• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I I PROFI L KABUPATEN MUNA - DOCRPIJM 1502177081BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I I PROFI L KABUPATEN MUNA - DOCRPIJM 1502177081BAB II"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I I

PROFI L KABUPATEN MUNA

2.1

WI LAYAH ADMI NI STRASI

Kabupaten Muna merupakan bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi

Tenggara yang secara definitif menjadi Daerah Tingkat I I berdasarkan

Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat I I

di Sulawesi. Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak di

jazirah Sulawesi Tenggara meliputi bagian utara Pulau Buton dan Pulau Muna

serta pulau-pulau kecil yang tersebar disekitarnya yang berjumlah 237 buah

dengan kategori 22 buah pulau berpenghuni, 10 buah pulau berpenghuni

sementara dan 205 buah pulau tidak berpenghuni. Secara geografis Kabupaten

Muna terletak di bagian Selatan Khatulistiwa pada garis lintang 4006’ sampai 5015’ Lintang Selatan dan 12208’ Bujur Timur sampai dengan 123015’ Bujur Timur. Kabupaten Muna berbatasan pada sebelah utara dengan Selat Spelman

dan Kabupaten Konawe Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Buton Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton Tengah dan

sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muna Barat.

Luas daratan Kabupaten Muna adalah sebesar 2.057,69 km2 atau 205,769 Ha. Luas tersebut dibagi menjadi 22 kecamatan, yang terdiri dari 128

desa, 22 kelurahan, dan 1 (satu) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah

Kabupaten Muna memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

Bagian Utara Kabupaten Muna berbatasan dengan Selat Spelman,

Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara,

Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton Tengah, dan

Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Muna Barat.

Tabel berikut memberikan informasi mengenai luas wilayah beserta

prosentasenya untuk setiap Kecamatan di Kabupaten Muna. Kecamatan

(2)

Sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Duruka

dengan luas wilayah 11,52 Km²

Gambar 2.1

Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Muna

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Muna Menurut Kecamatan Tahun 2015

No Kecamatan Luas ( km2) Persentase

1 Tongkuno 440.98 21.43

2 Tongkuno Selatan 57.26 2.78

3 Parigi 123.76 6.01

4 Bone 130.09 6.32

5 Marobo 41.37 2.01

6 Kabawo 204.94 9.96

7 Kabangka 97.62 4.74

(3)

9 Kontunaga 50.88 2.47

19 Pasir Putih 89.53 4.35

20 Pasi Kolaga 48.77 2.37

21 Maligano 98.09 4.77

22 Batu Kara 69.39 3.37

TOTAL 2.057,69 100

Sumber : Data Kabupaten Muna Dalam Angka Tahun 2015

2.1.1 GAMBARAN DEMOGRAFI

Jumlah penduduk Kabupaten Muna tahun 2014 sebanyak 208.916 jiwa

terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 100.557 jiwa, jumlah perempuan

108.359 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebesar 46.199 rumah tangga.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Muna selama sepuluh tahun terakhir dari

tahun 2000 sampai tahun 2010 rata-rata sebesar 1,36% pertahun.

Pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan penduduk

Sulawesi Tenggara yaitu rata-rata 2,07 persen pertahun serta lebih kecil

dibandingkan pertumbuhan penduduk I ndonesia 1,47 persen pertahun pada

periode yang sama.

Persebaran penduduk menurut kecamatan tahun 2014, kecamatan

katobu merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat yaitu

(4)

Berdasarkan hasil olahan sensus penduduk 5 tahun terakhir tahun 2015

jumlah penduduk Kabupaten Muna pada tahun 2014 adalah sebanyak 208.916

jiwa. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Muna tahun 2014 adalah sebesar

1,81% . Jumlah penduduk terbesar diantara 22 kecamatan Sekabupaten

Muna adalah Kecamatan Katobu yaitu sebesar 30.134 Jiwa, Kecamatan

dengan jumlah penduduk terkecil yaitu Kecamatan Batukara yaitu sebesar

2.390 Jiwa.

Analisis proyeksi penduduk dilakukan untuk menghitung perkiraan

jumlah penduduk 5 tahun kedepan dengan menggunakan data jumlah

penduduk tahun 2010 sampai tahun 2014. Analisis menggunakan rumus

Matematik Geometrik( bunga berganda) Geometric Rate of Growth yaitu:

Pn = Po ( 1 + r )

n

Log Pn – Log Po

Log ( 1 + r) =

-n

Log Pn – Log Po2

- - - = Log ( 1+ r)

2

Keterangan :

Pn = Jumlah Penduduk pada tahun n

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun awal/ dasar

r = Tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun

(5)

Tabel 2.2.

Jumlah Penduduk Kabupaten Muna 5 Tahun Terakhir

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk PertumbuhanLaju pertahun

( % )

2011 2012 2013 2014 2015

Tongkuno 14.667 14.842 15.005 15.290 15.502 1.38 Tongkuno Selatan 5.369 5.568 5.494 5.610 5.685 1.33

Parigi 11.112 11.327 11.378 11.627 11.785 1.35

Bone 5.325 5.583 5.355 5.464 5.536 1.31

Marobo 6.237 6.560 6.381 6.482 6.547 1.00

Kabawo 12.414 12.602 12.700 12.888 13.063 1.35

Kabangka 9.330 9.549 9.546 9.755 9.887 1.35

Kontukowuna 3.810 4.017 3.898 3.952 4.009 1.44

Kontunaga 7.771 7.916 7.951 8.072 8.180 1.33

Watopute 11.917 12.105 12.191 12.403 12.562 1.28

Katobu 28.925 29.118 29.593 30.134 30.524 1.29

Lohia 13.546 13.717 13.858 14.096 14.285 1.34

Duruka 11.430 11.579 11.694 11.869 12.012 1.20

Batalaiworu 12.891 13.102 13.189 13.440 13.609 1.25 Napabalano 11.000 11.137 11.253 11.445 11.585 1.22 Lasalepa 10.204 10.414 10.439 10.622 10.759 1.28

Towea 4.816 4.976 4.928 5.023 5.077 1.07

Wakarumba Selatan

4.293 4.527 4.392 4.463 4.518 1.23

Pasir Putih 4.152 4.351 4.248 4.338 4.393 1.26

Pasi Kolaga 3.933 4.132 4.024 4.109 4.163 1.31

Maligano 5.209 5.378 5.329 5.444 5.518 1.35

Batukara 2.288 2.354 2.341 2.390 2.423 1.38

(6)

Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa kecamatan yang dalam

kurun waktu lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan penduduk yang

signifikan adalah Kecamatan Kabangka, Kecamatan Parigi dan Kecamatan

Maligano. Kecamatan Kabangka dan Kecamatan Parigi mengalami laju

pertumbuhan sebesar 2,18% , Sedangkan Kecamatan yang memiliki jumlah

penduduk yang rendah adalah Kecamatan Batukara dengan jumlah penduduk

2.390 jiwa. Untuk rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Muna tahun

2014 adalah sebesar 1,81% .

Tabel 2.3.

Jumlah Penduduk Saat I ni dan Proyeksi 5 Tahun

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Tongkuno 15.570 15.855 16.145 16.440 16.741 17.048

Tongkuno

Selatan 5.713 5.817 5.924 6.032 6.142 6.255

Parigi 11.840 12.056 12.277 12.502 12.731 12.963

Bone 5.564 5.666 5.769 5.875 5.983 6.092

Marobo 6.601 6.721 6.844 6.970 7.097 7.227

Kabawo 13.124 13.364 13.609 13.858 14.111 14.369

Kabangka 9.934 10.115 10.300 10.489 10.681 10.876

Kontukowuna 4.024 4.098 4.173 4.249 4.327 4.406

Kontunaga 8.220 8.370 8.523 8.679 8.838 9.000

Watopute 12.630 12.861 13.096 13.336 13.580 13.829

Katobu 30.685 31.247 31.819 32.401 32.994 33.598

Lohia 14.354 14.617 14.884 15.156 15.434 15.716

Duruka 12.086 12.307 12.533 12.762 12.995 13.233

Batalaiworu 13.686 13.936 14.191 14.451 14.716 14.985 Napabalano 11.654 11.868 12.085 12.306 12.531 12.761

(7)

Towea 5.115 5.209 5.304 5.401 5.500 5.600

Wakorsel 4.545 4.628 4.713 4.799 4.887 4.976

Pasir Putih 4.417 4.498 4.581 4.664 4.750 4.837

Pasi Kolaga 4.184 4.261 4.339 4.418 4.499 4.581

Maligano 5.544 5.645 5.748 5.854 5.961 6.070

Batukara 2.434 2.478 2.524 2.570 2.617 2.665

TOTAL 285.282 291.147 297.011 302.876 308.741 308.741 Sumber : Data Olahan Kabupaten Muna Dalam Angka 2015

Tabel 2.4.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

1 Tongkuno 440.98 7.436 8.066 15.502 35

2 Tongkuno

Selatan 57.26 2.649 3.036 5.685 99

3 Parigi 123.76 5.614 6.171 11.785 95

4 Bone 130.09 2.636 2.900 5.536 43

5 Marobo 41.37 3.189 3.358 6.547 158

6 Kabawo 204.94 6.194 6.869 13.063 64

7 Kabangka 97.62 4.883 5.004 9.887 101

8 Kontukowuna 70.56 1.885 2.124 4.009 57

9 Kontunaga 50.88 3.942 4.238 8.180 161

10 Watopute 100.12 6.126 6.436 12.562 125

11 Katobu 12.88 14.586 15.938 30.524 2.370

12 Lohia 49.81 6.689 7.596 14.285 287

13 Duruka 11.52 5.845 6.167 12.012 1.043

14 Batalaiworu 22.71 6.559 7.050 13.609 599

15 Napabalano 105.47 5.702 5.883 11.585 110

16 Lasalepa 107.92 5.246 5.513 10.759 100

17 Towea 29.02 2.505 2.572 5.077 175

18 Wakorumba

Selatan 95 2.191 2.327 4.518 48

19 Pasir Putih 89.53 2.078 2.315 4.393 49

(8)

21 Maligano 98.09 2.730 2.788 5.518 56

22 Batukara 69.39 1.163 1.260 2.423 35

Total 2.057,69 101.813 109.809 211.622 103

Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Muna dipengaruhi oleh

pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar

(migrasi). Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa

laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2015 sebesar

2,10% . Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Marobo

sedangkan untuk laju pertumbuhan terkecil terdapat di Kecamatan Batukara.

2.1.2

GAMBARAN TOPOGRAFI

Secara garis besar, ketinggian daratan Kabupaten Muna bervariasi

antara 0-1000 m di atas permukaan laut (dpl). Namun, sebagian besar luas

daratan Kabupaten Muna berada pada ketinggian 25-100 m dpl, yaitu sebesar

33,13% dari luas daratan Kabupaten Muna. Sedangkan luas daratan yang

mempunyai ketinggian > 1000 m dpl hanya sekitar 0,02% dari luas

keseluruhan daratan Kabupaten Muna. Secara geologis, Kabupaten Muna

yang ada di Pulau Buton memiliki jenis tanah mediteran, rensiana, dan litosol.

Sedangkan pada wilayah Pulau Muna terdiri dari tanah padsolik merah dan

(9)

Gambar 2.2

Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Muna ( Sumber RTRW Kab. Muna Tahun 2011 - 2031)

Tabel 2.5.

Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi Ketinggian

Ketinggian Luas Area ( Ha)

Persentase ( % )

- 1 - 2 - 3

0 – 7 m dpl 38.816 13,1

7 – 25 m dpl 82.162 27,72

25 – 100 m dpl 98.203 33,13 100 – 500 m dpl 76.293 25,74

500 – 1000 m dpl 864 0,29

> 1000 m dpl 59 0,02

Muna 296.397 * 100

(10)

Tabel 2.6.

Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi Kemiringan

Kemiringan Luas Area

Sumber : Data Kabupaten Muna Dalam Angka Tahun 2015 Catatan: * ) Luas wilayah masih termasuk Kabupaten Muna Barat

2.1.3

GAMBARAN GEOHI DROLOGI

Prasarana Sumber Daya Air adalah untuk memenuhi berbagai

kepentingan utamanya untuk air bersih air irigasi .Pengembangan sumber

daya air diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air

permukaan, sumber air tanah dan sumber mata air.

Di Kabupaten Muna ada bebetapa Daerah Aliran Sungai yang

melintasi wilayah permukiman, pemerintah Kabupaten Muna sangat konsen

memperhatikan perencanaan system jaringan irigasi, DAS, waduk dan

Cekungan Air Tanah (CAT).Das yang melintas di Kabupaten Muna yang besar

adalah DAS Kancitala, DAS Jompi dan DAS Kontu.

Tabel 2.7.

Daerah Aliran Sungai ( DAS) Wilayah Kabupaten Muna

No Nama DAS Luas

1 Buru membe 28.75 7.2 Tidak ada

2 Talimbo 52.87 8.7 0.03

3 Remba 129.93 21.3 0.25

4 Bone-Bone 139.37 12.45 Tidak ada

5 Lakabu 7.36 2.8 0.02

(11)

7 Bonengkadia 10.43 3.42 Tidak ada

8 Lamelaiya 11.68 4.2 Tidak ada

9 Wakobalu 37.5 8.3 0.05

10 Lamanu 182.62 19.3 0.33

11 Logmia 9.38 4.7 Tidak ada

12 Logmia Baru 8.62 6.2 Tidak ada

13 Labulubulu 37.5 17.8 0.43

14 Wasolangka 120.15 24.5 0.40

15 Mawasangka 906.25 3.2 Tidak ada

16 Wakuru 14.8 4.5 Tidak ada

17 Tongkuno 14.37 3.4 Tidak ada

18 Komba-komba 32.5 4.3 Tidak ada

19 Wangkoborona 113.75 7.5 Tidak ada

20 Motewe 10.2 4.5 Tidak ada

21 Labungi 31.25 3.22 Tidak ada

22 Bonea 25.6 2.85 Tidak ada

23 Lambiku 118.17 19.6 0.07

Sumber: PU Pengairan Kabupaten Muna

Untuk sistem pengendalian banjir di Kabupaten Muna terdiri atas:

a. Perlindungan tangkapan air melalui normalisasi sungai direncanakan di

DAS Jompi Kelurahan Raha I Kecamatan Katobu dan DAS Labalano

Kelurahan Sidodadi Kecamatan Batalaiworu; dan

b. Bangunan tanggul sungai meliputi tanggul Sungai Labalano di

Kecamatan Batalaiworu dan tanggul Sungai Tula Kecamatan Katobu.

Sedangkan sistem pengamanan pantaimeliputi kegiatan

pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengaman

pantai pada sepanjang pantai kabupaten ± 519,414 Km terdiri atas:

a. Bangunan pemecah gelombang terdapat di Kelurahan Wamponiki

Kecamatan Katobu dan Desa Pola Kecamatan Pasir Putih;

b. Rehabilitasi kawasan Mangrove tersebar di Kelurahan Wamponiki

(12)

Bonea Kecamatan Lasalepa, Desa Motewe Kecamatan Lasalepa,

Kelurahan Napabalano Kecamatan Napabalano, Desa Wambona

Kecamatan Wakorumba Selatan, Desa Maligano Kecamatan Maligano,

Desa Tampunabale Kecamatan Pasikolaga, Desa Marobo Kecamatan

Marobo dan Desa Wadolao Kecamatan Marobo; dan

c. Bangunan talud pantai terdapat di Kecamatan Katobu yaitu di

Kelurahan Raha I , Butung- butung, Wamponiki dan Laiworu; dan Desa

Lagasa Kecamatan Duruka.

Untuk Cekungan Air Tanah (CAT) yang merupakan CAT lintas

kabupaten terdiri atas :

a. CAT Muna seluas 213 Km2 terdapat di Kabupaten Muna dan Buton; b. CAT Bangbong seluas 69 Km2 terdapat di Kabupaten Muna dan Buton

Utara; dan

c. CAT Lebo seluas 591 Km2terdapat di Kabupaten Muna dan Buton.

Gambar 2.3.

(13)

2.1.4

GAMBARAN GEOLOGI

Secara geologis, Kabupaten Muna yang ada di Pulau Buton memiliki

jenis tanah mediteran, rensiana, dan litosol. Sedangkan pada wilayah Pulau

Muna terdiri dari tanah padsolik merah dan kuning.

Tabel 2.8.

Luas Wilayah Berdasarkan Jenis Batuan

Jenis Batuan Luas ( Ha) Persentase ( % )

Sumber : Data Kabupaten Muna Dalam Angka Tahun 2016 Catatan : * ) Luas wilayah masih termasuk Kabupaten Muna Barat

2.1.5

GAMBARAN KLI MATOLOGI

Kabupaten Muna mempunyai iklim tropis dengan suhu rara-rata

sekitar 25 - 27º C. Demikian juga dengan musim, di Kabupaten Muna terdapat

dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.Musim hujan pada

umumnya terjadi pada Bulan Desember sampai dengan Juni, dimana angin

yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra

Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi

antara bulan Juli sampai bulan November, pada bulan ini angin bertiup dari

Benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air.

Khusus pada bulan April di Kabupaten Muna seperti halnya daerah

Sulawesi Tenggara pada umumnya angin bertiup dengan arah yang tidak

menentu, yang berakibat pada curah huj an yang tidak menentu pula dan

(14)

hari hujan sekitar 11 hari perbulan dimana bulan Mei, Juni, dan Desember

adalah bulan dengan hari hujan terbanyak yaitu 22 hari hujan. Rata-rata curah

hujan mencapai 132,9 mm dengan curah hujan terbesar terjadi pada bulan

April dengan intensitas 302,3 mm.

Pada Tabel berikut disajikan banyaknya hari hujan diKabupaten Muna

pada Tahun 2015, rata-rata hari hujan sekitar 11 hari perbulan dimana bulan

Desember adalah bulan dengan hari terbanyak hujan yaitu 22 hari, Rata-rata

curah hujan mencapai 132,9 mm dengan curah hujan terbesar terjadi pada

bulan April dengan intensitas 302,3 mm.

Tabel 2.9.

Data Curah Hujan Kabupaten Muna Tahun 2015

No Bulan Hari Hujan Curah Hujan

1 Januari 16 194,9

Sumber: Data Kabupaten Muna Dalam Angka, Tahun 2016

Pengaruh langsung curah hujan terhadap kemantapan lereng, adalah

air hujan yang meresap kedalam tanah. Peristiwa ini dapat membesar bobot

masa tanah dan menaikan tekanan air pori sehingga kekuatan geser (shear

strenght) tanah menjadi menurun. Selain itu pada daerah aliran-aliran sungai

(15)

tebingnya sehingga menyebabkan hilangnya tahanan samping (lateral

support) atau tahanan bawah akibatnya tegangan geser bertambah besar dan

menjadikan kelongsoran.

Berdasarkan data curah hujan menunjukan bahwa musim penghujan

terjadi pada bulan Desember hingga Juni dengan curah hujan rata-rata

bulanan sebesar 216,4 mm/ bulan, musim kemarau terjadi terjadi pada bulan

Juli hingga November. Untuk itu pada musim hujan diharapkan masyarakat

meningkatkan kewaspadaan.

2.2

KONDI SI SOSI AL EKONOMI

2.2.1

KONDI SI SOSI AL

Pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan jumlah angkatan

kerja. Pertambahan angkatan kerja tersebut dapat ditampung dalam

lapangan kerja formal, dan sebagian lagi telah berusaha menciptakan

lapangan kerja formal, dan sebagian lagi telah berusaha menciptakan

lapangan kerja untuk dirinya sendiri, yang termasuk sebagai pekerjaan

sektor informal. Namun tidak semua angkatan kerja tersebut dapat

tertampung pada lapangan kerja yang tersedia. Yang termasuk angkatan

kerja adalah penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi

sementara tidak bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan (menganggur).

Penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan tidak melakukan

kegiatan apapun termasuk kategori bukan angkatan kerja. Pada tahun 2014

dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), sebanyak 115.259 orang

di Kabupaten Muna termasuk dalam angkatan kerja dengan rincian

penduduk usia kerja yang bekerja sebanyak 108.424 orang dan 6.835 orang

(16)

Tabel 2.10.

Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Tahun 2011 - 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Angkatan Kerja 121.833 117.209 111.115 115.259 129.768

A Bekerja 119.008 111.221 107.807 108.424 123.191

B Pengangguran 2.825 5.988 3.308 6.835 6.577

2 Bukan Angkatan Kerja 48.745 57.117 60.853 64.833 53.730

A Sekolah 7.017 21.67 14.176 21.391 20.572

B Mengurus Rumah Tangga

33.856 30.128 41.346 36.735 27.206

C Lainnya 7.872 5.319 5.331 6.707 5.952

3 Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas

170.578 174.326 171.968 180.092 183.498

4 Persen Bekerja Terhadap Angkatan Kerja

97.68 94.89 97.02 94,07 94,93

5 Persen Angkatan kerja terhadap Penduduk 15 Tahun ke Atas (TPAK)

71.42 67.24 64.61 64 70,72

Sumber: Kabupaten Muna Dalam Angka dan BPS, Tahun 2016

Kesempatan kerja yang ada diKabupaten Muna menunjukkan nilai

persentase yang tinggi, artinya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di

Kabupaten Muna sangat terbuka lebar bagi para pencari kerja. Pada tahun

2014, dari total angkatan kerja diketahui bahwa 94,07 persen dari angkatan

kerja berstatus telah bekerja. Berdasarkan status pekerjaan utamanya

diketahui bahwa 20,44 persen adalah pekerja keluarga, 23,81 persen adalah

berusaha dibantu buruh tidak tetap, 21,44 persen adalah berusaha sendiri,

24,27 persen adalah buruh/ karyawan/ pekerja dan selebihnya adalah pekerja

dibantu buruh tetap dan pekerja bebas. Pada periode 2010-2014, tingkat

pengangguran memperlihatkan persentase yang fluktuatif yang sebanding

(17)

Tabel 2.11.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Muna

Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Angkatan Kerja 121.833 117.209 111.115 115.259 129.768

TPAK 71.42 67.24 64.61 64,00 70,72

Tingkat

Pengangguran (% )

2,32 5,10 2,98 5,93 5,07

Bekerja (% ) 97,68 94,90 97,02 94,07 94,93

Sumber : Olahan Data Statistik Kabupaten Muna, Tahun 2016

Tabel 2.12.

Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Tingkat Pengangguran Terbuka

( TPT) Tahun 2015

Uraian Jumlah Persentase ( % )

Angkatan Kerja 129.768 70,72

Bekerja 123.191 94,93

Pengangguran 6.577 5,07

Bukan Angkatan Kerja 53.730 29,2

- Sekolah 20.572 38,29

- Mengurus Rumah Tangga 27.206 50,63

- Lainnya 5.952 11,08

Sumber : Data Kabupaten Muna Dalam Angka, Tahun 2016

Dari tabel 2.11. di atas terlihat bahwa jenis kegiatan utama yang paling

banyak dilakukan oleh penduduk Kabupaten Muna adalah 94,07% penduduk

yang bekerja pada tahun 2014 atau tercatat sebesar 108.424 jiwa. Penilaian

kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi

yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat

dijadikan idikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada. Pada

Tabel 2.13. dapat dilihat jumlah dan presentase penduduk pencari kerja

(18)

Tabel 2.13.

Jumlah Penduduk Pencari Kerja Menurut Tingkat pendidikan Tertinggi Tahun 2015

8 Sarjana 261 351 612

Jumlah 872 1.027 1.899

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional Kabupaten Muna

Pendidikan yang ditamatkan oleh sebagian besar penduduk yang

bekerja adalah tamat SD/ sederajat dengan persentase sebesar 24,89 persen

dari total keseluruhan penduduk yang bekerja. Adapun penduduk yang

berhasil menamatkan jenjang pendidikan hingga level sarjana ke atas

sebanyak 9,06 persen.

2.2.2

KONDI SI PEREKONOMI AN

Keunggulan suatu sektor ekonomi dapat dilihat dari segi pertumbuhan,

kontribusi sektor yang bersangkutan dalam perekonomian secara agregat,

dan daya serapnya terhadap tenaga kerja. Sektor ekonomi yang memiliki

pertumbuhan dan kontribusi terhadap PDRB serta penyerapan tenaga kerja

yang tinggi merupakan sektor yang paling unggul di antara sektor-ekonomi

yang ada. Sektor ini akan menjadi penggerak utama perekonomian pada

suatu wilayah.

Kabupaten Muna merupakan daerah yang memiliki struktur masyarakat

agraris. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan lahan yang digunakan untuk

pertanian dan jumlah penduduk yang bermata pencaharian di sektor

(19)

ditetapkan Komoditi Unggulan Kabupaten Muna terdiri dari Sapi, Rumput

Laut, Jagung, Mete, Kakao, Hasil Hutan, dan Pariwisata yang

disingkat

SARUNG MEKAH

. Berdasarkan distribusi persentase nilai PDRB Kabupaten Muna dari tahun 2009 – 2013 berdasarkan harga berlaku terlihat

bahwa struktur perekonomian Kabupaten Muna didominasi oleh sektor

pertanian dengan distribusi sebesar 30,89 % pada tahun 2013. PDRB

Kabupaten Muna menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan dapat

dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.14.

Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Harga Konstan di Kabupaten Muna 2011- 2014 ( Juta Rp)

Sektor Ekonomi 2011 2012 2013 2014

- 1 - 2 - 3 - 4 - 5

Pertanian,kehutan

an dan Perikanan 1.357.878,20 1.436.284,90 1.511.940,80 1.652.761,80 Pertambangan

dan penggalian 355.550,20 428.033,30 461.770,70 507.402,90

I ndustri

Pengolahan 190.770,70 209.311,70 225.266,30 248.534,80

Pengadaan Listrik

Dan Gas 1.510,60 1.869,30 2.093,10 2.293,30 Pengadaan

Air,Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang

9.744,50 10.964,60 11.929,30 12.691,60

Konstruksi 517.824,70 563748,10 604.559,20 661.391,20

Perdagangan

Besar dan Eceran 470.539,90 515.134,80 554.160,30 598.086,50

Transportasi dan

Pergudangan 118.468,60 127.089,50 134.701,20 141.946,20

Penyediaan akomodasi dan Makan

16.221,60 17.910,10 19.121,70 20.652,10

I nformasi dan

(20)

Jasa Keuangan

dan asuransi 65.122,10 70.660,20 72.316,90 78.866,30

Real Estate 111.117,60 115.350,10 118.850,00 125.617,70

Jasa Perusahaan 2.325,60 2.569,60 2.840,40 3.083,80 Administrasi

dan kegitan Sosial 58.801,40 63.284,70 70.297,80 77.856,10 Jasa Lainnya 90.773,60 100.402,90 108.134,30 122.805,60

PDRB 4.091.086,30 4.412.368,90 4.706.940,00 5.146.156,50 Sumber : BPS Kabupaten Muna, Tahun 2015

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran produktivitas

mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah

dalam satu tahun. PDRB Kabupten Muna tahun 2013 sebesar Rp.1.378,23 miliar

lebih besar dibandingkan dengan PDRB tahun 2012 yaitu sebesar Rp.1.285,34

miliar. Sektor pertanian masih mempunyai peranan tertinggi terhadap total PDRB

Kabupaten Muna yaitu sebesar 30,89 persen disusul sektor perdagangan, hotel

dan restoran sebesar 23,68 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 17,95 persen.

Sementara pendapatan perkapita yang mencerminkan tingkat produktivitas tiap

penduduk menunjukkan bahwa pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Muna

pada tahun 2013 sebesar Rp. 12,81 juta, meningkat 9,56 persen dibanding

pendapatan perkapita penduduk tahun 2012 sebesar Rp.11,70 juta. Pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Muna dari tahun 2010-2013 mengalami fluktuasi. Pada tahun

2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna sebesar 6,82 persen. Tahun 2011

pertumbuhan meningkat menjadi 7,80 persen, di tahun 2012 pertumbuhan

melambat menjadi 7,15 persen dan meningkat menjadi 7,23 persen pada tahun

2013. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna tahun 2013 lebih rendah dibanding

(21)

Gambar 2.4.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muna Tahun 2011 – 2015 ( Sumber : BPS Kab. Muna 201 6)

Atas Dasar Harga Atas Dasar Harga

Gambar

Tabel 2.1Luas Wilayah Kabupaten Muna Menurut Kecamatan
Tabel 2.2.Jumlah Penduduk Kabupaten Muna 5 Tahun Terakhir
Tabel 2.3.Jumlah Penduduk Saat I ni dan Proyeksi 5 Tahun
Tabel 2.4.Jumlah  Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk
+7

Referensi

Dokumen terkait

: Bcbcmpa Aspek Biockologi Komu\1itas Bivalvia di Kawasan Rutan Mangl'ove Teluk Kulisusu, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi

Silfiani Buransa (2013), melakukan peneltilian mengenai perubahan luas kerapatan hutan di Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara dengan menggunakan teknologi transformasi

Basri Laode (2005) profil kemiskinan rumah tangga dan penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara hasil dari penelitiannya

c) Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara; d) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kendala dalam pertambangan nikel adalah terhambatnya peningkatan tahap kegiatan eksplorasi

Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara mempunyai arah angin ke selatan yaitu terjadi pada bulan Mei - Oktober

Sekitar 75,75 persen dari luas wilayah Kabupaten Muara Enim berada pada. wilayah yang mempunyai kemiringan kurang dari 12

 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran memberikan andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara dengan sumbangan sebesar 2,56 persen, diikuti sektor jasa-jasa

PENYELENGGARAAN PROGRAM TRANSMIGRASI DI KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Fauzi Bowo : Guberrjur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berkedudukan di Jakarta Jalan