• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii

PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH:

SITI RAHAYU NIM. 082277210012

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

ABSTRAK

Siti Rahayu, NIM 082277210012. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah konservatisme laba berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 sampai 2010 yang berjumlah 164 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dan diperoleh 42 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, tetapi data tidak terdistribusi secara normal, sehingga tidak memenuhi syarat model regresi maka digunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antar variabel dengan bantuan SPSS 16.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara variabel konservatisme laba, ukuran perusahaan, dan struktur modal terhadap koefisien respon laba,. Sedangkan variabel pertumbuhan laba dan persistensi laba tidak memiliki hubungan terhadap koefisien respon laba.

(5)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 20

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 39

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terseleksi ... 40

Tabel 4.3 Descriptive Statistics ... 45

Tabel 4.4 Uji Normalitas Sebelum Outlier Kolmogorov-Smirnov ... 47

Tabel 4.5 Uji Normalitas Setelah Outlier Kolmogorov-Smirnov ... 48

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : HASIL TABULASI DATA

Tabel 1. Nama-Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Tabel 2. Koefisien Respon Laba

Tabel 3. Konservatisme Akuntansi

Tabel 4. Persistensi Laba

Tabel 5. Pertumbuhan Laba

Tabel 6. Struktur Modal

Tabel 7. Ukuran Perusahaan

LAMPIRAN B : HASIL PENGOLAHAN SPSS

Tabel 8. Descriptive Statistics

Tabel 9. Uji Normalitas Sebelum Outlier

Tabel10. Uji Normalitas Setelah Outlier

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pentingnya akan informasi laba secara tegas telah dijelaskan dalam

Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan

bahwa selain untuk menilai kinerja manejemen, laba juga membantu

mengestimasi kemampuan laba yang refresentatif, serta untuk menaksir resiko

dalam investasi atau kredit (FASB, 1985).

Penggunaaan laba akuntansi untuk menilai suatu perusahaan dapat dilihat

dari hubungan laba akuntansi dan return. Jika laba dan return memiliki suatu

hubungan, maka laba dikatakan memiliki kandungan informasi (Suaryana, 2005).

Kandungan informasi laba akuntansi telah lama menjadi perhatian peneliti.

Penelitian awal mengenai hubungan antara laba akuntansi dan return dilakukan

oleh Ball dan Brown (1968) yang menemukan bahwa hal itu memiliki kandungan

informasi. Penelitian menggunakan data panel beberapa perusahaan dengan

asumsi bahwa hubungan antara laba dan return adalah homogen. Hasil penelitian

menjelaskan hubungan positif antara expected earnings (laba kejutan) dan return

tidak normal. Studi kandungan informasi laba dilanjutkan oleh Beaver (1968)

(dalam Suaryana, 2005) yang meneliti hubungan antara besar dan arah dari laba

kejutan dan besar dan arah return saham. Beaver menemukan hubungan positif

(9)

2

Sejak beberapa dekade yang lalu hubungan antara reaksi pasar dengan

variable-variabel akuntansi telah menjadi suatu topik yang menarik untuk diteliti

bagi peneliti serta investor dan manajer perusahaan. Beberapa hasil penelitian

menunjukkan bahwa koefesien respon laba (ERC) bervariasi secara cross

sectional antara hubungan laba dengan return. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya antara lain ukuran perusahaan, daya prediksi laba, persistensi

laba, dan lingkungan ungkapan informasi sebelumnya (Dewi, 2004).

Penelitian hubungan return laba selanjutnya berkembang menjadi koefisien

respons laba yang didefinisikan sebagai pengaruh dari satu dolar laba kejutan

terhadap return saham, dan diukur sebagai slopa dalam regresi return abnormal

saham dan laba kejutan (Cho dan Jung dalam Suaryana, 2005). Penelitian ini

berusaha mengembangkan penelitian koefisien respons laba. Praktik akuntansi

konservatif diduga mempengaruhi daya prediksi laba dan koefisien respons laba.

Prinsip akuntansi yang berlaku umum atau Generally Accepted Accounting

Principles (GAAP) memberikan fleksibilitas dalam menentukan metode akuntansi

yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan. Kondisi keuangan

perusahaan yang bermasalah dapat mendorong pemegang saham melakukan

pergantian manajer. Ancaman ini mendorong para manajer untuk mengatur

tingkat konservatisme dalam menyusun laporan keuangan.

Akuntansi konservatisme adalah usaha untuk memilih metode akuntansi

berterima umum yang akan menghasilkan pengakuan pendapatan selambat

mungkin, pengakuan beban secepat mungkin, penilaian aktiva yang lebih rendah,

(10)

3

konservatisme sebagai praktik akuntansi mengurangi laba dalam merespon bad

news, tetapi tidak meningkatkan laba dalam merespon good news. Interprestasinya

adalah kecenderungan yang mengharuskan tingkat verifikasi lebih tinggi untuk

mengakui bad news sebagai kerugian daripada mengakui good news sebagai

keuntungan, dengan maksud lain akuntansi konservatisme merupakan pengakuan

bad news yang lebih awal daripada good news.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi

konservatisme merupakan sebuah prinsip yang mengakui lebih cepat biaya dan

rugi, pendapatan dan untung diakui lebih lambat, penilaian aktiva dengan nilai

yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Hal ini menghasilkan

asumsi bahwa pesimisme dianggap perlu untuk mengimbangi optimisme yang

berlebihan. Artinya memperhitungkan konsekuensi kerugian lebih baik daripada

keuntungan.

Mayangsari dan Wilopo (dalam Dewi, 2002) melakukan penelitian untuk

menguji kegunaan prinsip akuntansi konservatisme. Hasil penelitiannya

menyatakan bahwa secara intuitif prinsip akuntansi konservatisme bermanfaat

karena bisa digunakan untuk memprediksi kondisi mendatang sesuai dengan

tujuan laporan keuangan. Selain itu, perusahaan yang memilih akuntansi

konservatisme memiliki value relevance, artinya prinsip konservatif pada laporan

keuangan yang disajikan dapat menunjukkan nilai pasar perusahaan.

Penelitian ini juga dimotifasi oleh Panman dan Zhang (2002) (dalam Fala,

2007) yang dalam penelitiannya menjelaskan bahwa hubungan antara akuntansi

(11)

4

Pertumbuhan investasi yang temporer atau berfluktuasi akan menghasilkan tingkat

pengembalian (rate of return) yang temporer atau berfluktuasi sehingga

menghasilkan kualitas laba yang rendah. Penerapan akuntansi konservatif akan

menghasilkan laba yang berfluktuasi (tidak persisten). Laba yang berfluktuasi

akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan

pada masa yang akan datang. Apabila nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari

aliran kas masa depan, maka laba yang berfluktuasi cenderung untuk mengurangi

hubungan antara laba dan return. Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa praktik akuntansi konservatisme diduga akan dapat mengurangi koefisien

respons laba perusahan yang menerapkan prinsip tersebut.

Persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai prediksi laba dalam

menentukan kualitas laba, dan persistensi laba tersebut ditentukan oleh komponen

akrual dan aliran kas dari laba sekarang, yang mewakili sifat transitori dan

permanen laba (Sloan dalam Perdani, 2009). Persistensi laba adalah revisi dalam

laba yang diharapkan di masa depan (expected future earnings) yang diimplikasi

oleh laba tahun berjalan (current earnings) (Penman dalam Perdani, 2009 ).

Pertumbuhan laba menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan di masa

depan. Collins dan Kothari (1989) (dalam Tiolemba, 2008) berpendapat bahwa

reaksi harga akan lebih besar dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh

persistensi runtun waktu laba, karena estimasi persistensi yang berasal dari data

historis cenderung kurang mampu mencerminkan kesempatan bertumbuh yang

(12)

5

Struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage berpengaruh

negatif terhadap koefesien respon laba (Dhaliwal dalam Tiolemba, 2008). Untuk

perusahaan dengan hutang yang banyak, peningkatan laba akan menguatkan

posisi dan keamanan bondholders dari pada pemegang saham. Barcley dan Smith

(1998) (dalam Tiolemba, 2008) konsisten dengan teori contracting yang

mengisyaratkan bahwa perusahaan yang memiliki opsi untuk tumbuh lebih besar

akan mempunyai hutang lebih sedikit. Perusahaan bertumbuh akan menggunakan

free cash flow untuk investasi yang menguntungkan dibanding dengan

pembayaran deviden.

Ukuran perusahaan dapat diukur didasarkan dari nilai total aktiva dan total

kapitalisasi pasar bagi suatu perusahaan. Ferry dan Jones (1979) (dalam Perdani,

2009) menyatakan bahwa tolok ukur yang menunjukkan besar kecilnya suatu

perusahaan, antara lain total penjualan, rata –rata tingkat penjualan, dan total

aktiva. Perusahaan besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula sehingga

dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut

dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi.

Berkurangnya fluktuasi harga menunjukkan bahwa return saham tersebut kecil.

Penelitian ini mengembangkan penelitian Panman dan Zhang (dalam

Suaryana, 2005) yang meneliti pengaruh akuntansi konservatisme terhadap

kualitas laba. Panman dan Zhang (2002) (dalam Suaryana, 2005) mendefinisikan

kualitas laba sebagai kemampuan laba sekarang untuk memprediksi laba masa

(13)

6

konservatif dan pertumbuhan investasi yang berfluktuasi memiliki kualitas laba

yang rendah.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi koefisien repon laba?

2. Apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba?

3. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba?

4. Apakah ada pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba?

5. Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba?

6. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba?

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi dengan melihat pengaruh konservatisme, persistensi laba,

pertumbuhan laba, struktur modal dan ukuran perusahaan sebagai indikator yang

(14)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba?

2. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba?

3. Apakah ada pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba?

4. Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba?

5. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien

respon laba.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh persistensi laba terhadap koefisien

respon laba.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien

respon laba.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh struktur modal terhadap koefisien

respon laba.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien

(15)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian, dapat dibagi atas:Manfaat bagi peneliti adalah untuk

mengembangkan pengetahuan peneliti tentang pengaruh konservatisme laba

terhadap koefisien respon laba.

1. Manfaat bagi institusi dan bagi civitas akademika, penelitian ini dapat

menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi

penelitian lebih lanjut.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk

(16)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini tidak memenuhi persyaratan

untuk menggunakan regresi untuk melihat adanya pengaruh dari setiap

variabel dikarenakan distribusi datanya tidak normal. Maka dari itu

digunakan statistik nonparametrik yaitu uji spearman untuk melihat

hubungan setiap variabelnya.

2. Hasil pengujian H1 mengenai “konservatisme laba berhubungan degan

koefisien respon laba diterima”. Yang artinya bahwasanya konservatisme

laba berhubungan positif signifikan dengan koefisien respon laba.

3. Hasil pengujian H2 mengenai “persistensi laba berhubungan dengan

koefisien respon laba ditolak”. Hal ini berarti persistensi laba dengan

koefisien respon laba, adalah tidak berhubungan.

4. Hasil pengujian H3 mengenai “ukuran perusahaan berhubungan dengan

koefisien respon laba diterima”. Hal ini menandakan ukuran perusahaan

dengan koefesien respon laba, adalah berhubungan positif signifikan.

5. Hasil pengujian H5 mengenai “struktur modal berhubungan terhadap

koefisien respon laba diterima”. Ini berarti struktur modal dengan

(17)

57

6. Hasil pengujian H6 mengenai “pertumbuhan laba berhubungan dengan

koefisien respon laba ditolak”. Yang artinya bahwa pertumbuhan laba

dengan koefisien respon laba tidak memiliki hubungan.

5.2 Saran

Dari hasil pengujian yang telah diperoleh, penulis mempunyai beberapa saran

bagi pembaca yaitu :

1. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah tahun pengamatan lagi

agar nilai koefisiennya dapat terlihat lebih besar.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel, karena masih banyak

variabel lain yang mempengaruhi koefisein respon laba.

3. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur saja, dianjurkan

untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah populasi, agar hasil yang

(18)

58

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed dan Duellman. 2007. Accounting Conservatism and Board of Director Characteristics: An Empirical Analysis. Binghamton: Social Science Research Network State University of New York.

Almilia, Luciana Spica. 2004. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kondisi Finansial Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7 No. 1, Januari 2004.

Anggraini dan Trisnawati. 2008. Pengaruh Earnings Management Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Bisnis & Akuntansi, Volume 10, Nomor 1, Hal 23-36.

Ball, Kothari, Nikolaev. 2006. Econometrics of the Basu Asymmetric Timeliness Coefficient and Accounting Conservatism. A Journal.

Ball, R. dan P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting Research (Autum), Hal 159-178.

Basu, Sudipta. 1997. The conservatism principle and the asymmetric timeliness of earnings. Journal of Accounting and Economics 24 (1997), P 3-37.

Belkaoui, Ahmed . 2006. Accounting Theory. Edisi Kelima, Terjemahan Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dernauli, Salemba Empat, Jakarta.

Chandrarin. 2001. Laba (Rugi) Selisih Kurs Sebagai Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi. Thesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Chaney, Paul K. dan Debra C. Jenter. The Effect of Sizeon The Magnitude of Long Window Earnings Respons Coefficient. Contemporary Accounting Research Vol. 8 No. 2 (1991); 540-560.

Collins, Daniel W, dan S.P. Kothari. An Analysis Of Intemporal and Cross-sectional Determinats of Earnings Respon Coefficient. Journal Of Accounting and Economics 11 (1989): 143-181.

Dewi, Ratna. 2004. Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan Terhadap Earnings Respon Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 7, Nomor 2, Hal. 207-223.

(19)

59

Fala, Dwi Yana Amalia. 2007. Pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan dimoderasi oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007.

FASB. (1999). FASB Original Pronouncement 1999/2000 Edition, Volume II. Norwalk: John Wiley & Sons, Inc.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Undip.

Givoly, dan Carla Hayn, dan Sharon P Katz. 2008.Does Publik Ownership of

Equity Improve Earnings Quality?. Juni 7 2009.

http://www.hbs.edu/research/pdf/09-105/pdf

Hartono, J. 1997. The Effect Of Timing and Order of Earnings and Initiating Devidend Changes on Stock Return: A Test of Belief-Adjustment Theory. Disertasi. Philadelphia: Tempel University.

Hartono, J. 2000. Teori Portopolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.

Hayati, Nining. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatisme. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Hidayati dan Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earnings Respon Coefficient Pada Perusahaan High Profile. Jurnal bisnis & Akuntansi, Volume 11, Nomor 1, Hal 1-18.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indrayati, Martha. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenogoro.

Jaswadi. 2003. Dampak Earnings Reporting Lags Terhadap Koefisien Respon Laba”. Jurnal Riset Akuntansi. Volume 7, Nomor 3. Hal 295-315.

Kieso, E Donald ang Jerry, J. Weygan. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

(20)

60

Palupi, Margaretta Jati. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Koefisien Respon Laba. Jurnal. Jakarta: Universitas Pancasila Jakarta

Perdani, Nicky Putri. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefiseien Respon Laba. Skripsi. Semarang: STIE bank BPD Jateng.

Riyatno. 2007. Pengaruh Ukuran Akuntan Publik Terhadap Earnings Respon Coefficient.Jurnal Keuangan & Bisnis, Volume 5, nomor 2, Hal 148- 162.

Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo .

Sayidah, Nur. 2005. Sifat-sifat Time-Series dari Angka Akuntansi dan Konservatisme Industri Manufaktur. JAAI volume 9 no. 2, Desember 2005: 143 – 157.

Setiati, fita dan Wijaya Kesuma, Indra. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh. SNA VII (2004): 914-927.

Statement of Financial Accounting Concepts. http://www.investopedia.com/ terms/s/sfac.asp ( 5 Januari 2012).

Suryana, Agung. 2005. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefesien Respon laba. Jurnal. Bali : Universitas Udayana Bali.

Susilawati, Christine Dwikarya. 2008. Faktor-Faktor Penentu ERC.Jurnal Ilmiah Akuntansi ,Volume 7, Nomor 2, Hal 146-161.

Tiolemba, Ekawati Erni. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefesien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal riset Akuntansi & Keuangan, Volume 4, Nomor 2, Hal 100-115.

Wahyuni. 2008. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi Pilihan perusahaan terhadap akuntansi Konservatif. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Watts, Ross L. (2002). Conservatism in Accounting. Journal Accounting and Economics.SSRN. P 17 – 21.

(21)

61

Widya. 2004. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatif. Dipresentasikan di Simposium Nasional Akuntansi 7 di Denpasar, Bali.

_____ 2003a. Conservatism in accounting part I: explanations and implications.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................20
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................22
Tabel 1.  Nama-Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh efektivitas komunikasi petugas pabrik gula terhadap kepercayaan petani pada pabrik gula, pengaruh kualitas teknis

fungctionality yang menggunakan metode kuisioner didapatkan bahwa kualitas sistem informasi sudah sesuai atribut fungctionality, sementara untuk metode black-box

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendapatkan desain pembelajaran matematika realistik berkonteks rumah adat Kudus, (2) menggunakan desain pembelajaran tersebut untuk

Untuk itulah penulisan ilmiah ini dibuat untuk mencoba membantu dalam memberikan pelayanan yang lebih cepat yaitu dengan menggunakan komputerisasi. Dengan adanya

Salah satu pondasi yang digagas oleh UNESCO yang sering kita sebut sebagai empat pilar pendidikan, kemudian dalam pendidikan Islam juga mengenal ada istilah tiga

Hamba yang mempercayai bahwa Allah Maha Tersembunyi adalah abdul ….. Orang yang berlindung kepada selain

Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.. Bilangan kompleks dapat

Therefore, it is intended to know the students' mastery in reading materials of the seventh year students of SMP N 2 Wedi Klaten in 2013/ 2014 and to know the problem