• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendidikan di Sekolah Terhadap Perubahan di Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pendidikan di Sekolah Terhadap Perubahan di Masyarakat"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN DI SEKOLAH TERHADAP PERUBAHAN MASYARAKAT

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan

Di Susun oleh : Nama : Nineu Karlina Kelas : I.B

NIM : 13222010

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan kepada kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Sekolah Terhadap Perkembangan Masyarakat"

Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan hal ini dengan keterbatasan

kemampuan dan kedangkalan ilmu yang penyusun miliki.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Cikajang,11 januari 2013

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar ………..i

Daftar isi ..……….ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……….………..1

Bab II Pembahasan

2.1 Arti penting pendidikan ………..2

2.2 Pengaruh masyarakat terhadap sekolah ………..7

2.3 Pergaulan dalam Keluarga , Sekolah, dan Masyarakat……….10

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ……….…..14

(4)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami

kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Arti penting pendidikan

Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembangan nilai-nilai kehidupan manusia. Di dalam pengembangan nilai ini,tersirat pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia di dalam hidupnya. Jadi apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang dapat dimanfaatkan dari arah pengembangan itu sendiri.

Kendatipun demikian, pendidikan tidak bisa lepas dari efek-efek luar biasa yang saling mempengaruhi keberadaannya, terutama bagi masyarakat sekitarnya, yang mempunyai hubungan saling ketergantungan.

Dalam hal pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada luas tidaknya produk serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu

sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian mampu mencetak sumber daya manusia (human resource) yang berkualitas,maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya, meskipun lembaga pendidikan mampu mengeluarkan out put-nya,tetapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga menjadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi berpengaruh juga bagi

masyarakat.

Demikian,bila lembaga pendidikan dimaksud mampu melahirkan produk-produknya yang berkualitas, tentu saja hal ini merupakan investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangan,perubahan,dan kemajuan di dalam masyarakat.

(6)

1. Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat kecerdasan masyarakat sedikit banyak dapat dikembangkan melalui berbagai program pendidikan di sekolah. Berkenaan dengan kenyataan ini, secara historis tentang persekolahan selalu menjadi isi dan arah dari program pendidikan sekolah-sekolah. Membaca , menulis, dan berhitung serta pengetahuan umu, merupakan pengetahuan dasar di dalam upaya

mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, yang sudah sejak awal diberikan di bangku sekolah meskipun tentu saja memerlukan pengembangan lebih lanjut. Upaya penambahan dan pengembangan tersebut jelas hanya dapat dilakukan secara sistematis melalui program pendidikan di jalur pendidikan sekolah.

Peran yang dinamakan oleh lembaga persekolahan terutama jalur pendidikan sekolah di dalam peningkatan intelegensi atau kecerdasan anak didiknya,ssecara langsung bisa dipandang sebagai kontribusi lembaga pendidikan sekolah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Bagaimanapun akhirnya anak didik setelah keluar dari lembaga pendidikan akan kembali dan menjadi warga masyarakat.

Peran tersebut,pada dasarnya sangat menentukan bagi masyarakat, terutama dalam rangka menanggulangi dan memecahkan aneka ragam masalh yang dihadapi masyarakat tersebut. Tanpa kecerdasan yang memadai di kalangan masyarakat, sesuatu masalah atau tantangan kehidupan yang sesungguhnya sangat sederhana akan dihadapi sebagai sesuatu yang sulit dan rumit. Sebaliknya, sesuatu masalah atau tantangan kehidupan yang sebagaimanapun sulit dan rumitnya,sangat

mungkin dirasakan sederhana oleh warga masyarakat yang berpendidikan dan memiliki tingkat kecerdasan tinggi.

(7)

Di sinilah terlihat urgensi yang semakin tinggi dari upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat atau bangsa agar tidaj terus menerus terseret dan terbawa arus kemajuan yang menimpanya.

2. Masyarakat Bibit Pembaruan bagi Perkembangan Masyarakat Sampai saat ini, system pendidikan yang berjalan umumya masi berperan sekedar sebagai sarana mengalihkan pengetahuan yang dianggap benar dan berlaku. Hal demikian memang banyak dikecam,menginat bahwa bukan saja karena

pengetahuan yang dianggap benar tersebut akan menjadi using dengan

ditemukannya pengetahuan lebih baru,tetapi lebih karena hasil pendidikan sangat diharapkan dapar dipakai sebagai modal penting melakukan dan menanggapi setiap modernisasi dan tantangan perkembangan zaman secara kreatif, mandiri dan

bertanggung jawab.

Realitas semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek), sementara di satu pihak masalah-masalah atau tantangan kehidupan yang tidak ada henti-hentinya, mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran dan praktik-praktik baru yang bersifat inovaif. Maksudnha, adalah untuk perbaikan kehidupan di masyarakat,minimal dilakukan dengan memperbaiki system seperti yang

dikemukakan di atas.

Memang dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat sangat diperlukan adanya pengetahuan baru,tekhologi baru,dan pemikiran-pemikiran inovatif yang bersifat fungsional. Apa yang menjadi program pendidikan di persekolahan, di samoing menjamin upaya peningkatan kecerdasan,juga

mengupayakan transformasi dari pengetahuan, pemikiran, dan [raktik-praktik baru, terutama yang dianggap fungsional dan relevan dengan jenis dan tingkatan dari sekolah masing-masing.

(8)

3. Menciptakan Warga Masyaraka yang Siap dan Terbekali bagi Kepentingan Kerja di Lingkungan Masyarakat

Bagaimana anak yang dididik di lembaga persekolahan pada akhirnya akan kembali dan menjadi warga masyarakat. Berkenaan dengan ini mereka

memerlukan pekerjaan utntuk menopang kehidupannya.

Untuk terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut kesiapan tertentu yang diperlukan oleh lapangan kerja bersangkutan. Kesiapan tersebut meliputi

pengetahuan,skill,dan sika. Fungsi penyiapan bagi bagi kepentingan dunia kerja, dalam kenyataannya tidak terlepas dari perhatian lembaga pendidikan

persekolahan. Hal tersebut terlihat, baik dalam program pendidikan yang diselenggarakan pada lembaga pendidikan jalur sekolah maupun di dalam isi kurikulum pada masing program pendidikan.

Dengan berfungsinya lembaga pendidikan jalur pendidikn=an sekolah di dalam memberikan bekal-bekal pengetahuan,keterampilan dan sika-sikap yang relevan bagi dunia kerja, hal tersebut secara langsung membawa efek terhadap lapangan kerja di masyarakat. Kualitas dan kuantitas system lembaga pemberi kerja di masyarakat sedikit banyak dipengaruhi pula oleh produk-produk atau out put system pendidikan persekolahan itu sendiri.

Berkenaan dengan semua itu,sangatlah wajar bila kualifiasi pendidikan seseorang juga dijadikan salah satu pertimbangan di dalam system seleksi pada lembaga-lembaga pemberi kerja di masyarakat.

4. Memunculkan Sikap-sikap Positif san Konstruktif bagi

Masyarakat,sehingga Tercipta Integrasi Sosial yang Harmonis di Tengah-tengah Masyarakat

Sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi,sikap-sikap positif dan konstruktif yang di perlukan di dalam hidup bernegara atau bermasyarakat

(9)

Begitu juga kualitas persatuan dan kesatuan bangsa, loyalitas warga negara terhadap mission bangsa dan negara, sedikit banyak diwarnai oleh pendidikan persekoahan. Khusus bagi bangsa Indonesia , nilai-nilai pancasila dan wawasan nusantara selama ini, secara essensial senantiasa dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan persekolahan.

Demikianlah beberapa pengaruh sekolah sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat. Meskipun tampaknya sekolah memiliki andil besar terhdap

masyarakat, sebaliknya masyarakat juga menuntut agar sekolah mampu

memerankan dirinya sejalan dengan keinginan masyarakat. Peran yang dituntut terhadap sekolahan adalah sebagai berikut :

1.Konservatif

Maksudnya dalah untuk meneruskan kebudayaan yang diseleksi kepada generasi muda agar mereka mempertahankan, memelihara, dan menjamin

kelangsungan hidup masyarakat. Secara popular konservatif mengandung arti yang negative,tetapi dalam konteks ini mengonservatif berarti mengawetkan dan

menyimpan sesuatu supaya tahan lama. Barang-barang material dan spiritual seperti ilmu pengetahuan dan kebudayaan dapat dikonservasi atau disimpan lama. Sekolah berperan mengawetkan ,menyimpan, memelihara unsure-unsur yang baik dalam kebudayaan bangsa.

Prinsip ekologi menginginkan agar antara sekolah dan masyarakat terdapat suatu interaksi. Dengan kata lain,sekolah tidak dapat terpisah dari masyarakat dan begitu pula sebaliknya masyarakat tidak bisa terpisah dengan sekolah.

2.Evaluasi dan Inovatif

Disamping berperan konservatis,sekolah juga hendaknya mempunyai peranan evaluative dan inovatif,yaitu anak didik tidak hana menerima begitu saja kebudayaan generasi lama. Krena dunia sekarang memerlukan kebudayaan, pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap serta adat kebiasaan yang

(10)

Realitas menunjukkan bahwa biasanya sulit bagi para guru untuk

melepaskan diri dari cara-cara mereka diajar dan dari jenis-jenis mata pelajaran yang mereka peroleh sewaktu berstudi dulu. Itulah sebabnya, sukar sekali

mengeluarkan suau mata pelajaran dari kurikulum kalau mata pelajaran itu telah diajarkan bertahun-tahun walaupun mata pelajaran terswbut tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat. Dengan kenyataan ini, sebaiknya dimulai dari guru sendirilah pembaharuan dilakukan.

2.2 Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah

Pada dasarnyaaa masyarakat senantiasa memiliki dinamika untuk selalu tumbuh dan berkembang disamping itu juga, setiap masyarakat memili identitas diri sendiri sesuai dengan pengalaman budaya dan perbendaharaan alamiahnya. Masyarakat sebagai satu totalitas memiliki physical environment (lingkungan alamiah,benda-benda, iklim, kekayaan material) dan social environment (manusia,kebudayaan,dan nilai-nilai agama),sumber daya alam,sumber daya manusia,dan budaya.

Sebagaimana yang di kemukakan terdahulu,keterkaitan masyarakat dengan pendidikan sangat erat dan saling memengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju, dan modern ialah masyarakat yang di

dalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik , maju, dan modern pula, dalam wujud lembaga-lembagana maupun jumlah dan tingkat orang yang terdidik. Dengan perkataan lain, suatu masyarakat maju karena adanya pendidikan yang maju,baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif. Pendidikan yang modern hanya ditemukan di dalam masyarakat yang modern pula. Sebalikya, masyarakat yang kurang memperhatikan pembinaan pendidikan akan tetap terbelakang, tidak hanya dari segi intelektual,tetapi juga dari segi social cultural.

Masyarakat dengan segala atribut dan identitasnya yang memiliki dinamika ini,secara langsung akan berpengaruh terhadap pendidikan persekolahan.

Pengaruh-pengaruh teratur adalah sebagai berikut :

1.Terhadap Orientasi Dan Tujuan Pendidikan

(11)

Arah program pendidikan persekolahan biasanya tercermin di dalam

kurikulum,dalam kenyataannya selalu terjadi perubahan-perubahan di dalam suatu jangka tertentu. Adanya perubahan-perubahan tersebut tampakya tidak bisa

dielakkan sebab bagaimanapun pertumbuhan dan perkembangan memang

memunculkan orientasi-orientasi dan tujuan-tujuan yang baru. Munculnya orientasi dan tujuan-tujuan baru yang berkembang di dalam masyarakat, baik dilihat dari kacamata mikro ataupun makro,seidikit banyak pasti akan diperhatikan oleh lembaga pendidikan sekolah.

Sebagai bukti bahwa identitas suatu masyarakat berpengaruh terhadap program pendidikan di sekolah-sekolah adalah dengan berbedanya orientasi dan tujuan pendidikan pada masing-masing negara. Setiap negara mempunyai

karakteristik tersendiri di dalam orientasi dan tujuan pendidikannya. Pengaruh pertubuhan dan perkembangan masyarakat juga terlihat dalam perubahan orientasi dan tujuan pendidikan dari suatu periode tertentu dengan periode berikutnya. Oleh karena itu, dalam realitasnya tidak pernah terdapat kurikulum pendidikan yang berlaku permanen, kurikulum akan selalu dinilai, disempurnakan,serta disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat yang terjadi. Begitu juga

perkembangan masyarakat sangat berpengaruh terhadap persoalan orientasi pada kualitas dan pemerataan yang selalu jadi tuntutan.

2.Terhadap Proses Pendidikan Di Sekolah

Pengaruh masyarakat di bidang social budaya dan partisipasinya adalah sesuatu yang jelas membawa pengaruh terhadap berlangsungnya proses pendidikan di sekolah.

Dalam realitas social budaya masyarakat seperti feudal,demokratis,punya mentalitas modern atau sebaliknya,semuanya berpengaruh terhadap proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Bagaimanapun komponen-komponen manusiawi yang terdapat di sekolah merupakan miniature dari masyarakat yang lebih luas di lingkungannya berada.Pengaruh social budaya yang di maksud biasanya tercermin di dalam proses belajar mengajar,baik yang menyangkut pola aktivitas pendidi maupun anak didik di dalam proses pendidikan, misalnya

pengembangan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) sekarang,implementasinya akan banyak dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai-nilai social budaya masyarakat

(12)

Tentu kita menyadari bahwa nilai-nilai budaya yang mempribadi di masyarakat,terkadang bisa bersifat positif dan mendukung,tetapi bisa juga berdampak negative dan menghambat terhadap proses pendidikan. Dalam hal inilah maka mau tidak mau dalam upaya pembaharuann terhadap proses

pendidikan di sekolah, pengaruh social budaya dari masyarakat lingkungannya mesti diperhitungkan.

Pada dasarnya, penyelenggaraan pendidikan di sekolah melibatkan berbagai komponen, baik yang manusiawi maupun nonmanusiawi, dan dalam hal ini adanya partisipasi masyarakat jelas berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dimaksud.

Dalam kenyataanya,berfungsina proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah tergantung pada kualitas dan kuantitas komponen

manusiawi,fasilitas,dana,dan perlengkapan pendidikan. Dalam kaitan ini pengaruh tingkat partisipasi masyarakat seperti tersebut di atas tampak sangat besar. Karena itulah hubungan pengarh timbal balik antara tingkat psatisipasi masyarakat dengan kualitas proses penyelenggaraan pendidikan sekolah-sekolah, menuntut adanya jalinan hubungan yang dimaksud, realisasinya bisa di wujudkan dalam berbagai bentuk dan jalinan. Dalam hubungannya ini, sangat diperlukan persepsi yang benar dan tanggung jawab masyarakat terhadap keberadaan lembaga pendidikan.

Sementara itu, perubahan-perubahan yang terjadi dan ada di masyarakat memengaruhi pula materi pendidikan di sekolah karena perubahan itu merupakan salah satu sumber yang ada di masyarakat. Dalam hal ini Havighurst dan

Neugarten dalam bukunnya Society and Education mengemukakan bahwa sekolah haruslah dapat mengajar anak didik untuk dapat menemukan, mengembangkan, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di masyarakat. Lebih jauh mereka mengatakan: “social changes have produced changed In education made system, and the same time educators have made adaption inschools and universities to help in the control and direction of social change”Menurut pernyatan

(13)

Demikianlah bagaimana pengaruh masyarakat terhadap sekolah dan sebaliknya. Yang jelas antara keduanya merupakan komponen yang tak dapat terpisahkan satu sama lain dan menuntut adanya ola hubunga timbal balik dalam berbagai bentuk dan cara pelaksanaannya. Memang peran serta masyarakat

terhadap pendidikan sangat besar dan termasuk tentunya dalam sector pembiayaan. Dalam kondisi sekarang, hal ini bisa ditawar-tawar lagi sebab hampir tidak

mungkin kita dapat menyelenggarakan pendidikan yang baik dan berkualitas secara merata dan memerlukan biaya besar, tanpa dukungan dan peran serta masyarakat.

Bersamaan dengan itu, persepsi masyarakat dan aparatur sekolah mesti diubah agar tidak selalu menggantungkan diri kepada pemerintah,sebab proses intitusionalisasi pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

masyarakat, meskipun perwujudan peran sertanya tersebut kadangkala cukup berat tantangannya.

2.3 Pergaulan dalam Keluarga , Sekolah, dan Masyarakat 1.Pegaulan dalam Keluarga

Umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu,dan anak dimana masing-masing anggota keluarga tersebut saling memengaruhi,saling memmbutuhkan, semua meladeni seorang,dan meladeni semua. Anak membutuhkan

pakaian,makanan,bimbingan,dan sebagainya dari orang tua dan orang tua membutuhkan hrasa kebahagiaan dengan kelahiran anak.Anak semakn besar dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk membantu orang tua, lebih-lebih bila oreang tua semakin tidak berdayakarena usia tua dan sering terganggu

kesehatannya.

(14)

Semua factor tersebut kiranya perlu mendapat perhatian dari orang tua dalam rangka usahanya mendidik anak-anaknya tanpa menunjukkan otoriternya. Hubungan anak dengan anak dalam keluarga saling memengaruhi dan tidak lepas dari adanya factor-faktor interaksi.

Secara tidak langsung setiap anak berguru kepada saudara-saudaranya sehingga anak menjadi tahu bahwa dia merasa wajib member sebagaimana dia merasa perlu pemberian, baik materi maupun nonmateri. Antaranak dalam keluarga belajar tukar menukar pengalaman sehingga semakin banyaklah hal-hal yang diketahui tentang baik dan buruk,hak dan kewajiban,tentang saling

menyayangi,dan sebagainya dengan adnya hubungan satu sama lain.

Pergaulan atara orang tua dan anak-anaknya dalam usaha mendewasakan menunjukkan bahwa pergaulan dalam keluarga mengandung gejala-gejala pendidikan.

2.Pergaulan dalam Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan formal,sekolah terdiri dari pendidik dan anak didik. Antara mereka sudah barang tentu terjadi adanya saling hubungan,baik antara guru sengan murid-muridnya maupun antara murid dengan murid.

Guru-guru sebagai pendidik,dengan wibawanya dalam pergaulan membawa murid sebagai anak didik kea rah kedewasaan. Manfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara yang paling baik dan efektif dalam

pembentukan pribadi dan dengan cara ini pula maka hilanglah jurang pemisah antara guru dan anak didik.

(15)

Aktivitas di sekolah yang mengandung gejala pendidikan antara lain ialah organisasi intrapelajar,pelajaran berolahraga,kerja bakti,

berbaris-baris,kepramukaan,keterampilan,dan sebagainya. Semua itu mengharuskan murid berdisiplin dan meningkatkan profesionalnya.

3.Pergaulan dalam Masyarakat

Masyarakat merupakan perwujudan kehidupan bersama manusia karena di dlaam masyarakat berlangsung proses kehidupan social, proses antarhubungan dan antaraksi. Di dalam masyarakat sebagai salah satu lembaga kehidupan berlangsung pula keseluruhan proses perkembangan kehidupan.

Dalam konteks pendidikan, lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan selain keluarga dan sekolah yang akan membentuk kebiasaan,

pengetahuan, minat dan sikap, kesusilaan, kemasyarakatan, dan keagamaan anak. Di masyarakatlah anak melakukan pergaulan yang berlangsung secara informal baik dari para tokoh masyarakat, pejabat atau penguasa, para pemimpin agama, dan sebagainya.

Tentang pergaulan ini,dalam ajaran Tonnis dibedakan antara pergaulan hidup dalam Gemeinschaft (persekutuan) dan Gesselschaft (perbuatan). Hubungan yang dibentuk oleh kodrat disebut Gemeinschaft, seperti hubungan antara seseorang dengan orang tua, dengan tokoh masyarakat, dengan pejabat, dengan tokoh agama, dan lain-lain. Hubungan yang di bentuk oleh ikatan organisasi disebut

Gesselschaft, seperti hubungan seseorang dengan pimpinan organisasi massa, organisasi kelembagaan, organisasi politik koperasi, dan sebagainya. Pergaulan hidup dalam Gemeinschaft antara seseorang dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat cenderung mendewasakan,lebih-lebih yang berkecimpung di bidang pengajian atau kegiatan kemasyarakatan.

(16)

Pergaulan sehari-hari antara anak dengan anak lainnya dalam masyarakat juga ada yang setaraf dan ada yang lebih dewasa, terhadap anak yang nakal, yang jorok, yang melakukan perbuatan-perbuatan berbahaya, dan sebagainya. Sesama kawan berkumpul untuk bercerita, bermain dengan disiplin, tukar-menukar pengalaman, dan sebagainya yang kesemuanya itu tidak terlepas dari kandungan gejala pendidikan. Pendidikan di sini diartikan sebagai segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedwasaan.

4. Kewibawaan dalam Pergaulan

Di dalam proses pendidikan, kewibawaan meruapakn syarat bagi pendidik dan digunakan untuk membawa anak didik ke kedewasaan. Oleh karena itu, kewibawaan termasuk dalam alat pendidikan.

Salah seorang tokoh pendidik, Lavengeld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat diberikan setelah anak tersebut mengeal kewibawaan, kira-kira anak berumur 3 tahun. Sebelum umur 3 tahun anak seperti diberi semacam paksaan atau dressur. Namun paksaan-paksaan yang diberikan kepada anak yang masih sangat kecil itu disebut dengan pendidikan

pendahuluan,bukan dressur atau paksaan.

(17)

BAB III Kesimpulan

“Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan

merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau

tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu.

(18)

PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga

(19)

DAFTAR PUSTAKA

http://noordyah.wordpress.com/pilihan/pengaruh-timbal-balik-sekolah-dan-masyarakat 11 januari 2014 http://rahmatsolihien.blogspot.com/2013/03/makalah-pendidikan.html 16 januari 2014

Referensi

Dokumen terkait

Rumah produksi Kebab kedua terletak di Jalan Kertorahayu, Malang, sedangkan pembuatan kebab rendang dilakukan langsung pada outlet penjualan yang terletak di

Penelitian ini juga akan menjadi masukan bagi pembinaan dan pengembangan guru-guru yoga lokal Bali dalam pembangunan pariwisata spiritual di Bali yang berbasis

Dalam perusahaan yang telah pergi ke penggunaan tujuan kualitas strategis, proses penyebaran (lihat di bawah) akan membuat tujuan kualitas tambahan yang harus

William J Schull, Effects off Aetocic Radiatioi: Ae H alff-CCeitury off Studies ffroc H iroshica aid Nagasaki, 1995... Radiation Safety • Hiroshima

[r]

dari konflik interrole yang memberikan tekanan peran di skctor kerja dan keluarga saling bertentangan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa tekanan dalam

Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh antara kepercayaan diri dan motivasi berprestasi secara bersama- sama terhadap prestasi belajar, yang berarti

BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI PENGGEMAR GIRL BAND K-POP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu