• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN - Repository IPDN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Dr. FERNANDES SIMANGUNSONG, S.STP, S.AP, M.Si Dr. FERNANDES SIMANGUNSONG, S.STP, S.AP, M.Si

Dr. IMELDA HUTASOIT,S.Kep, M.Kes, AIFO, M.A Dr. IMELDA HUTASOIT,S.Kep, M.Kes, AIFO, M.A

(2)

KESEPAKATAN/KONTRAK BELAJAR

KESEPAKATAN/KONTRAK BELAJAR

 PRAJA DATANG TEPAT WAKTU 07.30/10.00 (DISPENSASI 10 MENIT PRAJA DATANG TEPAT WAKTU 07.30/10.00 (DISPENSASI 10 MENIT JAM 07.40/10.10)

JAM 07.40/10.10)

 PRAJA WAJIB BAWA TAS, DAN WAJIB MEMBAWA BUKU FILSAFAT PRAJA WAJIB BAWA TAS, DAN WAJIB MEMBAWA BUKU FILSAFAT ILMU DAN PEMERINTAHAN MINIMAL 5 BUAH DAN 4 BUAH BUKU UU ILMU DAN PEMERINTAHAN MINIMAL 5 BUAH DAN 4 BUAH BUKU UU TERBARU-UU NO. 5/2014, UU NO. 6/2014, UU NO. 23/2014 DAN UU NO. TERBARU-UU NO. 5/2014, UU NO. 6/2014, UU NO. 23/2014 DAN UU NO.

30 TAHUN 2014) 30 TAHUN 2014)

 PRAJA WAJIB MENYIAPKAN KELAS UNTUK PEMBELAJARAN PRAJA WAJIB MENYIAPKAN KELAS UNTUK PEMBELAJARAN (KERAPIAN PRAJA, TAPLAK MEJA, PAS BUNGA, AIR MINUM, SPIDOL, (KERAPIAN PRAJA, TAPLAK MEJA, PAS BUNGA, AIR MINUM, SPIDOL,

INFOKUS, DAN OPERASI SEMUT) INFOKUS, DAN OPERASI SEMUT)

 TINGKAT KEHADIRAN PRAJA MINIMAL 80%TINGKAT KEHADIRAN PRAJA MINIMAL 80%

 PRAJA MENGIKUTI UJIAN UTS, UAS DAN MENGUMPULKAN PRAJA MENGIKUTI UJIAN UTS, UAS DAN MENGUMPULKAN TERSRUKTUR TEPAT WAKTU (3 TOPIK JUDUL MATERI DALAM TERSRUKTUR TEPAT WAKTU (3 TOPIK JUDUL MATERI DALAM TULISAN MINIMAL 50 HALAMAN DAN POWERPOINT 25 SLIDE, PRINT TULISAN MINIMAL 50 HALAMAN DAN POWERPOINT 25 SLIDE, PRINT

HAND OUT 1 LEMBAR 2 SLIDE) HAND OUT 1 LEMBAR 2 SLIDE)

 UNTUK PENAMBAHAN NILAI, DIAKHIR PERKULIAHAN PRAJA AKAN UNTUK PENAMBAHAN NILAI, DIAKHIR PERKULIAHAN PRAJA AKAN DILAKUKAN APEL BUKU MINIMAL 25 BUAH BUKU YANG DILAKUKAN APEL BUKU MINIMAL 25 BUAH BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERINTAHAN DAN 15 BUAH BUKU BERHUBUNGAN DENGAN PEMERINTAHAN DAN 15 BUAH BUKU

(3)

Biodata Narasumber

Biodata Narasumber

 NamaNama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si  LahirLahir : Jambi, 4 Maret 1977: Jambi, 4 Maret 1977

 NIPNIP : 19770304 1995 11 1 001: 19770304 1995 11 1 001

 JabatanJabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala): Dosen Fungsional (Lektor Kepala)  PangkatPangkat : Pembina tk. I (IV/b): Pembina tk. I (IV/b)

 InstansiInstansi : Kampus IPDN Jatinangor: Kampus IPDN Jatinangor

 AlamatAlamat : Komp. Singgasana Pradana : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BandungJl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung  Email/HPEmail/HP : : kisankiel@yahoo.co.idkisankiel@yahoo.co.id – 08122445916 – 08122445916

(4)

Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu

Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu

1.

1.

Materi Filsafat Ilmu pada masa lampau

Materi Filsafat Ilmu pada masa lampau

masuk kedalam bagian dari mata kuliah

masuk kedalam bagian dari mata kuliah

Ilmu Alamiah Dasar (MKDU)

Ilmu Alamiah Dasar (MKDU)

2.

2.

Ilmu Alamiah Dasar mengajarkan unsur-

Ilmu Alamiah Dasar mengajarkan

unsur-unsur filsafat ilmu dengan asumsi

unsur filsafat ilmu dengan asumsi

bahwa Ilmu pengetahuan tidak hanya

bahwa Ilmu pengetahuan tidak hanya

dipahami sebagai hasil statis dari

dipahami sebagai hasil statis dari

kegiatan ilmu pengetahuan berupa

kegiatan ilmu pengetahuan berupa

hukum dan teori ilmiah.

(5)

Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu

Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu

3.

3. Ilmu Pengetahuan adalah sebuah proses, sebuah Ilmu Pengetahuan adalah sebuah proses, sebuah kegiatan, sebuah kemampuan yang harus dimiliki

kegiatan, sebuah kemampuan yang harus dimiliki

oleh para ilmuwan.

oleh para ilmuwan.

4.

4. Fenomena yang terjadi selama ini bahwa sejak Fenomena yang terjadi selama ini bahwa sejak pendidikan prauniversitas dan selama pendidikan di

pendidikan prauniversitas dan selama pendidikan di

Universitas, mahasiswa lebih banyak disodori

Universitas, mahasiswa lebih banyak disodori

dengan hasil ilmu pengetahuan yang sudah jadi

dengan hasil ilmu pengetahuan yang sudah jadi

dan siap pakai. Padahal sebagai calon ilmuwan

dan siap pakai. Padahal sebagai calon ilmuwan

merekapun perlu menjalani kerja dan kegiatan ilmu

merekapun perlu menjalani kerja dan kegiatan ilmu

pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu menjalani

pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu menjalani

proses ilmu pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu

proses ilmu pengetahuan itu sendiri. Mereka perlu

memahami cara kerja ilmu pengetahuan dan

memahami cara kerja ilmu pengetahuan dan

menguasainya sebagai bagian dari pola hidupnya

menguasainya sebagai bagian dari pola hidupnya

sebagai ilmuwan

(6)

Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu

Pengantar Awal Pemahaman Filsafat Ilmu

Apakah praja seorang ilmuwan?

Apakah praja seorang ilmuwan?

Apakah Praja Mau disebut sebagai ahli politik, ahli administrasi

Apakah Praja Mau disebut sebagai ahli politik, ahli administrasi

negara, ahli kebijakan publik ?

negara, ahli kebijakan publik ?

Tujuan dari kuliah ini adalah untuk membentuk watak seorang

Tujuan dari kuliah ini adalah untuk membentuk watak seorang

ilmuwan, yaitu orang yang selalu penasaran ingin

ilmuwan, yaitu orang yang selalu penasaran ingin

mengetahui lebih jauh dan lebih banyak lagi, orang yang

mengetahui lebih jauh dan lebih banyak lagi, orang yang

selalu tidak puas dan selalu gelisah mempertanyakan dan

selalu tidak puas dan selalu gelisah mempertanyakan dan

mepersoalkan segala sesutu, orang yang tidak mudah

mepersoalkan segala sesutu, orang yang tidak mudah

percaya kepada segala teori dan hukum ilmiah yang telah

percaya kepada segala teori dan hukum ilmiah yang telah

diwariskan para ilmuwan sebelumnya. Sebagai calon

diwariskan para ilmuwan sebelumnya. Sebagai calon

imuwan, para praja diajak untuk mencari kebenarannya

imuwan, para praja diajak untuk mencari kebenarannya

sendiri dan tidak harus selalu mengafirmasi kebenaran dan

sendiri dan tidak harus selalu mengafirmasi kebenaran dan

teori yang ditemukan oleh orang lain

(7)

Perenungan Awal Seorang Yang Berfilsafat

Perenungan Awal Seorang Yang Berfilsafat

Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat

(8)

Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat

Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat

1.

1.

Ilmu Filsafat adalah Ibu dari semua Ilmu

Ilmu Filsafat adalah Ibu dari semua Ilmu

(Mother Of Science)

(Mother Of Science)

2.

2.

Ilmu Filsafat tidak dapat menjawab

Ilmu Filsafat tidak dapat menjawab

semua

persoalan

yang

dihadapi

semua

persoalan

yang

dihadapi

manusia, maka muncullah

manusia, maka muncullah

cabang-cabang ilmu lainnya

cabang ilmu lainnya

3.

3.

Pada awalnya hanya ada filsafat ilmu

Pada awalnya hanya ada filsafat ilmu

pengetahuan, Filsafat Berfikir (logika),

pengetahuan, Filsafat Berfikir (logika),

Filsafat Tingkah Laku (etika), Filsafat

Filsafat Tingkah Laku (etika), Filsafat

Alam (estetika) dan lain sebagainya.

(9)

Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat

Beda Filsafat Ilmu Dan Ilmu Filsafat

4.

4.

Setiap ilmu mempunyai sejarah dalam

Setiap ilmu mempunyai sejarah dalam

pembentukannya hingga menjadi ilmu

pembentukannya hingga menjadi ilmu

mandiri (denominasi Ilmu)

mandiri (denominasi Ilmu)

5.

5.

Sejarah pembentukan ilmu dikaji dalam

Sejarah pembentukan ilmu dikaji dalam

sebuah filsafat ilmu

sebuah filsafat ilmu

6.

6.

Setiap Ilmu harus memiliki Filsafat Ilmu

Setiap Ilmu harus memiliki Filsafat Ilmu

termasuk Ilmu pemerintahan

(10)

Kesimpulan Awal

Kesimpulan Awal

 Filsafat Ilmu adalah salah satu cabang ilmu Filsafat Filsafat Ilmu adalah salah satu cabang ilmu Filsafat

(Ilmu Filsafat Klasik, Ilmu Filsafat Modern, Ilmu Filsafat

(Ilmu Filsafat Klasik, Ilmu Filsafat Modern, Ilmu Filsafat

Kontemporer, Ilmu Filsafat Barat, Ilmu Filsafat Timur,

Kontemporer, Ilmu Filsafat Barat, Ilmu Filsafat Timur,

Ilmu Filsafat Islam, dan Ilmu Filsafat lainnya).

Ilmu Filsafat Islam, dan Ilmu Filsafat lainnya).

 Ilmu akan berkembang apabila ilmu itu memiliki aliran Ilmu akan berkembang apabila ilmu itu memiliki aliran

(Cabang) ilmu dan pengikutnya yang banyak, apabila

(Cabang) ilmu dan pengikutnya yang banyak, apabila

tidak maka ilmu itu akan hilang dengan sendirinya

tidak maka ilmu itu akan hilang dengan sendirinya

 Ilmu Filsafat dianggap Ilmu tua dan kurang diminati Ilmu Filsafat dianggap Ilmu tua dan kurang diminati

oleh pencinta-pencinta ilmu yang ada di muka Bumi,

oleh pencinta-pencinta ilmu yang ada di muka Bumi,

sehingga terkadang ilmu filsafat dianggap ilmu yang

sehingga terkadang ilmu filsafat dianggap ilmu yang

telah tiada

(11)

APA ITU FILSAFAT ?

APA ITU FILSAFAT ?

 Pertanyaan ini tidk mudah untuk dijawab dibanding Pertanyaan ini tidk mudah untuk dijawab dibanding

pertanyaan seperti Apa itu Sosiologi? Apa itu Politik

pertanyaan seperti Apa itu Sosiologi? Apa itu Politik

dan Apa itu antropologi ?

dan Apa itu antropologi ?

 Menurut ahli Ilmu Filsafat bahwa kita mengajukan Menurut ahli Ilmu Filsafat bahwa kita mengajukan

pertanyaan “apa itu filsafat? Sudah menunjukkan

pertanyaan “apa itu filsafat? Sudah menunjukkan

bahwa kita sedang berfilsafat.

bahwa kita sedang berfilsafat.

 Pemahaman awal tentang Filsafat adalah sebuah Pemahaman awal tentang Filsafat adalah sebuah

SIKAP :

SIKAP :

1. Sikap Mempertanyakan

1. Sikap Mempertanyakan

2. Sikap Bertanya

(12)

APA ITU FILSAFAT ?

APA ITU FILSAFAT ?

 Filsafat sesungguhnya adalah Metode, yaitu cara, Filsafat sesungguhnya adalah Metode, yaitu cara,

kecenderungan, sikap bertanya tentang segala

kecenderungan, sikap bertanya tentang segala

sesuatu

sesuatu

 Sikap Bertanya itu sendiri adalah filsafat, termasuk Sikap Bertanya itu sendiri adalah filsafat, termasuk

mempertanyakan “apa itu filsafat?” karena itu, ketika

mempertanyakan “apa itu filsafat?” karena itu, ketika

kita bertanya “apa itu filsafat? Kita sesungguhnya

kita bertanya “apa itu filsafat? Kita sesungguhnya

berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan

berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan

secara kongkrit hakikat filsafat itu sendiri. Memang

secara kongkrit hakikat filsafat itu sendiri. Memang

pada akhirnya setiap pertanyaan menemukan

pada akhirnya setiap pertanyaan menemukan

jawabannya. Tetapi, jawaban ini selalu dipertanyakan

jawabannya. Tetapi, jawaban ini selalu dipertanyakan

lagi. Karena itulah, filsafat dianggap sebagai sesuatu

lagi. Karena itulah, filsafat dianggap sebagai sesuatu

yang bermula dari pertanyan dan berakhir dengan

yang bermula dari pertanyan dan berakhir dengan

pertanyaan

(13)

HAKIKAT FILSAFAT

HAKIKAT FILSAFAT

 Hakikat Filsafat adalah bertanya terus-menerus, sikap Hakikat Filsafat adalah bertanya terus-menerus, sikap

bertanya itu sendiri, bahkan pertanyaan itu sendiri

bertanya itu sendiri, bahkan pertanyaan itu sendiri

merupakan sebuah jawaban.

merupakan sebuah jawaban.

 Pendapat lain mengatakan bahwa Filsafat adalah Pendapat lain mengatakan bahwa Filsafat adalah

sebuah sistem pemikiran, atau lebih tepat cara berfikir

sebuah sistem pemikiran, atau lebih tepat cara berfikir

yang terbuka, terbuka untuk dipertanyakan dan

yang terbuka, terbuka untuk dipertanyakan dan

dipersoalkan kembali

dipersoalkan kembali

 Filsafat adalah sebuah tanda tanya dan bukan Filsafat adalah sebuah tanda tanya dan bukan

sebuah tanda seru. Filsafat adalah sebuah

sebuah tanda seru. Filsafat adalah sebuah

pertanyaan dan bukan sebuah pernyataan

(14)

BEDA FILSAFAT DENGAN IDEOLOGI DAN DOGMA

BEDA FILSAFAT DENGAN IDEOLOGI DAN DOGMA

 Ideologi dan Dogma cenderung tertutupIdeologi dan Dogma cenderung tertutup

 Ideologi dan Dogma cenderung menganggap Ideologi dan Dogma cenderung menganggap

kebenaran tertentu sebagai sesuatu yang tidak bisa

kebenaran tertentu sebagai sesuatu yang tidak bisa

dipersoalkan dan harus diterima begitu saja

dipersoalkan dan harus diterima begitu saja

Berbeda dengan

Berbeda dengan

 Filsafat yang pada umumnya tidak pernah menerima Filsafat yang pada umumnya tidak pernah menerima

kebenaran apapun sebagai sesuatu yang telah

kebenaran apapun sebagai sesuatu yang telah

selesai atau tidak perlu dipertanyakan lagi

(15)

ETIMOLOGIS FILSAFAT

ETIMOLOGIS FILSAFAT

 Philo atau Philein artinya CintaPhilo atau Philein artinya Cinta

 Sophia atau Sophos artinya kebenaran/Kearifan Sophia atau Sophos artinya kebenaran/Kearifan

(Kebijaksanaan)

(Kebijaksanaan)

 Filsafat atau Philosophia adalah Cinta akan Filsafat atau Philosophia adalah Cinta akan

Kebenaran

Kebenaran

 Kata Philo (Cinta) dalam Philosophia tidak dipahami Kata Philo (Cinta) dalam Philosophia tidak dipahami

pertama-tama sebagai kata benda yang statis (Yang

pertama-tama sebagai kata benda yang statis (Yang

Sudah Given) melainkan sebagai sebuah kata kerja,

Sudah Given) melainkan sebagai sebuah kata kerja,

sebuah Proses.

sebuah Proses.

 PhD (Philosophy Doctoral) adalah seseorang yang PhD (Philosophy Doctoral) adalah seseorang yang

berada pada jenjang pendidikan tertinggi pada satu

berada pada jenjang pendidikan tertinggi pada satu

rumpun ilmu yang senantiasa cinta akan kebenaran

(16)

INTI DARI ESTIMOLOGIS FILSAFAT

INTI DARI ESTIMOLOGIS FILSAFAT

 Cinta akan kebenaranCinta akan kebenaran

 Suatu dorongan terus-menerusSuatu dorongan terus-menerus

 Suatu dambaan untuk mencari dan mengejar Suatu dambaan untuk mencari dan mengejar

kebenaran

kebenaran

 Sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, Sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian,

sebuah Quest, sebuah perburuan tanpa henti akan

sebuah Quest, sebuah perburuan tanpa henti akan

kebenaran

kebenaran

 Ilmuwan sering menyebut filsafat sebagai Ilmu Yang Ilmuwan sering menyebut filsafat sebagai Ilmu Yang

Berupaya Mencari “Yang Paling Akhir”, “Yang Paling

Berupaya Mencari “Yang Paling Akhir”, “Yang Paling

Dalam”, dan “Yang Paling Benar”.

Dalam”, dan “Yang Paling Benar”.

(17)

SIAPA SESUNGGUHNYA FILSUF ?

SIAPA SESUNGGUHNYA FILSUF ?

 Manusia Yang Selalu Bertanya Terus-MenerusManusia Yang Selalu Bertanya Terus-Menerus

 Semua orang yang selalu cenderung mengajukan Semua orang yang selalu cenderung mengajukan

pertanyaan atas apa saja

pertanyaan atas apa saja

 Semua Manusia adalah Filsuf by Nature (Filsuf Sejak Semua Manusia adalah Filsuf by Nature (Filsuf Sejak

Lahir)

Lahir)

 Sejak Lahir Manusia sudah menjadi seorang Filsuf Sejak Lahir Manusia sudah menjadi seorang Filsuf

yang memiliki sebuah kehidupan disertai dengan

yang memiliki sebuah kehidupan disertai dengan

sebuah masalah, sebuah pertanyaan, sebuah

sebuah masalah, sebuah pertanyaan, sebuah

teka-teki, sebuah enigma (sesuatu yang perlu dipahami)

teki, sebuah enigma (sesuatu yang perlu dipahami)

 Sejak kecil manusia memiliki kecenderungan untuk Sejak kecil manusia memiliki kecenderungan untuk

bertanya : apa itu?, mengapa demikian, darimana

bertanya : apa itu?, mengapa demikian, darimana

asalnya?, apa artinya itu?

(18)

PERNYATAAN FILSUF BESAR

PERNYATAAN FILSUF BESAR

 Sokrates : “Hidup yang tidak dikaji, tidak layak Sokrates : “Hidup yang tidak dikaji, tidak layak

dihidupi”.

dihidupi”.

 Rene Descrates : “Sikap menyangsingkan dan Rene Descrates : “Sikap menyangsingkan dan

meragukan segala sesuatu dianggap metode utama

meragukan segala sesuatu dianggap metode utama

dari Filsafat”.

(19)

SEDERHANAKAH FILSAFAT ITU?

SEDERHANAKAH FILSAFAT ITU?

 Sebenarnya Filsafat itu sangat sederhana sekali, tidak Sebenarnya Filsafat itu sangat sederhana sekali, tidak

lebih tidak kurang hanya sikap yang selalu bertanya

lebih tidak kurang hanya sikap yang selalu bertanya

terus-menerus.

terus-menerus.

 Filsafat sebenarnya sesuatu yang begitu alamiah, Filsafat sebenarnya sesuatu yang begitu alamiah,

tetapi sekaligus bisa menjadi sukar (esoteris) karena

tetapi sekaligus bisa menjadi sukar (esoteris) karena

manusia selalu cenderung menjadi terbiasa dengan

manusia selalu cenderung menjadi terbiasa dengan

segala yang dialaminya sepanjang hidupnya.

segala yang dialaminya sepanjang hidupnya.

 Kita cenderung terbiasa dengan perintah, pernyataan, Kita cenderung terbiasa dengan perintah, pernyataan,

dan larangan hingga hilang kecenderungan bertanya,

dan larangan hingga hilang kecenderungan bertanya,

berfilsafat, kecenderungan mencari kebenaran dan

berfilsafat, kecenderungan mencari kebenaran dan

lebih senang menerima saja apa yang ada sebagai

lebih senang menerima saja apa yang ada sebagai

benar begitu saja.

(20)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

 Sikap dasar selalu bertanya yang menjadi ciri khas Sikap dasar selalu bertanya yang menjadi ciri khas

filsafat, kemudian merasuki segala cabang ilmu, yang

filsafat, kemudian merasuki segala cabang ilmu, yang

semula bersatu dengan ilmu filsafat, dan karena itu,

semula bersatu dengan ilmu filsafat, dan karena itu,

dalam semua ilmu selalu ada kecenderungan dasar

dalam semua ilmu selalu ada kecenderungan dasar

ini (Bertanya terus-menerus)

ini (Bertanya terus-menerus)

 Ada satu perbedaan dasar antara sikap bertanya Ada satu perbedaan dasar antara sikap bertanya

dalam filsafat dan sikap bertanya dalam semua ilmu

dalam filsafat dan sikap bertanya dalam semua ilmu

lainnya yaitu dalam filsafat, kita mempertanyakan apa

lainnya yaitu dalam filsafat, kita mempertanyakan apa

saja dari berbagai sudut, khususnya dari sudut yang

saja dari berbagai sudut, khususnya dari sudut yang

paling umum dan mendasar menyangkut hakikat, inti,

paling umum dan mendasar menyangkut hakikat, inti,

dan pengertian paling mendasar.

(21)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

 Sedangkan Sedangkan dalam dalam ilmu ilmu pengetahuan, pengetahuan, yang yang

dipertanyakan hanya satu saja kenyataan yang

dipertanyakan hanya satu saja kenyataan yang

digumuli oleh ilmu itu dan dipertanyakan dari sudut

digumuli oleh ilmu itu dan dipertanyakan dari sudut

pandang ilmu yang bersangkutan.

pandang ilmu yang bersangkutan.

Yang dipersoalkan filsafat adalah seluruh kenyataan Yang dipersoalkan filsafat adalah seluruh kenyataan

dari sudut pandang yang paling mendasar.

(22)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

 Kalau semua manusia dalam arti tertentu adalah Kalau semua manusia dalam arti tertentu adalah

Filsuf, ada pertanyaan yang mengatakan : “mengapa

Filsuf, ada pertanyaan yang mengatakan : “mengapa

perlu ada orang tertentu yang belajar Filsafat dan ada

perlu ada orang tertentu yang belajar Filsafat dan ada

ahli Filsafat (Filsuf)?”

ahli Filsafat (Filsuf)?”

 Dibutuhkan orang khusus yang belajar filsafat karena Dibutuhkan orang khusus yang belajar filsafat karena

memang telah hilang kecenderungan berfilsafat

memang telah hilang kecenderungan berfilsafat

dalam diri semua manusia, karena telah dimatikan

dalam diri semua manusia, karena telah dimatikan

sejak kecil, sehingga diperlukan orang-orang khusus

sejak kecil, sehingga diperlukan orang-orang khusus

yang kembali membiasakan diri untuk

yang kembali membiasakan diri untuk

mempersoalkan segala sesuatu sampai akhirnya

mempersoalkan segala sesuatu sampai akhirnya

menjadi filsuf.

(23)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

 Filsafat tidak lagi sekedar sebuah sikap belaka Filsafat tidak lagi sekedar sebuah sikap belaka

melainkan telah menjadi sebuah ilmu khusus yang

melainkan telah menjadi sebuah ilmu khusus yang

perlu dipelajari. Pada tingkat ini filsafat lalu tidak lain

perlu dipelajari. Pada tingkat ini filsafat lalu tidak lain

adalah sebuah ilmu yang mengkaji seluruh kenyataan

adalah sebuah ilmu yang mengkaji seluruh kenyataan

secara sistematis, metodis, dan koheren. Melalui cara

secara sistematis, metodis, dan koheren. Melalui cara

ini orang yang belajar filsafat diperkenalkan dengan

ini orang yang belajar filsafat diperkenalkan dengan

cara kerja filsafat. Lebih dari itu, mereka secara

cara kerja filsafat. Lebih dari itu, mereka secara

khusus mempelajari berbagai pemikiran filsuf dulu

khusus mempelajari berbagai pemikiran filsuf dulu

kala untuk melihat bagaimana filsuf-filsuf ini bertanya,

kala untuk melihat bagaimana filsuf-filsuf ini bertanya,

bergulat dan menggumuli persoalan tertentu secara

bergulat dan menggumuli persoalan tertentu secara

filosofis.

(24)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

 Ilmu Filsafat secara umum dibedakan menjadi 5 (lima) Ilmu Filsafat secara umum dibedakan menjadi 5 (lima)

bagian :

bagian :

1. Metafisika : Ilmu tentang yang ada sebagai ada

1. Metafisika : Ilmu tentang yang ada sebagai ada

(berbicara tentang realitas sebagaimana adanya)

(berbicara tentang realitas sebagaimana adanya)

2. Epistemologi : Filsafat ilmu pengetahuan

2. Epistemologi : Filsafat ilmu pengetahuan

3. Etika : Filsafat moral yang berbicara mengenai baik

3. Etika : Filsafat moral yang berbicara mengenai baik

buruknya perilaku manusia

buruknya perilaku manusia

4. Logika : berbicara mengenai bagaimana berfikir

4. Logika : berbicara mengenai bagaimana berfikir

secara tepat

secara tepat

5. Estetika : filsafat seni berbicara tentang keindahan

5. Estetika : filsafat seni berbicara tentang keindahan

(25)

Referensi

Dokumen terkait

71 penting yaitu welding/las yaitu proses pengelasan dengan sistem ERW (Electric Resisitance Welding) yang sudah dibentuk oleh roll-roll sehingga terbentuk pipa, kelima

Inkubator merupakan alat yang paling sering kita temui pada laboratorium mikrobiologi dalam jumlah lebih dari satu unit. Hal ini dikarenakan fungsi dari alat ini yang

Dari penelitian didapat hasil bahwa pada konsentrasi larutan asam sulfat yang sama, ternyata beton dengan bahan aditif abu terbang mempunyai ketahanan yang lebih

Rumah sakit akan menghasilkan sampah medis dan non medis. Untuk itu usaha pengelolaannya terlebih dahulu menentukan jumlah limbah yang dihasilkan setiap hari.

Dengan demikian, membaca pemahaman model interaktif dengan latihan menjawab pertanyaan lebih efektif digunakan mahasiswa kelas Pagi A semester II Program Studi

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berupa kajian kepustakaan ( library research ) tentang kesaksian perempuan dalam perceraian. Untuk pengumpulan data

Ketika suatu negara mengakui masyarakat hukum adat sebagai suatu entitas maka tidak cukup hanya dengan bilang mengakui saja, akan tetapi harus disertai dengan tindakan-tindakan

Ketiga, kajian ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah negara berkembang yang ingin mengembangkan industri teknologi tinggi dengan melihat kebijakan yang diambil