SURVEY KESIAPAN GURU
–
GURU PENJAS SMP
SE-KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN
MENGHADAPI KURIKULUM 2013 PADA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
DOSMA DEMIKA PURBA
NIM:6103111023
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
DOSMA DEMIKA PURBA. Studi Tentang Kesiapan Guru-guru Penjas SMP se-Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun Menghadapi Kurikulum 2013. Pada Tahun Ajaran 2014/2015.(Pembimbing: M.YUSUF)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan.2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru-guru Penjas di
SMP se- Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun menghadapi kurikulum 2013.
Metode penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah orang coba 5 orang yang
diperoleh dengan sampel total. Dalam hal ini imformasi diperoleh dengan
mengajukan pertanyaan dalam bentuk angket yang ditujukan kepada guru-guru
penjas setiap sekolah yaitu guru-guru penjas SMP se-Kecamatan Purba yang
berjumlah 5 orang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Purba , SMP Negeri
2 Purba dan SMP Negeri 3 Satap Purba Dolok pada tanggal 20-25 Agustus 2014.
Dari penelitian yang telah dilakukan kemudian didapatkan imformasi
mengenai imformasi mengenai kesiapan guru-guru penjas SMP se- Kecamatan
Purba Kabupaten Simalungun Menghadapi Kurikulum 2013 pada Tahun Ajaran
2014/2015 tersebut yang diperoleh hasil sebagai berikut:88,44% dengan kategori
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I: PENDAHULUAN... 1
A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. IdentifikasiMasalah ... 6
C. PembatasanMasalah ... 7
D. RumusanMasalah ... 7
E. TujuanPenelitan... 7
F. ManfaatPenelitian ... 7
BAB II: LANDASAN TEORITIS ... 9
A. KajianTeoritis ... 9
1. HakikatKesiapan ... 9
2. HakikatKurikulum 2013... 14
3. Profil guru penjas ... 33
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi Dan WaktuPenelitian... 35
B. SubjekPenelitian ... 35
C. MetodePenelitian... 35
D. DesainPenelitian ... 36
E. InstrumenPenelitian... 36
F. TeknikAnalisis Data ... 40
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data Penelitian ... 41
B. HasilPenelitian ... 45
C. PembahasanHasilpenelitian... 46
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
DaftarPustaka ... 51
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Perbedaan Tata KelolaKurikulum KTSP denganKurikulum 2013…………17
2.2 PerbedaanEsensialKurikulum KTSP danKurikulum 2013 ... 18
2.3 Mata Pelajaran SMP/MTS2 ... 19
2.4 Konversikompetensipengetahuan, keterampilandansikap ... 29
2.5 RentangNilaiKompetensiPengetahuanRentangNilaiKompetensiSikap ... 30
2.6 RentangNilaiKompetensiSikap ... 32
2.7 Nama-Nama Guru Penjas SMP KecamatanPurba ... 33
3.1 JumahSubjek ... 35
3.2 Kisi –kisiInstmenangket ... 37
3.3Interprestasi ... 39
4.1 Data MentahSetiapIndikator ... 41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. LokasiDinasPendidikanKabupatenSimalungun ... 79
2. Lokasi SMP Negeri 1 Purba ... 79
3. Guru SMP Negeri 1 Purbasedangmengisiangket ... 80
4. Guru SMP Negeri 1 Purbasedangmengisiangket ... 80
5. Lokasi SMP Negeri 2 Purba ... 80
6. Guru SMP Negeri 2 Purbasedangmengisiangket ... 81
7. Guru SMP Negeri 2 Purbasedangmengisiangket ... 81
8. Lokasi SMP Negeri 3 SatapPurbadolok ... 81
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Daftar Angket yang Belum Valid. ... 54
Lampiran 2. Daftar Angket yang Valid ... 58
Lampiran 3. Tabel Hasil Uji Coba Angket ... 62
Lampiran 4. Perhitungan Validitas Angket ... 67
Lampiran 5. Tabel Penolong Uji Reliabilitas Angket ... 69
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 73
Lampiran 7. Hasil Penelitian ... 75
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, serta
memungkinkan warga negara mengembangkan diri, baik berkenaan dengan aspek
jasmaniah maupun rohaniah, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Kemajuan suatu Bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM)
bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk
menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh
karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan
kualiatas pendidikan suatu bangsa.
Upaya peningkatan kualiatas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara
konvesional maupun inovatif Mulyasa(2013:2). Dimana kemajuan suatu Bangsa
Indonesia hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya
peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan
martabat manusia Indonesia. Untuk mencapainya, pembaharuan pendidikan di
Indonesia perlu dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, diperlukan perubahan yang
cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Perubahan mendasar tersebut
berkaitan dengan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan
mempersyaratkan perubahan-perubahan pada komponen pendidikan.
Perubahan kurikulum biasanya terjadi karena adanya perubahan dalam
ketaatan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara serta perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi. Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak
menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum 2013 yang merupakan
penyempurnaan dari kurikulum KTSP, yang dapat membekali peserta didik
dengan berbagai kemampuan yang sesuai tuntunan zaman terutama pendidikan
karakter, guna menjawab arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan
masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur dan adaptif terhadap berbagai
perubahan.
Kurikulum 2013 diharapkan mampu memecahkan persoalan bangsa,
khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik,
melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara
efektif, efisien, dan hasil guna.
Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan
yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi
sosialisasi kurikulum 2013) yang dikemukakan Mulyasa (2013:60-61)
1. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukaranya
2. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan
visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi yang dikembangan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan,
belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetauan,
keterampilan, dan sikap)
4. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan
dan metode pembelajaran konstruktifitik, keseimbangan soft skill and hard
skill, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang
terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6. Standar proses pembelajaran belum menggambar belum menggambarkan
urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang
beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapatkan
pelayanan yang baik, kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, kurikulum
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia
dengan mendayagunakan kondisi alam dan sosial budaya, kuurikulum yang
Penerapan pelaksanaan kurikulum 2013 akan dilaksanakan pada Tahun
Ajaran 2014/2015. Sejak tahun 2013 pemerintah melalui Departemen Pendidikan
Nasional telah melakukan sosialisasi kurikulum 2013. Atas prakarsa Depdiknas
dan Diknas Sumut, sosialisasi kurikulum 2013 telah dilakukan dibeberapa sekolah
dikota Medan dan juga dibeberapa sekolah didaerah Kabupaten.
Sasaran utama kurikulum 2013 adalah guru, karena gurulah yang
menerapkan kurikulum 2013 kepada siswanya. Dari penerapan kurikulum 2013
ini akan dilihat sejauh mana kesiapan guru penjas terhadap pelaksanaan
kurikulum 2013. Oleh sebab itu, guru harus memiliki kompetensi sesuai dengan
kurikulum 2013. Karena kurikulum 2013 baru pertama kali diterapkan atau
dilaksanakan, maka tingkat kesiapan guru kemungkinan jauh dari harapan.
mengingat banyak faktor yang belum tercapai dalam mendukung proses
pelaksanaan kurikulum 2013, seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai,
kualitas guru yang akan menerapkan kurikulum 2013 dan juga media serta materi
yang disampaikan.
Mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan
bagian dari pendidikan secara keseluruhan dalam proses pembelajaranya yang
mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada
pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional yang
serasi, selaras dan seimbang.
Penerapan kurikulum 2013 khususnya dibidang pendidikan jasmani dan
olahraga aktifitas fisik sangat diutamakan yang pada dasarnya tidak jauh berbeda
untuk membentuk kepribadian yang kuat, sportifitas, kedisplinan, serta kreatifitas
yang semuanya merupakan dasar pendidikan.
Untuk mendukung keberhasilan kurikulum 2013, kesiapan guru-guru
dalam melaksanakanya sangatlah diharapkan supaya apa yang menjadi tujuan dari
pada kurikulum 2013 dapat tercapai. Begitu juga halnya dengan kesiapan
guru-guru penjas, kesehatan dan olahraga di kecamatan Purba Kabupaten Simalungun.
Kecamatan Purba terletak di Kabupaten Simalungun yang terdapat tiga Sekolah
Mengah Pertama (SMP) yang terdiri dari: SMPN 1 Purba SMPN 2 Purba dan
SMPN 3 Purba. Dari keseluruhan SMP yang ada di Kecamatan Purba jumlah guru
penjas dan olahraga berjumlah 5 orang.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dilokasi penelitian pada
bulan Februari 2013, terlihat bahwa adanya peraturan Pemerintah daerah bahwa
pada Tahun Ajaran 2014/2015 akan menerapkan kurikulum 2013, untuk itu guru–
guru di kecamatan Purba pernah mengikuti penataran /penyuluhan mengenai
kurikulum 2013 pada bulan Desember 2013 guna untuk mempersiapkan
guru-guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada Tahun Ajaran 2014/2015.
Khusunya untuk kurikulum 2013, penjas , olahraga dan kesehatan di Kecamatan
purba belum pernah mengikuti mengikuti penataran kurikulum 2013 penjas ,
olahraga dan kesehatan secara tersendiri, serta mininmya sarana prasarana, buku
pedoman mengajar yang sangat sedikit dan terbatas, bahkan sebagian guru penjas
, olahraga dan kesehatan SMP di Kecamatan Purba belum pernah mengikuti
penataran/penyuluhan kurikulum 2013 dan salah satu guru penjas tidak lulusan
meneliti sejauhmana kesiapan guru-guru penjas, olahraga dan Kesehatan SMP
se-Kecamatan Purba untuk melaksanakan kurikulum 2013.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah diatas, diketahui bahwa pembelajaran kurikulum 2013 menuntut agar
guru-guru siap dalam berbagai aspek penting sehingga yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: apakah guru penjas,
kesehatan dan olahraga di SMP Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun siap
melaksanakan kurikulum 2013?, apakah guru penjas, kesehatan dan olahraga SMP
di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun mampu menciptakan siswa yang
sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi
berbagai tantangan, dengan tetap bertawakal terhadap sang pencipta (karakter)
yang dituntut oleh kurikulum 2013?, apakah guru penjas, olahraga dan kesehatan
memiliki kompetensi yang dituntut dalam kurikulum 2013?, apakah sarana
prasarana dapat mendukung terlaksananya Kurikulum 2013?, Apakah faktor
kesiapan guru dapat menunjang keberhasilan kurikulum 2013?, apakah guru
penjas, olahraga kesehatan di SMP di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun
sudah pernah mengikuti penataran dan penyuluhan tentang kurikulum 2013?,
apakah latar belakang pendidikan guru penjas, olahraga dan kesehatan dapat
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kesiapan guru-guru
penjas, olahraga dan kesehatan di SMP Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun
untuk melaksanakan kurikulum 2013 pada tahun 2014/ 2015.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesiapan
guru-guru penjas, olahraga dan kesehatan di SMP Kecamatan Purba Kabupaten
Simalungun untuk melaksanakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014/2015
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauhmana kesiapan guru-guru penjas di SMP se-Kecamatan Purba Kabupaten
Simalungun untuk melaksanakan kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan pada
tahun ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan kepada kepala sekolah untuk mengikut sertakan guru-guru
penjas dalam berbagai macam pelatihan sehingga nantinya guru-guru penjas
2. Memberi informasi kepada Depdiknas mengenai sejauhmana kesiapan guru-guru
penjas dalam melakasanakan kurikulum 2013;
3. Sebagai masukan kepada guru-guru penjas SMP se-Kabupaten Simalungun untuk
membenahi sekaligus untuk memperbaiki kinerja mereka dalam melaksanakan
Kurikulum 2013;
4. Sebagai sumbangan dan memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan
khusunya penjas;
5. Sebagai salah satu bahan acuan untuk kegiatan penelitian selanjutnya dengan
ruang lingkup yang lebih luas; dan
6. Sebagai bahan acuan penulis untuk meningkatkan proses belajar-mengajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan hasil pembahasan data tentang studi
tentang kesiapan guru-guru penjas, olahrag dan kesehatan SMP se-Kecamatan
Kabupaten Simalungun untuk menghadapi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran
2014/2015, dapat disimpulkan bahwa: kesiapan Guru-guru Penjas, Olahraga dan
Kesehatan se-Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun untuk menghadapi
Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015 berada pada kategori baik sekali
dengan nilai
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari data penelitian maka yang menjadi saran
peneliti adalah:
1. Kepada semua guru-guru Penjas, Olahraga dan Kesehatan di SMP
se-Kecamatan Purba diharapkan mampu melaksanakan kurikulum 2013
dalam proses kegiatan belajar mengajar, agar mutu pendidikan di SMP
se-Kecamatan Purba lebih meningkat dan mampu bersaing dengan daerah
lain.