FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Dr. FERNANDES SIMANGUNSONG, S.STP, S.AP, M.Si Dr. FERNANDES SIMANGUNSONG, S.STP, S.AP, M.Si
Dr. IMELDA HUTASOIT,S.Kep, M.Kes, AIFO, M.A Dr. IMELDA HUTASOIT,S.Kep, M.Kes, AIFO, M.A
KESEPAKATAN/KONTRAK BELAJAR
KESEPAKATAN/KONTRAK BELAJAR
PRAJA DATANG TEPAT WAKTU 07.30/10.00 (DISPENSASI 10 MENIT PRAJA DATANG TEPAT WAKTU 07.30/10.00 (DISPENSASI 10 MENIT JAM 07.40/10.10)
JAM 07.40/10.10)
PRAJA WAJIB BAWA TAS, DAN WAJIB MEMBAWA BUKU FILSAFAT PRAJA WAJIB BAWA TAS, DAN WAJIB MEMBAWA BUKU FILSAFAT ILMU DAN PEMERINTAHAN MINIMAL 5 BUAH DAN 4 BUAH BUKU UU ILMU DAN PEMERINTAHAN MINIMAL 5 BUAH DAN 4 BUAH BUKU UU TERBARU-UU NO. 5/2014, UU NO. 6/2014, UU NO. 23/2014 DAN UU NO. TERBARU-UU NO. 5/2014, UU NO. 6/2014, UU NO. 23/2014 DAN UU NO.
30 TAHUN 2014) 30 TAHUN 2014)
PRAJA WAJIB MENYIAPKAN KELAS UNTUK PEMBELAJARAN PRAJA WAJIB MENYIAPKAN KELAS UNTUK PEMBELAJARAN (KERAPIAN PRAJA, TAPLAK MEJA, PAS BUNGA, AIR MINUM, SPIDOL, (KERAPIAN PRAJA, TAPLAK MEJA, PAS BUNGA, AIR MINUM, SPIDOL,
INFOKUS, DAN OPERASI SEMUT) INFOKUS, DAN OPERASI SEMUT)
TINGKAT KEHADIRAN PRAJA MINIMAL 80%TINGKAT KEHADIRAN PRAJA MINIMAL 80%
PRAJA MENGIKUTI UJIAN UTS, UAS DAN MENGUMPULKAN PRAJA MENGIKUTI UJIAN UTS, UAS DAN MENGUMPULKAN TERSRUKTUR TEPAT WAKTU (3 TOPIK JUDUL MATERI DALAM TERSRUKTUR TEPAT WAKTU (3 TOPIK JUDUL MATERI DALAM TULISAN MINIMAL 50 HALAMAN DAN POWERPOINT 25 SLIDE, PRINT TULISAN MINIMAL 50 HALAMAN DAN POWERPOINT 25 SLIDE, PRINT
HAND OUT 1 LEMBAR 2 SLIDE) HAND OUT 1 LEMBAR 2 SLIDE)
UNTUK PENAMBAHAN NILAI, DIAKHIR PERKULIAHAN PRAJA AKAN UNTUK PENAMBAHAN NILAI, DIAKHIR PERKULIAHAN PRAJA AKAN DILAKUKAN APEL BUKU MINIMAL 25 BUAH BUKU YANG DILAKUKAN APEL BUKU MINIMAL 25 BUAH BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERINTAHAN DAN 15 BUAH BUKU BERHUBUNGAN DENGAN PEMERINTAHAN DAN 15 BUAH BUKU
Biodata Narasumber
Biodata Narasumber
NamaNama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si LahirLahir : Jambi, 4 Maret 1977: Jambi, 4 Maret 1977
NIPNIP : 19770304 1995 11 1 001: 19770304 1995 11 1 001
JabatanJabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala): Dosen Fungsional (Lektor Kepala) PangkatPangkat : Pembina tk. I (IV/b): Pembina tk. I (IV/b)
InstansiInstansi : Kampus IPDN Jatinangor: Kampus IPDN Jatinangor
AlamatAlamat : Komp. Singgasana Pradana : Komp. Singgasana Pradana
Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BandungJl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung Email/HPEmail/HP : : kisankiel@yahoo.co.idkisankiel@yahoo.co.id – 08122445916 – 08122445916
Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu
Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu
1.
1.
Materi Filsafat Ilmu pada masa lampau
Materi Filsafat Ilmu pada masa lampau
masuk kedalam bagian dari mata kuliah
masuk kedalam bagian dari mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar (MKDU)
Ilmu Alamiah Dasar (MKDU)
2.
2.
Ilmu Alamiah Dasar mengajarkan unsur-
Ilmu Alamiah Dasar mengajarkan
unsur-unsur filsafat ilmu dengan asumsi
unsur filsafat ilmu dengan asumsi
bahwa Ilmu pengetahuan tidak hanya
bahwa Ilmu pengetahuan tidak hanya
dipahami sebagai hasil statis dari
dipahami sebagai hasil statis dari
kegiatan ilmu pengetahuan berupa
kegiatan ilmu pengetahuan berupa
hukum dan teori ilmiah.
Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu
Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu
3.
3. Ilmu Pengetahuan adalah sebuah proses, sebuah Ilmu Pengetahuan adalah sebuah proses, sebuah kegiatan, sebuah kemampuan yang harus dimiliki
kegiatan, sebuah kemampuan yang harus dimiliki
oleh para ilmuwan.
oleh para ilmuwan.
4.
4. Fenomena yang terjadi selama ini bahwa sejak Fenomena yang terjadi selama ini bahwa sejak pendidikan prauniversitas dan selama pendidikan di
pendidikan prauniversitas dan selama pendidikan di
Universitas, mahasiswa lebih banyak disodori
Universitas, mahasiswa lebih banyak disodori
dengan hasil ilmu pengetahuan yang sudah jadi
dengan hasil ilmu pengetahuan yang sudah jadi
dan siap pakai. Padahal sebagai calon ilmuwan
dan siap pakai. Padahal sebagai calon ilmuwan
merekapun perlu menjalani kerja dan kegiatan ilmu
merekapun perlu menjalani kerja dan kegiatan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu menjalani
pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu menjalani
proses ilmu pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu
proses ilmu pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu
memahami cara kerja ilmu pengetahuan dan
memahami cara kerja ilmu pengetahuan dan
menguasainya sebagai bagian dari pola hidupnya
menguasainya sebagai bagian dari pola hidupnya
sebagai ilmuwan
Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu
Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu
Apakah praja seorang ilmuwan?
Apakah praja seorang ilmuwan?
Apakah Praja Mau disebut sebagai ahli politik, ahli administrasi
Apakah Praja Mau disebut sebagai ahli politik, ahli administrasi
negara, ahli kebijakan publik ?
negara, ahli kebijakan publik ?
Tujuan dari kuliah ini adalah untuk membentuk watak seorang
Tujuan dari kuliah ini adalah untuk membentuk watak seorang
ilmuwan, yaitu orang yang selalu penasaran ingin
ilmuwan, yaitu orang yang selalu penasaran ingin
mengetahui lebih jauh dan lebih banyak lagi, orang yang
mengetahui lebih jauh dan lebih banyak lagi, orang yang
selalu tidak puas dan selalu gelisah mempertanyakan dan
selalu tidak puas dan selalu gelisah mempertanyakan dan
mepersoalkan segala sesutu, orang yang tidak mudah
mepersoalkan segala sesutu, orang yang tidak mudah
percaya kepada segala teori dan hukum ilmiah yang telah
percaya kepada segala teori dan hukum ilmiah yang telah
diwariskan para ilmuwan sebelumnya. Sebagai calon
diwariskan para ilmuwan sebelumnya. Sebagai calon
imuwan, para praja diajak untuk mencari kebenarannya
imuwan, para praja diajak untuk mencari kebenarannya
sendiri dan tidak harus selalu mengafirmasi kebenaran dan
sendiri dan tidak harus selalu mengafirmasi kebenaran dan
teori yang ditemukan oleh orang lain
Perenungan Awal Seorang Yang Berfilsafat
Perenungan Awal Seorang Yang Berfilsafat
Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat
Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat
Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat
1.
1.
Ilmu Filsafat adalah Ibu dari semua Ilmu
Ilmu Filsafat adalah Ibu dari semua Ilmu
(Mother Of Science)
(Mother Of Science)
2.
2.
Ilmu Filsafat tidak dapat menjawab
Ilmu Filsafat tidak dapat menjawab
semua
persoalan
yang
dihadapi
semua
persoalan
yang
dihadapi
manusia, maka muncullah
manusia, maka muncullah
cabang-cabang ilmu lainnya
cabang ilmu lainnya
3.
3.
Pada awalnya hanya ada filsafat ilmu
Pada awalnya hanya ada filsafat ilmu
pengetahuan, Filsafat Berfikir (logika),
pengetahuan, Filsafat Berfikir (logika),
Filsafat Tingkah Laku (etika), Filsafat
Filsafat Tingkah Laku (etika), Filsafat
Alam (estetika) dan lain sebagainya.
Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat
Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat
4.
4.
Setiap ilmu mempunyai sejarah dalam
Setiap ilmu mempunyai sejarah dalam
pembentukannya hingga menjadi ilmu
pembentukannya hingga menjadi ilmu
mandiri (denominasi Ilmu)
mandiri (denominasi Ilmu)
5.
5.
Sejarah pembentukan ilmu dikaji dalam
Sejarah pembentukan ilmu dikaji dalam
sebuah filsafat ilmu
sebuah filsafat ilmu
6.
6.
Setiap Ilmu harus memiliki Filsafat Ilmu
Setiap Ilmu harus memiliki Filsafat Ilmu
termasuk Ilmu pemerintahan
Kesimpulan Awal
Kesimpulan Awal
Filsafat Ilmu adalah salah satu cabang ilmu Filsafat Filsafat Ilmu adalah salah satu cabang ilmu Filsafat
(Ilmu Filsafat Klasik, Ilmu Filsafat Modern, Ilmu Filsafat
(Ilmu Filsafat Klasik, Ilmu Filsafat Modern, Ilmu Filsafat
Kontemporer, Ilmu Filsafat Barat, Ilmu Filsafat Timur,
Kontemporer, Ilmu Filsafat Barat, Ilmu Filsafat Timur,
Ilmu Filsafat Islam, dan Ilmu Filsafat lainnya).
Ilmu Filsafat Islam, dan Ilmu Filsafat lainnya).
Ilmu akan berkembang apabila ilmu itu memiliki aliran Ilmu akan berkembang apabila ilmu itu memiliki aliran
(Cabang) ilmu dan pengikutnya yang banyak, apabila
(Cabang) ilmu dan pengikutnya yang banyak, apabila
tidak maka ilmu itu akan hilang dengan sendirinya
tidak maka ilmu itu akan hilang dengan sendirinya
Ilmu Filsafat dianggap Ilmu tua dan kurang diminati Ilmu Filsafat dianggap Ilmu tua dan kurang diminati
oleh pencinta-pencinta ilmu yang ada di muka Bumi,
oleh pencinta-pencinta ilmu yang ada di muka Bumi,
sehingga terkadang ilmu filsafat dianggap ilmu yang
sehingga terkadang ilmu filsafat dianggap ilmu yang
telah tiada
APA ITU FILSAFAT ?
APA ITU FILSAFAT ?
Pertanyaan ini tidk mudah untuk dijawab dibanding Pertanyaan ini tidk mudah untuk dijawab dibanding
pertanyaan seperti Apa itu Sosiologi? Apa itu Politik
pertanyaan seperti Apa itu Sosiologi? Apa itu Politik
dan Apa itu antropologi ?
dan Apa itu antropologi ?
Menurut ahli Ilmu Filsafat bahwa kita mengajukan Menurut ahli Ilmu Filsafat bahwa kita mengajukan
pertanyaan “apa itu filsafat? Sudah menunjukkan
pertanyaan “apa itu filsafat? Sudah menunjukkan
bahwa kita sedang berfilsafat.
bahwa kita sedang berfilsafat.
Pemahaman awal tentang Filsafat adalah sebuah Pemahaman awal tentang Filsafat adalah sebuah
SIKAP :
SIKAP :
1. Sikap Mempertanyakan
1. Sikap Mempertanyakan
2. Sikap Bertanya
APA ITU FILSAFAT ?
APA ITU FILSAFAT ?
Filsafat sesungguhnya adalah Metode, yaitu cara, Filsafat sesungguhnya adalah Metode, yaitu cara,
kecenderungan, sikap bertanya tentang segala
kecenderungan, sikap bertanya tentang segala
sesuatu
sesuatu
Sikap Bertanya itu sendiri adalah filsafat, termasuk Sikap Bertanya itu sendiri adalah filsafat, termasuk
mempertanyakan “apa itu filsafat?” karena itu, ketika
mempertanyakan “apa itu filsafat?” karena itu, ketika
kita bertanya “apa itu filsafat? Kita sesungguhnya
kita bertanya “apa itu filsafat? Kita sesungguhnya
berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan
berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan
secara kongkrit hakikat filsafat itu sendiri. Memang
secara kongkrit hakikat filsafat itu sendiri. Memang
pada akhirnya setiap pertanyaan menemukan
pada akhirnya setiap pertanyaan menemukan
jawabannya. Tetapi, jawaban ini selalu dipertanyakan
jawabannya. Tetapi, jawaban ini selalu dipertanyakan
lagi. Karena itulah, filsafat dianggap sebagai sesuatu
lagi. Karena itulah, filsafat dianggap sebagai sesuatu
yang bermula dari pertanyan dan berakhir dengan
yang bermula dari pertanyan dan berakhir dengan
pertanyaan
HAKIKAT FILSAFAT
HAKIKAT FILSAFAT
Hakikat Filsafat adalah bertanya terus-menerus, sikap Hakikat Filsafat adalah bertanya terus-menerus, sikap
bertanya itu sendiri, bahkan pertanyaan itu sendiri
bertanya itu sendiri, bahkan pertanyaan itu sendiri
merupakan sebuah jawaban.
merupakan sebuah jawaban.
Pendapat lain mengatakan bahwa Filsafat adalah Pendapat lain mengatakan bahwa Filsafat adalah
sebuah sistem pemikiran, atau lebih tepat cara berfikir
sebuah sistem pemikiran, atau lebih tepat cara berfikir
yang terbuka, terbuka untuk dipertanyakan dan
yang terbuka, terbuka untuk dipertanyakan dan
dipersoalkan kembali
dipersoalkan kembali
Filsafat adalah sebuah tanda tanya dan bukan Filsafat adalah sebuah tanda tanya dan bukan
sebuah tanda seru. Filsafat adalah sebuah
sebuah tanda seru. Filsafat adalah sebuah
pertanyaan dan bukan sebuah pernyataan
BEDA FILSAFAT DENGAN IDEOLOGI DAN DOGMA
BEDA FILSAFAT DENGAN IDEOLOGI DAN DOGMA
Ideologi dan Dogma cenderung tertutupIdeologi dan Dogma cenderung tertutup
Ideologi dan Dogma cenderung menganggap Ideologi dan Dogma cenderung menganggap
kebenaran tertentu sebagai sesuatu yang tidak bisa
kebenaran tertentu sebagai sesuatu yang tidak bisa
dipersoalkan dan harus diterima begitu saja
dipersoalkan dan harus diterima begitu saja
Berbeda dengan
Berbeda dengan
Filsafat yang pada umumnya tidak pernah menerima Filsafat yang pada umumnya tidak pernah menerima
kebenaran apapun sebagai sesuatu yang telah
kebenaran apapun sebagai sesuatu yang telah
selesai atau tidak perlu dipertanyakan lagi
ETIMOLOGIS FILSAFAT
ETIMOLOGIS FILSAFAT
Philo atau Philein artinya CintaPhilo atau Philein artinya Cinta
Sophia atau Sophos artinya kebenaran/Kearifan Sophia atau Sophos artinya kebenaran/Kearifan
(Kebijaksanaan)
(Kebijaksanaan)
Filsafat atau Philosophia adalah Cinta akan Filsafat atau Philosophia adalah Cinta akan
Kebenaran
Kebenaran
Kata Philo (Cinta) dalam Philosophia tidak dipahami Kata Philo (Cinta) dalam Philosophia tidak dipahami
pertama-tama sebagai kata benda yang statis (Yang
pertama-tama sebagai kata benda yang statis (Yang
Sudah Given) melainkan sebagai sebuah kata kerja,
Sudah Given) melainkan sebagai sebuah kata kerja,
sebuah Proses.
sebuah Proses.
PhD (Philosophy Doctoral) adalah seseorang yang PhD (Philosophy Doctoral) adalah seseorang yang
berada pada jenjang pendidikan tertinggi pada satu
berada pada jenjang pendidikan tertinggi pada satu
rumpun ilmu yang senantiasa cinta akan kebenaran
INTI DARI ESTIMOLOGIS FILSAFAT
INTI DARI ESTIMOLOGIS FILSAFAT
Cinta akan kebenaranCinta akan kebenaran
Suatu dorongan terus-menerusSuatu dorongan terus-menerus
Suatu dambaan untuk mencari dan mengejar Suatu dambaan untuk mencari dan mengejar
kebenaran
kebenaran
Sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, Sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian,
sebuah Quest, sebuah perburuan tanpa henti akan
sebuah Quest, sebuah perburuan tanpa henti akan
kebenaran
kebenaran
Ilmuwan sering menyebut filsafat sebagai Ilmu Yang Ilmuwan sering menyebut filsafat sebagai Ilmu Yang
Berupaya Mencari “Yang Paling Akhir”, “Yang Paling
Berupaya Mencari “Yang Paling Akhir”, “Yang Paling
Dalam”, dan “Yang Paling Benar”.
Dalam”, dan “Yang Paling Benar”.
SIAPA SESUNGGUHNYA FILSUF ?
SIAPA SESUNGGUHNYA FILSUF ?
Manusia Yang Selalu Bertanya Terus-MenerusManusia Yang Selalu Bertanya Terus-Menerus
Semua orang yang selalu cenderung mengajukan Semua orang yang selalu cenderung mengajukan
pertanyaan atas apa saja
pertanyaan atas apa saja
Semua Manusia adalah Filsuf by Nature (Filsuf Sejak Semua Manusia adalah Filsuf by Nature (Filsuf Sejak
Lahir)
Lahir)
Sejak Lahir Manusia sudah menjadi seorang Filsuf Sejak Lahir Manusia sudah menjadi seorang Filsuf
yang memiliki sebuah kehidupan disertai dengan
yang memiliki sebuah kehidupan disertai dengan
sebuah masalah, sebuah pertanyaan, sebuah
sebuah masalah, sebuah pertanyaan, sebuah
teka-teki, sebuah enigma (sesuatu yang perlu dipahami)
teki, sebuah enigma (sesuatu yang perlu dipahami)
Sejak kecil manusia memiliki kecenderungan untuk Sejak kecil manusia memiliki kecenderungan untuk
bertanya : apa itu?, mengapa demikian, darimana
bertanya : apa itu?, mengapa demikian, darimana
asalnya?, apa artinya itu?
PERNYATAAN FILSUF BESAR
PERNYATAAN FILSUF BESAR
Sokrates : “Hidup yang tidak dikaji, tidak layak Sokrates : “Hidup yang tidak dikaji, tidak layak
dihidupi”.
dihidupi”.
Rene Descrates : “Sikap menyangsingkan dan Rene Descrates : “Sikap menyangsingkan dan
meragukan segala sesuatu dianggap metode utama
meragukan segala sesuatu dianggap metode utama
dari Filsafat”.
SEDERHANAKAH FILSAFAT ITU?
SEDERHANAKAH FILSAFAT ITU?
Sebenarnya Filsafat itu sangat sederhana sekali, tidak Sebenarnya Filsafat itu sangat sederhana sekali, tidak
lebih tidak kurang hanya sikap yang selalu bertanya
lebih tidak kurang hanya sikap yang selalu bertanya
terus-menerus.
terus-menerus.
Filsafat sebenarnya sesuatu yang begitu alamiah, Filsafat sebenarnya sesuatu yang begitu alamiah,
tetapi sekaligus bisa menjadi sukar (esoteris) karena
tetapi sekaligus bisa menjadi sukar (esoteris) karena
manusia selalu cenderung menjadi terbiasa dengan
manusia selalu cenderung menjadi terbiasa dengan
segala yang dialaminya sepanjang hidupnya.
segala yang dialaminya sepanjang hidupnya.
Kita cenderung terbiasa dengan perintah, pernyataan, Kita cenderung terbiasa dengan perintah, pernyataan,
dan larangan hingga hilang kecenderungan bertanya,
dan larangan hingga hilang kecenderungan bertanya,
berfilsafat, kecenderungan mencari kebenaran dan
berfilsafat, kecenderungan mencari kebenaran dan
lebih senang menerima saja apa yang ada sebagai
lebih senang menerima saja apa yang ada sebagai
benar begitu saja.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Sikap dasar selalu bertanya yang menjadi ciri khas Sikap dasar selalu bertanya yang menjadi ciri khas
filsafat, kemudian merasuki segala cabang ilmu, yang
filsafat, kemudian merasuki segala cabang ilmu, yang
semula bersatu dengan ilmu filsafat, dan karena itu,
semula bersatu dengan ilmu filsafat, dan karena itu,
dalam semua ilmu selalu ada kecenderungan dasar
dalam semua ilmu selalu ada kecenderungan dasar
ini (Bertanya terus-menerus)
ini (Bertanya terus-menerus)
Ada satu perbedaan dasar antara sikap bertanya Ada satu perbedaan dasar antara sikap bertanya
dalam filsafat dan sikap bertanya dalam semua ilmu
dalam filsafat dan sikap bertanya dalam semua ilmu
lainnya yaitu dalam filsafat, kita mempertanyakan apa
lainnya yaitu dalam filsafat, kita mempertanyakan apa
saja dari berbagai sudut, khususnya dari sudut yang
saja dari berbagai sudut, khususnya dari sudut yang
paling umum dan mendasar menyangkut hakikat, inti,
paling umum dan mendasar menyangkut hakikat, inti,
dan pengertian paling mendasar.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Sedangkan Sedangkan dalam dalam ilmu ilmu pengetahuan, pengetahuan, yang yang
dipertanyakan hanya satu saja kenyataan yang
dipertanyakan hanya satu saja kenyataan yang
digumuli oleh ilmu itu dan dipertanyakan dari sudut
digumuli oleh ilmu itu dan dipertanyakan dari sudut
pandang ilmu yang bersangkutan.
pandang ilmu yang bersangkutan.
Yang dipersoalkan filsafat adalah seluruh kenyataan Yang dipersoalkan filsafat adalah seluruh kenyataan
dari sudut pandang yang paling mendasar.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Kalau semua manusia dalam arti tertentu adalah Kalau semua manusia dalam arti tertentu adalah
Filsuf, ada pertanyaan yang mengatakan : “mengapa
Filsuf, ada pertanyaan yang mengatakan : “mengapa
perlu ada orang tertentu yang belajar Filsafat dan ada
perlu ada orang tertentu yang belajar Filsafat dan ada
ahli Filsafat (Filsuf)?”
ahli Filsafat (Filsuf)?”
Dibutuhkan orang khusus yang belajar filsafat karena Dibutuhkan orang khusus yang belajar filsafat karena
memang telah hilang kecenderungan berfilsafat
memang telah hilang kecenderungan berfilsafat
dalam diri semua manusia, karena telah dimatikan
dalam diri semua manusia, karena telah dimatikan
sejak kecil, sehingga diperlukan orang-orang khusus
sejak kecil, sehingga diperlukan orang-orang khusus
yang kembali membiasakan diri untuk
yang kembali membiasakan diri untuk
mempersoalkan segala sesuatu sampai akhirnya
mempersoalkan segala sesuatu sampai akhirnya
menjadi filsuf.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Filsafat tidak lagi sekedar sebuah sikap belaka Filsafat tidak lagi sekedar sebuah sikap belaka
melainkan telah menjadi sebuah ilmu khusus yang
melainkan telah menjadi sebuah ilmu khusus yang
perlu dipelajari. Pada tingkat ini filsafat lalu tidak lain
perlu dipelajari. Pada tingkat ini filsafat lalu tidak lain
adalah sebuah ilmu yang mengkaji seluruh kenyataan
adalah sebuah ilmu yang mengkaji seluruh kenyataan
secara sistematis, metodis, dan koheren. Melalui cara
secara sistematis, metodis, dan koheren. Melalui cara
ini orang yang belajar filsafat diperkenalkan dengan
ini orang yang belajar filsafat diperkenalkan dengan
cara kerja filsafat. Lebih dari itu, mereka secara
cara kerja filsafat. Lebih dari itu, mereka secara
khusus mempelajari berbagai pemikiran filsuf dulu
khusus mempelajari berbagai pemikiran filsuf dulu
kala untuk melihat bagaimana filsuf-filsuf ini bertanya,
kala untuk melihat bagaimana filsuf-filsuf ini bertanya,
bergulat dan menggumuli persoalan tertentu secara
bergulat dan menggumuli persoalan tertentu secara
filosofis.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Ilmu Filsafat secara umum dibedakan menjadi 5 (lima) Ilmu Filsafat secara umum dibedakan menjadi 5 (lima)
bagian :
bagian :
1. Metafisika : Ilmu tentang yang ada sebagai ada
1. Metafisika : Ilmu tentang yang ada sebagai ada
(berbicara tentang realitas sebagaimana adanya)
(berbicara tentang realitas sebagaimana adanya)
2. Epistemologi : Filsafat ilmu pengetahuan
2. Epistemologi : Filsafat ilmu pengetahuan
3. Etika : Filsafat moral yang berbicara mengenai baik
3. Etika : Filsafat moral yang berbicara mengenai baik
buruknya perilaku manusia
buruknya perilaku manusia
4. Logika : berbicara mengenai bagaimana berfikir
4. Logika : berbicara mengenai bagaimana berfikir
secara tepat
secara tepat
5. Estetika : filsafat seni berbicara tentang keindahan
5. Estetika : filsafat seni berbicara tentang keindahan