• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Pemahaman Konsep Lingkaran Dengan Menggunakan Peta Konsep(pada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Pemahaman Konsep Lingkaran Dengan Menggunakan Peta Konsep(pada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu tujuan negara dalam pembukaan undang-undang adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan sebab kecerdasan tidak genetically fixed, tetapi dapat diajarkan. Menurut Muhibinsyah dalam Sagala (2010:3), pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu, agar siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan dapat dilakukan dengan membina potensi atau kemampuan yang ada di manusia itu sendiri.

Dalam dunia pendidikan, Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat diperhitungkan. NRC (National Research Council) dari Amerika Serikat telah menyatakan pentingnya Matematika dengan pernyataan berikut: “Mathematics is the key to opportunity.” Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang. Menurut NRC, bagi seorang siswa keberhasilan mempelajari Matematika dapat membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi warganegara, matematika dapat menunjang pengambilan keputusan. Bagi suatu negara, matematika dapat menyiapkan warganya agar dapat bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi (Shaddiq, 2007:3).

(2)

2

Assesment (PISA) pada tahun 2009, Indonesia menempati peringkat 10 terbawah

dari 65 peserta PISA. Hampir semua peserta didik Indonesia ternyata hanya mampu menguasai pelajaran sampai level tiga. Sementara banyak peserta didik dari Negara lain dapat menguasai pelajaran sampai level empat, lima, bahkan enam (Mulyasa, 2013:60).

Hasil dari TIMSS menunjukkan bahwa peserta didik dari Indonesia unggul ketika mengerjakan soal yang bersifat teoritis dan hafalan. Tetapi terpuruk ketika menghadapi soal yang mengungkap aspek tingkat tinggi. Aspek ini berupa soal yang memerlukan aplikasi (applying) dan penalaran (reasoning). Fakta ini menunjukkan bahwa peserta didik belum dapat menggunakan konsep-konsep yang dipelajarinya dan menggunakan logika berpikir (menalar) dalam menyelesaikan soal.

Depdiknas (2006:346) telah menyatakan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Pemahaman konseptual merupakan bagian yang penting dalam matetamatika, oleh karena itu dalam mempelajari matematika peserta didik harus memahami konsep matematika terlebih dahulu.

Pemahaman terhadap konsep matematika merupakan dasar untuk mencapai pembelajaran matematika yang bermakna, disini siswa tidak sekedar mengetahui tapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk yang lain yang mudah dimengerti. Berdasarkan wawancara dengan pihak SMA Negeri 1 Ampel memperlihatkan bahwa 60% dari siswa masih mengalami kesulitan dalam hal pemahaman konsep dasar matematika. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan harian yang didapatkan masih kurang dari KKM.

(3)

3

yang menjadi landasan siswa untuk berpikir apabila kurang tepat maka hasil yang akan dicapai dalam pembelajaranpun juga akan kurang memuaskan. Selain itu cara mengajar dalam proses pemebelajaran yang kurang efektif karena tidak didukung oleh metode dan fasilitas yang tepat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesuliatan siswa dalam pemahaman konseptual adalah dengan menggunakan peta konsep. Peta konsep menurut Martin dalam Trianto (2013:157) merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep merupakan suatu gambaran besar konsep yang tersusun atas konsep-konsep yang saling berkaitan sebagai hasil dari pemetaan konsep. Peta konsep dapat digunakan untuk mendeteksi kesalahan konsep. Selain itu peta konsep dapat digunakan untuk menyelidiki kemampuan siswa, mengungkapkan konsepsi yang salah (miskonsepsi), dan sebagai alat evaluasi. BouJaoude menjelaskan bahwa peta konsep juga dapat mengubah pemikiran pembuatnya menjadi lebih terstruktur. Peta konsep merupakan alat yang sukses membantu siswa berprestasi rendah meningkatkan nilai mereka (2008:242).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN

DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP (pada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016)”.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian menurut Sugiyono (2007) merupakan batasan masalah agar penelitian lebih terarah dan mendalam serta tidak melebar. Untuk itu fokus dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman konseptual siswa dalam konsep lingkaran dengan menggunakan peta konsep.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas diperoleh

rumusan masalah yaitu “Bagaimanakah pemahaman konseptual siswa dalam

(4)

4

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman konseptual siswa dalam konsep lingkaran dengan menggunakan peta konsep.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam pemahaman konsep dan mendorong siswa untuk terampil dalam membuat peta konsep sebagai bentuk lain dari rangkuman.

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang ketidak pahaman siswa terhadap materi ajar, sehinggga diharapkan para guru dapat menindak lanjuti hal tersebut dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang analisis pemahaman konsep lingkaran dengan menggunakan peta konsep dan juga dapat menambah pengetahuan serta wawasan dalam penerapan pembelajaran dikelas menggunakan peta konsep kaitannya dengan pemahaman koseptual. 4. Manfaat bagi peneliti lain

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dengan adanya perubahan indikator kinerja yang dapat mengukur peranan data statistik dalam pembangunan nasional, maka perlu mengubah Peraturan

Hasil analisis korelasi pada tanaman berumur 5, 7, dan 9 tahun dengan analisis dua arah pada taraf uji 1% menunjukkan variabel curah hujan dan hari hujan memiliki hubungan

usaha menciptakan kedaulatan rakyat atas negara, yang dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut..    Demokrasi didukung oleh

Dari hasil penelitian diat as, penulis menyimpulkan bahwa mortalitas penderita cedera kepala berat yang di rawat di RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki angka yang cukup

Pada KTT ASEAN Ke-12, para pemimpin ASEAN menegaskan komitmen yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 sejalan dengan Visi ASEAN 2020 dan BALI

Pembagian pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan, wewenang, pemungutan, maupun sifatnya (Suandy, 2002). Adapun penjelasannya sebagai berikut. Pembagian pajak berdasarkan

Kreativitas siswa dalam problem posing akan dianalisis sesuai dengan indikator kreativitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu fluency, flexibility

Sedangkan pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas pendidik diperoleh penilaian sebesar 94% dan ketuntasan belajar diperoleh dari nilai yang diambil sesuai dengan