digunakan sebagai komunal

space

(78)

3.2.2. Studi Sistem Pelingkup Bangunan

Sistem pelingkup atau enclosure merupakan sebuah pembatas antar

ruang dalam sebuah bangunan sehingga pembagian , keberadaan serta

hubungan antar ruang dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan

mudah. Berikut merupakan pembagian pelingkup bangunan apartemen

mahasiswa ini;

a) Dinding

Dinding merupakan elemen terpenting dalam sebuah bangunan yang

berfungsi untuk memisahkan atau membentuk sebuah ruang. Pada

bangunan apartemen ini menggunakan jenis dinding dari beberapa

material sebagai berikut :

Dinding Batu Bata

Dinding jenis ini merupakan jenis dinding yang terbuat dari material dasar

berupa tanah liat yang dicetak melalui alat pencetak yang kemudian

melalui proses pembakaran hingga berwarna kemerahan, pada umunya

ukuran batu bata ini berukuran berkisar 22 x 10,5 x 4,8 cm hinggai 24 x

11,5 x 5,5cm.

(79)

Gambar 117 : Batu Bata Sumber : dekorrumah.net

Dinding Batako

Pelingkup jenis ini terbuat dari material dasar berupa pasir, semen dan air

kemudian dicetak dan di press hingga kering. Pada umunya Btako ini

mempunyai ukuran 10x20x40 cm.

(80)

Hebel / Bata ringan

Merupakan jenis pelingkup yang terbuat dari material pasir,semen,kapur

dan sedikit air yang tercampur dengan gypsum dan alumunium pasta

sebagai pengembang. Pada umunya pemasangan batu bata ringan ini

untuk 1 m2 Mmebutuhkan sekitar 8 buah bata ringan, ukran standar untuk

bata ringan ini adalah 60 cm, 20 cm, 8 cm – 10 cm.

Gambar 119 : Bata Ringan / Hebel Sumber : Jasasipil.com

Dinding Beton Precast

Dinding jenis ini merupakan dinding yang terbuat dari material dasar

berupa beton yang pembuatanya tidak pada lokasi proyek, melainkan di

pabrik dengan metode dari pabrik yang sudah ditentukan.

Gambar 120 : Dinding Precast Sumber : theconstructor.org

(81)

Dinding Lembaran / Cladding

Dinding jenis ini merupakan elemen dinding untuk eksterior sebuah

bangunan yang dipasangkan diatas bahan material yang lain yang

digunakan untuk mereduksi efek dari cuaca dan menambah nilas estetika

sebuah bangunan.

Gambar 121 : Cladding Sumber : theconstructor.org

Dinding Partisi

Merupakan jenis material dinding yang terbaut dari bahan yang semi

permanen seperti kalsiboard, grc, gypsumboard dll. Pemasangan dinding

(82)

Gambar 122 : Dinding Partisi Sumber : theconstructor.org

Kusen

Kusen merupakan sebuah bagian pelengkap dari elemen dinding yang

berfungsi sebagai tempat pemasangan daun pintu dan jendela, pada

umumnya material dasar kusen adalah kayu,aluminuim dan upvc.

Gambar 123 : Kusen Sumber : rumahlia.com

(83)

Kaca

Pada bangunan apartemen mahasiswa ini menggunakan material kaca

yang terletak dibeberapa daun pintu bangunan dan dan jendela atau

partisi. Kaca yang digunakan memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah

Kaca laminated, sistem double glass dan tempered glass.

Gambar 124 : Material Kaca Sumber : mitrajayakaryamandiri.co.id

Lantai

Lantai merupakan sebuah elemen terpenting dalam sebuah bangunan

yang berfungsi sebagai penutup konstruksi , jenis penutup lantai

dibedakan menjadi 2 jenis yaitu untuk area basah dan area kering pada

banguann apartemen ini jenis lantai yang digunakan adalah:

(84)

Gambar 125 : Jenis Lantai Sumber : hargadepo.com

Plafond

Merupakan sebuah elemen atau material yang berfungsi untuk menutup

rangka atap. Fungsi lain dari plafond ini biasanya juga digunakan sebagai

elemen interior atau memperindah interior dalam sebuah bangunan,

berikut merupakan jenis-jenis plafond yang digunakan pada bangunan

(85)

Gambar 126 : Jenis Plafond Sumber : http://hargadepo.com

3.2.3. Studi Sistem Utilitas

Pemilihan sistem utilitas pada bangunan apartemen ini berdasarkan pada

fungsi dan kebutuhan total unit hunian.

a) Sistem Jaringan Air Bersih

Sumber air bersih pada bangunan apartemen mahasiswa ini dapat

diperoleh dari PDAM atau sumur dalam (deep well) yang memiliki

kedalamn lebih dari 100 meter. Skema sistem penggunaan air bersih

menggunakan 2 sistem pendistribusian :

DFS (Down Feed System)

Saluran air yang disalurkan dari PDAM atau deep well dimasukan

kedalam ground reservoir , yang kemudian setelah itu dinaikanke Roof

Tank , Kemudian disalurkan secara gravitasi ataupun dengan penggunaan

(86)

Kelebihan penggunaan sistem ini adalah :

Menyediakan air bersih walaupun listrik pada bangunan sedang

padam

Kebutuhan yang di distribusikan pada setiap lantainya relatif sama,

tergantung dengan ketinggian bangunanya.

Kekurangan Penggunaan Sistem ini dalah :

Memerlukan luasan bangunan untuk tangki pada roof top pada setiap

bangunan

Menambahakan beban pada sebuah bangunan

Gambar 127 : Down Feed System Sumber : dotedu.id

(87)

UFS (Up Feed System)

Sistem pendistribusian air iniberasal dari PDAM atau dengan Deep Well

yang ditampung pada reservoir yang kemudian di distribusikan pada tiap

lantai dengan menggunakan pompa.

Kelebihan Penggunaan Sistem Ini :

Untuk bangunan yang memiliki tingkatan yang rendah bangunan ini

sangatlah efektif

Kekurangan Penggunaan Sistem Ini :

Pendistribusian air tidak berjalan dengan baik jika listrik pada

bangunan padam

Dibutuhkanya tenaga pompa tekan yang lebih banyak untuk

mendistribusikan air kedlaam bangunan

Gambar 128 : Sistem Up Feed System Sumber : dotedu.id

(88)

Selain memperoleh sumber air bersih dari PDAM dan Deep Well juga

berasal dari sumber air hujan yang ditampung pada bak penampungan.

Setelah menampung air hujan mengalami pengolahan dulu sebelum

digunakan sehingga bersihnya setara dengan air dari PDAM. Penggunaan

Grey Water dimanfaatkan sebagai flushing kloset dan penyiraman

tanaman. Berikut merupakan perhitungan kebutuhan air pada apartemen

mahasiswa ini. Rata – rata pengeluaran adalah 120 liter untuk setiap

orangnya (hasna,2008)

Kebutuhan Air = Jumlah Penghuni x 120 Liter

882 x 120 = 105.840 Liter

Untuk pembagian tangkinya adalah

Tangki Atas = 105.840 x 40 % = 42.336 Liter

Tangki Bawah = 105.840 x 60 % = 63.504 Liter

Berikut merupakan rumus untuk Sistem Hidran

V = Q x t

= Volume air yang dibutuhkan (l)

Q= Debit aliran untuk hidran (l/m)

T= Waktu pasokan air simpanan (m)

(89)

Untuk mengalirkan hidran pada halaman membutuhkan jumlah air

minimun adalah 400 Liter/Meter dalm jangka waktu 30 menit . Maka

Perhitunganya adalah sebagai berikut :

= 400 Liter/Meter x 30 – 12000 Liter/Meter

Sistem Jaringan Air Kotor

Pada pengolahan air kotor dibagi menjadi 2 sistem yaitu dengan sistem

grey water dan black water.

Grey Water merupakan air limbah merupakan air yang berasal dari

kegiatan sehari-hari seperti mencuci dan mandi, sedangkan untuk

sistem Black Water ada sistem pegolahan Grey Water yang melalui

sebuah proses yang bernama Sewage Treatment Plant (STP) yang

dapat digunakan kembali untuk flushing toilet dan penyiraman

tanamaan pada bangunan apartemen mahasiswa ini.

Air Mandi Menyiram

Grey Water Wastafel Recycling Konvesional

Air Cuci Flushing

Skema 8 : Sistem Pengolahan Grey Water

(90)

Black Water merupakan kumpulan limbah yang berasal dari

septictank, pengolahan agar bisa digunakan untuk flushing dan

penyiraman biasanya melalui pengolahan pengendapan untuk

menghilangkan bakteri-bakteri yang ada.

c) Sistem Listrik

Dalam bangunan apartemen mahasiswa ini, sumber listrik yang

digunakan berasal dari PLN,Solar Panel dan Genset. Bangunan ini

menggunakan sumber energi listrik utama berupa PLN. Untuk

mendistribusikan keseluruh bagian apartemen menggunakan jaringan

kabel dengan tegangan menengah.yang berasal dari ruang trafo yang di

alirkan ke LVMDP, selain menggunakan traffo juga bisa menggunakan

(91)

Berikut Merupakan perhitungan jaringan listrik yang dibutuhkan pada

bangunan apartemen mahasiswa ini:

Ptotal = (Daya x t x n2) x Jumlah lantai

Daya : Standar pemakaian daya per 1 jam

T : Waktu

n2 : Jumlah hari dalam 1 bulan (hari)

Ptotal =(1,25 kwh x12 Jam x 30 Hari) x 11 Lantai

450 x 11

4950 kwh / Bulan

Pencahayaan Ruang Kantor Dan Pengelola

P total = (Daya x t x n2) x Luasan

(0,03 x 10 jam x 30) x 377.8 m2

3.400,2 Kwh/Bulan

Sistem Penghawaan

Pada bangunan apartemen mahasiswamenggunakan beberapa sistem

penghawaan alami dan penghawaan buatan, berikut merupakan

(92)

Cross Ventilation

Pada bangunan apartemen ini menggunakan sistem penghawaan alami

berupa cross ventilation. Yaitu dengan meerapkan sistem bukaan atau

jendela pada dinding bangunan yang saling berhadapan untuk

menggantikan udara bersih dan kotor.

Gambar 129 : Cross Ventilation

Sumber : ustainabilityworkshop.autodesk.com

Penghawaan Buatan AC (Air Conditioner)

AC split ini memiliki dua mesin untuk menjalankan sistem ini yaitu Mesin

Indoor dan Mesin Outdoor. Mesin indoor digunakan untuk mengeluarkan

hawa dingin kedalam sebuah ruangan yang berisikan evaporator.

Sedangkan untuk mesin outdoor mengeluarkan udara panas yang terdiri

dari kompesor, condeser, serta expantion valve yang dihubungkan oleh

pipa tambaga. Sistem ini cocok untuk digunakan pada residensial.

(93)

Gambar 130 : AC Split Sumber : 3.bp.com

Standing AC

AC jenis ini merupakan AC portable yang tidak dipasangkan pada dinding

maupun pada plafond, AC jenis ini bisa dipindahkan keruang-ruang

tertentu sesuai dengan kebutuhan, biasanya ditambahkan pada ruangan

yang memiliki banyak kegiatan.

(94)

e) Studi Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran ini tetap harus ada dalam sebuah bangunan

karena untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat seperti

kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek listrik atau sebagainya.

Sistem pemadam kebakaran ini menggunakan alat yang biasa yang

didalamnya mengandung air yang mengandung busa , yang dikarenakan

untuk melindungi barang – barang seperti multiplek dan sofa. Sistem ini

mendeteksi secara otomatis yang memberikan alarm bahaya atau bisa

langsung mengaktifkan alat pemadam, tergantung dari sistem suatu

bangunan. (sistem otomatis dan sistem semi otomatis)

Skema 9 : Sistem Kebakaran Sumber : 3.bp.com

(95)

Pada sistem yang otomatis pada bangunan apartemen ini , penghuni

hanya dibutuhkan untuk mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran. Pada

sistem ini dibagi menjadi 5 jenis alat yaitu :

Hidran Kebakaran

Merupakan alat untuk memadamkan api dengan cara mengeluarkan air

dari selang. Pemakaian hidran minimal pada luasan area 800m2. Sistem

jenis hidran ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Kotak Hidran

Merupakan tempat selang kebakaran yang memiliki diameter sekitar 1.5”

– 2” yang terbuat dari bahan tahan panas. Kotak hidran ini perlu

ditempatkan setiap jarak minimal 60 m karena panjang selang hidran ini

hanya mencapai 30m saja.

Gambar 132 : Kotak Hidran Sumber : americanwatercollege.org

(96)

Hidran Halaman

Merupakan alat pemadam kebakaran yang terletak pada halaman dengan

ukuran katup pembuka berdiameter 4” dan untuk 2 saluran da

menggunakan diameter 6” untuk 3 saluran. Alat ini mampu untuk

mengeluarkan air sebanyak 250 galon per menit untuk setiap saluran

hidran.

Gambar 133 : Hidran Halaman Sumber : americanwatercollege.org

Smoke Detector ( Pedeteksi Asap)

Merupakan sebuah alat kebakaran yang memiliki sensor yang mendeteksi

jika terdapat asap pada sebuah ruangan.

Gambar 134 : Smoke Detector

Sumber : www.bruninglegal.com

(97)

Flame Detector ( Pendeteksi Api)

Merupakan sebuah alat sensor yang menyala jika tedapat api hawa panas

yang terdapat pada sebuah ruangan.

Gambar 135 : Flame Detector

Sumber : http://www.groveley.com

Sprinkler

Merupakan alat kebakaran yang bekerja jika suhu pada ruangan tertentu

mencapai suhu 60 – 70o C. Pada sprinkle kaca akan pecah dan akan

menyemburkan air. Setiap kepala sprinkler dapat menjangkau area seluas

10 hingga 20 m2 dengan ketinggian lantai berkisar 3 meter.

Gambar 136 : Sprinkler

Sumber : www.jensenhughes.com

(98)

APAR

Merupakan alat pemadam kebakaran yang berbentuk tabung yang

memiliki isi berupa zat kimia, penempatan minimal alat ini berkisar antara

20 -25m.

Gambar 137 : APAR

Sumber : www.jensenhughes.com

f) Studi Sistem Keamanan Bangunan

Pada bangunan apartemen mahasiswa ini memiliki 2 jeni keamanan

yaitu:

Sistem Bangunan Pintar :

Mencegah Orang Asing yang masuk kedaerah yang dilarang

Memonitoring daerah yang rawan dan area yang diamankan

(99)

Penggunaan kartu akses atau sidik jari untuk para penghuni.

Penggunaan CCTV untuk memonitoring

g) Studi Sistem Penangkal Petir

Sistem Penangkal Petir Konvensional

Menggunakan penangkal petir dengan sistem Konvensional, penangkal

petir ini merupakan penangkal yang umum dijumpai selain pemasanganya

mudah harga juga terjangkau karena hanya memerlukan dibeberapa titik

dikarenakan radiusnya yang lebih besar dibandingkan Faraday.

Penangkal petir ini bisa digunakan untuk bangunan dengan penutup atap

berupa genteng keramin , bitumen dll.

(100)

Sistem Penangkal Petir Faraday (Dak Beton)

Menggunakan sistem penangkal petir Faraday Cage karena bangunan ini

merupakan bangunan 2 lantai yang memiliki cakupan yang cukup luas,

oleh karena itu untuk mencakup radius bangunan yang luas menggunakan

sistem penangkal petir Faraday. Penangkal petir Faraday ini merupakan

penangkal petir yang mengelilingi bangunan dengan titik-titik penangkal

petir sekisar 20 meter dengan tinggi ½ meter.

Gambar 139 : Penangkal Petir Faraday Sumber : 2015.alatpenangkalpetir.com

h) Sistem pengolahan limbah

Pengolahan limbah dibedakan menjadi dua yaitu sampah oerganik dan

sampah anorganik. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk

kegiatan berkebun, sedangkan sampah anorganik dibuang ke TPS.

(101)

Studi Sistem Sirkulasi Vertikal

Sistem sirkulasi pada bangunan ini menggunakan lift karena pada

bangunan student apartment ini memiliki tinggi yang lebih dari 4 lantai.

Sistem Sirkulasi vertikal berupa lift ini harus berada pada tempat yang

mudah dijangkau, tidak mengganggu dan mudah terlihat. Berikut

merupakan perhitungan standart kebutuhan lift dalam apartemen

mahasiswa ini.

D = Standart Kebutuhan Gerak

Populasi Bangunan = jumlah kamar x D (apartemen)

630 x 2

1.260

Phc : Standart Kebutuhan

Kapasitas = Phc (apartemen) x Populasi

10% x 1.260

126

Tabel 41 : Standart Spesifikasi Lift Sumber : Time Saver

(102)

Pada Apartemen mahasiswa ini bisa menggunakan

Car : 2500

Minimum Speed : 250-300 feet/min

Car Travel : 126 – 200

Dengan kapasitas lift yang sudah ditentukan adalah 2500 lbs maka untuk

lift penghuni (p) adalah

Maksimal Kapasitas Penumpang : 15

Standart Kapasitas Penumpang : 13

Round Trip Lift tersebut adalah 90 (Time Saver)

Perhitungan Kapasitas yang diangkut

Gambar 140 : Pehitungan Kapasitas Sumber : Analisis Pribadi

(103)

Gambar 141 : Perhitungan Jumlah Lift Sumber : Analisis Pribadi

Maka jumlah lift yang dianjurkan adalah 2.9 yang dibulatkan menjadi 3 Lift

Tangga pada bangunan apartemen mahasiswa ini tangga yang

digunakan adalah tangga darurat dapat berfungsi sebagai akses

keluar secara vertikal yang dapat digunakan penghuni pada saat

keadaan darurat dengan standart yang sudah ditentukan pada Pasal

115 :

Dilarang Menggunakan tangga spiral atau melingkar pada tangga

darurat

Memiliki lebar minimal 1,2 m dan tidak boleh menjepit kebawah

Harus dilengkapi dengan pegangan yang kuat , dengan tinggi standart

yaitu 1.10 , mempunyai lebar injakan minimal 28cm dan tinggi

maksimal adalah 20 cm.

Tangga keadaan darurat harus terbuka yang mempunyai jarak

minimal adalah 1m dari bukaan – bukaan dinding yang berdekatan.

(104)

Jarak masimal antara tangga keadaan darurat adalah 25 meter tanpa

sprinkrel dan jaran 40m jika menggunakan sprinkle.

j) Studi Lajur Difabel

Tangga & Ramp

Berikut merupakan standart dimensi tangga dan ramp yang disarankan

untuk digunakan pada lingkungan Apartemen Mahasiswa UNIKA

Soegijapranata. Material Finishing dari tangga dan ramp di lingkungan

Soegijapranata Divinity School akan menggunakan karet anti-slip untuk

menjaga kenyamanan dan keselamatan dari pengguna bangunan itu

sendiri.

Gambar 142 : Standart Perhitungan Tangga Sumber : 3.bp.anaktangga.com

Perhitungan antrede dan optrede :

antrede (a) = 30cm; optrede (s) = 17cm

Nyaman (optrade) : a – s = 12cm - 13cm

Aman (antrede) : a + s = 45cm - 47cm

(105)

Gambar 143 : Standart Perhitungan Ramp Sumber : bluprin.com

k) Sistem Pencahayaan Alami

Dengan memberikan lubang jendela, dinding transparant (glass block,

kaca) dan pemberian skylight untuk menambah estetika. Namun perlu

dilakukan antisipasi terhadap radiasi panas matahari.

l) Sistem Pencahayaan Buatan

Berikut merupakan pencahayaan buatan yang akan diaplikasikan ke

Apartemen Mahasiswa UNIKA Soegijapranata.

General Lightning, dapat dilakukan/diaplikasikan diseluruh ruangan

(bersifat umum)

Task Lighting,digunakan untuk menerangi kegiatan pada runag belajar

bersama, ruang tutor , dan ruang tugas ( Ruang tata usaha dll)

(106)

Decorative Lighting, Diberikan unutk memberikan nilai estetis dan

kesan suasanan tertentu dalam ruangan , dapat diaplikasikan pada

unit hunian maupun ruang belajar agar nyaman .

m) Sistem Pemanfaatan Teknologi

Anidolic Daylight System

Merupakan sistem bukaan yang mengginakan pantulan kaca/elliptical

mirrors untuk mengarahkan cahaya matahari dan menyampaikanya ke

dalam ruangan dengan cra memantulkan cahaya tersebut sehingga

ruangan dapat mendapatkan cahaya secara maksimal.

Gambar 144 : Anidolic Daylight System Sumber : energyprofessionalsymposium.com

Rain Water Trearment

Menampung air hujan yang jatuh di area lingkungan Apartemen

Mahasiswa UNIKA Soegijapranata kedalam sebuah tangki yang kemudian

akan di filterisasi untuk memisahkan air dengan partikel debu dan kotoran

sehingga air ini dapat digunakan kembali.

(107)

Gambar 145 : Sistem Rain Water Treatment

Sumber : http://www.genitronsviluppo.com

Solar Panel

Pemasangan Solar Panel pada Apartemen Mahasiswa UNIKA

Soegijapranata digunakan untuk mendapatkan Energi tambahan berupa

energi alami yang didapat langsung dari panas sinar matahari yang

dirubah menjadi listrik dalam penampungan atau baterai berupa aki.

Pemasangan Sel surya ini ditujukan untuk penghematan biaya listrik dari

PLN dengan memasangkan beberapa panel-panel di lingkungan Gedung

Apartemen Mahasiswa UNIKA Soegijapranata . Selain itu tidak

(108)

Gambar 146 : Sistem panel surya Sumber : energisurya.files.wordpress.com

Gambar 147 : Rumah dengan panel surya Sumber : levinhalim308.files.wordpress.com

(109)

Smart Building

Sistem Fiber Optik Ke Bangunan merupakan teknologi terbaru yang

menggunakan kabel fiber optic yang daplikasikan pada sebuah bangunan.

Contoh penerapan pada bangunan adalh penggunaan sistem

komunikasi,internet,sistem akses kontrol untuk masuk, kerja lif serta

sistem keamanan berupa monitoring menggunakan CCTV.

Gambar 148 : Fiber Optik Ke Bangunan Sumber : insidertradings.org

Sistem Kartu / Sidik Jari

Merupakan teknologi yang sering dipakai pada hotel ataupun apartemen

modern , sistem ini berguna untuk membatasi seseorang pergi ke suatu

tempat. Selain menggunakan kartu juga dapat menggunakan sidik jari,

sistem ini tingkatanya jauh lebih aman dibandingkan dengan kartu ,

(110)

kunci. Cara penggunaanya adalah menempelkan kartu atau sidik jari

kepada sensor maka pintu akan terbuka

Gambar 149 : Sistem Keamanaan Sumber : Dokumen Pribadi

(111)

3.3. Analisa Konteks Lingkungan

Pemilihan Lokasi berada pada kecamatan Mijen Kota

Semarang,dikarenakan pada lokasi tersebut akan dibangun kampus baru

UNIKA Soegijapranata dengan beberapa fakultas , oleh karena itu perlu

adanya fasilitas berupa Student Apartment di dekat kampus Baru UNIKA.

a) Kecamatan Mijen

Batas :

Utara Selatan Barat Timur

: Kecamatan Ngaliyan : Kabupaten Kendal : Kabupaten Kendal : Kecamatan Gunungpati

(112)

Kondisi Tapak :

Merupakan daerah yang memiliki garis kontur yg sedikit dan dapat

dibilang cukup datar

Berada di sekitar pusat kota semarang

Lingkungan asri, nyaman, dan tertata.

penataan dan zonasi masing masing fungsi sudah ada perencanaan dan dalam tahap pelaksanaan sehingga dalam perkembanganya akan

jauh lebih teratur karna dari awal sudah direncanakan dengan baik

Studi Kekuatan Alami Pada Lokasi Iklim

Suhu lebih tinggi dibanding daerah perbukitan semarang .

Pada saat siang hari terasa lebih terik.

Ekologi

Potensi perencanaan kota baru BSB City menggunakan konsep

Green City terdapat beberapa zona untuk RTH dan peresapan

Masih banyak terdapat pepohonan

Geologi

Gambar 151 : Material batuan di kecamatan mijen

(113)

Gambar 152 : Jenis tanah di kecamatan mijen

Studi keuatan Buatan Pada Lokasi Regulasi Kota :

Pendidikan KDB yang direncanakan 40 %

View :

Daerah perbukitan dan kota atas.

View ke daerah sekitar (view buatan dari taman dan danau kota

satelit BSB City).

Topografi dan Bentang Alam :

Merupakan daerah dengan garis kontur dominan landai.

(114)

Gambar 153 : Kontur tanah di kecamatan mijen Sumber : Geologi kota semarang 2011

Air

Dapat menggunakan sumur artetis.

Terdapat air yang dikelola pemerintah daerah setempat (PDAM).

Studi Amenitas Pada Lokasi Jaringan Urban

Akses berupa jalan arteri sekunder serta kolektor sekunder.

Akses utilitas serta sarana prasarana kota masih dalam

tahap pembangunan.

(115)

Visual

Kawasan yang bergerak di daerah bisnis, pendidikan, dan

pemukiman penduduk.

Sebaran lahan hijau yang masih cukup banyak.

Citra Arsitektural

Dapat memanfaatkan potensi view kota atas.

Desain merespon kondisi lingkungan.

Tabel 42 : Potensi Dan Kendala Sumber : Analisa pribadi

Potensi Kendala

 Lingkungan memiliki  Kota masih dalam

perencanaan yang baik dari tahap pembangunan

awal sehingga dalam  Kondisi tanah

perkembanganya akan tertata merupakan tanah muda

dan rapih dan cenderung labil

 Pengembangan kota

dengan konsep green city

 Dekat Dengan Kampus

Baru UNIKA

 Mudah dengan

transportasi umum

(116)

Alternatif Pemilihan Lokasi Tapak

Untuk pemilihan lokasi tapak untuk bangunan apartemen mahasiswa ini

memiliki 2 alternatif tapak yang berada pada BSB Kota Semarang , berikut

merupakan Master Plan BSB Semarang dari hasil wawancara dengan

marketing BSB :

Gambar 154 : Master Plan BSB Semarang Sumber : Marketing BSB

(117)

Perencanaan lokasi tapak berada pada area yang berwarana orange yang

merupakan area campuran pada BSB Semarang ini.

Alternatif Pertama

Alternatif pertama berada pada JL.Raya Semarang Boja Tepatnya

disebelah pembangunan kampus baru UNIKA Soegijapranata di BSB

Semarang

Data Tapak

Jl. Raya Semarang-Boja, Jatibarang, Mijen, Kota Semarang, Jawa

Tengah 50212

(118)

Gambar 156 : Lokasi Grafis Tapak Sumber : CAD Semarang

Batas tapak

Utara : Jl. Rm.H. Soebeno Raya

Timur : Perkebunan Karet

Selatan : Jl.Raya Semarang-Boja

Barat : UNIKA

Dengan ketentuan akan KDB 60%, Berikut beberapa dokumentasi pada

lingkungan tapak :

(119)

Gambar 157 : JL.Raya Semarang Boja Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 158 : Lahan UNIKA Soegijapranata

(120)

Gambar 159 : Faslitas halte bus di sekitar tapak Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 160 : Perbatasan Jalan Dengan UNIKA Sumber : Dokumen Pribadi

(121)

Tabel 43 : Potensi Dan Kendala Sumber : Analisis Pribadi

Potensi Kendala

 Berada dalam kawasan yang  Lingkungan sekitar

sudah direncanakan menjadi kota masih dalam tahap

satelit pembangunan

 Berada di tepi jalan arteri  Fasilitas umum

sekunder, masih jauh dari tapak

 Dekat dengan fasilitas penunjang  Lingkungan masih

(kawasan perdagangan, halte bus, berupa lahan kosong

dsb.) atau kebun Karet

 Bersebelahan dengan lokasi

kampus baru UNIKA Soegijapranata

 Kontur tanah cenderung landai

 Suasana lingkungan tapak masih

(122)

Alternatif Kedua

Alternatif Kedua berada pada JL.Raya Semarang Boja dekat dengan

fasilitas dan tempat makan umum di BSB Semarang.

Data Tapak

Jl. Raya Semarang-Boja, Kedungpane, Mijen, Kota Semarang, Jawa

Tengah 50212

Gambar 161 : Lokasi Tapak 2 Sumber : Google maps

Batas tapak

: Jl. Raya Semarang-Boja

: Perkebunan Karet

: Perkebunan Karet

(123)

Gambar 162 : Peta Grafis Lokasi Tapak Sumber : Dokumen Pribadi

(124)

Gambar 164 : Dekat Dengan Tempat Makan Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 165 : Dekat Ruko dan Pusat Kota Sumber : Dokumen Pribadi

(125)

Tabel 44 : Potensi Dan Kendala Tapak 2 Sumber : Analisis Pribadi

Potensi Kendala

 Berada dalam kawasan yang  Lingkungan sekitar

sudah direncanakan menjadi masih dalam tahap

kota satelit pembangunan

 Berada di tepi jalan arteri  Jauh Dengan Kampus

sekunder, Baru UNIKA

 Dekat dengan fasilitas  Memerlukan

penunjang (kawasan penambahan

perdagangan, halte bus, dsb.) transportasi seperti

 Kontur tanah cenderung landai BUS Kampus/ Bus dari

Gambar

Tabel 14 : Mahasiswa Baru Tahun 2015 – 2017 (Ganjil) Sumber : BMSI UNIKA Soegijapranata
Tabel 16 : Jumlah Mahasiswa Akreditasi A Sumber : BMSI UNIKA Soegijapranata
Tabel 17 : Daya Tampung Fakultas Kedokteran UGM Sumber : http://um.ugm.ac.id
Tabel 19 : Akreditasi A dan Kedokteran Sumber : BMSI Dan Internet yang di Analisa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Energi listrik yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik pada bangunan Pusat Studi dan kajian kebudayaan jawa berasal dari sumber listrik PLN dan genset.

Sumber listrik bangunan terdiri atas 3 sumber, yaitu sumber primer berasal dari PLN, sumber sekunder dari panel surya dan sumber tersier dari genset. Medical center memiliki 1

Pencahayaan alami yang diterapkan dalam bangunan ini berasal dari sinar terang langit, dengan tujuan untuk menghemat energi listrik pada lampu. Hal ini

Pencahayaan alami dari bangunan Orchid Botanical Garden. ini direncanakan dari atap bangunan yang

pengamanan bangunan, bahan dan alat. Kegiatan maintenance, kegiatan perawatan bangunan baik ruangan maupun elektronik yang digunakan untuk.. mendukung kegiatan utama dan

Peserta workshop dari kalangan mahasiswa berasal dari mahasiswa arsitektur dan teknik sipil yang akan mempelajari konstruksidan arsitektur bambu, mahasiswa seni dan

cukup banyak, solusi yang cocok untuk fasilitas tempat tinggal adalah.. huninan massal seperti student

Dalam sistem pengolahan limbah yang digunakan pada bangunan ini yaitu pengolahan limbah dapur dengan menggunakan sebuah alat grease trap untuk meyaring lemak