• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLORING UNTUK MELAKUKAN PEWARNAAN GRAF (STUDI KASUS: PETA KOTA MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLORING UNTUK MELAKUKAN PEWARNAAN GRAF (STUDI KASUS: PETA KOTA MEDAN)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Siti Masdewani Dalimunthe NIM 4101230011 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang

dilaksanakan sejak bulan Juni 2014 ialah ”Implementasi Algoritma Sequential

Coloring Untuk Melakukan Pewarnaan Graf (Studi Kasus: Peta Kota Medan)”.

Dalam Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, dimulai dari

pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara

lain kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bapak Drs. Syafari, M.Pd., selaku

Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris

Jurusan Matematika, Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, M.S., selaku dosen

pembimbing skripsi, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Ibu Arnah Ritonga, S.Si,

M.Si dan Bapak Abil Mansyur S.Si, M.Si yang telah banyak memberi saran.

Serta Bapak Mulyono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima

kasih juga diucapkan kepada teman-teman seperjuangan (Ade Kristal Lestari, Siti

Lindramadhani, Fauziah Ardianti, Diah Chairisa, Dina Sri Astuti, Junisa Mega

Putri, Siti Mulia Sari, Tri Ramadhani , Rikki Ardiansyah Lubis) dan keluarga

besar Matematika Nondik 2010 UNIMED. Secara khusus, terima kasih kepada

Papa, Mama, Kakak dan Adik beserta seluruh keluarga atas segala doa, kasih

sayang dan dukungannya. Saya ucapkan terima kasih juga kepada pimpinan

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian di BPS Provinsi Sumatera Utara .

Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa

(5)

Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan.

Medan, September 2014

Siti Masdewani Dalimunthe

(6)

iii

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLORING UNTUK MELAKUKAN PEWARNAAN GRAF

(STUDI KASUS: PETA KOTA MEDAN)

Siti Masdewani Dalimunthe (NIM 4101230011)

ABSTRAK

Pewarnaan graf adalah pemberian warna yang biasanya direpresentasikan sebagai bilangan terurut mulai dari 1 atau dapat juga direpresentasikan langsung dengan menggunakan warna merah, kuning, hijau, biru dan lainnya pada objek tertentu pada suatu graf. Objek tersebut dapat berupa simpul, sisi ataupun wilayah sehingga tidak ada simpul bertetangga yang memiliki warna yang sama. Sehingga jumlah warna yang digunakan untuk mewarnai simpul-simpul tersebut sesedikit mungkin.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keefektifan atau banyak banyak warna minimal pada peta Kota Medan dengan menggunakan algoritma

Sequential Coloring. Pada penelitian ini ingin diketahui apakah hasil warna minimum yang dihasilkan oleh algoritma Sequential Coloring lebih efektif dari yang dihasilkan algoritmaWelch-Powel, Brute-Force danGreedy atau sebalikya. Dari ujicoba yang dilakukan dengan membandingkan algoritma Sequential Coloring dengan algoritma Welch-Powel, Brute-Force dan Greedy maka berdasarkan hasil algoritma Sequential Coloring, pewarnaan peta Kota Medan diperoleh dengan menggunakan 4 warna yang berbeda dan hasil algoritma

(7)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Pembatasan Masalah 5

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Graf 6

2.1.1 Sejarah Teori Graf 6

2.1.2 Definisi Graf 8

2.1.3 Terminologi Dasar Graf 8

2.1.3.1 Bertetangga 8

2.1.3.2 Bersisian 9

2.1.3.3 Simpul Terpencil 9

2.1.3.4 Graf Kosong 10

2.1.3.5 Derajat 10

2.1.3.6 Lintasan 10

(8)

vii

2.1.3.8 Terhubung 11

2.1.3.9 Subgraf 12

2.1.3.10 Subgraf Merentang 12

2.1.3.11 Cut-Set 13

2.1.4 Jenis-Jenis Graf 14

2.1.4.1 Jenis Graf Berdasarkan Ada tidaknya Gelang dan Sisi Ganda 14

2.1.4.2 Jenis Graf Berdasarkan Orientasi 15

2.1.5 Beberapa Graf Khusus Sederhana 16

2.1.5.1 Graf Lengkap 16

2.1.5.2 Graf Lingkaran 16

2.1.5.3 Graf Teratur 17

2.1.5.4 Graf Bipartit 17

2.1.5 Graf Planar 18

2.2 Pewarnaan Graf 20

2.2.1 Jenis-Jenis Pewarnaan 21

2.2.2 Representasi Peta 22

2.2.3 Algoritma-Algoritma Pewarnaan 23

2.3 Ruang Implementasi 26

2.3.1 Program Visual Basic 26

2.3.2 Lingkungan Visual Basic 27

2.4 Kota Medan 28

2.4.1 Penentuan Sektor Sektor Unggulan dan Potensi daerah 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 32

3.2 Jenis Penelitian 32

3.3 Prosedur Penelitian 32

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Peta Kota Medan 34

(9)

4.3 Kriteria Keefektifitasan Algoritma 37

4.3 Algoritma-Algoritma Pewarnaan Graf 37

4.4 Data Potensi Masing-Masing Kecamatan Kota Medan 55

4.4.1 Produk Domestik Regional Bruto 55

4.4.1 AnalisisLocation Quotient 55

4.4.2 Data Kota Medan 57

4.4.3 Data Kecamatan Medan Tuntungan 58

4.4.4 Perhitungan LQ 59

4.5 Membuat Potensi Daerah Kota Medan 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 66

5.2 Saran 66

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Peta Kuno Kota Konigsberg 6

Gambar 2.2 Representasi Jembatan Konigsberg Dalam Bentuk Graf 7

Gambar 2.3 Graf G 9

Gambar 2.4 Graf yang Memiliki Simpul Terpencil 9

Gambar 2.5 Graf Kosong 10

Gambar 2.6 Graf Terhubung dan Graf Tidak Terhubung 11

Gambar 2.7 Graf dan Sebuah Subgraf Dari 12

Gambar 2.8 Graf dan Subgraf Merentang Dari 13

Gambar 2.9 Cut Set 14

Gambar 2.10 Graf Sederhana 14

Gambar 2.11 Graf Tidak Sederhana 15

Gambar 2.12 Graf Tak Berarah 15

Gambar 2.13 Graf Berarah 16

Gambar 2.14 Graf Lengkap 16

Gambar 2.15 Graf Lingkaran 17

Gambar 2.16 Graf Teratur 17

Gambar 2.17 Graf Graf Bipartit 18

Gambar 2.18 Graf Planar 18

Gambar 2.19 Ilustrasi Peta 22

Gambar 2.20 Bentuk Graf Dari Ilustrasi Peta 22

Gambar 2.21 Tampilan Dasar Visual Basic 27

Gambar 4.1 Ilustrasi Peta Kota Medan 34

Gambar 4.2 Bentuk Graf Dari Ilustrasi Peta 36

Gambar 4.3 Bentuk Graf Dari Ilustrasi Peta Dengan Menggunakan

Algoritma Sequential Coloring 43

Gambar 4.4 Bentuk Graf Dari Ilustrasi Peta Dengan Menggunakan

Algoritma Brute-Force 47

(11)

Algoritma Greedy 54

Gambar 4.6 Ilustrasi Peta Dengan Menggunakan

Algoritma Sequential Coloring 63

Gambar 4.7 Ilustrasi Peta Potensi Dengan Menggunakan

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data PDRB Kota Medan 57

Tabel 4.2 Data PDRB Medan Tuntungan 58

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data PDRB Kecamatan-Kecamatan Kota Medan

(14)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori graf merupakan salah satu cabang matematika yang sering

digunakan dalam menganalisis hubungan antara himpunan. Himpunan itu

mungkin terdiri dari manusia, kota dan lain sebagainya. Meskipun teori graf

berasal dari bidang ilmu matematika, namun aplikasi dari graf dapat dikaitkan

dengan berbagai ilmu di bidang lainnya hingga dalam kehidupan sehari-hari

Aplikasi teori graf sangat banyak, sehingga dapat dikatakan tidak ada

habis-habisnya jika kita membahas setiap aplikasi graf karena setiap bidang ilmu

dapat dikaitkan dengan graf seperti masalah dalam jaringan komunikasi,

transportasi, ilmu komputer, operasi riset, ilmu kimia dan lain sebagainya.

Teori-teori graf telah banyak dikembangkan dengan berbagai algoritma yang memiliki

kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam menyelesaikannya.

Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan ( , ), ditulis dengan

notasi = ( , ) yang dalam hal ini adalah himpunan tidak kosong dari

simpul-simpul (vertexatau node) dan adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul (Munir, 2005).

Salah satu topik yang menarik pada graf adalah masalah pewarnaan graf

(graph coloring problem). Bidang ini memiliki sejarah yang sangat menarik dan teori-teorinya telah menimbulkan banyak perdebatan pada kalangan

matematikawan.Pewarnaan graf adalah pemberian warna terhadap vertex-vertex

graf di mana 2 buah vertex yang berdampingan tidak boleh mempunyai warna yang sama. Masalah pewarnaan graf diyakini pertama kali muncul sebagai

masalah pewarnaan peta, dimana setiap daerah pada peta yang berbatasan dibuat

berlainan sehingga mudah untuk dibedakan. Hal ini kemudian mengembangkan

teorema-teorema menarik dan berujung pada teorema 4 warna yang menyatakan

(15)

kali muncul sebagai suatu perkiraan Francis Guthrie seorang mantan murid dari

Augustus De Morgan pada tahun 1852 dan akhirnya dibuktikan oleh Kenneth

Appel dan Wolfgang Haken. Pembuktian teorema ini menggunakan komputer

dengan waktu yang melebihi 1000 jam (Ardiansyah, 2010).

Ada dua macam persoalan pewarnaan graf, yaitu pewarnaan simpul dan

pewarnaan sisi (Munir, 2005). Pada penelitian ini di khususkan dalam masalah

pewarnaan simpul yang merupakan metode pemberian warna pada simpul dengan

mencari simpul tetangga dan tidak bertetangga sehingga simpul yang bertetangga

akan diberi warna baru yang berbeda. Dalam pewarnaan simpul kita tidak hanya

sekedar mewarnai simpul-simpul dengan warna berbeda dari warna simpul

tetangganya saja, namun juga menginginkan jumlah macam warna yang

digunakan sesedikit mungkin.Teori pewarnaan simpul ini akan diaplikasikan pada

peta Kota Medan.

Peta merupakan sebuah media yang digunakan untuk menggambarkan

muka bumi. Pada zaman sekarang ini, peta tidak hanya digambarkan pada media

kertas saja, melainkan pada media digital, seperti komputer. Dalam hal

pembuatannya, sudah sangat lumrah pada saat ini jika peta dibuat dengan

menggunakan komputer (Amrimirza, 2007). Suatu masalah yang menarik ialah

menentukan banyaknya warna minimum yang harus disediakan agar tujuan

tersebut terwujud.

Dalam masalah pewarnaan peta ini akan digunakan jenis algoritma dasar,

yaitu algoritmaSequential Coloring. AlgoritmaSequential Coloringadalah sebuah algoritma untuk mewarnai sebuah graf dengan k-warna,dimana k adalah bilangan

integer positif.Metode yang digunakan algoritma ini adalah dengan pewarnaan langsung pada sebuah graf dengan warna yang sedikit mungkin. Meskipun

algoritma ini masih bergantung pada urutan penomoran dari vertex pada graf namun keuntungan dari algoritma ini adalah efisiensinya .

Secara geografis kota Medan terletak pada 3°30 −3°43' Lintang Utara

dan 98°35 −98°44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung

miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut.

(16)

3

Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya,

kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil tetapi dengan jumlah

penduduk yang relatif besar. Kota Medan memiliki berbagai potensi diantaranya

potensi listrik, potensi air, potensi sungai, potensi perikanan, potensi wisata dan

lain-lain. Kota medan memiliki potensi wisata yang sangat baik dan sangat

banyak dikunjungi wisatawan seperti Istana Maimun, Mesjid Raya, dan lain-lain.

( )adalah perbandingan besarnya peranan suatu

sektor di suatu daerah terhadap peranan sektor tersebut secara nasional

(Suhermanto, 2010).Analisis digunakan untuk mengetahui atau menentukan

sektor potensi di suatu daerah dibandingkan dengan daerah lain. Dengan maka

dapat ditemukan karakteristik atau ciri khas dari potensi suatu daerahyang ditinjau

dari 9 sektor basis (Pertanian, Pertambangan dan penggalian, Listrik gas dan air

bersih, Bangunan, Perdagangan hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,

keuangan persewaan dan jasa perusahaan, jasa).Suatu wilayah dikatakan

berpotensi atau tidak apabila memenuhi syarat berikut:

1. Apabila > 1maka wilayah tersebut dikatakan berpotensi dan

dapat dikembangkan.

2. Apabila < 1 maka wilayah tersebut dikatakan tidak

berpotensi dan kurang bagus untuk dikembangkan.

Dengan mengetahui kriteria daerah maka diharapkan dapat menjadi salah

satu masukan dalam perencanaan suatu wilayah sehingga perencanaan dapat

berjalan bagus dengan potensi-potensi yang ada disuatu daerah tersebut.

Setiap kecamatan yang ada di Kota Medan memiliki potensi yang

berbeda-beda, maka untuk hal ini akan dirancang sebuah sistem dengan menggunakan

program Visual Basic untuk mengetahui informasi atau gambaran potensi dari

setiap kecamatan di Kota Medan. Informasi tersebut disajikan dengan

menampilkan peta kota Medan.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Putri (2006). Adapun masalah dari

penelitian ini bagaimana cara mengimplementasikan pewarnaan peta dunia yang

(17)

peta planar sederhana bisa diwarnai hanya dengan empat warna, dengan dua

wilayah yang bersebelahan mempunyai warna yang berbeda.

Kemudian Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Amrimirza (2007).

Adapun masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penggunaan algoritma

Greedy untuk pewarnaan peta. Dari penelitian ini diperoleh bahwa algorima

Greedy pada kasus pewarnaan peta dapat dikatakan cukup efektif.

Selanjutnya dilakukan oleh Ardiansyah (2010). Disebutkan bahwa teknik

penggunaan algoritma Greedy untuk melakukan pewarnaan graf (Graph Coloring) pada peta Provinsi Jawa Timur. Dari penelitian ini diperoleh bahwa untuk melakukan pewarnaan graf di Provinsi Jawa Timur dibutuhkan sebanyak

emapat buah warna yang berbeda.

Bertitik tolak dari hal diatas maka penulis ingin membahas Implementasi

AlgoritmaSequential Coloringpada pewarnaan graf sehingga judul yang diangkat penulis adalah Implementasi Algoritma Sequential Coloring Untuk Melakukan Pewarnaan Graf (Studi Kasus: Peta Kota Medan).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang akan

diteliti oleh penulis adalah:

1. Bagaimana hasil implementasi algoritma Sequential Coloring untuk pewarnaan graf dalam peta Kota Medan? Apakah hasilnya sudah efektif

jika dibandingkan dengan algoritma lain?

2. Bagaimana melihat informasi potensi masing-masing kecamatan di Kota

(18)

5

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah dalam tulisan ini tidak menyimpang, maka

perlu dilakukan beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Pewarnaan graf yang akan diimplementasikan yaitu hanya pada bagian

region coloringsaja.

2. Yang menjadi objek penelitian adalah seluruh kecamatan yang ada di Kota

Medan.

3. Data PDRB yang diambil adalah PDRB tahun 2005-2009.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan hasil implementasi algoritma Sequential Coloring untuk pewarnaan graf dalam peta kota Medan dan menentukan keefektifan

(banyak warna minimal) algoritmaSequential Coloring

2. Menggambarkan potensi masing-masing kecamatan di kota Medan dengan

menggunakan program Visual Basic .

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Dapat mengakses peta potensi daerah dengan cepat dan dapat mengakses

informasi potensi daerah masing-masing dari sistem yang telah disediakan.

2. Peneliti semakin mengetahui potensi masing-masing kecamatan daerah

(19)

66 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, Kesimpulan yang dapat

diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil algoritma Sequential Coloring maka pewarnaan peta Kota Medan diperoleh dengan menggunakan 4 warna yang berbeda dan

hasil algoritma Sequential coloring sama efektifnya jika dibandingkan dengan hasil algoritma lainnya seperti algoritma Welch-Powel, Brute-Force dan Greedy karena semua algoritma menghasilkan 4 warna sama dengan hasil algoritma Sequential Coloring.Jika ditinjau dari segi waktu maka algoritma Sequential Coloring lebih efektif karena waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pewarnaan peta Kota Medan lebih Cepat

Jika dibandingkan dengan algoritmaBrute ForcedanGreedy.

2. Dengan terbentuknya peta Kota Medan maka gambaran informasi potensi

daerah masing-masing kecamatan dapat dilihat dengan melihat peta Kota

Medan saja.

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran-saran pengembangan lebih lanjut untuk aplikasi

ini:

1) Pewarnaan wilayah dalam sebuah peta dapat dilakukan dengan

menggunakan lebih dari satu variabel dan untuk mengetahui keefektifan

suatu algoritma dapat diuji dengan membandingkan beberapa algoritma

(Lebih dari 3 algoritma).

2) Informasi potensi daerah masing-masing kecamatan dapat dirancang

melalui sistem online sehingga lebih mempermudah masyarakat

(20)

67

DAFTAR PUSTAKA

Amrimirza, M.2007. AplikasiAlgoritma Greedy Pada Pewarnaan Peta. Jurnal Informatika 6.1-4.

Ardiansyah, dkk. 2010. ImplementasiAlgoritma Greedy Untuk Melakukan Graph

Coloring ( Studikasus : Peta provinsi JawaTimur ).Jurnal Informatika.

4:440-448.

As’ad, N. 2008. Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pemecahan Masalah Penyusunan

Jadwal.Jurnal Teknik Informatika.4:1-6.

Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2010. PDRB Kota Medan Perkecamatan Tahun 2009. Medan: BPS Prov. Sumut.

FMIPA Universitas Negeri Medan. 2012. Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi. Medan: FMIPA UNIMED.

Hendayana, R. 2003. Aplikasi Metode LQ Dalam Menentukan Komuditas

Nasional.Jurnal Informatika Pertanian. 12: 1-21

Iskandar, H dan Kusnassriyanto S.B. 1997. Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Erlangga.

Jeksiang, J. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer.

Yogyakarta: ANDI.

Johnsonbaug, R. 2002.Matematika Diskrit Edisi 4. Jakarta: PT Prenhallindo. Jusuf, H. 2009. Pewarnaan Graph Pada Simpul Untuk Mendeteksi Konflik

Penjadwalan Kuliah.Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. 1-4 Liu, C.L .1995. Dasar-Dasar Matematika Diskrit. Jakarta: PT Gramedia

PustakaUtama.

Lipschutz, S dan Marc L. L. 2002.Seri Penyelesaian Soal Schaum: Matematika Diskrit 2. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.

Munir, R . 2003.Matematika Diskrit. Bandung: Penerbit Informatika Bandung. Suhermanto, 2010. Analisis Pemetaan Sektor Unggulan dan Strategi

(21)

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2002. Pembuatan Program Aplikasi (Retaining Wall) dengan Visual Basic. Jakarta: Salemba Infotek.

Wibisono, S. 2004.Matematika Diskrit. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Gambar 4.6Ilustrasi Peta Dengan Menggunakan
Tabel 4.1Data PDRB Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan pada penelitian ini, bukan hanya sebatas pencarian rute terdekat dengan dua buah algoritma Brute Force dan A*, tetapi juga dengan membandingkan jarak dan hasil

Hasil dari penelitian ini menunjukan Algoritma Welch Powell dapat menyelesaikan masalah interferensi dan mengoptimalkan pengalokasian frekuensi di Jawa Timur tanpa

Untuk memecahkan masalah graf maka digunakan algoritma, dalam hal ini algoritma A*, dan algoritma Brute Force digunakan untuk memecahkan masalah pencarian rute

Untuk memecahkan masalah graf maka digunakan algoritma, dalam hal ini algoritma A*, dan algoritma Brute Force digunakan untuk memecahkan masalah pencarian rute

Permasalahan pada penelitian ini, bukan hanya sebatas pencarian rute terdekat dengan dua buah algoritma Brute Force dan A*, tetapi juga dengan membandingkan jarak dan hasil

a) Mendaftarkan simpul-simpul dalam graf G kemudian mengurutkan berdasarkan derajat yang tinggi ke rendah. b) Menggunakan satu warna untuk mewarnai simpul pertama

apotek terkenal di kota Medan dengan menggunakan algoritma Greedy dan Floyd –. Warshall, serta menentukan algoritma mana yang paling optimal untuk

Pada algoritma Greedy akan mencari jarak terpendek berdasarkan titik terdekatnya, dan tidak melihat titik yang lainnya untuk mencapai satu titik tujuan Sedangkan