PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA
MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh : Humairoh Asy’ari
NIM. 409141037
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya yang memberikan kesehatan dan nikmatNya kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan
Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Materi Ekosistem di
Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar- besarnya kepada pihak yang telah membimbing dan memberikan bantuan
moril, petunjuk dan saran- saran serta nasehat yang besar sekali nilainya dalam
penyelesaian skripsi ini terutama kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku
dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan yang sangat
berharga kepada penulis dari awal pengajuan judul proposal, pelaksanaan
penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada Bapak Mhd.Yusuf Nasution, M.Si, Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si,
dan Dra. Melva Silitonga, MS selaku Dosen Penguji yang telah memberi masukan
dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi
ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Martina Asiati
Napitupulu, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
UNIMED yang sudah membantu Penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Ramli Siregar selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sunggal serta
Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Sunggal terkhusus kepada Ibu Asnah, S.Pd,
M.Si selaku Guru Biologi yang membantu penulis selama proses observasi
terimakasih banyak kepada Siswa/ siswi yang dibanggakan Kelas X-3 dan X-7
SMA Negeri 1 Sunggal yang telah banyak membantu selama penelitian
berlangsung.
Teristimewa kepada orang tua tercinta Ayahanda Drs. H. Al Asy’ari, MM
dan Ibunda Hj. Martini yang telah membesarkan, mendidik, memberi dorongan, pengorbanan material dan spiritual serta selalu menyertai penulis dalam do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, juga buat adikku tersayang
(M. Nazhif Asy’ari dan Nurul Tungga Dewi) dan abangda Yayan Dwa Andrian
serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, juga
kepada sahabat- sahabat terbaikku (Novi, Nisa, Nani, Halimah, Dian, Rezqi,
Vivin, Nurul, Wilda, renaldi) dan kepada rekan-rekan seperjuangan mahasiswa
Biologi DIK B 2009 UNIMED yang mungkin namanya tidak penulis sebutkan
satu persatu serta seluruh pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini, terima kasih buat dukungan dan do’a kalian semua.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini namun Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2013
Penulis,
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan STAD pada materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sunggal yang berjumlah 318 orang siswa yang terdiri dari 8 (delapan) kelas. Sampel penelitian berjumlah 70 orang siswa terdiri dari kelas X-3 yang yang menggunakan model NHTdan kelas X-7 yang menggunakan model STAD yang masing-masing berjumlah 35 siswa. Data penelitian diambil melalui hasil pretes sebagai data awal dan postes sebagai data hasil penelitian. Hasil belajar kelompok NHT (rata-rata 72,11 dan simpangan baku 6,149) sedangkan kelompok STAD (rata-rata 72,69 dan simpangan baku 7,545) dan setelah dilakukan uji “t” pada taraf kepercayaan α = 0,05 diperoleh nilai thitung < ttabel (0,35 < 1,997). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan model NHT dengan STAD pada materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013.
DIFFERENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) WITH STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MATERIALS ECOSYSTEM IN CLASS SMA X 1 SUNGGAL YEAR OF
LEARNING 2012/2013
Humairoh Asy’ari (NIM 409141037)
ABSTRACT
This research aims to know differences in student learning outcomes using cooperative learning model NHT with STAD material Ecosystem in class X SMA Negeri 1 Sunggal Learning Year 2012/2013. This research was conducted in March to Mei 2013. The population in this study were all class X SMA Negeri 1 Sunggal which totaled 318 students consisting of 8 (eight) classes. Sample size is 70 students of class X-3 as a class using NHT type and class X-7 as a class using STAD which amounted to 35 students. Datas were taken through the results as a baseline pretest and postest as research datas. Learning outcomes NHT group (average 72.11 and standard deviation of 6.149) while the STAD group (average72,69 and standard deviation of 7,545) and after the test “t” with confidence level α = 0.05 t count < ttable (0.35 <1.997). This shows that H0 is accepted and Ha rejected which means that there is no significant difference in learning outcomes between the classes that use NHT models with STAD on Ecosystem material in class X SMA Negeri 1 Sunggal Learning Year 2012/2013.
DAFTAR ISI
2.1.2. Hakikat Proses Belajar Mengajar 7
2.1.3. Hasil Belajar 8
2.2. Pembelajaran Kooperatif (Cooverative Learning) 8 2.2.1. Pengertian Belajar Kooperatif 8 2.2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 10 2.2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 10 2.2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 12
2.3. Materi Ekosistem 13
2.3.1. Komponen Ekosistem 13
2.3.2. Habitat dan Nisia (Niche) 15
2.3.3. Tipe-Tipe Ekosistem 15
2.3.4. Aliran Energi dalam Ekosistem 20
2.3.5. Daur Biogeokimia 22
2.4. Kerangka Konseptual 25
2.5. Hipotesis 25
2.5.1. Hipotesis Nihil (H0) 25
2.5.2. Hipotesis Alternatif (H ) 26
BAB III. METODE PENELITIAN
3.5.1. Rancangan Atau Desain Penelitian 29
3.5.2. Prosedur Penelitian 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data 38
4.1.1. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian 38
4.1.1.1. Validitas Tes 38
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 38
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 39
4.1.1.4. Daya Pembeda Tes 39
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 39 4.1.2.1. Nilai Pretes Pada Kelas NHT dan STAD 39 4.1.2.2. Nilai Postes Pada Kelas NHT dan STAD 41 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 43 4.1.3.1. Uji Normalitas Data 43 4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 43
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Model Desain Prites dan Postes 29
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen/Test Hasil Belajar 31
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Pada Kelas NHT dan STAD 40
Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postes Pada Kelas NHT dan STAD 41
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data 43
Tabel 4.4. Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Berbagai Organisme Laut 16
Gambar 2.2. Ekosistem Darat 17
Gambar 2.3. Suksesi Primer 18
Gambar 2.4. Suksesi Sekunder 19
Gambar 2.5. Rantai Makanan Ekosistem Sawah 20
Gambar 2.6. Jaring-Jaring Makanan 21
Gambar. 2.7. Daur Air 22
Gambar 2.6. Daur Karbon dan Daur Oksigen 23
Gambar 2.7. Daur Nitrogen 24
Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes Kelas NHT dan STAD 40
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 51
Lampiran 2. RPP kelas NHT 54
Lampiran 3. RPP kelas STAD 66
Lampiran 4. Instrumen Penilaian 77
Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal 83
Lampiran 6. Lembar Jawaban 84
Lampiran 7. Validitas 85
Lampiran 8. Perhitungan Validitas 86
Lampiran 9. Perhitungan Reabilitas 88
Lampiran 10. Perhitungan Taraf kesukaran 90
Lampiran 11. Daya Beda 92
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda 93
Lampiran 13. Uji Instrumen 95
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa 97
Lampiran 15. Perhitungan Rata- rata, Standard Deviasi
dan Varians Nilai Pretes (X ) dan Postes (1 X ) 2 100
Lampiran 16. Uji Normalitas Data Penelitian 104
Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 108
Lampiran 18. Uji Hipotesis Data Penelitian 110
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 112
Lampiran 20. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 118
Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 119
Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 120
Lampiran 23. Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 123
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses mengubah tingkah laku anak didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pada
perkembangan awal kebudayaan, manusia memperoleh pendidikan dari alam
sekitarnya. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah
orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih
berpusat pada murid (student centered). Melalui pendidikan, manusia berusaha
mengembangkan dirinya menghadapi setiap perubahan yang diakibatkan oleh
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik bergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat
yang dimiliki peserta didik sejak lahir dan lingkungan yang mempengaruhi hingga
bakat itu tumbuh dan berkembang. Semua perubahan tersebut dimaksud dan
untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil
pendidikan (Siahaan, 2010).
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui
perbaikan-perbaikan dan pembaharuan baik sarana maupun prasarana pendidikan.
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan diantaranya kurikulum, metode mengajar,
dan sebagainya. Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah
pembaharuan metode mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu
mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran biologi pada khususnya yang diharapkan dapat terlaksana melalui
pengajaran. Dalam proses pembelajaran sering kita jumpai adanya kecenderungan
siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi
yang diajarkan. Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk mengaktifkan
siswa adalah melibatkannya dalam diskusi kecil. Tetapi strategi ini tidak terlalu
efektif, walaupun guru sudah mendorong siswa untuk berpartisipasi. Sebagian
siswa terpaku hanya sebagai penonton dan proses diskusi hanya dikuasai oleh
sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dan
berpartisipasi satu sama lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 20
Januari 2013 di SMA Negeri 1 Sunggal, terdapat kendala-kendala atau
permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya seperti siswa terlihat
kurang aktif, siswa takut mengemukakan pertanyaan atau pendapat dikarenakan
sebagian besar dari siswa terlihat tidak memiliki persiapan dalam mengikuti
pembelajaran dan beberapa siswa berpendapat bahwa pembelajaran biologi
merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa karena terlalu banyak
menghapal. Permasalahan lainnya adalah metode atau model yang digunakan
guru kurang bervariasi sehingga banyak siswa yang merasa jenuh ataupun tidak
berminat dalam pelajaran biologi dan sering kali mereka melakukan aktivitas yang
tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Siswa dapat dikatakan
tuntas jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan nilai KKM yaitu 70. Hasil
observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran di dalam kelas masih
menggunakan metode ceramah. Model pembelajaran ini tidak dapat
membangkitkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa
yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan pengembangan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif dan memperkuat daya ingat siswa terhadap
materi yang dipelajari serta perlu disusun suatu strategi dalam pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan. Pembelajaran kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama
dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam kelompok untuk
memecahkan suatu masalah sehingga dapat saling menguntungkan. sementara
guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas belajar siswa.
Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan belajar diarahkan dengan membangun
pengetahuan oleh siswa sendiri dan mereka bertanggung jawab atas hasil
menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitiannya. Dalam hal ini
penulis mencoba mengembangkan model pembelajaran kooperatif yang
dikombinasikan dengan metode atau model NHT dan STAD untuk mempermudah
siswa dalam memahami pelajaran dan menemukan konsep dari materi yang
diajarkan serta melatih siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Model NHT merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa bekerja
sama dengan rekannya, kelas disusun dengan kelompok dalam kemampuan
heterogen dengan topik yang dibahas tiap kelompok sama. Pembelajaran
kooperatif tipe NHT menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan
waktu kepada siswa untuk berfikir dan merespon serta saling membantu satu sama
lain. Model STAD merupakan kelompok belajar heterogen dengan beranggotakan
5-6 kelompok dengan menggunakan lembar kegiatan sebagai bahan diskusi
dengan perbedaan topik yang akan dibahas pada tiap kelompok yang kemudian
hasilnya akan didiskusikan dalam kelas dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain.
(Ibrahim, 2000).
Dari hasil penelitian Maria (2012) model pembelajaran tipe NHT Pada
siklus I diperoleh rata hasil belajar siswa adalah 73,15 dan pada siklus II
rata-rata hasil belajar siswa adalah 81,64. Sedangkan pada penelitian Amuwarni
(2009) model pembelajaran tipe STAD pada siklus I diperoleh hasil rata-rata
siswa adalah 74,4 dan pada siklus II hasil rata-rata siswa adalah 80,5. Dari kedua
penelitian ini, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT dan
STAD memiliki hasil yang tidak jauh berbeda. Model pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata
pelajaran biologi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
2. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran biologi di SMA Negeri
1 Sunggal.
3. Guru hanya memberikan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar,
yaitu metode ceramah, sehingga membuat siswa merasa bosan dan
menoton serta siswa menjadi pasif dan hanya menerima materi saja.
1.3.Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka model pembelajaran
yang digunakan pada Materi pokok yang diteliti dibatasi pada dua model
pembelajaran kooperatif yaitu kooperatif tipe NHT dan kooperatif tipe STAD
pada Materi Ekosistem. Siswa yang menjadi objek penelitian dibatasi siswa kelas
X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013 dan hasil belajar yang
diteliti dibatasi pada ranah kognitif dari C1 - C6.
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran
2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams-Achievement Devision (STAD) di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun
Pembelajaran 2012/2013?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Division (STAD) di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran
2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) di kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran
2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams-Achievement Division (STAD) dikelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun
Pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Ekosistem dengan menerapkan model pembelajarran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dan tipe Student Teams-Achievement
Division (STAD) di kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun pembelajaran
2012/2013.
1.6. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak,
diantaranya:
1. Bagi khasanah pengembangan ilmu pengetahuan tentang penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD pada materi
ekosistem dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia
pendidikan yang efektif dan efisien.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menggunakan model
pembelajaran yang tepat yang akan digunakan dalam penyampaian
materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan
3. Bagi siswa, dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar serta memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa
tentang cara berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada materi pokok ekosistem tergolong sedang dengan nilai rata-rata
̅= 72,11.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi pokok ekosistem tergolong sedang dengan nilai rata-rata
̅ = 72,69..
3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi ekosistem di kelas X SMA
Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013. Dengan harga thitung < ttabel
(0,35 < 1,997) pada taraf signifikan 0.05, yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima.
5.2. Saran
Adapun saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan model NHT hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di
sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model NHT
dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan sendiri
informasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Pemanfaatan model STAD hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di
sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model dan
STAD dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan
3. Guru hendaknya lebih mengembangkan potensinya menggunakan model
NHT dan STAD pada materi ekosistem karena apabila bimbingan guru tidak
sesuai dengan kesiapan intelektual siswa, ini dapat merusak struktur
pengetahuan siswa tersebut.
4. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan
menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar
mengajar.
5. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya
sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar hasil
penelitian tersebut bermanfaat sebagai penyeimbang teori dan inovasi
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan metode - metode,
model maupun media pembelajaran dalam berlangsungnya proses belajar
i
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., (2010), Gambar Ekosistem Air Laut dan Darat, http://biologipedia.blogspot.com/2010/10/ekosistem-laut-darat, (Diakses 3 Februari 2013).
Anonim., (2011). Biologi Ekologi, http://aldonv.blogspot.com/2011/05/catetan-biologiekologi.html, (Diakses 3 Februari 2013).
Arianti., (2011), perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Menggunakan Model Kooperatif NHT Di Bandingkan Tipe STAD Menggunakan Media Power Point Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di SMA Negeri 2 binjai, UNIMED, Medan.
Arikunto., S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, B., Zain, A, (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati., Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.
Hamsa., (2009), Numbered Head Together, http://alief hamsa.blogspot.com.2009, (Diakses 21 Januari 2013).
Herdian., (2009), http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-NHT-Numbered-Head-Together (Diakses tanggal 21 Januari 2013).
Ibrahim, M., Fida, R., (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.
Nana, K., (2009), http://nanakizawa.wordpress.com/2009/11/24/ekosistem.html (Diakses tanggal 21 januari 2013).
Pasopati.,(2012), Daur Karbon, http://pasopati.sebelas.net/2012/10/01/daurkarbon (Diakses pada tanggal 21 Januari 2013).
Prawirahartono, S., (2003), Sains Biologi, Bumi Aksara, Jakarta.
ii
Pulungan, A., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match dan Numbered Head Together di Kelas XI SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pembelajaran 2011/2013, UNIMED, Medan.
Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sari., (2011), Ekosistem, http://dunianyasari.blogspot.com, (Diakses 24 Januari 2013).
Siahaan, A., (2010), Ilmu Pendidikan dan Masyarakat Belajar, Cipta Pustaka Media Perintis:Bandung.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sumarjito., (2011), Penggunaan Model Pembelajaran NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA Islam 1 Prambanan Tahun Pelajaran 2009/2010, Jurnal Bioedukasi Volume 2, Nomor 1, Mei 2011.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.