• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED

HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA

MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL

TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh : Humairoh Asy’ari

NIM. 409141037

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayahnya yang memberikan kesehatan dan nikmatNya kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan

Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Materi Ekosistem di

Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013” disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar- besarnya kepada pihak yang telah membimbing dan memberikan bantuan

moril, petunjuk dan saran- saran serta nasehat yang besar sekali nilainya dalam

penyelesaian skripsi ini terutama kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku

dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan yang sangat

berharga kepada penulis dari awal pengajuan judul proposal, pelaksanaan

penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan

kepada Bapak Mhd.Yusuf Nasution, M.Si, Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si,

dan Dra. Melva Silitonga, MS selaku Dosen Penguji yang telah memberi masukan

dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi

ini.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Martina Asiati

Napitupulu, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh

Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA

UNIMED yang sudah membantu Penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Ramli Siregar selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sunggal serta

Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Sunggal terkhusus kepada Ibu Asnah, S.Pd,

M.Si selaku Guru Biologi yang membantu penulis selama proses observasi

(3)

terimakasih banyak kepada Siswa/ siswi yang dibanggakan Kelas X-3 dan X-7

SMA Negeri 1 Sunggal yang telah banyak membantu selama penelitian

berlangsung.

Teristimewa kepada orang tua tercinta Ayahanda Drs. H. Al Asy’ari, MM

dan Ibunda Hj. Martini yang telah membesarkan, mendidik, memberi dorongan, pengorbanan material dan spiritual serta selalu menyertai penulis dalam do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, juga buat adikku tersayang

(M. Nazhif Asy’ari dan Nurul Tungga Dewi) dan abangda Yayan Dwa Andrian

serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, juga

kepada sahabat- sahabat terbaikku (Novi, Nisa, Nani, Halimah, Dian, Rezqi,

Vivin, Nurul, Wilda, renaldi) dan kepada rekan-rekan seperjuangan mahasiswa

Biologi DIK B 2009 UNIMED yang mungkin namanya tidak penulis sebutkan

satu persatu serta seluruh pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini, terima kasih buat dukungan dan do’a kalian semua.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini namun Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013

Penulis,

(4)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED

HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan STAD pada materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sunggal yang berjumlah 318 orang siswa yang terdiri dari 8 (delapan) kelas. Sampel penelitian berjumlah 70 orang siswa terdiri dari kelas X-3 yang yang menggunakan model NHTdan kelas X-7 yang menggunakan model STAD yang masing-masing berjumlah 35 siswa. Data penelitian diambil melalui hasil pretes sebagai data awal dan postes sebagai data hasil penelitian. Hasil belajar kelompok NHT (rata-rata 72,11 dan simpangan baku 6,149) sedangkan kelompok STAD (rata-rata 72,69 dan simpangan baku 7,545) dan setelah dilakukan uji “t” pada taraf kepercayaan α = 0,05 diperoleh nilai thitung < ttabel (0,35 < 1,997). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan model NHT dengan STAD pada materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(5)

DIFFERENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NUMBERED

HEAD TOGETHER (NHT) WITH STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MATERIALS ECOSYSTEM IN CLASS SMA X 1 SUNGGAL YEAR OF

LEARNING 2012/2013

Humairoh Asy’ari (NIM 409141037)

ABSTRACT

This research aims to know differences in student learning outcomes using cooperative learning model NHT with STAD material Ecosystem in class X SMA Negeri 1 Sunggal Learning Year 2012/2013. This research was conducted in March to Mei 2013. The population in this study were all class X SMA Negeri 1 Sunggal which totaled 318 students consisting of 8 (eight) classes. Sample size is 70 students of class X-3 as a class using NHT type and class X-7 as a class using STAD which amounted to 35 students. Datas were taken through the results as a baseline pretest and postest as research datas. Learning outcomes NHT group (average 72.11 and standard deviation of 6.149) while the STAD group (average72,69 and standard deviation of 7,545) and after the test “t” with confidence level α = 0.05 t count < ttable (0.35 <1.997). This shows that H0 is accepted and Ha rejected which means that there is no significant difference in learning outcomes between the classes that use NHT models with STAD on Ecosystem material in class X SMA Negeri 1 Sunggal Learning Year 2012/2013.

(6)

DAFTAR ISI

2.1.2. Hakikat Proses Belajar Mengajar 7

2.1.3. Hasil Belajar 8

2.2. Pembelajaran Kooperatif (Cooverative Learning) 8 2.2.1. Pengertian Belajar Kooperatif 8 2.2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 10 2.2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 10 2.2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 12

2.3. Materi Ekosistem 13

2.3.1. Komponen Ekosistem 13

2.3.2. Habitat dan Nisia (Niche) 15

2.3.3. Tipe-Tipe Ekosistem 15

2.3.4. Aliran Energi dalam Ekosistem 20

2.3.5. Daur Biogeokimia 22

2.4. Kerangka Konseptual 25

2.5. Hipotesis 25

2.5.1. Hipotesis Nihil (H0) 25

2.5.2. Hipotesis Alternatif (H ) 26

(7)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.5.1. Rancangan Atau Desain Penelitian 29

3.5.2. Prosedur Penelitian 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data 38

4.1.1. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian 38

4.1.1.1. Validitas Tes 38

4.1.1.2. Reliabilitas Tes 38

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 39

4.1.1.4. Daya Pembeda Tes 39

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 39 4.1.2.1. Nilai Pretes Pada Kelas NHT dan STAD 39 4.1.2.2. Nilai Postes Pada Kelas NHT dan STAD 41 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 43 4.1.3.1. Uji Normalitas Data 43 4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 43

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Model Desain Prites dan Postes 29

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen/Test Hasil Belajar 31

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Pada Kelas NHT dan STAD 40

Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postes Pada Kelas NHT dan STAD 41

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data 43

Tabel 4.4. Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian 44

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Berbagai Organisme Laut 16

Gambar 2.2. Ekosistem Darat 17

Gambar 2.3. Suksesi Primer 18

Gambar 2.4. Suksesi Sekunder 19

Gambar 2.5. Rantai Makanan Ekosistem Sawah 20

Gambar 2.6. Jaring-Jaring Makanan 21

Gambar. 2.7. Daur Air 22

Gambar 2.6. Daur Karbon dan Daur Oksigen 23

Gambar 2.7. Daur Nitrogen 24

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes Kelas NHT dan STAD 40

(10)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 51

Lampiran 2. RPP kelas NHT 54

Lampiran 3. RPP kelas STAD 66

Lampiran 4. Instrumen Penilaian 77

Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal 83

Lampiran 6. Lembar Jawaban 84

Lampiran 7. Validitas 85

Lampiran 8. Perhitungan Validitas 86

Lampiran 9. Perhitungan Reabilitas 88

Lampiran 10. Perhitungan Taraf kesukaran 90

Lampiran 11. Daya Beda 92

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda 93

Lampiran 13. Uji Instrumen 95

Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa 97

Lampiran 15. Perhitungan Rata- rata, Standard Deviasi

dan Varians Nilai Pretes (X ) dan Postes (1 X ) 2 100

Lampiran 16. Uji Normalitas Data Penelitian 104

Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 108

Lampiran 18. Uji Hipotesis Data Penelitian 110

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 112

Lampiran 20. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 118

Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 119

Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 120

Lampiran 23. Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 123

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses mengubah tingkah laku anak didik agar

menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota

masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pada

perkembangan awal kebudayaan, manusia memperoleh pendidikan dari alam

sekitarnya. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah

orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih

berpusat pada murid (student centered). Melalui pendidikan, manusia berusaha

mengembangkan dirinya menghadapi setiap perubahan yang diakibatkan oleh

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik bergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat

yang dimiliki peserta didik sejak lahir dan lingkungan yang mempengaruhi hingga

bakat itu tumbuh dan berkembang. Semua perubahan tersebut dimaksud dan

untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil

pendidikan (Siahaan, 2010).

Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui

perbaikan-perbaikan dan pembaharuan baik sarana maupun prasarana pendidikan.

Perbaikan-perbaikan yang dilakukan diantaranya kurikulum, metode mengajar,

dan sebagainya. Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah

pembaharuan metode mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu

mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan

pembelajaran biologi pada khususnya yang diharapkan dapat terlaksana melalui

pengajaran. Dalam proses pembelajaran sering kita jumpai adanya kecenderungan

siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi

yang diajarkan. Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk mengaktifkan

siswa adalah melibatkannya dalam diskusi kecil. Tetapi strategi ini tidak terlalu

efektif, walaupun guru sudah mendorong siswa untuk berpartisipasi. Sebagian

siswa terpaku hanya sebagai penonton dan proses diskusi hanya dikuasai oleh

(12)

sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dan

berpartisipasi satu sama lain.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 20

Januari 2013 di SMA Negeri 1 Sunggal, terdapat kendala-kendala atau

permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya seperti siswa terlihat

kurang aktif, siswa takut mengemukakan pertanyaan atau pendapat dikarenakan

sebagian besar dari siswa terlihat tidak memiliki persiapan dalam mengikuti

pembelajaran dan beberapa siswa berpendapat bahwa pembelajaran biologi

merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa karena terlalu banyak

menghapal. Permasalahan lainnya adalah metode atau model yang digunakan

guru kurang bervariasi sehingga banyak siswa yang merasa jenuh ataupun tidak

berminat dalam pelajaran biologi dan sering kali mereka melakukan aktivitas yang

tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Siswa dapat dikatakan

tuntas jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan nilai KKM yaitu 70. Hasil

observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran di dalam kelas masih

menggunakan metode ceramah. Model pembelajaran ini tidak dapat

membangkitkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa

yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan pengembangan

pembelajaran yang inovatif dan kreatif dan memperkuat daya ingat siswa terhadap

materi yang dipelajari serta perlu disusun suatu strategi dalam pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil

siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

tujuan. Pembelajaran kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama

dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam kelompok untuk

memecahkan suatu masalah sehingga dapat saling menguntungkan. sementara

guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas belajar siswa.

Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan belajar diarahkan dengan membangun

pengetahuan oleh siswa sendiri dan mereka bertanggung jawab atas hasil

(13)

menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitiannya. Dalam hal ini

penulis mencoba mengembangkan model pembelajaran kooperatif yang

dikombinasikan dengan metode atau model NHT dan STAD untuk mempermudah

siswa dalam memahami pelajaran dan menemukan konsep dari materi yang

diajarkan serta melatih siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Model NHT merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa bekerja

sama dengan rekannya, kelas disusun dengan kelompok dalam kemampuan

heterogen dengan topik yang dibahas tiap kelompok sama. Pembelajaran

kooperatif tipe NHT menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan

waktu kepada siswa untuk berfikir dan merespon serta saling membantu satu sama

lain. Model STAD merupakan kelompok belajar heterogen dengan beranggotakan

5-6 kelompok dengan menggunakan lembar kegiatan sebagai bahan diskusi

dengan perbedaan topik yang akan dibahas pada tiap kelompok yang kemudian

hasilnya akan didiskusikan dalam kelas dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain.

(Ibrahim, 2000).

Dari hasil penelitian Maria (2012) model pembelajaran tipe NHT Pada

siklus I diperoleh rata hasil belajar siswa adalah 73,15 dan pada siklus II

rata-rata hasil belajar siswa adalah 81,64. Sedangkan pada penelitian Amuwarni

(2009) model pembelajaran tipe STAD pada siklus I diperoleh hasil rata-rata

siswa adalah 74,4 dan pada siklus II hasil rata-rata siswa adalah 80,5. Dari kedua

penelitian ini, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT dan

STAD memiliki hasil yang tidak jauh berbeda. Model pembelajaran ini dapat

meningkatkan hasil belajar di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata

pelajaran biologi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

(14)

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

2. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran biologi di SMA Negeri

1 Sunggal.

3. Guru hanya memberikan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar,

yaitu metode ceramah, sehingga membuat siswa merasa bosan dan

menoton serta siswa menjadi pasif dan hanya menerima materi saja.

1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka model pembelajaran

yang digunakan pada Materi pokok yang diteliti dibatasi pada dua model

pembelajaran kooperatif yaitu kooperatif tipe NHT dan kooperatif tipe STAD

pada Materi Ekosistem. Siswa yang menjadi objek penelitian dibatasi siswa kelas

X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013 dan hasil belajar yang

diteliti dibatasi pada ranah kognitif dari C1 - C6.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran

2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams-Achievement Devision (STAD) di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

(15)

Division (STAD) di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran

2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) di kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran

2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Ekosistem

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams-Achievement Division (STAD) dikelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Ekosistem dengan menerapkan model pembelajarran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dan tipe Student Teams-Achievement

Division (STAD) di kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun pembelajaran

2012/2013.

1.6. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak,

diantaranya:

1. Bagi khasanah pengembangan ilmu pengetahuan tentang penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD pada materi

ekosistem dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia

pendidikan yang efektif dan efisien.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menggunakan model

pembelajaran yang tepat yang akan digunakan dalam penyampaian

materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan

(16)

3. Bagi siswa, dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar serta memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa

tentang cara berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT pada materi pokok ekosistem tergolong sedang dengan nilai rata-rata

̅= 72,11.

2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada materi pokok ekosistem tergolong sedang dengan nilai rata-rata

̅ = 72,69..

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi ekosistem di kelas X SMA

Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013. Dengan harga thitung < ttabel

(0,35 < 1,997) pada taraf signifikan 0.05, yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima.

5.2. Saran

Adapun saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan model NHT hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di

sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model NHT

dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan sendiri

informasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Pemanfaatan model STAD hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di

sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model dan

STAD dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan

(18)

3. Guru hendaknya lebih mengembangkan potensinya menggunakan model

NHT dan STAD pada materi ekosistem karena apabila bimbingan guru tidak

sesuai dengan kesiapan intelektual siswa, ini dapat merusak struktur

pengetahuan siswa tersebut.

4. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan

menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar

mengajar.

5. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya

sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar hasil

penelitian tersebut bermanfaat sebagai penyeimbang teori dan inovasi

terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan metode - metode,

model maupun media pembelajaran dalam berlangsungnya proses belajar

(19)

i

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., (2010), Gambar Ekosistem Air Laut dan Darat, http://biologipedia.blogspot.com/2010/10/ekosistem-laut-darat, (Diakses 3 Februari 2013).

Anonim., (2011). Biologi Ekologi, http://aldonv.blogspot.com/2011/05/catetan-biologiekologi.html, (Diakses 3 Februari 2013).

Arianti., (2011), perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Menggunakan Model Kooperatif NHT Di Bandingkan Tipe STAD Menggunakan Media Power Point Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di SMA Negeri 2 binjai, UNIMED, Medan.

Arikunto., S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, B., Zain, A, (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati., Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Hamsa., (2009), Numbered Head Together, http://alief hamsa.blogspot.com.2009, (Diakses 21 Januari 2013).

Herdian., (2009), http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-NHT-Numbered-Head-Together (Diakses tanggal 21 Januari 2013).

Ibrahim, M., Fida, R., (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.

Nana, K., (2009), http://nanakizawa.wordpress.com/2009/11/24/ekosistem.html (Diakses tanggal 21 januari 2013).

Pasopati.,(2012), Daur Karbon, http://pasopati.sebelas.net/2012/10/01/daurkarbon (Diakses pada tanggal 21 Januari 2013).

Prawirahartono, S., (2003), Sains Biologi, Bumi Aksara, Jakarta.

(20)

ii

Pulungan, A., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match dan Numbered Head Together di Kelas XI SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pembelajaran 2011/2013, UNIMED, Medan.

Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sari., (2011), Ekosistem, http://dunianyasari.blogspot.com, (Diakses 24 Januari 2013).

Siahaan, A., (2010), Ilmu Pendidikan dan Masyarakat Belajar, Cipta Pustaka Media Perintis:Bandung.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sumarjito., (2011), Penggunaan Model Pembelajaran NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA Islam 1 Prambanan Tahun Pelajaran 2009/2010, Jurnal Bioedukasi Volume 2, Nomor 1, Mei 2011.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 3.1. Model Desain Prites dan Postes
Gambar 2.1. Berbagai Organisme Laut
Gambar http://biologipedia.blogspot.com/2010/10/ekosistem-laut-darat

Referensi

Dokumen terkait

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

Aktivitas semua pihak pada ketiga tempat tersebut (daratan/hulu, hutan mangrove, perairan laut) telah menimbulkan dampak negatif terhadap keberadaan dan keberlanjutan fungsi

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Faktor penting lain yang menjadi penghambat kegiatan usaha agroindustri perikanan yang dihadapi oleh wirausaha wanita di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Palabuhan Ratu

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

[r]

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di