• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bambang - Kecamatan Tembuku - Kabupaten Bambang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bambang - Kecamatan Tembuku - Kabupaten Bambang."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BANGBANG / BANGKIANGSIDEM KECAMATAN : TEMBUKU

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : KHIKA INDIRA PUTRI HERMAWAN K. FAKULTAS/PS : EKONOMI DAN BISNIS / AKUNTANSI

NIM : 1306305090

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode XIII di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Khika Indira Putri Hermawan K. No. Mahasiswa : 1306305090

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM UNUD periode XIII tahun 2016 di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

Mengetahui/Menyetujui

Dr.dr. A.A. Ngurah Subawa, M.Si DPL Desa Bangbang

Bangli, 24 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui

Dewa Made Ngurah KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui

(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016:5).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiric-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan mmberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016:6).

Ada beberapa macam program KKN PPM, diantaranya program pokok, program pokok tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertangungjawab penuh atas program tersebut, baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis program, yaitu program pokok tema dan non tema (program pendapingan keluarga) (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016:23)

(4)

penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016:62)

Secara administratif, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli memiliki 7 dusun, yaitu Dusun Nyanglan Kaja, Dusun Bangbang, Dusun Bangbang Tengah, Dusun Bangbang Kawan, Dusun Bangbang Kaja, Dusun Cepunggung, dan Dusun Bangkiangsidem.

Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di 7 dusun, yaitu di Dusun Nyanglan Kaja, Dusun Bangbang, Dusun Bangbang Tengah, Dusun Bangbang Kawan, Dusun Bangbang Kaja, Dusun Cepunggung, dan Dusun Bangkiangsidem. Tercatat di Desa Bangbang sendiri terdapat 120 KK (Kepala Kelurga) yang dikategorikan miskin/kurang mampu/pra-sejahtera. Oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan di ke 7 dusun tersebut. Salah satu KK kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Dusun Bangkiangsidem adalah I Dewa Made Ngurah.

I Dewa Ketut Ngurah adalah seorang laki-laki berusia 50 tahun. Dewa Ketut Ngurah menikah dengan seorang perempuan bernamaDesak Nyoman Sari. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 profil keluarga dampingan

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Dewa Made

Ngurah Kepala Keluarga 50 tahun Tamat SD/Sederajat

Buruh Bangunan Kawin

2 Desak Nyoman Sari

Istri 50 tahun Tamat SD/Sederajat Buruh Tani/Perkebunan Kawin

3 I Dewa Gede Ambara

Anak I 18 tahun

Tamat SMK Pelajar Belum Kawin 4 I Dewa Made

Oka Laksana

Anak II 16 tahun

SMP Pelajar Belum

Kawin

(5)

Ibu Desak Nyoman Sari memasak menggunakan kayu bakar dan kompor tetapi yang lebih sering digunakan ialah kayu bakar sehingga gangguan kesehatan yang berasal dari asap pembakaran makanan besar kemungkinannya. Untuk kebutuhan air, Ibu Desak Nyoman Sari membeli air seharga Rp 500/ember karena di Desa Bangbang untuk pengadaan air PAM di masing-masing rumah belum memadai sehingga untuk biaya air per bulannya keluarga Bapak Dewa Made Ngurah mengeluarkan uang sebesar Rp 15.000/bulan. Untuk masalah administrasi,keluarga Bapak Dewa Made Ngurah sudah memiliki KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk).

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak Dewa Made Ngurah termasuk keluarga dengan ekonomi rendah. Bapak Dewa Made Ngurah bekerja sebagai buruh bangunan lepas di Denpasar, sehingga setiap harinya belum tentu mendapatkan order dan jarang pulang ke rumah di Dusun Bangkiangsidem. Selain itu, istri Bapak Dewa Made Ngurah yakni Desak Nyoman Sari juga bekerja untuk menghidupi kehidupannya bersama anak keduanya Dewa Made Oka. Ibu Desak Nyoman Sari bekerja sebagai petani penggarap dengan penghasilan yang diperoleh Rp 40.000/hari serta mendapat penghasilan sebesar ±4 juta dari hasil bagi keuntungan dalam menjual sapi milik orang lain disamping itu Ibu Desak Nyoman Sari menjadi ibu rumah tangga layaknya ibu-ibu lainnya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

(6)

karena dengan kebutuhan keluarga Bapak Dewa Made Ngurah, mengingat adanya pengeluaran tidak tentu untuk upacara agama misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial.

1.2.2.2 Pendidikan

Keluarga Bapak Dewa Made Ngurah saat ini hanya memiliki pengeluaran biaya pendidikan untuk menyekolahkan anak keduanya di SMP, yakni sebesar Rp 150.000/bulan. 1.2.2.3 Kesehatan

(7)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Dewa Made Ngurah, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak Dewa Made Ngurah mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak Dewa Made Ngurah.

2.1Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 19 kali pertemuan dengan Ibu Desak Nyoman Sari istri dari Bapak Dewa Made Ngurah. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Dewa Made Ngurah. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga Bapak Dewa Made Ngurah saat ini masih tergolong cukup atau dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Dengan 2 anak yang dimiliki Bapak Dewa Made Ngurah, beliau menyekolahkan anak-anaknya hingga SMP dan SMK sehingga menyebabkan kebutuhan perekonomian yang tinggi disaat sekarang ini. Dengan pekerjaan Bapak Dewa Ketut Ngurah yang hanya sebagai buruh bangunan akan sedikit sulit untuk memperoleh kebutuhan dana pendidikan nantinya. Dan ditambah pekerjaan Ibu Desak Nyoman Sari yang hanya sebagai buruh tani/penggarap sawah dan sekaligus Ibu rumah tangga yang dapat memberikan tambahan penghasilan sedikit bagi keluarga.

2.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki

Istri Bapak Dewa Made Ngurah yang hanya sebagai ibu rumah tangga namun juga bekerja sebagai penggarap sawah dan pemelihara sapi milik orang lain yang sedikit memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Ibu Desak Nyoman Sari tidak memiliki keterampilan lain yang dapat dikembangkan untuk membantu perekonomiannya sehingga pekerjaannya pun hanya menggarap sawah serta memelihara sapi milik orang lain. Hal ini cukup menyusahkan keluarganya dikarenakan tak ada keterampilan yang dapat diasah.

2.1.3Masalah kondisi rumah yang tidak layak

(8)

Ngurah mempunyai satu bangunan untuk tempat tidur dan bangunan sejajar lainnya untuk dapur. Bangunan dapur tersebut merupakan bangunan semipermanen dan hanya terbuat dari bambu, beralaskan semen dan beratapkan genting. Lingkungan kamar juga terlihat pengap dan gelap, dikarenakan kurangnya ventilasi untuk pertukaran udara ke dalam kamar. Higienitas kedua bangunan masih sangat kurang dimana Pak Ranya hanya membersihkan rumahnya jika sempat.

2.2 Masalah Prioritas

(9)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah: a. Memberikan Edukasi Tentang Kesehatan

Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak Dewa Made Ngurah mengenai bahaya penyakit hipertensi, cara – cara mencegahnya dan mengenai makanan yang baik untuk dikonsumsi dan makanan yang seharusnya dikurangi. Metode yang dipakai adalah metode penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswi KKN jurusan kedokteran dan juga sesi tanya jawab.

b. Peningkatan Perekonomian Keluarga

Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya. Salah satu contohnya adalah dengancara membuat dan menjual semat, karena di desa Bangbang tepatnya di Dusun Bangkiangsidem memang terkenal dalam pembuatan dan penjualan semat. Yang tentunya dengan hal ini akan memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga dan dapat mempersiapkan dana guna pendidikan anak – anaknya nanti.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Dewa Made Ngurah sebanyak 17 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1 27 Juli 2016 14.00-18.00

4’ Survei alamat keluarga KK dampingan Bapak Dewa Made Ngurah

2 28 Juli 2016 17.00-19.00

2’ Berbincang – bincang dengan keluarga Bapak Dewa Made Ngurah 3 03 Agustus

2016

08.00-11.00

3’ Perkenalan dengan keluarga Bapak Dewa Made Ngurah

4 05 Agustus 2016

09.00-15.00

6’ Mengetahui dan mencari tahu informasi detail Bapak Dewa Made Ngurah

5 06 Agustus 2016

13.30-18.30

(10)

6 07 Agustus 2016

13.00-19.00

6’ Berbincang – bincang dengan istri BapakDewa Made Ngurah, Ibu Desak Nyoman Sari

7 09 Agustus 2016

13.00-17.00

4’ Berbincang – bincang dengan anak keluarga Dewa Made Ngurah

8 10Agustus 2016 11.00-17.00

6’ Berbincang – bincang dengan Ibu Sari mengenai perekonomian keluarga 9 11 Agustus

2016

09.00-15.00

6’ Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Dewa Made Ngurah

10 12 Agustus 2016

10.00-13.00

3’ Berbincang – bincang dengan keluarga Dewa Made Ngurah

11 13 Agustus 2016

14.00-18.00

4’ Berbincang – bincang mengenai anak – anak dari keluarga Dewa Made Ngurah

12 15 Agustus 2016

15.00-19.00

4’ Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Dewa Made Ngurah

13 16 Agustus 2016

11.00-16.00

5’ Membantu Ibu Sari memetik bunga pacah untuk sembahyang

14 17 Agustus 2016

10.30-16.30

6’ Berdiskusi dengan keluarga Bapak Dewa Made Ngurah

15 18 Agustus 2016

09.00-15.00

6’ Memotivasi Ibu Sari untuk mulai membuat serta menjual semat

16 20 Agustus 2016

11.00-17.00

6’ Memotivasi Ibu Sariuntuk mulai membuat serta menjual semat

17 21 Agustus 2016

13.00-17.00

4’ Memantau kegiatan Ibu Sari dalam pembuatan semat

18 22 Agustus 2016

11.00-17.00

6’ Memantau kegiatan Ibu Sari dalam pembuatan semat

19 23 Agustus 2016

11.00-17.00

(11)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Operasional Kerja (JOK) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Dewa Made Ngurah di Dusun Bangkiangsidem, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Bangbang. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak Dewa Made Ngurah. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 19 kali selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 3-6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 92 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Dewa Made Ngurahyaitu : 1. Perekonomian Keluarga

Untuk masalah perekonomian, IbuDesak Nyoman Sari akan memulai membuat serta menjual semat guna menambah penghasilan keluarga.

2. Edukasi Kesehatan

(12)

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(13)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pendampingan selama 5 minggu yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan Dewa Made Ngurah ialah kesulitan ekonomi disaat keluarga Dewa Made Ngurah memerlukan biaya hidup serta biaya pendidikan yang besar mengingat masih menyekolahkan anak – anak mereka.

5.2 Rekomendasi

(14)

DAFTAR PUSTAKA

(15)

LAMPIRAN FOTO

Foto rumah dan foto halaman rumah keluarga Bapak Dewa Made Ngurah

(16)

Foto tempat penyimpanan barang/gudang dan dapur keluarga Bapak Dewa Made Ngurah

(17)

Foto tempat menjemur pakaian keluarga Bapak Dewa Made Ngurah dan foto ketika penulis selesai membantu Ibu Desak Nyoman Sari memetik bunga pacar

Referensi

Dokumen terkait

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Ibu Made

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak Nyoman Sudarta mengenai program

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak I

Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga Bapak Nengah Sutama

Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan- obrolan ringan dengan Bapak I Nyoman

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak I Wayan Sariasa mengenai program

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak