• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RENCAN A PEMBANGUNAN WILAYAH

KABUPATEN PURBALINGGA

3.1 Strategi/ Skenario Pengem bangan W ilayah Kabupaten Purbalingga

.Dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah, t elah diupayakan adanya ket erpaduan

pem bangunan sekt oral dan w ilayah/ daerah. Wujud operasional secara t erpadu melalui pendekat an

w ilayah t ert uang dalam Rencana Tat a Ruang Wilayah (RTRW) yang komprehensif dan berhirarki dari

t ingkat Nasional, Provinsi sampai Kabupat en/ Kot a. Skenario Pengembangan Wilayah Kabupat en

Purbalingga menguraikan arah dan strategi pengembangan Kabupaten Purbalingga dalam kurun waktu 20

(dua puluh) t ahun sesuai dengan RTRW Kabupaten Purbalingga dengan memperhatikan hasil revisi lima

t ahunan RTRW t ersebut .

Sesuai dengan perubahan paradigma baru bahw a St rat egi pengembangan w ilayah

merupakan suat u alat yang dapat mengurangi kesenjangan pert umbuhan ant ar w ilayah,

ment erpadukan ant ar sekt or dan m ensinkronisasikan program pembangunan yang berw aw asan

lingkungan dan berkelanjut an. M aka penyusunan st rat egi pengembangan w ilayah yang m eliput i

rencana pemanf aat an dan st rukt ur t at a ruang dalam lingkup Kabupat en Purbalingga m enjadi pent ing

art inya unt uk m ew ujudkan keserasian pemanfaat an ruang sesuai dengan kebut uhan daerah dan

kemampuan daya dukung lingkungannya

3.3.1 Tinjauan Kebijakan RTRW Nasional

Kebijakan pembangunan nasional dalam RTRWN m emuat arahan pengembangan w ilayah

yang dilkakukan unt uk memperkuat pembangunan daerah, m engingat pembangunan daerah

merupakan bagian int egral dari pembangunan nasional yang t erpadu dengan pem bangunan sekt oral

dalam rangka mengupayakan pemerat aan pembangunan ant ar daerah. Secara umum, pem erat aan

pem bangunan ant ar daerah merupakan arahan unt uk menyeimbangkan pembangunan ant ar

w ilayah melalui upaya penyebaran kegiat an ekonomi, sosial budaya, penduduk dan pusat -pusat

kegiat an. Arahan pengembangan w ilayah ini juga sangat t erkait dengan kebijakan pengembangan

polit ik dan pert ahanan keamanan. Perlunya arahan pengembangan w ilayah unt uk m erumuskan

(2)

st rat egi pemanfaat an ruang dan st rukt ur ruang nasional didasarkan pada aspek-aspek efisiensi dan

ef ekt if it as penggunaan invest asi dan sumber daya dalam mew ujudkan t ujuan pembangunan.

Arahan pokok yang t ert uang dalam RTRWN m engenai beberapa pokok kebijakan

pengembangan w ilayah sebagai berikut :

a. Pembangunan diarahkan unt uk m eningkat kan kesejaht eraan masyarakat dengan t et ap

memperkokoh kesat uan dan ket ahanan nasional sert a mew ujut kan w aw asan nusant ara.

b. Pembangunan sekt oral dilakukan unt uk meningkat kan pert umbuhan, pem erat aan dan

kesat uan w ilayah nasional dan pembangunan berkelanjut an.

c. Pembangunan dit it ik berat akan pada pembangunan ekonomi dan penekanan pada

pem bangunan indust ri yang kuat dan maju sert a pert anian yang t angguh yang didukung oleh

kualit as sumber daya manusia.

d. Pembangunan w ilayah diupayakan saling t erkait dan menguat kan sesuai dengan pot ensi

w ilayah dan dalam penggunaan pot ensi sumber daya alam dilakukan :

Secara berencana,rasional,opt imal,dan bert anggung jaw ab.

Sesuai kemam puan daya dukung .

M emperhat ikan kelest arian, fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup bagi

pem bangunan yang berkelanjut an

Berkait an dengan pemanf aat an sumber daya alam,pola t at a ruang nasional yang

berw aw asan nusant ara dijadikan pedoman dalam perencanaan pembangunan.

Kebijakan RTRWN yang t erkait langsung dengan Kabupat en Purbalingga adalah

dit et apkannya Kabupat en Purbalingga sebagai salah sat u Kot a yang memiliki t ingkat pelayanan lokal

yang t ergabung dalam Kaw asan BARLINGM ASCAKEB dengan Kot a Purw okert o dan Cilacap sebagai

pusat nya. Implikasi dari kebijakan t ersebut , maka dalam pengembangan st rukt ur dan pola

pemanfaat an ruang Kabupat en Purbalingga harus m empert imbangkan t ingkat pelayanan t ersebut ,

baik ruang dalam pengert ian spasial maupun jaringan infra st rukt ur pendukungnya, misalnya jaringan

jalan, jaringan keret a api, jaringan penerbangan dan sebagainya.

Kegiat an-kegiat an yang ada di Kabupat en Purbalingga yang memiliki jangkauan pelayanan

regional saat sekarang ini meliput i :

a. Pariw isata

Kabupat en Purbalingga memiliki obyek w isat a yang cukup beragam. Baik obyek w isat a

alam, w isat a sejarah maupun w isat a buat an. Adapaun obyek w isat a yang m enjadi andalan

Kabupat en Purbalingga yang memiliki jangkauan lokal, regional, bahkan Nasional yait u

obyek Wisat a Air Bojongsari (Ow abong) berada di Kecamat an Bojongsari, M onumen

Tempat Lahir (M TL) Jenderal Soedirman berada di Kecamat an Rembang, Wisat a Bat u

(3)

w isat a t ersebut , Kabupat en Purbalingga dipandang mampu sebagai hom e base dari

rangkaian kunjungan w isat a t ersebut .

b. Pertanian

Sekt or pert anian merupakan sekt or yang pent ing sebagai penggerak perkembangan

perekonomian di Kabupat en Purbalingga. Berdasarkan st rukt ur perekonomian di w ilayah

Kabupat en Purbalingga, sekt or pert anian memberikan kont ribusi t erbesar yait u 33,44%.

c. Kaw asan Perlindungan Lereng Gunung Slamet

Secara geografis, Kabupat en Purbalingga t erl et ak di Lereng Gunung Slam et . Kaw asan

perlindungan gunung Slam et t erlet ak di bagian ut ara Kabupat en Purbalingga. Bersama

dengan Kabupat en lainnya yang berada di lereng Gunung Slam et , Kabupat en Purbalingga

memiliki peran dalam upaya m elest arikan sumber daya alam yang t erkait dengan prot eksi

kaw asan resapan dan kaw asan perlindungan.

Unt uk menunjang kegiat an-kegiat an t ersebut , maka diperlukan sarana dan prasarana yang

memadai yang m enjadi bagian dari analisis sarana dan prasarana selanjut nya.

3.3.2 Tinjauan Kebijakan RTRW Provinsi

Secara garis besar, konsep pengembangan ruang w ilayah Provinsi Jaw a Tengah dalam rangka

mencapai pert umbuhan pem erat aan pembangunan ant ar w ilayah, ket erkait an ant ar sekt or dan

ant ar kaw asan dalam pulau, sert a kelest arian lingkungan adalah sebagai berikut :

M empert ahankan dan memperkuat pert umbuhan ekonomi.

M elindungi at au konservasi sumber daya dalam art i luas, yang mencakup pemulihan dan

pengkayaan.

M enyeimbangkan pert umbuhan ant ar w ilayah dalam Pulau Jaw a dan Bali, baik

keseim bangan kegiat an ekonomi maupun keseimbangan perkembangan penduduk.

M engurangi konflik pemanfaat an ruang ant ar kegiat an fungsional.

Ident if ikasi kegiat an-kegiat an sosial ekonomi dan alt ernat if-alt ernat if yang berciri

berkelanjut an, yait u hemat energi, hemat ruang, hem at buangan, bersih dan berpot ensi daur

ulang

Sesuai dengan arahan pembangunan menurut RTRW Provinsi Jaw a Tengah, Kabupat en

Purbalingga dit et apkan sebagai Wilayah Pembangunan VI (W P VI) t erdiri dari Kabupat en Banyumas,

Kabupat en Banjarnegara dan Kabupaten Purbalingga dengan pusat pengembangan di Kot a

(4)

Gambar 3.1

Pembagian W ilayah Pembangunan Di Jawa Tengah

3.3.3.1 Kedudukan Kabupaten Purbalingga Dalam Perw ilayahan Provinsi Jaw a Tengah

Konsep pengembangan w ilayah unt uk mempert ahankan dan mempercepat pert umbuhan

ekonomi, melindungi/ konservasi dan m emulihkan dengan mem perkaya sumber daya alam.

M enyeimbangkan pert umbuhan int ra-w ilayah Jaw a Tengah dengan keseimbangan persebaran

penduduk yang sesuai dengan daya dukung lingkungan. Berdasarkan skenario pengembangan

Propinsi Jaw a Tengah unt uk m engembangkan w ilayah yang cepat berkembang sert a memiliki

ket erkait an dengan kaw asan yang diunggulkan guna m emacu pert umbuhan w ilayah melalui

pert umbuhan sekt or dominan-unggulan.

Kabupat en Purbalingga adalah salah sat u kabupat en di Provinsi Jaw a Tengah yang t erlet ak

di bagian t engah dan m emiliki ket erkait an kuat dengan Kot a Purw okert o sebagai Pusat Kegiat an

Wilayah (PKW) yang mampu m elayani kabupat en/ kot a yang ada di sekit arnya t ermasuk Kabupat en

Purbalingga. Kabupat en Purbalingga sendiri t ermasuk dalam kat egori Pusat Kegiat an Lokal (PKL) yang

mampu menjadi pusat kegiat an di wilayah kabupat en sendiri dan hint erlandnya.

Let ak Kabupat en Purbalingga di berada di jalur t engah Provinsi Jaw a Tengah m emang

secara konst elasi regional kurang st rat egis karena t idak dilew at i jalan nasional yang menghubungkan

w ilayan ut ara dan w ilayah selat an Jaw a Tengah, namun perkembangan kegiat an di w ilayah

Kabupat en Purbalingga t ermasuk cukup pesat t erut ama di bidang indust ri dan perdagangan, sert a

perm ukiman. Kondisi inilah yang menyebabkan Kabupat en Purbalingga m enjadi salah sat u w ilayah

yang cukup layak unt uk dit ingkat kan kegiat annya m enjadi Pusat Kegiat an Wilayah bagi Provinsi Jaw a

(5)

Wilayah dalam Propinsi Jaw a Tengah yang memiliki ket erkait an pusat -pusat pembangunan

w ilayah Kabupat en Purbalingga, ant ara lain: Kebum en, Cilacap, dan Purw okert o sebagai bagian yang

akan berpengaruh langsung pada arah persebaran pengembangan w ilayah Kabupat en Purbalingga.

Sebagai generat or pert umbuhan sekt or ekonomi khususnya indust ri masih bersandar pada daerah

Purw okert o-Cilacap, Semarang, Kudus dan Tegal. St rat egi pengembangan w ilayah Propinsi Jaw a

Tengah m elalui pembangunan sekt or pert anian di Kabupat en Purbalingga sangat diandalkan bagi

pengembangan agro-indust ri dan pert anian.

3.3.3.2 Sistem Kerjasama Regional dalam Pengembangan W ilayah

Sebagai konsekuensi pelaksanaan ot onomi daerah t elah m enumbuhkan kompet isi ant ar

w ilayah kabupat en/ kot a sert a t umpang t indihnya pembangunan ant ar w ilayah. Oleh karena it u

diperlukan adanya kerjasama ant ar w ilayah kabupat en/ kot a guna m enyikapi dan mem ecahkan

permasalahan yang t erjadi di daerah khususnya di daerah-daerah perbat asan w ilayah ant ar

kabupat en. Dalam hal ini dibut uhkan kebijakan pem bangunan w ilayah yang t idak saja mengarah

kepada pem enuhan kebut uhan dasar penduduk (basic need appr oach) t et api juga m engarah kepada

pengembangan ekonomi w ilayah secara lebih luas (regional) sert a kelest arian lingkungan

(development appr oach).

Sist em kerjasama dalam pembangunan w ilayah menjadi suat u konsep dalam merencanakan

sist em ket erpaduan sert a m encipt akan sinergi ant ar w ilayah kabupat en/ kot a. Unt uk m erealisasi

konsep t ersebut diperlukan adanya koordinasi dalam m erencanakan t at a ruang dan pemanfaat an

ruang dalam lingkup yang lebih makro (regional).

Gambar 3.2

(6)

Kabupat en Purbalingga dapat melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dalam hal

pengembangan dan pemanfaat an w ilayahnya bersam a dengan kabupat en-kabupat en sekit ar, sesuai

dengan pola perw ilayahan dalam lingkup Propinsi Jaw a Tengah, ant ara lain: pengelolaan Daerah

Aliran Sungai (DAS) Pekacangan dengan Kabupat en Banjarnegara dan Kabupat en Pemalang,

pengelolaan DAS Klaw ing dengan Kabupat en Pemalang, pengelolaan DAS Serayu dan DAS Banjaran

dengan Kabupat en Banyumas, DAS Gint ung dengan Kabupat en Banjarnegara, sekt or per t anian, dan

sekt or agro indust ri dsb. Termasuk dalam hal ini adalah upaya-upaya dalam mengat asi masalah

banjir dan t anah longsor.

Dalam era globalisasi, pola kerjasama regional bahkan int ernasional m erupakan hal yang

w ajar dikarenakan dalam era ini persaingan pasar dal am kegiat an perdagangan akan semakin t ajam,

khususnya penyediaan t erhadap barang dan jasa. Kondisi sepert i ini merupakan t ant angan yang

perlu dicari solusinya dalam sist em pem bangunan w ilayah bagi Kabupat en Purbalingga yang m emiliki

berbagai fasilit as st rat egis baik ekonomi maupun sosial budaya, sepert i t erminal, M asjid Agung

Darusalam, dan jaringan jalan regional yang merupakan jalur ekonomi pot ensial di Pulau Jaw a,

seharusnya dapat m engambil manfaat dan peluang t ersebut guna meningkat kan kesejaht eraan

masyarakat nya.

Terkait dengan kebijaksanaan ot onomi daerah, maka Pemerint ah Kabupat en Purbalingga

harus dapat mengolah pot ensi dan aset pembangunan sebaik-baiknya dalam mew ujudkan sist em

pem bangunan yang mandiri dan berkelanjut an. Kecenderungan yang berkembang m engarah pada

pemanfaat an secara opt imal pot ensi lokal, t erut ama sekt or agraris dan sekt or pariw isat a yang t elah

lama menjadi basis perekonomian w ilayah.

Pengelolaan indust ri juga diarahkan pada indust ri besar m eliput i: PT. Boyang Indust rial, Best

Lady, PT. Cipt a Kreasi M egah, PT. Int ernasional Eye Lash, PT. Hanmi Hair Int ernasional, PT. Hast a

Pusaka Sent osa, PT. Hyup Sung, PT. Indokores Sahabat , PT. Int erw ork, PT. Kesan Baru Sejaht era, PT.

M idas Indonesia, PT. M ilan Indonesia, PT. Royal Korindah, PT. Sun St arindo Wirahusada, PT. Sun

Chang Indonesia, PT. Sun Shim Int ernasional, PT. Tigaput ra Abadiperkasa, PT. Yuro M ust ika, PT. NYP

dan PT. Wana M akmur Sejaht era. Sedangkan indust ri kecil dengan skala rumah t angga, padat karya,

dengan dukungan t eknologi t epat guna, yang mampu m engolah dan m emanfaat kan pot ensi lokal.

Produk pemanfaat an pot ensi lokal bukan hanya dimanfaat kan unt uk m encukupi kebut uhan di

daerah saja, namun perkem bangannya harus pula mampu m encapai pasar yang l ebih luas, baik

(7)

3.3.3 Arah Pengembangan W ilayah Kabupaten Purbalingga

Set iap w ilayah yang ada di Kabupat en Purbalingga memiliki pot ensi sumberdaya alam,

sumberdaya binaan dan kegiat an sosial ekonomi yang beragam. Dalam rangka m engurangi

kesenjangan perkembangan t iap w ilayah, maka diperlukan adanya int ervensi yang dapat

memberikan fungsi dan peran yang jelas unt uk set iap w ilayah sesuai dengan pot ensi, hambat an dan

t ant angannya dalam bent uk suat u rencana st rukt ur yang m empunyai hirarki keruangan. Rencana

st rukt ur yang dikembangkan t ersebut akan mengopt imalkan masing-masing w ilayah sehingga

t ercipt a pemenuhan kebut uhan ant ara w ilayah sat u t erhadap w ilayah yang lainnya.

3.3.3.1 Rencana St rukt ur Kota

Rencana st rukt ur t at a ruang m ew ujudkan hirarki pusat pelayanan w ilayah meliput i sist em

pusat -pusat perkot aan dan perdesaan, pusat -pusat permukiman, hirarki sarana dan prasarana, sert a

sist em jaringan jalan. Rencana st rukt ur t at a ruang yang dit et apkan adalah st rukt ur ruang yang

mampu mencapai t ujuan :

1. M ew ujudkan Visi dan M isi Pembangunan Kabupat en Purbalingga;

2. M enyelaraskan ant ara perkembangan penduduk dan kebut uhan kelengkapan sarana dan

prasarana pada set iap w ilayah;

3. M engopt imalkan ket erbat asan ket ersediaan sumberdaya yang ada, baik sumberdaya

manusia, alam, sumberdaya binaan, dan sumberdaya pem biayaan;

4. Pem ecahan persoalan pengembangan w ilayah;

5. M ew ujudkan aspirasi masyarakat .

Rencana st rukt ur ruang w ilayah kabupat en m erupakan kerangka t at a ruang w ilayah

Kabupat en Purbalingga yang t ersusun at as konst elasi pusat -pusat kegiat an yang berhirarki sat u sama

lain yang dihubungkan oleh sist em jaringan prasarana w ilayah t erut ama jaringan t ransport asi. Pusat

kegiat an w ilayah Kabupat en Purbalingga m erupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi,

dan/ at au administ rasi masyarakat di wilayah kabupat en, yang t erdiri at as PKL, PKLp, PPK dan PPLn.

St rukt ur Tat a Ruang Kabupat en Purbalingga dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pusat Kegiat an Lokal (PKL) yait u kaw asan yang dikembangkan m enjadi hirarki pert ama dan

memiliki skala pelayanan unt uk kegiat an t ingkat regional Kabupat en Purbalingga.

Kaw asan Perkot aan Purbalingga

Kaw asan Perkot aan Bobot sari

2. Pusat Kegiat an Lokal Prom osi (PKLp) yait u Pusat Pelayanan Kaw asan (PPK) yang diprediksi dan

dipromosikan t umbuh sebagai PKL baru dengan skala pelayanan unt uk beberapa w ilayah

kecamat an

Kaw asan Perkot aan Bukat eja

(8)

3. Pusat Pelayanan Kaw asan (PKK) yait u Kaw asan perkot aan yang berfungsi unt uk melayani

kegiat an skala kecamat an at au beberapa desa

Kaw asan IKK Kert anegara,

Kaw asan IKK Kaligondang,

Kaw asan IKK Bojongsari,

Kaw asan IKK Karanganyar,

Kaw asan IKK Karangmoncol,

Kaw asan IKK Karangreja,

Kaw asan IKK Kemangkon,

Kaw asan IKK Kejobong,

Kaw asan IKK Kut asari,

Kaw asan IKK Padamara,

Kaw asan IKK M rebet ,

Kaw asan IKK Pengadegan,

Kaw asan IKK Karangjambu,

Kaw asan IKK Kalimanah.

4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yait u Pusat perm ukiman yang berfungsi unt uk melayani

kegiat an skala ant ar desa

PPL Kut aw is di Kecamat an Bukat eja

PPL M akam di Kecamat an Rembang

PPL Kut abaw a Kecamat an Karangreja

PPL Purbayasa Kecamat an Padamara

PPL Picung, Desa Krangean Kecamat an Kert anegara

PPL Tunjungmuli Kecamat an Karangmoncol

PPL Bedagas Kecamat an Pengadegan

PPL Bandingan Kecamat an Kejobong

3.3.3.2 Pembagian W ilayah Kabupaten Purbalingga

Wilayah Kabupat en Purbalingga yang akan dikembangkan maupun m emerlukan penanganan

khusus akan dibagi per kaw asan. Pembagian kaw asan yang dipriorit askan di Wilayah Kabupat en

Purbalingga m eliput i:

1. Kaw asan Pusat Pert umbuhan, kaw asan t ersebut dipriorit askan karena kegiat an perkot aan yang

semakin berkembang. Kaw asan pusat pert umbuhan di wilayah Kabupat en Purbalingga ant ara

lain:

(9)

Kecamat an Bobot sari

Kecamat an Bukat eja

Kecamat an Rembang

2. Kaw asan Lindung dan Kaw asan Budidaya

a. Kaw asan lindung di w ilayah Kabupat en Purbalingga t erdiri dari kaw asan hut an lindung,

kaw asan sekit ar mat a air, kaw asan daerah sempadan sungai dan kaw asan rencana

longsor dan kekeringan. Kaw asan lindung meliput i:

Kaw asan Hut an Lindung, kaw asan yang dipriorit askan penanganannya t erl et ak di

Kecamat an Karangreja. Adapun sesuai SK M enhut No. 359/ M enhut -II/ 2004, luas

hut an lindung di Kabupat en Purbalingga adalah 9.236 ha, m eliput i Kecamat an

Bobot sari 104 ha; Kecamat an Bojongsari 777 ha; Kecamat an Karangjambu 1391 ha;

Kecamat an Karangmoncol 3642 ha; Kecamat an Kut asari 637 ha; Kecamat an M rebet

56 ha; Kecamat an Rembang 2.214 ha; dan Kecamat an Karangreja 409 ha.

Kaw asan Sekit ar M at a Air, semua sumber mat a air yang digunakan sebagai air baku

PDAM maupun yang berfungsi sebagai pengairan dipriorit askan penanganannya.

Kaw asan sekit ar mat a air, meliput i: M at a Air Sit u Tirt omart o Desa Karangcegak, M at a

Air Walik Desa Kut asari, Tuk Gunung Desa Limbangan, M at a Air Bandaw ayu Desa

Karangduren, M at a Air M udal Desa Dagan, M at a Air Tuk Arus Desa Serayu Larangan,

M at a Air Kali Talun, M at a Air Supit urang dan M at a Air Kali Pulus Desa Karangambas

Kaw asan Daerah Sempadan Sungai, kaw asan sempadan sungai yang m endapat kan

priorit as penanganannya adalah Aliran DAS Serayu-Luk Ulo dan Klaw ing.

Kaw asan Raw an Bencana Longsor dan Kekeringan, Kaw asan raw an bencana t anah

longsor yang t erdapat di Kabupat en Purbalingga, t erdiri at as zona kerent anan t ingkat

menengah yang m emiliki kelerengan 30 – 50 %, sedangkan zona t ingkat kerent anan

t inggi m emiliki kelerengan sekit ar 50 - 70 % sampai > 70 %. Berdasarkan kondisi

eksist ing, lahan di daerah t ersebut um umnya digunakan sebagai hut an sejenis, hut an

het erogen, t egalan dan masih ada permukiman. Terdapat nya permukiman di daerah

raw an bencana gerakan t anah, dapat membahayakan keselamat an masyarakat yang

t inggal di w ilayah t ersebut . Pemerint ah perlu m elakukan relokasi w arga yang t inggal

di daerah raw an bencana gerakan t anah guna m engant isipasi dan meminimalisasi

bahaya yang dit imbulkan.

Kaw asan raw an bencana kekeringan m erupakan kaw asan yang sering/ berpot ensi

t inggi mengalami bencana alam kekeringan at au t empat -t empat yang secara rut in

set iap musim kemarau m engalami kekeringan dan t idak mendapat kan suplay air

(10)

Penanganan kaw asan raw an longsor ini dipriorit askan di Kecamat an Rembang.

Sedangkan kaw asan kekeringan di Kecamat an Kejobong dan Kecamat an Kut asari.

b. Kaw asan Budidaya, m erupakan kaw asan yang diperunt ukkan bagi berbagai jenis hasil

produksi yang meliput i kaw asan hut an produksi dan kaw asan pert anian. Kaw asan budidaya

meliput i:

Kaw asan hut an produksi, priorit as penanganan yang dipusat kan di Kecamat an

Karangmoncol, Kecamat an Karangreja dan Kecamat an Rembang.

Kaw asan pert anian, priorit as penanganan dipusat kan di Kecamat an Bukat eja,

Kemangkon, Purbalingga dan Kalimanah unt uk lahan basah. Sedangkan Kecamat an

Rembang dan Kecamat an Karangm oncol unt uk t anaman t ahunan, Kecamat an

M rebet unt uk perdagangan dan Kecamat an Kejobong unt uk t anaman pangan lahan

kering.

3.3.3.3 Rencana Penggunaan Lahan

Berdasarkan Kepm enkimprasw il Nomor : 327/ KPTS/ M / 2002 t ent ang Pedoman Penyusunan

Rencana Tat a Ruang Wilayah (RTRW) Kabupat en, pengert ian dari rencana pola pemanfaat an ruang

adalah rencana yang menggambarkan let ak, ukuran dan fungsi dari kegiat an-kegiat an lindung dan

budidaya. Subst ansi dari rencana pola pemanf aat an ruang meliput i bat as-bat as kegiat an sosial,

ekonomi, budaya dan kaw asan-kaw asan lainnya (kawasan lindung dan kaw asan budidaya). Rencana

pemanfaat an ruang di Kabupat en Purbalingga dirinci m enurut krit eria j enis kaw asan, yang secara

garis besar t erdiri dari kaw asan lindung dan kaw asan budidaya. Sedangkan kebijaksanaan yang

dit erapkan dalam pemanfaat an lahan Kabupat en Purbalingga adalah :

1. M engendalikan int ensit as dan penyebaran set iap jenis penggunaan lahan, dengan

menet apkan kaw asan ruang t erbangun sebesar 65% dengan penyebaran int ensit as yang

berbeda-beda pada set iap unit pengembangan sesuai dengan karakt erist ik set empat .

2. M engembangkan j enis penggunaan lahan sesuai dengan pot ensi dan perkembangan fungsi

sert a perannya dengan m empert ahankan penggunaan lahan unt uk kegiat an agraris maupun

lainnya dengan memperhat ikan aspek fisik, sosial dan ekonomi baik unt uk skala kabupat en

maupun yang lebih luas.

3. M engurangi at au m enyebarkan konsent rasi kegiat an di pusat w ilayah pengembangan

dengan mengembangkan lahan-lahan di bagian ut ara dan t imur Kabupat en Purbalingga.

4. M empert egas lokasi lahan-lahan unt uk penggunaan yang m empunyai pelayanan t ingkat

kaw asan, kot a maupun regional unt uk m endukung t ercipt anya efisiensi dan efekt ifit as

(11)
(12)

3.3.3.4 Penet apan Kaw asan Strategis Kabupaten Purbalingga

Kaw asan St rat egis adalah kaw asan yang penat aan ruangnya dipriorit askan karena

mempunyai pengaruh sangat pent ing dalam pembangunan w ilayah 20 t ahun ke depan, dan/ at au

dengan pert imbangan – pert imbangan sepert i :

1. M emiliki kegiat an-kegiat an ekonomi yang sangat besar kont ribusinya t erhadap

perekonomian w ilayah secara keseluruhan, at au

2. M emiliki nilai hist oris budaya yang harus dilest arikan, at au

3. M emiliki nilai-nilai ekologis yang sangat besar pengaruhnya t erhadap keseluruhan w ilayah

w ilayah sehingga harus dipert ahankan & dijaga kelest ariannya, at au

4. M emiliki nilai kepent ingan pert ahanan & keamanan yang harus dijaga, at au

5. Sangat t ert inggal perkembangannya sehingga harus diberi perlakuan khusus agar dapat

sejajar dengan bagian w ilayah lainnya, at au

6. M emiliki kekhususan lainnya

Berikut arahan penet apan kaw asan st rat egis di Kabupat en Purbalingga berdasarkan arahan

dari RTRW kabupat en Purbalingga Tahun 2011 – 2031.

1. Kaw asan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertum buhan Ekonomi

Kaw asan st rat egis pert umbuhan ekonomi adalah w ilayah yang pert umbuhannya cepat

dit injau dari indikat or perkembangan akt ivit as besert a sarana prasarana penunjang. Kaw asan

pert umbuhan cepat di Kabupat en Purbalingga diindikasikan oleh t ingginya perkembangan kaw asan

perm ukiman, perubahan fungsi sert a kecenderungan pergeseran pusat -pusat akt ivit as penduduk

bercirikan perkot aan. Beberapa segm en kaw asan pert umbuhan cepat di Kabupat en Purbalingga

ant ara lain:

a. kaw asan PKL;

b. kaw asan PKLp;

c. kaw asan agropolit an Bungakondang;

d. kaw asan agropolit an Lereng Gunung Slamet ; dan

e. kaw asan minapolit an.

Karakt erist ik perkembangan kaw asan st art egis t ersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Kaw asan PKL m eliput i Perkot aan Purbalingga dan Perkot aan Bobot sari. Perkot aan

Purbalingga sebagai Ibukot a Kabupat en m engalami pert umbuhan skala pelayanan fasilit as

perkot aan dengan skala pelayanan regional. Beberapa segmen cepat berkembang di

Perkot aan Purbalingga ant ara lain:

-

Koridor Jalan Sudirman sampai t aman alun alun Kot a dan Jalan M ayong Kia Kia yang

(13)

-

Koridor Jalan Sukarno Hat t a yang m enghubungkan t erminal kot a sampai perempat an

Kedung M enjangan sebagai jalur lingkar kot a mengalami alih fungsi lahan secara cepat ;

-

Jalan Kalikabong m enuju Sirongge yang menghubungkan t erminal hingga RSU Kabupat en

Purbalingga t umbuh sebagai kaw asan sent ra kuliner;

-

Kaw asan SEGAM AS (segit iga emas) yang berkembang sebagai pusat perdagangan dan jasa Kabupat en Purbalingga.

-

Kaw asan Perkot aan Bobot sari yang t umbuh sebagai pusat kegiat an perdagangan dan

jasa.

b. Kaw asan PKLp meliput i Perkot aan Bukat eja dan Perkot aan Rembang. Kaw asan ini m emiliki

pot ensi yang cukup berkembang dan diperkirakan pada akhir t ahun perencanaan akan

menjadi PKL sepert i Perkot aan Purbalingga dan Perkot aan Bobot sari.

c. Kaw asan st rat egis agropolit an BUNGAKONDANG meliput i w ilayah Kecamat an Bukat eja,

Kecamat an Pengadegan, Kecamat an Kejobong dan Kecamat an Kaligondang.

d. Kaw asan agopolit an lereng Gunung Slam et meliput i w ilayah Kecamat an Karangreja,

Kecamat an M rebet , Kecamat an Bojongsari dan Kecam at an Kut asari.

e. kaw asan minapolit an meliput i sent ra pengembanga perikanan di lokasi berikut :

- Kelurahan Kembaran Kulon berada di Kecamat an Purbalingga;

- Desa M anduraga berada di Kecamat an Kalimanah;

- Desa Kalit inggar Kidul dan Desa Gemuruh berada di Kecamat an Padamara;

- Desa Kut asari berada di Kecamat an Kut asari;

- Desa Kajonan berada di Kecamat an Bojongsari; dan

- Desa M angunegara berada di Kecamat an M rebet .

2. Kaw asan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya

Kaw asan st rat egis sosio kult ural merupakan kaw asan perlindungan benda-benda purbakala

yang perlu dilakukan pembat asan pengembangan unt uk menjaga kelest arian kaw asan. Kaw asan

st rat egis sosio kult ural di Kabupat en Purbalingga m eliput i w ilayah :

a. Pet ilasan Ardi Law et Desa Panusupan berada di Kecam at an Rembang;

b. Sit us Bandagai berada di Kecamat an Karangjambu;

c. Sit us M ujan berada di Kecamat an Bobot sari;

d. Sit us Bat u M enhier berada di Kecamat an Karanganyar;

e. Sit us Bat u gelang berada di Kecamat an Kert anegara; dan

f. Sit us Bat u Put in, Sit us Onje, dan Sit us Bat u Tulis Cipaku berada di Kecamat an M rebet.

Pada kaw asan zona int i diperlukan pengat uran yang ket at unt uk m engendalian kerusakan

lapisan t anah yang dimungkinkan dit em ukan sebaran fosil. Termasuk kat egori kaw asan st rat egis

(14)

M enhier, Sit us Bat u Gilang, Sit us Bat u Put in dan Sit us Bat u Tulis Cipaku, yang perlu dilest arikan

kualit as bangunan, sit us dan aktivit as budaya set empat .

3. Kaw asan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Kaw asan st rat egis Kabupat en dari sudut kepent ingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup berupa kaw asan Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu-Bogow ont o yang ada di w ilayah

Kabupat en Purbalingga. Kaw asan ini t erdiri at as 3 sub DAS, ant ara lain: Sub DAS Klaw ing, Sub DAS

(15)

3.3.4 Identifikasi W ilayah Yang Dikendalikan

Ident ifikasi wilayah yang dikendalikan merupakan w ilayah Kabupat en Purbalingga yang perlu

dikendalikan perkembangannya berkait an dengan t ingkat pelayanan prasarana sarana dasar dan

adanya permasalahan yang disebabkan oleh perubahan kondisi fisik kaw asan. Kaw asan yang harus

dikendalikan karena kegiat an perkot aan yang semakin berkembang ant ara lain:

Kecamat an Purbalingga

Kecamat an Bobot sari

Kecamat an Bukat eja

Kecamat an Kemangkon

3.3.5 Identifikasi W ilayah Yang Didorong Pertum buhannya

Ident ifikasi w ilayah yang didorong pert umbuhannya menjelaskan w ilayah Kabupat en

Purbalingga yang diarahkan sebagai lokasi baru bagi pengembangan kegiat an-kegiat an perkot aan

yang mendukung st rat egi dan skenario pengembangan perkot aan. Kaw asan yang harus didukung

pert umbuhan karena m erupakan kaw asan t erbelakang, krit is dan minus.

Analisis regional (t ipologi klasen) digunakan unt uk mengident ifikasi daerah yang perlu

mendapat priorit as unt uk dikembangkan. Pendapat an perkapit a suat u daerah dikat egorikan t inggi

Dimensi Tipologi Klasen 18 Kecamat an di Kabupaten Purbalingga

(16)

Berdasarkan t ipologi t ersebut ,maka t erdapat kesenjangan perolehan PDRB kecamat an, yait u

adanya kecamat an yang sangat pesat pert umbuhan ekonominya dan pendapat an perkapit anya t inggi

yait u Kecamat an Purbalingga, Kalimanah, Padamara, Karangreja dan Rembang. Ini menunjukkan 5

kecamat an t ersebut m erupakan pusat pem erint ahan dan sebagian akt ivit as perekonomian di 5

kecamat an t ersebut .

Sedangkan kecamat an Pengadegan, Kut asari, Karangjambu dan Karanganyar m erupakan

kecamat an dengan laju pendapat an perkapit a yang t inggi. Hal ini diduga berkait an dengan invest asi

regional dan lokal yang berkembang di Kabupat en Purbalingga sebagian besar berkembangan di

kecamat an t ersebut demikian juga kecenderungan arah perkembangan kot anya. Kemudian

kecamat an Kemangkon, Bukat eja, Bojongsari, M rebet , Bobot sari, Kert anegara dan Karangmoncol

merupakan kecamat an dengan laju pert umbuhan ekonomi yang t inggi t et api pendapat an perkapit a

yang lebih rendah dari Kabupat en Purbalingga, ini mengindikasikan t erjadinya kejenuhan

pengembangan di daerah t ersebut . Dan Kecamat an yang t ert inggal adalah kecamat an di t ipologi IV

yait u Kecamat an Kejobong dan Kaligondang.

Sesuai dengan arahan pengembangan w ilayah Kabupat en Purbalingga yait u m empercepat

pert umbuhan kaw asan perdesaan, dit et apkan sat uan kaw asan st rat egis dalam bent uk Kaw asan

Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D). Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)

merupakan salah sat u pendekat an pembangunan kaw asan perdesaan m elalui penyediaan prasarana

dan sarana yang dapat m enunjang t umbuh dan berkembangnya usaha ekonomi perdesaan. Dari

pengert ian t ersebut , maka dalam sat u w ilayah kabupat en akan t erbent uk sat uan-sat uan KTP2D

dengan sat u Desa Pusat Pert umbuhan (DPP). DPP adalah desa yang mempunyai pot ensi/ kemampuan

cepat berkembang yang dipilih berdasarkan adanya ket erkait an dengan beberapa desa yang ada di

sekit arnya dan mempunyai pelayanan yang lebih t inggi dibandingkan dengan desa-desa sekit arnya.

Dengan adanya kemampuan pelayanan yang t inggi t ersebut , DPP yang bersangkut an layak disebut

dengan “ Desa Pusat ” , dan desa-desa sekit arnya disebut dengan “ Daerah Belakangnya (Hint erland).

Desa-desa yang t ermasuk dalam KTP2D dapat dilihat pada t abel 3.6 berikut

Tabel 3.1

Rencana Kawasan Terpadu Pusat Pengem bangan Desa

(17)

No. Kecamatan Jml Desa

Desa Pusat Pertumbuhan

(DPP)

Desa Hinterland

4 KTP2D Purbayasa

Kecamat an Padamara 5 Desa Pur bayasa

Desa Padamar a, Prigi, Kalit inggar Kidul, dan

Karanggam bas Sumber : RTRW Kab. Purbalingga, 2011

Priorit as I : Kecamat an Kejobong

Kecamat an Kejobong merupakan kecamat an yang raw an t erhadap kekeringan. Kekurangan

air di masa mendat ang akan m enghambat perkembangan Kecamat an Kejobong. Perlu

dikembangkan menjadi kaw asan budidaya at au dapat difungsikan perunt ukan lahan lain.

Priorit as II : Kecamat an Kut asari

Kecamat an Kut asari sangat minim akan fasilit as dit injau dari jumlah jenis fasilit asnya. Perlu

adanya t indakan penyediaan pelayanan sarana prasarana yang dapat m enjangkau

masyarakat .

Priorit as III : Kecamat an Karangreja

Kecamat an Karangreja m erupakan daerah yang m enampung perdagangan hasil bumi dari

daerah sekit arnya yang akan dipasarkan ke Kabupat en Pemalang. Penyediaan sarana dan

fasilit as lain yang dapat m enunjang kemajuan Kecam at an Karangreja harus dipacu t erut ama

segi perekonomian mengingat Kecamat an Karangreja dapat dikat egorikan sebagai daerah

t erbelakang karena t ingkat put us sekolah yang t inggi dan kurangnya sumber air bersih.

Priorit as IV : Kecamat an M rebet

Kecamat an M rebet t erlet ak diant ara Kecamat an Purbalingga dan Kecamat an Bobot sari.

Pergerakan penduduknya lebih banyak m engarah ke Kecamat an Purbalingga dan Kecamat an

Bobot sari. Fakt or ket erbat asan sarana dan prasarana menjadi pendorong t erjadinya

mobilit as t ersebut .

3.3.6 Arahan Pengem bangan Penduduk dan Permukiman

Dalam pengembangan w ilayah sangat t erkait dengan pert umbuhan penduduk dan

pengembangan permukiman. Sebagai subjek pembangunan, penduduk m enent ukan kebut uhan

prasarana sarana w ilayah. Pada dasarnya perkembangan lingkungan perumahan berhubungan erat

dengan rencana persebaran penduduk. Oleh karenanya perlu pengat uran dan penyesuaian ant ara

kebut uhan fasilit as permukiman dengan pengarahan pengalokasian jumlah penduduk

Kawasan permukiman yaitu kawasan selain kawasan lindung sebagai tempat aktivitas manusia,

(18)

mempunyai fasilitas. Kaw asan permukiman dibedakan menjadi 2, yait u kaw asan permukiman

perkot aan dan kaw asan permukiman perdesaan.

Kaw asan perunt ukan permukiman dit et apkan dengan krit eria sebagai berikut :

Berada di luar kaw asan yang dit et apkan sebagai kaw asan raw an bencana;

M emiliki akses menuju pusat kegiat an masyarakat di luar kaw asan;

M emiliki kelengkapan prasarana, sarana, dan ut ilit as pendukung.

Kaw asan permukiman di Kabupat en Purbalingga selain memanfaat kan permukiman eksist ing

dalam pengembangannya perlu m enghindari pemakaian t anah pert anian subur dan at au beririgasi

t eknis.

Kaw asan permukiman kot a m eliput i bat as fisik Kot a Purbalingga dan Ibukot a Kecamat an (IKK)

di Kabupat en Purbalingga. Lingkup lokasi Kot a Purbalingga meliput i seluruh w ilayah Kecamat an Kot a,

seluruh Kecamat an Purbalingga, sebagian Kecamat an Kalimanah, sebagian Kecamat an Pengadegan,

dan sebagian Kecamat an Padamara. Sedangkan lingkup lokasi IKK m eliput i permukiman yang

t ermasuk dalam delineasi IKK Kemangkon, IKK Bukat ej a, IKK Kejobong, IKK Kaligondang, IKK Kut asari,

IKK Bojongsari, IKK M rebet , IKK Bobot sari, IKK Karangreja, IKK Karanganyar, IKK Karangmoncol, dan

IKK Rembang dengan luas kurang lebih 4.897 Ha.

Sedangkan kaw asan permukiman perdesaan meliput i bat as fisik permukiman di luar Kot a

Purbalingga dan 3 IKK yang ada (IKK Kalimanah, IKK Padamara, dan IKK Kaligondang) sert a

perm ukiman di luar masing-masing IKK di Kabupat en Purbalingga dengan luas kurang lebih 10.350

Ha.

. Perkiraan dan proyeksi pert umbuhan penduduk, kepadat an penduduk, penyebaran

penduduk. Sebagai dasar arahan pengembangan penduduk harus memperhat ikan proyeksi jumlah

(19)
(20)

Bab 3

| 20

Tabel 3.1

Proyeksi Penduduk Per Kecamatan dan Kebutuhan Permukiman di Kabupaten Purbalingga Tahun 2013-2017

(21)

Berdasarkan t abel t ersebut dapat diket ahui bahw a jumlah penduduk Kabupat en Purbalingga

pada t ahun 2012 sebesar 876525 jiw a. Sedangkan proyeksi jumlah penduduk pada t ahun 2017

sebesar 903.513 jiw a. Arahan penduduk Kabupat en Purbalingga sangat t erkait dengan proyeksi

penduduk yang m enimbulkan kepadat an penduduk. Arahan penduduk akan meni mbulkan kepadat an

penduduk pada t ahun 2017 dapat dilihat pada t abel berikut ini:

Tabel 3.2

Rencana Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk , Persebaran Penduduk dan Kebut uhan Permukiman Kabupaten Purbalingga Tahun 2017

Berdasarkan proyeksi penduduk sampai dengan t ahun 2017 berjumlah 903.513 jiw a apabila

diasumsikan t iap keluarga at au rumah t angga t erdiri dari maksimal 5 jiw a diperkirakan bahw a jumlah

perm ukiman pada t ahun 2017 akan mencapai 180.701 unit rumah. Arahan pengembangan penduduk

(22)

khususnya pada w ilayah bagian t imur-ut ara. Pada w ilayah t ersebut dapat diarahkan

perkembangannya.

Luas lahan yang digunakan unt uk menampung kebut uhan perumahan dan fasilit as pelayanan

sosial ekonomi pada masa m endat ang diperkirakan t idak banyak m engalami pergeseran, m elihat

pot ensi lahan kering yang dipergunakan unt uk bangunan cukup besar dari seluruh luas Kabupat en

Purbalingga. Perencanaan t at a ruang Kabupat en Purbalingga secara keseluruhan m embahas

pengat uran pembangunan dan pengembangan lingkungan.

3.2 Skenario Pengembangan Sekt or/ Bidang PU/ Cipta Karya

Skenario pembangunan infrast rukt ur Kabupat en Purbalingga menguraikan gambaran

kebut uhan pembangunan prasarana dan sarana dasar (PSD) unt uk kurun w akt u 20 t ahun dengan

cakupan mat eri kegiat an skenario pembangunan perkot aan ini meliput i:

3.2.1 Rencana Induk Sistem (RIS)/ M asterplan Infrast rukt ur

Rencana Induk Sist em (RIS)/ M ast erplan Inf rast rukt ur diharapkan dapat m endorong

Pem erint ah Daerah, baik Propinsi Jaw a Tengah maupun Kabupat en Purbalingga unt uk melaksanakan

pem bangunan infrast rukt ur secara t erarah dan t erencana dalam kurun w akt u 10-20 t ahun. Selain it u,

M ast erplan Infrast rukt ur dapat digunakan dalam menyusun Rencana Tat a Ruang Kabupat en

Purbalingga yang m empert imbangkan keadilan, demokrat is dan keberlanjut an bagi kehidupan

masyarakat luas, sehingga pembangunan infrast rukt ur dapat mendorong daerah mengopt imalkan

sumberdaya yang ada unt uk m eningkat kan kesejaht eraan masyarakat . Dengan demikian, M ast erplan

Infrast rukt ur dapat dijadikan dasar dalam menyusun Rencana Invest asi Prasarana dan Sarana

Perkot aan.

Selain it u, mendorong daerah unt uk m enyiapkan Rencana Program Invest asi Jangka

M enengah Bidang PU/ Cipt a Karya yang m engacu pada RTRW dan RPJM D Kabupat en Purbalingga

sert a memperhat ikan Kebijakan dan St rat egi Nasional Pembangunan Perkot aan dengan proses yang

part isipat if .

Rencana Induk Sist em/ M ast erplan Infrast rukt ur menguraikan rencana kebut uhan

pengembangan dan pembangunan infrast rukt ur secar a rinci sebagai pendukung ut ama fungsi-fungsi

sist em sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat .

Fungsi keberadaan M ast erplan Infrastrukt ur diharapkan dapat mendorong Pemerintah

Kabupat en Purbalingga unt uk melaksanakan pembangunan infrast rukt ur secara t erarah dan t erencana

dalam kurun wakt u selama 10-20 tahun. Selain itu, M ast erplan Infrastruktur dapat digunakan dalam

menyusun Rencana Tat a Ruang Kabupat en Purbalingga yang mempertimbangkan keadilan, demokratis,

dan keberlanjut an bagi kehidupan masyarakat luas, sehingga pembangunan infrastruktur dapat

(23)

masyarakat. Dengan demikian, M ast erplan Infrast rukt ur dapat dijadikan dasar dalam menyusun Rencana

Invest asi Prasarana dan Sarana Kabupaten Purbalingga. Saat ini Kabupat en Purbalingga t elah disusun

Profil Infrastruktur Sosial pada tahun 2011. Penjelasan Sist em Infrastrukt ur Kabupat en Purbalingga

diuraikan sebagai berikut:

1. Sistem Air M inum

Rencana pengembangan air minum t erkait dengan perwujudan realisasi M ilenium Development

Goals sampai dengan tahun 2015 antara lain :

a. Adanya peningkatan akses air minum perpipaan berdasarkan daerah pelayanan di daerah

perkot aan dan perdesaan meliputi :

Wilayah pelayanan Kota, dari 30 % menjadi 60% atau tambahan pelayanan 17.478 jiwa

Wilayah pelayanan IKK dari 30% menjadi 55% atau tambahan pelayanan 37.728 jiwa

Wilayah pelayanan Desa dari 30% menjadi 55% atau t ambahan pelayanan 18.019 jiwa

Sedangkan untuk meningkatkan akses air minum perpipaan dilakukan kegiatan penambahan unit

pelayanan yait u:

Pengembangan pelayanan kota sebesar 3 unit/ kot a

Penyediaan PS air minum IKK Rawan Air yang belum memiliki sist em (baru): 8 unit (IKK)

Perluasan/ pengembangan SPAM IKK yang sudah memiliki sistem (baru): 124 unit (desa)

Perluasan SPAM desa yang sudah memiliki sistem (lama): 36 unit (desa)

2. Sistem Persampahan

Rencana penyediaan TPA di Kabupat en Purbalingga saat ini dikelola di Desa Banjaran untuk 10

tahun mendatang perlu mendapatkan pengopt imalan pengelolaan sampah mengingat kemampuan TPA

yang semakin menurun. Perlu tidaknya pembangunan TPA didasarkan pada jumlah timbunan sampah.

Ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan TPA, yait u: DED Peningkatan Kinerja TPA,

Revitalisasi TPA Banjaran , dan Operasional sist em pengolahan sampah dengan Sanit ary Landfill.

Pengelolaan sampah secara individual dengan cara t radisional yait u dengan cara ditimbun.

Pengelolaan sampah dengan cara komunal dit ujukan untuk pelayanan daerah permukiman padat dan

fasilitas umum, fasilitas sosial seperti kegiatan industri, rest oran, pasar, rumah sakit mulai dari

pengangkutan dari Sumber penghasil sampah dan pembuangan ke t empat pembuangan akhir oleh DPU

Bidang Kebersihan dan Pert amanan Kabupat en Purbalingga.

3. Sistem drainase

Dalam rencana pengelolaan pelayanan jaringan drainase yang t erdapat di Kabupat en Purbalingga

meliput i:

Jaringan Primer yait u sungai-sungai yang t erdapat di Kabupat en Purbalingga

Jaringan Sekunder yait u jaringan yang terdapat di kanan kiri jalan sebagai penampung luapan

(24)

Jaringan t ersier merupakan jaringan yang t erdapat dalam kawasan permukiman penduduk

Dalam rencana pengembangan jaringan drainase sebaiknya dilakukan dengan mengikuti alur

perkembangan jalan raya dengan demikian kondisi jaringan drainase sebagai pengendali

terhadap t erjadinya banjir pada wilayah Kabupat en Purbalingga.

4. Sistem Permukiman

Pengembangan permukiman di Kabupat en Purbalingga terbagi daerah perkotaan dan daerah

perdesaan, t erkait dengan penyediaan sarana prasarana dasar permukiman, ant ara lain: air minum, air

limbah dan sarana sanitasi, sert a persampahan bagi daerah perkot aan. Sedangkan daerah perdesaan

pelayanan persampahan dapat dilakukan secara mandiri. Permasalahan yang urgent bagi pengembangan

permukiman perkotaan adalah timbulnya kawasan kumuh. Sehingga kedepannya, Kabupat en Purbalingga

perlu memiliki sistem penataan lingkungan permukiman.

3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Invest asi Pembangunan Infrastrukt ur

Daft ar kebut uhan program pembangunan PSD m enguraikan t ent ang gambaran kebut uhan

ideal pembangunan PSD secara keseluruhan unt uk w ilayah Kabupat en Purbalingga dalam rangka

mem enuhi kebut uhan dasar (basic needs) dan m engant isipasi kebut uhan pengembangan

(development needs). Uraian ini dilengkapi dengan daft ar lengkap (long-list t able) kebut uhan

pem bangunan PSD unt uk w ilayah Kabupat en Purbalingga.

Kebutuhan invest asi untuk pengembangan sarana dan prasarana dasar Keciptakaryaan di

Kabupat en Purbalingga meliputi:

1. Air M inum

Pengembangan bidang air minum di wilayah Kabupat en Purbalingga dapat dilaksanakan dengan

mengidentifikasi kebut uhan yang dapat melayani kebutuhan penduduk, antara lain:

Penyusunan mast er plan air minum untuk memonit oring sejauh mana penyediaan dan

pelayanan air minum bagi penduduk.

Peningkatan akses air minum perpipaan melalui pelayanan perkotaan dan perdesaan

Penyediaan prasarana sarana air minum bagi daerah yang belum memiliki sistem baru

Penyediaan prasarana sarana air minum bagi daerah yang rawan kekeringan

Pengembangan SPAM IKK yang sudah memiliki sistem lama

2. Persampahan

Pengolahan sampah secara komunal sebaiknya dimulai dari sumber timbulan sampah dengan

memilah sampah organik dan sampah organik. Pengelolaan sampah yang membut uhkan

penanganan yang int ensif dan biaya yang tinggi adalah sampah perkot aan. Penyediaan sarana

(25)

pengelolaan t erhadap sampah perkotaan yang belum t erangkut dan t erolah sangat tinggi.

Identifikasi kebutuhan yang harus t erlayani meliputi:

a. Perlu adanya kampanye t erhadap masyarakat unt uk meminimkan produksi timbulan

sampah dengan mengelola sampah dengan sist em Reuse, Reduce dan Recycle. Salah

satunya pemilahan sampah organik menjadi kompos dan sampah organik dapat

dimanfaatkan lagi ataupun di daur ulang.

b. Peningkatan kelembagaan t erhadap instansi yang t erkait dengan pengelolaan

persampahan di Kabupat en Purbalingga.

c. Penambahan kemampuan SDM dan Sarana Prasarana Penunjang, berupa sarana

pengumpulan dan sarana pengangkut an.

d. Pengolahan TPA dari sist em Open Dumping menjadi Sanitary Landfill disertai dengan DED

Kinerja TPA dan Revitalisasi TPA.

3. Drainase

Program yang perlu dilakukan dalam perencanaan prasarana drainase adalah:

a. Peningkatan pemanfaat an jaringan drainase yang sudah ada

b. Perbaikan unt uk jaringan drainase yang mengalami kerusakan dengan pembersihan

gorong-gorong dan fasilitas pint u air, pengerukan sungai.

c. Pembangunan jaringan drainase baru untuk menampung aliran air dari air hujan dan

permukiman penduduk yang semakin meningkat.

4. Permukiman

Identifikasi kebut uhan bagi pengembangan permukiman di wilayah Kabupat en Purbalingga

sangat t erkait dengan penyediaan sarana dan prasarana air minum, prasarana drainase,

prasarana air limbah dan sarana sanitasi, sert a sarana dan prasarana persampahan.

5. Bangunan dan Lingkungan

Identifikasi kebutuhan berkaitan dengan penanganan t erhadap aset-aset budaya, seperti:

M useum Jenderal Sudirman dan penanganan kawasan kumuh Kelurahan Purbalingga Lor dan

(26)

Bab 3

| 26

3.2.3 Logical Framew ork Keterkaitan Rencana Pengembangan Wilayah Dan Rencana Pembangunan Infrast ruktur (M asterplan Infrast rukt ur)

Logical Framew ork m enguraikan ket erkait an ant ara rencana pengembangan Kabupat en Purbalingga dan rencana pembangunan PSD di w ilayah

Kabupat en Purbalingga secara umum. Logical Fram ew ork ini dilengkapi mat rik hubungan ant ara kegiat an yang akan dikembangkan dengan PSD ut ama dan

penunjang yang dibut uhkan w ilayah Kabupat en Purbalingga. Penjelasan ket erpaduan, ket erkait an, dan keselarasan t erhadap masalah yang dihadapi oleh

Kabupat en Purbalingga dan priorit asnya dapat dilihat pada t abel 3.3. Sedangkan gambaran mat riks logical framew ork akan dit ampilkan pada gambar 3.4

Tabel 3.3

Kebijakan Program Ruang Lingkup

(27)

Bab 3

| 27

Kebijakan Program Ruang Lingkup

Kegiatan

(28)

Bab 3

| 28

No Isu/ Permasalahan

Per Kaw asan

Tujuan/ Sasaran

Pendekat an/ Strategi Pembangunan

Kebijakan Program Ruang Lingkup

Kegiatan

Output/ Outcome

Perfomance Indicator

perm ukiman yang padat penduduk nam un kurang didukung infrast rukt ur yang m emadai (Kot a Purbalingga)

kekum uhan harus

dikendalikan

dan Kuant it as Pelayanan PSD

Lingkungan Perm ukiman

2. Per sampahan 3. Air M inum 4. Air Limbah

Sehat Per kot aan

Gambar

Gambar 3.1
Gambar 3.2                                        Konstelasi Regional Wilayah BARLINGM ASCAKEB
Gambar 3.5
Tabel 3.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

(Empat Ratus Delapan Belas Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah). Demikian, kami buat untuk dipergunakan

Jl. Hasil yang diperoleh dari studi penelitian 11 SMK di Kota Batu, 3 SMK Negeri dan 8 SMK Swasta dengan berbagai 32 Kompetensi Keahlian, kondisi prasarana

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka dapat diidentifikasikan persoalaan penelitian sebagai berikut: apakah keragaman dewan ( board

siswa juga terlihat lebih bisa kooperatif saat presentasi hasil kerja kelompok yang. dilakukan

ATmega 328p terdiri dari 512 byte memori data EEPROM 8 bit, data dapat ditulis/dibaca dari memori ini, ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis pada memori

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kemampuan Pemakai, Ukuran Organisasi, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah dan mengetahui perspektif ekonomi Islam tentang pemasaran

Alhamdulillahhirrobbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas nikmat, karunia, taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat