vii
PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH:
SITI RAHAYU NIM. 082277210012
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
ABSTRAK
Siti Rahayu, NIM 082277210012. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2012.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah konservatisme laba berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 sampai 2010 yang berjumlah 164 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dan diperoleh 42 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, tetapi data tidak terdistribusi secara normal, sehingga tidak memenuhi syarat model regresi maka digunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antar variabel dengan bantuan SPSS 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara variabel konservatisme laba, ukuran perusahaan, dan struktur modal terhadap koefisien respon laba,. Sedangkan variabel pertumbuhan laba dan persistensi laba tidak memiliki hubungan terhadap koefisien respon laba.
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 20
Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 39
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terseleksi ... 40
Tabel 4.3 Descriptive Statistics ... 45
Tabel 4.4 Uji Normalitas Sebelum Outlier Kolmogorov-Smirnov ... 47
Tabel 4.5 Uji Normalitas Setelah Outlier Kolmogorov-Smirnov ... 48
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : HASIL TABULASI DATA
Tabel 1. Nama-Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
Tabel 2. Koefisien Respon Laba
Tabel 3. Konservatisme Akuntansi
Tabel 4. Persistensi Laba
Tabel 5. Pertumbuhan Laba
Tabel 6. Struktur Modal
Tabel 7. Ukuran Perusahaan
LAMPIRAN B : HASIL PENGOLAHAN SPSS
Tabel 8. Descriptive Statistics
Tabel 9. Uji Normalitas Sebelum Outlier
Tabel10. Uji Normalitas Setelah Outlier
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pentingnya akan informasi laba secara tegas telah dijelaskan dalam
Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan
bahwa selain untuk menilai kinerja manejemen, laba juga membantu
mengestimasi kemampuan laba yang refresentatif, serta untuk menaksir resiko
dalam investasi atau kredit (FASB, 1985).
Penggunaaan laba akuntansi untuk menilai suatu perusahaan dapat dilihat
dari hubungan laba akuntansi dan return. Jika laba dan return memiliki suatu
hubungan, maka laba dikatakan memiliki kandungan informasi (Suaryana, 2005).
Kandungan informasi laba akuntansi telah lama menjadi perhatian peneliti.
Penelitian awal mengenai hubungan antara laba akuntansi dan return dilakukan
oleh Ball dan Brown (1968) yang menemukan bahwa hal itu memiliki kandungan
informasi. Penelitian menggunakan data panel beberapa perusahaan dengan
asumsi bahwa hubungan antara laba dan return adalah homogen. Hasil penelitian
menjelaskan hubungan positif antara expected earnings (laba kejutan) dan return
tidak normal. Studi kandungan informasi laba dilanjutkan oleh Beaver (1968)
(dalam Suaryana, 2005) yang meneliti hubungan antara besar dan arah dari laba
kejutan dan besar dan arah return saham. Beaver menemukan hubungan positif
2
Sejak beberapa dekade yang lalu hubungan antara reaksi pasar dengan
variable-variabel akuntansi telah menjadi suatu topik yang menarik untuk diteliti
bagi peneliti serta investor dan manajer perusahaan. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa koefesien respon laba (ERC) bervariasi secara cross
sectional antara hubungan laba dengan return. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain ukuran perusahaan, daya prediksi laba, persistensi
laba, dan lingkungan ungkapan informasi sebelumnya (Dewi, 2004).
Penelitian hubungan return laba selanjutnya berkembang menjadi koefisien
respons laba yang didefinisikan sebagai pengaruh dari satu dolar laba kejutan
terhadap return saham, dan diukur sebagai slopa dalam regresi return abnormal
saham dan laba kejutan (Cho dan Jung dalam Suaryana, 2005). Penelitian ini
berusaha mengembangkan penelitian koefisien respons laba. Praktik akuntansi
konservatif diduga mempengaruhi daya prediksi laba dan koefisien respons laba.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum atau Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP) memberikan fleksibilitas dalam menentukan metode akuntansi
yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan. Kondisi keuangan
perusahaan yang bermasalah dapat mendorong pemegang saham melakukan
pergantian manajer. Ancaman ini mendorong para manajer untuk mengatur
tingkat konservatisme dalam menyusun laporan keuangan.
Akuntansi konservatisme adalah usaha untuk memilih metode akuntansi
berterima umum yang akan menghasilkan pengakuan pendapatan selambat
mungkin, pengakuan beban secepat mungkin, penilaian aktiva yang lebih rendah,
3
konservatisme sebagai praktik akuntansi mengurangi laba dalam merespon bad
news, tetapi tidak meningkatkan laba dalam merespon good news. Interprestasinya
adalah kecenderungan yang mengharuskan tingkat verifikasi lebih tinggi untuk
mengakui bad news sebagai kerugian daripada mengakui good news sebagai
keuntungan, dengan maksud lain akuntansi konservatisme merupakan pengakuan
bad news yang lebih awal daripada good news.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi
konservatisme merupakan sebuah prinsip yang mengakui lebih cepat biaya dan
rugi, pendapatan dan untung diakui lebih lambat, penilaian aktiva dengan nilai
yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Hal ini menghasilkan
asumsi bahwa pesimisme dianggap perlu untuk mengimbangi optimisme yang
berlebihan. Artinya memperhitungkan konsekuensi kerugian lebih baik daripada
keuntungan.
Mayangsari dan Wilopo (dalam Dewi, 2002) melakukan penelitian untuk
menguji kegunaan prinsip akuntansi konservatisme. Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa secara intuitif prinsip akuntansi konservatisme bermanfaat
karena bisa digunakan untuk memprediksi kondisi mendatang sesuai dengan
tujuan laporan keuangan. Selain itu, perusahaan yang memilih akuntansi
konservatisme memiliki value relevance, artinya prinsip konservatif pada laporan
keuangan yang disajikan dapat menunjukkan nilai pasar perusahaan.
Penelitian ini juga dimotifasi oleh Panman dan Zhang (2002) (dalam Fala,
2007) yang dalam penelitiannya menjelaskan bahwa hubungan antara akuntansi
4
Pertumbuhan investasi yang temporer atau berfluktuasi akan menghasilkan tingkat
pengembalian (rate of return) yang temporer atau berfluktuasi sehingga
menghasilkan kualitas laba yang rendah. Penerapan akuntansi konservatif akan
menghasilkan laba yang berfluktuasi (tidak persisten). Laba yang berfluktuasi
akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan
pada masa yang akan datang. Apabila nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari
aliran kas masa depan, maka laba yang berfluktuasi cenderung untuk mengurangi
hubungan antara laba dan return. Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa praktik akuntansi konservatisme diduga akan dapat mengurangi koefisien
respons laba perusahan yang menerapkan prinsip tersebut.
Persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai prediksi laba dalam
menentukan kualitas laba, dan persistensi laba tersebut ditentukan oleh komponen
akrual dan aliran kas dari laba sekarang, yang mewakili sifat transitori dan
permanen laba (Sloan dalam Perdani, 2009). Persistensi laba adalah revisi dalam
laba yang diharapkan di masa depan (expected future earnings) yang diimplikasi
oleh laba tahun berjalan (current earnings) (Penman dalam Perdani, 2009 ).
Pertumbuhan laba menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan di masa
depan. Collins dan Kothari (1989) (dalam Tiolemba, 2008) berpendapat bahwa
reaksi harga akan lebih besar dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh
persistensi runtun waktu laba, karena estimasi persistensi yang berasal dari data
historis cenderung kurang mampu mencerminkan kesempatan bertumbuh yang
5
Struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage berpengaruh
negatif terhadap koefesien respon laba (Dhaliwal dalam Tiolemba, 2008). Untuk
perusahaan dengan hutang yang banyak, peningkatan laba akan menguatkan
posisi dan keamanan bondholders dari pada pemegang saham. Barcley dan Smith
(1998) (dalam Tiolemba, 2008) konsisten dengan teori contracting yang
mengisyaratkan bahwa perusahaan yang memiliki opsi untuk tumbuh lebih besar
akan mempunyai hutang lebih sedikit. Perusahaan bertumbuh akan menggunakan
free cash flow untuk investasi yang menguntungkan dibanding dengan
pembayaran deviden.
Ukuran perusahaan dapat diukur didasarkan dari nilai total aktiva dan total
kapitalisasi pasar bagi suatu perusahaan. Ferry dan Jones (1979) (dalam Perdani,
2009) menyatakan bahwa tolok ukur yang menunjukkan besar kecilnya suatu
perusahaan, antara lain total penjualan, rata –rata tingkat penjualan, dan total
aktiva. Perusahaan besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula sehingga
dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut
dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi.
Berkurangnya fluktuasi harga menunjukkan bahwa return saham tersebut kecil.
Penelitian ini mengembangkan penelitian Panman dan Zhang (dalam
Suaryana, 2005) yang meneliti pengaruh akuntansi konservatisme terhadap
kualitas laba. Panman dan Zhang (2002) (dalam Suaryana, 2005) mendefinisikan
kualitas laba sebagai kemampuan laba sekarang untuk memprediksi laba masa
6
konservatif dan pertumbuhan investasi yang berfluktuasi memiliki kualitas laba
yang rendah.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi koefisien repon laba?
2. Apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba?
3. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba?
4. Apakah ada pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba?
5. Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba?
6. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba?
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dengan melihat pengaruh konservatisme, persistensi laba,
pertumbuhan laba, struktur modal dan ukuran perusahaan sebagai indikator yang
7
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba?
2. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba?
3. Apakah ada pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba?
4. Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba?
5. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien
respon laba.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh persistensi laba terhadap koefisien
respon laba.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien
respon laba.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh struktur modal terhadap koefisien
respon laba.
5. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien
8
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian, dapat dibagi atas:Manfaat bagi peneliti adalah untuk
mengembangkan pengetahuan peneliti tentang pengaruh konservatisme laba
terhadap koefisien respon laba.
1. Manfaat bagi institusi dan bagi civitas akademika, penelitian ini dapat
menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi
penelitian lebih lanjut.
2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
56 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini tidak memenuhi persyaratan
untuk menggunakan regresi untuk melihat adanya pengaruh dari setiap
variabel dikarenakan distribusi datanya tidak normal. Maka dari itu
digunakan statistik nonparametrik yaitu uji spearman untuk melihat
hubungan setiap variabelnya.
2. Hasil pengujian H1 mengenai “konservatisme laba berhubungan degan
koefisien respon laba diterima”. Yang artinya bahwasanya konservatisme
laba berhubungan positif signifikan dengan koefisien respon laba.
3. Hasil pengujian H2 mengenai “persistensi laba berhubungan dengan
koefisien respon laba ditolak”. Hal ini berarti persistensi laba dengan
koefisien respon laba, adalah tidak berhubungan.
4. Hasil pengujian H3 mengenai “ukuran perusahaan berhubungan dengan
koefisien respon laba diterima”. Hal ini menandakan ukuran perusahaan
dengan koefesien respon laba, adalah berhubungan positif signifikan.
5. Hasil pengujian H5 mengenai “struktur modal berhubungan terhadap
koefisien respon laba diterima”. Ini berarti struktur modal dengan
57
6. Hasil pengujian H6 mengenai “pertumbuhan laba berhubungan dengan
koefisien respon laba ditolak”. Yang artinya bahwa pertumbuhan laba
dengan koefisien respon laba tidak memiliki hubungan.
5.2 Saran
Dari hasil pengujian yang telah diperoleh, penulis mempunyai beberapa saran
bagi pembaca yaitu :
1. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah tahun pengamatan lagi
agar nilai koefisiennya dapat terlihat lebih besar.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel, karena masih banyak
variabel lain yang mempengaruhi koefisein respon laba.
3. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur saja, dianjurkan
untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah populasi, agar hasil yang
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed dan Duellman. 2007. Accounting Conservatism and Board of Director Characteristics: An Empirical Analysis. Binghamton: Social Science Research Network State University of New York.
Almilia, Luciana Spica. 2004. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kondisi Finansial Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7 No. 1, Januari 2004.
Anggraini dan Trisnawati. 2008. Pengaruh Earnings Management Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Bisnis & Akuntansi, Volume 10, Nomor 1, Hal 23-36.
Ball, Kothari, Nikolaev. 2006. Econometrics of the Basu Asymmetric Timeliness Coefficient and Accounting Conservatism. A Journal.
Ball, R. dan P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting Research (Autum), Hal 159-178.
Basu, Sudipta. 1997. The conservatism principle and the asymmetric timeliness of earnings. Journal of Accounting and Economics 24 (1997), P 3-37.
Belkaoui, Ahmed . 2006. Accounting Theory. Edisi Kelima, Terjemahan Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dernauli, Salemba Empat, Jakarta.
Chandrarin. 2001. Laba (Rugi) Selisih Kurs Sebagai Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi. Thesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Chaney, Paul K. dan Debra C. Jenter. The Effect of Sizeon The Magnitude of Long Window Earnings Respons Coefficient. Contemporary Accounting Research Vol. 8 No. 2 (1991); 540-560.
Collins, Daniel W, dan S.P. Kothari. An Analysis Of Intemporal and Cross-sectional Determinats of Earnings Respon Coefficient. Journal Of Accounting and Economics 11 (1989): 143-181.
Dewi, Ratna. 2004. Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan Terhadap Earnings Respon Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 7, Nomor 2, Hal. 207-223.
59
Fala, Dwi Yana Amalia. 2007. Pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan dimoderasi oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007.
FASB. (1999). FASB Original Pronouncement 1999/2000 Edition, Volume II. Norwalk: John Wiley & Sons, Inc.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Undip.
Givoly, dan Carla Hayn, dan Sharon P Katz. 2008.Does Publik Ownership of
Equity Improve Earnings Quality?. Juni 7 2009.
http://www.hbs.edu/research/pdf/09-105/pdf
Hartono, J. 1997. The Effect Of Timing and Order of Earnings and Initiating Devidend Changes on Stock Return: A Test of Belief-Adjustment Theory. Disertasi. Philadelphia: Tempel University.
Hartono, J. 2000. Teori Portopolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.
Hayati, Nining. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatisme. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.
Hidayati dan Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earnings Respon Coefficient Pada Perusahaan High Profile. Jurnal bisnis & Akuntansi, Volume 11, Nomor 1, Hal 1-18.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Indrayati, Martha. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenogoro.
Jaswadi. 2003. Dampak Earnings Reporting Lags Terhadap Koefisien Respon Laba”. Jurnal Riset Akuntansi. Volume 7, Nomor 3. Hal 295-315.
Kieso, E Donald ang Jerry, J. Weygan. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
60
Palupi, Margaretta Jati. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Koefisien Respon Laba. Jurnal. Jakarta: Universitas Pancasila Jakarta
Perdani, Nicky Putri. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefiseien Respon Laba. Skripsi. Semarang: STIE bank BPD Jateng.
Riyatno. 2007. Pengaruh Ukuran Akuntan Publik Terhadap Earnings Respon Coefficient.Jurnal Keuangan & Bisnis, Volume 5, nomor 2, Hal 148- 162.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo .
Sayidah, Nur. 2005. Sifat-sifat Time-Series dari Angka Akuntansi dan Konservatisme Industri Manufaktur. JAAI volume 9 no. 2, Desember 2005: 143 – 157.
Setiati, fita dan Wijaya Kesuma, Indra. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh. SNA VII (2004): 914-927.
Statement of Financial Accounting Concepts. http://www.investopedia.com/ terms/s/sfac.asp ( 5 Januari 2012).
Suryana, Agung. 2005. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefesien Respon laba. Jurnal. Bali : Universitas Udayana Bali.
Susilawati, Christine Dwikarya. 2008. Faktor-Faktor Penentu ERC.Jurnal Ilmiah Akuntansi ,Volume 7, Nomor 2, Hal 146-161.
Tiolemba, Ekawati Erni. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefesien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal riset Akuntansi & Keuangan, Volume 4, Nomor 2, Hal 100-115.
Wahyuni. 2008. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi Pilihan perusahaan terhadap akuntansi Konservatif. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Watts, Ross L. (2002). Conservatism in Accounting. Journal Accounting and Economics.SSRN. P 17 – 21.
61
Widya. 2004. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatif. Dipresentasikan di Simposium Nasional Akuntansi 7 di Denpasar, Bali.
_____ 2003a. Conservatism in accounting part I: explanations and implications.