• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

JAWA TIMUR

(2)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

JAWA TIMUR

(3)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

JAWA TIMUR

(4)

SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan

0513010247/FE/EA Afrik Warzuki

disetujui untuk Ujian Lisan

Pembimbing Utama

Drs.Ec.H.Tamadoy Thamrin, Msi NIP : 030

Tanggal :...

Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(5)

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

0513010247/FE/EA Afrik Warzuki

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 25 Februari 2010

Pembimbing Utama : Tim penguji :

1. Ketua

2. Sekretaris

3. Anggota

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur

NIP. 030 202 389

(6)

SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE

AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Disusun Oleh : 0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 30 Juli 2010

Pembimbing : Tim penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Drs. Ec. H. Tamadoy Thamrin,MM

Sekretaris

Drs. Ec. H. Tamadoy Thamrin,MM

Anggota

Dra. Diah Hari Suryaningrum,Msi,Ak

Rina Mustika SE,MM Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur

NIP. 030 202 389

(7)

i

Segala Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak

terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang

Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan Saya untuk

menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISA RASIO KEUANGAN

SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). walaupun dalam

penulisan skripsi ini penulis telah memcurahkan segenap kemampuan yang

dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun

dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat

tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

(8)

ii

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin N., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE. MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs.Ec. H. Tamadoy Thamrin , MM , selaku Dosen Pembimbing

Utama yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar memberi

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Para Dosen yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan dan

suri tauladan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di UPN

“Veteran” Jawa Timur

6. Bapak, Ibu, Kakak, adik, dan seluruh keluarga besarku yang telah banyak

memberikan banyak dorongan, semangat serta doa restu, baik secara moril

maupun materiil.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan selalu

melimpahkan rahmat dan hidayahNya dan penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian

saran-saran dan petunjuk yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaannya. Penulis mengharapkan Karya Ilmiah ini dapat menambah

pengetahuan kita serta bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, juni 2010

(9)

iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Kajian Teori ... 11

2.2.1. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 11

2.2.1.1. Pengertian Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 11

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ... 13

2.2.1.3. karakteristik kualitatif laporan keuangan ... 14

(10)

iv

2.2.1.5. jenis laporan keuangan ……… 18

2.2.2. Analisa Laporan Keuangan ... 21

2.2.2.1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan ... 21

2.2.2.2. Kegunaan Analisa Rasio ... 21

2.2.2.3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 22

2.2.2.4. Macam-macam Analisa Rasio Keuangan ... 25

2.2.2.5. Kelebihan dan Keterbatasan Analisa Rasio keuangan ... 28

2.2.3. Pengukuran Kinerja ... 29

2.2.3.1. Pengertian Kinerja ... 29

2.2.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja... 30

2.2.3.3. Sudut Pandang Kinerja ... 31

2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Rasio Keuangan ... 32

... 2.2.4. Teori Pendukung Analisa Rasio Keuangan dan Kinerja 32 2.2.4.1. Teori Pendukung Analisis Rasio Keuangan .... 32

2.2.4.2. Teori Pendukung Kinerja……….. 33

2.2.5. Kerangka Pikir ... 34

2.3. Diagram Kerangka Pikir ... 35

(11)

v

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.3.1. Jenis Data ... 38

3.3.1. Sumber Data ... 38

3.3.1. Pengumpulan Data ... 39

3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 39

3.4.1. Populasi ... 39

3.4.2. Sampel ... 39

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 41

3.5.1. Teknik Analisa ... 41

3.5.2 Uji Normalitas ... 41

3.5.3. Uji t ... 43

3.5.4. Uji Hipotesis ... 44

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek penelitian ... 46

4.1.1. Gambaran umum PT.Bursa Efek Indonesia ... 46

4.1.2. Visi dan Misi PT.Bursa Efek Indonesia ... 47

4.1.3. Gambaran umum Perusahaan Real estate and Property .. 48

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

(12)

vi

4.2.2. Deskripsi Mengenai Acid test ratio ... 53

4.2.3.Deskripsi Mengenai Gross profit margin ... 57

4.2.4. Deskripsi Mengenai Return on investment ... 60

4.2.5. Deskripsi Mengenai Return on equity ... 63

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ... 66

4.3.1 Uji Normalitas………. 66

4.3.2 Uji Hipotesis Peneliti……… . 68

4.4. Pembahasan ... 73

4.5 implikasi hasil penelitian……… 78

4.6 Perbedaan Hasil Penelitian yang Di lakukan Sekarang dengan Penelitian Terdahulu……….. 78

4.5. Keterbatasan Peneliti ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 81

5.2. Saran ... 82

(13)

vii

2.1. Neraca ... 17

2.2. Laporan Laba Rugi ... 18

2.3. Laporan Perubahan Ekuitas... 18

2.4. Laporan Arus Kas ... 19

3.1 Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel ... 41

4.1. Data perubahan Rasio Current ratio ... 61

4.2. Data perubahan Rasio Acid test ratio ... 64

4.3. Data perubahan Rasio Gross profit margin ... 67

4.4. Data perubahan Rasio Return on investment... 6

Data perubahan Rasio Return on investment ……… 71

4.5. Data perubahan Rasio Return on equity... 10

Data perubahan Rasio Return on equity ……… .73

4.6 Hasil Uji Normalitas……….. 68

4.7. Pengolahan Paired Sampel T-test Current ratio ……….. 77

4.8. Pengolahan Paired Sampel T-test Acid test ratio ... 78

4.9. Pengolahan Paired Sampel T-test Gross profit margin ... 79

(14)

viii

4.11. Pengolahan Paired Sampel T-test Return on equity ... 81

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR :

(15)

ix LAMPIRAN :

LAMPIRAN 1.A. Perhitungan Current ratio 2007 dan Current ratio 2008 LAMPIRAN 1.B. Perhitungan Current ratio 2007 dan Current ratio 2008 LAMPIRAN 2.A. Perhitungan Acid test ratio 2007 dan Acid test ratio 2008 LAMPIRAN 2.B. Perhitungan Acid test ratio 2007 dan Acid test ratio 2008 LAMPIRAN 3.A. Perhitungan Gross profit margin 2007 dan Gross profit margin 2008

LAMPIRAN 3.A. Perhitungan Gross profit margin 2007 dan Gross profit margin 2008

LAMPIRAN 4.A. Perhitungan Return on investment 2007 dan Return on investment 2008

LAMPIRAN 4.B. Perhitungan Return on investment 2007 dan Return on investment 2008

LAMPIRAN 5.A. Perhitungan Return on equity2007 dan Return on equity 2008

LAMPIRAN 5.B. Perhitungan Return on equity2007 dan Return on equity 2008

LAMPIRAN 6. Paired Sampel T-test Current ratio

LAMPIRAN 7. Paired Sampel T-test Acid test ratio

LAMPIRAN 8. Paired Sampel T-test Gross profit margin

(16)

ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL

ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Oleh:

Afrik Warzuki

ABSTRAK

Di era yang semakin berkembang persaingan di dunia properti pun semakin ketat, hal ini suatu perusahaan mengadakan analisis terhadap laporan keuangan sangatlah penting, hal ini tidak hanya bermanfaaat bagi perusahaaan yang bersangkutan melainkan juga pihak-pihak lain yang membutuhkan, walaupun kepentingan mereka berbeda-beda. Adapun kemampuan bersaing ditentukan baik tidaknya kondisi perusahaan secara umum dan khususnya kinerja keuangan perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur kinerja perusahaan secara obyektif melalui analisa rasio keuangan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Real estate and property tahun pengamatan yaitu tahun 2007 dengan tahun 2008. Analisa penelitian ini menggunakan variabel rasio likuditas yaitu Current ratio, Acid test ratio dan rasio profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment, Return on equity. Untuk menjawab permasalahan dan hipotesis, digunakan uji t untuk dua beda rata-rata dengan sampel berpasangan

(paired sampel t-test).

Berdasarkan hasil analisa menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan jangka pendek perusahaan Real estate and property pada tahun 2007 (sebelum krisis keuangan global) dan 2008(setelah krisis keuangan global), pada rasio likuditas yaitu Current ratio, Acid test ratio, dan rasio profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga ada perbedaan kinerja keuangan jangka pendek perusahaan Real estate and property. Pada tahun 2007 dan 2008 tidak terbukti kebenarannya.

(17)

BY:

Afrik Warzuki

ABSTRACTION

At the era that competition in property sector increases tighter. In this condition companies held financial analyze report that very important for the companies. It will give benevit for companies and help other person that need the analyze of financial ratio,otherwise there have a different destination for it.. competition capability is being decided good or not by the companies condition as general and specific at the financial prestation of companies. the prestation of company can be able to measure the companies objectly by analyze of financial ratio.

This research used sekunder data obtain from financial report of the real estate and property companies at target years which is 2007 and 2008. Analyze of research used variable of likuidity ratio such as current ratio, acid test ratio and provitability ratio such as gross provit margin, return of investment, return of equity. To answer the problem and hipotesis , T-test used for two different mean with paired sample t test.

Based of the analyze result said that there are no significant different at the prestation of financial at 2007( before global financial krisis) and 2008( after global financial crisis). At the likuidity ratio such as current ratio, acid test ratio and provitability ratio such as gross provit margin, return of investment, return of equity that used in this research.The result hipotesis that there is a different short term of financial of Work ability real estate and property at 2007 and 2008 the hipotesis can’t be proof.

(18)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin tajamnya persaingan ekonomi dan bisnis pada saat ini baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, dan cepatnya perubahan di segala bidang menyebabkan begitu banyak perkembangan pemikiran dan peran di segala bidang misalnya di bidang manajemen keuangan menjadi semakin besar.

Sejarah perkembangan perusahaan, pada umumnya dapat diketahui bahwa keuangan merupakan masalah di dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan, disamping masalah-masalah marketing, di dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.

Analisa laporan keuangan meliputi permasalahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur antara hubungan unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.

(19)

perbedaan dalam menganalisa laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan pada analisa tersebut, artinya penafsiran atau hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Selain itu laporan keuangan di masa lalu dapat digunakan oleh para pemakai untuk melihat serta menilai perkembangan usaha perusahaan dari tahun ke tahun serta memprediksi perkembangan atau kinerja keuangan perusahan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan itu sendiri akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan jika dianalisa lebih lanjut, sehingga akan diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil, dengan menganalisa pos-pos yang ada dalam laporan laba rugi, akan diperoleh gambaran mengenai hasil usaha serta perkembangan perusahaan (Lukas, 1993:76).

(20)

3

perusahaan, dan bagi pemerintah, laporan keuangan berguna untuk menentukan besarnya pajak yang akan dibebankan perusahaan (Baridwan, 2000:18).

Analisa rasio bertujuan untuk membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari laporan keuangan.

Suatu perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien dan efektif, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan yang dibuat oleh seorang manajer telah berhasil. Di sini terlihat pentingnya suatu perencanaan dan strategi disusun, agar jalannya perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Selain itu keberhasilan seorang manajer dapat diukur dengan mengetahui kinerja perusahaan yang selama ini dicapai. Kinerja merupakan prospek, pertumbuhan serta potensi dibanding dengan waktu dan perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Kinerja juga merupakan salah satu alat ukur kemajuan usaha (Munawir, 2002:37).

Analisa terhadap perusahaan sangat diperlukan, apakah suatu perusahaan benar-benar menjalankan usahanya secara efektif dan efisien dengan rasio yang ada. Analisa faktor-faktor fundamental merupakan suatu analisa perbandingan kinerja berdasarkan laporan keuangan suatu perusahaan. Jadi laporan keuangan sebagai salah satu laporan yang tersusun dari serangkaian data akuntansi mempunyai peran dalam pemikiran kinerja perusahaan (Munawir, 2002:8).

(21)

posisi keuangan. Laporan keuangan sebagai sumber informasi akan lebih bermanfaat bila laporan keuangan tersebut dibandingkan dengan periode dalam menganalisa perkembangan perusahaan, juga dapat melihat efisiensi tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan (Munawir, 2002:9).

Agar suatu perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, maka pihak manajemen harus pandai-pandai menjalankan perusahaan dan pengambilan keputusan yang tepat (Munawir, 2002:199), adapun kemampuan bersaing perusahaan ditentukan oleh baik tidaknya kondisi perusahaan secara umum dan khususnya kinerja keuangan perusahaan.

(22)

5

Mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan perusahaan para analisa keuangan ingin melakukan pemeriksaan pada berbagai aspek dari laporan keuangan, adapun alat yang digunakan adalah analisa rasio.

Analisa rasio laporan keuangan dapat menggambarkan hubungan antar pos yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan, dengan perbandingan angka rasio dapat diketahui adanya perubahan angka rasio yang dimiliki, serta dapat diketahui tingkat likuiditas dan profitabilitas dari perusahaan, sehingga berdasarkan hasil analisa itu diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan tersebut untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya dan dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Sistem Penilaian Kinerja adalah suatu panduan bagi industri untuk dapat beroperasi dengan baik, sehingga melalui penilaian kinerja, perusahan dapat mengetahui posisinya saat ini sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dalam keuangan. Ukuran kinerja dalam penilaian kinerja ini adalah: rasio likuditas: current

ratio, acid test ratio ,rasio provitabilitas : gross profit margin, return on investment,

return on equity. Melalui penilaian kinerja ini perusahaan akan mengetahui kondisi

(23)

Tabel 1.1 Struktur PRODUK DOMESTIK BRUTO [PDB] Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007—2008 (persentase)

Lapangan Usaha 2007 2008

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

13.7 14.4

2. Pertambangan dan Penggalian 11.2 11.0 3. Industri Pengolahan 27.1 27.9 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0.9 0.8 5. Konstruksi 7.7 8.4 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 14.9 14.0 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6.7 6.3 8. Keuangan, Real estat dan Jasa

Perusahaan

7.7 7.4

9. Jasa-jasa 10.1 9.8 Produk Domestik Bruto (PDB) 100.0 100.0 PDB Tanpa Migas 89.5 89.3 Sumber: Badan pusat statistik

(24)

7

perubahan ekonomi dan krisis keuangan sepanjang tahun 2008 dengan tahun sebelumnya, apabila dinilai dari hasil rasio keuangan. Perusahaan yang bergerak di bidang real estate and property mempunyai prospek yang baik dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, dalam hal ini tidak luput dari prestasi yang diukir perusahaan. Untuk mengetahui hal tersebut lebih jauh, maka penulis memilih judul : “Analisa rasio keuangan sebagai alat evaluasi kinerja keuangan pada perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI.”

1.2. Rumusan masalah

Pemakaian analisa rasio keuangan sebagai alat untuk mengevaluasi tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan sangat penting .

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya yaitu:

“Apakah ada perbedaan kinerja keuangan Perusahaan real estate and property antara tahun 2007 dan tahun 2008?.”

1.3. Tujuan Penelitian

tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan meneliti perbedaan kinerja keuangan perusahaan real estate and property dengan menggunakan rasio likuditas dan rasio provitabilitas .

1.4. Manfaat Penelitian

(25)

Dari hasil penelitian diharapkan dapat membantu pimpinan perusahaan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha di masa yang akan datang. 1.4.2. Manfaat bagi peneliti

Melatih penulis dalam mengadakan analisa melalui penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima didalam bangku kuliah.

1.4.3. Manfaat bagi Universitas

Bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh mahasiswa lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam mempelajari permasalahan yang sama, selain itu juga untuk melengkapi perpustakaan .

(26)

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Sujiati Putri (2002): Penelitian ini mengambil judul “Evaluasi kinerja

perusahaan dengan rasio keuangan PT. Komatsu Indonesia periode

1998-2002”. Penelitian ini untuk menganalisis kinerja PT. Komatsu

Indonesia periode 1998-2002. Pengukuran kinerja ini menggunakan

analisis rasio yang meliputi rasio likuiditas (current ratio, quick ratio,

cash ratio, working capital to total asset ratio), rasio leverage (total debt to equity ratio, total debt to total asset, long term debt to equity ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, rate of return on investment, rate of return on equity), dan rasio aktivitas

(inventory turnover, total asset turnover, working capital turnover).

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diidentifikasi kelebihan,

kelemahan, dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi guna

mencapai suatu perbaikan kinerja ke arah yang lebih baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuditas PT. Komatsu

Indonesia secara keseluruhan dalam keadaan yang aman dan

menunjukkan peningkatan yang berarti bagi perusahaan. Begitu pula

dengan rasio leverage yang rata-rata dibawah 100%, hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan untuk

membayar utang. Sedangkan profitabilitas cenderung mengalami

(27)

perusahaan dan kerugian yang di alami perusahaan. Rasio aktivitas

juga cenderung mengalami penurunan yang kenaikan penjualan yang

tidak sebanding dengan kenaikan total aktiva dan modal kerja.

2. Setiawan Enggo (2004): Penelitian ini mengambil judul “Analisis

Rasio Keuangan Dan Analisis Z Score Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT “XYZ” Sidoarjo”. Penelitian ini untuk

mengetahui : 1) Penggunaan analisis rasio keuangan dan analisis Z

Score untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada PT. “XYZ”

Sidoarjo; 2) Mengetahui kinerja keuangan PT. “XYZ” Sidoarjo jika

diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis Z

Score.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas mengalami

kecenderungan penurunan dari hasil rasio yaitu current ratio, quick ratio, maupun cash ratio. Berdasarkan rasio-rasio profitabilitas kinerja perusahaan dalam memperoleh laba mengalami naik turun.

3. Riyadi Arie (2006); Peneliti tersebut mengambil judul “Analisa Rasio

Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kenerja Keuangan Pada

Perusahan Asuransi Kerugian Yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”

Permasalahan yang diambil adalah apakah rasio early warning system

mampu memprediksi kinerja keuangan pada perusahaan asuransi

kerugian yang go public di BEJ.

Hipotesis yang diambil adalah diduga bahwa 14 rasio early warning

(28)

11

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa diantara 14 rasio early warning

system yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan diduga bahwa

14 rasio early warning system dapat memprediksi kinerja keuangan

dimasa yang akan datang tidak terbukti kebenarnnya.

2.2. Kajian Teori

2.2.1. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan

2.2.1.1. Pengertian Pelaporan Keuangan dan Laporan keuangan

Akuntansi berkepentingan tidak hanya dengan laporan keuangan

tetapi lebih berkepentingan dengan pelaporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai

tujuan menyediakan informasi yang bermanfaat dan relevan. Laporan

keuangan memang akan menuju ketujuan yang sama, tetapi beberapa

informasi tertentu yang relevan akan lebih efektif disampaikan melalui

media pelaporan keuangan dengan tetap memfokuskan laporan

keuangan sebagai media utama dan pusat perhatian pelaporan

keuangan (a central of financial reporting). (Kodrat, 2006).

Pelaporan keuangan yang andal membantu masyarakat dalam

mengalokasikan sumber daya dengan cara efisien. Tujuan utamanya

adalah mendistribusikan sumber daya modal yang terbatas ke sektor

produksi barang dan jasa yang permintaannya besar (Kodrat, 2006).

Sumber daya ekonomik tertarik pada industri, kawasan geografis dan

(29)

sebagai sanggup memakai sumber daya ekonomik tersebut secara baik

(Simamora, 1999:8).

Faktor lingkungan akan menentukan tujuan pelaporan

keuangan apa yang akan dicapai oleh informasi akuntansi, tujuan

pelaporan akan menentukan informasi apa yang harus

dikomunikasikan kepada pihak yang dianggap berkepentingan.

Informasi yang dipilih dan dinilai relevan akan menentukan elemen

laporan keuangan yang dapat mempresentasikan keadaan fisik

maupun non fisik perusahaan dan hasil pengukurannya secara objektif

akan dituangkan dalam media utama berupa laporan keuangan

(Kodrat, 2006).

Secara skematik hubungan antara tujuan, informasi, elemen dan

media pelaporan mengisyaratkan bahwa struktur akuntansi harus

mempunyai suatu kerangka dasar untuk menentukan informasi apa

saja yang dapat masuk kedalam laporan keuangan dan informasi apa

yang lebih baik disajikan melalui media lain selain laporan keuangan

utama. Laporan keuangan utama dianggap sebagai laporan keuangan

formal dan merupakan informasi minimal yang harus disajikan oleh

akuntansi. Kerangka akuntansi yang sekarang berjalan (di Amerika)

masih dilandasi oleh konsep objektivitas dan keterujian data walaupun

karakteristik relevansi merupakan pertimbangan utama (Kodrat,

(30)

13

Pelaporan keuangan terdiri dari elemen-elemen menurut

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 3 dan kemudian diganti dengan SFAC No. 6 elemen pelaporan keuangan

terdiri dari : aktiva, kewajiban, ekuitas, setoran pemilik (investment by

owner), distribusi pada pemilik (distribution of owner), comprehensive income, income, revenue, expenses, gains dan losses (Kodrat, 2006).

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan Baridwan (2000:4)sebagai berikut:

1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang

sumber–sumber informasi ekonomi dan kewajiban serta modal

suatu perusahaan.

2. Memberikan informasi yang dipercayai mengenai perubahan dalam

sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam

rangka memperoleh laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan

laba.

4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

sumber–sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi

mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.

5. Mengungkap sejauh mana informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai

(31)

Dari tujuan laporan keuangan tersebut diatas dibagi menjadi dua

yaitu:

1. Tujuan Umum : laporan keuangan yang disiapkan untuk

kelompok pemakai eksternal, terutama investor atau calon

investor dan kreditor yang terlibat secara finansial dengan

suatu perusahaan namun bukan merupakan bagian dari tim

manajemen.

2. Tujuan Khusus : laporan keuangan yang disiapkan untuk

manajemen yang digunakan dalam proses pengambilan

keputusan.

2.2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Informasi laporan keuangan Baridwan (2000:5) akan

bermanfaat bila memenuhi ketujuh kualitas sebagai berikut :

1. Relevan

Suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud

penggunaannya sesuai dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih

meode–metode pengukuran dan pelaporan akuntansi. Keuangan

yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam

mengambil jenis–jenis keputusan yang menggunakan data–data

akuntansi keuangan.

(32)

15

Informasi yang disajikan harus dapat dipahami oleh pemakainya

akan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan

batas pengertian para pemakai.

3. Daya Uji

Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari

pertimbangan-pertimbangan dan pendapat yang subyektif, dengan demikian

untuk meningkatkan informasi dapat diuji kebenarannya oleh para

pengukur yang independen dengan menggunakan metode

pengukuran yang sama.

4. Netral

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan

tidak bergantung dengan kebutuhan dan kegiatan-kegiatan pihak

tertentu.

5. Tepat Waktu

Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat

digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan

keputusan–keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya

pengambilan keputusan tersebut.

6. Daya Banding

Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari

perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan

(33)

7. Lengkap

Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntasi

keuangan yang dapat memenuhi secukupnya tujuan kualitas diatas.

2.2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan, Djarwanto

(1996:12-13)antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik merupakan

laporan antara atau interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan

laporan yang final, karena laba rugi riil (laba rugi final) hanya

dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidir.

Alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk

periode waktu tertentu, dalam periode tertentu dipengaruhi pula

adanya pertimbangan pribadi, pertimbangan pribadi ini

misalnya dalam memilih metode yang akan digunakan.

Transaksi penghasilan dan biaya akan terjadi terus–menerus

selama umur perusahaan, di mana setiap periodenya disisipi

dengan laporan keuangan (interim report).

Jelas bahwa sebenarnya data laporan keuangan itu bersifat

tidak pasti, tidak dapat diukur secara mutlak teliti,

(34)

17

2. Laporan keuangan nampaknya ditunjukkan dalam jumlah

rupiah yang pasti, sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja

berbeda bila dipergunakan standar lain ( karena adanya lebih

dari satu standar yang diperkenankan), apalagi bila

dibandingkan dengan laporan keuangan seandainya perusahaan

itu dilikuidir, jumlah rupiahnya dapat sangat berbeda. Aktiva

tetap dinilai berdasarkan data historisnya, jumlahnya kemudian

dikurangi dengan akumulasi penyusutan, jumlah bersihnya

tidak mencerminkan nilai penjualan aktiva itu (nilai bukunya

belum tentu sama dengan harga pasar sekarang).

3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi keuangan

dari waktu ke waktu, di mana daya beli uang tersebut akan terus

menurun dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya, oleh

karena itu untuk menghindari adanya analisa yang

menyesatkan, analisa perbandingan harus dilakukan dengan

hati-hati.

4. Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap

mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak

mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi

keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat

diukur dalam satuan uang. Misalnya, reputasi dan prestasi

perusahaan, kualitas barang yang dihasilkan, kondisi pesaing,

(35)

2.2.1.5. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Standart Akuntansi Keuangan No. 1

(2007: 8-17) yang disusun terdiri dari :

1. Neraca

Laporan keuangan yang menggambarkan keadaan harta,

kewajiban atau hutang serta modal pada akhir periode tertentu.

Tabel 2.1. : Neraca

Total kewajiban dan ekuitas pemilik $ 16.450 16.050

Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.

2. Laba Rugi

Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha berupa

pendapatan yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada

(36)

19

Tabel 2.2. : Laporan Laba Rugi

Computer King Laporan Laba Rugi

Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Pendapatan honor $ 7.500 Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.

3. Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)

Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas yang

menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau

kekayaan perusahaan selama periode laporan.

Tabel 2.3. : Laporan Perubahan Ekuitas

Computer King Laporan Ekuitas Pemilik

(37)

4. Laporan Arus Kas

Laporan yang mununjukkan penerimaan dan pengeluaran

selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas

operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Tabel 2.4. : Laporan Arus Kas

Computer King Laporan Arus Kas

Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Arus kas dari aktivitas operasi :

Kas yang diterima dari pelanggan $ 7.500 Dikurangi pembayaran kas untuk beban dan

pembayaran kepada kreditur

arus kas bersih dari aktivitas operasi $ 2.900 4.600

Arus kas dari aktivitas investasi :

Pembayaran untuk akuisisi tanah (10.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan :

Kas yang diterima sebagai ivestasi pemilik $ 15.000 Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca, laporan

laba rugi dan laporan arus kas yang sifatnya memberikan

penjelasan baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas,

termasuk komitmen dan kontinjensi serta transaksi-transaksi

(38)

21

2.2.2. Analisa Laporan Keuangan

2.2.2.1. Pengertian analisa laporan keuangan

Mengadakan analisa hubungan dari pos dalam laporan keuangan

merupakan dasar untuk menginterprestasikan kondisi keuangan dari

hasil operasi perusahaan. Rasio ini menunjukkan suatu hubungan atau

pertimbangan suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan

menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat menjelaskan atau

memberi gambaran tentang baik tidaknya posisi keuangan perusahaan.

Terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio

pembanding yang digunakan sebagai standar Alwi (1993:107).

Alat-alat analisis dalam pembelanjaan disebutkan bahwa analisa

rasio adalah “ Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian

relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara

faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan keuangan

Alwi (1993:107).

2.2.2.2. Kegunaan Analisa Rasio

Rasio keuangan digunakan untuk mengurangi banyaknya

informasi relevan pada serangkaian indikator keuangan yang terbatas

dan untuk meniadakan pengaruh ukuran besarnya peruasahaan (size

company) sehingga perbandingan antar perusahaan pada skala yang berbeda dapat dilakukan (Rees,1995). Bam‘s (1987) aplikasi rasio

keuangan diidentifikasikan menjadi dua yaitu : rasio keuangan

(39)

Aplikasi rasio keuangan positif berhubungan dengan estimasi

hubungan-hubungan empiris seperti prediksi kebangkrutan. Aplikasi

rasio keuangan normatif dilakukan dengan membandingkan rasio

keuangan perusahaan dengan perusahaan yang dijadikan benchmark

(biasanya mean industri), untuk menentukan kinerjanya.

2.2.2.3. Metode dan teknik analisis laporan keuangan

Analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau

mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau

kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode

dan teknik analisa (alat-alat analisa) yang digunakan untuk

menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam

laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari

masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari

beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau diperbandingkan

dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau laporan keuangan

perusahaan lainnya Munawir (2002:35).

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap

penganalisaan keuangan Munawir (2002:58)yaitu :

1. Analisa horizontal atau analisis dinamis atau time-series technique

Yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan

perusahaan untuk beberapa periode, sehingga akan diketahui

(40)

23

2. Analisa vertical atau analisis statis atau cross-sectional technique

Yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu

periode atau saat itu saja, yaitu dengan memperbandingkan antara

pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan

tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau

hasil opersai pada saat itu.

Adapun teknik-teknik analisa yang bisa digunakan dalam

analisa laporan keuangan Munawir (2002:36)adalah sebagai berikut:

1. Analisa perbandingan laporan keuangan

Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan

laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan

menunjukkan :

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah

b. Kenaikkan atau penurunan dalam presentase.

c. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio.

d. Prosentase dari total

Analisa dengan menggunakan metode ini kan dapat diketahui

perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis)

Adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi

daripada keaadan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi

(41)

3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement

Adalah suatu analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada

masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk

mengetahui struktur permodalannya dan kompensisi perongkosan

yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja

Adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta

penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab

berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya

jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta

penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6. Analisa rasio

Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan daripada

pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analaisa perubahan laba kotor (gross profit analysis)

Adalah analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor

pada perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan

laba kotor suatu periode dengan laba yang di budgetkan untuk

(42)

25

8. Analisa break-even

Adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang

harus dicapai oleh suatu perushaan agar tidak menderita kerugian,

tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa

break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau

kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

2.2.2.4. Macam – macam Analisa Rasio Keuangan

Pada dasarnya macam atau jenis rasio banyak sekali karena

rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.

Tidak ada satu analisa rasio yang dapat menjawab semua

kepentingan tersebut, dengan demikian untuk menjawabnya

digunakan beberapa rasio keuangan (Kodrat, 2006). Rasio yang

akan digunakan menjawab penelitian ini adalah :

1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi

(jatuh tempo) dan membayar tepat pada waktunya. Kewajiban

finansial yang segera harus dipenuhi atau jatuh tempo adalah

setiap utang lancar, termasuk utang jangka panjang yang telah

jatuh tempo dalam periode yang bersangkutan. Rasio likuditas

mencakup rasio leverage karena sama-sama menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan.

2. Rasio profitabilitas, mengukur seberapa besar kemampuan

(43)

penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri. Rasio

profitabilitas berhubungan dengan penjualan, aset dan modal, hal

ini menggambarkan pula rasio aktivitas.

Untuk mengukur likuiditas dan profitabilitas akan digunakan

indikator berikut ini (Munawir, 2002:72).

1. Rasio likuiditas, merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban finansial

yang segera harus dipenuhi (jatuh tempo) dan membayar tepat

pada waktunya. Rasio tersebut dibagi menjadi:

a. Current ratio

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri

kas, surat berharga, piutang dan persediaan, sedangkan utang

lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel jangka pendek,

utang pajak, utang lain-lain terutama utang gaji atau upah.

Current ratio merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran jangka pendek, karena rasio tersebut bisa ditutup

oleh aktiva yang bisa berubah menjadi kas dalam jangka

waktu yang mana dengan tagihan tersebut.

Aktiva lancar

Current ratio =

(44)

27

Semakin tinggi rasio lancar ini berarti semakin besar

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial

jangka pendek.

b. Acid test ratio

Rasio ini seperti halnya current ratio, tetapi hanya memperhitungkan aktiva lancar yang benar – benar liquid

saja, yakni diluar persediaan.

Aktiva lancar – persediaan

Acid test ratio =

Utang lancar

2. Rasio profitabilitas, mengukur kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba yang diperoleh dari penjualan, aset, maupun

laba bagi modal sendiri. Rasio tersebut dibagi menjadi:

a. Gross profit margin

Adalah merupakan rasio antara laba kotor yang diperoleh

perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada

periode yang sama.

Laba kotor

Gross profit margin =

Penjualan

Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga

pokok penjualan relativ lebih rendah dibandingkan dengan

(45)

b. Return on investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

Laba bersih setelah pajak

ROI =

Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh

perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi rasio

ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan

c. Return on equity (ROE) atau Return on net worth

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham

perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya

utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka

rasio ini juga akan semakin besar.

Laba bersih setelah pajak ROE =

Modal sendiri

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila

diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus

.

2.2.2.5. Kelebihan dan Keterbatasan analisa rasio keuangan

Adapun kelebihan dari analisa rasio keuangan adalah:

1. Analisa rasio dapat menilai prestasi dan kondisi keuangan

(46)

29

2. Dapat mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan

keuangan.

3. Dapat memberikan informasi bagi pengambil keputusan.

Meskipun demikian analisa rasio tetap mempunyai keterbatasan

antara lain:

1. Rasio dibentuk dari data akuntansi yang dipengaruhi dengan

penafsiran dan manipulasi.

2. Suatu rasio tertentu terdapat baik dan buruk.

3. Kecocokan dengan rasio gabungan bukan jaminan bahwa

perusahaan sedang berjalan dengan normal dan dipimpin dengan

baik.

4. Dalam mengatasi setiap rasio, angka yang diperoleh dari

perhitungan tidak berdiri sendiri.

5. Pencapaian target sesuai dengan rata–rata yang tidak

menunjukkan performance suatu perusahaan (Kasmir, 2008:113).

2.2.3. Pengukuran Kinerja

2.2.3.1. Pengertian Kinerja

Dalam dunia yang bersaing secara global kinerja sangat penting

bagi semua organisasi dalam mengukur kemampuan, keberhasilan

dan kegagalan mereka dalam mengolah sumber daya guna

pencapaian tujuan secara efektif. Efisien menggambarkan masukkan

yg diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran.

(47)

“Tingkat prestasi (kerja) hasil nyata yang dipakai yang

kadang-kadang digunakan untuk terciptanya suatu hasil dari banyak

keputusan yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen untuk

mencapai tujuan.”

Sedangkan menurut Mulyadi (1997:419)kinerja adalah :

“Perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya

dalam mencapai tujuan organisasi.”

2.2.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja organisasi yang

diinginkan dan dibutuhkan, melalui pengukuran atau penilaian

kinerja terhadap operasional perusahaan. Hasil dari pengukuran

kinerja ini nantinya dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan oleh

pemilik dan investor untuk menilai kekayaan atas investasi yang

telah dilakukan, juga berguna bagi manajemen sebagai dasar

perencanaan dan evaluasi dalam menilai efektivitas dan efisiensi

operasional perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Mulyadi (1997:420):Tujuan penilaian kinerja adalah

untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan

dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya,

agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.”

Sedangkan menurut Simamora (1999:423):Tujuan penilaian

kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku

(48)

31

2.2.3.3. Sudut Pandang Kinerja

Penilaian kinerja perusahaan berkaitan erat dengan sudut pandang

dari kelompok–kelompok yang berkepentingan (Helfert, 1996:69).

Kelompok –kelompok tersebut adalah:

1. Dari sudut pandang manajemen

Manajemen mempunyai kepentingan ganda dalam analisis

kinerja keuangan, yaitu menilai efisiensi dan profitabilitas

operasi serta menimbang seberapa efektif penggunaan sumber

daya perusahaan.

2. Dari sudut pandang pemilik

Pemilik adalah investor yaitu kepada siapa manajemen harus

bertanggung jawab dalam menentukan waktu yang tepat

pelaksanaan dan penilaian hasil operasi perusahaan, manajemen

harus memahami sudut pandang dan ekspektasi pemilik

perusahaan seperti juga memahami sudut pandang kriteria

pinjaman.

3. Dari sudut pandang pemberi pinjaman

Bila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah pada

kesinambungan perusahaan, pemberi pinjaman paling sedikit

mempunyai dua kepentingan atas perusahaan. Pemberi pinjaman

tertarik untuk meminjamkan dana kepada suatu perusahaan yang

(49)

mempertimbangkan konsekuensi negatif, seperti kegagalan dan

likuidasi.

2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Analisa Rasio

Analisa rasio merupakan bentuk atau cara yang umum

digunakan dalam analisis laporan keuangan di antara alat –alat

analisis yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan dan

kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan

(Helfert, 1996:68).

Analisis kelemahan dan kekuatan dibidang keuangan akan

sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu

dan prospeknya dimasa yang akan datang (Helfert, 1996:68).

2.2.4. Teori pendukung analisis rasio keuangan dan kinerja.

2.2.4.1. Teori pendukung analisis rasio keuangan

Teori Probabilitas: Ada tiga hal dalam membicarakan

probabilitas yaitu cobaan (eksperiment), hasil (outcome), dan

peristiwa (event). (Suharyadi, 2003:202)

Semakin tinggi liquidity ratios maka semakin besar

kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya

(Machfoedz, 1989: 73).

Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Hal ini dapat

(50)

33

Sehat atau tidak sehatnya kinerja keuangan perusahaan dapat

dilihat salah satunya dari perolehan laba dari waktu ke waktu

(Munawir, 2002:31). Jika dikaitkan dengan penelitian ini tentu saja

rasio-rasio keuangan merupakan data-data historis yang digunakan

untuk memprediksi laba di masa yang akan datang dan besarnya laba

yang diperoleh.

2.2.4.2. Teori pendukung kinerja

Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan

perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlebih dari

kinerja manajemen.

Prefer dan Salancik (1978:2) mengemukakan bahwa kunci

kelangsungan hidup organisasi terletak pada kemampuan untuk

memperoleh dan mempertahankan sumberdaya. Kebangkrutan

perusahaan merupakan ukuran kinerja jangka panjang yang

mencerminkan akhir dari akumulasi penurunan kinerja jangka

pendek secara kontinyu.

Preferdan Salancik(1978:11) mengemukakan bahwa ukuran kinerja

perusahaan dapat dilihat dari prespektif internal dan prespektif

eksternal. Prespektif internal mengacu pada ukuran efisiensi yang

dapat dievaluasi berdarkan standart internal, sedangkan prespektif

eksternal mengacu pada ukuran efektivitas yang didasarkan standart

(51)

Penggunaan rasio dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan

keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.

Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam

rentang waktu tertentu, baik penurun atau kenaikan, hasil

pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen

(Kasmir, 2008:196).

2.2.5. Kerangka pikir

Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti, maka dapat disusun kerangka pikir

terlebih dahulu diberi premis untuk mendukung penelitian ini:

Premis 1: Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan

keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bila

penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan

perkembangan keuangan bersangkutan (Riyanto,1995).

Premis 2: Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi

kondisi keuangan dan penilaian kinerja perusahaan (Kasmir

2008:104).

Premis 3: Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen

untuk perencanaan dan pengevaluasiaan prestasi atau kinerja

(52)

35

Premis 4: Rasio keuangan dapat menentukan tingkat likuiditas dan

profitabilitas suatu perusahaan bila di bandingkan (Munawir,

2002:68)

2.3. Diagram Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta untuk

memudahkan analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka dapat digambarkan dalam sebuah bagan kerangka

pikir, yaitu:

Laporan Keuangan

Perusahaan Real estate and Properti

Analisa Rasio

Perusahaan Real estate and Properti

Analisa Rasio

Ada atau tidak perbedaan kinerja keuangan tahun 2007 dan tahun

2008

(53)

2.4. Hipotesis.

Hipotesis pada dasarnya adalah merupakan asumsi atau dugaan sementara

mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya berdasarkan fakta- fakta

yang dikumpulkan, bila dugaan tersebut dapat dibuktikan maka akan dapat

diterima dan sebaliknya jika tidak dapat dibuktikan maka dugaan tersebut akan

ditolak.

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Diduga ada perbedaan kinerja Perusahaan Real estate and Properti pada tahun

2007 (sebelum krisis keuangan global) dengan tahun 2008( setelah krisis global

(54)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara bagaimana suatu penelitian

dilakukan secara berurutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif secara deskriptif dengan merumuskan hipotesis yang

selanjutnya menggunakan analisis statistik untuk menguji hipotesis.

Obyek penelitian ini adalah perusahaan real estate and properti yang

terdaftar di BEI.

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian dirancang untuk mengetahui perbedaan tingkat kinerja

keuangan perusahaan pada Perusahaan Real estate and properti , pada

tahun 2007 dan 2008. Sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui

kinerja keuangan perusahaan digunakan analisa rasio likuiditas dan rasio

profitabilitas.

Adapun definisi variabel operasional kinerja keuangan dalam

penelitian ini adalah :

1. Current ratio 2007(µ1) dan Current ratio 2008 (µ2)

Diukur dengan membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar

pada tahun 2007 dan tahun 2008.

2. Acid test ratio 2007 (µ 3) dan Acid test ratio 2008 (µ 4)

Diukur dengan membandingkan aktiva lancar setelah dikurangi

(55)

3. Gross profit margin 2007 (µ 5) dan Gross profit margin 2008 (µ 6)

Diukur dengan membandingkan penjualan setelah dikurangi harga

pokok penjualan dengan penjualan pada tahun 2007 dan tahun 2008.

4. Return on investment (ROI) 2007(µ 7) dan Return on investment (ROI)

2008 (µ 8)

Diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total

aktiva pada tahun 2007 dan tahun 2008.

5. Return on equity (ROE) 2007 (µ 9) dan Return on equity (ROE) 2007

(µ 10)

Diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan

modal sendiri pada tahun 2007 dan tahun 2008.

3.1. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

berupa laporan keuangan perusahaan Real estate and property yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 & 2008.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek

Indonesia yang berupa capital market directory dan dari situs

(56)

39

3.3.3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

melalui:

a. Dokumenter

Teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan membaca serta

mempelajari dokumen–dokumen dan catatan-catatan perusahaan yang

berkaitan dengan penelitian ini.

b. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari literatur-literatur dan karya ilmiah yang ada hubungannya

dengan penulisan penelitian yang nantinya dipergunakan sebagai dasar

pembahasan penelitian.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1. Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah apa yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yaitu Perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ada 47 Perusahaan Real estate and properti

selama periode penelitian yaitu tahun 2007 & 2008 yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Mengingat jumlah populasi masih

dalam jangkauan penelitian maka penarikan sampel dilakukan menggunakan

(57)

penelitian yaitu tahun 2007 & 2008. Nama – nama perusahaan yang menjadi

sampel adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel

No

Nama Perusahaan

1 PT Alam Sutera Realty Tbk 2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk

3 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 4 PT Bukit Darmo Property Tbk 5 PT Sentul City Tbk

6 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk

7 PT Bumi Serpong Damai Tbk

8 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk

9 PT Cowell Development Tbk

10 PT Ciputra Development Tbk 11 PT Ciputra Property Tbk 12 PT Ciputra Surya Tbk

13 PT Duta Anggada Realty Tbk 14 PT Duta Graha Indah Tbk 15 PT Intiland Development Tbk 16 PT Duta Pertiwi Tbk

17 PT Bakrieland Development Tbk

18 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk

19 PT Perdana Gapuraprima Tbk 20 PT Indonesia Paradise Property Tbk 21 PT Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk 22 PT Jaya Real Property Tbk

23 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk 24 PT Dayaindo Resources International Tbk 25 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk

(58)

41

37 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk

38 PT New Century Development Tbk

39 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk 40 PT Pakuwon Jati Tbk

41 PT Panca Wiratama Sakti Tbk 42 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 43 PT Royal Oak Development Asia Tbk 44 PT Suryainti Permata Tbk

45 PT Suryamas Dutamakmur Tbk

46 PT Summarecon Agung Tbk

47 PT Surya Semesta Internusa Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia

3.4.3 Uji Normalitas

Metode yang di gunakan dalam uji ini adalah metode kolmogrov smirnov

yaitu perbandingan antara distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan

distribusi frekuensi yang di harapkan. uji normalitas di gunakan untuk mengetahui

apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak [sumarsono ,2002;40].

Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti

distribusi normal adalah :

1. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih kecil dari 5%, maka

distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih besar dari 5%, maka

distribusi adalah normal.

3.5. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1. Teknik Analisa

Adapun analisa rasio terdiri dari :

(59)

1. Current ratio

Current ratio merupakan hasil dari aktiva lancar setelah dibagi

dengan utang lancar.

Aktiva lancar Current ratio =

Utang Lancar

2. Acid test ratio

Acid test ratio merupakan hasil dari aktiva lancar dikurangi dengan

persediaan dan dibagi dengan utang lancar.

Aktiva lancar-persediaan Acid test ratio =

Utang lancar

3. Gross profit margin

Gross profit margin merupakan hasil dari penjualan dikurangi

dengan harga pokok penjualan dan dibagi dengan penjualan.

Laba kotor Gross profit margin =

Penjualan

4.Return on invesment (ROI)

ROI merupakan hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan

total aktiva.

Laba bersih setelah pajak ROI =

Total aktiva

5.Return on equity (ROE)

ROE adalah hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan

(60)

43

Laba bersih setelah pajak ROE =

Modal sendiri

3.5.2. Uji t

Adapun prosedur yang digunakan dalam perumusan uji t untuk

sampel berpasangan (paired sampel t-test) adalah sebagai berikut:

d

a.

t

hitung dengan rumus sebagai berikut:

t

hitung

SD/√n

=

Keterangan:

t

hitung

d = nilai rata-rata perbedaan = skor signifikan

SD = Standar Deviasi

n = jumlah sampel berpasangan

(Mosem, Robert dan Lind, 1996:448)

Kriteria untuk sampel berpasangan ( pair sample t- test) :

a. Level of significance (α) sebesar 0.05 untuk uji dua sisi ( two tailed

test of significance).

b. Daerah krisis H0 ditolak apabila taraf signifikasi < Level of significance (α) sebesar 0.05 atau apabila thitung > ttabel.

Untuk beda dua rata-rata dan sampel yang berpasangan (paired

samples test) yaitu mengenai kinerja keuangan Perusahaan Real estate and

(61)

keuangan perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tersebut digunakan beberapa rasio keuangan.

3.5.3 Uji Hipotesis

Untuk pengujian digunakan uji t-student dengan prosedur sebagai berikut :

Formulasi H0 dan H1

H0 : µ12 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio.

Ha : µ1 µ2 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio.

H01: µ3 = µ4 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio.

Ha2 : µ3µ4 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio .

H03: µ5 = µ6 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin .

Ha3 : µ5µ6 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin.

H04 : µ7= µ8 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROI.

(62)

45

H05 : µ9 = µ : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan

tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE.

Ha5 : µ9µ10 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE.

(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini adalah gabungan dari Bursa Efek

Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya (BES).

Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange merupakan akhir dari

perjalanan panjang Pasar Modal Indonesia. Sejarah Pasar Modal Indonesia

dimulai dengan dibentuknya bursa efek di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun

1912 oleh Vereniging Voor de Effecttenhandel, kemudian pada tahun 1925

pemerintah colonial Belanda menambah lagi dua bursa, yaitu Bursa Efek

Semarang dan Surabaya.ketiga bursa ini menghentikan aktivitasnya menjelang

invasi Jepang pada tahun 1942,dan dimulai kembali dengan dibukanya Bursa Efek

Jakarta pada tahun 1952. Program nasionalisasi yang dilakukan pemerintah pada

tahun 1956, mengakibatkan terhentinya aktivitas pasar modal.

Tanggal 10 Agustus 1977 pemerintah mengaktifkan kembali kegiatan

pasar modal dengan membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)

yaitu sebuah badan pemerintah dibawah departemen keuangan. Kebijaksanaan

pemerintah menerbitkan paket 24 Desember 1987 (Pakdes 24), menjadikan Pasar

Modal Indonesia memasuki masa “Bullish” yang berkelanjutan tersebut akhirnya

membutuhkan profesionalisme dalam pengelolaan bursa, oleh karena itu pada

Gambar

TABEL : 1.1  Struktur
Gambar 1: Bagan Kerangka Pikir
Tabel 4.1 : Data Perubahan Current ratio tahun 2007 dan tahun
Tabel 4.2 : Data Perubahan acid test ratio tahun 2007 dan tahun 2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program

PQ4R merupakan salah satu bagian strategi elaborasi. Strategi PQ4R digunakan untuk membantu murid mengingat dan memahami apa yang mereka baca dan dapat membantu

Alat-alat tersebut seperti (gitar, kendang rampak, gong, kemling, dll) cenderung rusak karena jarang digunakan, 2) program malam pementasan di Kuliner Tjimanoek

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai sosial, serta persepsi dan nilai mata kuliah terkait berpengaruh

Based on the results of this study, it is found that there is a significant relationship between gender, age and education level of society with the number of

12 points, the font size of Word's built-in &#34;Normal&#34; style that gets automatically inserted into your document if you don't explicitly define it using a w:style element.

Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Rasio Likuiditas (terdiri dari rasio lancar dan rasio quick ), Rasio Aktivitas (terdiri dari rata-rata umur

Penyerapan uranium dalam limbah cair menggunakan mineral lokal lempung sebagai adsorben, perlu terus dikembangkan mengingat adanya kemudahan dari pengolahan lanjut