• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KETUA STKIP PGRI TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KETUA STKIP PGRI TULUNGAGUNG"

Copied!
394
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG

Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 7 Tulungagung, Telepon: (0355) 321426 Laman: www.stkippgritulungagung /Surel:info@stkippgritulungagung.ac.id

PERATURAN KETUA

STKIP PGRI TULUNGAGUNG

NOMOR : 345/STKIPPGRI/X/2017 TENTANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ketua STKIP PGRI Tulungagung:

Menimbang : a. bahwa STKIP PGRI Tulungagung merupakan

lernbaga yang memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan pendidikan;

b. bahwa untuk menjamin tercapainya tujuan

penyelenggaraan pendidikan, STKIP PGRI

Tulungagung perlu menentukan kebijakan dalam merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi serta menjamin mutu pembelajaran sesuai dengan standar yang ditentukan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf dan huruf b, perlu dibentuk Peraturan Ketua tentang pengelolaan Pembelajaran STKIP PGRI Tulungagung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiamNomor 73 Tahun 2013, Tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi; 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan YPLP PT PGRI Tulungagung Nomor: 072/YPLP PT PGRI/TA/VI/2020 tentang Statuta STKIP PGRI Tulungagung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan pengelolaan Pembelajaran STKIP PGRI Tulungagung.

(2)

Pasal 1 Ketentuan Umum

(1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. (2) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

(3) Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.

(4) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan Pembelajaran yang memiliki Kurikulum dan metode Pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

(5) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan Dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

(6) Profil lulusan adalah peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya

(7) Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.

(8) Bahan kajian berisi pengetahuan dari disiplin ilmu

tertentu atau pengetahuan yg dipelajari oleh mahasiswa dan dapat didemontrasikan oleh mahasiswa.

(9) Materi pembelajaran adalah berupa pengetahuan (fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori, dan definisi), ketrampilan, dan proses (membaca, menulis berhitung, menari, berfikir kritis, berkomunikasi, dll), dan nilai-nilai.

(10) Mata kuliah adalah satuan pelajaran yang diajarkan (dan dipelajari oleh mahasiswa) di tingkat perguruan tinggi yang dususun berdasarkan CPL yang dibebankan padanya, berisi materi pembelajaran, bentuk dan metoda pembelajaran, dan penilaian, serta memiliki bobot minimal satu satuan kredit semester (sks).

(11) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah.

Pasal 2

Standar Pengelolaan Pembelajaran

(1) Standar pengelolaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi,

(3)

serta pelaporan kegiatan Pembelajaran pada tingkat Program Studi; (2) Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi Pembelajaran, standar proses Pembelajaran, standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, serta standar sarana dan prasarana Pembelajaran;

(3) Program studi wajib:

a) melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah;

b) menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan;

c) melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik;

d) melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan

e) melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran.

Pasal 3

Perencanaan Pembelajaran

(1) Wakil Ketua Bidang Akademik menyusun pedoman dan Instrumen review Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

(2) Setiap dosen menyusun RPS pada setiap mata kuliah. (3) RPS minimal memuat:

a) nama Program Studi, nama dan kode mata

kuliah, semester, Satuan Kredit Semester, nama

Dosen pengampu;

b) capaian pembelajaran lulusan (CPL);

c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap

tahap Pembelajaran untuk memenuhi CPL; d) bahan kajian;

e) bentuk Pembelajaran; f) metode Pembelajaran;

g) waktu pada tiap tahap Pembelajaran; h) pengalaman belajar;

i) media dan sumber belajar dan;

j) kriteria, indikator, dan bobot penilaian.

(4) RPS menunjukkan adanya Karakteristik proses Pembelajaran yaitu sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusatpada mahasiswa;

(5) RPS menunjukkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara Dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu;

(4)

(6) RPS menggunakan metode Pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalammata kuliah dalam rangkaian pemenuhan CPL;

(7) RPS menggunakan salah satu atau gabungan dari Metode Pembelajaran yang meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, Pembelajaran kolaboratif, Pembelajaran kooperatif, Pembelajaran berbasis proyek, Pembelajaran berbasis masalah, atau metode Pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan CPL;

(8) RPS terdapat salah satu atau beberapa bentuk pembelajaran: a) kuliah;

b) responsi dan tutorial; c) seminar;

d) praktikum, praktik studio, praktik bengkel,

praktik lapangan, praktik kerja;

e) penelitian, perancangan, atau pengembangan; f) pelatihan militer;

g) pertukaran pelajar; h) magang;

i) wirausaha; dan/atau;

j) bentuk lain pengabdian kepada masyarakat.

(9) RPS memuat hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu bahan ajar, handout, atau sumber belajar.

(10) RPS terdapat kesesuaian teknik dan instrumen penilaian yang digunakan.

(11) RPS terdapat kesesuaian antara profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan (CPL), capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), KKNI, dan metode pembelajaran, serta teknik dan instrumen penilaian pembelajaran.

(12) Ketua Program studi membentuk kelompok rumpun bidang keilmuan. (13) RPS sebagaimana ayat (2), direview oleh kelompok rumpun bidang

keilmuan yang terkait kesesuaian CP, kedalaman dan keluasan, karakteristik proses pembelajaran, instrumen dan teknik penilaian, integrasi penelitian dan PkM dalam pembelajaran yang menghasilkan lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran materi secara berkala di awal semester.

(14) Hasil review RPS didokumentasi oleh program studi dan dilaporkan kepada Wakil Ketua Bidang Akademik.

(15) RPS hasil review di setujui oleh koordinator rumpun bidang keilmuan dan disahkan oleh Ketua Program studi.

Pasal 4 Isi Pembelajaran

(1) Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada capaian pembelajaran lulusan.

(2) Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada program profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, dan doktor terapan, wajib

(5)

memanfaatkan hasil penelitian dan hasil Pengabdian kepada Masyarakat.

(3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi Pembelajaran untuk setiap program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

(4) Tingkat kedalaman dan keluasan materi Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a) lulusan program diploma satu paling sedikit menguasai konsep umum, pengetahuan, dan keterampilan operasional lengkap; b) lulusan program diploma dua paling sedikit menguasai prinsip

dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu;

c) lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum;

d) lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam;

e) lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu;

f) lulusan program magister, magister terapan, dan spesialis paling sedikit menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu; dan

g) lulusan program doktor, doktor terapan, dan subspesialis paling sedikit menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu.

(5) Tingkat kedalaman dan keluasan materi Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bersifat kumulatif dan/atau integrative;

(6) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.

Pasal 5

Pelaksanaan Pembelajaran

(1) Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan jadwal perkuliahan yang ditetapkan sesuai dengan kalender akademik dengan tahun akademik berjalan;

(2) Wakil Ketua Bidang Akademik menyusun pedoman akademik, pengembangan kurikulum, pengelolaan pembelajaran, monitoring dan evaluasi, PLP, Magang, KKN, dan Tugas akhir setiap tahun akademik; (3) LPM menyusun pedoman pengukuran indeks kepuasan pengguna; (4) Program studi memfasilitasi mahasiswa belajar di luar program studi

untuk program sarjana dengan ketentuan:

a) Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama;

(6)

b) Pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda;

c) Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda;

d) Pembelajaran pada lembaga non PerguruanTinggi.

(5) Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan dibawah bimbingan dosen;

(6) Syarat mahasiswa yang dapat belajar diluar program studi sebagaimana ayat (4) adalah sebagai berikut:

a) Mahasiswa berasal dari Program Studi yang terakreditasi; b) Mahasiswa Aktif yang terdaftar pada PDDikti;

(7) Masa dan beban belajar dalam proses Pembelajaran sebagaimana ayat (4), dengan cara sebagai berikut:

a) paling sedikit 4 (empat) semester dan paling lama 11 (sebelas) semester merupakan Pembelajaran didalam Program Studi;

b) 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) sksm merupakan Pembelajaran di luar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang sama; dan

c) paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) sks:

1) Pembelajaran pada Program Studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda;

2) Pembelajaran pada Program Studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda;dan/atau

3) Pembelajaran di luar Perguruan Tinggi.

(8) Fakultas memfasilitasi daftar mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa sebagaimana ayat (4) lintas program studi;

(9) Fakultas menyiapkan dokumen kerja sama dengan mitra yang relevan. (10) Program studi menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model

implementasi merdeka belajar;

(11) Program studi memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas prodi dalam Perguruan Tinggi;

(12) Program studi menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta persyaratannya;

(13) Program studi melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi;

(14) Dalam hal, mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring;

(15) Bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran antara lain Pertukaran mahasiswa, Magang, Penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, Mengajar, Studi/proyek Independen, Kuiah Kerja Nyata Tematik.;

(16) Bentuk pembelajaran Pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau program sarjana terapan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik dengan beban belajar mahasiswa paling

(7)

sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks dan maksimal 152 (seratus lima puluh dua) sks, dapat dilaksanakan dengan:

1) mengikuti seluruh proses Pembelajaran dalam Program Studi pada Perguruan Tinggi sesuaimasa dan beban belajar; atau 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam Program Studi untuk

memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses Pembelajaran di luar Program Studi.

(17) Bentuk Pembelajaran 1 (satu) sks pada proses Pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas:

a) kegiatan proses belajar 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;

b) kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan

c) kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. (18) Bentuk Pembelajaran 1 (satu) sks pada proses Pembelajaran berupa

seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas:

a) kegiatan proses belajar 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan

b) kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester. (19) Bentuk Pembelajaran 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa

praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, praktik kerja, Penelitian, perancangan, atau pengembangan, pelatihan militer, pertukaran pelajar, magang, wirausaha, dan/atau Pengabdian kepada Masyarakat, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester;

(20) Karakteristik proses pembelajaran bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa;

(21) Pelaksanaan proses Pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara Dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu;

(22) Metode Pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran pada mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, Pembelajaran kolaboratif, Pembelajaran kooperatif, Pembelajaran berbasis proyek, Pembelajaran berbasis masalah, atau metode Pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan;

(23) Proses Pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Standar Penelitian;

(24) Proses Pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Pengabdian kepada Masyarakat;

(25) Setiap mata kuliah harus menggunakan Blended Learning yaitu dengan ketentuan 50% tata muka dan 50 % daring;

(26) Ketua program studi memantau keterlaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPS;

(8)

a) Pada setiap awal semester dosen wajib menyampaikan RPS kepada ketua program studi dan mahasiswa;

b) Pada awal tatap muka perkuliahan dosen berkewajiban menyampaikan kontrak perkuliahan, dengan mendiskusikan kepada mahasiswa tentang :

1) Capaian pembelajaran;

2) Metode perkuliahan dan penugasan;

3) Pokok-pokok materi yang akan disampaikan dalam perkuliahan;

4) Kegiatan perkuliahan sebanyak tujuh belas kali pertemuan, apabila kegiatan perkuliahan tidak dapat dilaksanakan sesuai jadwal maka perkuliahan dilaksanakan di luar jadwal;

5) Kehadiran mahasiswa minimal 80 % dari tujuh belas kali pertemuan;

6) Serta kesepakatan lainnya yang perlu didiskusikan bersama mahasiswa dengan batasan tidak menyimpang dari pedoman pelaksanaan perkuliahan yang berlaku; 7) Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen wajib

melaksanakan presensi mahasiswa dengan

menggunakan Daftar Hadir Kuliah (DHK) yang formatnya telah disiapkan oleh BAA atau program studi;

8) Setiap pelaksanaan perkuliahan, dosen berkewajiban mengisi jurnal perkuliahan sesuai dengan jadwal perkuliahan;

9) Pada setiap akhir semester DHK harus diserahkan kepada ketua program studi oleh dosen pengampu mata kuliah;

10) Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu perkuliahan wajib menyampaikan surat izin kepada dosen yang bersangkutan;

11) Setiap perkuliahan berakhir, mahasiswa berkewajiban menyerahkan jurnal perkuliahan ke ketua program studi. 12) Mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam DHK

tidak diperkenankan mengikuti kuliah;

13) Mahasiswa wajib mengisi evaluasi kinerja dosen terkait dengan pelaksanaan pembelajaran secara online pada setiap akhir semester;

14) Pengawasan pelaksanaan perkuliahan dilakukan oleh Ketua Program Studi di bawah koordinasi Wakil Ketua Bidang Akademik.

Pasal 5 Dosen Pengampu

(1) Ketua Program Studi mengajukan usulan dosen pengampu mata kuliah dengan kriteria sebagai berikut:

(9)

b) Berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan Program Studi dan memiliki jabatan akademik Asisten Ahli atau sedang proses pengurusan jabatan fungsional akademik untuk program Diploma dan Sarjana ;

c) Berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan Program Studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun program profesi; d) Berkualifikasi akademik paling rendah lulusan Doktor atau doktor

terapan yang relevan dengan Program Studi dan memiliki jabatan akademik Asisten Ahli atau sedang proses pengurusan jabatan fungsional akademik untuk program Magister;

e) Berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan Program Studi, dan dapat menggunakan Dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan Program Studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI untuk Program Doktor;

f) Sudah memenuhi persyaratan menjadi penanggung jawab atau pengampu mata kuliah;

g) Memiliki kualifikasi akademik yang mampu memberikan kontribusi dalam memenuhui capaian pembelajaran pada kurikulum prodi. (2) Dosen Tidak Tetap STKIP PGRI Tulungagung serendah-rendahnya

berpendidikan Magister.

a) Sudah memenuhi persyaratan menjadi penanggung jawab atau pengampu mata kuliah;

b) Memiliki kualifikasi akademik yang mampu memberikan kontribusi dalam memenuhui capaian pembelajaran pada kurikulum prodi. (3) Dosen luar biasa dengan pertimbangan khusus untuk memenuhi

capaian pembelajaran dalam kurikulum prodi. Pasal 6

Penilaian Pembelajaran

(1) Fakultas meyusun pedoman penilaian dan instrumen penilaian pembelajaran;

(2) Penilaian pembelajaran terdiri dari penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa;

(3) Penilaian sebagaimana ayat (2) mencakup prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, kelulusan mahasiswa;

(4) Prinsip penilaian sebagaimana ayat (3) mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi;

(5) Teknik penilaian sebagaimana ayat (3) terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket;

(6) Instrumen penilaian sebagaimana ayat (3) terdiri atas penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain;

(10)

(7) Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaianobservasi;

(8) Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat(5) dan ayat (6);

(9) Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yangdigunakan;

(10) Mekanisme penilaian terdiri atas:

a) menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap,teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuaidengan rencana Pembelajaran;

b) melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian;

c) memberikan umpan balik dan kesempatan untuk

mempertanyakan hasil penilaian kepadamahasiswa; dan

d) mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dantransparan.

(11) Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir;

(12) Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana Pembelajaran;

(13) Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS);

(14) Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir Program Studi dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK);

(15) Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh:

1) Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu,

2) Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu

dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau,

3) Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.

Pasal 7

Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran

(1) Monitoring dan evaluasi (Monev) pembelajaran dilaksanakan oleh Program Studi.

(2) Wakil Ketua Bidang Akademik menyusun pedoman monitoring dan evaluasi pembelajaran.

(3) Ketua program studi melakukan Monev secara berkala yang meliputi a) Kesesuaian Capaian Pembelajaran Lulusan dengan Profil Lulusan

program studi dan jenjang KKNI;

b) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran;

(11)

d) Karakteritik proses pembelajaran program studi setiap mata kuliah mencakup interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa serta menghasilkan lulusan yang sesuai dengan capaian pembelajaran; e) Proses pembelajaran setiap mata kuliah yang dilakukan oleh dosen yang bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa di setiap pembelajaran;

f) Kesesuaian metode Pembelajaran dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalammata kuliah dalam rangkaian pemenuhan CPL;

g) Bentuk interaksi dalam proses pembelajaran antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu secara berkala;

h) Proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dalam setiap mata kuliah minimal 17 minggu termasuk UTS dan UAS;

i) Pembelajaran semester antara minimal 8 minggu dengan beban belajar mahasiswa maksimal 9 sks pada setiap tahun akademik; j) luaran penelitian dan/atau luaran PkM yang diintegrasikan ke

dalam pembelajaran/pengembangan mata kuliah;

k) dosen yang melaksanakan penilaian dengan prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi;

l) kesesuaian butir-butir soal dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan dalam RPS;

(4) Ketua program studi melakukan Monev pembelajaran minimal 3 (tiga) kali dalam satu semester yaitu:

a) sebelum perkuliahan dimulai, yaitu melakukan review RPS.

b) pada saat pelaksanaan pembelajaran termasuk penilaian yaitu sebelum UTS dan sebelum UAS.

(5) Ketua Program studi memantau keterlaksanaan monev pembelajaran dan mendokumentasikan hasil monev;

(6) Ketua Program Studi melaporkan hasil monev pembelajaran kepada dekan;

(7) Wakil Ketua Bidang Akademik melaporkan hasil monev program studi kepada Ketua;

(8) LPM melakukan evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap layanan pembelajaran dan membuat laporan untuk disampaikan kepada Ketua.

Pasal 8

Penjaminan Mutu Pembelajaran

(1) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) menyusun Kebijakan, standar dan Manual Mutu;

(2) LPM Mendesiminasikan dan mensosialisasikan kebijakan, standar, dan manual mutu khususnya mahasiswa, kepada dosen pembimbing, pembimbing industri dan peserta magang;

(12)

(3) LPM menetapkan Mutu meliputi mutu kompetensi peserta, pelaksanaan, proses pembimbingan internal dan eksternal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan, pelaporan dan presentasi hasil, serta mutu penilaian;

(4) Gugus penjaminan mutu ditingkat program studi melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Pasal 8 Ketentuan Lain

(1) Pada saat Peraturan Ketua ini mulai diberlakukan, Peraturan STKIP PGRI Tulungagung sebelumnya tentang pengelolaan pembelajaran dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(13)

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG

Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 7 Tulungagung, Telepon: (0355) 321426 Laman: www.stkippgritulungagung /Surel:info@stkippgritulungagung.ac.id

PERATURAN KETUA

STKIP PGRI TULUNGAGUNG

NOMOR : 343/STKIPPGRI/TA/X/2017 TENTANG

PENYELENGGARAN PENDIDIKANSTKIP PGRI TULUNGAGUNG

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ketua STKIP PGRI Tulungagung: Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kepastian hukum dalam

menyelenggarakan program pendidikan tinggi, perlu Peraturan program pendidikan di STKIP PGRI Tulungagung;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Ketua tentang Peraturan Program Pendidikan STKIP PGRI Tulungagung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015, Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

(14)

PGRI/TA/I/2017 tentang Statuta STKIP PGRI Tulungagung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Ketua tentang Program Pendidikan di STKIP PGRI Tulungagung.

Pasal 1 Ketentuan Umum

(1) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia;

(2) Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi ;

(3) Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi;

(4) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan Pembelajaran yang memiliki Kurikulum dan metode Pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi;

(5) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat;

(6) Satuan Kredit Semester adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya

pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan kurikuler di suatu Program Studi;

(7) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan Dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar;

(8) Sistem Kredit Semester adalah pembelajaran yang menggunakan satuan kredit semester (sks) sebagai takaran beban belajar mahasiswa, beban belajar satuan program studi, maupun beban tugas dosen dalam pembelajaran;

(9) Masa belajar adalah waktu yang diperlukan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan program pendidikannya, terhitung sejak pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa STKIP PGRI Tulungagung;

(15)

(10) Beban belajar adalah jumlah sks yang harus diselesaikan oleh mahasiswa untuk dapat dinyatakan lulus pada program pendidikan tertentu;

(11) Pengakuan kredit adalah penghargaan pengalaman belajar atau kegiatan akademik yang dimiliki mahasiswa pindahan, mahasiswa baru dari jalur pendidikan nonformal, atau mahasiswa program khusus.

Pasal 2

Jenis dan Program Pendidikan

(1) STKIP PGRI Tulungagung menyelenggarakan program pendidikan akademik, profesi, dan Vokasi;

(2) Jenis pendidikan Akademik terdiri atas Program Sarjana, dan Program Magister;

(3) Pendidikan Vokasi meliputi Program Diploma I, Program Diploma II, Program Diploma III, Program Sarjana Terapan, dan Magister Program Terapan;

(4) Pendidikan Profesi meliputi profesi dan spesialis.

Pasal 3

Standar Penyelenggaraan program pendidikan

(1) Penyelenggaraan program pendidikan harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Standar Pendidikan Tinggi (SPT) STKIP PGRI Tulungagung yang terdiri atas:

a) Standar kompetensi lulusan; b) Standar isi pembelajaran; c) Standar proses pembelajaran; d) Standar penilaian pembelajaran;

e) Standar pendidik dan tenaga kependidikan; f) Standar sarana dan prasarana pembelajaran; g) Standar pengelolaan pembelajaran; dan h) Standar pembiayaan pembelajaran.

(2) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

Pasal 4

Sistem pengelolaan pembelajaran

(1) Pengelolaan pembelajaran di STKIP PGRI Tulungagung dikelola dalam satu sistem akademik yang dinamakan dengan Siakad;

(2) Siakad merupakan satu sistem layanan pembelajaran yang memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk menyelenggarakan

(16)

perkuliahan;

(3) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dipersiapkan oleh dosen dapat berupa perkuliahan tatap muka dan/atau daring;

(4) Perkuliahan daring dapat dilaksanakan maksimal 50% dari jumlah pertemuan dalam satu semester;

(5) Aktivitas belajar (tugas, portofolio, evaluasi) dan aktivitas pembelajaran (jurnal, presensi) direkam pada Siakad.

Pasal 6 Kalender Akademik

(1) Kalender akademik merupakan dasar pengaturan waktu

penyelenggaraan kegiatan akademik di STKIP PGRI Tulungagung Selama satu tahun akademik;

(2) Kalender akademik ditetapkan menjelang awal tahun akademik oleh rektor;

(3) Kalender akademik mencantumkan semua kegiatan dan jadwal pendidikan dan pengajaran yang berlaku untuk semua jenjang pendidikan;

(4) Kalender akademik dalam satu tahun akademik dimulai dari bulan September sampai dengan Juni;

(5) Program khusus yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti jadwal kalender akademik di atas harus ditetapkan oleh Ketua.

Pasal 7 Semester

(1) Semester merupakan satuan waktu bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran efektif dan kegiatan akademik lainnya selama minimal 17 (Tujuh belas) kali minggu per semester.

(2) Waktu kegiatan pembelajaran efektif sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak termasuk bagi mahasiswa yang telah mendapatkan ijin cuti akademik, sehingga tidak masuk hitungan semester efektif.

(3) Waktu pembelajaran efektif secara detail dalam setiap semester dijabarkan dalam kalender akademik per tahun akademik.

Pasal 8

Sistem Kredit Semester

(1) Sistem Kredit Semester menggunakan satuan waktu semester dalam satu tahun akademik terdiri atas semester gasal, semester genap dan semester antara;

(2) Satuan Kredit Semester (sks) sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) merupakan:

a) takaran beban belajar mahasiswa per minggu per semester melalui berbagai bentuk kegiatan kurikuler dalam proses pembelajaran;

(17)

b) takaran jumlah beban belajar mahasiswa dalam suatu program studi yang dinyatakan dalam kurikulum;

c) takaran beban tugas dosen dalam pembelajaran yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

(3) Satu (1) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi atau tutorial setara dengan 50 (lima puluh) menit kegiatan akademik tatap muka terjadwal, 60 (enam puluh) menit kegiatan akademik terstruktur ditambah dengan 60 (enam puluh) menit kegiatan akademik mandiri per minggu;

(4) Satu (1) sks pada proses pembelajaran pada praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis, pelaksanaannya setara dengan 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester;

(5) Satu (1) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis berarti kegiatan tatap muka pelaksanaanya setara dengan100 (seratus) menit per minggu per semester dan kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester; (5) Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran. Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks;

(6) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif minimal 17 (Tujuh belas) minggu termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS);

(7) Beban belajar maksimal mahasiswa pada semester 1 dan 2 maksimal 22 sks, dan pada semester 3 ke atas adalah 24 sks dengan sayarat mahasiswa memiliki prestasi akademik tinggi yaitu Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih dari 3,00.

Pasal 9 Semester Antara

(1) Semester Antara adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan paling sedikit 8 (delapan) minggu efektif, yang diselenggarakan setahun sekali setelah semester genap berakhir;

(2) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara;

(3) Beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) Satuan Kredit Semester;

(4) Semester Antara merupakan bagian dari semester genap;

(5) Penyelenggaraan pendidikan dan nilai yang diperoleh pada

semester antara memiliki bobot yang sama dengan

(18)

(6) Semester Antara dilaksanakan untuk memberi kesempatan mahasiswa memperbaiki nilai dan menempuh mata kuliah yang belum pernah ditempuh;

(7) Semester Antara hanya boleh diikuti oleh mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa aktif pada semester genap tahun akademik berjalan;

(8) Mata kuliah yang disajikan pada Semester Antara ditetapkan oleh Ketua Program Studi.

Pasal 10 Masa dan Beban Belajar

(1) Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan:

a) paling lama 2 (dua) tahun akademik untuk program diploma satu, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks dan paling banyak 40 (empat puluh) sks;

b) paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program diploma dua, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 72 (tujuh puluh dua) sks dan paling banyak 78 (Tujuh puluh delapan) sks;

c) paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma tiga, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks dan paling banyak 114 (seratus empat belas) sks; d) paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana,

program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks dan paling banyak 152 (seratus lima puluh dua) sks;

e) paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program profesi setelah menyelesaikan program sarjana, atau program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks dan paling banyak 30 (tiga puluh) sks;

f) paling lama 4 (Empat) tahun akademik untuk program magister, program magister terapan, atau program spesialis, setelah menyelesaikan program sarjana, atau diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks dan paling banyak 42 (empat puluh dua) sks; atau g) paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program doktor, program

doktor terapan, atau program subspesialis, setelah menyelesaikan program magister, program magister terapan, atau program spesialis, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 42 (empat puluh dua) sks dan paling banyak 48 (empat puluh delapan) sks;. h) Mahasiswa program magister sebelum lulus boleh menempuh

program doktor dengan ketentuan dan syarat berlaku sesuai dengan SNPT pasal 20 ayat 2.

(19)

(2) Pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau program sarjana terapan dapat dilaksanakan dengan cara:

a) mengikuti seluruh proses Pembelajaran dalam Program Studi pada STKIP PGRI Tulungagung sesuaimasa dan beban belajar; atau;

b) mengikuti proses pembelajaran di dalam Program Studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses Pembelajaran di luar Program Studi dengan cara :

1) paling sedikit 4 (empat) semester dan paling lama 11 (sebelas) semester merupakan Pembelajaran di dalam Program Studi;

2) 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester merupakan Pembelajaran di luar Program Studi padaPerguruan Tinggi yang sama;

3) paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester merupakan Pembelajaran pada Program Studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda, Program Studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda, dan atau Pembelajaran di luar Perguruan Tinggi;

(3) Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian Pembelajaran;

(4) Cuti kuliah diperhitungkan dalam akumulasi lama masa studi; (5) Semester Antara tidak diperhitungkan dalam akumulasi lama studi;

(6) Mahasiswa yang telah memasuki 3 (tiga) semester menjelang masa studi nya habis diberi surat peringatan 1, 2, dan 3;

(7) Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi dalam batas waktu maksimal otomatis dinyatakan drop out (DO) yang ditetapkan dengan Keputusan Ketua.

Pasal 11

Nilai Akhir Mata Kuliah

(1) Nilai akhir mahasiswa untuk setiap semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Sementara (IPS);

(2) Hasil belajar mahasiswa yang merupakan akumulasi dari beberapa semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK);

(3) Komponen penilaian meliputi:

a) Kehadiran mahasiswa dalam proses pembelajaran : N1 b) Partisipasi dalam proses pembelajaran : N2

c) Produk dari penugasan : N3

d) Hasil ujian tengah semester dan : N4 e) Hasil ujian akhir semester : N5

(20)

KKN, KKL, dan Tugas akhir) dengan menggunakan rumus berikut:

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (5) Penentuan IPS dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai

huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dengan SKS

mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS

mata kuliah yang ditempuh dalam satu semester;

(6) Penentuan IPK dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai angka setiap mata kuliah yang ditempuh dengan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah total SKS mata kuliah yang telah ditempuh;

(7) Kriteria Penilaian dengan mengunakan huruf dan atau angka dengan ketentuan sebagai berikut:

No Skor Huruf Angka Mutu

1. 91-100 A 4,00 2. 84-90 A- 3,70 3. 77-83 B+ 3,30 4. 71-76 B 3,00 5. 66-70 B- 2,70 6. 61-65 C+ 2,30 7. 55-60 C 2,00 8. 41-54 D 1,00 9. ≤ 40 E 0,0 Pasal 12

Pengakuan Satuan Kredit Semester alih jenjang, Pindahan, dan Transfer (1) Pengakuan satuan kredit semester (sks) hanya dapat diberikan kepada

perorangan yang berstatus sebagai mahasiswa STKIP PGRI Tulungagung; (2) Sks yang diperoleh mahasiswa dari alih jenjang/ transfer/pindahan dapat

diakui jika setara dengan program studi yang sudah diikuti dan diperoleh dari lembaga perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi, perguruan tinggi luar negeri yang diakui Ditjen Dikti, lembaga kursus dan pelatihan/diklat terakreditasi;

(3) Pengakuan sks yang dapat diperhitungkan adalah sks yang diperoleh mahasiswa dari pengalaman belajar atau kegiatan akademik yang setara atau lebih tinggi, misalnya pada program Sarjana dengan Sarjana, Magister dengan Magister;

(4) Pengakuan sks Sarjana bagi mahasiswa lama atau

mahasiswa baru dapat diajukan oleh mahasiswa STKIP PGRI Tulungagung yang pindah program studi;

(5) Pengakuan sks Sarjana bagi mahasiswa lama, mahasiswa baru, atau mahasiswa program khusus yang mengikuti Kurikulum Baru dilakukan dengan asas tidak merugikan mahasiswa yang bersangkutan;

(21)

(6) Masa berlaku kredit alihan Magister maksimum 2 tahun sejak lulus dari jenjang pendidikan sebelumnya atau dari lembaga tempat diperolehnya kredit alihan tersebut;

(7) Pengakuan kredit diberikan setelah divalidasi oleh pihak-pihak yang terkait, dan pedoman pengakuan kredit dibuat oleh Ketua Program Studi;

(8) Kredit yang diperoleh mahasiswa dari hasil pendidikan dan pelatihan yang berkualitas (termasuk pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh STKIP PGRI Tulungagung) dapat diakui kreditnya dengan sistem transfer kredit, diatur dalam Peraturan Ketua;

(9) Pengakuan Pembelajaran Lampau dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dilakukan oleh Ketua Program Studi dan disahkan oleh Wakil Ketua Bidang Akademik, diatur dalam Peraturan Ketua.

Pasal 13

Pengakuan Akademik prestasi mahasiswa

(1) Pengakuan akademik prestasi mahasiswa adalah penghargaan dalam bentuk sks pada mata kuliah tertentu bagi mahasiswa

Program Sarjana yang telah berhasil mencapai prestasi

yang memenuhi persyaratan yang ditentukan;

(2) Persyaratan prestasi mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut.

a) Capaian prestasi mahasiswa memiliki kesetaraan dan relevan dengan capaian pembelajaran matakuliah yang bersangkutan;

b) Prestasi mahasiswa diperoleh selama mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa aktif.

Pasal 14

Gelar Akademik, Vokasi, dan Profesi (1) Gelar akademik terdiri dari :

a) Sarjana ; b) Magister;

(2) Gelar vokasi terdiri dari:

a) Ahli Pratama untuk Program Diploma I; b) Ahli Muda untuk Program Diploma II; c) Ahli Madya untuk Program Diploma III; d) Sarjana terapan;

e) Magister Terapan; dan f) Doktor Terapan.

(3) Gelar Profesi terdiri dari: a) Profesi;

b) Spesialis;

(4) Penetapan jenis gelar dan sebutan serta singkatannya sesuai dengan kelompok bidang ilmu dilakukan atau ditetapkan oleh rektor berdasarkan peraturan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

(22)

Pasal 15 Kewenangan Lulusan

(1) Kewenangan lulusan program pendidikan akademik (Sarjana, dan Magister) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 16 Ketentuan Lain

(1) Semua peraturan terkait program pendidikan, yang telah ditetapkan sebelum Peraturan ini, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan Ketua ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Tulungagung Pada tanggal : 24 Oktober 2017 Ketua,

Dr. IMAM SUJONO, S.Pd, M.M NIP: 196511101992031031

(23)

LAPORAN AKHIR

BANTUAN DANA

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBELAJARAN DARING (SPADA) INDONESIA TAHUN 2019

Dr. TOMI LISTIAWAN, S.Si., M.Pd., MCE. NIDN. 0722048503

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI TULUNGAGUNG

(24)
(25)
(26)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Daftar Isi ... i BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Sasaran ... 2 D. Ruang Lingkup... 2

BAB II. TAHAP PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN ... 4 A. Mata Kuliah Daring ... 4 1. Statistika Matematika I ... 4

2. Desain Web ... 48

B. Mata Kuliah Blended Learning ... 74 1. Pendidikan Anti Korupsi ... 74 2. Kewirausahaan ... 95 3. Teori Belajar dan Pembelajaran ... 115 C. Materi Terbuka ... 122

1. Ekonomi Moneter... 122

2. Media Pembelajaran ... 150 3. Teori Graf ... 163

4. English for Specific Purposes ... 175 D. Rincian Penggunaan Dana Hibah SPADA ... 186

BAB III. LAPORAN EVALUASI PENYELENGGARAAN ... 192

BAB IV. PENUTUP ... 201

DAFTAR REFERENSI ... 202

(27)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga berdampak dalam dunia pendidikan. Hal ini menjadi perhatian dan tuntutan bagi para pelaku pendidikan untuk bisa mengikuti perkembangan era revolusi industry 4.0. Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan harus memiliki terobosan dalam penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan system pembelajaran.

Penelitian tentang pengaruh pemanfaatan teknologi dalam pendidikan telah banyak dilakukan dan menghasilkan berbagai macam temuan diantaranya pemanfaatan computer yang mampu meningkatakan aspek interaktif dan komunikatif dalam pembelajaran namun permasalahan dalam integrasi teknologi dan pembelajaran juga harus diperhatikan (Dziuban, Graham, Moskal, Norberg, & Sicilia, 2018). Penggunaan Komputer dengan jaringan internet juga bias menjadi alternative sumber belajar, informasi dan referensi bagi pebelajar (Sandanayake, 2019).

Seiring dengan perkembangan teknologi ini, pemerintah juga menggalakkan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet serta pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Salah satu system pembelajaran yang dikembangkan adalah pembelajaran daring. Pembelajaran daring memberikan kesempatan bagi pendidik dan peserta didik memanfaatkan teknologi dengan bantuan internet dalam kegiatan pembelajaran. Terdapat berbagai skema dalam pembelajaran daring yang ditawarkan oleh Kemenristekdikti diantaranya mata kuliah daring dan Hybrid atau Blended Learning.

Blended Learning yang merupakan perpaduan pemanfaatan E-learning dan/ atau

pembelajaran tatap muka konvensional menjadi pilihan karena berbagai kelebihan. Blended

Learning dianggap memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran

(Alizadeh, Mehran, Koguchi, & Takemura, 2019; Kintu, Zhu, & Kagambe, 2017). Selain itu,

Blended Learning juga mampu mencakup evaluasi pembelajaran (Alizadeh et al., 2019).

Penelitian yang telah dilakukan juga menemukan bahwa Blended Learning juga mampu meningkatkan penggunaan materi terbuka dalam memperoleh pengetahuan (Sandanayake, 2019).

(28)

2 Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan juga literasi digital bagi mahasiswa, mata kuliah daring dan Blended Learning bisa menjadi pilihan untuk dikembangkan oleh perguruan tinggi. Hal itu juga yang merangsang STKIP PGRI Tulungagung mengembangkan system pembelajaran daring baik dalam skema mata kuliah daring dan hybrid atau Blended Learning.

B.Tujuan

Bantuan dana penyelengggaraan SPADA Indonesia Tahun 2019 ini bertujuan untuk menyelenggarakan perkuliahan dengan sistem pembelajaran daring dan hybrid/ Blended

Learning dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara khusus tujuan dari

program ini meliputi:

1. Mengembangkan materi Mata kuliah daring dan hybrid untuk mendukung penyelenggaraan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA)

2. Memberikan pengalaman untuk dosen dan mahasiswa dalam penggabungan pemanfaatan

E-learning dan pembelajaran tatap muka konvensional melalui pelaksanaan Blended Learning/ Hybrid.

3. Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi mitra (Universitas Kanjuruhan Malang/ UNIKAMA) dalam pelaksanaan pembelajaran daring dalam program alih kredit melalui mata kuliah daring.

C.Sasaran

Sasaran penyelenggaraan program Hibah Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) - Indonesia Tahun 2019 meliputi:

1. Dosen Pengembang materi/ bahan ajar Mata Kuliah Daring dan Blended Learning. 2. Dosen Pengampu Mata Kuliah Daring dan Blended Learning yang berasal dari

STKIP PGRI Tulungagung dan UNIKAMA sebagai perguruan tinggi mitra dalam mata kuliah daring.

3. Mahasiswa yang menempuh mata kuliah daring dan Blended Learning dari STKIP PGRI Tulungagung dan UNIKAMA sebagai perguruan tinggi mitra dalam mata kuliah daring.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup program Hibah Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) - Indonesia Tahun 2019 meliputi:

(29)

3 1. Mata kuliah Daring – Alih Kredit yaitu untuk mata kuliah Desain Web yang memiliki beban 3 sks dan mata kuliah Statistika Matematika I yang memiliki beban 3 sks.

2. Mata Kuliah Hybrid/ Blended Learning yaitu mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, Kewirausahaan dan Teori Belajar dan Pembelajaran.

3. STKIP PGRI Tulungagung sebagai perguruan tinggi penyelenggara perkuliahan daring.

4. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan daring berasal dari STKIP PGRI Tulungagung dan UNIKAMA.

5. Sistem Pembelajaran Daring menggunakan LMS STKIP PGRI Tulungagung dan siap diakses untuk seluruh mahasiswa peserta perkuliahan.

(30)

4

BAB II

TAHAP PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN

A. Mata Kuliah Daring

Untuk mata kuliah daring yang dilaksanakan adalah mata kuliah desain web dan Statistika Matematika I. Kedua mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah daring alih kredit dengan Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) sebagai perguruan tinggi mitra. Berikut tahap pengembangan dan penyelenggaraan yang telah dilakukan pada mata kuliah daring:

1. STATISTIKA MATEMATIKA I Dosen Pengampu : Maylita Hasyim, M.Si. Nama Matakuliah : Statistika Matematika I Skema Hibah : MK Daring

Tahap Pengembangan A. Tahap Analisis

a. Analisis Kurikulum

Mata kuliah daring ini merupakan salah satu mata kuliah kompetensi Program Studi yang wajib ditempuh bagi mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Matematika pada STKIP PGRI Tulungagung (PT penyelenggara) dan Universitas Kanjuruhan Malang (PT mitra). Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, tahap analisis merupakan tahapan awal yang penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tahapan analisis ini terdiri dari lima langkah meliputi:

1) Menganalisis keterkaitan antara Capaian Pembelajaran Program Studi (CPPS) dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK);

Mata kuliah Statistika Matematika I ini mencakup capaian pembelajaran Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Umum, dan Keterampilan Khusus.

a) “Sikap” yang terakomodir adalah: menunjukkan semangat berinovasi

dalam pengembangan bidang pendidikan matematika.

b) “Pengetahuan” yang terakomodir adalah: Menguasai prinsip-prinsip

penelitian pendidikan matematika untuk melaksanakan kajian (penelitian) di bidang pendidikan matematika.

(31)

5

c) “Keterampilan Umum” yang terakomodir adalah: Mampu mengambil

keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang

keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data.

d) “Keterampilan Khusus” yang terakomodir adalah: Mampu merancang

dan melaksanakan kajian (penelitian) untuk menghasilkan alternatif

penyelesaian masalah di bidang pendidikan matematika

Berdasarkan keempat ranah CPL di atas, dapat dirumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Statistika Matematika I yaitu “Mahasiswa mampu menjelaskan teoritis Statistika secara umum untuk

memformulasikan penyelesaian masalah probabilistik secara prosedural sebagai dasar untuk memecahkan masalah pada penelitian kuantitatif secara

tepat dan solutif”.

Keterkaitan antara CPMK dengan CPPS terletak pada tujuan penyelesaian

masalah dan pelaksanaan kajian (penelitian) di bidang Pendidikan

Matematika yang dilandasi sikap semangat berinovasi dalam pengembangan bidang pendidikan matematika.

2) Menganalisis keterkaitan CPMK dengan Kemampuan Akhir yang Direncanakan (KAD);

Merujuk dari CPMK Statistika Matematika I yang telah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun Kemampuan Akhir yang Direncanakan (KAD) yang mendukung tercapainya CPMK.

KAD Statistika Matematika I terdiri dari:

a) Menjelaskan konsep dasar Statistika dan menentukan nilai statistik sampel;

b) Menjelaskan definisi nilai probabilitas dan kejadian mutually exclusive dalam kasus riil;

c) Menjelaskan konsep probabilitas bersyarat dan Kebebasan (independensi) kejadian ke kasus riil;

d) Menjelaskan variabel Random dan Fungsi Distribusi;

e) Memformulasikan distribusi diskrit dalam penyelesaian kasus probabilistik;

(32)

6 f) Memformulasikan distribusi kontinyu dalam penyelesaian kasus

probabilistik

g) Memformulaskan distribusi multivariat dan distribusi marginal dalam penyelesaian kasus probabilistik;

h) Menentukan ekspektasi, variansi, deviasi standar, kovariansi, dan korelasi;

i) Memformulasikan distribusi sampling dalam penyelesaian kasus probabilistik.

Keterkaitan antara KAD dengan CPMK adalah:

- KAD poin a), b), c) dan d) mendukung CPMK pada bagian kemampuan

“menjelaskan teoritis Statistika secara umum”

- KAD poin e), f), g) dan h) mendukung CPMK pada bagian kemampuan

“memformulasikan penyelesaian masalah probabilistik secara prosedural”

- KAD poin i) mendukung CPMK pada bagian kemampuan “memecahkan masalah pada penelitian kuantitatif secara tepat dan solutif”

3) Menganalisis keterkaitan antara konsep materi yang terdapat pada setiap KAD dengan CPMK;

Langkah ketiga ini, konsep materi disusun merujuk pada ketercapaian KAD meliputi:

a) Konsep Dasar Statistika

b) Probabilitas dan kejadian mutually exclusive beserta aplikasi dalam kasus riil;

c) Probabilitas bersyarat dan kejadian independen beserta aplikasi dalam teorema Bayes;

d) Variabel random (meliputi variabel random diskrit dan kontinyu) dan fungsi distribusi;

e) Jenis distribusi probalilitas variabel random diskrit meliputi distribusi Binomial, Multinomial, Geometrik, Hypergeometrik dan Poisson;

f) Jenis distribusi probalilitas variabel random kontinyu meliputi distribusi Normal, Beta, Gamma, Eksponensial, dan Weibull;

g) Distribusi multivariate dan marginal;

(33)

7 i) Distribusi sampling meliputi distribusi mean, distribusi student-t,

distribusi-F dan distribusi Chi-Square.

Setiap materi (pokok bahasan) merujuk pada ketercapaian satu KAD, sehingga konsep materi juga mendukung ketercapaian CPMK dan CPPS. 4) Menganalisis keterkaitan rancangan tugas yang diberikan dalam mendukung

tercapainya CPMK dan KAD;

Aktivitas perkuliahan daring Statistika Matematika I pada LMS yang dilakukan secara asinkron mandiri maupun asinkron kolaboratif terdiri dari: a) Tugas yang akan diberikan di akhir setiap pokok bahasan;

b) Kuis (latihan soal) yang diberikan di setiap 2-3 pokok bahasan pada awal pertemuan berikutnya;

c) Forum diskusi terkait materi yang dibahas pada setiap pertemuan; d) Ujian Tengah Semester (UTS);

e) Ujian Akhir Semester (UAS).

Berikut rancangan tugas yang diberikan pada setiap pokok bahasan yang mendukung tercapainya KAD yang telah ditentukan:

Tabel 1. Rancangan Tugas dan Keterkaitan dengan KAD

Kemampuan Akhir yang Diharapkan Nama Tugas Jenis

Tugas Deskripsi Tugas Menjelaskan konsep dasar Statistika dan menentukan nilai statistik sampel Tugas 1 – Konsep Dasar Statistika Tugas Mandiri

Pada tugas 1 ini, terdapat 3 nomor soal. Nomor 1: Mencari 3 studi kasus riil

(penelitian) pada bidang Pendidikan maupun non Pendidikan yang menggunakan

(menerapkan) ilmu Statistika

Nomor 2: Mengidentifikasi sumber data, tipe data, skala pengukuran data, populasi dan sampel dan metode statistika yang digunakan pada studi kasus tersebut

Nomor 3: Diberikan data sampel, lalu mencari rata-rata, kuartil 1, desil 4, varians dan standar deviasi Menjelaskan konsep kejadian probabilistik dan menerapkan operasi kejadian ke Tugas 2 – Probabilit as dan Kejadian Mutually Exclusive Tugas Mandiri

Pada tugas 2 ini, terdapat 4 nomor soal. Nomor 1: Menghitung peluang dari studi kasus kartu bridge, dimana kejadian di

dalamnya terdapat kejadian mutually exclusive Nomor 2: Menghitung peluang dari studi kasus dadu, dimana kejadian di dalamnya merupakan kejadian mutually exclusive

(34)

8 Kemampuan Akhir yang Diharapkan Nama Tugas Jenis

Tugas Deskripsi Tugas

kasus riil kasus kelereng, dimana kejadian di dalamnya

terdapat kejadian mutually exclusive

Nomor 4: Menghitung peluang dari studi kasus kombinasi pembentukan kepanitiaan, dimana kejadian di dalamnya terdapat kejadian

mutually exclusive Menjelaskan konsep probabilitas bersyarat dan Kebebasan (independensi) kejadian ke kasus riil Tugas 3 – Probabilit as Bersyarat dan Kebebasa n Tugas Mandiri

Pada tugas 3 ini, terdapat 1 nomor soal. Mahasiswa diminta untuk menghitung peluang bersyarat pada studi kasus keanggotaan koperasi, dimana di dalamnya terdapat kejadian independen.

Mahasiswa diarahkan untuk menggunakan Teorema Bayes sebagai solusi untuk menghitung peluang bersyarat

Menjelaskan Variabel Random dan Fungsi Distribusi Tugas 4 – Variabel Random dan Fungsi Distribusi Tugas Mandiri

Pada tugas 4 ini, terdapat 3 nomor soal. Nomor 1: Mahasiswa diminta untuk mencari 5 contoh kejadian yang mengikuti variabel random diskrit

Nomor 2: Mahasiswa diminta untuk mencari 5 contoh kejadian yang mengikuti variabel random kontinyu

Nomor 3: Mahasiswa diminta untuk

mengamati dan menuliskan

perbedaan/ciri/karakteristik antara kejadian yang mengikuti variabel random diskrit dan kontinyu Memformulasi kan distribusi diskrit dalam penyelesaian kasus probabilistik Tugas 5 – Jenis Distribusi Probabilit as Diskrit Tugas Mandiri

Pada tugas 5 ini, mahasiswa diminta untuk membuat rangkuman materi topik Jenis Distribusi Probabilitas Diskrit, yang terdiri dari 5 variabel random diskrit yaitu Binomial, Multinomial, Geometrik, Hipergeometrik dan Poisson.

Mahasiswa diminta untuk memenuhi 5 komponen pada setiap jenis variabel randomnya yaitu 1) Definsi (deskripsi) dan ciri-ciri percobaannya; 2) Bentuk fungsi peluangnya f(x); 3) Rata-rata (Ekspektasi) dan Varians; 4) Contoh soal beserta penyelesaian; dan 5) Sumber referensi

Memformulasi kan distribusi kontinyu dalam penyelesaian kasus probabilistik Tugas 6 – Jenis Distribusi Probabilit as Kontinyu Tugas Mandiri

Pada tugas 6 ini, mahasiswa diminta untuk membuat rangkuman materi topik Jenis Distribusi Probabilitas Kontinyu, yang terdiri dari 3 variabel random kontinyu yaitu Normal, Eksponensial dan Weibull.

Mahasiswa diminta untuk memenuhi 5 komponen pada setiap jenis variabel randomnya yaitu 1) Definsi (deskripsi) dan ciri-ciri percobaannya; 2) Bentuk fungsi peluangnya f(x); 3) Rata-rata (Ekspektasi) dan Varians; 4) Contoh soal beserta penyelesaian;

(35)

9 Kemampuan Akhir yang Diharapkan Nama Tugas Jenis

Tugas Deskripsi Tugas dan 5) Sumber referensi

Memformulask an distribusi multivariat dan distribusi marginal dalam penyelesaian kasus probabilistik Tugas 7 – Distribusi Multivari at Dan Distribusi Marginal Tugas Mandiri

Pada tugas 7 ini, terdapat 2 nomor soal. Nomor 1: Mengidentifikasi apakah fungsi kepadatan peluang multivariate [f(x,y)] yang telah diberikan telah memenuhi syarat sebagai fungsi kepadatan peluang.

Nomor 2: Menghitung fungsi kepadatan peluang marginal [g(x)] dan [h(y)] dan menghitung fungsi kepadatan peluang bersyarat [f(y|x)] Menentukan ekspektasi, variansi, deviasi standar, kovariansi, dan korelasi Tugas 8 – Ekspektas i dan lainnya Tugas Mandiri

Pada tugas 8 ini, terdapat 2 nomor soal. Nomor 1: Menghitung nilai harapan (ekspektasi) dari ruang sampel yang telah diberikan dan menghitung ekspektasi dari variabel random Bernoulli

Nomor 2: Menghitung nilai harapan (ekspektasi), varians, kovarians dan korelasi dari kejadian yang diberikan

Memformulasi kan distribusi sampling dalam penyelesaian kasus probabilistik Tugas 9 – Distribusi Sampling Tugas Mandiri

Pada tugas 9 ini, terdapat 4 nomor soal. Nomor 1: Menghitung rata-rata sampel

Nomor 2: Menghitung peluang dari selisih rata-rata

Nomor 3: Menghitung proporsi mobil yang cacat

Nomor 4: Menghitung peluang selisih populasi

Rancangan tugas di atas telah mendukung tercapainya CPMK dan KAD yang telah ditetapkan.

5) Menyusun peta kompetensi.

Peta kompetensi Statistika Matematika I disusun secara yang terstruktur dan berjenjang sesuai dengan tingkatan KAD disajikan pada Gambar 1.

(36)

10 Gambar 1. Peta Kompetensi Statistika Matematika I

b. Analisis Pebelajar / Peserta Didik

Kondisi peserta didik atau mahasiswa calon peserta mata kuliah Statistika Matematika I harus dikenali dan dianalisis sebelum merancang pembelajaran dan menyusun bahan ajar. Dengan adanya analisis raw material peserta didik

(37)

11 diharapkan proses pembelajaran dapat berkualitas sesuai dengan target capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK). Penilaian kualitas pembelajaran ini dapat diidentifikasi melalui indikator pencapaian target selama proses pembelajaran dan hasil belajar pada akhir pembelajaran, dimana penilaian selama proses pembelajaran memiliki porsi yang lebih besar dalam menentukan keberhasilan peserta didik. Dengan demikian, karakteristik peserta didik yang meliputi tingkat kemampuan berpikir, gaya belajar, kemampuan awal yang dimiliki, dan aksesibilitas mahasiswa terhadap teknologi informasi yang digunakan dalam pembelajaran sangat mempengaruhi ketercapaian peserta didik selama proses pembelajaran.

Mata kuliah daring Statistika Matematika I ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester 5 dari STKIP PGRI Tulungagung dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester 5 dari Universitas Kanjuruhan Malang. Berikut analisis karakteristik mahasiswa calon peserta mata kuliah Statistika Matematika I disajikan pada Tabel 2:

Tabel 2. Analisis Raw Material Calon Peserta Mata Kuliah

Karakteristik yang dianalisis Asal Perguruan Tinggi

Deskripsi Hasil Analisis Tingkat

Kemampuan Berpikir

STKIP PGRI Tulungagung

Indeks prestasi (IP) adalah angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa, sehingga tingkat kemampuan berpikir mahasiswa dapat dilihat dari nilai IPK. Berdasarkan nilai IPK mahasiswa pada semester sebelumnya, maka dapat diketahui rata-rata IPK mahasiswa sebesar 3,37 sehingga tingkat kemampuan berpikir mahasiswa

dikategorikan “baik” (rentang 3,00 – 3,50)

Universitas Kanjuruhan Malang

Berdasarkan nilai IPK mahasiswa pada semester sebelumnya, maka dapat diketahui rata-rata IPK mahasiswa sebesar 3,29 sehingga tingkat kemampuan

berpikir mahasiswa dikategorikan “baik” (rentang

3,00 – 3,50)

Gaya Belajar STKIP PGRI

Tulungagung

Gaya belajar mahasiswa menentukan model dna media pembelajaran yang akan dirancang. Gaya belajar dari 62% mahasiswa adalah gaya belajar visual, sedangkan 22% mahasiswa dengan gaya belajar audio dan 16% sisanya dengan gaya belajar kinestetik.

Universitas Kanjuruhan Malang

Gaya belajar dari 74% mahasiswa adalah gaya belajar visual, sedangkan 19% mahasiswa dengan gaya belajar audio dan 7% sisanya dengan gaya belajar kinestetik.

Gambar

Tabel 1. Rancangan Tugas dan Keterkaitan dengan KAD  Kemampuan  Akhir yang  Diharapkan  Nama Tugas  Jenis
Tabel 2. Analisis Raw Material Calon Peserta Mata Kuliah  Karakteristik  yang  dianalisis  Asal  Perguruan Tinggi
Gambar Akun E-learning Mahasiswa
Tabel Rincian Pengumpulan Tugas “Konsep Dasar Statistika”
+7

Referensi

Dokumen terkait

To know the digital immigrants’ perception toward the language of digital natives’ status updates on twitter at STKIP PGRI TULUNGAGUNG. 1.4 Significance of

ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG PERIODE 2014 DAN IMPLIKASINYA PADA PENGAJARAN MATA KULIAH UMUM BAHASA

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada mata kuliah Teori Bilangan di kelas II A2 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Senat melakukan rapat untuk menyetujui draf standar, jika disetujui akan ditetapkan oleh Ketua YPLP PT PGRI Tulungagung sebagai standar yang berlaku di STKIP PGRI

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tidak konsistennya jumlah mahasiswa yang mendaftar di STKIP PGRI Tulungagung. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah

Pelaksanaan Standar Dikti dan Standar Perguruan Tinggi terimplementasi dan melekat pada struktr organisasi yang berlaku di STKIP PGRI Situbondo dan berada pada seluruh

Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Teknik Feynman Pada Siswa Kelas X SMK PLUS SABILUR ROSYAD SIDOARJO.. Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI

Terutama masyarakat Kelurahan Kampung Olo Kecamatan Nanggalo sebelum dibangunnya kampus STKIP PGRI Sumatera Barat, mata pencarian masyarakat tersebut lebih kepada hasil perkebunan dan