ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh :
0513010247/FE/EA
Afrik Warzuki
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
JAWA TIMUR
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh :
0513010247/FE/EA
Afrik Warzuki
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh :
0513010247/FE/EA
Afrik Warzuki
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
JAWA TIMUR
SKRIPSI
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
0513010247/FE/EA Afrik Warzuki
disetujui untuk Ujian Lisan
Pembimbing Utama
Drs.Ec.H.Tamadoy Thamrin, Msi NIP : 030
Tanggal :...
Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
0513010247/FE/EA Afrik Warzuki
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 25 Februari 2010
Pembimbing Utama : Tim penguji :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Anggota
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur
NIP. 030 202 389
SKRIPSI
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE
AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh : 0513010247/FE/EA
Afrik Warzuki
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 30 Juli 2010
Pembimbing : Tim penguji :
Pembimbing Utama Ketua
Drs. Ec. H. Tamadoy Thamrin,MM
Sekretaris
Drs. Ec. H. Tamadoy Thamrin,MM
Anggota
Dra. Diah Hari Suryaningrum,Msi,Ak
Rina Mustika SE,MM Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur
NIP. 030 202 389
i
Segala Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak
terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang
Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan Saya untuk
menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISA RASIO KEUANGAN
SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah memcurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun
dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat
tersusun sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
ii
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin N., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE. MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs.Ec. H. Tamadoy Thamrin , MM , selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar memberi
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan dan
suri tauladan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di UPN
“Veteran” Jawa Timur
6. Bapak, Ibu, Kakak, adik, dan seluruh keluarga besarku yang telah banyak
memberikan banyak dorongan, semangat serta doa restu, baik secara moril
maupun materiil.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan selalu
melimpahkan rahmat dan hidayahNya dan penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian
saran-saran dan petunjuk yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaannya. Penulis mengharapkan Karya Ilmiah ini dapat menambah
pengetahuan kita serta bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, juni 2010
iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
ABSTRAKSI ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9
2.2. Kajian Teori ... 11
2.2.1. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 11
2.2.1.1. Pengertian Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 11
2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ... 13
2.2.1.3. karakteristik kualitatif laporan keuangan ... 14
iv
2.2.1.5. jenis laporan keuangan ……… 18
2.2.2. Analisa Laporan Keuangan ... 21
2.2.2.1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan ... 21
2.2.2.2. Kegunaan Analisa Rasio ... 21
2.2.2.3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 22
2.2.2.4. Macam-macam Analisa Rasio Keuangan ... 25
2.2.2.5. Kelebihan dan Keterbatasan Analisa Rasio keuangan ... 28
2.2.3. Pengukuran Kinerja ... 29
2.2.3.1. Pengertian Kinerja ... 29
2.2.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja... 30
2.2.3.3. Sudut Pandang Kinerja ... 31
2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Rasio Keuangan ... 32
... 2.2.4. Teori Pendukung Analisa Rasio Keuangan dan Kinerja 32 2.2.4.1. Teori Pendukung Analisis Rasio Keuangan .... 32
2.2.4.2. Teori Pendukung Kinerja……….. 33
2.2.5. Kerangka Pikir ... 34
2.3. Diagram Kerangka Pikir ... 35
v
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.3.1. Jenis Data ... 38
3.3.1. Sumber Data ... 38
3.3.1. Pengumpulan Data ... 39
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 39
3.4.1. Populasi ... 39
3.4.2. Sampel ... 39
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 41
3.5.1. Teknik Analisa ... 41
3.5.2 Uji Normalitas ... 41
3.5.3. Uji t ... 43
3.5.4. Uji Hipotesis ... 44
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek penelitian ... 46
4.1.1. Gambaran umum PT.Bursa Efek Indonesia ... 46
4.1.2. Visi dan Misi PT.Bursa Efek Indonesia ... 47
4.1.3. Gambaran umum Perusahaan Real estate and Property .. 48
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50
vi
4.2.2. Deskripsi Mengenai Acid test ratio ... 53
4.2.3.Deskripsi Mengenai Gross profit margin ... 57
4.2.4. Deskripsi Mengenai Return on investment ... 60
4.2.5. Deskripsi Mengenai Return on equity ... 63
4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ... 66
4.3.1 Uji Normalitas………. 66
4.3.2 Uji Hipotesis Peneliti……… . 68
4.4. Pembahasan ... 73
4.5 implikasi hasil penelitian……… 78
4.6 Perbedaan Hasil Penelitian yang Di lakukan Sekarang dengan Penelitian Terdahulu……….. 78
4.5. Keterbatasan Peneliti ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 81
5.2. Saran ... 82
vii
2.1. Neraca ... 17
2.2. Laporan Laba Rugi ... 18
2.3. Laporan Perubahan Ekuitas... 18
2.4. Laporan Arus Kas ... 19
3.1 Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel ... 41
4.1. Data perubahan Rasio Current ratio ... 61
4.2. Data perubahan Rasio Acid test ratio ... 64
4.3. Data perubahan Rasio Gross profit margin ... 67
4.4. Data perubahan Rasio Return on investment... 6
Data perubahan Rasio Return on investment ……… 71
4.5. Data perubahan Rasio Return on equity... 10
Data perubahan Rasio Return on equity ……… .73
4.6 Hasil Uji Normalitas……….. 68
4.7. Pengolahan Paired Sampel T-test Current ratio ……….. 77
4.8. Pengolahan Paired Sampel T-test Acid test ratio ... 78
4.9. Pengolahan Paired Sampel T-test Gross profit margin ... 79
viii
4.11. Pengolahan Paired Sampel T-test Return on equity ... 81
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR :
ix LAMPIRAN :
LAMPIRAN 1.A. Perhitungan Current ratio 2007 dan Current ratio 2008 LAMPIRAN 1.B. Perhitungan Current ratio 2007 dan Current ratio 2008 LAMPIRAN 2.A. Perhitungan Acid test ratio 2007 dan Acid test ratio 2008 LAMPIRAN 2.B. Perhitungan Acid test ratio 2007 dan Acid test ratio 2008 LAMPIRAN 3.A. Perhitungan Gross profit margin 2007 dan Gross profit margin 2008
LAMPIRAN 3.A. Perhitungan Gross profit margin 2007 dan Gross profit margin 2008
LAMPIRAN 4.A. Perhitungan Return on investment 2007 dan Return on investment 2008
LAMPIRAN 4.B. Perhitungan Return on investment 2007 dan Return on investment 2008
LAMPIRAN 5.A. Perhitungan Return on equity2007 dan Return on equity 2008
LAMPIRAN 5.B. Perhitungan Return on equity2007 dan Return on equity 2008
LAMPIRAN 6. Paired Sampel T-test Current ratio
LAMPIRAN 7. Paired Sampel T-test Acid test ratio
LAMPIRAN 8. Paired Sampel T-test Gross profit margin
ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL
ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Oleh:
Afrik Warzuki
ABSTRAK
Di era yang semakin berkembang persaingan di dunia properti pun semakin ketat, hal ini suatu perusahaan mengadakan analisis terhadap laporan keuangan sangatlah penting, hal ini tidak hanya bermanfaaat bagi perusahaaan yang bersangkutan melainkan juga pihak-pihak lain yang membutuhkan, walaupun kepentingan mereka berbeda-beda. Adapun kemampuan bersaing ditentukan baik tidaknya kondisi perusahaan secara umum dan khususnya kinerja keuangan perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur kinerja perusahaan secara obyektif melalui analisa rasio keuangan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Real estate and property tahun pengamatan yaitu tahun 2007 dengan tahun 2008. Analisa penelitian ini menggunakan variabel rasio likuditas yaitu Current ratio, Acid test ratio dan rasio profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment, Return on equity. Untuk menjawab permasalahan dan hipotesis, digunakan uji t untuk dua beda rata-rata dengan sampel berpasangan
(paired sampel t-test).
Berdasarkan hasil analisa menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan jangka pendek perusahaan Real estate and property pada tahun 2007 (sebelum krisis keuangan global) dan 2008(setelah krisis keuangan global), pada rasio likuditas yaitu Current ratio, Acid test ratio, dan rasio profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga ada perbedaan kinerja keuangan jangka pendek perusahaan Real estate and property. Pada tahun 2007 dan 2008 tidak terbukti kebenarannya.
BY:
Afrik Warzuki
ABSTRACTION
At the era that competition in property sector increases tighter. In this condition companies held financial analyze report that very important for the companies. It will give benevit for companies and help other person that need the analyze of financial ratio,otherwise there have a different destination for it.. competition capability is being decided good or not by the companies condition as general and specific at the financial prestation of companies. the prestation of company can be able to measure the companies objectly by analyze of financial ratio.
This research used sekunder data obtain from financial report of the real estate and property companies at target years which is 2007 and 2008. Analyze of research used variable of likuidity ratio such as current ratio, acid test ratio and provitability ratio such as gross provit margin, return of investment, return of equity. To answer the problem and hipotesis , T-test used for two different mean with paired sample t test.
Based of the analyze result said that there are no significant different at the prestation of financial at 2007( before global financial krisis) and 2008( after global financial crisis). At the likuidity ratio such as current ratio, acid test ratio and provitability ratio such as gross provit margin, return of investment, return of equity that used in this research.The result hipotesis that there is a different short term of financial of Work ability real estate and property at 2007 and 2008 the hipotesis can’t be proof.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semakin tajamnya persaingan ekonomi dan bisnis pada saat ini baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, dan cepatnya perubahan di segala bidang menyebabkan begitu banyak perkembangan pemikiran dan peran di segala bidang misalnya di bidang manajemen keuangan menjadi semakin besar.
Sejarah perkembangan perusahaan, pada umumnya dapat diketahui bahwa keuangan merupakan masalah di dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan, disamping masalah-masalah marketing, di dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.
Analisa laporan keuangan meliputi permasalahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur antara hubungan unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
perbedaan dalam menganalisa laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan pada analisa tersebut, artinya penafsiran atau hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Selain itu laporan keuangan di masa lalu dapat digunakan oleh para pemakai untuk melihat serta menilai perkembangan usaha perusahaan dari tahun ke tahun serta memprediksi perkembangan atau kinerja keuangan perusahan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan itu sendiri akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan jika dianalisa lebih lanjut, sehingga akan diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil, dengan menganalisa pos-pos yang ada dalam laporan laba rugi, akan diperoleh gambaran mengenai hasil usaha serta perkembangan perusahaan (Lukas, 1993:76).
3
perusahaan, dan bagi pemerintah, laporan keuangan berguna untuk menentukan besarnya pajak yang akan dibebankan perusahaan (Baridwan, 2000:18).
Analisa rasio bertujuan untuk membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari laporan keuangan.
Suatu perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien dan efektif, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan yang dibuat oleh seorang manajer telah berhasil. Di sini terlihat pentingnya suatu perencanaan dan strategi disusun, agar jalannya perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Selain itu keberhasilan seorang manajer dapat diukur dengan mengetahui kinerja perusahaan yang selama ini dicapai. Kinerja merupakan prospek, pertumbuhan serta potensi dibanding dengan waktu dan perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Kinerja juga merupakan salah satu alat ukur kemajuan usaha (Munawir, 2002:37).
Analisa terhadap perusahaan sangat diperlukan, apakah suatu perusahaan benar-benar menjalankan usahanya secara efektif dan efisien dengan rasio yang ada. Analisa faktor-faktor fundamental merupakan suatu analisa perbandingan kinerja berdasarkan laporan keuangan suatu perusahaan. Jadi laporan keuangan sebagai salah satu laporan yang tersusun dari serangkaian data akuntansi mempunyai peran dalam pemikiran kinerja perusahaan (Munawir, 2002:8).
posisi keuangan. Laporan keuangan sebagai sumber informasi akan lebih bermanfaat bila laporan keuangan tersebut dibandingkan dengan periode dalam menganalisa perkembangan perusahaan, juga dapat melihat efisiensi tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan (Munawir, 2002:9).
Agar suatu perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, maka pihak manajemen harus pandai-pandai menjalankan perusahaan dan pengambilan keputusan yang tepat (Munawir, 2002:199), adapun kemampuan bersaing perusahaan ditentukan oleh baik tidaknya kondisi perusahaan secara umum dan khususnya kinerja keuangan perusahaan.
5
Mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan perusahaan para analisa keuangan ingin melakukan pemeriksaan pada berbagai aspek dari laporan keuangan, adapun alat yang digunakan adalah analisa rasio.
Analisa rasio laporan keuangan dapat menggambarkan hubungan antar pos yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan, dengan perbandingan angka rasio dapat diketahui adanya perubahan angka rasio yang dimiliki, serta dapat diketahui tingkat likuiditas dan profitabilitas dari perusahaan, sehingga berdasarkan hasil analisa itu diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan tersebut untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya dan dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.
Sistem Penilaian Kinerja adalah suatu panduan bagi industri untuk dapat beroperasi dengan baik, sehingga melalui penilaian kinerja, perusahan dapat mengetahui posisinya saat ini sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dalam keuangan. Ukuran kinerja dalam penilaian kinerja ini adalah: rasio likuditas: current
ratio, acid test ratio ,rasio provitabilitas : gross profit margin, return on investment,
return on equity. Melalui penilaian kinerja ini perusahaan akan mengetahui kondisi
Tabel 1.1 Struktur PRODUK DOMESTIK BRUTO [PDB] Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007—2008 (persentase)
Lapangan Usaha 2007 2008
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
13.7 14.4
2. Pertambangan dan Penggalian 11.2 11.0 3. Industri Pengolahan 27.1 27.9 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0.9 0.8 5. Konstruksi 7.7 8.4 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 14.9 14.0 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6.7 6.3 8. Keuangan, Real estat dan Jasa
Perusahaan
7.7 7.4
9. Jasa-jasa 10.1 9.8 Produk Domestik Bruto (PDB) 100.0 100.0 PDB Tanpa Migas 89.5 89.3 Sumber: Badan pusat statistik
7
perubahan ekonomi dan krisis keuangan sepanjang tahun 2008 dengan tahun sebelumnya, apabila dinilai dari hasil rasio keuangan. Perusahaan yang bergerak di bidang real estate and property mempunyai prospek yang baik dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, dalam hal ini tidak luput dari prestasi yang diukir perusahaan. Untuk mengetahui hal tersebut lebih jauh, maka penulis memilih judul : “Analisa rasio keuangan sebagai alat evaluasi kinerja keuangan pada perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI.”
1.2. Rumusan masalah
Pemakaian analisa rasio keuangan sebagai alat untuk mengevaluasi tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan sangat penting .
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya yaitu:
“Apakah ada perbedaan kinerja keuangan Perusahaan real estate and property antara tahun 2007 dan tahun 2008?.”
1.3. Tujuan Penelitian
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan meneliti perbedaan kinerja keuangan perusahaan real estate and property dengan menggunakan rasio likuditas dan rasio provitabilitas .
1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat membantu pimpinan perusahaan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha di masa yang akan datang. 1.4.2. Manfaat bagi peneliti
Melatih penulis dalam mengadakan analisa melalui penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima didalam bangku kuliah.
1.4.3. Manfaat bagi Universitas
Bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh mahasiswa lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam mempelajari permasalahan yang sama, selain itu juga untuk melengkapi perpustakaan .
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Sujiati Putri (2002): Penelitian ini mengambil judul “Evaluasi kinerja
perusahaan dengan rasio keuangan PT. Komatsu Indonesia periode
1998-2002”. Penelitian ini untuk menganalisis kinerja PT. Komatsu
Indonesia periode 1998-2002. Pengukuran kinerja ini menggunakan
analisis rasio yang meliputi rasio likuiditas (current ratio, quick ratio,
cash ratio, working capital to total asset ratio), rasio leverage (total debt to equity ratio, total debt to total asset, long term debt to equity ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, rate of return on investment, rate of return on equity), dan rasio aktivitas
(inventory turnover, total asset turnover, working capital turnover).
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diidentifikasi kelebihan,
kelemahan, dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi guna
mencapai suatu perbaikan kinerja ke arah yang lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuditas PT. Komatsu
Indonesia secara keseluruhan dalam keadaan yang aman dan
menunjukkan peningkatan yang berarti bagi perusahaan. Begitu pula
dengan rasio leverage yang rata-rata dibawah 100%, hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan untuk
membayar utang. Sedangkan profitabilitas cenderung mengalami
perusahaan dan kerugian yang di alami perusahaan. Rasio aktivitas
juga cenderung mengalami penurunan yang kenaikan penjualan yang
tidak sebanding dengan kenaikan total aktiva dan modal kerja.
2. Setiawan Enggo (2004): Penelitian ini mengambil judul “Analisis
Rasio Keuangan Dan Analisis Z Score Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT “XYZ” Sidoarjo”. Penelitian ini untuk
mengetahui : 1) Penggunaan analisis rasio keuangan dan analisis Z
Score untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada PT. “XYZ”
Sidoarjo; 2) Mengetahui kinerja keuangan PT. “XYZ” Sidoarjo jika
diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis Z
Score.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas mengalami
kecenderungan penurunan dari hasil rasio yaitu current ratio, quick ratio, maupun cash ratio. Berdasarkan rasio-rasio profitabilitas kinerja perusahaan dalam memperoleh laba mengalami naik turun.
3. Riyadi Arie (2006); Peneliti tersebut mengambil judul “Analisa Rasio
Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kenerja Keuangan Pada
Perusahan Asuransi Kerugian Yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”
Permasalahan yang diambil adalah apakah rasio early warning system
mampu memprediksi kinerja keuangan pada perusahaan asuransi
kerugian yang go public di BEJ.
Hipotesis yang diambil adalah diduga bahwa 14 rasio early warning
11
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa diantara 14 rasio early warning
system yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan diduga bahwa
14 rasio early warning system dapat memprediksi kinerja keuangan
dimasa yang akan datang tidak terbukti kebenarnnya.
2.2. Kajian Teori
2.2.1. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan
2.2.1.1. Pengertian Pelaporan Keuangan dan Laporan keuangan
Akuntansi berkepentingan tidak hanya dengan laporan keuangan
tetapi lebih berkepentingan dengan pelaporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai
tujuan menyediakan informasi yang bermanfaat dan relevan. Laporan
keuangan memang akan menuju ketujuan yang sama, tetapi beberapa
informasi tertentu yang relevan akan lebih efektif disampaikan melalui
media pelaporan keuangan dengan tetap memfokuskan laporan
keuangan sebagai media utama dan pusat perhatian pelaporan
keuangan (a central of financial reporting). (Kodrat, 2006).
Pelaporan keuangan yang andal membantu masyarakat dalam
mengalokasikan sumber daya dengan cara efisien. Tujuan utamanya
adalah mendistribusikan sumber daya modal yang terbatas ke sektor
produksi barang dan jasa yang permintaannya besar (Kodrat, 2006).
Sumber daya ekonomik tertarik pada industri, kawasan geografis dan
sebagai sanggup memakai sumber daya ekonomik tersebut secara baik
(Simamora, 1999:8).
Faktor lingkungan akan menentukan tujuan pelaporan
keuangan apa yang akan dicapai oleh informasi akuntansi, tujuan
pelaporan akan menentukan informasi apa yang harus
dikomunikasikan kepada pihak yang dianggap berkepentingan.
Informasi yang dipilih dan dinilai relevan akan menentukan elemen
laporan keuangan yang dapat mempresentasikan keadaan fisik
maupun non fisik perusahaan dan hasil pengukurannya secara objektif
akan dituangkan dalam media utama berupa laporan keuangan
(Kodrat, 2006).
Secara skematik hubungan antara tujuan, informasi, elemen dan
media pelaporan mengisyaratkan bahwa struktur akuntansi harus
mempunyai suatu kerangka dasar untuk menentukan informasi apa
saja yang dapat masuk kedalam laporan keuangan dan informasi apa
yang lebih baik disajikan melalui media lain selain laporan keuangan
utama. Laporan keuangan utama dianggap sebagai laporan keuangan
formal dan merupakan informasi minimal yang harus disajikan oleh
akuntansi. Kerangka akuntansi yang sekarang berjalan (di Amerika)
masih dilandasi oleh konsep objektivitas dan keterujian data walaupun
karakteristik relevansi merupakan pertimbangan utama (Kodrat,
13
Pelaporan keuangan terdiri dari elemen-elemen menurut
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 3 dan kemudian diganti dengan SFAC No. 6 elemen pelaporan keuangan
terdiri dari : aktiva, kewajiban, ekuitas, setoran pemilik (investment by
owner), distribusi pada pemilik (distribution of owner), comprehensive income, income, revenue, expenses, gains dan losses (Kodrat, 2006).
2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan Baridwan (2000:4)sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang
sumber–sumber informasi ekonomi dan kewajiban serta modal
suatu perusahaan.
2. Memberikan informasi yang dipercayai mengenai perubahan dalam
sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
sumber–sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi
mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.
5. Mengungkap sejauh mana informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai
Dari tujuan laporan keuangan tersebut diatas dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Tujuan Umum : laporan keuangan yang disiapkan untuk
kelompok pemakai eksternal, terutama investor atau calon
investor dan kreditor yang terlibat secara finansial dengan
suatu perusahaan namun bukan merupakan bagian dari tim
manajemen.
2. Tujuan Khusus : laporan keuangan yang disiapkan untuk
manajemen yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
2.2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Informasi laporan keuangan Baridwan (2000:5) akan
bermanfaat bila memenuhi ketujuh kualitas sebagai berikut :
1. Relevan
Suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud
penggunaannya sesuai dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih
meode–metode pengukuran dan pelaporan akuntansi. Keuangan
yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam
mengambil jenis–jenis keputusan yang menggunakan data–data
akuntansi keuangan.
15
Informasi yang disajikan harus dapat dipahami oleh pemakainya
akan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan
batas pengertian para pemakai.
3. Daya Uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari
pertimbangan-pertimbangan dan pendapat yang subyektif, dengan demikian
untuk meningkatkan informasi dapat diuji kebenarannya oleh para
pengukur yang independen dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan
tidak bergantung dengan kebutuhan dan kegiatan-kegiatan pihak
tertentu.
5. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan
keputusan–keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut.
6. Daya Banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari
perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan
7. Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntasi
keuangan yang dapat memenuhi secukupnya tujuan kualitas diatas.
2.2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan, Djarwanto
(1996:12-13)antara lain:
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik merupakan
laporan antara atau interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan
laporan yang final, karena laba rugi riil (laba rugi final) hanya
dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidir.
Alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk
periode waktu tertentu, dalam periode tertentu dipengaruhi pula
adanya pertimbangan pribadi, pertimbangan pribadi ini
misalnya dalam memilih metode yang akan digunakan.
Transaksi penghasilan dan biaya akan terjadi terus–menerus
selama umur perusahaan, di mana setiap periodenya disisipi
dengan laporan keuangan (interim report).
Jelas bahwa sebenarnya data laporan keuangan itu bersifat
tidak pasti, tidak dapat diukur secara mutlak teliti,
17
2. Laporan keuangan nampaknya ditunjukkan dalam jumlah
rupiah yang pasti, sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja
berbeda bila dipergunakan standar lain ( karena adanya lebih
dari satu standar yang diperkenankan), apalagi bila
dibandingkan dengan laporan keuangan seandainya perusahaan
itu dilikuidir, jumlah rupiahnya dapat sangat berbeda. Aktiva
tetap dinilai berdasarkan data historisnya, jumlahnya kemudian
dikurangi dengan akumulasi penyusutan, jumlah bersihnya
tidak mencerminkan nilai penjualan aktiva itu (nilai bukunya
belum tentu sama dengan harga pasar sekarang).
3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi keuangan
dari waktu ke waktu, di mana daya beli uang tersebut akan terus
menurun dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya, oleh
karena itu untuk menghindari adanya analisa yang
menyesatkan, analisa perbandingan harus dilakukan dengan
hati-hati.
4. Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap
mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak
mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi
keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat
diukur dalam satuan uang. Misalnya, reputasi dan prestasi
perusahaan, kualitas barang yang dihasilkan, kondisi pesaing,
2.2.1.5. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Standart Akuntansi Keuangan No. 1
(2007: 8-17) yang disusun terdiri dari :
1. Neraca
Laporan keuangan yang menggambarkan keadaan harta,
kewajiban atau hutang serta modal pada akhir periode tertentu.
Tabel 2.1. : Neraca
Total kewajiban dan ekuitas pemilik $ 16.450 16.050
Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
2. Laba Rugi
Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha berupa
pendapatan yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada
19
Tabel 2.2. : Laporan Laba Rugi
Computer King Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Pendapatan honor $ 7.500 Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
3. Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas yang
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan perusahaan selama periode laporan.
Tabel 2.3. : Laporan Perubahan Ekuitas
Computer King Laporan Ekuitas Pemilik
4. Laporan Arus Kas
Laporan yang mununjukkan penerimaan dan pengeluaran
selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Tabel 2.4. : Laporan Arus Kas
Computer King Laporan Arus Kas
Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Arus kas dari aktivitas operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan $ 7.500 Dikurangi pembayaran kas untuk beban dan
pembayaran kepada kreditur
arus kas bersih dari aktivitas operasi $ 2.900 4.600
Arus kas dari aktivitas investasi :
Pembayaran untuk akuisisi tanah (10.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Kas yang diterima sebagai ivestasi pemilik $ 15.000 Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca, laporan
laba rugi dan laporan arus kas yang sifatnya memberikan
penjelasan baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas,
termasuk komitmen dan kontinjensi serta transaksi-transaksi
21
2.2.2. Analisa Laporan Keuangan
2.2.2.1. Pengertian analisa laporan keuangan
Mengadakan analisa hubungan dari pos dalam laporan keuangan
merupakan dasar untuk menginterprestasikan kondisi keuangan dari
hasil operasi perusahaan. Rasio ini menunjukkan suatu hubungan atau
pertimbangan suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan
menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat menjelaskan atau
memberi gambaran tentang baik tidaknya posisi keuangan perusahaan.
Terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio
pembanding yang digunakan sebagai standar Alwi (1993:107).
Alat-alat analisis dalam pembelanjaan disebutkan bahwa analisa
rasio adalah “ Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian
relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara
faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan keuangan
Alwi (1993:107).
2.2.2.2. Kegunaan Analisa Rasio
Rasio keuangan digunakan untuk mengurangi banyaknya
informasi relevan pada serangkaian indikator keuangan yang terbatas
dan untuk meniadakan pengaruh ukuran besarnya peruasahaan (size
company) sehingga perbandingan antar perusahaan pada skala yang berbeda dapat dilakukan (Rees,1995). Bam‘s (1987) aplikasi rasio
keuangan diidentifikasikan menjadi dua yaitu : rasio keuangan
Aplikasi rasio keuangan positif berhubungan dengan estimasi
hubungan-hubungan empiris seperti prediksi kebangkrutan. Aplikasi
rasio keuangan normatif dilakukan dengan membandingkan rasio
keuangan perusahaan dengan perusahaan yang dijadikan benchmark
(biasanya mean industri), untuk menentukan kinerjanya.
2.2.2.3. Metode dan teknik analisis laporan keuangan
Analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau
mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode
dan teknik analisa (alat-alat analisa) yang digunakan untuk
menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam
laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari
masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau diperbandingkan
dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau laporan keuangan
perusahaan lainnya Munawir (2002:35).
Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap
penganalisaan keuangan Munawir (2002:58)yaitu :
1. Analisa horizontal atau analisis dinamis atau time-series technique
Yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan
perusahaan untuk beberapa periode, sehingga akan diketahui
23
2. Analisa vertical atau analisis statis atau cross-sectional technique
Yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu
periode atau saat itu saja, yaitu dengan memperbandingkan antara
pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan
tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau
hasil opersai pada saat itu.
Adapun teknik-teknik analisa yang bisa digunakan dalam
analisa laporan keuangan Munawir (2002:36)adalah sebagai berikut:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan
laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan
menunjukkan :
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
b. Kenaikkan atau penurunan dalam presentase.
c. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio.
d. Prosentase dari total
Analisa dengan menggunakan metode ini kan dapat diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis)
Adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi
daripada keaadan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement
Adalah suatu analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada
masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk
mengetahui struktur permodalannya dan kompensisi perongkosan
yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
Adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisa rasio
Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan daripada
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analaisa perubahan laba kotor (gross profit analysis)
Adalah analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor
pada perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan
laba kotor suatu periode dengan laba yang di budgetkan untuk
25
8. Analisa break-even
Adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang
harus dicapai oleh suatu perushaan agar tidak menderita kerugian,
tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa
break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau
kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
2.2.2.4. Macam – macam Analisa Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jenis rasio banyak sekali karena
rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.
Tidak ada satu analisa rasio yang dapat menjawab semua
kepentingan tersebut, dengan demikian untuk menjawabnya
digunakan beberapa rasio keuangan (Kodrat, 2006). Rasio yang
akan digunakan menjawab penelitian ini adalah :
1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi
(jatuh tempo) dan membayar tepat pada waktunya. Kewajiban
finansial yang segera harus dipenuhi atau jatuh tempo adalah
setiap utang lancar, termasuk utang jangka panjang yang telah
jatuh tempo dalam periode yang bersangkutan. Rasio likuditas
mencakup rasio leverage karena sama-sama menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan.
2. Rasio profitabilitas, mengukur seberapa besar kemampuan
penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri. Rasio
profitabilitas berhubungan dengan penjualan, aset dan modal, hal
ini menggambarkan pula rasio aktivitas.
Untuk mengukur likuiditas dan profitabilitas akan digunakan
indikator berikut ini (Munawir, 2002:72).
1. Rasio likuiditas, merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban finansial
yang segera harus dipenuhi (jatuh tempo) dan membayar tepat
pada waktunya. Rasio tersebut dibagi menjadi:
a. Current ratio
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri
kas, surat berharga, piutang dan persediaan, sedangkan utang
lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel jangka pendek,
utang pajak, utang lain-lain terutama utang gaji atau upah.
Current ratio merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran jangka pendek, karena rasio tersebut bisa ditutup
oleh aktiva yang bisa berubah menjadi kas dalam jangka
waktu yang mana dengan tagihan tersebut.
Aktiva lancar
Current ratio =
27
Semakin tinggi rasio lancar ini berarti semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial
jangka pendek.
b. Acid test ratio
Rasio ini seperti halnya current ratio, tetapi hanya memperhitungkan aktiva lancar yang benar – benar liquid
saja, yakni diluar persediaan.
Aktiva lancar – persediaan
Acid test ratio =
Utang lancar
2. Rasio profitabilitas, mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba yang diperoleh dari penjualan, aset, maupun
laba bagi modal sendiri. Rasio tersebut dibagi menjadi:
a. Gross profit margin
Adalah merupakan rasio antara laba kotor yang diperoleh
perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada
periode yang sama.
Laba kotor
Gross profit margin =
Penjualan
Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga
pokok penjualan relativ lebih rendah dibandingkan dengan
b. Return on investment (ROI)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Laba bersih setelah pajak
ROI =
Total Aktiva
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh
perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi rasio
ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan
c. Return on equity (ROE) atau Return on net worth
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka
rasio ini juga akan semakin besar.
Laba bersih setelah pajak ROE =
Modal sendiri
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila
diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus
.
2.2.2.5. Kelebihan dan Keterbatasan analisa rasio keuangan
Adapun kelebihan dari analisa rasio keuangan adalah:
1. Analisa rasio dapat menilai prestasi dan kondisi keuangan
29
2. Dapat mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan
keuangan.
3. Dapat memberikan informasi bagi pengambil keputusan.
Meskipun demikian analisa rasio tetap mempunyai keterbatasan
antara lain:
1. Rasio dibentuk dari data akuntansi yang dipengaruhi dengan
penafsiran dan manipulasi.
2. Suatu rasio tertentu terdapat baik dan buruk.
3. Kecocokan dengan rasio gabungan bukan jaminan bahwa
perusahaan sedang berjalan dengan normal dan dipimpin dengan
baik.
4. Dalam mengatasi setiap rasio, angka yang diperoleh dari
perhitungan tidak berdiri sendiri.
5. Pencapaian target sesuai dengan rata–rata yang tidak
menunjukkan performance suatu perusahaan (Kasmir, 2008:113).
2.2.3. Pengukuran Kinerja
2.2.3.1. Pengertian Kinerja
Dalam dunia yang bersaing secara global kinerja sangat penting
bagi semua organisasi dalam mengukur kemampuan, keberhasilan
dan kegagalan mereka dalam mengolah sumber daya guna
pencapaian tujuan secara efektif. Efisien menggambarkan masukkan
yg diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran.
“Tingkat prestasi (kerja) hasil nyata yang dipakai yang
kadang-kadang digunakan untuk terciptanya suatu hasil dari banyak
keputusan yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen untuk
mencapai tujuan.”
Sedangkan menurut Mulyadi (1997:419)kinerja adalah :
“Perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya
dalam mencapai tujuan organisasi.”
2.2.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja organisasi yang
diinginkan dan dibutuhkan, melalui pengukuran atau penilaian
kinerja terhadap operasional perusahaan. Hasil dari pengukuran
kinerja ini nantinya dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan oleh
pemilik dan investor untuk menilai kekayaan atas investasi yang
telah dilakukan, juga berguna bagi manajemen sebagai dasar
perencanaan dan evaluasi dalam menilai efektivitas dan efisiensi
operasional perusahaan dalam mencapai tujuan.
Menurut Mulyadi (1997:420): “Tujuan penilaian kinerja adalah
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.”
Sedangkan menurut Simamora (1999:423): “Tujuan penilaian
kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku
31
2.2.3.3. Sudut Pandang Kinerja
Penilaian kinerja perusahaan berkaitan erat dengan sudut pandang
dari kelompok–kelompok yang berkepentingan (Helfert, 1996:69).
Kelompok –kelompok tersebut adalah:
1. Dari sudut pandang manajemen
Manajemen mempunyai kepentingan ganda dalam analisis
kinerja keuangan, yaitu menilai efisiensi dan profitabilitas
operasi serta menimbang seberapa efektif penggunaan sumber
daya perusahaan.
2. Dari sudut pandang pemilik
Pemilik adalah investor yaitu kepada siapa manajemen harus
bertanggung jawab dalam menentukan waktu yang tepat
pelaksanaan dan penilaian hasil operasi perusahaan, manajemen
harus memahami sudut pandang dan ekspektasi pemilik
perusahaan seperti juga memahami sudut pandang kriteria
pinjaman.
3. Dari sudut pandang pemberi pinjaman
Bila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah pada
kesinambungan perusahaan, pemberi pinjaman paling sedikit
mempunyai dua kepentingan atas perusahaan. Pemberi pinjaman
tertarik untuk meminjamkan dana kepada suatu perusahaan yang
mempertimbangkan konsekuensi negatif, seperti kegagalan dan
likuidasi.
2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Analisa Rasio
Analisa rasio merupakan bentuk atau cara yang umum
digunakan dalam analisis laporan keuangan di antara alat –alat
analisis yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan
(Helfert, 1996:68).
Analisis kelemahan dan kekuatan dibidang keuangan akan
sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu
dan prospeknya dimasa yang akan datang (Helfert, 1996:68).
2.2.4. Teori pendukung analisis rasio keuangan dan kinerja.
2.2.4.1. Teori pendukung analisis rasio keuangan
Teori Probabilitas: Ada tiga hal dalam membicarakan
probabilitas yaitu cobaan (eksperiment), hasil (outcome), dan
peristiwa (event). (Suharyadi, 2003:202)
Semakin tinggi liquidity ratios maka semakin besar
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya
(Machfoedz, 1989: 73).
Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Hal ini dapat
33
Sehat atau tidak sehatnya kinerja keuangan perusahaan dapat
dilihat salah satunya dari perolehan laba dari waktu ke waktu
(Munawir, 2002:31). Jika dikaitkan dengan penelitian ini tentu saja
rasio-rasio keuangan merupakan data-data historis yang digunakan
untuk memprediksi laba di masa yang akan datang dan besarnya laba
yang diperoleh.
2.2.4.2. Teori pendukung kinerja
Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan
perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlebih dari
kinerja manajemen.
Prefer dan Salancik (1978:2) mengemukakan bahwa kunci
kelangsungan hidup organisasi terletak pada kemampuan untuk
memperoleh dan mempertahankan sumberdaya. Kebangkrutan
perusahaan merupakan ukuran kinerja jangka panjang yang
mencerminkan akhir dari akumulasi penurunan kinerja jangka
pendek secara kontinyu.
Preferdan Salancik(1978:11) mengemukakan bahwa ukuran kinerja
perusahaan dapat dilihat dari prespektif internal dan prespektif
eksternal. Prespektif internal mengacu pada ukuran efisiensi yang
dapat dievaluasi berdarkan standart internal, sedangkan prespektif
eksternal mengacu pada ukuran efektivitas yang didasarkan standart
Penggunaan rasio dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.
Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam
rentang waktu tertentu, baik penurun atau kenaikan, hasil
pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen
(Kasmir, 2008:196).
2.2.5. Kerangka pikir
Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti, maka dapat disusun kerangka pikir
terlebih dahulu diberi premis untuk mendukung penelitian ini:
Premis 1: Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bila
penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan bersangkutan (Riyanto,1995).
Premis 2: Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi
kondisi keuangan dan penilaian kinerja perusahaan (Kasmir
2008:104).
Premis 3: Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen
untuk perencanaan dan pengevaluasiaan prestasi atau kinerja
35
Premis 4: Rasio keuangan dapat menentukan tingkat likuiditas dan
profitabilitas suatu perusahaan bila di bandingkan (Munawir,
2002:68)
2.3. Diagram Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta untuk
memudahkan analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, maka dapat digambarkan dalam sebuah bagan kerangka
pikir, yaitu:
Laporan Keuangan
Perusahaan Real estate and Properti
Analisa Rasio
Perusahaan Real estate and Properti
Analisa Rasio
Ada atau tidak perbedaan kinerja keuangan tahun 2007 dan tahun
2008
2.4. Hipotesis.
Hipotesis pada dasarnya adalah merupakan asumsi atau dugaan sementara
mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya berdasarkan fakta- fakta
yang dikumpulkan, bila dugaan tersebut dapat dibuktikan maka akan dapat
diterima dan sebaliknya jika tidak dapat dibuktikan maka dugaan tersebut akan
ditolak.
Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Diduga ada perbedaan kinerja Perusahaan Real estate and Properti pada tahun
2007 (sebelum krisis keuangan global) dengan tahun 2008( setelah krisis global
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara bagaimana suatu penelitian
dilakukan secara berurutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif secara deskriptif dengan merumuskan hipotesis yang
selanjutnya menggunakan analisis statistik untuk menguji hipotesis.
Obyek penelitian ini adalah perusahaan real estate and properti yang
terdaftar di BEI.
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian dirancang untuk mengetahui perbedaan tingkat kinerja
keuangan perusahaan pada Perusahaan Real estate and properti , pada
tahun 2007 dan 2008. Sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui
kinerja keuangan perusahaan digunakan analisa rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas.
Adapun definisi variabel operasional kinerja keuangan dalam
penelitian ini adalah :
1. Current ratio 2007(µ1) dan Current ratio 2008 (µ2)
Diukur dengan membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar
pada tahun 2007 dan tahun 2008.
2. Acid test ratio 2007 (µ 3) dan Acid test ratio 2008 (µ 4)
Diukur dengan membandingkan aktiva lancar setelah dikurangi
3. Gross profit margin 2007 (µ 5) dan Gross profit margin 2008 (µ 6)
Diukur dengan membandingkan penjualan setelah dikurangi harga
pokok penjualan dengan penjualan pada tahun 2007 dan tahun 2008.
4. Return on investment (ROI) 2007(µ 7) dan Return on investment (ROI)
2008 (µ 8)
Diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total
aktiva pada tahun 2007 dan tahun 2008.
5. Return on equity (ROE) 2007 (µ 9) dan Return on equity (ROE) 2007
(µ 10)
Diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri pada tahun 2007 dan tahun 2008.
3.1. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
berupa laporan keuangan perusahaan Real estate and property yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 & 2008.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek
Indonesia yang berupa capital market directory dan dari situs
39
3.3.3. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
melalui:
a. Dokumenter
Teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan membaca serta
mempelajari dokumen–dokumen dan catatan-catatan perusahaan yang
berkaitan dengan penelitian ini.
b. Studi Kepustakaan
Yaitu mempelajari literatur-literatur dan karya ilmiah yang ada hubungannya
dengan penulisan penelitian yang nantinya dipergunakan sebagai dasar
pembahasan penelitian.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.4.1. Populasi
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah apa yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yaitu Perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ada 47 Perusahaan Real estate and properti
selama periode penelitian yaitu tahun 2007 & 2008 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Mengingat jumlah populasi masih
dalam jangkauan penelitian maka penarikan sampel dilakukan menggunakan
penelitian yaitu tahun 2007 & 2008. Nama – nama perusahaan yang menjadi
sampel adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel
No
Nama Perusahaan
1 PT Alam Sutera Realty Tbk 2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk
3 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 4 PT Bukit Darmo Property Tbk 5 PT Sentul City Tbk
6 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
7 PT Bumi Serpong Damai Tbk
8 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
9 PT Cowell Development Tbk
10 PT Ciputra Development Tbk 11 PT Ciputra Property Tbk 12 PT Ciputra Surya Tbk
13 PT Duta Anggada Realty Tbk 14 PT Duta Graha Indah Tbk 15 PT Intiland Development Tbk 16 PT Duta Pertiwi Tbk
17 PT Bakrieland Development Tbk
18 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
19 PT Perdana Gapuraprima Tbk 20 PT Indonesia Paradise Property Tbk 21 PT Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk 22 PT Jaya Real Property Tbk
23 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk 24 PT Dayaindo Resources International Tbk 25 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
41
37 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk
38 PT New Century Development Tbk
39 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk 40 PT Pakuwon Jati Tbk
41 PT Panca Wiratama Sakti Tbk 42 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 43 PT Royal Oak Development Asia Tbk 44 PT Suryainti Permata Tbk
45 PT Suryamas Dutamakmur Tbk
46 PT Summarecon Agung Tbk
47 PT Surya Semesta Internusa Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia
3.4.3 Uji Normalitas
Metode yang di gunakan dalam uji ini adalah metode kolmogrov smirnov
yaitu perbandingan antara distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan
distribusi frekuensi yang di harapkan. uji normalitas di gunakan untuk mengetahui
apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak [sumarsono ,2002;40].
Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti
distribusi normal adalah :
1. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih kecil dari 5%, maka
distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih besar dari 5%, maka
distribusi adalah normal.
3.5. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis
Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1. Teknik Analisa
Adapun analisa rasio terdiri dari :
1. Current ratio
Current ratio merupakan hasil dari aktiva lancar setelah dibagi
dengan utang lancar.
Aktiva lancar Current ratio =
Utang Lancar
2. Acid test ratio
Acid test ratio merupakan hasil dari aktiva lancar dikurangi dengan
persediaan dan dibagi dengan utang lancar.
Aktiva lancar-persediaan Acid test ratio =
Utang lancar
3. Gross profit margin
Gross profit margin merupakan hasil dari penjualan dikurangi
dengan harga pokok penjualan dan dibagi dengan penjualan.
Laba kotor Gross profit margin =
Penjualan
4.Return on invesment (ROI)
ROI merupakan hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan
total aktiva.
Laba bersih setelah pajak ROI =
Total aktiva
5.Return on equity (ROE)
ROE adalah hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan
43
Laba bersih setelah pajak ROE =
Modal sendiri
3.5.2. Uji t
Adapun prosedur yang digunakan dalam perumusan uji t untuk
sampel berpasangan (paired sampel t-test) adalah sebagai berikut:
d
a.
t
hitung dengan rumus sebagai berikut:t
hitungSD/√n
=
Keterangan:
t
hitungd = nilai rata-rata perbedaan = skor signifikan
SD = Standar Deviasi
n = jumlah sampel berpasangan
(Mosem, Robert dan Lind, 1996:448)
Kriteria untuk sampel berpasangan ( pair sample t- test) :
a. Level of significance (α) sebesar 0.05 untuk uji dua sisi ( two tailed
test of significance).
b. Daerah krisis H0 ditolak apabila taraf signifikasi < Level of significance (α) sebesar 0.05 atau apabila thitung > ttabel.
Untuk beda dua rata-rata dan sampel yang berpasangan (paired
samples test) yaitu mengenai kinerja keuangan Perusahaan Real estate and
keuangan perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tersebut digunakan beberapa rasio keuangan.
3.5.3 Uji Hipotesis
Untuk pengujian digunakan uji t-student dengan prosedur sebagai berikut :
Formulasi H0 dan H1
H0 : µ1=µ2 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio.
Ha : µ1 ≠ µ2 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio.
H01: µ3 = µ4 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio.
Ha2 : µ3 ≠ µ4 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio .
H03: µ5 = µ6 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin .
Ha3 : µ5 ≠ µ6 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin.
H04 : µ7= µ8 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROI.
45
H05 : µ9 = µ : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan
tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE.
Ha5 : µ9≠ µ10 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini adalah gabungan dari Bursa Efek
Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange merupakan akhir dari
perjalanan panjang Pasar Modal Indonesia. Sejarah Pasar Modal Indonesia
dimulai dengan dibentuknya bursa efek di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun
1912 oleh Vereniging Voor de Effecttenhandel, kemudian pada tahun 1925
pemerintah colonial Belanda menambah lagi dua bursa, yaitu Bursa Efek
Semarang dan Surabaya.ketiga bursa ini menghentikan aktivitasnya menjelang
invasi Jepang pada tahun 1942,dan dimulai kembali dengan dibukanya Bursa Efek
Jakarta pada tahun 1952. Program nasionalisasi yang dilakukan pemerintah pada
tahun 1956, mengakibatkan terhentinya aktivitas pasar modal.
Tanggal 10 Agustus 1977 pemerintah mengaktifkan kembali kegiatan
pasar modal dengan membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)
yaitu sebuah badan pemerintah dibawah departemen keuangan. Kebijaksanaan
pemerintah menerbitkan paket 24 Desember 1987 (Pakdes 24), menjadikan Pasar
Modal Indonesia memasuki masa “Bullish” yang berkelanjutan tersebut akhirnya
membutuhkan profesionalisme dalam pengelolaan bursa, oleh karena itu pada